PROPOSAL PENELITIAN Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN TINGKAT PENGARUH MEDIA SOSIAL DALAM PERKEMBANGAN JATI DIRI REMAJA



Disusun oleh: 1. Ananta Sigit Widyadhana



(14635)



2. Anggi Budiana Az Zahra



(14640)



3. Farah Aulia Putri Yusra



(14726)



4. Moch. Fahreza Hermansyah



(14803)



5. M. Kaka Gabriel Ilah



(14819)



DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER SMA NEGERI 1 JEMBER 2021



KATA PENGANTAR Media sosial adalah sebuah media untuk bersosialisasi antara satu sama lain yang dilakukan secara daring sehingga memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan adanya media sosial ini manusia dapat berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka berada dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan tidak peduli pagi siang ataupun malam. Media sosial memiliki dampak yang sangat besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang awalnya “manusia biasa” bisa seketika menjadi “manusia luar biasa” dengan Media sosial, begitu pula sebaliknya „manusia luar biasa” dalam sedetik bisa menjadi “manusia biasa” dengan Media sosial. Apabila kita dapat memanfaatkan media sosial dengan baik, banyak sekali manfaat yang kita dapat seperti, sebagai media pemasaran, berniaga, memperluas koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tetapi apabila kita yang dimanfaatkan oleh Media sosial baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan kita dapatkan seperti kecanduan media sosial, sulit bergaul di dunia nyata, dll. Orang yang pandai pasti dapat memanfaatkan media sosial ini untuk mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja, mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, dll. Media sosial juga menambahkan kamus baru dalam perbendaharaan kita yaitu selain mengenal dunia nyata kita juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia yang bebas tanpa batasan-batasan dan berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa saja menjadi apapun dan siapapun di dunia maya. Seseorang bisa saja menjadi sangat berbeda kehidupannya antara di dunia nyata dengan di dunia maya, hal ini akan sering terlihat dalam jejaring sosial.



Jember, 30 Januari 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ......................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah .................................................................................... 2



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3 2.1



Media sosial .............................................................................................. 3



2.2



Jati diri pada remaja ................................................................................. 7



BAB III. METODOLOGI ..................................................................................... 12 3.1



Jenis Pendekatan Penelitian.................................................................... 12



3.2



Lokasi Penelitian .................................................................................... 12



3.3



Metode dan Populasi .............................................................................. 12



3.4



Jadwal Penelitian .................................................................................... 13



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14



ii



BAB I. PENDAHULUAN (Maress, 2018) (Yansaptunius, 2019)



1.1



Latar Belakang Era globalisasi dimana teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam Menjalani hidupnya khususnya untuk saling Bertukar informasi (Sears, 1985). Komunikasi berbasis teknologi saat ini mulai berkembang dengan dukungan internet, salah satunya komunikasi dengan menggunakan media sosial. Saat ini informasi real-time berbasis audio visual di media sosial justru lebih diminati. Terutama di masa pandemi seperti ini, dimana setiap orang diminta untuk di rumah saja dan batas jarak antara satu dengan yang lain menjadi begitu jelas, kebutuhan manusia akan komunikasi melalui media sosial semakin tinggi. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Penggunaan media sosial tentu saja memiliki dampak positif dan negatif. Seiring bertambahnya kebutuhan manusia akan media sosial, ternyata



terdapat



hal



yang



agak



mengganjal



dan



cukup



sering



diperbincangkan oleh masyarakat, yaitu pengembangan jati diri yang kemungkinan dapat dipengaruhi oleh media sosial. Banyak remaja-remaja yang mulai menggali jati dirinya melalui media sosial, kemudian mengembangkannya menjadi sebuah bakat yang bermanfaat. Namun, ada pula yang justru kehilangan jati diri dan terjerumus karena terpengaruh dari hal-hal buruk dari media sosial. Marcia (1993) Mengatakan bahwa identitas diri merupakan komponen penting yang menunjukkan identitas personal individu. Oleh karena itu, kami sebagai siswa SMA Negeri 1 Jember ingin mengadakan suatu penelitian tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap pengembangan jati diri remaja Indonesia. Penelitian ini juga



1



merupakan implementasi dari materi mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Proposal Penelitian sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia.



1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalahnya adalah seperti berikut: 1.



Apakah media sosial dapat berpengaruh terhadap pengembangan jati diri seseorang terutama pada remaja?



2.



Perubahan apa saja yang terlihat dalam sehari-hari dari pengaruh media sosial?



3.



Bagaimana media sosial tersebut bisa mempengaruhi pola pikir dalam pengembangan jati diri pada remaja?



4.



Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi pengaruh buruk dari media sosial?



1.3



Tujuan Adapun tujuan dari penulisan proposal ini diantaranya sebagai berikut: 1.



Mengetahui pengaruh media sosial terhadap pengembangan jati diri remaja.



2.



Mengetahui perubahan yang terlihat dalam sehari-hari dari pengaruh sosial media.



3.



Memahami bagaimana media sosial tersebut bisa mempengaruhi pola pikir dalam pengembangan jati diri remaja.



4.



Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengatasi pengaruh buruk media sosial.



2



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Media sosial



2.1.1 Definisi Media sosial Internet merupakan sebuah arus komunikasi dan perkembangan teknologi yang berkembang pesat di setiap tahunnya. Internet dijadikan media informasi dan media komunikasi yang memberi banyak kemudahan kepada penggunanya. Salah satu media komunikasi melalui internet yang disukai masyarakat adalah media sosial. Berdasarkan siaran PERS No 53 Kominfo tahun 2018 pengguna media sosial berdasarkan usia ditunjukkan oleh masyarakat yang berusia 19-34 tahun yakni 49,52% dan masyarakat 13-18 tahun yakni 75,50 %. Media sosial sendiri adalah sebuah media online , dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, forum dan dunia virtual. Blog dan jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Media sosial mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun, Jika pada tahun 2002 Friendster merajai media sosial karena hanya Friendster yang mendominasi media sosial di era tersebut, kini telah banyak bermunculan media sosial dengan keunikan dan karakteristik masing-masing. Media sosial juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital marketing, seperti Social Media Maintenance, Social Media Endorsement dan Social Media Activation. Oleh karena itu, Media sosial kini menjadi salah satu servis yang ditawarkan oleh agensi digital.



3



2.1.2 Fungsi media sosial Media sosial dalam perannya saat ini, telah membangun sebuah kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Hal ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar. Adapun fungsi media sosial diantaranya sebagai berikut: 1.



Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web.



2.



Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (one to many) ke dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak audience (many to many).



3.



Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan juga informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.



Selain itu, terdapat pendapat lain menurut Puntoadi (2011:5) pengguna media sosial berfungsi sebagai berikut: 1.



Keunggulan membangun personal branding melalui sosial media adalah tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena aduensilah yang akan menentukan. Berbagai sosial media menjadi media untuk orang yang berkomunikasi, berdiskusi dan bahkan memberikan sebuah popularitas di media sosial.



2.



Media sosial memberikan sebuah kesempatan yang berfungsi interaksi lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan content komunikasi yang lebhi individual. Melalui media sosial pula berbagai para pemasar dapat mengetahui kebiasaan dari konsumen mereka dan melakukan suatu interaksi secara personal serta dapat membangun sebuah ketertarikan yang lebih dalam.



4



2.1.3 Karakteristik Sosial media Media sosial memiliki ciri-ciri yang tidak lepas dari berbagai ciri-ciri dari media sosial yang banyak digunakan hingga saat ini. Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada media sosial. 1.



Partisipasi. Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau berminat menggunakannya, hingga dapat mengaburkan batas antara media dan audience.



2.



Keterbukaan. Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi umpan balik dan juga partisipasi melalui sarana-sarana voting, berbagai, dan juga komentar. Terkadang batasan untuk mengakses dan juga memanfaatkan isi pesan (perlindungan password terhadap isi cenderung dianggap aneh).



3.



Perbincangan. Selain itu, kemungkinkan dengan terjadinya perbincangan ataupun pengguna secara dua arah.



4.



Keterhubungan. Mayoritas dari media sosial tumbuh dengan subur lantaran



terjadi



suatu



kemampuan



yang



dapat



melayani



keterhubungan antar pengguna, melalui suatu fasilitas tautan (links) ke website, sumber informasi dan bagi pengguna-pengguna lainnya.



2.1.4 Dampak sosial media Banyaknya remaja yang memanfaatkan media sosial, dimana dalam sisi positifnya dapat meningkatkan pengetahuan dan sisi yang sebaliknya memberikan pengaruh negatif seperti kurangnya menghargai waktu dan terpaparnya pola perilaku mengikuti apa yang menjadi trend media sosial. Keberadaan media sosial yang sudah menjadi bagian dari pola kehidupan remaja, sedikit banyak akan memberikan pengaruh dalam pembentukan atau perubahan terhadap pembangunan jati diri pengguna media sosial. Berikut potensi dampak media sosial:



5



1. Dampak positif: a.



Untuk menghimpun keluarga, saudara, sahabat, atau teman yang tersebar. Adanya media sosial bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga atau sahabat, yang jauh dan sudah lama tidak bertemu. Adanya jejaring sosial kembali menjadi penyambung tali silaturahmi.



b.



Sebagai media dalam menyebarkan informasi. Hanya dalam hitungan menit saja, sebuah informasi up to date akan dengan mudah menyebar pada media daring, sekaligus langsung mendapatkan respon dari para netizen.



c.



Sebagai media untuk memperluas jaringan pertemanan. Adanya jejaring sosial, membuat remaja bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum dikenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia.



d.



Adanya jejaring sosial, juga bisa membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan berempati.



e.



Sebagai



sarana



untuk



mengembangkan



keterampilan,



kreativitas dan sosial. Dengan jejaring sosial, Sobat Wingko bisa loh menampilkan kreativitasmu, misalnya membuat tulisan ataupun video dengan konten yang menarik dan mendidik tentunya. f.



Media sosial juga bisa menjadi lahan promosi dalam bisnis. Melalui jejaring sosial, Sobat Wingko bisa mempromosikan hasil karyamu tanpa mengeluarkan banyak biaya, seperti saat beriklan pada media massa layaknya koran, radio, dan televisi.



2. Dampak negatif: a.



Seseorang yang terlalu asyik dengan akun media sosialnya, kebanyakan menjadi susah untuk bersosialisasi dengan orang sekitar. Hal ini disebabkan, karena pengguna media sosial



6



menjadi malas untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara nyata. b.



Kebanyakan, kids jaman now lebih memilih menggunakan bahasa gaulnya saat interaksi pada media sosial. Hal ini membuat bahasa ibu (daerah), atau bahkan Bahasa Indonesia digunakan seperlunya, itupun tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Bahasa formal dianggap kurang keren.



c.



Dalam



jejaring



sosial,



kita



bebas



menuliskan



dan



mennyebarkan apa saja. Namun tanpa disadari, terkadang kita publish hal yang seharusnya tak perlu disampaikan diketahui oleh khalayak umum. Tak jarang, media sosial juga menjadi ajang pamer, demi pengakuan dari publik. d.



Media sosial juga bisa menimbulkan ternjadinya kejahatan, yang dikenal dengan istilah cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam, seperti carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.



e.



Pornografi menjadi konten yang kerap dicari oleh pengguna media sosial. Dengan kecanggihan teknologi, internet bisa menyebarkan pornografi kian merajalela. Selain itu, perjudian juga bisa dengan mudah dilakukan melalui sistem online.



f.



Media sosial juga bisa membuat psikis seseorang terganggu. Tingkat kecemasan meningkat, timbulnya iri hati dan kebencian, depresi, serta kepercayaan diri, semua bisa terganggu akibat adanya tekanan yang dirasakan saat menggunakan jejaring sosial.



2.2



Jati diri pada remaja



2.2.1 Definisi Jati diri Identitas berarti memiliki gambaran diri yang jelas meliputi sejumlah tujuan yang ingin dicapai, nilai, dan kepercayaan yang dipilih oleh individu tersebut. Komitmen-komitmen ini meningkat sepanjang waktu dan telah



7



dibuat karena tujuan, nilai dan kepercayaan yang ingin dicapai dinilai penting untuk memberikan arah, tujuan dan makna pada hidup (LeFrancois, 1993). Pendapat lain menyatakan bahwa identitas diri merupakan komponen penting yang menunjukkan identitas personal individu. Semakin baik struktur pemahaman diri seseorang berkembang, semakin sadar individu akan keunikan dan kemiripan dengan orang lain, serta semakin sadar akan kekuatan dan kelemahan individu dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya, jika kurang berkembang maka individu semakin tergantung pada sumbersumber eksternal untuk evaluasi diri. Marcia (1993). Masa remaja yang merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa adalah masa pencarian jati diri. Perasaan atau kesadaran akan jati diri remaja akan membentuk konsep dirinya. Konsep diri remaja nantinya akan mempengaruhi perilakunya. Seperti yang dikatakan oleh Burns (1993) bahwa “konsep diri akan mempengaruhi cara individu dalam bertingkah laku di masyarakat”. Idealnya seorang remaja dapat mengenal dirinya sendiri dengan baik. Ia harus mampu menjawab pertanyaan tentang siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahannya, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Erikson dalam Yusuf (2009) bahwa “remaja mampu menjawab pertanyaan siapa saya (who am I?) dan apabila gagal akan berdampak tidak baik bagi perkembangan dirinya”. Calhoun dalam Sugiyo (2005) menambahkan bahwa “konsep diri yang ideal atau yang positif, yaitu apabila remaja melakukan penerimaan diri (mengenal dirinya dengan benar) terhadap segala kekuatan dan kelemahannya, serta dapat merancang tujuan dan harapan-harapannya secara realistis”. Era globalisasi dimana teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media sosial tentu saja memiliki dampak positif dan negatif, dampak positifnya antara lain memudahkan seseorang untuk berinteraksi, kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, memperluas pergaulan dan



8



mempermudah penyebaran informasi, sedangkan dampak negatifnya dapat mengakibatkan cyberbulliying, gangguan mata, stres bahkan depresi.



2.2.2 Faktor pengaruh pembentukan Jati diri pada remaja Hubungan atau interaksi remaja dalam proses perkembangan konsep diri tergantung oleh berbagai faktor. Hal-hal tersebutlah yang mendasari terbentuknya konsep diri seorang remaja baik itu cenderung positif atau negatif. Dengan berbagai pertimbangan, peneliti hanya mengambil tiga faktor yang sekiranya paling berpengaruh terhadap konsep diri seorang remaja. Faktor tersebut adalah keluarga, teman sebaya, dan sekolah. 1.



Faktor keluarga dipilih karena keluarga merupakan tempat pertama bagi individu melakukan kontak dan komunikasi pertamanya sebelum ia mengenal masyarakat. Calhoun dan Acocella (1990) mengungkapkan bahwa “keluarga merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi konsep diri remaja. Interaksi individu dengan orang tua dan keluarganya secara memadai



akan



memungkinkan



individu



mengembangkan



pengalaman-pengalaman dan penyesuaian dirinya”. 2.



Faktor kedua yang dipilih adalah teman sebaya. Kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama dimana remaja belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya. Selain itu kelompok teman sebaya merupakan suatu kelompok yang memiliki ciri, norma, kebiasaan yang berbeda jauh dengan apa yang terdapat dalam keluarga, sehingga di dalam berinteraksi dengan orang lain, remaja diharapkan akan mendapatkan suatu perkembangan yang baik dalam pola berpikir menuju proses menemukan jati diri.



3.



Faktor ketiga yang dipilih adalah sekolah. Sekolah merupakan salah satu sarana remaja dalam berinteraksi selain dengan keluarga dan teman sebaya. Remaja yang bersekolah memperoleh bermacam-macam



pengalaman,



di



samping



hal-hal



yang



9



diberikan oleh orang tuanya di rumahnya yang ruang lingkupnya tidak begitu luas. Hurlock dalam Sugiyo (2005) menekankan bahwa “guru, kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstrakurikuler, dan pengaruh teman sebaya merupakan faktor yang menentukan penyesuaian diri yang baik di sekolah”.



2.2.3 Respon remaja terhadap media sosial Maraknya penggunaan media sosial di berbagai kalangan menunjukkan peran media sosial yang sudah merambah di semua aspek kehidupan khususnya di bidang informasi. Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa pada kenyataanya lebih berisiko dari pada orang dewasa menurut psikolog Elizabett Santosa, Selain itu meningkatnya pengguna status jejaring sosial yang sebagian besar diantaranya adalah remaja, merupakan fenomena yang berkembang saat ini. Berakibat dampak positif dan negatif yang ditimbulkan media sosial ini juga berdampak bagi pengguna. Jiwa remaja yang labil dan emosional sering salah dalam menafsirkan apa yang mereka dapatkan baik dari media massa maupun dari situs pertemanan. Keadaan yang seperti demikian menjadikan remaja ajang coba-coba apa yang ditawarkan kepada mereka melalui media-media tersebut yang kemudian memunculkan perubahan perilaku baik itu yang positif maupun negatif pada diri remaja. Karakteristik remaja yang paling menonjol adalah mereka mandiri, dan memiliki prakiraan di masa depan. dalam hal karir maupun hubungan percintaan. Mereka akan memperdalam keahlian di bidangnya masingmasing. untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang membutuhkan mental tinggi. Sedangkan karakteristik remaja lebih mudah mengikuti perkembangan teknologi karena rasa ingin tahu terhadap kemajuan teknologi. Mereka cenderung untuk mencari bahkan membuat inovasi-inovasi terbaru di bidang teknologi. Mahasiswa menjadi mudah terpengaruh dengan apa yang menjadi tren saat itu



10



Syukur jika remaja di masa emosional yang terbilang labil ini dapat menemukan gerbang masuk terkait pengembangan jati dirinya yang benar dan searah dengan norma, bukan tidak mungkin remaja tersebut akan mulai memperlihatkan passionnya atau karakternya yang bernilai positif dan pantas menerima support orang lain. Namun pengembangan jati diri melalui efek media sosial juga bisa berakibat fatal dengan membentuk suatu diri jauh dari kata norma, bersombong ria dan hanya mementingkan kesenangan pribadi tidak bermanfaat juga mampu ditimbulkan dari peran media sosial. Jadi, sangat perlu perhatian dan bimbingan



dalam pengembangan,



pencarian, dan pembentukan jati diri pada remaja yang mulai terkontaminasi dengan efek positif negatif sosial media.



11



BAB III. METODOLOGI



3.1 Jenis Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan pada penelitian yang akan kami lakukan adalah sosiologi dan psikologis. Pendekatan sosiologi adalah proses mengkaji tentang pengaruh struktur dan Perubahan masyarakat terhadap pemahaman ajaran. Sedangkan pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi jiwa pribadi yang beragama. Di dalam pendekatan tersebut, hal yang menarik bagi para peneliti adalah kondisi jiwa manusia



baik itu pengaruh atau akibat termasuk manfaat



berpikir positif. Kami memilihin jenis pendekatan tersebut karena pendekatan ini berhubungan dengan pengaruh medsos yang berdampak pada pola pikir remaja dimana emosi remaja disini juga masih labil. Sehingga jalan salah satunya adalah membuat partisipan penelitian mengungkapkan pendapat, mengutarakan isi pikiran, dan pengalaman yg dia rasakan terhadap media sosial yang berpotensi mempengaruhi pengembangan jati diri.



3.2



Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan berbasis online, melihat situasi pandemi COVID-19 yang belum stabil. Maka akan dilakukan di tempat masingmasing partisipan



3.3



Metode dan Populasi Metode yang akan kami laksanakan adalah berbasis online via Angket online (google form) dengan beberapa pertanyaan menjurus sesuai rumusan masalah kami. Diharapkan partisipan dapat mengutarakan pendapatnya secara fokus, terpercaya, jelas dan juga benar adanya. Target penelitian kami adalah siswa siswi SMA NEGERI 1 JEMBER. Melihat fokus kami terhadap pengangkatan tema yang berdasarkan



12



kehidupan



remaja sebaya yang aktif menggunakan media sosial. Kami



memilih partisipan penelitian untuk kelas 10 dan 11 SMA.



3.4



Jadwal Penelitian Penelitian dan pengumpulan sampel untuk proposal ini akan dilaksanakan setelah proses presentasi dan penilaian tahap awal yakni terhadap proposal perencanaan penelitian. Kami belum bisa menentukan tanggal jelas untuk pengumpulan sampel. Yang terpenting, penelitian ini akan dilakukan via online dengan metode semi wawancara dan angket.



13



DAFTAR PUSTAKA



Doni, F. R. (2017). Perilaku Penggunaan Media Sosial Pada Kalangan Remaja. Indonesian Journal on Software Engineering. Maress, B. (2018). 13 Fungsi Psikologis Dalam Studi Islam. Dipetik Februari 6, 2021, dari dosenpsikologi.com: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dosenpsikol ogi.com/fungsi-pendekatan-psikologis-dalam-studiislam/amp&ved=2ahUKEwi82YLwktfuAhU_6nMBHTq7BhAQFjABegQIAhAF&usg =AOvVaw2Apju5EQn34QKUkM2uDKDo&cf=1&cshid=1612684509662 Purbohastuti, A. W. (2017). Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi. putro, F. h. (t.thn.). Perilaku Penggunaan Media Sosial dan Identitas Diri. Suharso, A. R. (2015). Faktor Determinan Konsep Diri Siswa Kelas VIII di SMP Negeri SeKota Semarang. Indonesian Journal of Guidance and Counseling. Yansaptunius, M. R. (2019, Mei 09). Jati Diri. Dipetik Februari 06, 2021, dari Wordpress.com: https://www.google.com/amp/s/antonrio.wordpress.com/2014/05/09/jatidiri/amp/



14