Proposal Pengabdian Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT



SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KONSELOR ASI EKSEKUTIF DI DESA TARAWEANG



Dr. Azniah, SKM.,M.Kes(NIDN. 0904088301) Sitti Nurbaya S.Kep.,Ns., M.Kes (NIDN. 0905027903)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2016



1. Judul Pengabdian



HALAMAN PENGESAHAN : Pelatihan metode produktif organ self examination (ROSE) sebagai upaya deteksi dini penyakit kanker serviks di desa pancalekang gowa



2. Ketua Tim Pengusul a. b. c. d. e. f. g.



Nama : Dr. Azniah, SKM.,M.Ke NIDN : : 0904088301 Jabatan/Golongan : Lektor Program Studi : SI Keperawatan Perguruan Tinggi : STIKES Nani Hasanuddin Makassar Bidang Keahlian : Keperawatan Alamat Kantor/Telp/Faks/surel: Jln. Perintis Kemerdekaan VIII No.24 Makassar 3. Anggota a. Nama : Sitti Nurbaya, S.Kep., Ns.,M.Kes b. NIDN : 0905027932 c. Jabatan/Golongan : Asisten Ahli d. Program Studi : SI Keperawatan e. Perguruan Tinggi : STIKES Nani Hasanuddin Makassar f. Bidang Keahlian : Keperawatan g. Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : Jln. Perintis Kemerdekaan VIII No.24 Makassar 4. Mahasiswa Yang Terlibat a. Jumlah Anggota : 5 Orang b. Anggota I : Mahasiswa 1 c. Anggota II : Mahasiswa 2 d. Anggota III : Mahasiswa 3 e. Anggota IV : Mahasiswa 4 f. Anggota V : Mahasiswa 5 5. Lokasi Kegiatan/Mitra a. Wilayah Mitra(Desa/Kec) : desa tabo-tabo b. Kabupaten/Kota : Pangkep c. Provinsi : Sulawesi Selatan d. Jarak PT ke lokasi mitra (Km) : ± 50 km 6. Luaran Yang dihasilka n : Proposal Pengabdian Masyarakat 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan 8. Biaya Total : Rp. 7.900.000



Makassar, Oktober 2017 Mengetahui Ketua P3M,



Pengusul



Suarnianti, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes NIDN. 0915107901



Sitti Nurbaya, S.Kep,.Ns,.M.Kes NIDN. : 0905027902



Menyetejui Ketua STIKES Nani Hasanuddin



Dr. Yasir Haskas,S.Pt.,SE., M.MKes NIDN. 09190675



Daftar Isi Halaman sampul Halaman Pengesahan Daftar Isi BAB I. A. Pendahuluan ..............................................................................................................1 BAB II. Target Luarab A. Sasaran.......................................................................................................................3 B. Luaran .......................................................................................................................4 BAB II A. Materi dan metode pelaksanaan................................................................................5 BAB IV A. Anggaran biaya dan jadwal kegiatan.........................................................................6 B. Jadwal kegiatan .........................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



RINGKASAN Pencapaian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain produksi ASI berkurang yang disebabkan oleh hormon dan persepsi ibu tentang ASI yang tidak cukup. Faktor produksi dan pengeluaran ASI dalam tubuh dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Untuk mengatasi masalah pengeluaran ASI yang disebabkan oleh menurunnya stimulasi hormon oksitosin yaitu dengan menyusui dini di jam-jam pertama karena semakin puting sering dihisap oleh mulut bayi, hormon yang dihasilkan semakin banyak, sehingga susu yang keluar pun banyak. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang reflek let down. Pijat oksitosin dilakukan dengan cara memijat pada daerah punggung sepanjang kedua sisi tulang belakang sehingga diharapkan dengan pemijatan ini ibu akan merasa rileks dan kelelahan setelah melahirkan akan hilang. Jika ibu merasa nyaman, santai, dan tidak kelelahan dapat membantu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi



Kesehatan



Dunia,



World



Health



Statistics



(WHO)



merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan. Hal ini dikarenakan ASI, adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal (Hegar, 2013). Namun hanya 35,5% bayi berusia kurang dari 6 bulan di Dunia mendapatkan ASI Eksklusif (WHO, 2011). Pencapaian ASI Eksklusif di Indonesia belum mencapai 80%.Berdasarkan laporan SDKI tahun 2013 pencapaian ASI eksklusif adalah 42%. Sedangkan, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2014, cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 54,3%, (Pusdatin, 2015). Pencapaian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain produksi ASI berkurang yang disebabkan oleh hormon dan persepsi ibu tentang ASI yang tidak cukup. Faktor produksi dan pengeluaran ASI dalam tubuh dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Untuk mengatasi masalah pengeluaran ASI yang disebabkan oleh menurunnya stimulasi hormon oksitosin yaitu dengan menyusui dini di jam-jam pertama karena semakin puting sering dihisap oleh mulut bayi, hormon yang dihasilkan semakin banyak, sehingga susu yang keluar pun banyak (Maryuani, 2012).



Pijat



oksitosin



merupakan



salah



satu



solusi



untuk



mengatasi



ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang reflek let down. Pijat oksitosin dilakukan dengan cara memijat pada daerah punggung sepanjang kedua sisi tulang belakang sehingga diharapkan dengan pemijatan ini ibu akan merasa rileks dan kelelahan setelah melahirkan akan hilang. Jika ibu merasa nyaman, santai, dan tidak kelelahan dapat membantu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.



B. Analisis Situasi Indonesia sendiri, pada tahun 2010 Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Balita (AKB) 44/1000 KH. Walaupun angka ini telah turun dari tahun 1990 (AKB 68/1000 KH) penurunan ini masih jauh dari target millenium development gold’s (MDG’s) tahun 2015 dimana AKB diharapkan turun menjadi 23/1000 KH dan AKABA 32 /1000 KH (Depkes, 2016). Target 80% cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat jauh dari kenyataan. Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak (Depkes, 2007). Manfaat pemberian ASI eksklusif sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) yaitu mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan Ibu. WHO pada 2009 menyatakan sekitar 15% dari total kasus kematian anak di bawah usia lima tahun di negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI secara tidak eksklusif. Berbagai masalah gizi kurang maupun gizi lebih juga timbul akibat dari pemberian makanan sebelum bayi berusia 6 bulan (Ariani ,2017) Data pemberian ASI esklusif di provinsi Sulawesi Selatan selam 6 bulan sebanyak 14-21%, penyebab rendahnya pemberian ASI esklusif salah satunya terjadi bendungan ASI pada payudara ibu dan ASI tidak keluar (Dinkes, 2016).



BAB II TARGET DAN LUARAN A. Sasaran Salah satu bentuk penanganan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga adalah dengan memberikan pemahaman pada masyarakat terutama ibu hamil dan keluarga dalam upaya peningktan produksi ASI. Sehingga perlu dilakukannya promosi kesehatan tentang pijit oksitosin di sertai dengan simulasi di Desa Taraweang Kabupaten Pangkep. Hal tersebut bertujuan untuk mempromosikan kesehatan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil bahwa untuk memperlancar ASI



salah



satunya adalah melakukan pijit oksitosin pada ibu postpartum, serta untuk membantu masyarakat dalam pemahaman mengenai pijit oksitosin, khususnya pada ibu hamil dan keluarga B. Peta Wilayah Pengabdian



Keterangan : : Lokasi Pengabdian Masyarakat (Desa Taraweang Kec. Labbakkang) C. Luaran a. Manfaat Bagi Institusi Sebagai refrensi yang dapat digunakan untuk kegitan belajar mengajar mapun penyuluhan dan pelatihan pijit oksitosin b. Manfaat Bagi Masyarakat Sebagai bahan informasi dan ilmu terhadap pemijataan oksitosin pada ibu postpartum untuk kelancaran ASI.



BAB III METODE PELAKSANAAN A. Materi dan Metode Pelaksanaan Oksitosin adalah hormon yang bereaksi ketika tubuh manusia mendapat sentuhan. Hormon oksitosin diproduksi di otak bagian belakang dengan cara kerja seperti efek morfin, membuat seseorang merasa bahagia dan mengurangi rasa sakit. Hormon oksitosin berperan penting dalam produksi ASI. (Astutik, R. 2014.) Selain itu, hormon oksitosin dapat memberi stumulasi saat persalinan atau pada puting saat proses menyusui. Donna Murray, RN, BSN, perawat kesehatan anak mengatakan, hormon oksitosin dapat membuat tubuh menjadi rileks, mengurangi stres, rasa cemas, dan menurunkan tekanan darah. Oksitosin juga berperan dalam hubungan sosial, ikatan khusus (bonding), rasa percaya, dan rasa cinta.( Ayers, JF. 2000) "Oksitosin adalah hormon yang penting bagi wanita. Hormon ini dikenal sebagai hormon keibuan, hormon anti stres, dan hormon cinta," kata Murray, dikutip dari Very Well Family Menurut (Biancuzzo, M 2003) menyatakan Salah satu cara untuk merangsang produksi hormon oksitosin adalah dengan melakukan pijat punggung, Bun. Pijat punggung atau yang dikenal dengan pijat oksitosin merupakan pijatan yang dilakukan sepanjang tulang belakang. Pijat ini bertujuan untuk memperlancar keluarnya ASI dan aliran darah, mengurangi rasa nyeri, serta memberi efek relaksasi. cara melakukan pijat oksitosin, terutama saat Bunda masih dalam masa menyusui.



1.



Posisikan tubuh dalam posisi duduk, bersandar ke depan sambil memeluk bantal. Jaga posisi senyaman mungkin. Jika dibutuhkan, taruh meja di depan tubuh sebagai tempat bersandar.



2. Pijat kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan. 3. Pijat kuat dengan gerakan melingkar. 4. Kemudian pijat sisi tulang belakang ke arah bawah sampai sebatas dada, dari leher sampai ke tulang belikat. 5. Lakukan pijatan ini selama 2 sampai 3 menit. 6. Pijatan oksitosin ini bisa dilakukan oleh orang terkasih, terutama suami. Atau, bisa dibilang pijat ini baik sekali jika dilakukan dengan penuh kasih sayang. Dengan begitu produkasi ASI akan jauh lebih lancar. 7. Konsultasikan dengan konselor laktasi agar ibu mengerti tentang gerakan pijat, sehingga hasilnya maksimal. B. Metode pelaksanaan Metode pelaksaan dari kegiatan ini adalah Tim pelatihan melakukan evaluasi terlebih dahulu kepada peserta pelatihan yaitu ibu PKK di desa Taraweang tentang sejauh mana pengetahuan peserta terkait pijit oksitosin kemudian peserta pelatihan diberikan edukasi tentang pijit oksitosin dan di ikuti dengan simulasi dan praktek pijit oksitosin. Rincian materi yang diberikan tercantum dalam tabe berikut. Tabel 3.2 metode pelaksanaan No Materi 1 Apa yang dimaskud dengan pijit oksitosin



Metode Ceramah, diskusi dan tanya jawab Ceramah, diskusi dan tanya



2



Kapan dimulai lakukan pijit oksitosin pada



3 4



jawab Melakukan simulasi pijit oksitosin Simulasi pijit okitosin Melakukan pelatihan pijit oksitosin pada Melakukan simulasi



5



ibu dan mertua Evaluasi pijit peserta



oksitosin



bersama



ibu Ceramah, simulasi



Tabel 3.2 Uraian tugas tim pengbdian No 1



Tim pengabdian Ketua



2 3



Sitti Nurbaya Anggota 1 :



Uraian tugas Penyuluh Melakukan simulasi Mahasiswa 1



Anggota 2 :



Mahasiswa 2



5



Anggota 3 :



Mahasiswa 3



6 7



Anggota 4 : Mahasiswa



Mahasiswa 4



Membantu masyarakat



kegiatan



pengabdian



BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Rencana Anggaran Biaya A. BIAYA No



AKTIVITAS



Unit



Satuan



A. 1



BAHAN HABIS PAKAI Bahan Pendukung :



B 1



~ Kertas (rim) 2 Rim ~ ATK 50 buah Sub Total BIAYA OPERASIONAL KEGIATAN Konsumsi Penyuluhan 50 orang



2



Spanduk



2



3



Hadiah sesi Tanya jawab



4



BIAYA (Rp)



JUMLAH (Rp)



50.000 3.000



100.000 150.000 250.000



30.000



1.500.000



lembar



150.000



300.000



buah



750.000



3.000.000



Sub Total D. PERJALANAN 1. Tim penyuluhan (PP) 2 kali Sub Total E. LAIN-LAIN ~ Pembuatan Laporan 5 kali ~ Penggandaan Laporan 4 Rangkap Sub Total TOTAL BIAYA (A+B+C+D+E) Total : tujuh juta delapan ratus ribu rupiah



4.8000.000 450.000



900.000 900.000



50.000 50.000



250.000 200.000 250.000 7.800.000



B.Jadwal Kegiatan



Recana kegaiatan pengadian masyrakat No



Jenis kegiatan Okt



1



2



Survey wilayah untuk melakukan Pengabdian masyarakat Konsultasi program pada mitra Identifikasi masalah Perumusan dan penetapan masalah Menyusun draf proposal pengabdian masyarakat Seminar proposal Melakukan pengabdian masyarakat Laporan pengabdian masyarakat Seminar hasil pengabdian masyarakat



2016-2017 No Des Jan v



feb mart



april



Mei



Daftar Pustaka Arini, H. 2017. Mengapa seorang ibu harus menyusui. Yogyakarta: FlashBooks. Astutik, R. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: SalembaMedika Ayers, JF. 2000. ‘The use alternative therapies in thesupport of breastfeeding’, Journal Human Lacta-tion, no. 16, hal 52–56 Biancuzzo, M 2003, Breastfeeding the newborn:Clinical strategies for nurses, Mosby,St.Louis. Profil Kesehatan RI 2016. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf, diakses 9 Desember 2016. Hegar B. 2013. Air Susu Ibu dan Kesehatan Saluran Cerna. Jakarta : Buku Bedah IDAI. http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kesehatan-salurancerna.html 2 november WHO, 2011. WHO calls support for appropriate infant and young child feeding in the current emergency in Lebanon, and caution about unnecessary use of milk products. http://www.who.int/hac/crises/international/middle_east/Lebanon_appropriate_infant_and _young_child_feeding.pdf 3 Agustus 2014 Pusdatin. 2015.Dukungan Bidan dalam Pemberian ASI Eksklusif di Desa Sumber sari Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal. http://research.unissula.ac.id/research/file/publikasi/210104090/3581Dukungan_Bidan_dl m_ASI_Eksklusif.pdf, diakses 13 Desember 2016. Maryuani, Anik. (2012). Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif & Manajemen. Laktasi.EGC Depkes RI. 2016. Profil Kesehatan RI 2007. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profilkesehatan-indonesia-2007.pdf, diakses 11 Desember 2016. Mardiyaningsih,E.2011.EfektifitasKombinasiTeknikMarmetdanPijaOksitosinTerhadapPro duksiAsiIbuPostSeksiodiRumahSakitWilayahJawaTengah.Purwokerto:JurnalKeperawatan Sudirmanhttp://jks.fkik.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/321. Roesli, 2010. Menejemen laktasi.Yogyakarat:ECG