Proposal Pengembangan Lembaga Dakwah Firdaus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DI SANGGAR BELAJAR KECAMATAN LABUHAN RATU Sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pengembangan Lembaga Dakwah Dosen Pengampu: Mulyadi, S.Ag., M.Sos.I



Disusun Oleh: Nama : Firdaus NPM : 1841030197 Kelas : MD C



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI PRODI MANAJEMEN DAKWAH TAHUN 2021/2022



ii



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul ’’Meningkatkan Kemampuan Membaca murrid Di Sangga Belajar.” Tujuan dari penyusunan Proposal ini ini adalah untuk pemenuhan tugas yang diampu oleh Bpk . Mulyadi.S.Ag.M.Ag yang merupakan pembimbing saya dalam proses pembuatan tugas ini. Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan tugas khusus nya kepada Sangar Belajar ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki proposal ilmiahini. Akhir kata saya berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



Bandar Lampung, 12 November 2021



Penulis



iii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR



ii



DAFTAR ISI iii A. Identitas Proyek 1 B. Latar Belakang C. Tujuan



1



3



D. Permasalahan dan Ruang Lingkup



3



E. Analisis Permasalaha dan Solusi 3 F. Output Kunci



4



G. Pentahapan Utama dan Penjadwalan H. Tata Kelola Proyek



6



I.



Anggaran 6



J.



Identifikasi Pemangku Kepentingan



K. Identifikasi Potensi Kendala



6



L. Risiko dan Mitigasi Risiko



7



M. Indikator Keberhasilan



7



N. Faktor Kunci Keberhasilan O. Daftar Revisi



7



5



7



6



1



A. Identitas Proyek Nama



PROYEK PENINGKATAN SEMANGAT MEMBACA MURID SANGGAR BELAJAR DI LABUHAN RATU



Proyek ini terletak di Untung Suropati Kecamatan Labuhan Ratu Kelurahan Labuhan Ratu, tujuan untuk Mengetahui Deskrips



aktivitas murid Sanggar belajar dalam membaca permulaan



i



melalui permainan bahasa dan Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan melalui permainan



Sponsor



Projeck



bahasa. Para Donatur, orang tua/wali murid. Firmansyah selaku kordinator Sanggar Belajar



B. Latar Belakang Setiap guru yang mengajar di kelas I pasti menginginkan anak didiknya mampu membaca dengan lancar. Dengan kemampuan membaca akan memudahkan siswa mata pelajaran yang lain. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sehingga sejak di SD siswa dibekali keterampilan membaca. Hal ini didukung oleh pendapat Akhadiah (Zuchdi dan Budiasih 1996/1997 : 49) yang menyatakan bahwa pembelajaran membaca mempunyai peranan yang sangat penting, sebab melalui pembelajaran membaca guru dapat memilih wacana yang dapat memudahkan penanaman nilai-nilai ke Indonesia, wacana yang berkaitan dengan tokoh nasional, kepahlawanan dan sebagainya. Pembelajaran membaca permulaan pada kelas rendah sering ditemukan sebagai permasalahan, diantaranya masalah siswa, guru, materi kegiatan belajar mengajar dan metode yang digunakan. Sehubungan dengan masalah itu, Soedjadi (2002 : 1) berpendapat bahwa penyebab kesulitan belajar siswa bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri dan juga dari luar diri siswa, misalnya cara penyajian materi pelajaran atau suasana pembelajaran. Pada umumnya guru langsung menulis di papan tulis wacana yang akan diajarkan dan siswa disuruh membacanya, tidak didahului dengan berbagai cara pembelajaran. Padahal guru harus melibatkan siswa untuk melakukan kegiatan agar kelas selalu dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan. Hal tersebut sesuai dengan UU RI tentang Sistem Pendidikan No. 20 tahun 2003 pasal 40 yang berbunyi : pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana



2



pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan diologis. (Depdiknas, 2003 : 39). Sesuai dengan usia siswa TK sampai SD yang suka bermain maka pelajaran membaca permulaan dibawa kesuasana permainan yang menyenangkan misalnya, membaca dengan menggunakan permainan bahasa, dengan harapan belajar sambil bermain dapat meningkatkan kemampuan siswa yang tidak lancar dalam membaca permulaan. Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam teori keterampilan, maksudnya menekankan pada proses aktivitas membaca. Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recording dan decoding (Anderson, 1972 : 2009). Menurut Zuhdi dan Burdiasih (1996/1997 :50) mengemukakan bahwa : “kemampuan membaca yang diperoleh siswa pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya makakemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu tidak kuat, pada tehap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai”. Membaca permulaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempelajari pelajaran di sekolah. Makin cepat siswa dapat membaca dengan lancar makin besar peluang untuk dapat memahami dan mempelajari pelajaran disekolah. Namun demikian di akhir tahun ajaran masih ada siswa yang tidak lancar membaca. Hal tersebut berkaitan dengan berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu : pesan, sarana, dan teknik. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi masalah tersebut adalah teknik pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu guru harus benar-benar memahami langkah-langkah yang ditempuh dalam mengajar membaca dan menulis permulaan. Untuk menarik minat dan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan, seyogyanya pengajaran bahasa Indonesia dilengkapi dengan alat peraga. Penggunaan alat peraga sangat besar manfaatnya untuk mempercepat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran bahasa Indonesia. Kreatifitas guru dalam membuat alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran sangat menentukan bagi kelancaran pelaksanaan pengajaran bahasa Indonesia terutama pembelajaran membaca permulaan.



3



Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan di kelas dengan judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MURID DI SANGGAR BELAJAR” C. Tujuan Jangka Pendek Para murid diharapkan membaca dengan mudah.



Jangka Panjang bisa Para murid mampu membaca dengan baik dan lancar.



D. Permasalahan dan Ruang Lingkup Pencapaian kualitas membaca sangatlah penting bagi perkembangan anak didik. Kualitas proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja guru, oleh karena itu, usaha meningkatkan kemampuan membaca dalam melaksanakan proses belajar mengajar perlu secara terus menerus



mendapatkan



perhatian



dari



penanggung



jawab



sistem



pendidikan. Peningkatan ini akan berhasil apabila dilakukan oleh guru dengan kemampuan dan usaha sendiri. Akan tetapi hal itu tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya kerjasama dengan pemimpin yang memiliki visi bersama untuk meningkatkan kemampuan membaca. Maka dalam hal itu kualitas guru akan lebih memadai jika didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Untuk itu meningkatkan kemampuan membaca sangat penting untuk siswa peseta didik. E. Analisis SWOT 1) Strength (kekuatan) Partisipasi dari masyarakat, dalam hal ini orang tua, untuk menyekolahkan anak-anaknya terbilang baik. Sanggar Belajar untungkan dengan Lokasi nya yang strategis dan berada tidak dekat dengan jalan raya. Selain itu, pembinaan selalu dilakukan tetap mengikuti prosedur dan sesuai dengan situasi dan kebutuhan pendidikan anak. 2) Weakness (kelemahan)



4



Kurangnya



fasilitas



dalam



belajar



sehingga



proses



belajar



mengajarnya kurang efektif. 3) Opportunity (peluang) Adanya kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak usia dini bagi anak-anaknya sedini mungkin. 4) Threat (ancaman) Terdapat hal yang menjadi faktor ketidakmampuan murid dalam membaca, salah satunya kurangnya komunikasi antara orang tua dan murid saat murid pulang sekolah, sehingga saat murid pulang dari sanggar dibiarkan saja tanpa bertanya apa saja kegiatan yang ada di sekolah. F. Output Kunci Nama Output Antara



Deskripsi



Sarana dan Prasarana Belajar



Sarana dan Prasarana belajar yang terbatas



menjadi



tergagasnya



ide



alasan



meningkatkan



kemampuan membaca murid. Output Akhir Penambahan metode permainan Metode ini merupakan metode bahasa



membaca



dimana



para



murid



mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan guru dengan menggunakan contohnya



guru



game



bahasa,



mengibaratkan



sesuatu huruf dengan keadaan disekeliling mereka. Cara ini bisa dilakukan setiap guru mengajar atau tergantung dengan guru yang



5



menyampaikan. G. Pentahapan Utama dan Penjadwalan Pentahapan Utama Tahap Utama  Menyusun



Waktu kurikulum Minggu ke-3 Desember 2021



Sanggar Belajar 



Menjadwalkan



kegiatan



berdasarkan kurikulum Penjadwalan No 1.



Tahap Utama Menyusun kurikulum SANGGAR BELAJAR



2.



Menjadwalkan kegiatan harian



Kegiatan  Menentukan apa saja pembelajaran yang akan diterapakan di Sanggar Belajar  Mendata anak-anak untuk memudahkan pembelajaran. Menentukan waktu yang tepat dan baik untuk kegiatan pembelajaran



Minggu/Bulan Minggu ke-3 Desember 2021



Minggu



ke-4



Januari 2022



6



H. Tata Kelola Proyek Struktur Deskripsi Bapak firmansyah dan Penangung Sebagai pengajar jawab lain nya



di



Sanggar



Belajar



Orang tua/wali, para donatur dan masyarakat sekitar



Sebagai



orang



tua/wali,



para



pemberi donatur, dan masyarakat sekitar I. Anggaran No



Deskripsi



Kuantitas



Jumlah (Rp)



1. 2. 3. 4 5



Papan tulis Spidol Penghapus Tinta spidol Dana penyusunan kurikulum



(@) 1 2 1 1 1



150.000 20.000 10.000 15.000 50.000



TOTAL



245.000



J. Identifikasi Pemangku Kepentingan Pemangku kepentingan meliputi instansi/individu yang berkepentingan dan memiliki pengaruh terhadap hasil akhir dari proyek ini. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif yang berarti mendukung proyek ini atau bersifat negatif yang berarti menjadi sumber penghambat pelaksanaan proyek ini. Pemangku kepentingan yang dapat mendukung proyek ini : Dari internal yaitu penangung jawab Sanggar Belajar Eksternal yaitu para orang tua/wali dari murid yang belajar di Sanggar Belajar K. Identifikasi Potensi Kendala No.



Deskripsi



1.



Kurangnya SDM (sumber daya manusia) yang dapat membantu terlaksananya kegiatan



7



2.



Terbatasnya dukungan angaran



3



Sarana prasarana yang kurang memadai



L. Risiko dan Mitigasi Risiko No. 1.



Risiko Pembelajaran tidak sesuai kukikulum yang ada di tingakatan TK sampai SD



Mitigasi Risiko Melakukan evaluasi terhadap cara mengajar dan tetap melaksanakan pembelajaran walaupun tidak maksimal.



M. Indikator Kebehasilan 1) Para murid mampu menerima dengan baik metode game bahasa yang akan dilaksanakan di Sanggar Belajar 80% 2) Adaptasi para pengajar dan murid terhadap metode game bahasa 70% 3) Kedisiplinan para murid dalam mengikuti pembelajaran 70% 4) Kemampuan para murid dalam menulis dan membaca 80% N. Faktor Kunci Keberhasilan Faktor kunci pada proyek ini adalah peran dari pengajar dan orang tua/wali dalam menerapkan agar mudah dengan cepat dalam membaca di Sanggar Belajar, dan memberikan pendidikan serta metode dalam penyampaian materi akan sangat berpengaruh bagi para murid yang belajar di Sanggar Belajar. O. Daftar Revisi No . 1.



Halaman Lama



Baru



Tertulis



Revisi