9 0 474 KB
PROPOSAL PR CAMPAIGN 1. Executive Summary :
Campaign ‘’SAY NO TO ANOREXIA’’ mengambil tema kampanye dengan pilar CSR tentang kesehatan yang tentunya bersifat sosial. Bahwa pada dewasa ini, telah banyak asumsi serta stigma masyarakat yang salah tentang tubuh yang ideal yakni sekurus mungkin. Anorexia nervosa adalah penyakit kesehatan mental yang berkaitan dengan makan dan berat badan ekstrim. Rasa takut memiliki kenaikan berat badan dan persepsi salah mengenai berat badan menjadi alasan penderita anoreksia melakukan diet ekstrim yang bisa membahayakan nyawanya. Orang dengan anoreksia selalu memprioritaskan pengendalian berat dan bentuk tubuh sehingga mengupayakan sesuatu yang cenderung ekstrim yang secara signifikan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu kami mengkampanyekan SAY NO TO ANOREXIA agar sebagai manusia kita menyadari arti penting tentang kesehatan , hal ini juga menyangkut rasa peduli sosial antar sesama agar tidak selalu mendiskriminasi tentang bentuk tubuh seseorang.
1
2. Riset Formatif
a. Analisis Situasi Dengan menggunakan riset primer yang digunakan kelompok kami, yakni kami menyadari bahwa telah banyak fenomena , dimana
seseorang mempunyai psikologis yang terganggu
dengan adanya stigma yang salah terkait diet ketat yang dijalani oleh seseorang, baik wanita ataupun laki- laki sekalipun. Rasa takut memiliki kenaikan berat badan dan persepsi salah mengenai berat badan menjadi alasan penderita anoreksia melakukan diet ekstrim yang bisa membahayakan nyawanya.
Biasanya penderita ini lebih di sering dialami oleh kaum wanita karena tingkat ketakutan yang sangat tinggi akibat kegemukan berat badan yang dialami oleh wanita. Selain membatasi asupan makanan, ada juga penderita anoreksia yang menyalahgunakan obat pecahar, obat pembantu diet, diuretic, enema untuk membantu mengeluarkan makanan yang baru saja ia makan. Orang dengan anoreksia juga kadang melakukan hal yang diluar nalar dengan memutahkan makanan setelah makan. Obsesi mereka terhadap menurunkan berat badan sangat berlebihan. Menurut data yang dikutip situs womenfitness.com, 90% dari penderita anorexia adalah perempuan. Sekitar 30% penderita anoreksia mengalami gangguan ini seumur hidup, dan hampir semuanya pernah mengalami fase yang membahayakan nyawa mereka. Setiap dua ratus perempuan dalam populasi umum, satu hingga enam orang mengidap anoreksia. 5%-18% dari penderita akan meninggal akibat gangguan ini. Anorexia merupakan penyebab kematian utama di antara orang-orang yang mencari bantuan psikiater. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki juga bisa mengidap anorexia.
2
b. Analisis Organisasi : SWOT
No. 1.
Strength
Weakness
Opportunity
Threats
Target sasaran kelompok
Minim nya biaya
Millenials yang
Waktu yang cukup
kami yang banyak
Operasional kampanye.
mengalami anorexia
singkat menjalankan
sangat lah banyak
kampanye.
ditemukan dengan mudah, yang mengalami Anorexia , terutama Perempuan.
2.
3.
Mempunyai
Kurangnya sepahaman
Membentuk pola pikir
Banyak kampanye
Implementasi kampanye
informasi terhadap apa yang
sehat tentang hidup
serupa yang
yang mudah dipahami.
akan dilakukan.
sehat.
berbasis kesehatan
Tanggap dalam progress
Belum bisa membagi waktu
Dukungan masyarakat
Lebih extra untuk
kampanye.
dengan bijak.
untuk tidak diet extrim.
memberi penjelasan ttg maksud kampanye ini.
4.
Mampu menarik antusias
Minimnya kesadaran terkait
Antusiasme khalayak
Dapat memberi
khalayak dengan cara
ukuran pencapaian
bahwa definisi CANTIK kontra bagi org yg
persuasive.
campaign yang sukses.
bukanlah KURUS.
melakukan diet extrim.
3
c. Analisis Publik
a) Faktor Geografis : Isolasi Geografis yang menyebabkan masyarakat mengembangkan kebudayaan masing masing sesuai dimana ia berada. Ketika di Indonesia , khususnya Jakarta dengan kependudukan yang metropolis. Dan senang akan sesuatu hal yang sedang hype seperti diet ketat para influencer.
b) Demografis: Usia 18 – 25 tahun Gender, perempuan Remaja, maupun yang sudah menikah
c) Faktor Psikografis : manusia terkadang memiliki karakteristik emosional yang mengembangkan anoreksia. Sifat kepribadian obsesif-kompulsif yang biasanya dimiliki oleh anak muda terutama wanita cenderung mendorong dia untuk
melakukan
diet
ekstrem
yang
beresiko
guna
mendapatkan
kesempurnaan bentuk tubuh.
4
3. Strategi dan Taktik
a. Tujuan :
Kampanye ini bertujuan untuk merubah mindset seseorang , khususnya wanita remaja dan laki laki agar tidak melakukan diet extrim , yang akan mengganggu kesehatan.
Untuk memberikan edukasi kepada khalayak agar bisa menjaga pola hidup sehat.
Memberkikan pandangan bahwa, kurus bukanlah sesuatu pencapaian agar terlihat cantik atau ideal pada diri seseorang.
b. Strategi aksi dan Respon : -
Memberikan pamflet/flyer tentang bahaya dari Anorexia pada kalangan masyarakat
-
Mendukung lewat sosial media dengan cara memfollow akun ‘’Say No To Anorexia’’
-
Masyarakat dapat berpartisipasi dengan cara menandatangani Banner polos,untuk menghindari Anorexia.
c. Mengembangkan Strategi Pesan Dengan cara memberikan gambar dan visualisasi yang mudah dilihat dan dipahami oleh masyarakatm khususnya remaja perempuan dan juga laki laki.
d. Taktik Komunikasi
Menyediakan peluang bagi interaksi dan keterlibatan langsung yakn kita memberi edukasi secara langusng melalui interaksi ke masyarakat tentan apa itu anorexia dan apa saja akibat dari anorexia.
Iklan dan media promosi yakni membuat sosial media seperti Instagram, Blog, dan juga Twitter untuk mengedukasi bahwa campaign ‘’SAY NO TO ANOREXIA’’ dapat bisa dikenal dan dipahami oleh khalayak.
5
4. Anggaran ANGGARAN BIAYA
SARANA No
Uraian Keperluan
Volume
Harga
1.
Banner
3x4
Rp. 250.000
2.
Pamflet
300
Rp. 1.500.000
3.
Spidol
3
Rp. 45.000 Rp. 1.795.000
Total
Lain-lain No
Uraian
Volume
Harga
1.
Konsumsi Panitia
5
Rp. 75.000
2.
Transportasi
5
Rp. 50.000
3.
Dokumentasi
Total
Rp. 100.000 Rp. 225.000
Total Pengeluaran : Sarana + Lain-lain Rp. 1.795.000 + Rp. 225.000 = Rp. 2.020.000
6
5. Timeline
Mei 12 Mei 11 tempel label alamat Mei 10 ambil ke percetakan Mei 5 antar ke percetakan April 28 finalisasi copy dan desain, minta persetujuan April 21 selesaikan draft, termasuk copy, desain dan layout April 14 mulai penulisan dan pengembangan desain April 7 tentukan penulis dan desainer April 6 dapatkan approval tujuan dan tentukan anggaran April 2 mulai perencanaan brosur Total waktu yg dibutuhkan: 41 hari
6. Rencana Evaluasi
Memfokuskan usaha. Menunjukan keefektifan. Memastikan efisiensi biaya. Mendukung manajemen yang baik. Memfasilitasi pertanggungjawaban.
7