Proposal Proyek Perubahan Diklat Pim III [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN 1. IDENTITAS PROYEK Judul



“ Peningkatan Kinerja Pengendalian Kasus HIV/AIDS Pada Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara ”.



Deskripsi (Gambaran Singkat Proyek Perubahan)



Berdasarkan



Peraturan Daerah Bengkulu Utara Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 02 Tahun 2012, Tentang : Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tangal 16 Januari 2012, Tugas dan



Fungsi Bidang P2PL adalah sebagai berikut: Tugas Pokok : Melaksanakan perencanaan, pengawasan pengendalian, dan evaluasi Program Pengendalian Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman serta surveilans epidemiologi, imunusasi dan kesehatan kerja matra. Fungsi : 1. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang. 2. Perencanaan, pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan evaluasi terhadap program PTM, imunisasi, surveilans epidemiologi dan kesehatan kerjamatra 3. Perencanaan pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan evaluasi terhadap program penyehatan lingkungan pemukiman, lingkungan instansi/kerja dan tempat-tempat umum (TTU) serta kesehatan tenaga kerja. 4. Melaksanakan penilaian dan penerbitan sertifikasi laik sehat TTU dan pemeriksaan kualitas air. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pokok tersebut Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan pada Program Pengendalian Penyakit Menular langsung, khususnya Pengendalian Penyakit HIV/AIDS di Bengkulu Utara, kondisi saat ini masih belum maksimal dilaksanakan, dan saat ini peningkatan kasus HIV/AIDS di Bengkulu Utara dari tahun ketahun semakin meningkat dan perlu kegiatan khusus dalam pengenaliannya. Proyek Perubahan ini akan dilakukan dengan 5 kegiatan, yaitu: Sosialisasi POKJA Komisi Pengendalian AIDS Daerah, Sosialisasi HIV AIDS pada Remaja Sekolah Sosialisasi HIV/AIDS pada Masyarakat beresiko, Sreening penemuan kasus HIV/AIDS pada masyarakat beresiko, dan Mengaktifan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas sasasaran kegiatan. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara dapat maksimal dilakukan, dan terus dilakukan secara kontinu, baik dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Bengkulu Utara, atau bantuan dari Pihak Ketiga atau sponsor lainnya.



1



Sponsor/Atasan langsung



Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara



H. Ikhsan, SKM,M.Kes. Project Leader/Penanggung Irawan, S.Sos, M.Kes jawab Proyek Dukungan untuk menjalankan Sumber Daya tim proyek perubahan berasal dari Stakeholder Internal yaitu: 1. Kepala Dinas Kesehatan 2. Kepala Seksi P2 Menular, 3. Pengelola Program HIV/AIDS 4. Staf Seksi P2 5. Kepala Puskesmas 6. Petugas P2 Puskesmas 7. Bidan Desa



Stake Holder External : 1. Kepala Desa Sasaran Kegiatan 2. Kepala Sekolah Sasaran Kegiatan



02. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM) 2.1 Permasalahan Yang Melatar Belakangi Penyakit menular langsung HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara, dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan yang significan, sampai dengan sesemstar II tahun 2016, telah di temukan penderita AIDS positif sebanyak 16 Orang, dan meninggal dunia sebanyak 6 orang, hal ini ibarat fenomena gunung es, Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang belum ditemukan/terpantau di duga ribuan orang. Untuk mengatasi penyebaran kasus HIV/AIDS Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, melalui SK Bupati Bengkulu Utara telah membentuk Tim Komisi Pengendalian AIDS Daerah Kabupaten Bengkulu Utara yang terdiri dari Lintas Sektor, Lintas Program, dan elemen masyarakat terkait, dan sampai saat ini belum bekerja optimal seperti yang di harapkan. Indikator keberhasilan prorgam Pengendalian HIV/AIDS yang sangat berperan dalam menurunkan penularan dan kasus HIV/AIDS antara lain: tingginya pengetahuan remaja dan masyarakat beresiko tentang HIV/AIDS , dilaksanakanya Screening Penemuan kasus HIV/AIDS secara kontinyu, dan adanya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Unit Pelayanan Kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, kami mengambil area organisasi yang bermasalah adalah Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara masih belum maksimal berjalan, hal ini terjadi dikarenakan hal-hal sebagai berikut:  Belum tersosialisasikannya Tugas dan Fungsi POKJA pada Komisi Pengendalian AIDS Daerah Kanupaten Bengkulu Utara.  Masih rendahnya pengetahuan Penyakit HIV AIDS pada Remaja Sekolah.  Masih rendahnya pengetahuan penyakit HIV/AIDS pada Masyarakat beresiko.  Belum maksimalnya Screening penemuan kasus dilakukan pada masyarakat beresiko.  Belum berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas 2



2.2 Kondisi saat ini dan kondisi ideal yang diharapkan/ingin dicapai 2.2.1



Kondisi Saat ini Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara saat ini disarakan masih belum maksimal dilakukan, hal ini terlihat dari adanya peningkatan kasus Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang dari tahun ketahun semakin meningkat, dan belum ada upaya maksimal dalam pengendalinnya. Saat ini Komisi Pengendalian AIDS Daerah (KPAD) yang telah di bentuk melalui SK Bupati Bengkulu Utara berlum berlajalan melaksanakan tugasnya seperti yang diharapkan, karena keterbatasan anggaran dan belum ada kejelasan tugas dan fungsi masing-masing anggota KPAD dalam kelompok kerja sesuai dengan tupoksi kewenangnya pada SKPD nya masing-masing. Selanjutnya dari sektor kesehatan saat ini upaya sosialisasi, screening penemuan kasus HIV/AIDS , dan Pelaksanaan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas yang merupakan cara efektif dalam Pengendalian HIV/AIDS masih belum maksimal dilaksanakan dan terbatas hanya dari alokasi dana APBD II.



2.2.3 Kondisi Ideal yang diharapkan/ingin dicapai Dengan permasalahan prioritas diatas, maka diperlukan upaya alokasi kegiatan yang mampu mendongkrak upaya Pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara. Proyek Perubahan ini mengharapkan adanya perubahan terhadap upaya Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara, khususnya pada sektor kesehatan. Kondisi Idieal yang diharapkan adalah : a. Dipahaminya tugas dan fungsi Kelompok Kerja masing-masing Anggota Tim Komisi Pengendalian AIDS Daerah KabupatenBengkulu Utara. b. Terlaksananya secara kontinyu upaya peningkatan pengetahuan remaja dan masyarakat beresiko tentang Penyakit HIV/AIDS dan pencegahannya dengan Sosialisasi ke sekolah-sekolah dan desa-desa di Kabupaten Bengkulu Utara. c. Dilaksanakannya Screening Penemuan Kasus HIV/AIDS kepada masyarakat beresiko dalam upaya mencegah penularan HIV/AIDS kepada masyarakat lainnya. d. Berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS), sebagai upaya pemberian informasi tentang HIV/AIDS, dan sebagai sarana konsultasi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Bengkulu Utara. 2.3 Identifikasi faktor Internal dan External dan Kelamahan 2.3.1 Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)



Kekuatan (Strengh) : a. Tersedianya tenaga Konselor HIV/AIDS AIDS yang telah terlatih di Dinas Kesehatan dan 5 Puskesmas Kabupaten Bengkulu Utara. b. Tersedianya Tenaga Terlatih untuk Screening Penemuan Kasuh HIV/AIDS c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan AIDS.



3



d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak. e. Adanya SK Bupati Bengkulu Utara Tentang Pembantukkan Komisi Pengendalian AIDS Daerah (KPAD) di Bengkulu Utara Kelemahan (Weakness) : a. Masih kurangnya Screening penemuan kasus HIV/AIDS AIDS/ODHA oleh Dinas Kesehatan. b. Kurangnya Koordinasi dan dukungan dari Lintas sektor terkait dalam Sosialiasi dan penyebarluasan informasi bahaya HIV/AIDS AIDS pada Remaja dan Masyarakat beresiko tertular HIV/AIDS . c. Keterbatasan anggaran dalam kegiatan Sosialisasi dan Screening Penemuan Kasus HIV/AIDS di Bengkulu Utara d. Belum Berjalannya fungsi KPAD Kabupaten Bengkulu Utara. 2.3.2 Faktor External (Peluang dan Tantangan) Peluang (Oppurtunity): a. Optimalisasi Keterlibatan lintas sektor terkait dalam pengendalian HIV/AIDS pada Komisi Pengendalian AIDS Daerah (KPAD) Bengkulu Utara b. Kerjasama KPA Provinsi dengan KPAD Bengkulu Utara dalam Pengendalian HIV/AIDS AIDS di Bengkulu Utara. c. Adanya anggaran Dana Desa, yang penggunaannya bisa digunakan untuk Sosialisasi Bahaya Penyakit HIV/AIDS . d. Adanya Program BPJS Kesehatan yang menunjang pengobatan dan Pengobatan Gratis bagi ODHA. e. Peluang sumber dana CSR perusahaan pertambangan dan perkebunan dalam rangka Screnning penemuan kasus HIV/AIDS dan ODHA di Bengkulu Utara Hambatan/Ancaman (Threat): a. Prioritas alokasi anggaran APBD mengutamakan infrastruktur daerah, b. Kurangnya kesadaran ODHA untuk di screening dan konseling ke sarana pelayanan kesehatan c. Stigma buruk masyarakat terhadap ODHA d. Pengetahuan terhadap HIV/AIDS AIDS masih dianggap tabu dalam keluarga dan Masyarakat e. Perilaku sex bebas di kalngan usia remaja yang memungkinkan penyebaran HIV/AIDS . f. Kurangnya keperdulian Lintas sektor terkait dalam pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara



2.3 Rumusan Masalah 4



Berdasarkan uraian di atas, kami mengambil rumusan masalah terhadap Program Pencegahan Penyakit Menular di Kabupaten Bengkulu Utara adalah masih belum maksimal Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara, hal ini dikarenakan:  Belum jelasnya tugas dan fungsi masing-masing Anggota KPAD dalam pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara.  Kurangnya Sosialisasi HIV/AIDS kepada Remaja Sekolah di Kabupaten Bengkulu Utara.  Kurangnya Sosialisasi HIV/AIDS pada masyarakat beresiko di Kabupaten Bengkulu Utara.  Kurangnya Screening penemuan kasus HIV/AIDS pada masyarakat beresiko di Kabupaten Bengkulu Utara.  Belum berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas Kabupaten Bengkulu Utara. 3. RUMUSAN DAN MANFAAT PROYEK 3.1 Tujuan Proyek Perubahan Tujuan proyek perubahan sengaja penulis batasi dengan periode waktu, yakni jangka pendek, dan jangka menengah sesuai dengan target yang harus kami selesaikan selama pendidikan dan latihan : 3.1.1 Tujuan Jangka Pendek (selama 60 hari)  Dipahaminya tugas dan fungsi masing-masing Angota KPAD dalam Kelompok Kerja.  Meningkatnya Pengetahuan HIV/AIDS pada Remaja dan Masyarakat beresiko dengan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS di sekolah dan di desa sasaran kegiatan.  Diketahuinya jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dengan pelaksanaan Screening penemuan kasus HIV/AIDS pada masyarakat desa sasaran.  Berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Pusat Kesehatan Masyarakat sasaran kegiatan. 3.1.2 Tujuan Jangka Menengah (Maksimal sampai dengan 31 Desember 2016) : Tujuan Jangka Menengah Proyek Perubahan ini adalah semakin maksimal upaya Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara, dengan terlaksananya Pertemuan Sosialisasi Tugas dan Fungsi POKJA KPAD, Sosialisasi HIV/AIDS bagi Remaja dan masyarakat beresiko, Screening penemuan kasus, dan Aktifnya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), selanjutnya diharapkan keberlanjutan kegiatan dengan pengajuan anggaran untuk kegiatan Program Penyakit Menular Langsung pada Tahun Anggaran berikutnya. 3.2 Manfaat Proyek Perubahan 5



Proyek Perubahan ini bermanfaat untuk :  Bermanfaat bagi penanggungjawab Program HIV/AIDS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara dalam melaksanakan Pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara, dengan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS bagi remaja dan masyarakat, screening penemuan kasus HIV/AIDS , dan Mengaktifkan pelayanan unit konseling HIV/AIDS di Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Utara.  Proyek Perubahan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam Perencanaan Penyusunan Anggaran dan Strategy pencapaian indikator kinerja Kegiatan Pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara.  Sebagai bahan masukan Upaya Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara bagi Komisi Pengendalian AIDS Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 4. RUANG LINGKUP 4.1 Pelaksanaan Sosialisasi Tugas dan Fungsi POKJA KPAD  Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi akan dilaksanakan dengan mengundang seluruh anggota Tim KPAD yang terdiri dari Lintas Program dan Lintas Sektor terkait.  Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan tugas dan fungsi masing-masing anggota yang terbentuk dalam Kelompok Kerja (POKJA), dan di harapkan dengan terbentuknya POKJA maka KPAD Bengkulu Utara akan dapat bekerja optimal sesuai dengan perannya.  Sasaran adalah Anggota tim KPAD sesuai dengan SK Bupati Bengkulu Utara. 4.2 Pelaksanaan Sosialisasi HIV/AIDS pada Remaja Sekolah  Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS akan dilaksanakan pada Remaja di Sekolah sasaran Proyek perubahan.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada remaja di sekolah  Sasaran kegiatan pada Sekolah Menengah Pertama dan Atas pada lokasi Proyek perubahan. 4.3 Pelaksanaan Sosialisasi HIV/AIDS pada Masyarakat  Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS akan dilaksanakan pada masyarakat di desa-desa sasaran proyek perubahan.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan pencegahannya kepada masyarakat desa yang beresiko.  Sasaran desa untuk kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS, pada desa sasaran Proyek perubahan,



4.4 Pelaksanaan Screening Penemuan Kasus HIV/AIDS 6



 Srenning penemuan kasus HIV/AIDS dilakukan dengan pengambilan sampel darah masyarakat target sasaran berjumlah 130 orang, yang selanjutnya di kirim dan diperiksa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Bengkulu.  Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengetahui jumlah Orang dengan HIV/AIDS /AIDS (ODHA) yang terjaring atau jumlah orang yang positif atau negatif HIV/AIDS dari sampel darah yang diperiksa.  Jumlah masyarakat yang menjadi sasaran screening penemuan kasus HIV/AIDS berjumlah 135 orang. 4.5 Pelaksanaan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMSdi Puskesmas  Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas diaktifkan dengan penetapan SK Konselor HIV/AIDS di 5 Puskesmas, penyusunan Pedoman Pelaksanaan Pelayanan HIV/AIDS untuk petugas Puskesmas, dan monitoring pelaksanaan layanan oleh petugas.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada masyarakat yang beresiko yang berkunjung ke unit layanan.  Jumlah sasaran Puskesmas yang akan diaktifkan unit unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di rencanakan pada 5 Puskesmas yang telah memiliki tenaga konselor HIV/AIDS yang telah dilatih.



5. IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS Untuk melaksanakan kegiatan Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan, diperkirakan stake holeder yang terlibat adalah sebagai berikut: a) Stake Holders Internal Adalah Stake holder lingkup Dinas Kesehatan kabupaten Bengkulu Utara yang mempunyai peran dalam pelaksanaan kegiatan Proyek perubahan, sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara, 2. Kepala Bidang P2PL, 3. Kepala Seksi P2, 4. Staf Seksi P2 (6 orang staf) 5. Kepala Puskesmas sasaran kegiatan, 6. Pengelola Program P2 Puskesmas, dan 7. Bidan Desa sasaran kegiatan. b) Stake Holders Eksternal Adalah Stake holders diluar lingkungan Dinas Kesehatan, antara lain: Kepala Sekolah sasaran kegiatan, Kepala Desa sasaran kegiatan, Remaja/murid sekolah, Masyarakat sasaran kegiatan, dan Lintas sektor terkait.



7



6.



TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN 6.2 Deskripsi Tugas Project Sponsor/Mentor/Kepala Dinkes: 1 Memberikan arahan dan Masukan Kepada keseluruhan proyek 2 Menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan Project Leader



6.1 Struktur Organisasi



Project Sponsor/Mentor H. Ikshan, SKM, M.Kes



Bidang P2PL



Coach/ Widyaiswar a



Project Leader /Peserta Diklat: 1 Memberikan Kepemimpinan operasional dan mengelola kerjasama tim dan koordinasi dengan mentor dan coach 2 Menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan proyek perubahan 3 Menyiapkan dan menyerahkan Laporan kemajuan dan akhir kepada Mentor.



Project Leader Peserta Diklat (Irawan, M.Kes)



Coach/Widyaiswara : 1. Memastikan kemampuan peserta diklat dalam esensi mata diklat pada tahap identifikasi perubahan organisasi 2. Memastikan peserta diklat menetapkan area perubahan dan memonitor pelaksanaannya. 3. Melakukan komunikasi dengan mentor dalam tahap ownership, dan berkomunikasi mengenai progres penerimaan rencana perubahan, serta melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan



Team Working 1. Kepala Seksi P2 2. Efie Susrini, S.Sos 3.Yenni, SKM 4. Eflayadi, SKM 5.Joko Kuswolo,



Working Team 1 Melaksanakan Kegiatan dalam proyek perubahan 2 Menyiapkan sarana dan prasarana, Administrasi, dan surat menyurat serta SK Tim yang dibutuhkan dalam kegiatan Proyek Perubahan 3. Melakukan penyiapan Bahan dan kelengkapan kegiatan Sosialisasi, Bahan kelengkapan Screnning HIV/AIDS , dan Pelaksanaan Unit



Sasaran Kegiatan Remaja dan Masyarakat Beresiko Tertular HIV/AIDS



8



07. PENTAHAPAN (MILESTONES) NO



I. A.



TAHAPAN UTAMA



WAKTU



Pelaksanaan Sosialisasi Tugas dan Fungsi POKJA KPAD PERSIAPAN 1 Penyiapan TOR Kegiatan Sosialisasi 2 Pembuatan SK TIM Pelaksana Sosialisasi 3 Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana 4 Penetapan Lokasi pelaksanaan kegiatan 5 Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Sosialisasi (Daftar hadir, Surat undangan, format notulen kegiatan) 6 Penyiapan bahan Sosialisasi 7 Melaporkan kepada mentor tentang hasil rapat dan persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta persetujuannya.



Minggu ke I Bulan Nov Tgl 1 Nov s/d 5 Nov 2016 5 (lima) hari



OUTPUT



Dok. TOR SK Tim Notulen Daftar Lokasi Format Admistrasi Bahan Tayang



PELAKSANAAN KEGIATAN B.



1 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 2 Penyampaian Surat Undangan ke Anggota Tim KPAD 3 Persipan Kegiatan 4 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi a. Pembukaan Acara b. Sambutan-sambutan c. Penyampaian dan Diskusi Tupoksi POKJA d. Absensi dan adminitrasi e. Kesepkatan f. Penutupan 5 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai dilaksanakan sesuai rencana



Minggu ke II Bulan November 09 November 2016 (1 hari)



Expedisi Surat SPT Dokumen kegiatan (Notulen, Daftar hadir, foto-foto) Laporan



12 Nov 2016 EVALUASI 1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan kegiatan Sosialisasi POKJA KPAD 2. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach



akhir



C.



II.



Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelaksanaan Screening Penemuan kasus HIV/AIDS pada Masyarakat 9



Minggu ke II November 14-16 Nov



Lapran Hasil kegiatan



07. PENTAHAPAN (MILESTONES) NO



TAHAPAN UTAMA



A.



PERSIAPAN 1 Penyiapan TOR Kegiatan 2 Pembuatan SK TIM Pelaksana Kegiatan. 3 Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana Kegiatan 4 Penetapan Lokasi Desa Sasaran kegiatan. 5 Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Kegiatan (Blanko pendaftaran, pemeriksaan, dan Surat undangan). 6 Penyiapan bahan dan alat untuk pengambilan darah (Disposible syringe,alkohol, dst). 7. Penyiapan Bahan Tayang Sosialisasi 7 Melaporkan kepada mentor tentang persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta persetujuannya.



B.



PELAKSANAAN KEGIATAN 1 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 2 Penyampaian Surat Pemberitahuan ke desa sasaran kegiatan 3 Persipan ke lapangan 4 Pelaksanaan Kegiatan a) Pembukaan Acara, dan Sosialisasi HIV/AIDS b) Persiapan dan pendaftaran c) Pengambilan Sampel Darah d) Pengumpulan dan penyimpanan sampel darah e) Pengiriman sampel darah ke Labkesda Provinsi Bengkulu 5 Penerimaan hasil pemeriksaan dari Labkesda 6 Rekomendasi hasil dan tindak lanjut hasil pemeriksaan 7 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai dilaksanakan sesuai rencana. EVALUASI 1. Merekapitulasi dan Menyusun kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS 2. Konsultasi kepada Coach



C.



IV.



WAKTU



Pelaksanaan Unit Layanan HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas



Laporan



TOR Miggu ke III Bulan September 2016 6 hari waktu efektif



SK Notulen Daftar lokasi Blanko kegiatan Daftar peralatan Power point SPT Expedisi



Miggu ke IV dan ke V Bulan September 2016 19-30 Sept 10 hari waktu efektif



Daftar Croscek Dokumen kegiatan (Notulen, Daftar hadir, foto-foto, Sampel Darah) Laporan Hasil.



akhir



Minggu ke II 10-15 Oktober Komprehensive 2016



PERSIAPAN 1. Pembuatan SK TIM Penyusun Pedoman Pelaksanaan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas 2. Pembuatan SK Petugas Unit Layanan 10



OUTPUT



Laporan akhir kegiatan



07. PENTAHAPAN (MILESTONES) NO



TAHAPAN UTAMA



A. 3. 4. 5. 6.



B.



WAKTU



Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di 5 Minggu ke III Puskesmas Bulan Oktober Penyampaian SK Tim 2016 Membuat Undangan Rapat Tim 6 Hari efektif Melaksanakan Rapat Tim Melaporkan kepada mentor persiapan kegiatan



PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas a) Mengumpulkan referensi b) Menyusun Daraft/konsep c) Rapat dengan Stake Holeder d) Perbaikan e) Finalisasi f) Menaikkan kepimpinan 2. Pembuatan dan penyampaian Surat Perintah Kadis tentang Pelaksanaan Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas 3. Monitoring Pelaksanaan Unit Layanan 4. Pemasangan Papan Nama Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas 5. Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai dilaksanakan sesuai rencana. EVALUASI DAN PELAPORAN 1. Merekapitulasi dan Menyusun kegiatan 2. Konsultasi kepada Coach



Laporan



C



SK SK



Notulen Expedisi Notulen -



Minggu ke IV Oktober dan I Bulan November 2016 10 Hari efektif



Dokumen Pedoman Pelaksana an ULK



Expedisi Surat SPT Foto-foto Laporan



akhir



Minggu ke II Bulan November 2016 5 Hari efektif



11



OUTPUT



Laporan akhir kegiatan



07. PENTAHAPAN (MILESTONES) NO



V. A.



TAHAPAN UTAMA



WAKTU



Pelaksanaan Sosialisasi HIV/AIDS pada Remaja di Sekolah PERSIAPAN 1 Penyiapan TOR Kegiatan Sosialisasi 2 Pembuatan SK TIM Pelaksana Sosialisasi 3 Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana 4 Penetapan Lokasi Sasaran Sekolah 5 Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Sosialisasi (Daftar hadir, Surat undangan, format notulen kegiatan) 6 Penyiapan bahan Materi Sosialisasi HIV/AIDS ke sekolah 7 Melaporkan kepada mentor tentang hasil rapat dan persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta persetujuannya.



OUTPUT



Dok. TOR SK Tim Notulen Minggu ke III Daftar Lokasi Bulan Format September 6 Hari kegiatan Admistrasi Bahan Tayang



PELAKSANAAN KEGIATAN B.



1 2 3 4



Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Penyampaian Surat Undangan ke sekolah Persipan ke lapangan Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi g. Pembukaan Acara Minggu ke IV h. Pengarahan dan sambutan i. Pre test dan ke V j. Penyampaian Materi HIV/AIDS Bulan k. Tanya jawab dgn peserta l. Post test September m. Absensi dan adminitrasi 2016 n. Notulen kegiatan o. Penutupan 12 hari 5 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai kegiatan dilaksanakan sesuai rencana EVALUASI 3. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS 4. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach



C.



12



Expedisi Surat SPT Dokumen kegiatan (Notulen, Daftar hadir, foto-foto)



Laporan



akhir Minggu ke I dan II Bulan Oktober 2016



Lapran Hasil kegiatan



08. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN. No



KEGIATAN



PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke) SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER II III VI V I II III IV I II III IV



I.



PELAKSANAAN SOSIALISASI HIV/AIDS PADA REMAJA DAN MASYARAKAT



A



Persiapan 1. 2. 3. 4.



Penyiapan TOR Kegiatan Sosialisasi Pembuatan SK TIM Pelaksana Sosialisasi Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana Penetapan Lokasi Sasaran Sekolah dan desa sasaran Pelaksanaan Sosialisasi 5. Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Sosialisasi 6. Penyiapan bahan Materi Sosialisasi HIV/AIDS ke sekolah dan desa. 7. Melaporkan kepada mentor tentang hasil rapat dan persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta persetujuannya.



B.



Pelaksanaan Kegiatan 1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 2. Penyampaian Surat Undangan ke sekolah dan desa sasaran kegiatan 3. Persipan ke lapangan 4. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi 5. Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai dilaksanakan sesuai rencana



C.



Evaluasi Dan Pelaporan 1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan akhir kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS 2. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach



No



KEGIATAN



PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke) SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER 13



V



08. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN. No



KEGIATAN



II



III



VI



PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke) V I II III IV I II



III



IV



II. PELAKSANAAN SCREENING PENEMUAN KASUS HIV/AIDS BAGI MASYARAKAT BERESIKO A



Persiapan 1.



2 3 4 5 6. 7



B.



Penyiapan TOR Kegiatan Pembuatan SK TIM Pelaksana Kegiatan. Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana Kegiatan Penetapan Lokasi Desa Sasaran kegiatan. Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Screening Penyiapan bahan dan alat untuk pengambilan darah Melaporkan kepada mentor tentang persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta persetujuannya.



Pelaksanaan Kegiatan 1 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 2 Penyampaian Surat Pemberitahuan ke desa sasaran kegiatan 3 Persipan ke lapangan 4 Pelaksanaan Kegiatan Screening 5 Penerimaan hasil pemeriksaan dari Labkesda 6 Rekomendasi hasil dan tindak lanjut 7 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai dilaksanakan sesuai rencana.



L



Evaluasi Dan Pelaporan 1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan akhir kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS 2. Konsultasi kepada Coach



08. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN. No



KEGIATAN SEPTEMBER 14



PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke) OKTOBER NOVEMBER



V



08. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN. No



KEGIATAN



II



III



VI



PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke) V I II III IV I II



III. PELAKSANAAN UNIT LAYANAN KOMPREHENSIVE HIV/AIDS A



Persiapan 1.



2. 3. 4. 5. 6.



B.



Pembuatan SK TIM Penyusun Pedoman Pelaksanaan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas Pembuatan SK Petugas Unit Layanan Komprehensive Penyampaian SK Tim Membuat Undangan Rapat Tim Melaksanakan Rapat Tim Melaporkan kepada mentor persiapan kegiatan



Pelaksanaan Kegiatan 1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan dan Blanko pelaporan pelaksanaan. 2. Pembuatan dan penyampaian Surat Perintah Kadis tentang Pelaksanaan Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas 3. Monitoring Pelaksanaan Unit Layanan 4. Pemasangan Banner 5. Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai dilaksanakan sesuai rencana.



C.



Evaluasi Dan Pelaporan 1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan akhir kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS 2. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach



15



DAN IMS DI PUSKESMAS



III



IV



V



09. RENCANA ANGGARAN BIAYA NO.



DESKRIPSI



JUMLAH



JUMLAH



1.



Alat Tulis Kantor



Rp. 250.000 x 1 Paket



Rp.



500.000,-



2.



Konsumsi/snack



Rp. 10.000 x 160 orang



Rp.



1.600.000,-



3.



Dokumentasi Kegiatan



Rp. 250.000 x 1 kali,-



Rp.



250.000,-



4.



Pembelian bahan Pemeriksaan Rp. 2.300.000 x 1 Pt



Rp.



2.300.000,-



Rp.



10.530.000,-



Rp.



6.750.000,-



sampel darah HIV/AIDS 5.



Jasa



Pemeriksaan



Sampel Rp. 70.000 x 135 Sampel



darah HIV/AIDS (Labkesda) 6.



Jasa



Pengambilan



Sampel Rp. 50.000 x 135 sampel



darah HIV/AIDS 7.



Penggandaan Materi



Rp. 300 x 700 lembar



Rp.



210.000,-



8.



Honor Narasumber Sosialisasi



Rp. 200.000 x 16 Jpl



Rp.



3.200.000,-



10.



Honor Moderator Sosialisasi



Rp. 100.000 x 16 Jpl



Rp.



1.600.000,-



11.



Pembuatan Banner



Rp. 250.000 x 5 buah



Rp.



1.250.000,-



Rp.



JUMLAH



28.190.000,-



Jumlah kebutuhan biaya untuk 3 Kegiatan Proyek Perubahan ini di rencanakan sebesar Rp. 28.190.000,- ( Dua puluh delapan juta seratus sembilan puluh ribu Rupiah), yang di gunakan mulai tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Rencana Kebutuhan Biaya yang direncanakan adalah untuk melaksanakan 3 kegiatan Proyek Perubahan dalam upaya pengendalian HIV/AIDS /AIDS oleh Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. Hasil yang diharapkan dengan alokasi anggaran tersebut kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan pentahapan (Milestones) dan Time Schedule yang telah di rencanakan.



10. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH 16



Saat kegiatan proyek perubahan ini akan dimulai ada beberapa hal yang menjadi potensi kendala yang akan menjadi penghambat kelancaran atau keberhasilan pencapaian target dan tujuan proyek perubahan, diantaranya: 



Pada saat Sosialisasi HIV/AIDS /AIDS di sekolah-sekolah memakan waktu belajar efektif anak sekolah, sehingga target sasaran jumlah murid berkurang.







Masih ada ketakutan masyarakat sasaran untuk diperiksa dan diambil sampel darahnya, sehingga berpeluang mengurangi target yang di rencana sebanyak 135 orang.







Sarana dan prasarana dan media Sosialisasi HIV/AIDS /AIDS dilapangan tidak mendukung.







Kebiasan yang kurang baik dari steakholder tidak mau berubah untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.



11. IDENTIFIKASI RESIKO Faktor resiko yang harus diantisipasi dalam mencapai keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan sesuai target waktu yang telah ditetapkan diantaranya: 



Stakeholder ada namun kurang mendukung pelaksanaan kegiatan







Fasilitas



Komputer PC, Laptop, dan Infocus



yang error/rusak pada saat



pelaksanaan kegiatan dilapangan. 



Harga ATK, bahan pemeriksaan HIV/AIDS berubah saat pelaksanaan kegiatan







Stakeholder ada namun kurang mendukung



12. KRITERIA KEBERHASILAN Ukuran keberhasilan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini diharapkan mencapai 100% dengan waktu yang dibatasi 60 hari kerja saat BREAKTHROUGH II dengan diindikasikan dengan:



1. Telaksananya Sosialisasi Tugas dan Fungsi POKJA Utara. 17



KPAD Kebupaten Bengkulu



2. Terlaksananya kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS pada Remaja Sekolah 3. Terlaksananya kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS pada masyarakat beresiko 4. Terlaksananya Screening penemuan kasus HIV/AIDS pada 135 orang di desa sasaran kegiatan. 5. Berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di 5 Puskesmas sasaran kegiatan Proyek Perubahan. 13. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (KEY SUCCESS FACTORS) Faktor – faktor yang dianggap menjadi kunci keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan secara tepat sasaran dan waktu adalah: 



Kerja keras seluruh Stakeholder



dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pada



Proyek Perubahan. 



Soliditas seluruh Stakeholder dan tim efektif.







Dukungan Stakeholder.







Ketersediaan Anggaran Biaya untuk pelaksanaan kegiatan



 Koordinasi yang baik antara Stakeholder Internal dan Stakeholder external 14. OUT PUT KUNCI Output kunci yang diharapkan dengan adanya Proyek Perubahan ini adalah sebagai berikut:  Di pahaminya tugas dan fungsi masing-masing anggota tim POKJA KPAD Kabupaten Bengkulu Utara.  Semakin Meningkatnya Pengetahuan Remaja dan Masyarakat tentang HIV/AIDS dan pencegahannya.  Terdeteksinya jumlah Orang dangan HIV/AIDS, sehingga memudahkan untuk pengobatan dan pengendalian penularannya pada masyarakat yang beresiko lainnya.  Terlaksananya Pelayanan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas sasaran kegiatan Proyek Perubahan. Yang pada akhirnya ouput yang diharapkan semakin maksimal upaya Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara dari tahun ke tahun berikutnya. 11. PERSETUJUAN



18



Proposal ini di setujui dan dapat dilaksanakan oleh Peserta Diklat sebagai Project Leader selama waktu yang telah ditentukan, dengan dibantu oleh tim work yang telah dibentuk dan Stake holder terkait lainnya.



Arga Makmur,



September 2016



Mengetahui/Menyetujui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara Mentor,



H. Ikhsan, SKM, M.Kes Pembina Utama Muda NIP. 195903241981031001



19