PROPOSAL ROLEPLAY Ronde Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL ROLEPLAY RONDE KEPERAWATAN PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG BONA II IRNA ANAK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA



Pembimbing Akademik: Eka Mishbahatul M. Has, S. Kep., Ns., M. Kep Ilya Krisnana, S.Kep.,Ns.,M.Kep Pembimbing Klinik: Kushartinah, S.Kep.,Ns Ertawati, S.Kep.,Ns.,MM. Suparmiasih, S.Kep.,Ns Disusun oleh: Kelompok D2-5



Lailatur Rokhmah, S.Kep. Meilia Dwi Cahyani, S.Kep. Teguh Dwi Saputro, S.Kep. Puji Setyowati, S.Kep. Dilruba Umi S., S.Kep. Rosiska Pangestu, S.Kep. Alifia Aurora R., S.Kep. Abyan Shafly N. F., S.Kep. Firdha Lailil F., S.Kep Talia Puspita A., S.Kep. Novia Dwi Windasari, S.Kep. Endah Sri W., S.ST., M.Kes



131913143062 131913143067 131913143074 131913143078 131913143079 131913143084 131913143086 131913143090 131913143095 131913143096 131913143112 131913143114



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Ronde Keperawatan” dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan kompetensi



manajemen



keperawatan



dalam



penerapan



Model



Asuhan



Keperawatan Profesional (MAKP) pada profesi manajemen. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitu pula makalah yang telah penulis buat ini, baik dalam segi isi maupun penulisannya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dan introspeksi selanjutnya. Penulis juga berterima kasih kepada pembimbing akademik Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan mengarahkan penulis, pembimbing klinik di RSUD Dr. Soetomo yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan mengarahkan penulis, pasien dan keluarga serta teman-teman kelompok yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan. Penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan bermanfaat bagi semua perawat dan masyarakat pada umumnya.



Surabaya, Mei 2020



Tim Penulis



4



DAFTAR ISI PROPOSAL ROLEPLAY...................................................................................................1 KATA PENGANTAR.......................................................................................................4 DAFTAR ISI......................................................................................................................5 BAB 1................................................................................................................................6 PENDAHULUAN.............................................................................................................6 1.1 Latar Belakang......................................................................................................6 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................7 1.3 Tujuan...................................................................................................................7 1.3.1 Tujuan Umum................................................................................................7 1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................................7 1.4 Manfaat.................................................................................................................8 1.4.1 Manfaat bagi Pasien.......................................................................................8 1.4.2 Manfaat bagi Perawat....................................................................................8 1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit.............................................................................8 1.4.4 Manfaat bagi Mahasiswa...............................................................................8 BAB 2................................................................................................................................9 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................9 2.1 Definisi Ronde keperawatan..................................................................................9 2.2 Karakteristik..................................................................................................9 2.3 Tujuan Ronde keperawatan...................................................................................9 2.4 Manfaat........................................................................................................11 2.9 Mekanisme Ronde Keperawatan..............................................................................8 2.10 Kendala dalam Ronde Keperawatan......................................................................9 BAB 3..........................................................................................................................10 3.2 Informed Consent.....................................................................................................1 BAB 4................................................................................................................................3 PENUTUP.........................................................................................................................3 1.1 Kesimpulan...........................................................................................................3 1.2 Saran.....................................................................................................................3 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................5



5



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Pengetahuan masyarakat yang meningkat menyebabkan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan termasuk didalamnya pelayanan keperawatan. Melihat fenomena tersebut mendorong perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan belajar banyak tentang konsep pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut dapat berupa penataan sistem model



asuhan



ketenagaan/pasien,



keperawatan penetapan



professional MAKP



dan



(MAKP)



mulai



dari



perbaikan



dokumentasi



keperawatan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien ini dapat dimulai dengan upaya menggali kebutuhan pasien demi tercapainya keberhasilan asuhan keperawatan. Metode yang dipilih untuk menggali secara mendalam tentang kebutuhan pasien adalah dengan melaksanakan ronde keperawatan. Dengan melaksanakan ronde keperawatan diharapkan dapat memecahkan masalah keperawatan pasien melalui cara berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan. Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk membahas masalah keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan, konsultan keperawatan, serta tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, rehabilitasi medik). Selain menyelesaikan masalah keperawatan pasien, ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif



dan



psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata. Dengan pelaksanaan ronde keperawatan yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat ruangan untuk berpikir secara kritis dalam peningkatan perawatan secara professional. Dalam pelaksanaan ronde juga akan terlihat 6



kemampuan perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan yang lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien (Nursalam,2007). Ronde keperawatan di Ruang BONA II RSUD Dr.Soetomo Surabaya, sudah pernah dilaksanakan tetapi belum melibatkan seluruh perawat ruangan dan Ronde Keperawatan dilaksanakan pada saat program praktik manajemen keperawatan mahasiswa PSIK FKp UNAIR angkatan sebelumnya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai pendorong untuk proses tindak lanjut pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan BONA II secara berkesinambungan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kami mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga program A angkatan tahun 2015 akan mengadakan kegiatan ronde keperawatan di Ruang BONA II



selama



Praktik Profesi Manajemen Keperawatan. 1.2



Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep teori kegiatan ronde keperawatan? 2. Bagaimana



alur



dan



perencanaan



kegiatan/tahapan



ronde



keperawatan? 1.3 1.3.1



Tujuan Tujuan Umum Setelah



dilakukan



praktik



managemen



keperawatan



diharapkan



mahasiswa dan perawat mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui konsep teori kegiatan ronde keperawatan 2. Untuk mengetahui alur dan perencanaan kegiatan/tahapan ronde keperawatan. 1.4



Manfaat



1.4.1 Manfaat bagi Pasien 1. Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat masa penyembuhan 2. Mendapat perawatan secara professional dan efektif. 7



3. Memenuhi kebutuhnn klien 4. Menurunkan biaya perawatan yang dikeluarkan klien 1.4.2 Manfaat bagi Perawat 1. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat. 2. Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan. 3.



Menciptakan komunitas keperawatan professional.



1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit 1. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan rumah sakit. 2. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa penyembuhan. 3. Memenuhi kebutuhan pasien 1.4.4 Manfaat bagi Mahasiswa 1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa untuk melakukan kegiatan ronde keperawatan sesuai dengan alur. 2. Melatih mahasiswa untuk menjadi perawat profesional, khususnya dalam hal ronde keperawatan.



8



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Ronde keperawatan Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2014). Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau mahasiswa keperawatan dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh pengajar atau mahasiswa keperawatan dengan perawat atau mahasiswa keperawatan untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011). 2.2 Karakteristik Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini (Nursalam, 2009): 1. Klien dilibatkan secara langsung. 2. Klien merupakan fokus kegiatan. 3. Perawat asosiet (PA), perawat primer (PP) dan konsuler melakukan diskusi bersama. 4. Konselor memfasilitasi kreatifitas. 5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah. 2.3 Tujuan Ronde keperawatan Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan bisa dibagi dua yaitu; bagi perawat dan bagi pasien.



9



Bagi perawat, menurut Armola, et al (2010) tujuan ronde keperawatan bagi perawat meliputi: 1. Melihat kemampuan staff dalam manajemen pasien 2. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan 3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus 4. Menyediakan kesempatan pada staff perawat untuk belajar meningkatkan penilaian keterampilan klinis 5. Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta 6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan. Bagi pasien, hal ini dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien adalah untuk: 1. Mengamati kondisi fisik dan mental pasien serta kemajuan dari hari ke hari 2. Mengamati pekerjaan staff 3. Membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan ke dokter mengenai, misalnya: luka, drainase, perdarahan, dsb. 4. Melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien 5. Memeriksa kondisi pasien sehingga dapat dicegah seperti ulcus decubitus, foot drop, dsb 6. Membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik 7. Memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan Nursalam (2011), juga menyatakan bahwa tujuan dalam ronde keperawatan dibagi menjadi tujuan umum dan khusus, meliputi: 1. Tujuan umum Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis. 2. Tujuan khusus



10



1) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis. 2) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien. 3) Menentukan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. 4) Menumbuhkan



pemikiran



tentang



tindakan



keperawatan



yang



berorientasi pada masalah pasien. 5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan. 6) Meningkatkan kemampuan justifikasi. 7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja 2.4 Manfaat Menurut Nursalam (2011), manfaat ronde keperawatan adalah: 1. Masalah pasien dapat teratasi 2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi 3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional 4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan 5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar 2.5 Kriteria Pasien Kriteria pasien menurut Nursalam (2011): 1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan 2. Pasien dengan kasus baru atau langka 2.6 Kriteria Pasien Kriteria pasien menurut Nursalam (2011): 1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan 2. Pasien dengan kasus baru atau langka



11



2.7 Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan Tahap Pra Ronde



PP Penetapan Pasien Persiapan Pasien Informed consent Hasil pengkajian/ validasi data



Tahap Pelaksanaan di nurse station



Penyajian Masalah



Apa diagnosis keperawatan? Apa data yang mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan? Validasi data di bed pasien



Tahap Pelaksanaan di kamar pasien



PP, Konselor, KARU



Pascaronde (nurse station)



Lanjutan-Diskusi di nurse station



Kesimpulan dan rekomendasi solusi masalah



Gambar 2.1 Alur pelaksanaan ronde keperawatan (Nursalam, 2015) 12



Keterangan : 1. Praronde 1) Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka). 2) Menentukan tim ronde. 3) Mencari sumber atau literatur. 4) Membuat proposal. 5) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian. 6) Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan? 2. Pelaksanaan Ronde 1) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan. 2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut 3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan. 3. Pascaronde 1) Evaluasi, revisi, dan perbaikan. 2) Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi keperawatan selanjutnya. 2.8 Peran Masing-Masing Anggota Tim 1.



Peran perawat primer dan perawat associate 1)



Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien



2)



Menjelaskan diagnosa keperawatan



3)



Menjelaskan intervensi yang dilakukan



4)



Menjelaskan hasil yang didapat



5)



Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji



4



2.



Peran perawat konselor dan tenaga kesehatan lainnya 1) Memberikan justifikasi 2) Memberikan reinforcement 3) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional tindakan 4) Mengarahkan dan koreksi apabila ada yang kurang 5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari



2.9 Kriteria Evaluasi Kriteria evaluasi ronde keperawatan menurut Nursalam (2015) dibagi menjadi sebagai berikut : 1. Struktur 1) Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya) 2) Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan 3) Persiapan dilakukan sebelumnya 2. Proses 1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir 2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang sudah ditentukan 3. Hasil a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan b. Masalah pasien dapat teratasi c. Perawat dapat : 1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis 2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis 3) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien 4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan 5) Menumbuhkan



pemikiran



tentang



tindakan



keperawatan



yang



berorientasi pada masalah pasien 6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan 7) Meningkatkan kemampuan justifikasi 8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja



5



2.9 Mekanisme Ronde Keperawatan 1. Perawat primer membaca status pasien untuk melihat perkembangan kesehatan pasien dan melihat intervensi apa yang belum terselesaikan, meliputi laporan penilaian fisik dan psikososial pasien. Perawat juga menentukan tujuan yang ingin dicapai jika ronde keperawatan tersebut dilaksanakan (Clement, 2011) 2. Penentuan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan berdasarkan dua kriteria, yaitu yang pertama adalah pasien sudah dilakukan intervensi namun belum berhasil dan yang kedua adalah pasien dengan penyakit langka (Sitorus, 2006). 3. Perawat primer yang menangani pasien tersebut melakukan diskusi bersama kepala ruangan untuk menetapkan waktu serta pihak yang dilibatkan dalam proses ronde keperawatan. Setelah ditetapkan maka perawat primer datang ke pasien untuk meiminta persetujuan atau informed consent kepada pasien (Nursalam, 2014). 4. Setelah disetujuinya informed consent, ronde keperawatan dilaksanakan di meja diskusi dipimpin kepala ruangan dan dihadiri oleh perawat primer yang menangani pasien tersebut, perawat associate , perawat primer dua, dokter yang menangani, konselor dan pihak lain yang memungkinkan untuk dilibatkan. Ronde keperawatan biasanya berlangsung selama kurang lebih



1



jam



(tergantung



kebutuhan).



Perawat



primer



akan



mempresentasikan masalah terkait kondisi klien, meliputi (Nursalam, 2014) : a. Diagnosis keperawatan b. Data yang mendukung c. Intervensi yang sudah dilakukan d. Hambatan yang ditemukan e. Prognosis penyakit, dsb 5. Validasi data dilakukan setelah perawat primer menyajikan masalah di depan tim dengan cara seluruh tim datang ke pasien untuk mencocokkan data yang dipresentasikan dengan keadaan pasien yang sebenarnya.



8



6. Seluruh tim kembali ke meja diskusi untuk melanjutkan proses diskusi. Tim yang lain seperti perawat primer dua, dokter atau konselor berhak mengutarakan pendapat dan memberikan saran kemudian kepala ruangan menyimpulkan atas permasalah pasien dan memutuskan rekomendasi solusi masalah untuk selanjutnya akan diimplementasikan ke pasien (Nursalam, 2014). 2.10 Kendala dalam Ronde Keperawatan Kendala-kendala yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ronde keperawatan antara lain: 1. Persiapan yang kurang sebelum dilaksanakan ronde keperawatan 2. Laporan hasil ronde keperawatan tidak selaras 3. Orientasi masih terbatas pada prosedur keperawatan saja 4. Tidak disetujuinya inform consent oleh pasien atau keluarga



9



BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN AN.M DENGAN DIAGNOSA MEDIS MEDULLOBLASTOMA + HIPOTIROID (DI RUANG BONA II RSUD DR. SOETOMO SURABAYA) Topik



: Asuhan Keperawatan pada By Ny. I dengan diagnosA medis Hidrocephalus + Abses Cerebri



Sasaran



: Pasien By Ny. I/3 bulan.



Hari/tanggal



: Sabtu, 11 Mei 2020



Waktu



: 60 menit. (Pukul 10.00-11.00 WIB).



I. Tujuan : 1. Tujuan Umum Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, ketidakefektifan pola nafas, resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak dan resiko infeksi. Tujuan Khusus a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi; b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain; c. Menemukan masalah ilmiah terhadap masalah pasien; d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien. II. Sasaran Pasien By Ny.I umur 3 bulan yang dirawat di kelas III Ruang Bona II RSUD Dr. Soetomo Surabaya. III. Materi Paparan asuhan keperawatan pada By. Ny. I dengan diagnosa medis Hidrocehpalus + Abses Cerebri dengan masalah keperawatan utama yaitu Ketidakefektifan pola nafas, resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak dan resiko infeksi IV. Metode 10



Diskusi. V. Media 1. Dokumen/status pasien. 2. Sarana diskusi: kertas, bolpoin. 3. Materi yang disampaikan dengan powerpoint 4. LCD Proyektor VI. Kegiatan ronde keperawatan Waktu 7



T



ahap hari Pra



sebelum ronde



ronde



Kegiatan Praronde 1. Menentukan



Pelaksana



Keg.



Tempat



Penanggun



Pasien Di



Ruang Bona



anamnesa



II



kasus g



jawab:



dan topik.



Endah



2. Menentukan



tim W., S.ST.,



Soetomo



M.Kes



Surabaya



ronde.



Sri



RSUD



Dr.



3. Mencari literature. 4. Membuat proposal. 5. Mempersiapkan slide dari tim ronde. 6. Mengundang dokter, ners ruangan, dan tim lain. 7. Mempersiapkan pasien



dengan



pemberian informed 7 menit



consent. Ronde Pembukaan



Kepala



1. Salam pembuka. 2. Memperkenalkan tim ronde. 3. Menjelaskan tujuan ronde. 4. Mengenalkan masalah



pasien 11



Ruangan:



-



Ruang Diskusi/Nur se station



secara spintas. 5. Mempersilahkan PP 38 menit



untuk presentasi. Penyajian Masalah



PP: -



1. Memberikan salam



Mendeng



Ruang



arkan



Diskusi/Nur



dan



se station



memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim ronde. 2. Menjelaskan riwayat



penyakit



dan



keperawatan



pasien. 3. Menjelaskan masalah keperawatan pasien dan



rencana



tindakan yang telah dilaksanakan serta



dan PA 1: -



menetapkan



prioritas yang perlu didiskusikan. 4. Menambahkan



Karu,



PP,



penjelasan



kasus PA,



Ruang



jika



yang Konselor(d



Perawatan



ada



kurang



okter



),



perawat Validasi Data (bed pasien): 5. Memvalidasi



data



ruangan.



Memberik an



pasien dan HE yang



respons



penting



dan



untuk



keterlibatan



menjawab



konselor



pertanyaa 12



6. Mengkaji jika ada



n



data yang kurang dan 15 menit



Pasca ronde



butuh



tambahan. 1. Melanjutkan diskusi Karu,



PP, -



Ruang



dan masukan dari PA,



Diskusi/Nur



tim.



se station



Konselor



2. Menyimpulkan untuk



(dokter



menentukan kulit



tindakan



kelamin),



keperawatan masalah



pada perawat



prioritas ruangan.



yang



telah



ditetapkan. 3. Merekomendasikan tim



intervensi



keperawatan. VII.



4. Penutup. Kriteria evaluasi: 1. Struktur a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Bona II RSUD Dr. Soetomo Surabaya. b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan. c. Persiapan dilakukan sebelumnya. 2. Proses a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan. 3. Hasil : a. Pasien puas dengan hasil kegiatan b. Masalah pasien dapat teratasi c. Perawat dapat : 13



1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis. 2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien. 3) Meningkatkan



kemampuan



menentukan



diagnosis



keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien. 4) Meningkatkan



kemampuan



modifikasi



rencana



keperawatan. 5) Menngkatkan kemampuan justifikasi. 6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja. VIII. Pengorganisasian 1. Kepala Ruangan



: Endah Sri W., S.ST., M.Kes



2. PN1



: Talia Puspita A., S.Kep



3. AN1



: Firdha Lailil F., S.Kep



4. PN2



: Alifia Aurora R., S.Kep



5. Dokter



: Abyan Shafly N. F., S.Kep



6. Farmasi



: Meilia Dwi Cahyani, S.Kep



7. Keluarga Pasien



: Teguh Dwi Saputro, S.Kep.



14



asuhan



3.2 Informed Consent



SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama



:



Umur



:



Alamat



:



Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien: Nama



:



Umur



:



Alamat



:



Ruang



:



No. RM. : Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.



Surabaya, Perawat yang menerangkan



Penanggung jawab



………………………………



…………………………



Saksi-saksi:



Tanda tangan



1.



……………………



………………………………



………………………………



…………………… 1



2



BAB 4 PENUTUP 1.1 Kesimpulan Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan memiliki tugas untuk meningkatkan derajat kesehatan sehingga dapat tercipta kesejahteraan bagi masyarakat. Tentunya dalam memberikan pelayanan kesehatan, rumah sakit perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang berfokus pada mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pendekatan berpikir kritis dan diskusi, memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam menyelesaikan masalah pasien secara cepat dan tepat. Keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien ditentukan oleh keberhasilan dalam memberikan intervensi yang tepat hingga pasien pulang dengan keadaan sembuh. 1.2 Saran Diharapkan pembaca, mahasiswa maupun perawat dapat melakukan penerapan dan alur ronde keperawatan dalam menyelesaikan masalah khusus dengan baik dan benar.



3



DAFTAR PUSTAKA



lib.ui.ac.id/file?file=digital/20304992...%20Pengaruh%20ronde.pdf.



Diakses



pada tanggal 18 November 2014 pukul 21.00 WIB Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika Nursalam & Ferry Efendi. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. RSUD Puri Husada. 2016.



Ronde Keperawatan. Diakses online dari



http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/ronde-keperawatan/



pada



17



November 2018 American Brain Tumor Association (ABTA). 2015. Medulloblastoma. Available from: http://www.abta.org/ Ariani, TA. 2012. Sistem neurobehavior. Jakarta : Salemba Medika. Central Brain Tumor Registry of the United States (CBTRUS). CBTRUS statistical report: primary brain and central nervous system tumors diagnosed in the United States in 2004–2007. Hinsdale, IL: 2011. Available from: http://www.cbtrus.org/2011-NPCR-SEER/WEB-0407-Report-3-32011.pdf. Accessed December 12, 2012. Jallo



G.I. 2014. Medulloblastoma. http://emedicine.medscape.com/article/1181219



Available



from:



Kyle Juraschka, MD., Michael D. Taylor, MD, PhD. 2019. Medulloblastoma in the ag of molecular subgroups : a review. Journal Neurosurg Pediatric Vol. 24 October 2019, DOI: 10.3171/2019.5.PEDS18381 Larasanti, Pristanova. Putu Witari, Ni. Medulloblastoma. 2017. FK Universitas Udayana Massimino M, Cefalo G, Riva D, Biassoni V, Spreafico F, Pecori E, et al. Longterm results of combined preradiation chemotherapy and age-tailored radiotherapy doses for childhood medulloblastoma. J Neurooncol. 2012 Feb 16 Millard,Nathan E., De Braganca, Kevin C., 2016. Medulloblastoma. Journal of Child Neurologi 1016, Vol. 31 (12) 1341-1353. DOI : 10.1177/08830738| 5600866. Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf. Edisi IV. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Shonka N.A., Brandes A.A. 2012. Adult Medulloblastoma, From Spongioblastoma Cerebelli to the Present Day: A Review of Treatment and the Integration of Molecular Markers. Brain Tumor Onco 4



Chandra, Ade dan Rahman, Sukri. 2016. Fungsi Tiroid Pasca Radioterapi Tumor Ganas Kepala-Leher. Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Gillam, M. P., & Kopp, P. A. (2001). Genetic regulation of thyroid development. Current



opinion



in



pediatrics, 13(4),



358-



363. https://doi.org/10.1097/00008480-200108000-00013 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Situasi dan Analisis Penyakit Tiroid. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI Robert CG, Lancet. 2004 Mar 6;363(9411):793-803. Hypothiroidism. Division of Endocrinology and Metabolism, Department of Medicine, Johns Hopkins University School of Medicine, Baltimore, Maryland, USA. Tjokroprawiro, Askandar dkk. 2015. “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam” Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya. Surabaya. Airlangga University Press. Tomer Y, Davies TF. 2004. Searching for the autoimmune disease susceptibility genes: from gene mapping to gene function. Endocrine Rev. 2003; 24(5); 694-717. Wiseman S, Walker B. 2012. Thyroid nodules with indeterminate cytology. England Med. 2012 Nov 15;367(20):1957; author reply 1958-9. doi: 10.1056/NEJMc1211421.



5



Lampiran 1 NASKAH ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN Kepala Ruangan



: Endah Sri W., S.ST., M.Kes



PN1



: Talia Puspita A., S.Kep



AN1



: Firdha Lailil F., S.Kep



PN2



: Alifia Aurora R., S.Kep



Dokter



: Abyan Shafly N. F., S.Kep



Farmasi



: Meilia Dwi Cahyani, S.Kep



Keluarga Pasien



: Teguh Dwi Saputro, S.Kep.



Pra Ronde Keperawatan di Stasiun Perawat Pre nursing round in nurse station NUM : Assalamualaikum, Selamat pagi semuanya. Terimakasih telah datang. Hari ini, 11 Mei 2020 pukul 10.00 pagi, di Bona 2. Kami akan melakukan ronde keperawatan. Sebelum kita mulai, mari kita berdoa bersama. Berdoalah dimulai. Selesai. Selanjutnya kita punya dr. Abyan sebagai dokter utama, Ibu. Meilia sebagai farmasi, Ns. Talia sebagai PN 1, Ns. Alifia sebagai PN 2. Ns. Firdha sebagai AN 1 dan Ns. Teguh sebagai AN 2. Pada Ronde keperawatan ini, Ns. Talia sebagai PN 1 akan mempresentasikan kasusnya. Pasien kami hari ini adalah By Ny. I/3 bulan, BPJS kelas 3, didiagnosis medis Hidrocephalus + Abses Cerebri. Lama tinggal 20 hari. Dengan masalah keperawatan yang belum terpecahkan, ketidakefektifan pola nafas dan resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak. Tujuan kami pada ronde ini adalah untuk mendiskusikan penyelesaian masalah terbaik untuk pasien ini. Selanjutnya, tolong Ns. Yenny menghadirkan kasus By Ny. I.



6



Assalamualaikum, Good morning everyone. Thank you for coming. Today, Mei 11th, 2020 at 10:00 am, in Bona 2 we will doing nursing round. Before we begin, let's pray together. Pray begins. Done. Next we have dr. Abyan as the main doctor, Ms. Linda as a pharmacy, Ms. Meilia as a nutritionist, Ns. Talia as a primary nurse 1, Ns. Alifia as a primary nurse 2. Ns. Firdha as a associate nurse 1 and Ns. Teguh as a associate nurse 2. In this nursing round, Ns. Talia as primary nurse 1 will present their case. Our patient today is Baby Mrs. I, 3 months old, BPJS class 3, was diagnosed with Hidrocephalus + Abses Cerebri. The length of stay is 20 days with an unsolved nursing problem is ineffective breathing pattern and risk ineffective of brain tissue perfusion. Our goal in this round is to discuss the best problem solving for this patient. Next, please Ns. Talia to present Baby Mrs. I case. PN 1 : Terima kasih Ns. Endah dan terima kasih untuk semua yang datang hari ini. Nama saya Talia sebagai PN dari kasus By. Ny I sebagai pasien kelolaan kami. Saya akan melaporkan kepada Anda kondisi pasien kami. (Menjelaskan laporan kasus dengan menggunakan PPT). Demikian pemaparan masalah pasien kami yang belum terpecahkan dan intervensi yang telah kami berikan. Mohon masukannya untuk perbaikan kondisi pasien kami, terima kasih. Thank you, Ns. Endah and thank you for all who came today. My name is Talia as primary nurse 1 and this time I will present the case of Baby Mrs. I as our managed patient. I will report to you the condition of our patients. (Explain case reports using PPT). That’s all about the explanation of our patients' who unsolved problems and the interventions we have given. I hope everyone in here can give the advices to improve the condition of our patients, thank you.



7



NUM



: Terima kasih Ns. Talia atas pemaparan kasus By. Ny I yang telah disajikan dengan baik. Apakah ada klarifikasi dari AN 1? dan pendapat dari PN2? Thank you, Ns. Yenny for the presentation of the case Baby Mrs. I which has been presented well. Is there any clarification from associate nurse 1? and opinions from primary nurse 2?



AN 1 : Tidak ners, cukup No nurse, enaough. PN 2 : Terimakasih Ns. Endah, saya ingin berpendapat mengenai pasien dengan masalah



keperawatan



ketidakefektifan



pola



nafas



dan



resiko



ketidakefektifan perfusi jaringan otak. Menurut pengalaman saya dalam merawat pasien sebelumnya kita harus dapat mengetahui penyebabnya dan akan memberikan intervensi yang sesuai dari etiologinya seperti penatalaksanaan di jurnal yang pernah saya baca yaitu dengan terapi sementara atau operasi shunt, yaitu memantau keseimbangan cairan pasien sebagai tindakan utama, ini untuk mengetahui input atau output yang berlebihan.



Jika



keseimbangan



cairan



positif



diperoleh,



dapat



menunjukkan bahwa pasien mendapatkan terlalu banyak cairan. Jadi kita perlu mengurangi jumlah cairan yang masuk sehingga keseimbangan cairan pasien tidak berlebihan. Terapi sementara berupa terapi konservatif medikamentosa berhuna untuk mengurangi cairan dari oleksus khoroid (asetazolamid 100mg/kg BB/hari; furosemide 0,1 mg/kg BB/hari) dan diberikan hanya sementara



atau jangka pendek karena birisiko



menyebabkan gangguan metabolic. Selain itu bisa juga dilakukan operasi shunt secara internal atau eksternal. Pemasangan shunt internal biasanya dialirkan ke atrium kanan jantung atau peritoneal. Sedangkan pemasangan shunt secara eksternal birisiko menyababkan infeksi. Thank you, Ns. Endah, I would like to argue about patient with ineffective breathing pattern and risk ineffective of brain tissue perfusion nursing problem. In my experience in treating patients, we must be able to know 8



the cause and will provide appropriate interventions from the etiology as management in a journal that I have read, namely by temporary therapy or shunt surgery. that is monitoring the patient's fluid balance as the main action, this is to find out in the excessive input or output. If a positive fluid balance is obtained, it indicates that the patient is getting too much fluid, so we need to reduce the amount of fluid that enters so that the patient's fluid balance is not excessive. Temporary therapy as a conservative medical therapy to reduce fluid from the choroid olexus (acetazolamide 100 mg/kg body weight/day; furosemide 0,1 mg/kg body weight/day) and given only temporarily or short-term because risk of causing metabolic disorders. It can also do shunt operations internally or externally. Internal shunt placement directed to the right atrium of the heart or peritoneal. Externally shunt placement have a risk of infection. NUM : Oke terima kasih Ns. Alifia, adakah yang ingin berpendapat lagi? Jika tidak ada yang berpendapat lagi maka kita dapat melanjutkan validasi kepada pasien untuk mengklarifikasi data. Mari kita pergi ke tempat tidur C5. Ns. Firdha Anda bisa menyiapkan insturment dan data yang dibutuhkan. Okay, thank you, Ns. Alifia, does anyone want to argue again? If no one argues anymore then we can continue validating the patient to clarify the data. Let's go to bed C5. Ns. Firdha, you can prepare the required insturment and data. PN2 : Ns. Firdha tolong siapkan instrumen, status, dan data pasien. Ns. Firdha please prepare the instruments, status, and patient data. AN 1 : Ya Ners Yes Nurse Tim ronde keperawatan mulai mengunjungi ruang By. Ny. I untuk memvalidasi data. The nursing round team began visiting Baby Mrs. I room to validate the data.



9



NUM : Selamat pagi, apa yang dirasakan anak pagi ini? Ada masalah? Good morning, what baby feel this morning mom? Is there a problem? Keluarga Pasien: Selamat pagi Ners, anaknya masih sering menangis dan kepalanya semakin membesar. Good morning nurse, her child is still crying often and the head gets bigger. NUM :



Baik Ibu I, seperti yang dijanjikan, kami akan melakukan ronde



keperawatan untuk membuat rencana yang tepat dan intervensi terbaik untuk menyelesaikan masalah pada By. Ny. I. Mereka adalah dr. Abyan sebagai dokter utama, Ibu Meilia sebagai farmasi, Ns. Talia sebagai PN 1, Ns. Alifia sebagai PN 2, silakan validasi pasien. Alright Mrs I, as promised, we will carry out a nursing round to make the right plan and the best intervention to solve the problem. They are dr. Abyan as the main doctor, Ms. Meilia as a pharmacy, Nurse Talia as primary nurse 1, nurse Alifia as primary nurse 2, please validate the patient. PN 1 :



Selamat pagi Ibu. I. Bagaimana keadaan bayinyanya? Apakah ada



keluhan? Apakah anak anda masih merasakan sesakdan kepalanya membesar? Good morning, Mrs. I. How is the baby condition? Is there complaint? Do he still feel breathless and the head gets bigger? Pasien: Selamat pagi Ners, iya anak saya masih terlihat sesak dan, saya melihat kepala semakin membesar setiap harinya. Good morning nurse, yes he still feel breathless and I see the head gets bigger every day.. AN 1: Dapatkah saya melakukan pemeriksaan fisik untuk pernafasan dan kepalanya?



10



Can I do a physical examination of the breathing and his head? PN 1: Ya tolong. Sudahkah dia mendapatkan pemeriksaan GCS, tanda vital, pemeriksaan Lab dan skor EWS? Yes please, has he received observations of GCS, vital signs, lab observation and EWS scores? AN 1 : Ya, sudah jam 8 pagi. Saya melakukan pemeriksaan tanda vital, GCS dan mengobservasi hasil lab terutama WBC. Hasil pemeriksaan fisik pada klien tampak pembesaran pada kepala, dan adanya edema pada perut dan kaki. Tanda-tanda vital klien tekanan darah: 140/70 mmHg, nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,8C RR : 19 x/menit, skor EWS 0, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada pernafasan cuping hidung. GCS E4V5M5, mengalami hidosefalus dan abses cerebri WBC 6810 (3,8 – 10,6 x 10 3 /mikroliter) Yes, it's 8 o'clock in the morning. I do vital signs, observation results of lab, especially WBC, and GCS. Physical examination results on the client appear ascites on the client's head, abdomen and edema on the client's feet. The client's vital signs blood pressure is 140/70 mmHg, pulse is 88x/minute, temperature is 36.8C, respiratory rate is 19x /minute, EWS score is 0, no retraction of the chest wall, no nasal lobe breathing. GCS E4V5M5, had hydrocephalus and cerebral abscess, WBC 6810 (3,8 – 10,6 x 103 /microliter).  NUM : Baiklah kita sudah selesai untuk validasi, mari kita kembali ke ruangan untuk mengevaluasi dan menentukan pengobatan selanjutnya. Alright, we're done for validation, let's go back to the room to evaluate and determine the next treatment. Pasca Ronde Perawatan Pasca Nursing Round  NUM : Baiklah, setelah kita melakukan validasi selanjutnya saya persilahkan Ns. Talia untuk menjelaskan hasil pemeriksaan dari By. Ny. I. 11



Alright, after we do the validation next I invite Ns. Talia to explain the examination results from Baby Mrs. I. PN1



: Baik Ners, akan saya bacakan laporannya terkait kondisi By. Ny.



I. ibunya mengatakan bayinya mengalami sesak nafas. Tampak tidak ada retraksi dada dan pernafasan cuping hidung dan RR:19x/menit sehingga dapat ditarik diagnosa ketidakefektifan pola nafas. Klien juga terlihat kepala membesar setiap harinya dan adanya edema di bagian kaki, WBC didapatkan 6810 (3,8 – 10,6 x 103 /mikroliter) .Sehingga dapat ditarik masalah keperawatan resiko ketidakseimbangan perfusi jaringan otak. Lalu untuk tanda-tanda vital, Nadi : 140 x/menit Suhu: 36,8C. Yes Nurse, I will read the report related to the condition of Baby Mrs. I. Mrs I says his baby still feel breathless. Appears to be no chest retraction and nasal lobe breathing and respiratory rate 19x/menit it can conclude the diagnoses of ineffective breathing patterns. Client also looks on an enlarged abdomen and edema in the legs. Clients get fluid restrictions because the urine output is still small. Last client album is 2.7 g / dl. So that the nursing problem is hypervolemia, then for vital signs please Ns. Dyah can report it. NUM : Baiklah kita bisa menyimpulkan, masalah keperawatan pasien adalah ketidakefektifan pola nafas dan resiko ketidakseimbangan perfusi jaringan otak yang masih belum teratasi. Selanjutnya saya persilahkan untuk dokter, farmasi, dan ahli gizi, untuk memberikan klarifikasi dan rekomendasi yang dapat kami dokumentasikan dan diterapkan pada pasien. Well we can conclude, the patient's nursing problem is ineffective breathing pattern and risk ineffective of brain tissue perfusion which is still not resolved. Next I invite doctor and pharmacist to provide clarification and recommendations that we can document and apply to patients.



12



Dokter : Terimakasih atas waktunya. Rekomendasi dari saya yaitu Terapi sementara berupa terapi konservatif medikamentosa berhuna untuk mengurangi cairan dari oleksus khoroid (asetazolamid 100mg/kg BB/hari; furosemide 0,1 mg/kg BB/hari) dan diberikan hanya sementara atau jangka pendek karena birisiko menyebabkan gangguan metabolic. Selain itu bisa juga dilakukan operasi shunt secara internal atau eksternal. Pemasangan shunt internal biasanya dialirkan ke atrium kanan jantung atau peritoneal. Sedangkan pemasangan shunt secara eksternal birisiko menyababkan infeksi. Terkait kondisi asites pada klien masih kita evaluasi dengan melihat nilai wbc, Thanks for the opportunity. My recommendation is to keep limiting fluids by evaluating every day and monitoring fluid balance. Regarding ascites conditions in the client we still evaluate by looking at the value of albumin, if by giving albumin transfusion can increase the patient's serum albumin, then excess fluid will also be wasted along with urine. Then my recommendation is to continue monitoring the fluid balance and jaundice from the client, for the treatment obtained by patients at this time, there are already get some oral medication. Farmasi: Terimakasih atas kesempatannya. Pemberian obat yang didapat By. Ny. I juga masih mengikuti advice dari dokter, saat ini pasien masih mendapatkan infus dextrose 30% 157,5 ml dan metronidazole 35mg/8 jam IV, pasien juga mendapatkan obat berupa injeksi dan oral. Untuk pemberian obat selanjutnya masih mengikuti advice dari dokter sambil menunggu apakah ada perubahan kondisi dari pasien. Thanks for the opportunity. The administration of drugs obtained by baby Mrs. I is also still following the doctor’s advice, currently patients are still getting intravenous dextrose 30% 157,5 ml and metronidazole 35 mg/8 hours IV patients also get drugs in the form of injection and oral. For further drug, just follow the doctor's advice while waiting for changes from the patient’s condition.



13



NUM : Terimakasih atas feedback yang disampaikan oleh dokter dan farmasi apakah ada pertanyaan? Jika tidak ada, saya persilahkan Ns. Lely dan Ns. Dyah untuk membacakan kembali semua intervensi dan rekomendasi Thanks for the feedback given by doctor, nutritionist, and pharmacist, is there any question? If there isn't, I invite Ns. Lely and Ns. Dyah to read back all the interventions and recommendations. AN 1 : Baiklah, saya akan menyimpulkan dari hasil diskusi kita pada pagi hari ini, tindakan keperawatan yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah untuk ketidakefektifan pola nafas dan resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak yaitu dengan rekomendasi pemasangan aff shunt dan pembatasan cairan untuk mengurangi hidrosefalus, dan memberikan obat sesuai dengan advice dokter sambil memantau perkembangan kondisi pasien setiap hari. Well, I will conclude from the results of our discussion this morning, the nursing actions that we can take to overcome the problem for hypervolemia is to keep monitoring fluid balance, encourage familiy to be obedient in fluid restriction activities, and provide medication according to doctor's advice while monitor the progress of the patient's condition every day. NUM : Apakah ada tambahan? Is there any addition? Audience : Tidak ada Bu. No Mrs.  NUM : Baiklah untuk PN1 dan PN2 tolong lakukan semua intervensi dan rekomendasi yang telah kami rencanakan untuk setiap shift, jika ada masalah Anda dapat melaporkannya kepada saya atau tim putaran keperawatan.



14



Alright for primary nurse 1 and primary nurse 2 please do all the interventions and recommendations that we have planned for each shift, if there is a problem you can report it to me or the nursing round team. PN1 & PN2



: Ya Ns Yes Nurse.



NUM : Oke mari kita mengakhiri ronde keperawatan pada pagi hari ini, saya berharap semua yang kita rencanakan berguna untuk bersabar dan terima kasih atas perhatian Anda. Wassalamuaikum wr.wb Okay let’s end this nursing round, I hope everything we have planned are useful to patient and thankyou for your attention. Wassalamuaikum Wr. Wb.



15