4 0 183 KB
PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN PRAKTIK PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG UTSMAN RSI AISYIYAH MALANG
OLEH : FRANSISKA PRAMEISELA
201910461011004
YUNITA IFTITAH ALFIYANI
201910461011010
SISTIYA DWI RYANTI
201910461011008
NUR ISTIQOMAH
201910461011007
MYRNA SETIAWATI
201910461011030
DIANG DINA SUKINDARI
201910461011050
NUR EKA DIAN HAMADAI
201910461011021
RIZKY AMALIA
201910461011016
INDRASARI DWI YULIANTI
201910461011034
SARLITA HELUTH
201910461011052
WINDA SUCI WULANDARI
201910461011029
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1
1.2
Latar Belakang Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan atau keperawatan sehigga tercapai derajat kesehatan yang optimal [ CITATION Nur17 \l 1033 ], Menurut Parasuraman (2001, dalam Nursalam, 2017) bahwa konsep kualitas layanan yang di harapkan dan dirasakan di tentukan oleh kualitas layanan. Kualitas layanan tersebut terdiri atas daya tanggap, jaminan, bukti fisik, empati, dan keandalan. Meningkatkan kualitas pelayanan dapat di wujudkan melalui profesionalisme profesi keperawatan yaitu memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, agar pasien kelolaan dapat segera tertangani dengan tepat, maka apabila terdapat kasus yang belom tertangani atau pun kasus yang langka perlu dilakukan ronde keperawatan maka dari itu mahasiswa Profesi Ners UMM dalam stase manajemen keperawatan memiliki tujuan untuk memecahkan masalah penyakit pasien melalui ronde keperawatan. Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menyelesaikan permasalah pasien yang belum atau sulit untuk teratasi melalui pendekatan berpikir kritis dan diskusi besama dengan profesi kesehatan yang lain. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis 2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien 3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan 4. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan 5. Menentukan masalah yang belum teratasi 6. Mendiskusikan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah dengan perawat dan tenaga kesehatan lainnya. 7. Memutuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai dengan masalah yang di alami pasien. 8. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
9. Meningkatkan kemampuan justifikasi 10. Meningkatkan kemampuan hasil kerja 1.3
Manfaat 1. Masalah pasien dapat teratasi. 2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi 3. Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme mahasiswa 4. Terjalin kerjasama antara tim kesehatan dengan baik 5. Mahasiswa dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ronde Keperawatan 2.1.1. Pengertian Ronde keperawatan adalah tindakan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan dan perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan [ CITATION Nur17 \l 1033 ]. 2.1.2. Karakteristik Menurut Nursalam (2017), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut : 1. Klien dilibatkan secara langsung. 2. Klien merupakan fokus kegiatan. 3. Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama. 4. Konselor memfasilitasi kreatifitas. 5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate, perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah. 2.1.3. Tujuan Menurut Nursalam (2017), tujuan dari ronde keperawatan yaitu : 1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis. 2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien. 3. Meningkatkan validitas data klien. 4. Menilai kemampuan justifikasi. 5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja. 6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan. 7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. 2.1.4. Manfaat Masalah pasien dapat teratasi.
1. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi. 2. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional. 3. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan. 4. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar. 2.1.5. Kriteria Pasien Menurut Nursalam (2017), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan. 2. Pasien dengan kasus baru atau langka. 2.1.6. Peran Menurut Nursalam (2017), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki peran masing-masing diantaranya : 1. Perawat primer dan perawat associate Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan, antara lain: a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien. b. Menjelaskan masalah keperawatan utama. c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan. d. Menjelaskan tindakan selanjutnya. e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil. 2. Perawat primer lain atau konselor a. Memberikan justifikasi. b. Memberikan reinforcement. c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional. d. Mengarahkan dan koreksi. e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
2.1.7. Langkah – langkah Langkah – langkah dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut: PP
Tahap Pra
Penepatan pasien
Tahap Pelaksanaan di Nurse Station
2. Persiapan pasien : Informed concent Hasil pengkajian/ validasi data
Apa diagnosis keperawatan?
Tahap Pelaksanaan di kamar pasien
3. Penyajian Masalah
Apa data yang mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan? 4. Validasi data di Bed Pasien
Pascaronde (nurse station)
Diskusi PP-PP, konselor, KARU 6. Kesimpulan dan rekomendasi solusi masalah
5. Lanjutan diskusi di nurse station
Keterangan : 1. Persiapan a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde. b. Menentukan tim ronde. c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal. e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga. f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?, Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?. 2. Pelaksanaan ronde a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan. b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut. c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan. d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan. 3. Pasca ronde a. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan. b. Evaluasi, revisi dan perbaikan. c. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan selanjutnya. 2.1.8. Kriteria Evaluasi Menurut Nursalam (2017), kriteria evaluasi yang dapat diambil yaitu : 1. Struktur a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya). b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan. c. Persiapan dilakukan sebelumnya. 2. Proses a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan. 3. Hasil a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan. b. Masalah pasien dapat teratasi. c. Perawat dapat : -
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
-
Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
-
Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
-
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
-
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
-
Meningkatkan
kemampuan
memodifikasi
keperawatan.
2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8.
-
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
-
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
(diagnosa) Pengkajian Keperawatan Diagnosa Keperawatan Asuhan Keperawatan Masalah yang Sudah Teratasi Masalah yang Belum Teratasi Solusi
rencana
asuhan
BAB III RONDE KEPERAWATAN RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. B DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PADA DIAGNOSIS MEDIS (DI RUANG UTSMAN RSI AISYIYAH MALANG) Topik Sasaran Hari/tanggal Waktu
: : Pasien Tn. B/ : Jumat/6 Maret 2020. : 60 menit. (Pkl. 16.00 – 17.00 WIB).
I.
Tujuan : 1. Tujuan Umum Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu 2. Tujuan Khusus a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi; b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain; c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien; d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
II.
Sasaran Pasien Tn. umur tahun yang dirawat di kelas no. tempat tidur Ruang Utsman RSI Aisyiyah Malang
III.
Materi 1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan 2. Masalah – masalah yang muncul pada pasien dengan serta intervensi keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan …..
IV.
Metode Diskusi
V.
Media 1. Dokumen/status pasien. 2. Sarana diskusi : kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan. VI.
Kegiatan ronde keperawatan Waktu
Tahap
1 hari sebelum ronde
Praronde
5 menit
Ronde (Nurse Station)
30 menit
Kegiatan
Kegiatan Pasien
Pelaksana
Praronde 1. Menentukan kasus dan topik. 2. Menentukan Tim ronde. 3. Menentukan literatur. 4. Membuat proposal. 5. Mempersiapkan pasien dengan pemberian informed consent. Pembukaan 1. Salam pembuka. 2. Memperkenalkan tim ronde. 3. Menjelaskan tujuan ronde. 4. Mengenalkan masalah pasien secara sepintas. Penyajian Masalah 1. Memberi salam dan memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim ronde. 2. Menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan pasien. 3. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah dilaksanakan dan serta menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan.
Penanggung Jawab :
Validasi data (bed pasien): 4. Mencocokkan dan menjelaskan kembali data yang telah disampaikan dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan keadaan pasien secara langsung, dan melihat dokumentasi. 5. Diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah keperawatan tersebut di bed pasien. 6. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruang tentang masalah
Karu, PP, Perawat Konselor.
-
Kepala Ruangan
PP
Ruang Utsman RSI Aisyiyah Malang
Nurse Station
Mendengarka n
Memberikan respons dan menjawab pertanyaan Karu, PP, Perawat Konselor.
Tempat
Nurse station
Ruang Perawatan
10 Menit
VII.
Pascaronde (Nurse Station)
pasien. 1. Melanjutkan diskusi dan masukan dari tim. 2. Menyimpulkan untuk menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan. 3. Merekomendasikan intervensi keperawatan. 4. Penutup.
Karu, Supervisor, Perawat Konselor, Pembimbing.
Nurse Station
Kriteria evaluasi 1. Struktur : a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Utsman RSI Aisyiyah Malang. b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan c. Persiapan dilakukan sebelumnya. 2. Proses : a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan. 3. Hasil : a. Pasien puas dengan hasil kegiatan. b. Masalah pasien dapat teratasi. c. Perawat dapat: 1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis. 2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien. 3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien. 4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan. 5) Meningkatkan kemampuan justifikasi. 6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
VIII. Pengorganisasian 1. Kepala ruangan 2. PP I PP II 3. PA I PA II 4. Konselor 5. Pembimbing 6. Supervisor
: : : : : : dr. Ahli gizi : :
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: …………………………………………………………
Umur
: …………………………………………………………
Alamat
: ………………………………………………………… …………………………………………………………
Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien: Nama
: …………………………………………………………
Umur
: …………………………………………………………
Alamat
: ………………………………………………………… …………………………………………………………
Ruang
: Utsman
No. RM
: …………………………………………………………
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.
Malang, 6 Maret 2020 Perawat yang menerangkan
Penanggung jawab
…………………………….
……………………….
Saksi – saksi:
Tanda tangan:
1. ………………………..
………………………..
2. ………………………..
………………………..
A. IDENTITAS Nama Umur Status Pendidikan Pekerjaan Alamat MRS
: : : : : : :
B. DIAGNOSIS : C. KELUHAN UTAMA D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA G. PEMERIKSAAN FISIK TANGGAL … MARET 2020 Tanda – tanda vital : Tekanan darah : Nadi : Suhu : RR : Sistem Pernapasan (B1 – Breath) Sistem Kardiovaskular (B2 – Bleed) Sistem Persarafan (B3 – Brain) Sistem Pencernaan (B4 – Bladder) Sistem Perkemihan (B5 – Bowel)
Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B6 – Bone) Sistem Endokrin: Kebersihan pribadi: Psikososial spiritual: H. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium tanggal Hb
:
LED
:
I. TERAPI Terapi tanggal Maret 2020 Terapi tanggal Maret 2020 J. DIAGNOSIS KEPERAWATAN Tanggal Maret 2020 Tanggal Maret 2020 K. RENCANA TINDAKAN L. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.