Proposal Ruang Publik [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Irfan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI



DAFTAR ISI .......................................................................................................1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang....................................................................................2 1.2. Tujuan .................................................................................................4 1.3. Manfaat Program ................................................................................4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ruang Publik ..................................................................6 2.2. Landasan Hukum..............................................................................6 BAB III METODE PENELITIAN



3.1. Karakteristik Penelitian ..................................................................8 3.2. Teknik Pemilihan Kandidat Ruang ................................................8 3.3. Teknik Pemilihan Mahasiswa ........................................................9 3.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................9 KESIMPULAN ..................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................12



ABSTRAK Ruang publik merupakan wadah pemersatu atau sarana interaksi antar masyarakat yang berbeda dalam satu ruang. Konsep ruang publik yang dapat dimanfaatkan ruang sosial juga dapat dimiliki secara individu (private), seperti pusat perbelanjaan, restoran, kampus, dan lain-lain. Kampus merupakan ruang individu sekaligus ruang publik bagi pertukaran informasi (keilmuan), tempat pemenuhan kebutuhan psikologis (rekreasi) dan fungsi biologis (ruang terbuka hijau) yang dimanfaatkan oleh civitas akademika maupun masyarakat umum. Bagaimana ruang terbuka kampus khususnya di Universitas Semarang dapat menjadi ruang publik merupakan rumusan permasalahan dalam tulisan ini. Teknik observasi, kuesioner dan pemetaan perilaku merupakan metode pengumpulan data penelitian. Hasil dari ketiga metode tersebut dianalisis menggunakan crosstab chisquare dan analisis diskriminan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan antara pemilihan ruang publik terhadap sifat responden dalam melihat ruang ruang publik serta untuk mengklasifikasikan preferensi responden terhadap komponen dan kriteria perancangan ruang publik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rumusan kriteria perancangan ruang publik mahasiswa di Universitas Semarang sangat tergantung kepada faktor seorang mahasiswa melihat lokasi atau tempat ruang tersebut. Faktor jenis kelamin, faktor sifat dan bentuk kegiatan, waktu dan lamanya berkegiatan, frekuensi melakukan kegiatan, teman, serta alasan menjadi faktor penentu dalam merumuskan konsep perancangan. Kata kunci: Ruang publik; Ruang public area kampus; Ruang public nyaman



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Semarang (disingkat USM) adalah perguruan tinggi swasta di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Perguruan tinggi ini memiliki dua lokasi kampus, yaitu di Jl. Atmodirono 11 dan di Jl. Soekarno-Hatta, Tlogosari. Kemudian sejak Tahun 2010, seluruh aktivitas mahasiswa Universitas Semarang (USM) dipusatkan di Kampus Jl.Soekarno-Hatta,Tlogosari. Saat ini USM memiliki 180 dosen, 176 tenaga pendukung, berbagai fasilitas akademik dan umum, sekitar 14.000 mahasiswa dan sekitar 21.000 lulusan (D-III, S-1 dan S-2). Program studi yang ditawarkan oleh USM adalah program akademik yang semuanya telah berstatus Terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang terdiri dari Program Studi S-1 Ilmu Hukum, Program Studi S-1 Manajemen, Program Studi S-1 Akuntansi(secara lengkap dapat dilihat di www.akuntansi.usm.ac.id), Program Studi S-1 Psikologi, Program Studi S-1 Teknik Sipil, Program Studi S-1 Teknik Elektro, Program Studi S1 Teknologi Hasil Pertanian, Program Studi S-1 Produksi Ternak, Program Studi S1 Teknik Informatika, Program Studi S-1 Sistem Informasi, Program Studi S-2 Manajemen (MM) dan Ilmu Hukum (MH), serta program pendidikan profesional yang terdiri dari Program Studi D-III Ilmu Hukum, Program Studi D-III Manajemen Perusahaan, Program Studi D-III Teknik Sipil Hidro, Program Studi D-III Teknologi Hasil Pertanian. Saat ini sedang memproses izin pendirian Program Studi S-2 Teknik Sipil. Arti penting dari ruang terbuka publik bagi mahasiswa adalah sebagai wadah dalam mengembangkan keilmuan, kreatifitas ataupun soft skill ketika berinteraksi sesamanya.Ruang terbuka publik pada kampus merupakan prasarana yang harus dimiliki suatu kampus ketika mahasiswanya sedang beraktifitas diluar jam-jam perkuliahan. Berbagai kebutuhan mahasiswa akan keberadaan ruang kampus di antaranya adalah prasarana pembelajaran, diskusi kelompok/privasi, tempat untuk bersantai atau melepas lelah dan lain sebagainya. Umumnya pemanfaatan ruang kuliah ini terjadi sebelum/sesudah perkuliahan berlangsung atau ketika waktu istirahat siang. Supaya pemanfaatan ruang terbuka publik ini berlaku sebagaimana fungsinya, pihak pengelola kampus harus mengendalikan dan memfasilitasi keberadaannya .Pertimbangan jumlah mahasiswa aktif harian dan kapasitas ruang publik yang tersedia harus tetap dijaga, agar mahasiswa merasa lebih nyaman dan bersemangat ketika berinteraksi sesamanya Beberapa ruang terbuka publik yang terindentifikasi, boleh jadi terbentuk pada zona atau area yang tidak dibenarkan, karena mengganggu aktifitas publik lainnya, sehingga perlu untuk dialihkan.Oleh karena itu, perlu didefinisikan kriteria-kriteria ruang terbuka publik sesuai pola pemanfaatannya, dan pengelola kampus kemudian dapat mengembangkan struktur dan fasilitasnya .Proses pengendalian keberadaan ruang terbuka publik ini,



1



dipengaruhi oleh rasio populasi mahasiswa setiap fakultas yang ada di kampus USM Semarang. Ruang terbuka publik yang terbentuk pada area kampus USM tergolong



minim.Terbatasnya lahan menjadi faktor utama adanya ruang public,tidak disemua fakultas ada ruang public.Ruang terbuka publik yang dimanfaatkan untuk kegiatan penunjang perkuliahan telah dibentuk langsung oleh pihak kampus. Tidak meratanya jumlah populasi menyebabkan pola bauran mahasiswa pun menjadi menumpuk pada beberapa lokasi tertentu. Akibatnya, boleh jadi mahasiwa menjadi stress dan memilih untuk meninggalkan area kampus .Secara tidak langsung dan mematikan kreatifitas dan pengembangan soft-skill mahasiswa karena berkurangnya interaksi mereka selama berada di kampus. Atau dengan kata lain gairah kehidupan kampus pun dapat memudar atau bahkan hilang. Berangkat dari pemikiran tersebut, maka perlu untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang pola bauran mahasiswa dalam memanfaatkan ruang terbuka publik ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi kurangnya ruang terbuka publik yang ada pada area kampus . Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi tentang fasilitas ruang public yang terdapat di area sekitar kampus USM . Dan waktu yang lain bisa dikembangkan menjadi lebih baik.



1.2. Tujuan Dari uraian latar belakang diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini antara lain: 1. Mengetahui banyaknya ruang public di USM 2. Mengetahui kelayakan fasilitas ruang public area kampus 3. Mengetahui pendapat dari mahasiswa tentang fasilitas ruang public yang ada diarea kampus USM.



1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari proposal penilitan ini adalah dapat memanfaatkan ruang public untuk menunjang kegiatan belajar ataupun untuk sarana interaksi antar mahasiswa USM. Kenyamanan adalah merupakan kebutuhan dasar sehingga sebuah ruang publik semestinya menyediakan berbagai fasilitas seperti food court atau tempat berteduh sehingga individu merasa nyaman ketika berada di dalamnya.



2



Fungsi kedua, adalah relaksasi. Selain itu dalam ruang publlik, individu dapat meluangkan waktu baik secara pasif atau aktif. Ada sebagian individu yang puas hanya dengan mengamati kegiatan dan perilaku orang lain di ruang publik tapi ada juga yang lebih senang secara aktif terlibat seperti mengobrol, beraktivitas, dsb. Ruang publik juga berfungsi sebagai tempat dimana individu dapat menjumpai berbagai pengalaman baru. Hal itu berhubungan dengan adanya kebutuhan eksplorasi dalam diri manusia. Dengan melakukan eksplorasi, individu akan menemukan berbagai hal baru sehingga dapat membantu perkembangan dirinya.



1.4. Rumusan Masalah Dalam proposal yang berjudul “Pentingnya Ruang Publik Kampus Universitas Semarang”. maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:



a. Berapa banyak ruang publik yang tersedia ?. b. Bagaimana pengaruh ruang publik terhadap mahasiswa ?. c. Bagaimanakah kelayakan fasilitas ruang publik yang ada di kampus USM?.



1.5 Sistematika penulisan Sistematika penulisan proposal ini yaitu: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berusaha menguraikan dan membahas bahan bacaan yang relevan dengan pokok bahasan study, sebagai dasar untuk mengkaji permasalahan yang ada dan menyiapkan landasan teori.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang tahapan persiapan, tahapan perencanaan, hasil observasi / pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan analisis dan hasil dari penelitian yang sudah dilaksanakan. 3



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kekurang , kelebihan, maupun kritik dari penelitian yang sudah dilaksanakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ruang Publik Ruang publik dalam lingkup negara diartikan sebagai ruang yang dihidupi oleh masyarakat sipil dan berfungsi sebagai mediasi antara negara dengan masyarakat secara individu dan atau sebaliknya. Dalam konteks urgensi fungsi ruang publik, setiap elemen masyarakat dapat menyuarakan wacana mengenai perkembangan suatu relasi sosial, aktualisasi diri, dan kontak sosial yang berkaitan dengan berbagai hal, seperti demokrasi misalnya. Menilik sejarah, ruang publik muncul pertama kali pada abad 17 di Eropa. Perkembangan konsep ruang publik dibarengi dengan berkembangnya kapitalisme. Pada era kapitalisme, mulai muncul adanya kelas baru dalam masyrakat, yakni kelas borjuis. Mulanya mereka hanya melakukan usaha perdagangan. Namun, lambat laun mereka pun memasuki konsep produksi kapitalis. Sehingga, memunculkan adanya pengelompokan kelas antara pedagang dan profesional. Smith dan Low (2006), menjelaskan bahwa makna dari ruang publik selalu terombang-ambing dalam tarikan antara pandangan yang melihatnya sebagai suatu ruang fisik-konkret tertentu dengan pandangan yang melihatnya sebagai sesuatu yang mentransendensi ruang. Dalam buku The Structural Transformation of Public Sphere: Ruang Publik Borjuis, Jurgen Habermas, seorang filsuf Jerman, mengungkapkan bahwa ruang publik borjuis muncul ketika masyarakat sipil atau kaum borjuis mulai melancarkan sebuah gugatan terhadap klaim kepublikan negara tentang fungsi negara melayani kepentingan publik. Secara eksplisit, negara diajak berdialektika tentang isu-isu yang pada dasarnya bersifat privat dan dialektika tersebut memiliki relevansi dengan publik. Distingsi antara kebutuhan publik dan privat melandasi lahirnya ruang publik. Kepublikan diberlakukan oleh negara untuk mengatur masyrakat. Sedangkan keprivatan dinyatakan sebagai bentuk otonomi masyarakat secara mandiri.



4



Kebutuhan akan adanya ruang publik dalam kampus menjadi penting apabila dimaknai sebagai ruang yang berfungsi sebagai tempat interaksi sosial, menumbuhkan budaya demokrasi, aktualisasi diri, dan pengembangan akademik lainya. Bedasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 13 ayat (4) menjelaskan bahwa mahasiswa berhak mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan kemampuannya. Sehingga, mahasiswa berhak untuk bebas berekspresi dalam ruang publik yang telah ditentukan. Dalam hal ini, kampus dapat diibaratkan sebagai sebuah miniatur negera. Terdapat pihak birokrat sebagai pemangku kebijakan dan elemen masyarakat (mahasiswa). Pihak birokrat membuat aturan-aturan yang bertujuan untuk mengendalikan mahasiswa agar patuh terhadap aturan. Mahasiswa diwajibkan untuk patuh terhadap aturan birokrat. Sehingga, kurangnya proses dialektis terjadi di dalam otonom yang berlaku. Menurut Habermas, ruang publik harus bersifat bebas, terbuka, transparan, dan tidak ada intervensi antara pihak birokrat atau otonom di dalamnya. Sayangnya, konsep ruang publik yang dicetuskan oleh Habermas tak berjalan di sebagian kampus. Dalam ruang lingkup kampus, seperti halnya aturanaturan akademik, justru dibuat oleh pihak birokrat tanpa ada campur tangan dari mahasiswa. Sehingga, kerap kali aturan yang dibuat justru memberatkan mahasiswa. Demikian halnya ketika ingin menyuarakan ketidakcocokan pada aturan yang dibuat, mahasiswa lebih memilih untuk melakukan aksi demo atau bentuk penolakan lainnya. Bentuk-bentuk penolakan tersebut dilatarbelakangi karena kurangnya ruang publik yang memadai. Berkaca dari konsep Habermas, pada dasarnya menjadi sebuah hal yang penting bagi sebuah kampus untuk memiliki ruang publik di dalamnya. Bukan saja ruang tak bersekat yang dapat dijadikan tempat berkumpul bagi publik. Melainkan ruang di mana mahasiswa dan birokrat mendapat kesempatan untuk bertatap muka. Ruang di mana mahasiswa dapat menyuarakan isu publik, sementara pihak birokrat menangapinya dengan adanya proses dialektis secara terbuka, transparan, dan tidak ada intervensi.



5



BAB III METODE PENELITIAN a. Karakteristik Penelitian Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mendapatkan jawaban tentang keberadaan ruang publik, berdasarkan pola-pola bauran mahasiswa selama berada di area kampus. Keberadaan ruang publik ini boleh jadi ruang publik yang telah ada dan juga kandidat-kandidat ruang terbuka yang belum diperhatikan pihak pengelola kampus hingga saat ini. Keberadaan mahasiswa dalam penelitian ini adalah sebagai pemicu (subjek) terbentuknya ruang publik dan mengumpulkan opininya dalam menilai keberadaan ruang publik yang dimaksud. Secara umum, jenis penelitian bersifat deskriptif, dimana informasi didapatkan dengan melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala alamiah yang terjadi dilapangan (field research). Penentuan ruang publik dan lokasi pelaksanaan jajak pendapat, dilakukan dengan metoda survei (survey) pada titik-titik sampling yang telah diinvestigasi sebelumnya. Metoda ini dipilih untuk mendapatkan informasi yang lebih aktual hingga saat penelitian ini dilakukan. Pemilihan mahasiswa sebagai objek penelitian dilakukan dengan metoda multi-stage sampling, bersamaan ketika tim survey berada pada lokasi sampling (ruang publik). Metoda ini dipilih untuk mendapatkan opini mahasiswa sebanyak mungkin dengan waktu pengamatan yang terbatas. b. Teknik Pemilihan Existing/Kandidat Ruang Publik Ruang publik diidentifikasi berdasarkan beberapa kriteria berikut ini: (1) tempat berkumpulnya mahasiswa dengan jumlah minimum 3 orang, untuk mengeliminasi subjektifitas terhadap ruang public; (2) durasi pemanfaatan ruang publik tersebut ± 15 menit, untuk mengeliminasi kemungkinan adanya pertemuan yang bersifat accidental; (3) ruang publik yang dimaksud bukan merupakan bagian dari fasilitas akses, seperti jalan dan trotoar, agar pengembangan ruang publik dapat dilakukan dikemudian hari. Pengamatan terhadap pola bauran mahasiswa dalam memanfaatkan ruang publik ini dilakukan dalam 3 x 5 hari, yaitu ketika hari-hari perkuliahan berlangsung. Dalam satu hari, ruang publik diamati dalam 3 kriteria waktu, yakni (1) Pagi hari (08.00 – 10.00) (2) Siang hari (10.00 – 14.00) (3) Sore hari (14.00 – 16.00)



6



c. Teknik Pemilihan mahasiswa sebagai objek penelitian Sebagaimana halnya proses pengamatan ruang publik, tim survey juga dapat melakukan jajak pendapat pada lokasi ruang publik yang sedang di amati, sesuai dengan jam-jam yang telah ditentukan. Teknik pemilihan mahasiswa dilakukan secara random, mengingat kemungkinan untuk melakukan jajak pendapat di lapangan juga bersifat random. Adapun target jumlah responden yang berada pada lokasi, diinginkan sebanyak mungkin untuk mengakomodasi variasi opini mahasiswa terhadap ruang publik tersebut. d. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data pengamatan dan data hasil jajak pendapat dari mahasiswa yang berada pada ruang publik. Pengamatan terhadap ruang publik mencakup karakteristik ruang publik (dilakukan saat investigasi ruang publik), jumlah pengguna ruang publik dan data opini mahasiswa terhadap ruang public Kondisi Eksisting



7



8



Time Schedule



Hari No



Kegiatan



1



Tahap Persiapan Alat Pengamatan



2



Tahap Pemilihan Kandidat Ruang Publik



3



Tahap Pemilihan Mahasiswa



4



Pengumpulan Data



5



Pembuatan Laporan



6



Revisi Laporan



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



9



Daftar pustaka Gunawan, Rony Sunaryo. 2009. Perubahan Setting Ruang dan Pola Aktivitas Publik di Ruang Terbuka Kampus UGM. Seminar Nasional Riset Arsitektur dan Perencanaan (SERAP) 1. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Dyah, Apriliana Wardhani & Artiningsih. 2009. Studi Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik berdasarkan lifesty Mahasiswa di Kampus Universitas GajahMada Yogyakarta. Jurnal Tata Loka Volume 11 No 1 Februari 2009 hal 14-27. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Purnomo, Yudi, dkk. 2014. Konsep Ruang Terbuka Publik Mahasiswa Sebagai Penghubung Antar Unit di Universitas TanjungPura. Langkau Betang, Vol. 1/No. 1/2014. Tanjungpura: Universitas Tanjungpura. [4] Ramdlani, Subhan, dkk. 2013. Karakter dan Pola Tata Ruang Kawasan Sekitar Kampus Universitas Brawijya. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, juni 2013, ISSN 1693-3702. Malang: Universitas Brawijaya. Fidiawati. 2015. Pengaruh Kondisi Fisik Ruang Terhadap Kenyamanan Termal Ruang Publik Di Kampus Universitas Negeri Malang. Tesis. Malang: Universitas Negeri Malang. Rihadi, Rahadian, dkk. 2010. Studi Ruang Komunal Bagi Mahasiwa di Kampus – Kampus di Kota Medan. Laporan Penelitian Mahasiswa Kreatif - Dikti. Medan: Universitas Sumatra Utara. Priyadi, Adam. 2014. Identifikasi Kebutuhan Ruang Publik Kampus UPI Berdasarkan Aktivitas Mahasiswa. Tesis. Bandung: Universitas Pendididikan Indonesia.



10