Proposal Salwa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PROPOSAL "Pengaruh Pengaplikasian Gel Eyeliner sebagai Pengganti Pidih terhadap Hasil Paes Tata Rias Pengantin Solo Putri". Penelitian Pendidikan Sie 2



Dosen Pengampu:



Aniesa Puspa Arum, M.Pd



Disusun oleh: Salwa Salsabyla Sahid (1516619036)



PENDIDIKAN VOKASIONAL TATA RIAS UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya saya mampu menyelesaikan tugas proposal ini dengan judul "Pengaruh Pengaplikasian Gel Eyeliner sebagai Pengganti Pidih terhadap Hasil Paes Tata Rias Pengantin Solo Putri" ini sebagai tugas akhir (UAS) mata kuliah Penelitian Pendidikan dengan tepat waktu. Serta tidak lupa saya ucapkan terima kasih banyak kepada dosen penelitian pendidikan, Ibu Aniesa, serta keluarga dan teman-teman saya yang telah membantu dan menyemangati saya untuk menyelesaikan tugas akhir (UAS) proposal ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk menyempurnakan karya ilmiah ini. Semoga tugas UAS proposal



ini dapat berguna bagi pembaca



khususnya



mahasiswa



Program Studi Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta



Jakarta, 4 Juli 2021



Penyusun, Salwa Salsabyla Sahid



ABSTRACT Paes is one of the most important components in Javanese bridal makeup. Paes in the form of makeup on the forehead to the hair area which is usually applied to the bride. Sayoga, 1984 said that bridal make-up is an activity for bridal make-up which aims to highlight the existing strengths and cover up the shortcomings of the bride's face at the wedding. A wedding is a very special moment because it happens only once in a lifetime. Therefore, bridal makeup is required to be perfect in that important moment. The application of paes usually uses a type of wax called pidih. But not infrequently, pidih which is used as paes is not well maintained and also does not last long. This causes disruption of bridal makeup. Therefore, many makeup artists and experts are looking for alternative paes to paes that can produce paes that are durable, don't transfer, and still look good. They used a deep black gel eyeliner instead of pidih to produce long-lasting and excellent looking Solo women's paes with a matte finish. Therefore, the researchers tried to analyze the effect of applying gel eyeliner as a substitute for pidih on the results of Solo Putri bridal makeup. The type of research used is a true experimental design research using the "Posttest-Only Control Design" research design.



ABSTRAK Paes merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam tata rias pengantin Jawa. Paes berupa riasan di bagian dahi hingga area rambut yang biasanya diaplikasikan pada pengantin wanita. Sayoga, 1984 mengatakan bahwa tata rias pengantin adalah suatu kegiatan tata rias wajah pada pengantin yang bertujuan untuk menonjolkan kelebihan yang ada dan menutupi kekurangan wajah pengantin pada acara pernikahan. Acara pernikahan merupakan momen yang sangat istimewa karena terjadi hanya sekali dalam seumur hidup. Oleh karena itu, tata rias pengantin dituntut untuk menjadi sempurna dalam momen penting tersebut. Pengaplikasian paes biasanya menggunakan sejenis lilin yang



dinamakan pidih. Namun tidak jarang, pidih yang digunakan sebagai paes tidak awat dan juga tidak tahan lama. Hal ini menyebabkan terganggunya tata rias pengantin. Oleh karena itu, banyak makeup artist dan ahli paes yang mencari alternatif pengganti pidih untuk paes yang dapat menghasilkan paes yang awet, tidak transfer, dan tetap terlihat bagus. Mereka menggunakan gel eyeliner hitam pekat sebagai pengganti pidih untuk menghasilkan paes Solo putri yang tahan lama dan terlihat sangat baik dengan hasil akhir matte. Oleh karena itu peneliti berusaha menganalisa pengaruh pengaplikasian gel eyeliner sebagai pengganti pidih terhadap hasil paes tata rias pengantin Solo Putri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian true eksperimental design dengan menggunakan rancangan penelitian “Posttest-Only Control Design”.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................2 ABSTRAK.........................................................................................................................3



BAB I: PENDAHULUAN ...............................................................................................6 1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................6 1.2. IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................................7 1.3. PEMBATASAN MASALAH................................................................................7 1.4. PERUMUSAN MASALAH...................................................................................8 1.5. TUJUAN PENELITIAN........................................................................................8 1.6. KEGUNAAN PENELITIAN.................................................................................8



BAB II KAJIAN TEORITIS...........................................................................................9 2.1. LANDASAN TEORI.............................................................................................9 2.2. PENELITIAN RELEVAN................................................................................... 10 2.3. KERANGKA PEMIKIRAN.................................................................................10 2.3. HIPOTESIS PENELITIAN..................................................................................11



BAB III: METODE PENELITIAN..............................................................................12 3.1. TEMPAT, WAKTU, DAN SUBJEK PENELITIAN..........................................12



3.2. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN........................................................12 3.3. DEFINISI OPERASIONAL................................................................................13 3.4 METODE, RANCANGAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN.........................14 3.5. INSTRUMEN PENELITIAN.............................................................................15 3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA..................................................................16 3.7 TEKNIK ANALISIS DATA...............................................................................17 3.8. HIPOTESIS STATISTIK DAN PEMBAHASAN.............................................18



BAB I PENDAHULUAN



1.1. LATAR BELAKANG Indonesia beragam akan kebudayaan dan adat istiadatnya, mulai dari Sabang sampai Merauke. Hal ini terlihat dari beragamnya bahasa, tarian adat, rumah adat, makanan, pakaian tradisional, hingga tata rias pengantin. Di pulau Jawa, tata rias pengantin pun beragam, mulai dari adat Solo Basahan, Solo Putri, Yogya Putri, dan lain-lain. Saat ini rias pengantin Jawa adat Solo Putri cukup banyak diminati karena membuat pengantin tampak anggun dan elegan. Paes merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam tata rias pengantin Jawa. Sayoga, 1984 mengatakan bahwa tata rias pengantin adalah suatu kegiatan tata rias wajah pada pengantin yang bertujuan untuk menonjolkan kelebihan yang ada dan menutupi kekurangan wajah pengantin pada acara pernikahan. Acara pernikahan merupakan momen yang sangat istimewa karena terjadi hanya sekali dalam seumur hidup. Oleh karena itu, tata rias pengantin dituntut untuk menjadi sempurna dalam momen penting tersebut.



Tata rias pengantin Solo Putri terkenal akan makeup yang bold dan paes yang berbentuk membulat. Paes yaitu riasan di bagian dahi hingga area rambut yang biasanya diaplikasikan pada pengantin wanita. Paes pengantin Solo Putri terdiri dari empat pola, yaitu gajahan, pangapit, penitis, dan godheg. Aplikasi paes pada pengantin, biasanya menggunakan kosmetika sejenis lilin yang disebut pidih.



Pidih dibuat dari ramuan jelagan yang



berbahan kelapa yang dicampur dengan lilin kote, daun pandan, kulit jeruk purut, dan asem (Murtiadji dan Suwardanidjaja 2012: 42). Setelah paes digambar, paes diisi dengan pidih menggunakan kuas yang berbentuk panjang dan pipih. Namun, aplikasi paes menggunakan pidih seringkali mudah luntur dan meleleh serta tidak tahan lama yang mengganggu penampilan dari pengantin. Hal ini terjadi karena banyaknya minyak yang terkandung dalam pidih yang juga menyebabkan pidih memiliki hasil akhir yang mengkilap. Ketika pengantin Jawa melakukan sungkem, seringkali pidih menjadi tergores dan sedikit hilang di area dahi. Seiring perkembangan zaman, banyak makeup artist dan ahli paes yang mulai meninggalkan pidih untuk mengaplikasikan paes. Hal ini terjadi akibat dari pidih yang seringkali luntur dan tidak tahan lama. Dari sini, banyak orang yang mencari alternatif pengganti pidih untuk diaplikasikan sebagai paes. Pada akhirnya, banyak makeup artist dan ahli paes yang menggunakan gel eyeliner untuk mengaplikasikan paes pada pengantin Solo Putri. Dari permasalahan di atas, peneliti mencoba untuk menganalisa dan mengamati mengenai pengaruh gel eyeliner sebagai pengganti pidih untuk paes pengantin Solo Putri yang dituangkan dengan judul; "Pengaruh Pengaplikasian Gel Eyeliner sebagai Pengganti Pidih pada Paes Pengantin Solo Putri". 1.2. IDENTIFIKASI MASALAH



Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 



Paes pengantin Solo Putri yang luntur akibat pidih yang tidak awet sehingga mengganggu penampilan pengantin yang diganti dengan gel eyeliner dalam pengaplikasian paes pengantin Solo Putri.



1.3. PEMBATASAN MASALAH Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu; Pidih yang tidak awet dan sering luntur yang mengganggu penampilan pengantin Solo Putri dan menganalisa apakah gel eyeliner dapat menggantikan pidih dalam aplikasi paes pengantin Solo Putri supaya tidak mengganggu penampilan tata rias pengantin. 1.4. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah



dipaparkan, maka



dirumuskan masalah sebagai berikut: 



Adakah pengaruh pengaplikasian gel eyeliner sebagai pengganti pidih dalam paes pengantin Solo Putri?



1.5. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 



Mengetahui adakah pengaruh pengaplikasian gel eyeliner sebagai pengganti pidih dalam paes pengantin Solo Putri.



1.6. KEGUNAAN PENELITIAN Suatu penelitian dan karya ilmiah akan lebih bermakna jika hasil penelitian tersebut berguna bagi kepentingan bersama, baik kalangan ilmuan ataupun bagi kalangan praktisi yang terjun dalam bidang



kebudayaan, khususnya ahli rias pengantin. Oleh karena itu, manfaat dari penelitian ini adalah: 1.



Menjadi bahan kajian maupun referensi ilmiah bidang pendidikan bagi mahasiswa ataupun dosen Universitas Negeri Jakarta.



2.



Dapat dijadikan bahan penelitian lanjutan mengenai permasalahan yang sejenis.



3.



Diharapkan masyarakat dapat mempercayakan tata rias pengantin Jawa kepada mahasiswa lulusan Prodi Pendidikan Tata Rias



BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. LANDASAN TEORI 1.



VARIABEL TERIKAT (Y) Variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil tata rias paes pengantin Solo Putri. Tata rias pengantin merupakan salah satu tata rias yang harus memiliki kekuatan untuk menampilkan wajah lebih berseri dan tampak istimewa dengan tetap memperlihatkan kecantikan alami yang bersifat personal (Andiyanto, 2006:20). Paes adalah komponen yang sangat penting dalam tata rias pengantin Jawa. Merias dahi atau membuat cengkorongan paes bentuknya adalah (HARPI Melati Temanggung, 1988: 14) a) Gajah: berbentuk setengah bulatan ujung telur bebek, terletak di tengah-tengah dahi di atas pangkal alis kurang lebih 3 jari dari atas alis.



b) Pengapit: berbentuk ngudup kantil (seperti kuncup kantil), terletak diantara kiri kanan gajah dan batas athi-athi, ujung pengapit menghadap kepangkal alis, dengan ukuran 2 jari. c) Penitis: setengah bulatan ujung telur ayam, ujung penitis menghadap ke sudut alis, dengan ukuran 2,5 jari. d) Godeg: berbentuk ngudup turi (seperti kuncup bunga turi) dengan ukuran 1 pangkal jari.



2.



VARIABEL PERLAKUKAN DAN VARIABEL BEBAS Variabel bebas dari penelitian ini adalah aplikasi gel eyeliner. Jenis eyeliner yang digunakan adalah eyeliner dengan tipe gel (celak gel). Aplikasi gel eyeliner yang sebagai pengganti pidih dalam pembuatan paes telah terbukti lebih tahan lama dan dengan hasil akhir matte. Pembuatan paes menggunakan pidih telah terbukti tidak tahan lama dan cenderung transfer (tidak tahan lama dan berbekas) karena hasil akhirnya yang glossy (mengkilap). Hal ini terjadi karena pidih mengandung banyak minyak yang mana pidih terbuat dari ramuan jelagan (jelaga dari lampu minyak teplok berbahan kelapa) yang dicampur dengan lilin kote, kulit jeruk purut, daun pandan, dan asem (Murtiadji dan Suwardanidjaja 2012: 42) Variabel kontrol adalah proses pengerjaan yang dilaksanakan oleh peneliti, waktu pengerjaan yaitu satu hari, yang dimulai dari menyanggul, merias wajah, membuat paes, menggunakan busana dan aksesoris, dan dengan menggunakan 2 model dengan jenis kulit model kering dan model dengan kulit berminyak. Eyeliner yang digunakan untuk mengisi pidih bertipe gel dengan warna hitam pekat dengan menggunakan produk silkygirl, warna baju yang digunakan berwarna hitam, menggunakan kain bludru, bentuk aksesoris pengantin Solo putri yang digunakan sama.



2.2. PENELITIAN YANG RELEVAN Penggunaan gel eyeliner sebagai pengganti pidih pada paes pengantin Solo Putri menghasilkan hasil akhir yang tahan lama, matte, dan tidak transfer. Sebagaimana penelitian yang relevan dari Aldira Siti Nurwita (2020), bahwa hasil dari penggunaan kosmetika celak gel sebagai bahan paes pengantin Yogya Putri bagus, tidak transfer jika disentuh, matte, dan setelah diaplikasikan mempunyai kestabilan yang baik hingga 5 jam.



2.3. KERANGKA PEMIKIRAN Ketidaktahanan pidih yang rentan luntur dan bersifat transfer diaplikasikan sebagai paes pengantin Jawa Solo Putri menyebabkan terganggunya tata rias pengantin. Maka dari itu banyak makeup artist atau pun ahli paes yang menggunakan gel eyeliner sebagai pengganti pidih dalam mengaplikasikan paes pengantin Solo Putri. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apakah pengaplikasian gel eyeliner sebagai pengganti pidih terhadap hasil paes tata rias pengantin Solo Putri betul akan menghasilkan paes yang awet, tahan lama, dan tidak transfer yang tentunya tidak akan mengganggu tata rias pengantin Solo Putri. Hal ini perlu dipikirkan mengingat acara pernikahan pengantin ini merupakan momen yang sangat penting, karena biasanya hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Jika paes yang diaplikasikan luntur, maka akan mengganggu tata rias dan penampilan dari pengantin tersebut yang menyebabkan rasa kecewa pada pengantin.



2.4. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan penjelasan di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:







Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengaplikasian gel eyeliner sebagai pengganti pidih terhadap hasil paes tata rias pengantin Solo Putri.







Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari pengaplikasian gel eyeliner sebagai pengganti pidih terhadap hasil paes tata rias pengantin Solo Putri.



3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. TEMPAT, WAKTU, DAN SUBJEK PENELITIAN Lokasi penelitian dilaksanakan di rumah peneliti yang berada di Utan Kayu, Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2021. Objek penelitian ini menggunakan 2 model dengan kriteria yang berbeda yaitu dengan tipe kulit berminyak dan dahi yang lebar untuk menguji ketahanan gel eyeliner yang digantikan sebagai pengganti pidih dalam aplikasi paes pengantin Solo Putri. Dalam membuat paes pengantin Solo Putri menghabiskan waktu selama kurang lebih 1 jam dengan penggunaan kosmetik gel eyeliner berwarna hitam pekat dari produk silkygirl.



3.2. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN



Arikunto (2002) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti hasilnya dapat dianalisis dan disimpulkan. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan hasilnya dapat digeneralisasikan. Hasil pengukuran ataupun menghitung kuantitatif atau kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan populasi (Sudjana, 2002: 6). Populasi dalam penelitian ini adalah 10 observer dari makeup artist, ahli paes, dan semua orang yang berpengalaman dalam membuat paes Solo Putri selama minimal 1 tahun. Sampel merupakan bagian dari karakteristik & jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian yang bagus yaitu sampel yang mampu mewakili sifat – sifat populasi. Semakin mendekati sifat populasi semakin baik sampel yang diambil sehingga hasil penelitian semakin akurat. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu dengan cara pengumpulan sampel berdasarkan jumlah populasi. Sampel pada penelitian ini adalah 10 observer paes dari makeup artist, ahli paes, dan semua orang yang berpengalaman dalam membuat paes Solo Putri selama minimal 1 tahun. .Pengambilan sampel yaitu total sampling dengan mengambil jumlah keseluruhan dari populasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase.



3.3. DEFINISI OPERASIONAL Arikunto (2002), menyatakan bahwa variabel penelitian merupakan hal-hal yang diteliti atau diselidiki dalam suatu penelitian atau obyek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, variabelnya adalah sebagai berikut: 1.



Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan. Variabel bebas dari penelitian ini adalah aplikasi gel



eyeliner. Jenis eyeliner yang digunakan adalah eyeliner dengan tipe gel (celak gel). 2.



Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil tata rias paes pengantin Solo Putri. Objek penelitian ini menggunakan 2 model dengan kriteria yang yaitu



dengan tipe kulit berminyak dan dahi yang lebar untuk menguji ketahanan gel eyeliner yang digantikan sebagai pengganti pidih dalam aplikasi paes pengantin Solo Putri. Delapan aspek pengamatan yang dinilai yaitu; kehalusan paes, daya lekat paes, kerapian paes, kerataan paes, kesesuaian paes dan bentuk wajah, ketahanan paes, dan tingkat kesukaan observer.



3.4. METODE, RANCANGAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian true eksperimental design dengan menggunakan rancangan penelitian “Posttest-Only Control Design”. Pola dari desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut : R (X) → Ο1 R → Ο2 Keterangan : R → Random Ο1 → Posttest kelompok eksperimen Ο2 → Posttest kelompok kontrol X → Perlakuan (mengaplikasikan jenis eyeshadow



sebagai



finishing



paes).



Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2002: 223). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah :







Metode Kuesioner (Angket) Adalah pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (Suharsimi Arikunto, 2002: 128). Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.



Prosedur pelaksanaan dari proses penelitian ini digunakan sebagai acuan untuk mengambil data penelitian. Prosedur Alat, bahan, lenan maupun kosmetik persiapan penelitian, yaitu: 1. Persiapan pra-eksperimen, diawali dengan melakukan beberapa persiapan. Hal-hal yang disiapkan yaitu: 



persiapan alat (peralatan yang akan digunakan untuk melakukan eksperimen paes (di luar makeup dan persiapan busana) yaitu : kuas satu set, silet atau alat cukur alis, dan trolly),







persiapan bahan (persiapan bahan yang dipergunakan untuk eksperimen yaitu : kapas, tissue, dan cutton bud), persiapan lenan (persiapan lenan yang dipergunakan untuk eksperimen yaitu : taplak meja, handuk, hair bando, dan cape rias),







persiapan kosmetika (kosmetika yang akan digunakan untuk melakukan eksperimen yaitu : milk cleanser, face toner, pelembab, foundation, bedak tabur, bedak padat, pensil alis, dan gel eyeliner.



2. Pada pelaksanan eksperimen, kedua model diberlakukan pelaksanaan tata rias dimulai dengan pembersihan wajah dengan milk cleanser, dilanjutkan dengan mencukur rambut halus di area yang akan digambarkan paes jawa. Lalu setelah diaplikasikan complexion wajah, mulai menggambar pola paes menggunakan pensil alis berwarna hitam. Setelah frame paes selesai dibuat,



mulai mengisi paes menggunakan gel eyeliner silkygirl berwarna hitam pekat. setelah pengisian paes selesai dilanjutkan dengan merias wajah, pemasangan aksesoris dan pemakaian busana pengantin Solo Putri. Selanjutnya setelah proses merias wajah selesai para observer diberi lembar observasi untuk menilai hasil jadi pada pelaksanaan merias wajah tersebut.



3. Analisis Data Kegiatan menganalisa data dan membuat laporan peneliti berupa hasil jadi tata rias paes setelah tahap pengambilan data.



3.5. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen yang dipakai pada penelitian ini yaitu lembar observasi yang didalamnya terdapat petunjuk secara garis besar tentang hal-hal yang akan diamati, dengan menggunakan panduan observasi dalam bentuk skala daftar cocok (check list), untuk skor penilaian yaitu: 



skor 3,5-4 Sangat baik.







skor 2,5-3,4, Baik.







Skor 1,5-2,4, Cukup baik.







skor 0,5-1,4, Tidak baik.



Kisi-kisi Instrumen Variabel Pengaruh







Indikator kehalusan paes,



Item 2



Pengaplikasian







daya lekat paes,



2



Gel Eyeliner







kerapian paes,



2



sebagai







kerataan paes,



2



Pengganti Pidih







kesesuaian paes



terhadap Hasil



dan



Paes Tata Rias Pengantin Solo



2



bentuk



wajah, 



ketahanan paes,



2



Putri



dan 



tingkat kesukaan



2



observer.



3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Sugiyono (2017) menyatakan bahwa, yang disebut teknik pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data penelitian dengan menggunakan instrument penelitian sebagai penunjang penyajian data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara interview (Wawancara) questionnaire (Angket) , Observasi , dan gabungan ketiganya.



Dalam penelitian ini,



digunakan teknik pengumpulan data berupa : 



Angket / kuisioner Angket merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab.







Observasi Observasi merupakan salah satu metode asesmen psikologi yang utama, selain daripada wawancara. Sebagai sebuah metode asesmen, observasi menjadi sebuah kegiatan yang bertujuan, terancang dan terlaksana dengan sitematis, sekaligus harus terukur (Ni’matuzahroh, 2018)



Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu dengan cara pengumpulan sampel berdasarkan jumlah populasi. Teknik pengumpulan data berupa observasi dengan melibatkan 10 observer dari makeup artist, ahli paes, dan semua orang yang berpengalaman dalam membuat paes Solo Putri selama minimal 1 tahun. Berikut adalah 8 aspek pengamatan pada lembar observasi: kehalusan paes, daya lekat paes, kerapian paes, kerataan paes, kesesuaian paes dan bentuk wajah, ketahanan paes, dan tingkat kesukaan observer.



3.7. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan dua analisis data untuk menghitung berdasarkan instrument penelitian, yaitu : 1. Uji “t” Sebelum melakukan uji T dengan SPSS 22 untuk menguji dua variabel terikat antara jenis eyeshadow bubuk dan jenis eyeshadow padat perlu dilakukan uji normalitas (Shapiro-Wilk) dan uji homogenitas. 



Menurut Sugiyono (2008:295), uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal sehingga data berdasarkan hasil observasi sesuai dengan distribusi teoritik.







Riduwan



(2013:253)



menyatakan,



Uji



Homogenitas



Uji



homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians skor yang diukur pada kedua sampel memiliki varians yang sama atau tidak. 2. Rata-rata (Mean) Teknik



analisis



data



rata-rata



digunakan



setelah



instrument



dikumpulkan demi memperoleh hasil.



Х = ∑х n



Keterangan: Х = rata-rata (mean) ∑х = jumlah data yang diperoleh (hasil observasi) n = jumlah observer Pada penilaian tersebut akan memperoleh hasil dan dilihat Berdasarkan konverensi nilai sebagai berikut : Mean



Kategori



3,5 – 4



Sangat Baik



2,5 – 3,4



Baik



1,5 – 2,4



Cukup Baik



0,5 – 1,4



Tidak Baik



(Sugiyono, 2008, 1987:40) 3.8. Hasil analisis statistic dan pembahasan Hasil penelitian di dapat berdasarkan penilaian yang melibatkan 10 observer. Hasil yang disajikan adalah berupa sajian dalam bentuk rata-rata dengan uji analisis data statistik dalam bentuk tabel. 1.



Hasil pengaruh pengaplikasian gel eyeliner sebagai pengganti pidih terhadap hasil paes tata rias pengantin Solo Putri pada kulit berminyak



Berdasarkan diagram 1 diatas dapat dijelaskan bahwa aspek 1 kerataan paes menggunakan eyeliner gel pada kulit berminyak memiliki nilai 3,73, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria pengolesan gel eyelier pada paes rata pada dahi dan tidak terdapat gumpalan. Aspek 2 kehalusan paes menggunakan gel eyeliner pada kulit berminyak memiliki nilai 3,46, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria hasil paes terlihat sangat halus, dan pori-pori kulit tidak terlihat. Aspek 3 daya lekat paes gel eyeliner pada kulit berminyak memiliki nilai 3,8, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria kosmetika yang diaplikasikan melekat pada kulit wajah dan jika disentuh menggunakan jari tangan tidak membekas pada riasan paes.



Aspek 4 kerapian paes menggunakan gel eyeliner memiliki nilai 3,73, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria hasil paes terlihat rapi mengikuti bentuk pola paes dan tidak terdapat coretan yang melebihi garis pola paes. Aspek 5 keserasian makeup dan busana menggunakan gel eyeliner sebagai paes pada kulit berminyak memiliki nilai 3,96. Nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria hasil tata rias pengantin Solo putri serasi dengan busana pengantin yang digunakan, meliputi warna eyeshadow, warna lipstik dan warna blush on. Aspek 6 kesesuaian paes dan bentuk wajah menggunakan gel eyeliner sebagai paes memiliki nilai 3,86, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria hasil paes proporsi dengan bentuk wajah dan ukuran pola paes, proporsi yang di maksud adalah cara membuat kerangka paes menggunakan teknik proporsional (tidak diukur menggunakan tangan) tetapi kerangka paes diukur menggunakan letak dari tengah hidung dan sudut mata luar. Aspek 7 ketahanan paes menggunakan gel eyeliner pada kulit berminyak memiliki nilai 4, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria ketahan hasil paes selama 2 jam tidak luntur dan tidak terlihat berminyak. Aspek 8 tingkat kesukaan observer terhadap hasil paes menggunakan gel eyeliner pada kulit berminyak pada pengantin Solo Putri memiliki nilai 3,56, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria sangat disukai. 2.



Diagram hasil tata rias paes menggunakan gel eyeliner pada kulit kering terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri.



1.



Berdasarkan diagram 2 diatas dapat dijelaskan sebagai bahwa Aspek 1 kerataan paes menggunakan gel eyeliner pada kulit kering memiliki nilai 3,3, nilai tersebut tergolong nilai baik dengan kriteria pengolesan pidih dan tidak terdapat gumpalan pada hasil paes. Aspek 2 menggunakan gel eyeliner pada kulit kering memiliki nilai 3,4, nilai tersebut tergolong nilai baik dengan kriteria hasil paes terlihat halus dan poripori kulit cukup terlihat. Aspek 3 daya lekat paes menggunakan menggunakan gel eyeliner pada kulit kering memiliki nilai 3,86, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria kosmetika yang diaplikasikan melekat pada kulit wajah dan jika disentuh menggunakan jari tangan tidak membekas pada riasan paes. Aspek 4 kerapian paes menggunakan gel eyeliner pada kulit kering memiliki nilai 3,03. Nilai tersebut tergolong nilai baik dengan kriteria hasil pengaplikasian eyeshadow untuk finishing paes terlihat rapi mengikuti bentuk pola paes dan tidak terdapat coretan yang melebihi garis pola paes. Aspek 5 menggunakan gel eyeliner pada kulit kering menggunakan eyeshaow padat sebagai finishing paes memiliki nilai 3,73, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria hasil tata rias pengantin Solo putri serasi dengan busana pengantin yang digunakan, meliputi warna eyeshadow, warna lipstik dan warna blush on. Aspek 6 kesesuaian paes dan bentuk wajah menggunakan menggunakan gel eyeliner pada kulit kering memiliki nilai 3,26, nilai tersebut tergolong nilai baik dengan kriteria hasil paes pada bentuk wajah sesuai, meliputi proporsi wajah dan ukuran pola paes., proporsi yang di maksud adalah cara membuat



kerangka paes menggunakan teknik proporsional (tidak diukur menggunakan tangan) Aspek 7 ketahanan paes menggunakan gel eyeliner pada kulit kering memiliki nilai 3,76, nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria ketahan hasil paes selama 2 jam tidak luntur dan tidak terlihat berminyak. Aspek 8 tingkat kesukaan observer terhadap hasil paes menggunakan gel eyeliner pada kulit kering pengantin Solo Putri memiliki nilai 3,5. Nilai tersebut tergolong nilai sangat baik dengan kriteria sangat disukai. Hasil analisis statistik pengaruh menggunakan gel eyeliner pada kulit berminyak dan kering terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri. No.



Aspek



Kulit



Kulit



1. 2. 3. 4. 5.



Kerataan paes Kehalusan paes Daya lekat paes Kerapian paes Keserasian makeup dan



berminyak 3,73 3,46 3.8 3,73 3,96



kering 3,3 3,4 3,86 3,03 3,73



6.



busana Kesesuaian



3,86



3,26



4 3,56 30,13 3,76



3,76 3,5 27,86 3,48



7. 8.



paes



bentuk wajah Ketahanan paes Tingkat kesukaan Jumlah Rata-rata



dan



Berdasarkan tabel dapat dijelaskan bahwa jumlah nilai dari semua aspek pengamatan untuk menggunakan gel eyeliner sebagai paes pada kulit berminyak 30,13 dan hasil nilai hitung rata-rata dari 8 aspek pertanyaan adalah 3,76, kategori nilai sangat baik. Hasil nilai pada kulit berminyak 27,86 dan hasil nilai hitung ratarata dari 8 aspek pertanyaan adalah 3,48, kategori nilai baik. Berdasarkan hasil olah data yang diperoleh dengan analisis penilaian terhadap pengaplikasian menggunakan gel eyeliner sebagai paes pada kulit berminyak dan kering, dinilai oleh 4 panelis ahli dan 26 panelis semi terlatih



Keseluruhan nilai rata-rata dari kedelapan aspek yang diteliti yaitu kerataan paes, kehalusan paes, daya lekat paes, kerapian paes, keserasian makeup dan busana, kesesuaian paes dan bentuk wajah, ketahanan paes, dan tingkat kesukaan observer. Nilai paling tinggi dari semua jumlah aspek yang diratarata 3,76 pada kulit berm,inyak sedangkan 3,48 pada kulit kering. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa paes menggunakan gel eyeliner sebagai paes pada kulit berminyak lebih mudah digunakan dan membuat hasil paes menjadi lebih tahan lama, tidak mudah tergeser, tidak mudah membekas jari apabila di sentuh dan terlihat lebih mewah.



DAFTAR PUSTAKA Ni'matuzahroh, S., & Prasetyaningrum, S. (2018). Observasi: Teori dan Aplikasi Dalam Psikologi (Vol. 1). UMMPress. Hipij,



V.



F.



(2017).



PERBANDINGAN



HASIL



JADI



PAES



PADA



WAJAH



PENGANTIN. Wahana: Tridarma Perguruan Tinggi, 68(1), 19-22. Wulandari, Y. N. (2009). Peranan Juru Rias Pengantin dalam Melestarikan Tata Rias dan Busana Pengantin Adat Solo Putri di Kabupaten Temanggung (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang). Martha, M. T. P. (2013). Pengantin Solo Putri & Basahan. Gramedia Pustaka Utama. Han, C. (2013). Make Up Mata-Sesuai Aura dan Feng Shui. Gramedia Pustaka Utama. Hipij,



V.



F.



(2017).



PERBANDINGAN



HASIL



JADI



PENGANTIN. Wahana: Tridarma Perguruan Tinggi, 68(1), 19-22.



PAES



PADA



WAJAH