Proposal Skripsi Pull Up 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH LATIHAN PULL UP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN ATLET GULAT REMAJA U 15 GAYA BEBAS KOTA BANJARMASIN



PROPOSAL SKRIPSI



Oleh : MUHAMMAD SEMAN (18240043)



UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA TAHUN 2021



PENGARUH LATIHAN PULL UP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN ATLET GULAT REMAJA U 15 GAYA BEBAS KOTA BANJARMASIN PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana (S1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga



Oleh : MUHAMMAD SEMAN (18240043) HALAMAN JUDUL



UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA TAHUN 2021



PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI



Proposal skripsi dengan identitas sebagai berikut,



1. judul penelitian : 2. Jenis penelitian : 3. Pelaksanaan penelitian a. Nama



:



b. NPM



:



c. Fakultas



:



d. Jurusan



:



e. Program studi



:



4. Lama penelitian



:



Telah mendapat persetujuan oleh kedua pembimbing untuk dipertahankan dalam SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI Banjarmasin, 28 Desember 2021 Pembimbing I,



Pembimbing II,



Hegen dadang prayoga,S.P.d,M.P.d



nama lengkap dan title



NIK. 060 610 273



nik iii



Persetujuan proposal skripsi



Proposal skripsi dengan identitas sebagai berikut,



5. judul penelitian : 6. Jenis penelitian : 7. Pelaksanaan penelitian f. Nama



:



g. NPM



:



h. Fakultas



:



i. Jurusan



:



j. Program studi



:



8. Lama penelitian



:



Telah mendapat persetujuan oleh kedua pembimbing untuk dipertahankan dalam SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI Banjarmasin, 28 Desember 2021 Ketua penguji ,



Pembimbing I,



Nama dan title



Hegen dadang



prayoga,S.P.d,M.P.d NIK.



NIK 060 610 273 iv



Pembimbing II ,



Pembimbing III,



Nama lengkap dan title



Nama Lengkap Dan Title



NIK.



NIK



v



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan perlindungan-nya saya dapat menyelesaikan profosal ini tentang “Pengaruh latihan pull up terhadap kekuatan otot lengan atlet gulat remaja u 15 kota banjarmasin” untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian . Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Hegen Dadang Prayoga, S. Pd., M.Pd. Yang telah memberi arahan kepada saya dalam menyelesaikan profosal. Saya berharap agar profosal ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian, menumbuhkan wawasan para pembaca dan dapat berguna sebagai referensi untuk penulisan-penulisan berikutnya. Menyadari bahwa profosal ini sangat jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa dan segala kesalahan tak pernah luput dari diri penulis, penulisan profosal ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Jika ada kesalahan saya dalam mengerjakan profosal tersebut mohon kritik dan saran untuk kemajuan dalam pembuatan proposal selanjutnya. Wassalamualaikum wr.wb Banjarmasin , 21 Desember 2021



Muhammad Seman



vi



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.....................................................................................................ii PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI.....................................................................iii KATA PENGANTAR..................................................................................................vi DAFTAR ISI...............................................................................................................vii BAB 1............................................................................................................................8 PENDAHULUAN.........................................................................................................8 A. Latar Belakang......................................................................................................8 B. Identifikasi Masalah............................................................................................12 C. Pembatasan Masalah...........................................................................................12 D. Perumusan Masalah............................................................................................12 E. Tujuan Penelitian.................................................................................................12 F. Manfaat Penelitian...............................................................................................13 BAB II........................................................................................................................14 KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................14 A. Deskripsi Teoritis..........................................................................................14 B. Profil Pengurus PGSI Kota Banjarmasin Cabang Olahraga Gulat...............27 C. Kajian Penelitian Yang Relevan..................................................................28 D. Kerangka Berpikir.........................................................................................28 E. Hipotesisi Penelitian.....................................................................................29 BAB III........................................................................................................................30 METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................30 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................38



vii



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu jenis aktivitas fisik yang direncanakan, terstruktur dengan gerakan tubuh berulang-ulang untuk memperoleh berbagai aspek kebugaran (Fatmah, 2011; dalam Giri Wiarto, 2013:1). Santosa Giriwijoyo dan Dikdik Zafar Sidik, (2012:87) memperjelas olahraga merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan prestasi). Olahraga yang kita bahas didalam penelitian ini ada olahraga gulat yang termasuk didalam olahraga prestasi,Gulat adalah olahraga yang melibatkan dua orang, dari sudut merah dan sudut biru yang melakukan kontak fisik atau body kontek secara berlawanan untuk saling menjatuhkan,masing masing pegulat harus memiliki kecepatan,kekuatan,daya ledak (power),daya tahan dan ketepatan dalam mengambil tekhnik,siapa yang kebih unggul itu yang akan menjadi pemenang di pertandingan. Gulat merupakan suatu cabang olahraga unggulan di Kalimantan selatan karna olahraga gulat dapat memberikan mendali disetiap ajang pertandingan tiap tahunan seperti ajang kejurnas dan juga ajang – ajang bergengsi seperti prapon, pon bahkan sampai sea games. Atlet–atlet yang berprestasi tersebut diambil dari berbagai macam daerah yang ada di Kalimantan selatan seperti kota banjarrmasin, kab hulu sungai selatan, kab balangan, kab tapin, kab hulu sungai utara, tanah laut dan lain-lain. Atletatlet itu diambil biasanya disaat pertandingan daerah seperti popda dan porprov atlet yang mendapat juara 1 dipertandingan popda akan diambil menjadi bagian dari team pplp kalsel yang dimana disitu tempat asrama atlet remaja yang berusia 12- 17 tahun mereka ini merupakan bibit bibit atlet gulat kalsel kedepannya



8



9



Team gulat pplp kalsel setiap tahun mengikuti ajang pertandingan tingkat nasional contohnyaseperti kejurnas pplp ajang ini merupakan program dari menpora ajang ini dilakukan setiap tahun yang peserta nya seluruh atlet pplp yang ada di Indonesia,ajang ini dapat membantu untuk bahan evaluasi serta pemantauan raihan prestasi atlet di masa remaja dan akan disaring ke senior kedepannya Ada dua gaya yang ada dicabang olahraga gulat,gaya bebas (freestyle) dan gaya grego roman ( Romawi), dilihat dari karakteristik gerakan pegulat gaya bebas ini sangat memerlukan kekuatan otot lengan yang baik,karena tekhnik menyerang tumpuan untuk memegang lawan adalah lengan jika otot lengan atlet tidak kuat maka akan terlepas dan mudah dihindari musuh serangan kita sehingga tidak mendapat point,sama hal nya dengan gerakan menghindar atau memblok serangan lawan tumpuan yang begitu dominan juga otot lengan klau otot lengan kita kuat maka serangan musuh akan dapat kita blok dengan baik sehingga musuh tidak akan mendapat point. Jika atlet mempunyai otot lengan yang kuat maka akan mempermudah atlet untuk menyerang dan bertahan sehingga mudah untuk mendapatkan point terhadap musuh dan menjadi pemenang di pertandingan. Menurut Harsono dalam bukunya Latihan Kondisi fisik untuk Atlet Sehat Aktif Tahun 2018:3 "Prestasi olahraga dapat dicapai apabila seseorang itu memiliki potensi dasar, dalam hal ini adalah kondisi fisik, dimana kondisi fisik adalah satu pra syarat yang sangat diperlukan oleh seorng atlet bahkan dapat dikatakan suatu pelaksanaan dasar yang tidak ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi" Menurut Mohamad Annas, (2014:5) Kebugaran jasmani merupakan satu kesatuan yang utuh dari beberapa komponen komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. bahwa ada sepuluh komponen yang mempengaruhi kebugaran jasmani yaitu kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, daya lentur,kelincahan, koordinasi, keseimbangan,ketepatan dan reaksi. Dari sepuluh komponen tersebut masih terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi



10



fisik yaitu faktor latihan, prinsip-prinsip beban lebih, faktor istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, faktor lingkungan,dan juga faktor makanan dan gizi. (Jurnal Olahraga Pendidikan, 2014). 10 komponen tersebut dapat mempengaruhi performa atlet dan dari ke 10 komponen itu ada beberapa komponen yang merupakan bagian kunci utama dicabor gulat ,salah satu kunci utamanya yaitu kekuatan, Di olahraga gulat kekuatan merupakan bagian dari hal utama yang harus dimiliki atlet karna sebagai kekuatan untuk pondasi atlet bertahan dan juga menyerang, serangan harus dilakukan dengan kekuatan yang besar dan efektif sehingga dapat melakukan tekhnik dengan bagus serta mendapatkan point terhadap musuh Untuk membentuk kekuatan tersebut sebaiknya dilakukan pembentukan dari usia remaja sekitar 12 – 15 tahun karna di usia tersebut sangat mudah untuk dilakukan pembentukan dan usia tersebut merupakan usia masa pertumbuhan anak Pada atlet remaja latihan kekuatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berat badan nya sendiri dengan melakukakn tahanan,latihan tahanan sebaiknya dilakukan dalam 2 kali seminggu.latihan kekuatan harus dilakukan secara rutin,sebelum melakukan latihan kekuatan pada atlet muda harus dilakukan dengan diawali warm up ( tertulis dibuku Dr.ida bagus wiguna dengan judul teori dan aplikasi latihan kondisi fisik tahun2017) contoh latihan menangkat tubuh sendiri pus up, core,sit up, backp up dan pull up nah latihan latihan itu bisa kita latih disaat jam latihan bisa juga diluar jam latihan karna tidak memerlukan alat yang banyak tetapi tujuan tetap efektif dan efesien terhadap kekuatan atlet remaja tersebut Berdasarkan hasil informasi dan observasi dari bapak indra syafri selaku pelatih utama gulat di kota Banjarmasin prestasi yang dicapai atlet remaja akhir – akhir ini kurang baik Kemudian dilihat dari pertandingan atlet Gulat Remaja U 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin Gagal Meraih Mendali Emas ,permasalahan yang sering terlihat di pertandingan yaitu kurang kuatnya otot lengan atlet disaat menyerang,mengonter



11



tidak bisa menarik,memblock dan mempress pegangan dengan baik lalu serangan dapat dihindari musuh sehingga gagal untuk mendapat point dan kekuatan terbuang sia sia Maka dari itu pelatih dan team harus meevaluasi tentang perolahan prestasi menurun tersebut disebabkan oleh apa dan kenapa ,dan pelatih sudah memecahkan masalah tersebut yaitu kurang kuatnya otot bagian lengan atlet sehingga serangan tidak tajam dan pertahanan tidak kuat Jenis latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan salah satunya dengan latihan pull-up, latihan ini melibatkan otot besar lengan otot pectoralis major dan minor, otot tricep, otot deltoid, otot serratus anterior,otot bicep dan otot coracobrachialis. Dilihat dari segi latihan,Latihan pull up merupakan latihan yang paling bagus diantara latihan- latihan mengangkat tubuh lainnya karna latihan pull up full 100 % kita mengangkat tubuh kita dengan otot lengan saja jika dilakukan dengan tekhnik yang baik dan benar maka tujuan kita untuk menguatkan otot lengan akan tercapai dengan baik dan benar. Dengan latihan pull-up secara afektif latihan ini dilakukan pada palang l. Pada palang pegagang dapat dipilih antara Pronated Grib atau Supinatid Grip. Sikap Awal: - Kedua tangan berpegangan pada palang dengan tangan lurus, dan seluruh badan bergantung. - Jika palang kurang tinggi maka tekuk kaki kebelakang seperti melipat sehingga tidak menyentuh tanah pada saat gerakan kebawah. Gerakannya: - Angkat badan keatas dengan menekuk siku sampai dagu dapat melewati batas palang usahakan gerakan tidak mengayun full hanya tangan yang mengangkat.



12



- Tahan beberapa saat, kemudian turunkan kembali badan secara perlahan keposisi semula. - Ulangi gerakan tersebut sesuai dengan kebutuhan makin banyak dilakukan makin bagus.



13



B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan, antara lain: 1.



Kenapa prestasi yang dicapai atlet Gulat Remaja u 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin akhir-akhir ini kurang baik ?



2.



Apa penyebab Atlet Gulat remaja u 15 kota banjarmasin gagal raih mendali emas ?



3.



Bagaimana meingkatkan kekuatan otot lengan yang masih kurang sehingga disaat menyerang dan memblok lawan menghasilkan point mendapatkan point ?



4.



Apakah dengan latihan pull up dapat meningkatkan kekuatan otot lengan sehingga hasil teknik menyerang dan bertahan menjadi maksimal ?



C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalahnya pada: “analisis latihan pull-up terhadap peningkatan kekuatan otot lengan atlet Gulat remaja U 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin”. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut. Apakah ada pengaruh latihan pull-up terhadap peningkatan kekuatan otot lengan atlet Gulat Remaja U15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Ada tidaknya pengaruh latihan pull-up terhadap peningkatan kekuatan otot lengan atlet Gulat Remaja U 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin.



14



F. Manfaat Penelitian 1.



Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pelatihan dan prestasi Olahraga Gulat di Kota Banjarmasin.



2.



Secara Realita a. Bagi Pelatih Gulat Remaja U 15 Kota Banjarmasin Hasil penelitian ini akan membantu menemukan solusi yang tepat dan efesien dalam bentuk latihan yang sederhana dan mudah dilaksanakan dimanapun berada tetapi hasil tetap efektif. b. Bagi atlet Gulat U 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk dapat meningkatkan kualitas latihan guna mencapai prestasi yang maksimal dan sesuai target yang diinginkan. c. Bagi Peneliti Sendiri Hasil dari penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bidang olahraga gulat khususnya. d. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang serupa dengan bentuk latihan yang berbeda dan lebih bervariasi.



15



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. Deskripsi Teoritis 1. Pengaruh Istilah pengaruh mempunyai banyak pengertian tergantung maksud dan tujuan yang ingin diketahui dan dituju oleh seseorang, pengaruh sangat penting didalam proses latihan untuk mengukur seberapa berpengaruh porsi latihan yang sudah diterapkan kepada atlet. Dan jika ada penurunan performa atlet pengaruh dari itu juga penting untuk dievaluasi dalam penelitian ini kata pengaruh yang dimaksud adalah : “daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang” Jadi



dapat



disimpulkan



bahwa



pengaruh



dapat



membentuk



kepercyaan,watak dan perbuatan/perilaku seseorang, sama halnya dengan latihan pull up jika atlet sudah merasa kuat bagian lengannya maka percaya diri akan timbul dan perlakuan disaat atlet menyerang dan bertahan akan lebih tajam . 2. Latihan Menurut Siregar (2015: 5) “latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya” Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa harus latihan dilakukan secara berulang ulang dengan jumlah beban yang semakin bertambah pada intinya pernytaan ini yaitu adalah sebuah proses latihan yang harus dijlani oleh atlet secara continue sehingga tujuan atlet dan pelatih dapat tercapai dalam penelitian ini latihan dilakukan adalah latihan pull up dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atlet Gulat u 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin.



16



Menurut Enjang (2018:56) “pull up adalah salah satu bentuk latihan yang dilakukan dengan menggunakan alat, yaitu palang kayu atau besi. Latihan pull up bertujuan untuk melatih kuatnya otot lengan. Sebagai satu bentuk latihan kekuatan yang tepat bagi peningkatan otot lengan 3. Tujuan Latihan Untuk meningkatkan prestasi atlet kunci utamanya adalah latihan,ada berbagai macam latihan untuk mencapai prestasi tertinggi atlet, yaitu latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental. Menurut Sukadiyanto, (2011: 8-9) sasaran dan tujuan latihan secara garis besar, antara lain untuk (a) meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh,(b) mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik yang khusus,(c) menambah dan menyempurnakan keterampilan teknik,(d) mengembangkan dan menyempurnakan strategi, taktik, dan pola bermain, dan meningkatkan kualitas dan (e) kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa sasaran dan tujuan latihan yaitu untuk meningkatkan fisik umum dan khusus kecabangan,tekhnik,strategi dan taktik atlet dalam menjatuhkan lawan sehingga dapat dikatakan semua include dilatih dan yang dimana yang lebih dominan itu yg lebih banyak dilatih, salah satu bagian otot yang dominan di olahraga gulat adalah otot lengan. 4. Prinsip-prinsip Latihan Dengan mengetahui prinsip-prinsip latihan diharapkan prestasi seorang atlet akan cepat meningkat. Tanpa mengetahui hal ini seorang atlet dan pelatih tidak mungkin akan dapat berhasil dalam latihan . Menurut Paulus Levinus Pasurney, (2001:103-104) program latihan harus disusun berdasarkan prinsi-prinsip latihan, yaitu: 1. Over Load



17



Prinsip latihan dimana pembebanan dalam latihan harus melebihi ambang rangsang terhadap fungsi fisiologi yang dilatih. Pembebanan latihan harus sesuai dengan ambang batas kemampuan atlet tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat atau biasa disebut dengan overload, penambahan beban latihan harus melalui step by step proses konsistensi latihan, sangat tidak disarankan melakukan pembebanan latihan yang sekaligus karna bisa berakibat fatal terhadap atlet. Konsisten adalah kejegan atau setabil untuk melakukan latihan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan setidaknya 3 kali per minggu. Latihan 1 kali per minggu tidak akan meningkatkan kualitas fisik, sedangkan latihan 2 kali per minggu hanya menghasilkan peningkatan yang kecil. Sebaliknya latihan 5-6 kali per minggu tidak disarankan karena dapat mengakibatkan kerusakan fungsi jaringan tubuh. 2. Progresif Latihan secra progresif adalah suatu latihan dimana pembebanan yang diberikan pada seorang atlet harus ditingkatkan secara berangsur-angsur disesuaikan dengan kemampuan atlet. Peningkatan beban latihan yang terlalu cepat dapat mempersulit proses adaptasi fisiologis dan dapat mengakibatkan kerusakan fisik. Pembebanan (volume dan intensitas) harus ditambahkan pada latihan umum maupun latihan spesifik. 3. Spesifikasi Latihan yang spesifikasi akan mengembangkan efek biologis tubuh dan menimbulkan adaptasi atau penyesuaian dalam tubuh. Jadi latihan yang spesifikasi akan membentuk badan yang memiliki ciri khusus pula. Konsep spesifikasi diperkuat dengan fakta biomekanik dan tiap-tiap bentuk atau tipe



18



latihan mempunyai sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda-beda. Yang menentukan spesifikasi latihan adalah: 1) macam atau bentuk latihan, 2) ukuran atau perimbangan yang berbeda-beda, 3) waktu latihan. Prinsip latihan spesifikasi adalah latihan harus mirip atau menyerupai gerakan-gerakan olahraga yang dilakukan, juga dalam latihan fisik. 4. Individualitas Masing-masing latihan harus dibuat sesuai dengan kondisi setiap individu atau perorangan karena satu sama lain berbeda dari segi kekuatan tekhnik dan taktik



tidak ada dua orang persis yang memiliki itu semua dengan



sama,Untuk memberikan yang terbaik dalam prinsip individu ini, maka perlu diperhatikan penyusunan latihan sebagai berikut: 1. Bagaimana individu tersebut mempunyai respon terhadap latihan. 2. Pembebanan latihan tidak akan menimbulkan ketegangan. 3. Badan tidak akan kehilangan kemampuannya untuk menyesuaikan diri. Di samping tiga hal tersebut diatas, perlu diperhatikan pula faktor-faktor berikut ini: 1. Jenis Kelamin. 2. Usia. 3. Tingkat Kesegaran Jasmani. 4. Komposisi Tubuh. 5. Tipe Tubuh. Menurut Sukadiyanto, (2011: 14) menyebutkan ada 12 prinsip-prinsip latihan yaitu:



19



1. Prinsip kesiapan Prinsip kesiapan adalah harus memperhatikan usia atlet dalam proses tumbuh kembang sehingga materi latihan yang diterapkan sesuai dengan porsi atlet . 2. Prinsip individual Prinsip



individual



setiap



atlet



berbeda-beda



dari



kekuatan,daya tahan dan keterampilan dalam latihan. 3. Prinsip adaptasi. Prinsip adaptasi setiap atlet harus menyesuaikan lingkungan tempat latihan dan pergaulan karena agar hasil latihan memuaskan dan atlet dapat fokus berlatih . 4. Prinsip beban lebih Prinsip beban lebih harus sesuai dengan kemampuan atlet agar menghindari hal2 yang diinginkan, apa bila beban terlalu ringan tidak ada pengaruh dalam meningkatkan kekuatan dan apabila beban terlalu berat maka akan berbahaya juga untuk tubuh atlet itu sendiri . 5. Prinsip progresif Prinsip progesif adalah disetiap latihan atlet harus mengikuti latihan dari awal latihan sampai akhir atau selesai latihan , dari yang mudah,sedang dan sukar . 6. Prinsip spesifik Prinsip spesifik latihan yang dominan latihan kekuatan dan disesuikan dengan kebutuhan atlet dan porsi atlet karena setiap atlet berbeda-beda tingkat kekuatannya . 7. Prinsip variasi Prinsip variasi agar dalam latihan tidak jenuh maka dari itu adanya variasi dalam latihan agar atlet dalam melakukan latihan dengan semangat dan bahagia .



20



8. Prinsip pemanasan dan pendinginan Prinsip pemanasan dan pendinginan adalah Meningkatkan suhu tubuh dan menyiapkan otot sebelum melakukan latihan inti.yang Bertujuan utuk menghindari cedera disaat proses latihan . 9. Prinsip latihan jangka panjang Prinsip latihan jangka panjang karena dalam proses latihan pembentukan diperlukan proses yang panjang untuk mencapai tujuan dan target yang sesuai yang diinginkan. 10. Prinsip berkebalikan Prinsip berkebalikan disaat atlet libur dalam berlatih dalam jangka waktu lebih dari 2 hari maka kondisi atlet menurun seperti sebelum dilatih maka dari itu atlet disarankan untuk istirahat atau libur dalam jangka waktu terlalu lama. 11. Prinsip tidak berlebihan Prinsip tidak berlebihan adalah pemberian porsi latihan yang sesuai dengan atlet tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan, yang sesuai dengan kebutuhan atlet agar disetiap latihan atlet dapat mengikuti program latihan dari awal sampai akhir latihan. 12. Prinsip sistematik Prinsip sistematik adalah Sejumlah kualitas fisik yang baik dari seseorang ditentukan dan dipengaruhi oleh kondisi fisik yang terlatih dan terpelihara melalui prinsip-prinsp latihan yang sesuai dan yang ada. B. Komponen-komponen Latihan Olahraga adalah suatu aktivitas fisik yang dilakukan secara berulang ulang yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan rohani,olahraga terdiri menjadi beberapa bagian olahraga prestasi,rekreasi dan lain - lain



21



Olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabangcabang olahraga prestasi (Husdarta, 2010:149) Olahraga prestasi contohnya seperti olahraga bela diri gulat yang sesuai dengan yang kita bahas memiliki program latihan yang terstruktur,teratur dan tercatat yang bertujuan untuk melatih fisik,tekhnik dan keterampilan gerak menuju kematangan sehingga dapat meraih prestasi dan performa yang bagus di saat pertandingan Ada berbagaia komponen-komponen di dalam latihan yaitu: a. Intensitas Latihan Intensitas latihan adalah untuk menunjukkan suatu komponenkomponen dari segi latihan yang dilakukan dalam berbagai periode dan waktu tertentu sehingga semakin banyak latihan yang dilakukan perunit waktu akan semakin tinggi juga intensitasnya. Intensitas pada olahraga ada beberapa tipe intensitas yaitu. rendah, sedang, dan berat. Hal ini ditunjukkan dari intensitas dan durasi pada latihan yang dilakukan (Hayati, 2014) jadi intensitas latihan sangat berpengaruh dengan durasi,jika kita mengangkat beban dengan jumlah banyak adan dengan durasi yang lama maka semakin tinggi juga intensitas yang kita lakukan Bompa dan Carrera (2015: 116-117) mengemukakan



durasi 5-10



detik



dengan intensitas yang sangat tinggi ( > 90 persen) dari penerapan kekuatan dan kecepatan



tindakan ; interval istirahat dari 1 hingga 2 menit .2) Sistem



anaerobik asam laktat. Durasi 20 sampai 90 detik dengan intensitas tinggi ( 8090 persen); interval istirahat 2 sampai 3 menit.



22



Menurut Sukadiyanto(2011:26)” Intensitas adalah ukuran yang menunjukkan kulitas (mutu) suatu rangsang atau pembebanan. Untuk melatih power pemain menggunakan beban sekitar 30-60 persen dari kekuatan maksimum (1RM). (Sukadiyanto, 2011:128) 1RM ( repitisi maksimal ) adalah satu kali pengangkatan maksimal yang dimana yang dimaksud atlet hanya bisa mengangkat beban tersebut hanya 1 kali dalam pengulangan. Repitisi maksimal bisa juga dipakai untuk mengukur kemampuan intensitas seseorang dengan cara melakukan kerja yang sama dan berkali-kali atau dengan waktu yang ditentukan



Contohnya antara lain dengan melakukan sit-ups, push-



ups,pull up dan back-ups, sebanyak-banyaknya sampai dengan tidak bisa melakukannya lagi secara sempurna.atau sampai waktu yang ditentukan. b. Volume Menurut Budiwanto (2012: 28) Volume adalah kualitas bebanpelatihan yang dinyatakan dengan satuan jaraktotal waktu pelatihan, jumlah elemen pelatihan,jumlah set dan sebagainya. Sedangkan Menurut Sukadiyanto, (2011:28), menyatakan:Volume adalah ukuran yang menunjukan kuantitas (jumlah) suatu rangsang atau pembebanan. Adapun cara yang digunakan untuk meningkatkan volume latihan yaitu dengan cara latihan tersebut: (1) diperberat, (2) diperlama, (3) dipercepat, atau (4) diperbanyak. Untuk menentukan besarnya volume dapat dilakukan dengan cara menghitung: (a) jumlah bobot pemberat per sesi, (b) jumlah ulangan per sesi, (c) jumlah set per sesi, (d) jumlah pembebanan per seri, (e) jumlah seri atau sirkuit, dan (f) lama singkatnya pemberian waktu recovery dan interval. c. Durasi Durasi adalah ukuran yang menunjukan lamanya waktu perangsangan lamanya waktu latihan. menurut Budiwanto (2012: 28) Durasi adalah lama



23



pelatihan dalam satu sesi pelatihan atau waktu total rangsangan motorik dengan beban pelatihan dalam satu unit pelatihan yang nyata”. Menurut Bompa (1999: 46) peningkatan beban latihan sebagai kenaikan tetap kuantitas kerja setara dengan sesi latihan melalui penambahan matematis 1 sesi latihan tidak cukup untuk melakuakan perubahan fisik dan mental yang jelas terlihat pada atlet yang mempunyai kesempatan adaptasi yang cukup . Oleh karena itu untuk mendapatkan perubahan yang nyata dan akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan kondisi fisik. Dalam penelitian ini dilakukan 4 kali dalam 1 seminggu yaitu pada hari senin, selasa, rabu dan jumat, secara teratur selama 4 minggu atau 16 kali pertemuan. d. Repetisi dan Set Menurut Budiwanto (2012:28) Repetisi adalah ulangan gerak beberapa kali atlit melakukan setiap kali giliran. Jadi repitisi merupakan jumlah pengulangan kita mengangkat beban biasanya repetisi untuk pengangkatan maksimal adalah 1 kali dalam pengangkatan kalau untuk daya tahan 8- 12 kali pengulangan. e. Frekuensi Frekuensi adalah jumlah latihan yang dilakukan dalam periode waktu tertentu (dalam satu minggu). Hidayat, (2014: 57) bahwa “untuk mendapatkan hasil yang baik dapat dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari perminggu, sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu” gulat Banjarmasin memiliki



program



5



kali



latihan



dalam



seminggu



yaitu



dihari



senin,selasa,rabu,jumat dan sabtu sedangkan kamis dan minggu libur,jadi jadwal latihan gulat Banjarmasin sudah sesuai dengan teori yang dimekukan oleh Hidayat, (2014: 57) yaitu jumlah paling sedikit 4-6 dalam 1 minggu untuk menghasilkan yang baik .



24



. Komponen latihan merupakan kunci atau hal penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan dosis dan beban latihan. Sehingga bisa mengukur perkembangan atlet dalam melakukan beberapa minggu atau bulan dalam proses mengikuti program latihan yang telah diberikan . C. Jenis Latihan Ada beberapa jenis latihan dengan beban tubuh sendiri ”, seperti: 1) Pull Up, 2) Push Up,sit up dan lain – lain .yang mudah di praktekan dimana saja serta memiliki manfaat yang bagus terhadap tubuh untuk melatih otot bagian tubuh seperti otot lengan, otot perut, otot kaki dan lain – lain Adapun jenis latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan salah satunya dengan pull up. Pull up merupakan latihan dengan menggunakan tubuh sendri sebagai beban, gerakan dari latihan ini melibatkan otot besar seperti otot pectoralis major dan minor, otot tricep,otot bicep, otot deltoid, otot serratus anterior, dan otot coracobrachialis. gerakan pull up dilakukan dengan cara : Kedua tangan berpegangan pada palang dengan tangan lurus ke bawah, dan seluruh badan bergantung.Jika palang kurang tinggi maka tekuk atau lipat kaki kebelakang sehingga tidak menyentuh tanah pada saat gerakan kebawah.Angkat badan keatas dengan menekuk siku hingga palang berada dibawah dagu melewati batas palang, barengi dengan menghembuskan napas.Tahan sejenak, kemudian turunkan kembali badan secara perlahan keposisi semula sambil menarik napas. Ulangi gerakan tersebut sesuai kebutuhan



25



Sumber: ITW Performance Polymers Gambar 2.1 pull up D. Pengertian Kekuatan Otot Lengan ismaryati



(2011:111)



menyatkan



bahwa



kekuatan



adalah



tenaga



kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Usaha ,maksimal ini dilakukan oleh otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan. Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam olahraga karna kekuatan merupakan salah satu pondasi untuk menang . Sugiyanto (2007:56) bahwa kekuatan adalah kemampuan untuk melawan tahanan/resistan atau beban fisik baik dari luar maupun dari badannya sendiri. Jadi kekuatan adalah kontraksi sekelompok otot untuk mengatasi,menahan dan melawan beban fisik dari luar maupun dari dalam badannya sendiri Dengan demikian yang dimaksud dengan kekuatan otot lengan dalam penelitian ini adalah kemampuan otot lengan atlet gulat kota Banjarmaisn untuk melakukan gerakan menyerang dan memblok lawan agar mampu menghasilkan poin, yang mana untuk melakukan gerak tersebut lebih dominan sekelompok otot yang terdapat pada daerah seluruh lengan, jadi kekuatan otot lengan yang baik



26



akan berperan sebaik mungkin dalam fungsinya, dalam melakukan teknik dalam pertandingan gulat menyerang maupun bertahan. Kekuatan otot pada lengan menggambarkan kontraksi pada bagian lengan yang dihasilkan oleh otot atau sekolompok otot, secara fisiologis kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot atau untuk melakukan kontraksi melawan tahanan atau beban pada lengan.



Gambar 2.2. Otot dan lengan manusia E. Keterkaitan Latihan Pull Up Terhadap Kekuatan Otot Lengan Latihan pull up merupakan latihan mengangkat beban tubuh sendiri,latihan ini sangat efektif dan efesien untuk meningkatkan kekuatan otot lengan karna sifatnya menarik otomotis yang terlatih adalah otot lengan.latihan pull up harus dilakukan dengan maksimal dan continue karna ini sifatnya penguatan jadi harus dilakukan secara berulang ulang dan rutin untuk memberikan hasil yang maksimal terhadap penguatan otot lengan



27



F. Olahraga Gulat Gulat adalah suatu olahraga yang dilakukan oleh dua orang yang saling menjatuhkan / membanting , menguasai dan mengunci dan mengunci lawannya dalam keadaan terlentang dengan menggunakan tekhnik yang benar sehingga tidak membahayakan keselamatn lawannya. Tertulis dibuku Drs. Rubianto Hadi M.Pd dengan judul olahraga beladiri gulat , Dalam olahraga Gulat kita mengenal tiga macam gaya yaitu gaya romawi – yunani , gaya bebas dan gaya sambo,Masuknya gulat diindonesia dibawa serta oleh tentara belanda,walaupun di Indonesia telah ada gulat dan akhirnya gulat ini menjadi popular pada abad ke 20 . Dari disebutkan diatas dapat kita simpulkan bahwa olahrag gulat sudah lama masuknya diindonesia hingga berkembang sampai sekarang dan mencetak atlet atlet berprestasi diajang daerah,nasional dan internasional . Di Indonesia, Olahraga gulat dibagi dalam kelompok sebagai berikut : Cadet



: 6-12 Tahun



Remaja : 13-16 Tahun Junior : 17-20 Tahun Senior : 20 Tahun ke atas Kelas yang di pertandingkan gulat gaya bebas yaitu : Kelas 52 kg Kelas 57 kg Kelas 61 kg Kelas 65 kg Kelas 70 kg



28



Kelas 74 kg Kelas 79 kg Kelas 86 kg Kelas 92 kg Kelas 97 kg Kelas 125 kg Dalam cabang olahraga gulat gaya bebas (free style). Gulat gaya bebas merupakan gaya yang diperbolehkan untuk menangkap kaki lawan dan penggunaan kaki secara aktif untuk melalukan setiap gerakan Gulat gaya bebas memiliki berbagai teknik serangan atas, yaitu tangkapan kaki, tangkapan tangan, tangkapan satu kaki, tangkapan dua kaki, tarikan tangan, bantingan tangan, bantingan leher dan bantingan kayang Pertandingan gulat dilakukan di atas matras, berukuran 12x12 meter sesuai dengan peraturan gulat internasional. Pegulat selama bertanding harus memakai baju internasional (wrestlingsuit) sesuai dengan warna dari sudut yang sudah ditetapkan , biru atau merah. Lama bertandingan 2 menit dalam satu ronde dikali 2 ronde total waktu 4 menit untuk kadet . untuk junior dan senior lama pertandingan 3 menit dalam satu ronde di kali 2 ronde total 6 menit waktu pertandingan Selisih poin untuk menang mutlak dengan 10-0 untuk gaya bebas , 80 untuk gaya grego romawi ada pun dengan menang toss maka di nyatakan menang walupun waktu belum sampai 2 menit atau 3 menit dalam dua ronde. Maka pertandingan akan di berhentikan. G. Profil Pengurus PGSI Kota Banjarmasin Cabang Olahraga Gulat



29



Cabang gulat tetap memberikan prestasi yang baik dengan generasi penerus yang dapat memberikan prestasi baik nasional maupun internasional seperti Munirah , Dina Mariana, Roxana andrea , Ifan Kasogi dan Okto riadi . Susunan personalia PGSI Kota Banjarmasin: 1. Dewan Pelindung/Penasehat



: 1. Kepala DISPORA Kota Banjarmasin 2. Bapak Wali Kota Banjarmasin



2. Dewan Penasehat



: 1. Ketua KONI Kota Banjarmasin 2. Dr.H Fauzan Ramon,SH,MH 3. Drs.H Mohammad Welny 4. Dr. Agus Febrianto,SE,M.Si



3. Ketua



: Hadi Safitri,SH, MA.P



4. Ketua Harian



: H. Indra Syafri



5. Sekretaris Umum



: Oktoriadi,S.Pd.



6. Wakil Sekretaris



: Muhammad Seman



7. Bendahara



: Kristina Kusumawati,SE



8. Wakil Bendahara



: Munirah



9. Binpres



: Nastrunicu Roxana Andrea



10. Perlengkapan



: Zain Sukma Alamsyah



H. Kajian Penelitian Yang Relevan Dalam penelitian yang relavan peneliti mengambil hasil skripsi dari Afriyadi Shidiqe (20) tentang Pengaruh Latihan Pull Up Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Lengan Atlet Gulat Junior Gaya Bebas Kabupaten Tapin. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Apakah ada Pengaruh Latihan Pull Up Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Lengan Atlet Gulat Junior Gaya Bebas Kebupaten Tapin ?. metode penelitian ini adalah eksperimen, pull up sebagai variable bebas dan kekuatan otot lengan sebagai variable terkait. Populasi dalam penelitian ini adalah Alet Gulat Junior Gaya Bebas Kabupaten Tapin yang berjumlah 10 orang dan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah diambil



30



dari seluruh populasi yang berjumlah 10 orang. Berkenaan dengan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling total atau sampling jenuh. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan metode SPSS 20. I. Kerangka Berpikir Kekuatan adalah salah satu bagian fisik terpenting didalam dunia pergulatan selain beradu tekhnik dan takik atlet juga harus beradu kekuatan untuk meraih kemenangan,kekuatan yang sangat dominan di gaya bebas adalah kekuatan otot lengan dikarenakan disaat atlet menyerang tumpuan yang dominan untuk mengunci lawan adalah bagian lengan jika otot bagian lengan atlet tidak kuat maka pegangan terhadap musuh akan terlepas hal itu juga terjadi disaat kita bertahan lengan sangat penting untuk memblok serangan lawan ,maka dari itu latihan pull up sangat penting dan tepat untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atlet gulat U 15 gaya bebas Kota Banjarmasin J. Hipotesisi Penelitian Berdasarkan pada deskripsi teoritis dan kerangka berpikir maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Ada pengaruh latihan pull-up terhadap peningkatan kekuatan otot lengan atlet Gulat U 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin ”.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



K. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang akan diteliti terdiri dari 2 (dua) variabel bebas yang dilambangkan dengan (X) sedangkan variabel terikat dilambangkan dengan (Y). Adapaun masing-masing variabel dapat dijelaskan seperti berikut ini: a) Latihan pull up sebagai variabel bebas dilambangkan (X). b) Kekuatan otot lengan sebagai variabel terikat dilambangkan dengan (Y). 1. Definisi Konseptual a. Pull Pull Up Up yaitu “gerakan latihan mengangkat badan sampai dagu dimulai dengan badan menggantung dibawah palang dan mengangkat



berada diatas palang,kemudian badan



krrmbali diturunkan ke posisi menggantung



. Dr



widiastuti,M.pd (buuku tes dan pengurkuran olahraga hal 88 di hp) b. Kekuatan otot Menurut dr dikdik zafar sidik /prof h.y.s santosa giriwijoyo , (2012) ( buku ilmu faal olahraga hal 21 “kekuatan (strength), adalah ialah kemampuan



otot



mengembangkan



ketegangan



maksimal



tanpa



memperhatikan factor waktu ’”. Jadi kekuatan adalah suatu gerakan yang menegang atau mengeras kan tubuh



disaat



mengangkat



beban



tanpa



memperhatikan



factor



waktu,pengangkatan diukur disaat atlet tidak bisa mengangkat nya lagi tanpa memperhatikan faktor waktu tetapi jumlah yang dapat diangkat yang harus diperhatikan



31



32



2. Definisi Operasional a. Pull Up Pull Up adalah suatu gerakan menarik dan mengangkat badan yang dilakukan atlet gulat dalam upaya meningkatkan kekuatan otot lengannya. b. Kekuatan otot lengan Kekuatan otot lengan adalah bahan penunjang dalam latihan maupun di dalam pertandingan agar teknik menyerang dan bertahan dapat maksimal sehingga menghasilkan poin. L. Tempat dan Waktu Penelitian ( tekhnik dan instrument pengumppulan data ) Penelitian ini dilaksanakan pada ATLET GULAT U 15 GAYA BEBAS KOTA BANJARMASIN . Dengan jadwal pengambilan data dan latihan sebagai berikut. 1. Tes awal Hari/tanggal : Kamis, 5 Februari 2022 Waktu



: 16.00 wita – selesai



Tempat



: GOR HASANUDIN BJM



2. Latihan Pull up Hari



: Senin, Selasa Rabu,Jumat Dan Sabtu



Waktu



: 16.00 wita – selesai



Tempat



: GOR HASANUDIN BJM



3. Tes akhir Hari/Tanggal : jumat, 5 Maret 2022 Waktu



: 16.00 wita – selesai



Tempat



: GOR HASANUDIN BJM



33



M.



Metode Penelitian ( tekhnik analisis data ) Sugiyono, (2015: 109) menjelaskan bahwa dikatakan pre-eksperimental design. (buku metode penelitian sugiyono hal 74 ) karena desain ini belum merupakan eksperimen sunguhsungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengeruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random Adapun rancangan dalam penelitian ini menggunakan One Group Pretest-



Posttest design, yang artinya desain inin terdapat pretest,sebelum diberi perlakuan,dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2015: 110111), dengan skematis sebagai berikut: O1 x O2 Keterangan: O1 : nilai pretest sebelum diberi diklat O2 : sesudah diberi diklat Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja = ( O2 – O1 ) (buku metode penelitian sugiyono hal 74 ) N. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Gulat remaja u 15 Gaya Bebas kota banjarmasin yang berjumlah 10 orang, dan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah diambil dari seluruh populasi yang berjumlah 10 orang. Adapun teknik penelitian ini menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh.



34



Menurut Sugiyono, (2015: 124) ( buku metodelogi penelitian sugiyono hal 85 ), teknik sampling jenuh adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil,kurang dari 30 orang,atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil . Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. O. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah pull up untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu (tes dan pengukuran olahraga dr widiastuti diadah yanda )



P. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah latihan pull-up terhadap kekuatan otot lengan pada atlet Gulat remaja U 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin. yang dilaksanakan dua kali yaitu pretest dan posttest serta diberikannya perlakuan (tratment) pada eksperimen. Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan ditempuh dengan beberapa tahapan, yaitu: 1. Tahap persiapan: 1. Melakukan penunjukan Dosen Pembimbing I dan II. 2. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kaprodi Pendidikan Olahraga UNISKA. 3. Permohonan izin penelitian kepada Dispora Kota Banjarmasin. 4. Permohonan izin penelitian kepada Pelatih dan atlet Gulat remaja U 15 Gaya Bebas Kota Banjarmasin. 5. Mengajukan permohonan peminjaman alat Pendukung Penelitian. 6. Melakukan persiapan pelaksanaan pengambilan data. 7. Formulir tes dan alat tulis.



35



8. Undangan penelitian kepada Pembimbing I dan II serta kepada sampel tes. Teknik



yang



digunakan



untuk



mengumpulkan



data



penelitian



ini



menggunakan tes dan pengukuran. Untuk mendapatkan data mengenai kekuatan otot lengan langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 2. Tahadap Pelaksaan Pengambilan Data Tes ini dperuntukan untuk usia 12 tahun keatas a) Tujuan: - mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu . b) Perlengkapan: - Palang tunggal/palang horizontal yang terpasang sedimikian rupa,sehingga orang yang paling tinggi pun betul betul dapat dapat bergantung.palang tunggal tersebut bergaris tengah 3 – 4 cm. - Bangku kecil yang mudah dipindah-pindahkan . - Kapur/magnesium karbonat. - Formulir dan Alat tulis. c) Petugas tes: a) Pengawas 1 orang b) Pembantu 1 orang. c) Pencatat 1 orang. Catatan : Pengawas bertugas merangkap penghitung jumlah berapa kali siswa ( testee ) dapat mengangkat badannya



Q. Pelaksanaan tes 1. Gosok kedua tangan dengan kapur



36



2. Atlet naik keatas bangku kecil yang sudah disediakan untuk memegang palang tunggal dengan pegangan ke depan ( telapak tangan ) 3. Menghadap ke depan,jarak kedua tangan yang memegang palang tunggal selebar bahu 4. Kemudian atlet bergantung dengan tangan lurus, sesudah tenang maka aba-aba mulai,dapat segera diberikan dan atlet mengangkat beban hingga dagu melawati palang tunggal 5. Selanjutnnya badan diturunkan kembali ssehingga kedua lengan betul -betul



lurus



dan



badan



bergantung



seperti



pada



sikap



permulaan.gerakan ini dilakukan berulang kali tanpa terputus oleh waktu istirahat. 6. Setiap atlet diberikan keaempatan 1 kali tes Catatan : 1. Tes dihentikan apabila : 1) Atlet isitirahat dalam waktu > 2 detik 2) Dua kali gagal mengangkat badaannya dengan dagu melewati palang tunggal 2.



Dalam mengangkat badan.atlet menyeppakkan kakinya,untuk mencegah hal demikian,maka pengetes dapat menahan gerakan kedua kaki dengan berdiri didepannya,atau berdiri di sampingnya dengan lelngan didepan para atlet tersebut



R. Rangkaian latihan ( Perlakuan ) Setelah dilakukannya test awal pull up untuk mengetahui kekuatan otot lengan atlet ,kemudian dilakukan perlakuan latihan pull up,perlakuan tersebut diawali dengan pemanasan (yang lebih dominan adalah bagian lengan ) yang kedua adalah penyampaian tekhnik pull up yang baik dan benar,yang



37



ketiga atlet melakukan latihan sesuai dengan gerakan yang sudah disampaikan gerakan dilakukan sesuai repetisi dan set yang dianjurkan ,ke empat adalah pendinginan,ke 5 doa dan penutupan sesi latihan Dalam olahraga gulat sangat diperlukan meningkatkan kekuatan otot lengan seperti melakukan latihan pull up. Agar prestasi atlet Gulatemaja U 15 Gaya Bebas Kota



Banjarmasin



dapat



meningkat,



tentu



melalui



proses



latihan



yang



berkelanjutan,konsisten dan berkesinambungan.



Tabel 3.1.Program latihan pull-up (kekuatan otot lengan) No .



Faktor Latihan



Keterangan



1.



Intensitas Pelatihan



60 % - 90 % (Tinggi)



2.



Volume Pelatihan



3.



Frekuensi Pelatihan



2 – 5 x (Seminggu)



4.



Istirahat



2 – 5 (Menit)



1 – 5 (Repetisi) 4 – 10 (Set)



Sumber: Nala, (1998: 55)



S. Rancangan Analisis Data Rancangan analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas dengan Uji Liliefors Tujuan Uji Normalitas untuk menganalisis data apakah berdistribusi normal atau tidak. Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan media SPSS 20 2. Uji Homogenitas dengan of variance



38



Tujuan uji Homogenitas untuk membandingkan variasi data apakah data tes awal dan tes akhir memiliki variasi yang mirip sama. dengan bantuan media SPSS 20 3. Uji Hipotesis dengan menguji kesamaan dua rata-rata : (Uji-t atau Paired T-Test). Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Untuk menganalisis data tersebut menggunakan teknik statistic dengan media SPSS 20



DAFTAR PUSTAKA Lianasmoro, M. (2018). PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO PUTRA USIA



12–14



TAHUN



DI



KABUPATEN



KEBUMEN



TAHUN



2018 (Doctoral



dissertation, UNNES).



Nurdiansyah, N., & Susilawati, S. (2018). Pengaruh Latihan Plyometric Hurdle Hopping Terhadap Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai. Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 17(1).



Arifin, R. (2018). PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN



PEMAIN



SEPAKBOLA



JPOK



FKIP



ULM



BANJARBARU. PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA JPOK FKIP ULM BANJARBARU.



Yarmani, Y. PENGARUH LATIHAN KARET BAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN KUMITE GYAKU TZUKI UNTUK ATLET INKANAS KOTA BENGKULU.



Primayanti, I. (2011). Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Plyometrik dan Berbeban terhadap



Peningkatan



Kecepatan



Smash



Bolavoli



Ditinjau



dari



Kekuatan



Otot



Lengan (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).



Saparuddin, S. (2019). PENGARUH LATIHAN PUSH-UP DAN PULL–UP TERHADAP KEKUATAN



OTOT



LENGAN



PADA



ATLET



PANAHAN



BANJAR. Riyadhoh: Jurnal Pendidikan Olahraga, 2(2), 36-43.



39



PERPANI



KABUPATEN



40



SULASTRI, S., & Syafaruddin, S. (2021). PENGARUH LATIHAN PULL UP TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU PADA ATLET PUSAT



PEMBINAAN



LATIHAN



PELAJAR



DAERAH



(PPLPD)



KAB.



MUSI



BANYUASIN (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).



Hutapea, G. (2020). PROFIL KONDISI FISIK ATLET CLUB GULAT SUMBER JUARA MEDAN MENUJU PON 2024 SUMUT–NAD. FOCUS MAHASISWA UPMI, 1(3), 146-150.



Amirudin, A. (2018). PENGARUH LATIHAN INTERVAL TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIC ATLIT ATLETIK BANJARBARU. PENGARUH LATIHAN INTERVAL TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIC ATLIT ATLETIK BANJARBARU.



Maulana, R. M., & Rochmania, A. (2021). HUBUNGAN INTENSITAS LATIHAN DENGAN IMUNITAS. Jurnal Prestasi Olahraga, 4(4), 20-35.



Esterina, E. A. D. (2011). Perbedaan Pengaruh Latihan Pendekatan Teknik Dan Bermain Pada Kemampuan Lempar Turbo Cabang Kids Athletics Pada Siswa Putra Kelas Iv Dan V Sd Negeri Sukoharjo 1 Tahun Ajaran 2010/2011.



Rahman, T., & Warni, H. (2017). Pengaruh latihan shadow 8 terhadap agility pada pemain bulutangkis pb. Mustika banjarbaru usia 12–15 tahun. Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 16(1).



Prof.Dr.Sugiyono. (2019). METODE PENELITIAN KUANTITATIF,KUALITATIF DAN R & D. BANDUNG.



41



PROF.H.Y.S. SANTOSO GIRIWIJOYO, D. D. (2012 DAN 2013). ILMU FAAL OLAHRAGA ( FISIOLOGI OLAHRAGA ). (A. Kamsyach, Ed.) BANDUNG.



Wiguna,Ida Bagus .2017.Teori Dan Aplikasi Latihan Kondisi Fisik.Depok:PT RajaGrafindo Persad,Depok, Hadi, Rubianto. (2017). Olahraga Beladiri Gulat,Semarang,Fastindo Kurniawan,Feri. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta Timur 13850: Laksar Aksara