Proposal Usaha Bantal Menyusui [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rini
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL USAHA (BUSINESS PLAN) BANTAL MENYUSI DALAM BIDANG PELAYANAN KEBIDANAN



Mata kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu : Ayuningtyas, S.ST, M.Kes



Disusun Oleh: Rini Dwi Mulyani NIM. P.1337424519048



PROGRAM DIPLOMA SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MAGELANG JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2020



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa yang dihitung sejak seorang ibu melahirkan, hingga 6 minggu sesudahnya. Pada masa 6 minggu ini, akan terjadi perubahan-perubahan pada tubuh ibu sehingga organ-ogan yang berperan dalam masa kehamilan (seperti rahim, serviks, vagina) akan kembali seperti semula saat sebelum hamil. Istirahat yang cukup bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat penting akan tetapi kadang tidak mudah dipenuhi. Istirahat yang cukup sesudah melahirkan memang menjadi keharusan karena ibu telah mengalami masa-masa yang cukup melelahkan mulai pada saat kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, dan pada saat persalinan yang cukup menguras energi. Padahal harihari postnatal akan dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari. Namun keinginan para ibu untuk memberikan ASI ternyata tidak selalu mudah dan lancar. Banyak ibu yang mengalami ASI sulit keluar setelah melahirkan, puting lecet, sampai pelekatan mulut yang tidak sempurna sehingga bayi kesulitan menghisap. Ibu yang sudah melewati masa persalinan tentu sudah tidak sabar untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati di masa menyusui. Selama masa menyusui tersebut ada baiknya menggunakan bantal menyusui yang tentu saja menguntungkan ibu dan bayi. Bantal menyusui sesuai dengan namanya dipergunakan oleh ibu menyusui sebagai alat bantu. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi ibu maupun buah hati selama proses pemberian ASI agar tidak terganggu Masa menyusui adalah masa paling penting di awal tumbuh kembang bayi. Sebagian besar ibu juga berusaha untuk memberikan ASI eksklusif sepanjang enam bulan pertama, sebelum bayi mulai dikenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI). Karenanya, bantal menyusui ini pasti akan terpakai dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa posisi menyusui yang nyaman untuk ibu dan bayi, di antaranya posisi cradle, cross-cradle, football, serta lying down atau berbaring. Bantal menyusui ini bisa membantu ibu untuk menopang bayi agar tidak mudah lelah dan bayi juga lebih nyaman. Bentuknya mirip seperti bantal leher, namun dengan ukuran yang lebih besar.



Ibu menyusui harus terlebih dahulu merasa nyaman, relax dan menikmati kegiatan barunya ini. Karena salah satu hormon penentu lancar atau tidaknya produksi ASI adalah hormon (distribusi) oksitosin yang bertugas mengeluarkan ASI dan mendistribusikan, hormon ini sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Selama ibu menyusui, sebaiknya bagi suami agar membuat ibu selalu bahagia, karena itu ibu harus menikmati enjoy breastfeeding momen. Ada pula hormon prolaktin yang bertugas memproduksi ASI, dan yang memicu hormon ini adalah isapan bayi, atau lewat memompa ASI. Hormon oksitosin didapatkan ketika ibu merasa relax saat menyusui, dalam praktiknya



memanfaatkan bantal menyusui akan membantu proses menyusui berjalan



lebih nyaman. Sensasi relax menikmati enjoy breastfeeding dibutuhkan pada saat menusui. Bantal terbuat dari bahan yang lembut dan bentuknya ideal menopang bayi ketika menyusui. Selain karena pengaruh hormon hal yang harus menjadi perhatiannya lainnya adalah masalah posisi. Baik itu posisi bayi dan ibunya, sama-sama memegang peranan penting dalam kesuksesan menyusui. Posisi bayi saat menyusui adalah wajah bayi menghadap payudara, supaya lebih mudah menelan ASI, kepala dan tubuh harus membentuk garis lurus, hidung sejajar dengan putting, dan perut bayi menempel pada perut ibu. Posisi bayi ini juga kerap dikatakan sebagai perlekatan (latch on), yaitu letak mulut bayi saat sedang menyusui. Posisi dan perlekatan harus dilakukan dengan benar agar proses menyusui efektif. Dan sebisa mungkin enjoy breastfeeding, karena ASI akan mudah diproduksi hanya ketika Anda merasa relax. B. ANALISIS SWOT a.



Strenght (kekuatan) 1.



Menyediakan produk yag berkualitas.



2.



Memperhatikan kenyamanan konsumen dalam hal pelayanan.



3.



Memiliki bermacam-macam motif yang lucu dan berkarakter.



4.



Memiliki sampul bantal yang bisa dicuci sehingga kalau kotor bisa dicuci lagi.



5.



Memiliki bahan yang lembut dan tidak panas.



6.



Memiliki kapas yang bersifat mudah kering saat basah.



7.



Memiliki penyangga diperut ibu sehingga mempermudah saat proses ASI dan mudah digunakan.



b.



Weaknes (kelemahan)



c.



d.



1.



Sulitnya mendapatkan bahan baku yang berkualitas.



2.



Bahan kapasnya yang bisa kempes.



3.



Sulitnya pengiriman barang ke daerah pelosok.



4.



Adanya persaingan.



Opportunity (peluang) 1.



Di daerah rumah bidan belum ada usaha serupa yang dipromosikan.



2.



Tingkat permintaan produk tinggi.



3.



Di daerah perkampungan tempat tinggal owner yang belum ada usaha serupa.



4.



Biaya produksi yang lumayan murah.



5.



Kesempatan menguasai pasar.



Threat (ancaman) 1.



Pesaing sekala besar



2.



Standarisasi mutu yang dibuat oleh mesin/alat canggih.



3.



Kualitas yang menggunakan alat modern.



C. TUJUAN PENGADAAN USAHA Tujuan pengadaan usaha : a. Mengasah potensi berkarya dan kreatifitas b. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan c. Dapat membuka lapangan pekerjaan D. MANFAAT PENGADAAN USAHA Membantu para wirausaha untuk berfikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan digunakan, Memberikan posisi menyusui yang nyaman, Bayi akan lebih tenang selama menyusu, Pegal pada ibu selama menyusui akan berkurang, Sifatnya portable sehingga bisa dibawa kemanapun, Sekaligus bisa menjadi tempat tidur dan bisa dijadikan sandaran duduk si kecil. E. VISI MISI USAHA VISI Menjadi sebuah usaha keluarga dengan kinerja profesional, jujur, amanah dan bersahabat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukan produk khusus berkwalitas dar hasil ketekunan, cinta serta ketulusan untuk memksimalkan kebaikan kepada masyarakat.



MISI 1) Menciptakan suasana pelayanan yang nyaman bagi konsumen. 2) Membangun hubungan saling percaya diantara seluruh elemen yang terkait antara owner dengan pelanggan dan yang mendukung pola pelayanan jual beli. 3) Memberikan promosi di masyarakat luas sehingga mendapatkan rasa percaya masyarakat untuk mendapatkan produk terbaik. 4) Menyediakan fasilitas pelayanan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat baik dari segi biaya, letak geografis serta budaya sehingga dapat menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat. 5) Memegang teguh sikap pelayanan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan keramahan dalam pelayanan. F. PELUANG DAN MARKET USAHA YANG DIRENCANAKAN Kelompok akan menjualkan/memasarkan produk ini ke: 1. Ibu-ibu masa nifas 2. Ke car free day (CFD) 3. Ke posyandu/rumah bidan 4. Ke toko baby shop 5. Sosial media seperti: instagram, facebook, bbm, line dan whatsaap. Peluang (opportunity) usaha. 1.



Di daerah rumah bidan belum ada usaha serupa yang dipromosikan.



2.



Tingkat permintaan produk tinggi.



3.



Di daerah perkampungan tempat tinggal owner yang belum ada usaha serupa.



4.



Biaya produksi yang lumayan murah.



5.



Kesempatan menguasai pasar.



BAB II RANCANGAN USAHA BUSINNES CARE PLAN A. Tahap perencanaan 1. Pendataan tempat dan lokasi a.



Ke car free day (CFD)



b.



Ke posyandu/rumah bidan



c.



Ke toko baby shop



d.



Komplek pertokoan di pasar Muntilan



e.



Sosial media seperti: instagram, facebook, bbm, line dan whatsaap



2. Gambar / sketsa



3.



Analisa kebutuhan bahan jenis dan kualitas jasa/ produk yang ditawarkan Alat dan bahan yang harus disiapkan: 1. Dakron/silikon/fiber/kapas 2. Kain katun yang bahannya dingin dan lembut (sebagai sampul bantal) 3. Kain puring untuk alas bagian dalam bantal (sampul bagian dalam bantal) 4. Jarum dan benang jahit 5. resleting 6. Pensil/spidol (untuk membuat pola) 7. Meteran (jika diperlukan) Cara membuat bantal menyusui:



1. langkah pertama gambar pola pada kain dengan ukuran (p x l x t) 53 cm x 64 cm x 24 cm atau sesuai selera. 2. Langkah kedua Jika anda khawatir salah ukuran dalam menggambar, buat saja pola pada karton/koran bekas, lalu jiplak pada kain dan tandai dengan pensil (jiplak lagi pada kain sebelahnya). 3. Langkah ketiga Potong kain sesuai pola. 4. Langkah ke empat Gabungkan kedua kain, kemudian mulailah menjahit sepanjang pinggir bantal. Ingat, selalu menjahit dari dalam/kain dibalik. 5. Langkah kelima Sisakan lubang untuk membalik kain dan jalan untuk memasukkan isi ke bantal 6. Langkah ke enam Setelah bantal terisi, tutup lubang dengan jahit tangan agar lebih mudah. 7. Langkah ketujuh setelah bantal selesai, masukkan sampul bantal yang telah dijahit sesuai ukurannya dan tutup dengan resleting yang telah dibuat. 4. Rencana anggaran biaya (RAB) a. Modal usaha Rp. 200.000 b. Biaya No



Nama barang



Jumlah barang



Harga barang



jumlah



. 1. 2. 3. 4.



Bahan kain motif Bahan kain dasar Kapas/silikon Upah jahit



1 meter 1 meter 2 kg 2 jahitan



Rp. 30.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 jumlah



Rp. 30.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 105.000



c. Biaya tak terduga Rp.95.000 d. Pengelolaan keuangan Penetuan harga pokok HPP Biaya produksi Rp. 105.000



Jumlah produksi 15 Sub total Rp.7000 LABA



Biaya produksi Rp. 105.000



Harga jual



Jumlah produksi 5



X presentasi laba X 30 % Sub total Rp.2.100



= HPP + Laba yang diinginkan = Rp.7000+ Rp.2.100 = Rp.9.100 (dibulatkan Rp.9000)



e. Analisis Pendapatan Pendapatan = Harga Jual × Jumlah produksi x 30 hari = Rp.9000,- × 15 x 30 = Rp.4.050.000 f. Analisis perencanaan laba / rugi Pendapatan = pendapatan x jmlh produksi x 30 hari = Rp.9000 x 15 x 30 = Rp. 4.050.000 Biaya Variabel



=biaya produksi x 30 hari = Rp.105.000 ,- × 30 = Rp.3.150.000,-



Pendapatan – Biaya variabel



= Rp.4.050.000,- – Rp.3.150.000,= Rp.900.000,-



Keuntungan selama 1 bulan



= Rp.900.000



5. Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk membuat “bantal menyusui” adalah tukang jahit sebanyak 1 orang, tenaga membuat desain, motif bantal, serta pola dibuat pemilik sendiri. Selanjutnya untuk pemasaran pemilik sendiri yang akan memasarkan produk ke car Friday dan menitipkan bantal baby shop dan akan pemilki akan membuka toko dikomplek pertokoan pasar Muntilan. Tetapi dengan semakin pesatnya permintaan konsumen, owner akan membutuhkan tenaga kerja seperti tukang jahit tambahan dan karyawan penjaga toko dan pemasaran. B. Tahap pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan usaha ini dilakukan melalui 5 tahap antara lain: 1. Tahap pengerjaan awal kegiatan usaha :



a. Membuat design bantal menyusui b. Penyediaan bahan baku dan perlengkapan yang dibutuhkan c. Survei tempat usaha dan pemasaran. 2. Tahap pengerjaan lanjutan kegiatan usaha : a. Melakukan pembuatan produk bantal menyusui b. Melakukan pengerjaan pembuatan packaging produk. c. Survei dan publikasi usaha dengan menyebarkan brosur dan media social (online) 3. Tahap perhitungan pamasukan dan pengeluaran (cash flow) kegiatan usaha : a. Melakukan perhitungan pendapatan dan pengeluaran atas kegiatan usaha yang dilakukan secara sederhana dan berkelanjutan. b. Melakukan restock bahan baku, peralatan, dan bahan lain untuk kelanjutan kegiatan usaha dan ekspansi usaha (alternatif). 4. Tahap pelaksanaan usaha (penjualan) : Melakukan proses penjualan produk dengan jadwal yang telah ditentukan 5. Tahap evaluasi kegiatan usaha : a. Membuat laporan keuangan neraca pendapatan dan pengeluaran perhari. b. Membuat laporan keuangan sederhana (laporan laba rugi) yang berkelanjutan. c. Mengevaluasi pembuatan dan pemasaran produk. d. Mencptakan kreatifitas dan inovasi yang baru pada produk bantal menyusui yang lebih nyaman untuk ibu menyusui.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kemajuan usaha dimanapun tidak lepas dari faktor kreatifitas dan kedisiplinan yang sangat dinamis. Proposal ini sedikit banyak mempunyai karya dengan pendidikan, kesehatan, kebutuhan, keterampilan dalam perencanaan usaha. Untuk itu setelah penulis menyusun langsung dalam pembuatannya maka penulis berharap agar kedepannya semua teman-teman mahasiswa khususnya mahasiswa kesehatan program studi kebidanan dapat merencanakan sebuah proposal usaha dengan penuh tanggung jawab. B. SARAN Tidak ada kata sempurna dalam hidup, untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun akan selalu penulis terima dengan kerendahan hati. Dengan ini untuk membangun usaha yang penulis lakukan agar lebih berkembang dan maju.