Prosedur Penerimaan Pasien Baru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN BARU Pembimbing : Ellya Netty, SKp, M.Kes Tingkat II A Disusun oleh : Aziza Yuni Camelia



(P17120016005)



Nadya Franssina P. T.



(P17120016024)



Muhammad Anjas A.(P17120016028) Sofiana Widiya Wiwit Ariyati



(P17120016035) (P17120016040)



JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1



17 September 2017



Lembar Persetujuan Pembimbing Judul Makalah : Prosedur Penerimaan Pasien Baru Mahasiswa yang mengajukan : 1. 2. 3. 4. 5.



Azizah Yuni Camelia Nadya Fransina Muhammad Anjas Sofiana Widya Wiwit Ariyati



(P17120016005) (P17120016024) (P17120016028) (P17120016035) (P17120016040)



Jurusan : Keperawatan Setelah makalah ini di periksa dan diteliti, akhirnya telah memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan tema Kebutuhan Seksualitas.



Jakarta, 10 Oktober 2017 Disetujui Oleh : Pembimbing



(Ellya Netty Skp, M.Kes)



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah kami dengan judul “ Proses Penerimaan Pasien Baru ”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Keperawatan, serta membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca. Makalah ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dalam menyusun makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu melalui kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Dosen Koordinator Mata Kuliah Manajemen Keperawatan : Dr. Tutiany S.Kp., M.Kes. 2. Dosen Pembimbing : Ellya Netty SKp, M.Kes 3. Rekan-rekan yang telah banyak membantu serta yang telah memberikan masukanmasukan dalam penyusunan makalah ini.



Didalam makalah ini dapat kami temukan informasi yang berguna untuk mengetahui dan menambah wawasan mahasiswa tentang Penerimaan Pasien Baru Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun.



Jakarta, 31 Oktober 2017



DAFTAR ISI



Cover Lembar pengesahan



.........................................................................................



i



Kata Pengantar



.........................................................................................



ii



...................................................................................................



iii



Daftar Isi



BAB I : PENDAHULUAN



.........................................................................



1



..............................................................................



1



...........................................................................



3



.........................................................................



3



....................................................................



4



...............................................................



5



...............................................................



6



A. Pengertian Penerimaan pasien baru .................................................



6



B. Tujuan Penerimaan pasien baru



6



A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C. Manfaat penullisan



D. Sistematika Penulisan E. Keterbatasan Penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA



......................................................



C. Prodsedur Persiapan Penerimaan pasien baru



..............................



7



D. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru



...............................



7



E. Hal – hal yang perlu diperhatikan .....................................................



9



F. Tugas perawat dalam penerimaan pasien baru



9



..............................



BAB III : PEMBAHASAN .................................................................................



12



A. Skenario roleplay ....................................................................................



12



B. Pembahasan



.....................................................................................



18



................................................................................. ....................................................................................



19 19



.............................................................................................



19



BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ LAMPIRAN ............................................................................................



21



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan rawat inap merupakan salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan secara komprehensif untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Unit rawat inap merupakan salah satu revenew center rumah sakit sehingga tingkat kepuasan pelanggan atau pasien bisa dipakai sebagai salah satu indikator mutu pelayanan (Nursalam, 2002). Arus pelayanan pasien rawat inap dimulai dari pelayanan pasien masuk di bagian penerimaan pasien, pelayanan ruang perawatan (pelayanan tenaga medis, pelayanan tenaga perawat, lingkungan langsung, penyediaan peralatan medis/non medis, pelayanan makanan/gizi), dilanjutkan pelayanan administrasi dan keuangan, terakhir pelayanan pasien pulang. Mutu asuhan pelayanan rawat inap dikatakan baik, apabila memberikan rasa tentram kepada pasien dan memberikan pelayanan yang profesional pada setiap strata pengelola rumah sakit. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan kesehatan dalam suatu rumah sakit. Pelayanan kesehatan rumah sakit, 90% adalah pelayanan keperawatan. Didukung oleh Gillies (2006) bahwa tenaga keperawatan merupakan proporsi terbesar (50-60%) dari tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit dan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan perawatan yang berkualitas terhadap pasien selama 24 jam secara berkesinambungan. Pasien sebagai pengguna jasa pelayanan keperawatan menuntut pelayanan keperawatan yang sesuai dengan haknya, yakni pelayanan keperawatan yang bermutu. Sekarang pelayanan kesehatan tidak hanya dokter yang paling diutamakan, pelayanan asuhan keperawatan juga sekarang tidak kalah diutamakan karena perawat yang berhadapan langsung selama 24 jam dengan pasien.



Dalam keperawatan, tujuan kualitas pelayanan yang diberikan adalah untuk memastikan bahwa jasa atau produk pelayanan keperawatan yang dihasilkan sudah sesuai dengan keinginan atau standar yang diharapkan oleh pasien untuk mendapatkan kepuasan dari sebuah pelayanan. Perawat memegang peranan kunci untuk melakukan koordinasi perawatan mulai dari pasien masuk sampai pulang dengan cara mempertahankan pendekatan holistik yang dibutuhkan untuk mengenal dan mengantisipasi kebutuhan pelayanan pasien. Memasuki lingkungan rumah sakit, pasien biasanya mengalami kecemasan berkaitan dengan lingkungan barunya, kecemasan ini terjadi karena pasien tidak mempunyai gambaran atau informasi yang jelas dan lengkap tentang lingkungan yang baru dimasukinya, untuk itu diperlukan proses penerimaan pasien baru secara holistik supaya pasien dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit. Pemberian pelayanan keperawatan, standar prosedur operasional (SPO) sangat penting dan membantu perawat untuk mencapai sebuah asuhan keperawatan yang berkualitas. SPO merupakan tatacara/tahapan yang dibakukan dan harus dialui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Kars, 2011). Uraian diatas menunjukkan bahwa perlunya prosedur penerimaan pasien baru untuk meningkatkan pengetahuan perawat dan kepuasan pasien khusunya dalam manajemen pelayanan keperawatan. Salah satu proses untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan penyusunan SPO penerimaan pasien baru yang baik, pembagian tugas perawat tepat dan isi SPO penerimaan pasien baru yang berorientasi pada pasien serta membangun hubungan saling percaya antar perawat dan pasien. Dalam makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai prosedur penerimaan pasien baru serta hal-hal yang harus diperhatikan perawat saat menerima pasien baru pada ruang rawat inap.



B. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum : Setelah membuat makalah ini diharapkan penulis maupun pembaca dapat mengetahui bagaimana proses penerimaan pasien baru yang sesuai dengan prosedur. b. Tujuan Khusus : 1. Mahasiswamengetahui definisi penerimaan pasien baru.



2. Mahasiswa mengetahui tujuan penerimaan pasien baru. 3. Mahasiswa mengetahui prosedur persiapan penerimaan pasien baru. 4. Mahasiswa mengetahui tahapan penerimaan pasien baru. 5. Mahasiswa mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat penerimaan pasien baru. 6. Mahasiswa mengetahui bagaimana peran perawat dalam penerimaan pasien baru. C. Manfaat Penulisan 1. Untuk profesi keperawatan: Manfaat penulisan untukprofesi yaitu lebih memahami tahapan penerimaan pasien baru sesuai aturan dan standar operasional prosedur 2. Untuk mahasiswa : Manfaat penulisan untuk mahasiswa sebagai tambahan ilmu belajar dan pemahaman dalam proses penerimaan pasien baru. 3. Untuk kampus : Manfaat Penulisan untuk kampus sebagai referensi pembelajaran berkaitan dalam bidang Manajemen Keperawatan 4. Untuk Penulis : Penulisan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai manajemen penerimaan pasien baru.



5. Untuk pembaca: Dengan penulisan makalah ini akan bermanfaat kepada pembacanya dalam menambah ilmu serta wawasan mengenai penerimaan pasien baru yang sesuai dengan prosedur. D. Sistematika Penulisan Makalah ini disusun berdasarkan sumber yang diperoleh melalui buku. Referensi yang kami ambil berasal dari Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1. Adapun unsur masing-masing bagian dan penjelasannya secara detail serta pengertian lengkap diuraikan sebagai berikut : 1. Bagian awal Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :



a. Lembar Judul adalah identitas yang memberikan gambaran mengenai isi makalah. b. Kata Pengantar berisikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu pembuatan makalah. c. Daftar Isi adalah suatu daftar yang membuat gambaran isi makalah secara 2.



menyeluruh. Bagian Isi Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut: a. Bab I Pendahuluan : 1) Latar Belakang Permasalahan adalah fenomena permasalahan dalam lingkungan yang diamati. 2) Tujuan Penulisan Makalah adalah uraian tujuan dan hal yang ingin dicapai mengenai penulisan laporan ini. 3) Manfaat Penulisan adalah uraian manfaat dalam penulisan makalah ini untuk profesi, mahasiswa, kampus, penulis, dan pembaca. b. Bab II Tinjauan Pustaka : Berisi teori tentang definisi penerimaan pasien baru, tujuan penerimaan pasien baru, tahapan penerimaan pasien baru, prosedur persiapan penerimaan pasien baru, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan pasien baru dan peran perawat dalam penerimaan pasien baru. c. Bab III Skenario dan Pembahasan : Berisi skenario yang digunakan untuk role play dan pembahasan bagaimana perawat memahami konsep penerimaan pasien baru.



3.



Bagian Penutup Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut : a. Kesimpulan adalah jawaban atas topik yang dibahas. b. Saran merupakan tindak lanjut dari kesimpulan. 4. Bagian Akhir dalam Format sistematika dalam penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut : Daftar Pustaka memiliki pengertian daftar sumber bacaan ilmiah yang digunakan untuk penulisan laporan.



E. Keterbatasan penulisan Dalam Hal ini kami selaku penyusun membatasi penulisan makalah prosedur penerimaan pasien baru pada ruang rawat inap.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Penerimaan Pasien Baru Pasien adalah pemakai jasa pemeliharaan kesehatan yang mempunyai citra pribadi mandiri dengan mempunyai pilihan bebas dalam mencari dan memilih bantuan. Pasien seyogianya aktif untuk menentukan pilihan pelayanan yang diharapkannya. Seorang pasien bukan lagi seorang penerima pelayanan secara pasif, tetapi seorang peserta yang aktif dan bertanggung jawab atas pilihannya serta memikul akibat dari pilihannya (Carpenito, 2000). Pasien sebagai pemakai jasa kesehatan, aktif bertanggungjawab atas pilihan pelayanan kesehatannya dimulai sejak pasien menerima pelayanan kesehatan. Pasien baru merupakan pasien yang baru datang dan didaftarkan untuk pertama kali pasien mendapat pelayanan kesehatan dan informasi yang diperlukan dari pelayan kesehatan. Setelah selesai di bagian penerimaan pasien baru, pasien bersama keluarganya pergi menuju ke bagian dimana dirinya ditempatkan. Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru (pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap atau keperawatan intensif. Kegiatan pada saat penerimaan pasien baru, maka disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruang, pengenalan ketenagaan ners−medis, dan tata tertib ruang, serta penyakit (Nursalam, 2002). B. Tujuan Penerimaan Pasien Baru Pasien baru tentu saja membutuhkan orientasi atas lingkungan dan tata cara pelayanan yang akan dia terima. Orientasi pada pasien baru bertujuan agar pasien dan keluarga memahami tentang peraturan rumah sakit dan memahami tentang semua fasilitas yang tersedia serta cara penggunaannya. Penerimaan pasien baru bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien dan keluarga, pasien bisa langsung menempati ruang perawatan, untuk mengetahui kondisi dan keadaan



pasien secara umum dan membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien saat masuk rumah sakit (Nursalam, 2002).



C. Prosedur Persiapan Penerimaan Pasien Baru Standar prosedur operasional merupakan tatacara atau tahapan baku dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Perry & Potter, 2005). Prosedur yang perlu diperhatikan untuk dipersiapkan sebelum tahap pelaksanaan pasien baru, yaitu: a)



Tempat tidur dalam keadaan bersih dan siap pakai,



b)



Fasilitas yang bersedia dalam kondisi baik,



c)



Meja dan kursi pasien dalam keadaan bersih,



d)



Berkas rekam medis,



e)



Peralatan untuk pemeriksaan fisik yang terdiri dari termometer, tensimeter, timbangan berat badan bila perlu (Nursalam, 2002).



D. Tahapan Penerimaan Pasien Baru Penerimaan pasien baru dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu tahap pra penerimaan pasien baru dan tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru. a. Tahap Pra Penerimaan Pasien Baru Pada tahap penerimaan pasien baru, beberapa hal yang perlu dipersiapkan sesuai standar operasional prosedur, yaitu : 1) Menyiapkan kelengkapan administrasi, 2) Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan, 3) Menyiapkan format penerimaan pasien baru, 4) Menyiapkan buku status pasien dan format pengkajian keperawatan,



5) Menyiapkan informed consent sentralisasi obat, 6) Menyiapkan nursing kits, 7) Menyiapkan lembar tata tertib pasien, keluarga dan pengunjung ruangan. b. Tahap Pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru 1) Pasien datang diruangan diterima oleh kepala ruangan atau perawat primer atau perawat yang diberi delegasi 2) Perawat memperkenalkan diri pada klien dan keluarganya 3) Perawat associatemengantar pasien ke tempat tidur (apabila pasien datang dengan berangkat atau kursi roda) dan berikan posisi yang nyaman 4) Perawat Primer dengan perawat UGD melakukan serah terima pasien, memberikan rekam medis serta obat-obatan pasien. 5) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat primer (bila tidak ada perawat primer dapat dilakukan oleh perawat associate) memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi ruangan, hak dan kewajiban pasien, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal visit) dan tata tertib ruangan. 6) Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan dan informasi yang telah disampaikan 7) Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format 8) Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk menendatangani informed consent sentralisasi obat.



E. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Penerimaan Pasien Baru Hal–hal yang perlu diperhatikan saat pelaksanaan penerimaan pasien baru, yaitu : a) Pelaksanaan secara efektif dan efisien b) dilakukan oleh kepala ruangan atau perawat primer dan atau perawat asosiete yang telah diberikan wewenang atau yang telah didelegasikan c) saat pelaksanaan tetap menjaga privasi klien d) ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik. F. Tugas Perawat Dalam Penerimaan Pasien Baru Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (Permenkes RI, 2001). Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Gaffar, 1999). Profil seorang perawat profesional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan sesuai kode etik keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan/ pelayanan, praktek keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidikan pelayanan (individu, keluarga, dan masyarakat) serta kegiatan penelitian dibidang keperawatan perawat sebagai seorang tenaga profesional dalam bidang pelayanan kesehatan yang dihadapinya adalah manusia, sehingga dalam hal ini empati mutlak harus dimiliki oleh seorang perawat. Seorang perawat akan mampu mengerti, memahami dan ikut merasakan apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan dan apa yang diinginkan pasien. Seorang perawat harus peka dalam memahami alur pikiran dan perasaan pasien serta bersedia mendengarkan keluhan pasien tentang penyakitnya untuk dapat memberikan pelayanan yang prima. Perawat harus mengerti bahwa yang dikeluhkan oleh pasien merupakan kondisi yang sebenarnya, sehingga respon yang diberikan terasa tepat dan benar bagi pasien. (Potter & Perry, 2005).



Berdasarkan standar prosedur operasional, perawat yang berperan pada pelaksanaan penerimaan pasien baru adalah kepala ruangan, perawat primer dan perawat associate. Perawat tersebut memiliki peran dan tanggung jawab masing – masing. a. Kepala Ruangan Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (2006) adalah peran kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan, bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang berkualitas, dan menghindari terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan. Peran kepala ruangan dalam penerimaan pasien baru, yaitu : menerima pasien baru, dan memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru. b. Perawat Primer Peran perawat primer dalam penerimaan pasien baru, yaitu : 1. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru, 2. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru, 3. Mengorientasikan pasien ke ruangan, 4. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab, 5. Mendelegasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru kepada perawat associate, 6. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru.



c. Perawat Associate Peran perawat associate saat penerimaan pasien baru adalah membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru, pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru.



BAB III SKENARIO DAN PEMBAHASAN A. Skenario penerimaan pasien baru Pemeran : Kepala Ruangan (Karu) :sofiana widya Perawat Primer (PP) : Nadya franssina putri tobias Perawat Associate (PA) : Aziza yuni camelia Perawat UGD : Wiwit ariyati Pasien : Bapak pasien :Muhammad Anjas Amrulloh Pra penerimaan pasien baru Disebuah RS Sehat Jaya, tepatnya di ruang rawat inap Mawar. Perawatprimer, perawat associate beserta kepala ruangan sedang berkumpul di Nursestation shift pagi 07.30 saat itu. Kepala ruangan menerima telepon dari UGD mengabarkan bahwa akanada pasien baru dengan diagnose medis Dengue Hemoragic fever yangakan dirujuk ke ruang Mawar 2.



(Kring...kring..kring bunyi telepon) Karu



: Selamat pagi ruang Mawar 2 dengan Ners sofiana



PUGD



: Selamat pagi, saya dengan wiwit ariyati mohon ijin mba, nanti pukul 09.00 ada pasien yang akan masuk ruangan mawar 2. Pasien atas nama Nn.x (2300558) (19 tahun) pasien dokter. T dengan diagnosa medis dengue hemoragic fever baru masuk tadi pagi di UGD. Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, perawat ugd telah melakukan pemeriksaan tanda tanda vital TD: 100/80mmHG, S: 38.3, RR :20xmenit, N: 78xmenit, pasien telah terpasang infus RL 20 tpm, pasien tidak terpasang oksigen. .



Karu



: Siap mbak, terimakasih



Karu pun memberitahu PP jika akan ada pasien baru yang akan masuk keruangan Mawar 2. Karu



: Mbak nadya barusan saya dapat telepon dari UGD bahwa nanti pukul09.00 akan ada pasien baru dari UGD dengan diagnose medis dengue hemoragic fever mau di antar kesini tolong di persiapkanperlengkapan untuk penerimaan pasien barudengan anamnesanya di siapkan juga ya.



PP



: iya Mba



Karu pun pergi meninggalkan Nurse station dan menuju ruangannya. Perawat primer menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan pasienbaru diantaranya kelengkapan administrasi, lembar pasien masuk RS, lembarpengkajian, lembar inform consent sentralisasi obat, nursing kit, lembar tatatertib pasien, lembar serah terima dari ruangan lain. PP



: (sambil mengecek kelengkapan berkas-berkasnya di Nurse station)



Setelah itu Perawat Primer meminta tolong kepada Perawat Associate untukmempersiapkan tempat tidur untuk pasien baru. PP



: kak begini nanti pukul 09.00 akan ada pasien baru, jadi tolongdisiapkan tempat tidurnya ya di kelas III berserta tiang infusnya



PA



: Baik kak.



Perawat Associate pun meninggalkan Nurse station dan pergi ke ruangan kelas III untuk mempersiapkan tempat tidur pasien.10 menit kemudian Perawat primer pergi ke ruangan kelas



III tepatnya di bedpasien dan bertemu perawat Associate yang sudah di dalam sebelumnya untukmemastikan apakah kamar pasien sudah siap’ PA



: bagaimana kak berkas-berkasnya sudah siap?



PP



: iya sudah ada di nurse station, gimana kak untuk tempat tidur pasiennya ?



PA



: ini sudah siap kak, tempat tidurnya yang ini ( sambil menunjuk bed di depannya)



PP



: sudah dirapikan tadi ini ya ?



PA



: sudah kak, Nursing kitnya juga sudah disiapkan.



PP



: oke bagus.



Kepala Ruangan menanyakankembali kepada perawat primer tentang kelengkapan penerimaan pasien baru. Karu



: Gimana mba nadya dengan kelengkapannya?



PP



: Ini sudah lengkap kelengkapannya mba, sudah saya teliti tadi



Karu



: (sambil membuka buka dan mengecek berkas2 kelengkapan)



PP



: ini juga mba nursing kit sudah siap jika dibutuhkan dan tempat tidur juga sudah siap



Karu



: Oke bagus, kalau begitu kita tunggu mungkin sebentar lagi pasiennyaakan datang (sambil melihat jam tangan). Terima kasih bantuannya.



PP dan PA



: iya mba.



Pelaksanaan penerimaan pasien baru Pasien Nn x datang ke ruang kelas III ke bednya dengan memakai kursi rodadiantar oleh perawat UGD 1 beserta Bapak pasien. Kepala ruangan, perawat primer dan perawat associate menyambut kedatangan pasiendan keluarga beserta perawat UGD. PUGD



: Selamat pagi mba, saya wiwit ariyati dari UGD mau mengantarkanpasien saya dari UGD.



Karu



: atas nama Nn. x ya?



PUGD



: iya Mba



Karu



: perkenalkan pa mba saya kepala ruangan disini, nama sayasofiana .inisuster nadya dan suster aziza (sambil menunjuk mereka satu persatu)



Pasien dan keluarga : iya sus



Perawat primer meminta tolong kepada perawat asosiate untuk membantu pasien untuk dipindahkan ke tempat tidurnya. PP



: kak tolong bantu Nn.x pindah ke bednya ya



PA



: baik kak. ( sambil membantu Nn.x pindah dari kursi roda ke bednya dengandi bantu keluarga)



Sementara perawat associate membantu pasien, Perawat primer dan perawat UGD melaksanakan serah



terima



pasien.



Perawat Primer



menerima



obat,alat,data pemeriksaan penunjang



yang dibawa dan catatan khusus kemudian mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien di Nurse station. PP



: Mari kak wiwit kita mulai timbang terima pasien



PUGD



: Baik kak nadya pasien atas nama Nn.x (2300558) (19 tahun) pasien dokter. T dengan diagnosa medis dengue hemoragic fever baru masuk tadi pagi di UGD mengeluh demam sudah 5 hari dan merasa lemah, KU sedang kesadaran compos mentis TD 100/80mmHg, S : 38.3, RR : 20xmenit N: 78x/menit muncul bintik merah di tubuh, telah dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil Hb 15,5g/dl ,leukosit 3.500/mm , trombosit 31.000/mm,serta uji tourniquet positif, masalah keperawatan ganguan rasa nyaman peningkatan suhu tubuh, resiko deficit volume cairan tubuh , terapi yang telah diberikan infus RL 20tpm, dan paracetamol 500mg rencana keperawatan yang belum dilakukan observasi ttv ulang, kompres hangat untuk membantu menurukan suhu tubuh, observasi tetesan infus.Ini rekam medis serta obat obatannya saya serahkan kepada Kak nadya ,adakah hal yang kurang jelas ?



PP



: tidak ada kak baiklah akan saya dokumentasikan di lembar serah terima



PUGD



: baik kalau begitu saya permisi kembali ke ugd ya kak



Perawat UGD meninggalkan ruangan mawar 2. Perawat primer dan perawat associate menuju bed pasien untukmelakukan orientasi Nn. x mengenai fasilitas ruangan, perawat yangbertanggungjawab dan sentralisasi obat, dokter yang bertanggungjawab sertajadwal visitnya dan tata tertib ruangan mawar 2, kemudian perawat primer melakukan pemeriksaan fisik dibantu oleh perawat associate.



Perawat primer dan perawat associate memasuki ruangan Nn. x PP



: selamat siang mBA



Pasien



: siang suster



PP



: saya



dan



rekan



saya



akanmengorientasikan kepada mas dan keluarga



mengenaifasilitas ruangan,perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat, dokteryang bertanggungjawab serta jadwal visitnya dan tata tertib ruangan. Pasien



: iya suster



PP



: pertama mengenai fasilitasi ruangan inidisebelah kanan atau kiri ada lemari kecil bisa di pakai untuk menyimpan pakaian ganti keluarga, dibagian sana adakamar mandi jadi bias mandi dan buang air disana, tempat tidur ini ada pengatur tinggi kepala atau kaki menggunakan remote, diatas tempat tidur ada bell, jikamembutuhkan sesuatu dapat menekan bell kami akan datang. Kemudian perawatyang akan merawat mas selama di rawat sini dan dokter yang bertanggungjawab atas mas itu dokter T, jadwal visitnya 2x seminggu setiap hari senin pagi dan rabu pagi, setiap hari itudokter akan datang memeriksa mas dan melihat perkembangan mas. Selanjutnya tata tertib ruangan ini, tidak diperkenankan merokok dan mohon bantuan untuk menjaga kebersihan ruangan ini dan jam kunjung disini dibatasi . jam kunjung senin-jumat jam 11.00-13.00 sabtu minggu siang 11.00-13.00 sore 17.00-19.00, pengunjung yang boleh masuk maksimal 2 orang, jadi apabilaada kerabat yang menjenguk lebih dari 2 orang, di depan disediakan tempat duduk untuk menunggu menjenguk secara bergantian. . Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan mba ?



Pasien



: tidak ada sus.



PA



: Selanjutnya saya akan menjelaskan hak serta kewajiban mba sebagai pasien . hak mba antara lain mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan ,menerima informasi mengenai kondisi penyakit, mengetahui peraturan Rumah sakit, selanjutnya kewajiban mba diantaranya memberikan informasi yang berhubungan dengan penyakit mba, menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di RS, dan mematuhi kebijakan yang berlaku.



PA



:lalu mba , saya ingin tanya terlebih dahulu mas ada keluhan ?



Pasien



: saya masih merasa lemas sus



PP



: Baik kalau begitu saya akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital kepada Nn. X



Bapak Pasien : Iya silahkan suster. Perawat Primer dan perawat associate melakukan pemeriksaan fisik terhadap Nn. X. PP



: baik pak, saya sudah selesai melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. X. Oh ya bapak nanti ke nurse station untuk menandatangani lembar penerimaan pasien baru



Perawat primer dan perawat associate pun meninggalkan ruangan pasien.keluarga pasien pun datang ke nurse station Bapak pasien : permisi suster (duduk) PP



: silahkan duduk .jadi begini pa, Nnx kan sudah dipindahkan keruangan, jadi mengenai obat-obat Nn. x akan dikelola oleh perawat ya bu, jadi nanti kalau sudah waktunya Nn.xminum obat atau di suntik , sayayang akan memberikannya. Bagaimana Pa apakah bapak setuju? Kalau setuju bapaksilahkan tanda tangan disini ya (perawat memberikan inform consentsentralisasi obat) dan juga tanda tangan di lembar penerimaan pasien baru yapa?



Bapak pasien : baik sus PP



: Apakah ada yang ingin ibu tanyakan pa ?



Bapak pasien : tidak sus Setelah Perawat primer meminta tanda tangan keluarga pasien. Perawat Primer menghubungi dokter jaga bahwa ada pasien baru dengan diagnose medis Dengue Hemoragic fever serta hasil terbaru pemeriksaan fisik yang telah dilakukan. B.Pembahasan Penerimaan pasien baru menurut nursalam (2002) yaitu Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru (pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan



keperawatan, khususnya pada rawat inap atau keperawatan intensif. Kegiatan pada saat penerimaan pasien baru, maka disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruang, pengenalan ketenagaan ners−medis, dan tata tertib ruang, serta penyakit. Pada Roleplay yang kami tampilkan orientasi ruangan, pengenalan ketenagaan perawat-medis, dan tata tertib ruang , kemudian melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien baru dilakukan oleh perawat primer, sesuai dengan gillies (2006) untuk perawat asociet bertugas membantu perawat primer dalam melakukan pemeriksaan fisik. Sedangkan kepala ruangan sendiri betugas dalam memastikan segala kelengkapan ada untuk penerimaan pasien baru



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penerimaan pasien baru adalah salah satu bagian dari pelayan perawatan yang diberikan kepada pasien dalam bentuk penerimaan kedetangan pasien baru di ruangan pelayanan, yang didalamnya



terdapat hal mengenai orientasi ruangan, pengenalan



ketenagaan perawat dan medis, serta pengenalan tata tertib Metode penerimaan pasien baru dilakukan dengan tujuan pasien serta keluarga dapat memahami tata tertib yang berlaku, fasilitas yang diberikan rumah sakit dan penggunaanya serta menghilangkan rasa cemas pasien serta keluarga karena masuk ke lingkungan rumah sakit jika kurangnya informasi yang diberikan. Maka dari itu pentingnya mengetahui prosedur penerimaan pasien baru bagi perawat agar tercapainya kepuasan dari pasien akan asuhan pelayanan keperawatan yang diberikan yang berdampak baik pada mutu asuhan pelayanan keperawatan. B. Saran 1. Institusi Pendidikan



Kami berharap akademik dapat menyediakan sumber buku dengan tahun dan penerbit terbaru sebagai bahan informasi yang penting dalam pembuatan makalah ini dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama sumber buku yang berkaitan tentang manajemen keperawatan khususnya penerimaan pasien baru 2. Profesi Perawat Kami berharap agar perawat ruangan dapat meningkatkan mutu pelayanan, terkait pada penerimaan pasien baru pada rawat inap yang dilakukan sesuai prosedur yang berlaku 3. Mahasiswa Diharapkan untuk seluruh mahasiswa keperawatan untuk dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta keterampilan dalam proses keperawatan khususnya dalam proses penerimaan pasien baru dimana hal tersebut menjadi metode yang penting diawal pasien masuk ke lingkungan rumah sakit khususnya rawat inap.



DAFTAR PUSTAKA Nursalam, (2002). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktek keperawatan profesional.Jakarta : Salemba Medika. Gillies, D.A. 2006. Manajemen Keperawatan : sebagai suatu pendekatan sistem. Edisi ke dua. Bandung Kemenkes RI., 2011, Standar Akreditas Rumah Sakit, Kerjasama Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Jakarta Carpenito, L.J. (2000). Diagnosa keperawatan : Aplikasi pada praktik klinis. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Potter, A.P. & Perry, G.A., (2007). Fundamental of nursing : conceps, procces & practice. Edisi 4. Jakarta: EGC Gaffar, L. O., (1999). Pengantar keperawatan profesional. Jakarta: EGC.



LAMPIRAN Pertanyaan Kelompok 1. Apakah fungsi batasan perawat UGD dengan perawat ruangan dalam pemindahan pasien baru di ruangan rawat inap? (Andika Prameswari) Jawaban : dalam manajemen keperawatan perawat ugd maupun perawat ruangan mempunyai tugasnya masing-masing. Fungsi batasan perawat UGD dengan perawat ruangan dalam pemindahan pasien baru di ruangan rawat inap adalah agar perawat ugd maupun perawat ruangan menjalankan tugas sesuai fungsinya, tidak melewati konteks tugas masing-masing yang telah ditentukan rumah sakit, serta menghindari kebingungan dalam menjalankan tugas. 2. Apakah fungsi Kepala ruangan dalam penerimaan pasien baru? (Tri Wulansari) Jawabab : fungsi kepala ruangan dalam penerimaan pasien baru adalah menerima pasien baru, dan memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru