Proses Pembuatan Tenun Ikat Endek Di Pertenunan Putri Ayu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TEKSTIL LAPORAN HASIL PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN ENDEK di PERTENUNAN PUTRI AYU BLAHBATUH



Oleh: Ni Made Ayu Widya Sari



(201610003)



Diah Damayanti



(201610005)



Ni Putu Deasy Pratiwi



(201610015)



Ni Luh Dian Aprelia



(201610016)



Kadek Mirah Grahantiyasari (201610057) Ni Nyoman Sutrisna Yanti



(201610059)



PROGRAM STUDI DESAIN FASHION FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2018



BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Endek merupakan kain tenun ikat khas bali. Menurut Drs. I gusti Ketut Kasimita dan Soeharjono (1985) dalam laporan penelitian yang berjudul “Pengembangan Motif Endek Di Bali” Endek merupakan salah satu jenis tekstil atau sandang khas bali yang menggunakan bahan benang (kapas, sutra, rayon sintetik dsb) dengan teknik yang ditenun dengan peralatan tenun tradisional seperti cag-cag dan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Tenun “Endek” ini diperkaya oleh berbagai variasi motif yang berwarna-warni yang terbentuk atas paduan persilangan struktur dua benang antara benang yang mendatar / horizontal dengan benang yang membujur/Vertikal. Arah benang yang horisontal waktu penenunan disebut dengan “pakan” dan yang vertikal isebut dengan “Lungsi” atau “Lusi”. Tenun ikat Putri Ayu merupakan salah satu industri kerajinan di Gianyar yang mengembangkan produksi tenun ikat, kain songket, air brush dan batik. Berlokasi di Jalan Lapangan Astina Jaya Blahbatuh Gianyar Bali, Ida Bagus Adyana merintis bisnis tenun ikatnya. Industri tenun ikat Putri Ayu telah berdiri sejak tahun 1991. Bapak Adyana memulai industri kerajinan tenun ikat dengan menggunakan dua unit alat tenun bukan mesin (ATBM) dan kini jumlahnya sekitar 40 unit ATBM. Sampai saat ini industri Putri Ayu mempunyai kurang lebih 50 orang karyawan. Jam operasional industri tenun ikat Putri Ayu mulai dari jam 08.00 sampai pukul 17.00. Tenun ikat yang kami buat di Pertenunan Putri ayu ini menggunakan metode Ikat pakan sehingga kami mendapatkan sebuah hasil yaitu, beberapa proses dalam pembuatan Kain Endek yang telah kami amati selama berkunjung di Workshop Pertenunan Putri Ayu.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis rumuskan beberapa permasalahan seperti berikut 1. Apa saja tahap-tahap proses pembuatan endek tersebut? 2. Apa saja pengertian dari tahap-tahap tersebut?



1.3 Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tekstil 2. Untuk mengetahui proses dari tahap-tahap pembuatan endek 3. Untuk menggali informasi dan pengetahuan tentang proses-proses pembuatan endek



1.4 Manfaat 1. Mendapatkan pengetahuan mengenai proses-proses pembuatan endek



BAB II ISI



2.1 HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pembuatan Tenun Ikat Endek Teknik ikat yang digunakan ada beberapa macam yaitu double ikat pakan dan ikat lungsi. Teknik yang kami gunakan pada tenun ikat kami adalah teknik ikat pakan. Untuk pembuatan tenun endek diperlukan beberapa tahapan antara lain : 2.1.1



Tahap persiapan, yang terdiri dari : a. Persiapan desain Dalam pembuatan tenun endek hal yang pertama dilakukan yaitu dengan menentukan motif seperti apa yang akan dibuat. Setelah itu, gambar motif yang telah ditentukan dan dilengkapi dengan warna yang diinginkan. Proses ini bertujuan agar kita dapat mendapatkan motif endek sesuai dengan yang kita inginkan.



Gambar 1. Hasil mendesain motif endek



Motif desain yang kami gunakan adalah ragam hias geometri. Ragam hias geometri juga dikenal dengan ragam hias ilmu ukur, yang



diungkapkan melalui bentuk-bentuk: garis lurus, garis putus, garis lengkung, segitiga, gigin barong, tampak dara, meander, suastika, kuta mesir, belah ketupat, jajarangenjang, dll.



2.1.2



Tahap persiapan benang pakan yang terdiri dari : a. Pengelosan



Gambar 2. Proses pengkelosan



Pengelosan adalah penggulungan benang kedalam kelosan untuk mempermudah di dalam proses pemidangan. Bagian – bagian lemah pada benang serta kotoran yang menempel dihilangkan, sehingga nantinya kain tidak cacat. Ketika pengelosan tegangan benang perlu dijaga agar gulungan tidak kendor dan lembek. Peletakan lapis-lapis benang diatur tidak selip. Bentuk-bentuk dan besar gulungan dibuat sedemikian rupa serta bila ada benang yang putus segera disambung dan dibuat rapi untuk proses selanjutnya. Untuk 10 meter kain diperlukan 3600 helaian benang.



b. Pemidangan Benang yang sudah dikelos ditata kedalam penamplik atau pemidangan dengan tujuan perhitungan benang dan mempermudah pengisian motif.



c. Pengikatan



Gambar 3. proses pengikatan



Pengikatan adalah proses mengikat benang pakan pada bingkai sesuai dengan gambar motif. Tujuan pengikatan adalah untuk melindungi benang dari cairan warna waktu pencelupan. Proses pengikatan menggunakan tali rapiah sesuai dengan motif yang telah ditentukan. Cara pengikatan : -



Tiap baris benang dipisahkan.



-



Buat ikatan batas pinggiran kiri dan kanan untuk memudahkan dalam menenun.



-



Selanjutnya mulai mengikat baris benang sesuai gambar motif.



-



Sisa tali ikatan dipotong agar tidak mengganggu pengikatan berikutnya.



d. Pencelupan



Gambar 4. proses pencelupan



Setelah proses pengikatan selesai, dilakukan proses pencelupan untuk warna dasar. Ketentuan-ketentuan didalam proses pencelupan pada larutan warna perlu dipatuhi untuk memperoleh hasil yang berkualitas. Kesalahan yang terjadi akibat ketidaktepatan takaran atau resep unsur-unsur pewarna, akan mengakibatkan warna tidak sempurna, seperti mudah luntur, benang belang belut dsb. Untuk hal ini perlu dilakukan percobaanpercobaan lebih banyak. e. Pencoletan/pencatrian Pencoletan yaitu memberi warna tambahan pada beberapa baris benang bekas ikatan. Untuk memunculkan warna catrian diperlukan penetesan larutan garam. Setelah semua terisi warna lalu dijemur sampai kering. f. Pengobatan atau Fixasi



Sesudah kering, siapkan baskom dan air bersih sebanyak 2 liter, masukan pixanol 150 gr, aduk sampai larut. Masukan benang hasil coletan yang sudah kering kedalam baskom, rendam selama 5 menit sambal diaduk, angkat benang, cuci dengan air bersih, cuci dengan air bersih, jemur sampai kering. g. Penginciran Penginciran merupakan proses memisahkan benang-benang pakan helai demi helai untuk memudahkan proses pemaletan. Urutan proses penginciran adalah sebagai berikut: -



Setelah benang pakan yang dicelup atau di catri sudah kering, lalu dangkat diletakkan pada kicir I secara menyebar sesuai bentuk semula pada bingkai



-



Ujung-ujung benang disebar sehingga tidak ada yang menyilang, lalu berturut- turut pada paku dikincir II.



-



Kincir II diputar dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri mengatur tegangan benang pakan. Demikian seterusnya sampai benang pakan dikincir I berpindah ke kincir II.



h. Pemaletan Pemaletan yaitu proses menggulung benang pada palet dengan volume tertentu kemudian siap ditenunkan. Urutan proses pemaletan : -



Benang pakan dipasang pada kincir, bobbin palet dipasang pada spidel.



-



Ujung benang pakan diikatkan pada palet.



-



Tangan kanan memutar handel pemutar, tangan kiri menyusun benang pada palet.



2.1.3



Demikian sampai benang dikincir habis pindah ke palet.



Tahap Penyetelan dan Penenunan



Gambar 5. proses penenunan



Alat tenun disetel terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan proses menenun. Proses ini melalui tiga pokok tahapan yaitu : -



Pembukaan mulut lungsi dengan menekan injakan.



-



Peluncuran teropong atau skoci (yang berisi benang pakan) dengan mendorong lade.



2.1.4



-



Melakukan hentakan dengan menarik lade.



-



Pengambilan palet sesuai dengan nomor urut yang telah diberi tanda.



Tahap penyelesaian akhir atau Finishing Proses ini adalah tahap terakhir dari proses menenun. Tahap finishing yang akan dilakukan :



2.1.5



-



Membersihkan sisa – sisa benang atau cacat pada kain tenun.



-



Memotong kain sesuai ukuran atau kebutuhan.



Hasil Jadi



Gambar 6. Hasil Pembuatan Endek Kelompok



BAB III KESIMPULAN



Dari Hasil Laporan pembuatan Tenun Ikat Endek yang telah kami paparkan, dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan Tenun Ikat Endek yang menggunakan Metode Ikat Pakan melalui beberapa tahapan yaitu Tahap persiapan Desain, Tahap persiapan benang yang terdiri dari proses pengelosan, pemidangan, pengikatan, pencelupan, pencoletan atau pecatrian, pengobatan atau fixasi, penginciran dan pemaletan, kemudian Tahap Penenunan, dan kemudan yang terakhir Adalah Tahap Finishing.



DAFTAR PUSTAKA



Kasimiarta, Ketut I Gusti dan Soeharjono. 1985. “Pengembangan Motif Endek Di Bali”. Laporan penelitian. Universitas Udayana. Putri Ayu. 2017. Pertenunan Putri Ayu. Blahbatuh, Gianyar.