Proses Veneer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Proses awal pada dasarnya sama dengan proses pembuatan vinir kayu karena plywood terbuat dari lapisan beberapa lembar vinir. Detail proses pembuatan vinir dapat dilihat di sini. Pembuatan papan buatan, dalam hal ini multipleks, adalah proses lanjutan dari pembuatan vinir. Memilih Log Langkah pertama dalam pembuatan papan buatan adalah memilih log. Log dipilih berdasarkan kelurusan dan diameternya bundar atau tidak. Log yang baik untuk pembuatan plywood adalah yang bebas dari mata kayu. Debarking hingga Vinir Drying Proses ini persis seperti yang dijelaskan pada proses pembuatan vinir. Gluing Aplikasi bahan lem menggunakan roller coater sistem dan lem yang digunakan adalah jenis urea resin atau phenol-Formaldehyde. Jenis lem yang mengandung formaldehyde diketahui kurang baik untuk kesehatan dan lingkungan yang mana bahan kimia yang digunakan untuk membuat lem ini bisa mengakibatkan penyakit kanker. Oleh karena itulah beberapa konsumen besar saat ini mensyaratkan pabrik furniture mereka untuk menggunakan papan buatan yang bebas dari kandungan formaldehyde dengan cara melakukan test secara berkala. Terdapat beberapa standar ukuran dan metode pengetesan untuk bahan kimia ini. Grade paling tinggi adalah E0 yang berarti NOL emisi. Kemudian terdapat grade E1, E2 san seterusnya.



Pressing Lapisan-lapisan vinir diatur di bawah mesin press dengan tekanan tinggi hingga ketebalan yang diinginkan. Sebuah mesin press plywood bisa memuat sekaligus untuk 50 lembar plywood dalam sekali tekan selama 3-4 menit. Dengan jenis lem yang berbeda, pressing bisa dilakukan dengan 2 metode yang berbeda, hot press dan cold press. Hot Press: Lazim dilakukan untuk plywood dengan bahan baku softwood dengan suhu mencapai 120 °C selama hampir 10 menit. Akurasi waktu pengepressan, tingginya tekanan dan temperatur sangat penting pada proses ini. Cold Press: Dilakukan dengan alat tekan hidrolik atau putar. Jenis lem yang digunakan biasanya adalah resin atau urea-formaldehyde yang memiliki proses pengeringan lebih lama. Pengepresan dilakukan selama 4-24 jam.



Cutting, Sanding Lembaran-lembaran plywood yang telah kering kemudian di potong sesuai dengan ukuran standar arah panjang dan lebar. Permukaan plywood dihaluskan dengan mesin amplas dan cacat-cacat produksi dibersihkan atau diperbaiki.



Quality Control Terdapat grade kualitas pada plywood yang dikenal dengan standar kualitas A hingga C. A mewakili kualitas paling tinggi dan C kualitas paling rendah. Standar kualitas untuk plywood antara lain: tidak terdapat 'overlap' vinir atau terkelupas, warna dan serat kayu dan akurasi ketebalan plywood.



Proses pembuatan plywood



Sebelum kita mengetahui bagaimana tentang proses pembuatan plywood perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu plwwood ? Plywood ialah lembar papan yang terbuat dari kayu yang di bentuk secara berlapis ,, dan keguna'an nya sbagai dinding rumah , plafon atau pun cetak beton dll ,,



Adapun mesin-mesin yang dibutuhkan 1. Log cutting 2. Rotarry 3. Dryer



4. Core composer 5. Glue spreader 6. Cold press 7. Hotoress 8. Sizer 9. Sander LOG CUTTING Log kayu yang masih bulat dan utuh di potong sesuai ukuran yang sudah ditentukan , ROTARRY Log kayu yang sudah di ptong sesuai ukuran yang sudah di tentukan di kupas menggunakan mesin rotarry ,, dan di setting sesuai thickness/ketebalan yang di butuhkan ,, Lihat gambar ..



Hasil kupasan yang tertera pada gambar diatas adalah veneer ,, (untuk lapisan luar plywood/disebut dengan face,back) DRYER Slanjutnya proses pengeringan , bahan yang sudah dikupas di masukan ke mesin pngering atau di sebut dryer , guna menstandardkan MC (moisture connten) atau kafar air .



CORE COMPOSER Setelah kering sort core di jahit dan di repair.



GLUE SPREDER



Section ini harus betul-betul hati-hati , karna disinlah ditentukan baik tidak nya kualitas product ,, Core yang sudah di setting di masukan ke glue spreader , guna perekatan antar lapis ke lapis ,,



COLD PRESS setelah di labur glue atau lem bahan di press di mesin cold press selama 45 menit ( srandar waktu press ) jika mc nya masih masuk standard maka bahan akan kering dan siap untuk di repair HOTPRESS Masuk ke sesi akhir sebelum proses finishing Setelah di repair dg baik maka bahan kembali di press namun kali ini di press di hotpress, untuk mengeringkan dan menghasilkan bonding yang baik . Atur sesuai standar Misalkan suhu harus 100 drajat celcius untuk thype 2 MR Tekanan minimal 8 kg untuk 3ply Dan waktu di atur menurut thickness bahan yang akan di prees



Demikian semoga bermanfaat untuk anda



lywood atau disebut juga kayu lapis atau papan tiruan ( Multiplex ). Sejarah kemunculan kayu lapis cukup panjang. Menurut Gregor (2007) kayu lapis telah dibuat sejak ribuan tahun lalu, beberapa sumber mengatakan kayu lapis pertama kali dibuat di Mesir sekitar 3500 tahun yang lalu ketika manusia menulis pada lembaran kayu yang tipis. Hal ini dilakukan untuk menghemat kayu kualitas tinggi dan memanfaatkan kayu yang kuarang kuat. Namun penggunaan kayu lapis secara modern dimulai pada abad 19 di Amerika Serikat. Menurut PIKA Semarang (2008) pada awalnya kayu lapis diproduksi karena kebutuhan akan papan lebar sangat besar dan apabila menggunakan kayu solid sangat beresiko tinggi terhadap efek penyusutan kayu (melengkung, melintir dan pecah/retak). Berdasarkan defenisinya kayu lapis adalah kayu yang terbuat dari susunan vinir yaitu kayu yang disayat menjadi lembaran-lembaran. Lembaran-lembaran ini disusun dengan arah serat bersilangan dengan jumlah vinir ganjil mulai dari 3 (triply/triplek), 5, 7, 9 (multiply/multiplek). Lembaran-lembaran tersebut biasanya di peroleh dari proses pengupasan kayu log secara rotary. Dari proses ini diperoleh lembaran yang lebar dan panjang pada ketebalan yang kecil (0.3mm – 3mm). Dari konstruksi yang digunakan untuk membuat plywood, maka bahan ini sangat tahan terhadap resiko pecah/retak, melengkung atau melintir yang tergantung pula pada ketebalannya. Sebenarnya kayu lapis memiliki potensi besar sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan terhadap papan dan untuk meninggkatkan devisa negara. Namun potensi itu tidak tampak akibat pemanfaatan yang kurang profesional serta isu-isu buruk tentang kayu lapis yang mengurangi permintaan terhadap kayu lapis. Menurut PIKA Semarang (2008) kayu lapis (plywood) memiliki kelebihan yaitu daya tahannya terhadap penyusutan kayu dan ukuran panjang lebar yang tidak mungkin didapatkan dari kayu solid pada posisi kualitas yang sama. Tetapi bukan berarti plywood punya daya tahan yang sama kuatnya terhadap cuaca. material ini hanya direkomendasikan untuk perabot di dalam ruangan (indoor). Hal ini menjelaskan bahwa kayu lapis sangat baik untuk memenuhi kebutuhan papan berukuran lebar sehingga kayu lapis memiliki fungsi khas yang dapat terus dikembangkan dan dikomersilkan.



Perjalanan Pembuatan nya: Proses awal pada dasarnya sama dengan proses pembuatan vinir kayu karena plywood terbuat dari lapisan beberapa lembar vinir. Pembuatan papan buatan, dalam hal ini multipleks, adalah proses lanjutan dari pembuatan vinir. Vinir / Veneer merupakan lembaran tipis kayu yang dihasilkan melalui beberapa proses mesin. Ketebalannya pun bervariasi tergantung dari fungsi dan pemakaiannya. Vinir yang digunakan untuk lapisan akhir sebuah plywood (multipleks) atau papan buatan lainnya biasanya cukup tipis namun berkualitas baik terutama dari sisi estetika atau keindahan Arah serat kayu dan jenis permukaan vinir yang diperlukan oleh konsumen mempengaruhi metode penyayatan kayu menjadi vinir. Oleh karena itulah saat ini terdapat beberapa metode untuk mendapatkan bentuk serat kayu tertentu dan juga untuk memperoleh nilai ekonomisnya. Dari sebatang log vinir harus melalui beberapa proses sebagai berikut: Debarking Proses pertama untuk vinir adalah pengupasan kulit kayu hingga bersih. ConditioningLog 'direbus' atau disteam dengan uap air panas atau air panas sehingga menjadi lunak



untuk memudahkan penyayatan vinir. Charging Batang log di masukkan ke mesin yang berfungsi untuk membuat log sebundar mungkin. Termasuk pemangkasan bagian-bagian log agar didapat rendemen yang baik. Contoh Mesinnya : Lathing Proses pengupasan Log. Terdapat berbagai metode penyayatan antara lain rotary slice, quarter slice, flat slice, plain slice, half-round slice dan rift slice. Mesin Rotary :



Kebanyakan pabrik furniture yang berkapasitas menengah tidak menempatkan sawmill sebagai prioritas departemen yang harus dimiliki dan berada di areal produksi. Ini juga didukung dengan adanya sejumlah sawmill khusus yang menawarkan jasa penggergajian ataupun penjualan kayu belahan. Beberapa tahun terakhir beberapa pabrik besar mulai menempatkan sawmill sebagai salah satu departemen yang penting untuk meningkatkan efisiensi produksi. Kebanyakan dari perusahaan jasa sawmill hanya menawarkan jasa penggergajian tanpa pengeringan, sehingga seringkali kayu gergajian yang dikirimkan ke pabrik furniture pemberi jasa masih dalam keadaan basah. Resiko lain juga timbul ketika penyedia jasa sawmill membelah kayu sedikit berbeda dari ukuran yang diinginkan. Rata-rata sawmill belum memiliki metode penggergajian yang bisa menurunkan limbah seminimal mungkin. Hal ini disebabkan karena sawmill tidak mengerti betul tentang kebutuhan pabrik furniture secara mendalam.



Beberapa metode pembelahan kayu log sebelum dibuat plywood : Plain sawn Log dibelah mengikuti arah yang selalu sama. metode paling efisien untuk kayu log yang berbentuk penampang bundar. Hasil permukaan arah serat bervariasi dari serat lurus ke serat berbunga. Riftsawn Sangat sulit dan lama dalam pelaksanaannya. Log dibelah dulu pada bagian tengah menjadi papan (ini bagian paling tinggi kualitasnya) lalu empat potongan lainnya dibelah ke arah radial log (ke pusat radius). Besar sekali limbah yang dihasilkan tapi hasil kayu gergajian akan memiliki serat yang selalu lurus dan sangat kecil kemungkinan perubahan bentuk karena penyusutan. Quartersawn Diawali pembelahan menjadi empat bagian ke arah pusat radius, lalu masing-masing bagian dibelah searah dengan radius kayu log. memiliki nilai ekonomis tinggi dan efisiensi lebih baik. Kedua metode terakhir biasanya digunakan oleh pabrik pembuat vinir kayu untuk plywood bagian permukaan paling akhir. Plywood diharapkan akan memiliki arah serat yang sama dan memungkinkan untuk dilakukan laminating atau overlap vinir pada permukaan kayu lapis (plywood).



Proses Pengerjaan Plywood Memilih Log Langkah pertama dalam pembuatan papan buatan adalah memilih log. Log dipilih berdasarkan kelurusan dan diameternya bundar atau tidak. Log yang baik untuk pembuatan plywood adalah yang bebas dari mata kayu.



Debarking hingga Vinir Drying Proses ini persis seperti yang dijelaskan pada proses pembuatan vinir. Dari Proses Pembersihan kulit dan benda asing ( Paku, Batu, dll ) sampai proses pengupasan di Rotary dan akhirnya masuk dalam Drying Machine.



Gluing Aplikasi bahan lem menggunakan roller coater sistem dan lem yang digunakan adalah jenis urea resin atau phenol-Formaldehyde. Jenis lem yang mengandung formaldehyde diketahui kurang baik untuk kesehatan dan lingkungan yang mana bahan kimia yang digunakan untuk membuat lem ini bisa mengakibatkan penyakit kanker. Oleh karena itulah beberapa konsumen besar saat ini mensyaratkan pabrik furniture mereka untuk menggunakan papan buatan yang bebas dari kandungan formaldehyde dengan cara melakukan test secara berkala. Terdapat beberapa standar ukuran dan metode pengetesan untuk bahan kimia ini. Grade paling tinggi adalah E0 yang berarti NOL emisi. Kemudian terdapat grade E1, E2 san seterusnya. Glue Mixer :



Pressing Lapisan-lapisan vinir diatur di bawah mesin press dengan tekanan tinggi hingga ketebalan yang diinginkan. Sebuah mesin press plywood bisa memuat sekaligus untuk 50 lembar plywood dalam sekali tekan selama 3-4 menit. Dengan jenis lem yang berbeda, pressing bisa dilakukan dengan 2 metode yang berbeda, hot press



dan cold press. Hot Press : Lazim dilakukan untuk plywood dengan bahan baku softwood dengan suhu mencapai 120 °C selama hampir 10 menit. Akurasi waktu pengepressan, tingginya tekanan dan temperatur sangat penting pada proses ini. Cold Press : Dilakukan dengan alat tekan hidrolik atau putar. Jenis lem yang digunakan biasanya adalah resin atau urea-formaldehyde yang memiliki proses pengeringan lebih lama. Pengepresan dilakukan selama 4-24 jam. Hot Press Machine :



Cold Press Machine :



Cutting, Sanding Lembaran-lembaran plywood yang telah kering kemudian di potong sesuai dengan ukuran standar arah panjang dan lebar. Permukaan plywood dihaluskan dengan mesin amplas dan cacat-cacat produksi dibersihkan atau diperbaiki. Double Saw Machine :



Sanding Machine :



Quality Control dan Packing Terdapat grade kualitas pada plywood yang dikenal dengan standar kualitas A hingga C. A mewakili kualitas paling tinggi dan C kualitas paling rendah. Standar kualitas untuk plywood antara lain: tidak terdapat 'overlap' vinir atau terkelupas, warna dan serat kayu dan akurasi ketebalan plywood.



Kayu lapis (plywood) memiliki klasifikasi sbb : 1. Custom grades, yang dipilih berdasarkan keindahan warna dan uratnya. Contohnya adalah Decorative-faced tripleks 3mm : Teak plywood, Ramin plywood, Sungkai plywood, Rose plywood, Red Oak plywood, Melamin plywood dll. 2. Good grades, mutunya kurang dari custom, cukup layak untuk finishing natural melamic 3. Sound & Utilities grades, memiliki mutu rendah biasanya digunakan untuk pekerjaan struktur, atau dapat pula dilapis oleh finishing duco 4. Backing grades, mutu paling rendah yang dimanfaartkan untuk pekerjaan struktur yang tidak terlihat. Cacat Plywood : Cacat adalah suatu kelainan yang terdapat pada kayu lapis yang dapat mempengaruhi mutu kayu lapis tersebut. Tipe cacat pada kayu lapis terbagi atas beberapa yaitu: • Cacat alami adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor alami. • Cacat teknis adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor teknis atau proses pengolahan. • Cacat amplas adalah cacat yang terjadi pada saat pengamplasan. • Cacat kempa adalah cacat yang terjadi pada saat pengempaan. • Cacat pisau adalah cacat yang terjadi pada saat pengupasan. • Celah adalah cacat terbuka (alur) yang terjadi akibat kurang rapatnya sambungan venir. Pecah adalah terpisahnya serat kayu



Cara Membuat Plywood Atau Produksi Kayu Lapis HausBerita Info



Plywood atau juga triplek yang dikenal masyarakat mempunyai banyak sekali fungsi terutama dalam pembuatan bangunan dan furniture, mebel. Plywood juga dipakai dalam proses cor juga. Kita akan jelaskan secara garis besar untuk produksi triplek kayu lapis tersebut. Sebagaimana kita ketahui plywood atau triplek itu berasal dari kayu yang telah diproses menjadi veneer core dan veneer faceback. Veneer core merupakan isi dalam susunan plywood kayu lapis dan veneer faceback adalah lapisan luar tertipis pada plywood tersebut. Adapun cara awal proses plywood atau triplek terbentuk dari log kayu bulat gelondongan atau biasa kita sebut log. Untuk sekarang banyak dipakai log meranti dan sengon yang cukup populer. Log tersebut dikupas kulitnya yang kemudian dilanjutkan ke mesin rotary spindle atau spindleless lathe. Fungsi kedua mesin tersebut adalah untuk mensayat kayu tersebut secara berputar dan menghasilkan lembaran tipis yang disebut veneer dengan ketebalan yang kita inginkan.



*mesin rotary spindle dan spindleless



Lembaran veneer tersebut kemudian dipotong sesuai ukuran triplek dan kemudian dikeringkan kembali dengan mesin dryer yang biasa berupa roller dryer dan press dryer.



*mesin press dan roller dryer



Setelah proses pengeringan, veneer tersebut kemudian disusun untuk dilewati ke proses pengeleman atau gluing. proses pemberian lem pada veneer ini dilakukan dengan mesin glue spreader.



*mesin glue spreader



Veneer core dan faceback yang telah diberi lem dan disusun sesuai settingan produksi tersebut, dilanjutkan lagi ke proses selanjutnya yakni pengepressan atau kempa. Awal proses press dilakukan dengan mesin cold press yang berfungsi press veneer tersebut tanpa menggunakan panas untuk meratakan lem yang sudah ada.



*mesin cold press



Setelah lama waktu yang ditentukan, veneer tersebut dikeluarkan dari mesin cold press dan dilanjutkan kembali dengan pengepressan atau kempa panas. Proses press atau kempa panas tersebut dilakukan dengan mesin hot press yang bertujuan untuk melekatkan lembaran veneer tersebut.



mengeringkan dan



*mesin hot press



Setelah keluar dari hot press, susunan lembaran veneer tersebut telah membentuk menjadi lembaran triplek atau plywood. Tetapi masih harus diproses kembali untuk proses pemotongan sisi-sisi plywood tersebut sehingga dihasilkan ukuran plywood yang ada dengan menggunakan mesin double sizer.



*mesin double sizer



Proses terakhir setelah pemotongan sisi adalah proses sanding atau amplas dengan mesin sanding atau yang disebut wide belt sander. Hasil plywood yang sudah disanding kemudian disortir kembali dan siap dipakai.



*mesin wide belt sander



Itulah alur proses pembuatan plywood atau triplek secara garis besar. Semoga artikel ini membantu dan menambah wawasan kita.