Proyek Bangunan Baru RSUD Yang Lamban Terancam Mangkrak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Proyek Bangunan Baru RSUD yang Lamban Terancam Mangkrak Dewan Minta Proyek Pembangunan Dikebut



20 November 2014 23:26 WIB Category: Semarang Metro, SmCetak Dikunjungi: 205 kali A+ / A-



foto: suaramerdeka.com/ Yulianto SEMARANG, suaramerdeka.com- Proyek pembangunan gedung Jantung dan Paru yang berada di RSUD Ketileng terancam mangkrak. Sebab, sisa waktu pengerjaan yang tinggal 22 hari tersebut hingga kini baru berjalan 23 persen. Proyek pembangunan gedung Paru itu dianggarkan melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DPHCT) tahun 2014 sebesar Rp 6,6 milliar. Sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pengerjaannya dimulai dari 14 Juli 2014 dengan waktu kerja 150 hari dan harus berakhir 10 Desember 2014. Hanya saja pembangunan ini terancam gagal selesai sesuai target. Ironisnya, lelang proyek pembangunan bernilai milliaran rupiah yang dimenangkan PT Ghoris ini nanti berjanji hanya mampu mengerjakan pembangunan gedung mencapai 60 persen. Project Manager PT Ghoris Arwani menyatakan, tidak akan ada niat untuk menghentikan pekerjaan yang masih terus berjalan. Bahkan, pihaknya juga akan berjanji akan meneruskan pekerjaan itu sesuai schedul. “Apapun resiko, kami tidak akan memberhentikan pekerjaan project paru dan jantung. Dengan segala kendala kami akan menyelesaiakan. Pertanggal 10 Desember 2014 paling tidak kami akan menyelesaikan pekerjaan itu mencapai 60 persen,” ungkapnya saat dalam pertemuan dengan SKPD dan anggota Komisi D di ruang Amarta RSUD Ketileng, Kamis (20/11). Kepala RSUD Ketileng Susi Herawati mengatakan, pelaksana proyek dari PT Ghoris harus bisa menyelesaikan pekerjaan itu sesuai tepat waktu. Akan tetapi pihaknya juga ragu kalau



proyek itu bisa selesai sesuai schedul.”Dimungkinkan bangunan itu nantinya akan mangkrak selama 1,5 tahun,”ujarnya. Sementara, anggota Komisi D Anang Budi Utomo mengatakan, dalam sidak kunjungan pembangunan gedung Paru dan Jantung di RSUD Ketileng, proses pembangunan berjalan lamban. Proses pengerjaan sampai saat ini hanya baru berjalan 23 persen. “Kontraktor berjanji akan menyelesaikan pekerjaan 100 persen. Padahal waktunya tidak memungkinkan. Kami bersama teman komisi B, meminta pertanggungjawaban dari pelaksana proyek untuk segera menyelesaikan,” tegasnya. “Saya harapkan tanggal 10 Desember 2014 selesai. Sehingga tahun 2015 akan terealisasi. Kalau pembangunan ini tidak selesai, akan terancam mangkrak dan baru bisa dikerjakan paling tidak tahun 2016,”üngkapnya. Hal sama juga diungkapkan anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Rukiyanto mengaku, pesimis dengan selesainya pembangunan ini. Sebab, pembangunan yang sudah berjalan ini baru 23 persen. “Alasan terkendala waktu. Mulai gerak bulan September, sebab dua bulan kebelakang belum dimulai. Padahal pelaksanaan sudah mendapat SPMK dan harus dikerjakan mulai Juli 2014. Selain itu, pembangunan saat ini harusnya juga telah berjalan 8090 persen. Sehingga nantinya bisa selesai tepat waktu,” pungkasnya.