Proyeksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kekuatan yang diberikan kepada Saya sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “Proyeksi Dalam Menggambar Teknik”. Karya ilmiah ini merupakan salah satu tugas dalam bidang study Menggambar Teknik. Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak /Ibu dosen selaku guru Menggambar Teknik yang telah banyak memberikan saran-saran dan bimbingan kepada Saya sejak awal sampai dengan selesai nya karya ilmiah ini. Akhir kata Saya mengucapkan terima kasih, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagai para pembaca.



Daftar isi Kata Pengantar………………………………………….i Daftar Isi……………………………………………………ii Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang………………………………….1 I.2 Rumusan Masalah…………………………….1 I.3 Tujuan………………………………………………1 I.4 Manfaat……………………………………………1 Bab II Pembahasan II.1 Pengertian Proyeksi…………………………….2 II.2 Fungsi Proyeksi…………………………..2 II.3 Jenis Proyeksi……………………………..3 Bab III Penutup III.1 Kesimpulan…………………………………10 III.2 Saran………………………………………….11 III.3 Daftar Pustaka……………………………………12



BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar Proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda yang mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Dalam menggambar proyeksi dituntut keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar, jangka, pinsil, rapido/trek-pen, dan alat-alat matematis lainnya. Di samping itu, juga harus mampu menarik garis secara terukur seperti ketebalan garis, kerataan garis dan sambungan garis. Untuk bisa membaca gambar, maka terlebih dahulu anda harus memahami informasi yang terdapat pada gambar tersebut. Untuk bisa memahami informasi dari sebuah gambar, antara designer (perancang gambar), drafter (juru gambar) dan operator (pengguna gambar) harus mempunyai konsep yang sama sehingga informasi gambar yang dimaksudkan tidak terjadi salah pengertian di antara ketiga orang tersebut. Untuk itu designer, drafter dan operator harus memahami, simbol, ukuran dan skala gambar yang telah distandarkan. Cara yang lain dapat dilakukan untuk bisa membaca gambar adalah dengan memahami jenis proyeksi dari gambar tersebut. Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk menyatakan wujud benda dalam bentuk gambar yang diperlukan.



Rumusan masalah Masalah yang akan di hadapi 1 Proyeksi apa saja yang ada dalam menggambar teknik



Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan jenis- jenis proyeksi . Dengan itu maka makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam matakuliah menggambar teknik.



Manfaat Mahasiswa semakin paham mengenai menggambar teknik karna proyeksi adalah salah satu unsur yang penting dalam menggambar teknik.



BAB II PEMBAHASAN PROYEKSI



II.1Pengertian Proyeksi Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk menyatakan wujud benda dalam bentuk gambar yang diperlukan. Gambar proyeksi merupakan dasar menggambar teknik untuk menyatakan bentuk dan ukuran suatu obyek atau benda.



Fungsi Proyeksi adalah: Fungsi menggambar proyeksi benda adalah untuk menjelaskan bentuk benda tiga dimensi pada kertas gambar dalam bentuk dua dimensi sehingga dapat diketahui letak, bentuk dan ukuran dari benda-benda teknik, baik penampang sebelah dalam ataupun tampak luar dari segala macam bentuk benda yang akan digambar.Selain itu ada beberapa fungsi proyeksi yaitu: Untuk mendapatkan ukuran garis yang sebenarnya ,untuk membuat bentuk yang sebenarnya ,untuk membuat gambar kerja.



Jenis Proyeksi 1. Proyeksi Ortogonal (Eropa) Penampilan gambar proyeksi Eropa relative sederhana dibandingkan dengan yang lain. Gambar ini menampilkan pandangan atas, depan (muka), dan samping. Oleh karena itu proyeksi Eropa sangat tepat digunakan untuk kepentingan perancangan mebel atau desain produk. Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari pemroyeksian pada ruang atau sudut pertama (first angel). Oleh karena itu proyeksi Eropa sering disebut proyeksi “Kuadran Pertama” atau “Kuadran I”. Ruang atau sudut penampilan tersebut berbentuk tiga dimensi, yang terdiri atas 3 bidang, yakni bidang I, II, dan III. Bidang I berfungsi untuk menampilkan bayangan benada tampak dari atas, bidang II untuk bayangan benda tampak depan, dan bidang III untuk bayangan benda



tampak dari samping kiri. Oleh karena itu proyeksi Eropa sering dikelompokkan dalam proyeksi multiview (tampak ganda). Jika diperhatikan sistem proyeksi Eropa ini menempatkan posisi benda/obyek yang digambar berada di antara titik pengamat (proyektor) dan proyeksi benda. Jika diurutkan maka posisi tersebut adalah pengamat, objek, dan gambar proyeksi. Posisi pengamat terhadap bidang gambar adalah tegak lurus. Di samping itu, masing-masing garis pemroyeksi yang merupakan hubungan dari titik pengamat dan benda sehingga menghasilkan proyeksi tersebut adalah sejajar sesamanya. Ruang / sudut yang berbentuk tiga dimensi ini diubah sedemikian rupa menjadi dua dimensi. Dengan kata lain diubah menjadi bidang datar sehingga dapat dituangkan ke dalam bidang atau kertas gambar. Perubahan sudut / ruang tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:



Gb.2. Konstruksi ruang dalam proyeksi Eropa



Gb.3. Ruang dalam proyeksi Eropa yang dibentangkan menjadi bidang datar.



Gb 4. Sumbu proyeksi Eropa yang terbentuk karena rebahan ruang



Gb. 5. Contoh cara memproyeksikan sebuah titik.



Gb.6. Contoh benda berupa kubus yang diproyeksikan dengan cara Eropa.



2. Proyeksi Aksonometri Proyeksi Aksonometri tergolong jenis proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak (ortogonal). Perbedaannya dengan proyeksi Eropa terutama adalah dalam penampilan tampak. Dalam proyeksi Aksonometri diupayakan untuk penampilan tampak atas, depan, dan samping dalam satu kesatuan gambar tidak seperti dalam proyeksi Eropa yang terpisah oleh bidang-bidang. Gambar proyeksi Aksonometri menampilkan objek gambar baik yang kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan tiga dimensi, oleh karena itu aksonometri tergolong jenis proyeksi piktorial. Jenis proyeksi Aksonometri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:



a. Proyeksi Isometri Proyeksi isometri adalah jenis proyeksi aksonometri berpenampilan tiga dimensi atau piktorial dengan besaran sudut masing-masing 120 0, dan perbadingan masing-masing ukuran tinggi, panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut sumbu 120 0 dapat digunakan alternatif dibuat sudut 300 terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri)



Gb.7. Tampilan gambar isometri. b. Proyeksi Dimetri Penggunaan isometri seringkali menyebabkan distorsi pada gambar yang ditampilkan, dan garisgaris yang berimpit. Kelemahan ini dapat ditanggulangi dengan proyeksi dimetri. Dimetri artinya ada dua jurusan sumbu yang sama panjang. Pada dimetri perbandingan yang sama terdapat pada dimensi tinggi dan panjang. Perbandingan yang lazim digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1 Perbandingan ini diikuti dengan konsekuensi pada sudut objek yang digambar terhadap garis horizon yaitu 41,4 derajat untuk sudut sebelah kanan dan 7,2 derajat untuk sudut sebelah kiri.



Gb. 8. Tampilan gambar dimetri. c. Trimetri Penggunaan proyeksi dimetri ternyata dirasakan banyak terjadi distorsi, oleh karena itu ukuran kedua rusuk/sumbu salah satunya (rusuk panjang) perlu dipendekkan, sehingga perbandingan yang sering digunakan adalah 10:9:5 atau 6:5:4.



Gb. 9. Tampilan gambar Trimetri.



3. Proyeksi Perspektif



Perspektif Satu Titik Hilang (one point perspective) Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Perspektif Dua Titik Hilang (two point perspective) Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Perspektif Tiga Titik Hilang (three point perspective. Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon.



4.Proyeksi Miring Di dalam proyeksi miring, garis-garis proyeksi yang terjadi tidaklah tegak lurus terhadap bidang proyeksi, melainkan membentuk sudut terhadap bidang proyeksi. Proyeksi dari benda yang berada pada bidang proyeksi disebut proyeksi miring, Cara menggambar proyeksi miring ini, biasanya kemiringan dari benda yang akan digambar itu membentuk sudut 45° seperti terlihat pada gambar berikut



Cara memnggambarnya sebagai berikut: 1. Penggambaran terhadap sumbu Z digambarkan pada skala yang sebenarnya atau skala 1:1. 2. Demikian pula penggambaran terhadap sumbu X digambarkan pada skala 1:1. 3. Dan penggambaran terhadap sumbu Y digambarkan setengahnya atau pada skala 1:2



5.Proyeksi Amerika Proyeksi Amerika biasanya sering disebut sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandanganya. Berikut contoh gambar dibawh ini :



Keterangan : A : Pandangan depan. B : Pandangan atas. C : Pandangan kiri. D : Pandangan kanan. E : Pandangan bawah. F : Pandangan belakang. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail, letak bidang yang diproyeksikanya dengan proyeksi Amerika sama dengan arah pandanganya. Berikut ini contoh gambar proyeksi Amerika



BAB III PENUTUP Kesimpulan Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garisgaris pandangan pengamat pada suatu bidang datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi



untuk menyatakan wujud benda dalam bentuk gambar yang diperlukan. Fungsi menggambar proyeksi benda adalah untuk menjelaskan bentuk benda tiga dimensi pada kertas gambar dalam bentuk dua dimensi sehingga dapat diketahui letak, bentuk dan ukuran dari benda-benda teknik, baik penampang sebelah dalam ataupun tampak luar dari segala macam bentuk benda yang akan digambar.



Saran Proyeksi yang ada dalam makalah ini berbagai macam ,jadi pilih lah proyeksi yang anda butuh.



Daftar pustaka https://mazgun.wordpress.com/2009/01/20/gambar-proyeksi/



https://gurupujaz.wordpress.com/2016/01/24/proyeksi-gambar/ https://danirayana21.blogspot.com/2017/12/pengebalan-gambar-teknik-bagian-2.html



MAKALAH Proyeksi Dalam Menggambar Teknik



Oleh: Juita Br Trigan NIM 5182250008 S1 Teknik Sipil C Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan