PTK Modul 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MODUL 2 Makalah disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kliah Penelitian Tindakan Kelas yang dibimbing oleh Dra. Tri Murti



Disusun : WAHUANA ANDIKA RINI (858762818) SILVIA FEBRIANI



(858762746)



KHOMSATUN NAFISAH



(858761619)



UMU ROFIQOH



(858763827)



JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) BI.1 UNIVERSITAS TERBUKA APRIL, 2019



LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1. Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Langkah perencanaan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan. Tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering disebut “ngawur” atau sembarangan . rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan angan – angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Selanjutnya agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya kita perlu melakukan pengamatan. Jika pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka refleksi sebagai langkah keempat kita lakukan setelah tindakan berakhir. Keempat tahap tersebut merupakan siklus atau daur, oleh karena itu setiap langkah akan berulang kembali. Dalam kegiatan belajar ini kita akan mengkaji dua tahap, yaitu merencanakan dan melakukan tindakan dengan empat langkah utama yaitu : A. Mengidentifikasi Masalah Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru. Sedangkan masalah itu berasal dari orang yang terlibat dalam praktik, dalam hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran. Tidak semua guru mampu merasakan adanya masalah, meskipun tidak mustahil semua guru mempunyai masalah yang berkaitan dengan prsaktik pembelajaran. Bahkan ada guru yang hanya mendiamkan saja masalahnya, dampak dari sikap seperti ini sangat jelas yaitu menurunnya kualitas pembelajaran. Untuk menghindari sikap seperti itu seorang guru harus berbekalkan kejujuran dan kesadaran terhadap masalah yang dialami. Jika masalah sudah teridentifikasi, mungkin muncul pertanyaan masalah mana yang mungkin dipecahkan oleh PTK? Apakah semua masalah layak dipecahkan? Maka kita harus berpegang pada ramburabu berikut : - Melibatkan kegiatan belajar mengajar - Mungkin ditangani oleh guru - Sangat menarik minat guru - Ingin diubah/diperbaiki guru B. Menganalisis dan Merumuskan Masalah Setelah masalah teridentifikasi, kita perlu melakukan analisis sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Tanpa melakukan analisis, mungkin masalah yang kita identifikasi masih kabur. Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang disebut refleksi, dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai, atau mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan. Tetapi, semua ini tergantung dari jenis masalah yang kita identifikasi. Dengan terumuskannya masalah secara operasional, berarti kita sudah mulai membuat rencana perbaikan atau rencana PTK.



C. Merencanakan PTK Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan atau yang sering disebut rencana perbaikan. Seperti langkang-langkah dalam penyusunan rencana berikut : 1. Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara terbaik untuk mengatasi masalah. 2. Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan - Kemampuan dan komitmen guru sebagai actor pelaksana - Kemampuan dan kondisi fisik suswa - Ketersediaan sarana/fasilitas yang diperlukan - Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah D. Melaksanakan PTK Setelah meyakini hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak guru selanjutnya mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah ini kita sebut persiapan pelaksanaan, setelah persiapan ini mantap barulah kita mulai dengan pelaksanaan di kelas dengan tahap berikut : 1. Menyiapkan Pelaksanaan - Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan yang akan dilaksanakan - Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung - Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan - Mensimulasikan pelaksanaan tindakan, jika perlu. 2. Melaksanakan Tindakan dengan prinsip kriteria PTK yang dikemukakan oleh Hopskins (1993) berikut: - Pekerjaan utama guru adalah mengajar - Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu - Metodelogi yang diterapkan haruslah reliable atau handal - Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampan dan komitmen guru - Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika - PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah. 2. Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut A. Pengumpulan Data dapat dilakukan dengan berbagai tekinik diantaranya adalah 1. Observasi dan Interpretasi Pelaksanaan tindakan dan observasi / interpretasi berlangsung simultan, artinya data yang diamati tersebut langsung diinterpretasikan tidak sekedar direkam. Observasi dapat dibedakan sebagai berikut: - Observasi Terbuka



-



Observasi Terfokus Observasi Terstruktur Observasi Sistematik



Secara umum tujuan observasi adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Maka, yang menjadi sasaran observasi PTK adalah proses dan hasil atau dampak pembelajaranyang direncanakan sebagai tindakan perbaikan. 2. Catatan Harian, Angket, dan Wawancara Selain data dari observasi, data pembelajaran juga dapat diperoleh dari catatan guru, catatan harian siswa, rekaman tape recorder, angket, dan wawancara. Catatan harian guru dibuat oleh guru segera setelah pembelajaran selesai. Sedangkan catatan harian siswa merupakan catatan yang dibuat oleh siswa secara bebas tentang pelajaran tertentu. Dengan wawancara siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang pembelajaran B. Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data Salah satu ciri guru profesional adalah mampu mengambil keputusan baik sebelu, selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung. Analisis data pada tahaap ini agak berbeda dengan interpretasi yang dilakukan pada tahap observasi. Jika interpretasi dilakukan pada setiap saat observasi dan pada pertemuan/diskusi balikan, maka analisis data dilakukan setelah satu paket perbaikan selesai diimplementasikan secara keseluruhan. Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Tanpa analisis data, guru tidak akan dapat memperkirakan dampak perbaikan yang dilakukannya. Selanjutnya, analisis data ini akan membantu guru melakukan refleksi, yaitu mengingat kembali segala perilakunya ketika mengajar. 2. Refleksi Refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis, serta induksi dan deduksi. Analisis dilakukan dengan merenungkan kembali secara intensif kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya suatu yang diharapkan atau tidak diharapkan. C. Perencanaan Tindak Lanjut Sebagaimana dalam tahap analisis dan refleksi hasil atau kesimpulan yang didapat pada analisis data setelah melakukan refleksi digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut. Jika ternyata tindakan perbaikan belum berjhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana baru. Jika ini terjadi maka akan terdapat siklus 2 PTK.