Pulau Komodo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sejarah Pulau Komodo Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti. Tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis “New Seven Wonders of Nature” yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com. Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.



Motios pulau komodo Dikenal dengan nama lokal adalah Orah, Legenda sejarah Komodo ini diceritakan pada zaman dahulu kala, ada seorang putri yang bernama Putri Naga. Ia hidup disebuah pulau dan kemudian menikah dengan Moja pemuda pulau sebrang. Singkat cerita sang putri hamil dan kemudian melahirkan putra kembar yang keduanya memiliki kelamin laki-laki. Hanya saja salah satunya memiliki bentuk berbeda yang mirip dengan kadal dan membuat pasangan ini malu. Keduanya memberi nama Orah untuk putra yang mirip dengan kadal dan memberi nama Gerong untuk bayi yang normal. Orah diasingkan ke dalam hutan sementara Gerong diasuh sendiri oleh Putri Naga dan Moja. Seiring dengan waktu yang berlalu, Gerong sudah tumbuh besar dengan tubuh gagah. Hingga saat Gerong berburu rusa ia bertemu dengan kadal raksasa yang kemudian Gerong kejar dan hendak menghunuskan tombak. Namun, tiba-tiba Putri Naga datang dan melarang untuk membunuh kadal raksasa yang saat ini dikenal komodo. Putri Naga menjelaskan kepada Gerong bahwa kadal itu adalah saudara kembarnya yang bernama Orah. Sejak saat itu masyarakat sekitar selalu memperlakukan komodo sebagai saudara. Itulah sedikit cerita legenda asal muasal Komodo bernama Orah dan menjadi hewan yang diperlakukan dengan baik hingga saat ini.



Masyarakat asli komodo sangat percaya dengan cerita ini dan menjadikan Hewan komodo ini menjadi bagian dari keseharian mereka dan saudara yang dijaga layaknya manusia.tragedi di pulau komodo Pulau Komodo memang memiliki ketenaran yang luar biasa di dunia pariwisata. Bukan hanya di tingkat nasional, tapi di dunia Internasional nama pulau ini sangat tersohor. Alasannya tidak lain tidak bukan karena penghuni pulau yang sudah mendiami pulau ini sejak 40 juta tahun yang lalu, yaitu Komodo itu sendiri.



Tragedi turis luar negeri Ngerinya, baru-baru ini seorang wisatawan asing terkena serangan sang Komodo saat traveling di Pulau Komodo. Wisatawan asing ini diketahui bernama Lon Lee Allc (50) asal Singapura.



Melansir dari berbagai sumber, si Turis digigit Komodo karena melanggar aturan. Diketahui turis Singapura ini jalan-jalan sendirian dengan peralatan kameranya di pagi hari di Pulau Komodo, padahal aturannya para turis harus didampingi oleh Ranger sebelum menjelajah di Pulau Komodo. Alhasil, si turis harus kena gigitan Komodo, deh. Sebelum akhirnya digigit Komodo, diketahui turis ini sudah tinggal di Pulau Komodo sejak tiga hari yang lalu dan menginap di Loh Liang, kampung para penduduk setempat. Saat ini keadaan turis Singapura ini belum diketahui. Yang jelas, ia telah dilarikan ke Labuan Bajo untuk kemudian dirujuk ke Denpasar, Kamis (3/5).



Tragedi lokal



Tata tertib di pulau komodo 1. Jika datang bersama rombongan, tetaplah jalan bersama rombongan dan ranger



Sebelum menjelajah Pulau Komodo biasanya wisatawan akan didampingi oleh para ranger. Jika cuma ada beberapa ranger dalam rombongan travelingmu, usahakan untuk tetap bersama rombongan dan ranger, karena komodo biasanya menyerang mangsa yang sendirian. Jangan terlena dengan kameramu karena Kamu bisa tertinggal dengan rombongan. 



2. Dilarang menyalakan api



Pulau Komodo adalah daerah yang cukup tandus dan gersang. Rawan kebakaran. Jika Kamu hobi merokok, usahakan untuk menahan keinginanmu untuk merokok karena satu percikan api bisa berakibat fatal pada pulau ini. 3. Jika sedang haid, usahakan untuk mengganti pembalut terlebih dahulu menjelajah



Sebenarnya banyak orang yang bilang bahwa haid adalah saat yang buruk saat menjelajah ke Pulau Komodo. Karena Komodo memiliki penciuman yang super tajam, peka dan sensitif. Usahakan pakailah pakaian yang bersih dari darah haidmu biar Komodo tak agresif kepadamu. Jangan lupa bilang ke Ranger saat Kamu haid. Mereka akan memberikan perlindungan ekstra kepadamu jika Kamu bilang kepada mereka. 4. Usahakan jangan terlalu berisik 



Karena sedang berhadapan dengan para hewan berdarah dingin, usahakan untuk tidak berisik karena jika mereka terusik, dikhawatirkan para Komodo akan menyerangmu. 5. Menghindari parfum menyengat



Well, karena indera penciuman Komodo sangat sensitif, usahakan untuk tidak menggunakan parfum yang menyengat agar Para Komodo tidak menghampirimu. Ingat-ingat, ya! 6. Jangan pakai baju warna merah



Satu lagi aturan yang wajib Kamu tahu ketika mampir ke Komodo, yaitu larangan pakai baju merah. Melansir dari DetikTravel, Komodo sedikit memiliki kemiripan dengan banteng, warna merah yang biasanya bikin banteng marah juga merangsang naluri Komodo untuk menyerang target.  So, mending hindari warna merah dulu ya gaes sebelum menginjakkan kaki di Pulau Komodo, ya.



Tata tertb 2



1.Jangan pergi sendirian, pastikan kamu selalu bersama pemandu



Sama halnya dengan singa, Komodo juga merupakan hewan karnivora atau pemakan daging. Ketika berburu, Komodo lebih memilih mangsa yang sendirian karena lebih mudah untuk ditaklukkan. Pergi sendirian apalagi sampai keluar dari jalur pendakian resmi merupakan hal yang dilarang karena itu akan meningkatkan resiko kamu jadi santapan kadal tua ini. Kehadiran para pemandu akan membuat kamu jauh lebih aman karena pemandu melengkapi dirinya dengan tongkat untuk melawan Komodo ketika hewan ini menyerang.



2. Tidak peduli seseorang apa pun kamu, pastikan kamu tidak berisik saat berada di sekitar komodo Komodo memang memiliki penglihatan yang buruk tapi indra penciuman dan pendengaran mereka sangat tajam. Saat berada di sekitar Komodo, kamu harus tetap bersikap tenang. Hindari membuat suara dan gerakan tiba-tiba karena itu akan membuat Komodo merasa terancam dan menyerang kamu atau semua orang yang ada di sekitarmu.



3. Perempuan PMS dilarang mendekati pulau apalagi Komodo Ketika mengunjungi pulau Komodo, kamu disarankan untuk tidak menggunakan parfum. Selain itu, perempuan yang sedang PMS juga dilarang keras mengunjungi pulau ini demi keamanan. Karena meski tidak bisa melihat dengan jelas, Komodo bisa mencium bau terutama bau darah dari jarak 5 km. Mengunjungi pulau Komodo ketika PMS akan membuat hewan ini menganggap kamu sebagai mangsa mereka. Yang membuat keadaan berbahaya adalah, saat berburu mereka akan mengendap-endap diantara semak belukar untuk mendekati mangsa sebelum menyerang secara tiba-tiba. Belum lagi indra penciumannya yang tajam akan dapat membuat mereka menemukan kamu lebih cepat. 



4. Jangan memakai pakaian merah dan mengayunkan barang Sama seperti banteng, naluri menyerang Komodo juga akan semakin besar ketika melihat sasaran berwarna merah. Karena alasan inilah ketika berkunjung ke pulau Komodo, kita disarankan untuk tidak memakai pakaian berwarna merah. Selain warna pakaian, kamu juga dilarang keras mengayunkan barang karena Komodo akan menganggap kamu sebagai mangsa yang harus dia dapatkan.



5. Kamu harus tetap menjaga jarak dengan Komodo Meski terlihat malas dan lamban, siapa sangka jika Komodo adalah pelari yang cepat. Seekor Komodo bisa menempuh jarak 18 km per jam hanya dengan berlari. Untuk menghindari serangan tiba-tiba, kamu harus tetap menjaga jarak aman dari kadal purba satu ini sekitar 3 - 5



meter. Jika kamu dikejar Komodo, jangan berlari lurus karena Komodo bisa dengan mudah mengejar kamu. Akan lebih baik untuk berlari secara zig - zag karena itu adalah gerakan canggung bagi Komodo dan itu akan membuat kadal tua ini cepat menyerah untuk mengejar kamu. Hindari memanjat pohon karena seekor Komodo muda bisa memanjat pohon dengan sangat mudah. Cara terbaik adalah dengan berlari zig - zag cepat dan pergi sejauh mungkin dari hewan ini. Atau kamu juga bisa masuk ke rumah dan mengunci pintu dan jendelanya rapat-rapat kemudian meminta bantuan. 



6. Jangan menyalakan api atau merokok Pulau Komodo dan pulau-pulau sekitarnya adalah daerah yang gersang dengan cuaca panas. Belum lagi keadaan di pulau yang ditumbuhi semak-semak membuat rentan terjadi kebakaran hebat, merusak habitat Komodo, sekaligus memusnahkan kadal raksasa langka ini dari Indonesia. Untuk menjaga keamanan, turis dilarang menyalakan api, merokok, apalagi sampai membuang puntung rokok di pulau Komodo dan pulau sekitarnya. 



7. Dilarang membawa makanan dan memberi makan Bukan hanya bisa mendeteksi kehadiran kamu, komodo juga mampu mendeteksi makanan yang kamu bawa di ransel dengan cepat. Sebaiknya, jangan membawa makanan saat berkunjung ke pulau Komodo karena itu akan membuat komodo tertarik mendekati bahkan menyerang kamu. Meski tidak boleh membawa makanan, sebaiknya kamu membawa minuman karena pulau Komodo sangat panas. Selain dilarang bawa makanan, kamu juga enggak boleh memberi makan komodo karena hewan ini adalah hewan liar berbahaya dan mampu mencari makanannya sendiri.



Budaya Suku Komodo adalah suku asli yang hidup di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Sebagian dari mereka kini menjual suvenir, menjadi pemandu wisata, atau menyediakan homestay. Untuk menggelar pertunjukan budaya Komodo, mereka jarang melakukannya. Makanan khas orang Komodo adalah gebang, hasil olahan dari batang pohon gebang (Corypha utan), yakni pohon suku pinang-pinangan. "Makanan khas di sini gebang, tapi sudah tidak ada yang bikin karena repot," kata Aksan. Warga kini lebih memilih sajian yang praktis-praktis saja. Saya coba bertanya ke warga tentang keberadaan pohon gebang, ternyata pohon itu sudah langka di kawasan perkampungan



Suku Komodo punya upacara tradisional, namanya Kolo Kamba. Bentuknya adalah tarian simbolik yang menceritakan perjuangan hidup leluhur-leluhur zaman dulu. Seorang pemimpin (Ompu Dato) akan mendirikan kayu sekitar semeter. Gendang dipukul, para laki-laki menari, bersilat, hingga memukuli batang kayu tadi dalam keadaan trans mirip pemain kuda lumping di Jawa. Batang kayu tadi dipukul karena menjadi simbol kejahatan. Atraksi budaya itu sebenarnya bisa menarik wisatawan. "Atraksi Kolo Kamba terakhir dipentaskan tahun 2015 saat menyambut tamu-tamu asing. Sekarang mau diadakan tapi kurang sponsornya. Saya punya niat membangkitkan kembali permainan itu," ujar Aksan. Ada pula atraksi Aru Gele. Bentuknya adalah pertunjukan musikal. Sejarahnya, Aru Gele tercipta oleh masyarakat Komodo yang beraktivitas menumbuk gebang dicampur daging rusa, karena zaman dulu berburu rusa adalah bagian dari cara hidup Suku Komodo. Dari proses menumbuk gebang di sampan, tercipta bunyi-bunyi dan nyanyian. Pada perkembangan selanjutnya, Aru Gele terlupakan. "Dulu waktu masih saya kecil, Aru Gele dan Kolo Kamba itu ada setahun dua kali. Sekarang, pelakunya sudah mencari nafkah sendiri-sendiri," kata Aksan. Aksan menyebut warga lebih berfokus untuk jualan suvenir ketimbang menghidupkan kesenian, kuliner, dan kekhasan adat. Padahal bila kekhasan ini hidup, Desa Komodo bakal lebih semarak oleh wisatawan.



Sumber: https://maritimtravel.com/sejarah-pulau-komodo-flores.html https://komodoshuttle.com/2020/01/13/pulau-komodo/ https://www.idntimes.com/travel/destination/lia-89/aturan-saat-berlibur-ke-pulau-komodo-exp-c1c2/7 https://travel.detik.com/travel-news/d-4476494/budaya-suku-komodo-yang-kian-terlupakan