Pungsi Asites [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DATA PASIEN Nama



: Ny. S



Jenis kelamin : Perempuan Usia



: 46 tahun 11 bulan 1 hari



Diagnosis



: Sirosis hepatis, Asites



TTV



: KU : compos mentis TD : 130/90mmHg HR : 88 kali/menit T



: 37c



RR : 18 kali/menit Saat pungsi asites didapatkan hasil : kurang lebih cairan sebanyak 10 flabot atau 5 liter, dengan cairan berwarna kecoklatan. Analisis cairan ascites dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan meliputi : tes biokimia (SAAG,LDH, glukosa, amylase, dan ADA), tes non biokimia (hitung sel, kultur bakteri dan PCR, viskositas, H NMR spectroscopy, VEGF dan penanda tumor). Analisis tersebut berperan penting dalam menentukan jenis asites dan menentukan penyakit yang mendasarinya.



ASITES Asites merupakan timbunan cairan secara patologis dalam rongga peritoneum, yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit terutama pada penyakit hati kronis atau sirosis hepatis. Pada dasarnya ada 2 mekanisme dasar terjadinya asites yaitu transudat dan eksudat. Penyebab ascites transudat : sirosis hepatis, hepatitis alkoholik, gagal jantung, gagal hati fulminant, trombosis vena porta. Penyebab ascites eksudat : peritoneal carcinomatosis, peradangan pada pancreas dan traktus bilier, sindrom nefrotik, peritonitis, ischemic atau obstrucsi usus. Diagnosis Pemeriksaan caira asites dapat memberikan informasi untuk diagnosis maupun pengelolaan selanjutnya, yaitu : 1. gambaran makroskopik 2. Gradien nilai albumin serum dan asites



3. hitung sel 4. biakan kuman 5. pemeriksaan sitologi



Parasintesis atau Pungsi Ascites 1. Indikasi : a. diagnostic : new onset ascites, curiga peritonitis bacterial spontan/peritonitis bacterial sekunder. b. Therapeutic : gangguan pernafasan akibat ascites yang massive, nyeri pada perut akibat ascites (meliputi abdominal compartment syndrome) 2. Kontraindikasi : - pasien dengan resiko perdarahan tinggi - kehamilan - selulitis pada dinding abdomen - Intra abdominal adhesion - Destensi abdomen yang luas



3. Komplikasi : - Kebocoran dinding abdomen setelah pungsi ascites - Infeksi pada bekas pusngsi ascites - Hematom dinding abdomen - Perforasi usus - Hemoperitoneum spontan - Lepasnya kateter didalam cavum abdomen - Robekan pada pembuuh darah besar - Postparacentesis hypotension



TATACARA PUNGSI ASITES 1. Lakukan informed consent dan jelaskan kepada pasien tentang indikasi, resiko komplikasi dari prosedur pungsi ascites.



2. Posisikan paien terlentang dengan kepala agak sedikit terangkat (kira-kira 3045derajat). Pastikan pasien sudah mengosongkan vesica urinaria/ atau terpasang kateter urine. 3. Meminta pasien untuk membuka pakaian bagian perut yang akan diperiksa. 4. lakukan pemeriksaan fisik abdomen untuk menentukan ascites dan tentukan area abdomen yang llebih paling pekak. Lakukan juga pemeriksaan untuk menentukan ada tidak nya defense muscular. 5. Tentukan posisi parasintesis yakni dikuadran kiri bawah antara umbilikus dan SIAS di 1/3 bagian bawah, tandailah tempat yang sudah dipilih. 6. persiapkan prosedur tindakan ini dengan teknik steril : a. cuci tangan b. gunakan hanscone steril c. Siapkan alat dan bahan pungsi asites d. Lakukan desinfectan dengan povidone iodine pada daerah yang sudah ditandai e. Pasang duk lubang steril 7. Dengan menggunakan spuit 3 ml, jarum ukuran 23 G dan lidokain 2%, lakukanlah anestesi infiltrat awal pada tempat yang ditandai. 8. tusuklah dengan arah tegak lurus (secara pelan) area yang sudah dianastesi, dengan spuit 20 cc dan jarum ukuran 20G, aspirasi cairan asites (15-20cc) untuk menganbil cairan ascites sebagai specimen pemeriksaan analisis cairan ascites. 9. setelah dapat spesimen cabutlah spuit 20cc. 10. bila lakukan paracintesis terapeutik, tusuklah area yang sudah dianastesi tadi dengan IV cath ukuran 14G dengan arah tegak lurus, tusukkan secara pelan. 11. Ketika jarum sudah masuk ke rongga peritoneum, tahanan akan berkurang dan cairan asites akan masuk mengisi spuit jika sudah tampak cairan asites yang masuk ke IV cath, pungsi asites berhasil. 12. kemudian tahan trakor jarum dengan menggunakan satu tangan, dan doronglah IV cateter bagian plastik secara perlahan masuk kedalam ruang peritoneum. Tariklah bagian jarum atau logam kemudian sambungkan dengan infuse set pada ujung yang satu, dan ujung lainnya disambungkan ke flabot yang sudah dibuat vakum. 13. Fiksasi cateter iv secara baik. Cairan asites akan mengalir dari selang menuju tempat flabot penampung.