Putu Milla Feby Cahyani - TUGAS 1 EKMA4473 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR SOAL TUGAS MATA KULIAH (TMK) I Fakultas Program Studi Kode/Nama MK Penulis Soal/Institusi Penelaah soal//institusi Tahun Penulisan



: Ekonomi : Manajemen : EKMA4473/ Pengembangan Produk : Yayu Kusdiana,SE, MM : Meirani Harsasi, SE., M.Si : 2021



Soal: 1. Potensi Industri Batik Riau di Kota Pekanbaru secara ekonomi cukup memberikan pendapatan kepada Kota Pekanbaru. Industri batik Riau diharapkan dapat menopang kreatifitas kerajinan dalam industri tekstil dan sejenisnya. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batiknya sendiri, tak terkecuali Riau yang mempunyai ciri khas “Batik Tabir Riau” meski demikian tak banyak orang yang mengetahui keberadaan batik Riau, hal ini karena kurangnya promosi dan pemasaran dari pengrajin batik Riau. Produksi batik yang cenderung mengikuti selera konsumen menyebabkan Batik Riau ini memiliki motif yang beragam, sehingga menarik untuk dilirik oleh masyarakat baik dalam kota Pekanbaru maupun luar kota Pekanbaru. Hal ini membuat motif batik Melayu Riau menjadi unik dan berpeluang besar memperluas pemasaran karena bisa mengikuti permintaan pasar. Akan tetapi pembuatan batik secara tradisional yang bertopang pada pengusaha - pengusaha kecil masih dipertahankan sebagai usaha utama pada sebagian besar masyarakat karena harga jual produksinya yang sangat tinggi, serta untuk menjaga kelestarian budaya batik Indonesia yang bercorak budaya khas Melayu Riau.



Salah satu pengusaha batik Riau yang saat ini tengah mengembangkan usahanya adalah Rumah Kreatif Cempaka yang berusaha untuk melakukan berbagai inovasi agar batik Riau semakin dikenal dan diminati masyarakat luas. Inovasi yang dilakukan dimulai dari kebutuhan pasar atau keinginan konsumen yaitu mengenai motif-motif apa saja yang disukai konsumen. Selanjutnya, Rumah Kreatif Cempaka melakukan penelitian dan pengembangan untuk menuangkan ide motif dari pasar tersebut kedalam gambar batik, termasuk kombinasi warna yang sesuai. Setelah motif, warna, dan cara produksi ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan produksi tersebut dan dijual kepada konsumen. Langkah inovasi yang dimulai dari keinginan pasar ini dipilih agar Rumah Kreatif Cempaka mampu bersaing, tidak hanya dengan pesaing-pesaing dari dalam negeri saja, namun juga dengan pesaing dari luar negeri seperti Malaysia. Industri ini sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut terkait dengan trend penggunaan batik yang semakin diminati dalam berbagai produk masa kini. Pertanyaan: Berdasarkan artikel Batik Riau diatas, jawablah pertanyaan berikut: a) Jelaskan model inovasi yang manakah diterapkan Batik Riau tersebut, berdasarkan model – model inovasi menurut Trott (2008)! 2. Menurut Schroeder (2000), terdapat tiga macam strategi yang dapat di gunakan untuk mengenalkan produk baru ke pasar. Berdasarkan artikel Batik Riau diatas, strategi manakah



yang tepat untuk diterapkan!



3. Penentuan produk perlu memperhatikan pula analisis nilai, apakah produk tersebut yang akan dijual dapat memberikan nilai tidak hanya bagi pelanggan tetapi juga bagi perusahaan. Jelaskan pernyataan diatas!



Putu Milla Feby Cahyani 022627918 UPBJJ Denpasar Jawab:



1. Model inovasi yang di gunakan menurut saya adalah Model Inovasi Simultan karena, salah satu pengusaha batik Riau yang saat ini tengah mengembangkan usahanya yaitu Rumah Kreatif Cepaka melakukan inovasi dimulai dari keinginan atau kebutuhan konsumen, selanjutnya melakukan pengembangan produk dan melanjutkannya dengan melakukan produksi. 2. Menurut saya, yang tepat di terapkan adalah strategi Tarikan Pasar karena sesuai artikel di atas tak banyak orang yang mengetahui keberadaan Batik Riau karena kurangnya promosi pemasaran dari pengrajin Batik Riau tersebut. 3. Analisis produk berdasarkan nilai yang akan menghasilkan laporan produk berdasarkan nilai yang membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin dilakukan untuk setiap produk. Hal ini meliputi penambahan arus kas misalnya peningkatan kontribusi melalui harga jual atau menurunkan biaya, peningkatan penetrasi pasar atau melalui peningkatan kualitas dan atau mengurangii biaya atau harga, atau mengurangi biaya atau melalui perbaikan proses produksi.