QC CT Scan Dan Mri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi pencitraan dalam bidang diagnostik sangat pesat pada dewasa ini. Salah satu inovasi teknologi pencitraan yang terus berkembang adalah CT Scan dan MRI. CT Scan merupakan salah satu sarana penunjang penegakan diagnosa yang menggunakan gabungan dari sinar-X dan komputer untuk mendapatkan citra atau gambar berupa variasi irisan tubuh manusia (Bontrager, 2008). Sedangkan



Magenetik



Resonance Imaging (MRI) adalah suatu peralatan kedokteran dibidang radiologi untuk pencitraan potongan penampang tubuh yang menggunakan medan magnet, proton, radio frekuensi dan komputer. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini telah berkembang dengan pesat, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi terutama dalam menghadapi desentralisasi dan globalisasi saat ini. Salah satu upaya yang merupakan prioritas utama adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, karena dengan dilakukannya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berkesinambungan akan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup individu dan derajat kesehatan masyarakat. Untuk dapat membenahi pelayanan kesehatan, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah program penjaminan mutu. Kegiatan yang termasuk kedalam program penjaminan mutu adalah kegiatan kendali mutu/quality control (QC). Dimana QC ini berkaitan dengan teknik pengawasan dan perawatan dari unsur-unsur sistem teknis yang ada pada CT Scan dan MRI serta menetapkan standar guna meningkatkan terciptanya konsistensi kualitas diagnostik yang tinggi pada citra yang dihasilkan.



PROGRAM QUALITY CONTROL (QC) CT SCAN



(AAPM Report No.74, 2002) a.



CT Number Accuracy of Water, Image Noise, Image Uniformity, and Artifacts. 1) Frequensi program QC Harian (Daily) 2) Kriteria Standar QC CT Number rata-rata harusnya seragam atau sama Batas nilai + 3 (AAPM Report No.74, 2002) 3) Instrumen yang digunakan Water Phantom dengan diameter 20 cm



Penempatan ROI untuk noise dan pengukuran uniformity



b. Low Contrast Detactibility 1) Frekuensi Program QC 3 bulan sekali Setiap Tahun (Quarterly to Annually) 2) Kriteria Standar QC Semua objek pada phantom harus terlihat jelas 3) Instrumen yang digunakan Phantom yang berisi objek dengan ukuran dan kontras yang bervariasi dengan nilai c.



HU < 1% (10 HU) Spatial Resolution (Image Sharpness) 1) Frekuensi Program QC Setiap bulan (Monthly) 2) Kriteria Standar QC Sesuai standar dari Produsen 3) Instrumen yang digunakan Phantom dengan pola resolusi (plate dengan berbagai ukuran yang akan membentuk



pasangan garis) atau dengan Phantom MTF (Modulation Transfer Function) d. CT Number Scale Accuracy dan Stability 1) Frekuensi Program QC Setiap bulan untuk setiap semester (Monthly to semiannualy) 2) Kriteria Standar QC Hasil yang didapat tidak boleh lebih dari standar yang di tentukan oleh produsen. Nilai penyimpangan yang diperbolehkan + 5% 3) Instrumen yang digunakan



Phantom dengan bahan yang memiliki CT Number yang bervariasi, ex; polyethylene, water, PMMA, polycarbonate, nylon, polystyrene, and TeflonTM e.



Slice Thickness Accuracy 1) Frekuensi Program QC Bulananan (Monthly) 2) Kriteria Standar QC SSP (Slice Sensitifity Profile) + 10 % 3) Instrumen yang digunakan Phantom dengan bahan Alumunium atau Wire ramps.



PROGRAM QUALITY CONTROL (QC) MRI



A. Protokol Kendali Mutu Modalitas MRI Terdapat beberapa peran yang dilakukan pada personel kerja di instalasi radiologi yaitu : 1. Peran Radiografer a. Berperan sebagai pelaksana pengujian quality control harian/mingguan. b. Mempunyai wewenang yang terbatas. 2. Peran Fisikawan Medis a. Menyusun pedoman mengenai dasar-dasar pemeriksaan peralatan yang perlu dilakukan pengujian quality control harian/mingguan b. Memutuskan tindakan yang perlu dilakukan apabila ada ditemukan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti dari hasil pengujian yang telah dilakukan. B. Kendali Mutu 1. Panduan Umum Program ujiannya tertuju pada aspek klinis dan protokolnya harus singkat. Langkah ini memakan waktu 5-10 menit untuk akuisisi dan 5-10 menit untuk analisis data/pencatatan/ulasan. Hasilnya dicatat dan disimpan dengan baik dan bisa menjadi rekomendasi parameter untuk pemindaian pertama pada hari itu. 2. Phantom Untuk kegiatan quality control phantom yang digunakan adalah a. Phantom kepala silindrik/sperikal (sederhana)



b. Phantom dari ACR atau vendor



C. Pengujian Pada Modalitas MRI 1. Test senter frekuensi (central frequency test) a. Definisi b. Tujuan c. Parameter d. Alat dan bahan e. Frekuensi f.



Prosedur



g. Analisa kinerja h. Kriteria keberhasilan i. Tindak lanjut



: uji ketepatan senter frekuesi yang digunakan. : untuk mengetahui apakah ada perubahan senter frekuensi dibandingkan dengan hari sebelumnya. : central frekwensi test, dengan satuan frekuensi (Hertz) : phantom ACR atau Phantom bawaan alat MRI. : mingguan oleh radiographer / MR technologist oleh radiographer / MR techologist : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring) : hasil dari pengkuran pada MRI 0.5T , 1.5 ppm= 19Hz. untuk MRI 1.5T 1.5 ppm=96Hz : bila perubahan senter frekuensi dalam 20 hari ± 100Hz. : bila hasil pengukuran diluar kriteria keberhasilan, hubungi teknisi alat MRI untuk dilakukan koreksi.



2. Test Transmitter Gain / Attenuation. a. Definisi b. Tujuan b. Parameter a. Alat dan bahan b. Frekuensi c. Prosedur



: uji transmisi daya yang diperlukan untuk menghasilkan RF pulse yang tepat. : untuk mengetahui bahwa transmission gain stabil. : test transmiter gain / attenuation, dengan satuan bergantung dari pabrikan misalnya: dalam dB, transmitter amplitude (V), RF level. : phantom ACR atau Phantom bawaan alat MRI. : mingguan : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring)



d. Analisa kinerja e. Kriteria keberhasilan



: hasil dari pengkuran dalam 20 hari , tidak melebihi standar deviasi yang ditentukan. : memenuhi standar deviasi yang ditentukan atau nilai



normal f. Tindak lanjut



dari masing-masing alat. : bila hasil pengukuran diluar kriteria keberhasilan, hubungi teknisi alat MRI untuk dilakukan koreksi.



3. Test akurasi geometri (Geometric Accuracy). a. Definisi b. Tujuan c. Parameter d. Alat dan bahan e. Frekuensi f. Prosedur



g. Analisa kinerja



h. Kriteria keberhasilan i. Tindak lanjut



: mengukur jarak pada sumbu-sumbu utama pada phantom. : untuk membandingkan hasil ukuran jarak pada phantom dengan ukuran sebenarnya. : geometric accuracy, dengan satuan mili meter (mm). : phantom ACR atau Phantom bawaan alat MRI untuk pengukuran geometri. : mingguan : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring). : pada phantom ACR, untuk sagital localizer dari top sampai bottom (sumbu Z) panjangnya =148 mm, untuk irisan axial (irisan ke-5), sumbu horisontal dan vertikal (X dan Y)= 190 mm. Untuk phantom geometri yang lain, nilai pengukuran menyesuaikan standar pabrikan. : hasil pengukuran ± 2 mm. : bila hasil pengukuran diluar kriteria keberhasilan, hubungi teknisi alat MRI untuk dilakukan koreksi.



4. Test resolusi spasial (Spatial Resolution). a. Definisi b. Tujuan c. Parameter d. Alat dan bahan e. Frekuensi f. Prosedur



g.



Analisa kinerja



h. Kriteria keberhasilan i. Tindak lanjut



: kemampuan alat MRI dalam membedakan 2 titik objek yang bedekatan. : untuk mengukur kemampuan alat MRI dalam memvisualisasikan 2 titik objek yang paling minimum jaraknya. : spatial resolution, dengan satuan mili meter (mm). : phantom ACR atau Phantom bawaan alat MRI untuk pengukuran spatial resolution : mingguan. : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior,SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring) : 4 Lubang dalam satu baris dan kolom harus terlihat terpisah. : masing-masing lubang harus dapat dibedakan. : bila hasil pengukuran diluar kriteria keberhasilan, hubungi teknisi alat MRI untuk dilakukan koreksi.



5. Test Low Contrast Object Detectability. a. Definisi b. Tujuan c. Parameter



: kemampuan alat MRI untuk mendeteksi objek dengan kontras rendah. : untuk mengukur kemampuan alat MRI dalam memvisualisasikan objek-objek yang memiliki kontras rendah. : test low contrast object detectability dengan visualisasi objek.



d. Alat dan bahan e. Frekuensi f. Prosedur



g. Analisa kinerja h. Kriteria keberhasilan i. Tindak lanjut



: phantom ACR atau Phantom bawaan alat MRI untuk deteksi objek kontras rendah : mingguan. : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, : hitung seluruh spokes yang tampak. : harus terlihat semua spokes.. : bila lebih dari 3 spokes tidak terdeteksi, maka perlu diulang dengan koreksi letak phantom benar (tidak boleh miring). Bila hasil tetap, hubungi teknisi alat MRI untuk dilakukan koreksi.



6. Evaluasi artifak a. Definisi



: artifak pada MRI ialah gambar anomali, tidak termasuk random noise, yang bukan berasal dari struktur dan sifat kimia dari obejek, atau yang berasal dari struktur dan sifat kimia dari objek tapi tidak pada tempat yang semestinya.



b. Tujuan c. d. e. f.



Parameter Alat dan bahan Frekuensi Prosedur



g. Analisa kinerja



h. Tindak lanjut



: untuk mengevaluasi artifak yang terjadi pada citra MRI. : artifak dengan visualisasi objek. : phantom ACR atau Phantom bawaan alat MRI : harian : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring. : cek adakah : distorsi gambar, ghosting pada phantom atau background, streaks/lajur putih, spot hitam atau putih, penampakan gambar lain yang tidak semestinya, kekaburan, atau trunctactioin artifakKriteria keberhasilan : tidak ada artifak. : bila tampak artifak, hubungi teknisi alat MRI untuk dilakukan koreksi.



7. Laser film quality control. a. Definisi



: jaminan mutu pada kesesuaian antara tampilan citra di monitor dengan hasil film printer laser. : menguji apakah hasil tampilan citra di monitor sama dengan printer. : laser film quality control pada pola gambar SMPTE (Society of Motion Picture and Television Engineer. : gambar grafik SMPTE, densitometer. : mingguan : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring. : lihat konsistensi visual perubahan gray level mulai 0/5% sampai 95/100%. Ukur optical density pada pada patch 0%, 10%, 40%, dan 90%. Dengan densitometer dan plot hasil pengukuran pada chart. Cek apakah ada artifak pada film. : tidak tampak artifak pada film. : bila ada artifak pada film dan / atau hasil pengukuran densitometer diuar kontrol limit. hubungi teknisi alat MRI untuk dilakukan koreksi. : form laser printer film control chart.



b. Tujuan c. Parameter d. Alat dan bahan e. Frekuensi f. Prosedur



g. Analisa kinerja



h. Kriteria keberhasilan i. Tindak lanjut j.



Dokumentasi



8. Test slice position accuracy. a. Definisi



: uji ketepatan posisi irisan aksial yang diletakkan pada lokasi spesifik dengan menggunakan localizer sagital : menguji ketepatan posisi irisan aksial pada lokasi spesifik dengan menggunakan localizer sagital. : slice position dengan satuan mili meter (mm). : bulan.



b. Tujuan c. Parameter d. Frekuensi e. Alat dan bahan f.



: phantom ACR atau phantom bawaan alat (standar head coil). : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring) : perbedaan panjang jarak bar kanan dan kiri tidak boleh lebih dari 5 mm.



Prosedur



g. Kriteria hasil kerja 9. Test slice thickness accuracy. a. Definisi



: uji ketepatan tebal irisan



b. c. d. e.



Tujuan Parameter Frekuensi Alat dan bahan



f.



Prosedur



g. Analisa kerja h. Kriteria hasil kerja



: menguji ketepatan ketepatan dan akurasi ketebalan irisan : slice thickness, dengan satuan mili meter (mm). : 4 bulan : phantom ACR atau phantom bawaan alat (standar head coil). : mengikuti protokol pada konsul MRI yang sudah tersedia di alat atau pada phantom ACR dilakukan pemasangan di senter koil dan magnet alat MRI (AP/anterior-posterior, SI/superior-inferior, LR/Left-right), dengan syarat level harus tidak ada rotasi ataupun miring : mengukur ketepatan tebal irisan . : tebal irisan = 0.2 x (Top x Bottomm) / (Top+Bottom) mm, hasil pengukuran 5.0 mm ± 0.7 mm.



Tabel Pengujian Quality Control Modalitas MRI NO PARAMETER PENGUJIAN



ALAT UKUR



NILAI BATAS



DIKERJAKAN OLEH



FREKUENSI ESTMASI WAKTU PENGERJAAN



1



Central frekuency test



Phantom ACR



19 Hz/0.5 T 96 Hz/1.5 T



Internal



mingguan



2



Attenuation



Phantom ACR



Standar pabrikan



Internal



mingguan



3



Geometric Accuracy



Phantom ACR



± 2 mm



Internal



mingguan



4



Spatial resolution



Phantom ACR



Ada perbedaan pd masing2 lubang



Internal



mingguan



5



Low contrast object detecbility



Phantom ACR



Semua spokes terlihat



Internal



mingguan



6



Artifact Analisys



Phantom ACR



Tidak ada artefact



Internal



harian



7



Laser quality



Gambar grafik



Tidak ada artefak dan



Internal



mingguan



control



SMPTE dan sesuai densitometer standar plot densitometer



8



Slice Position Accuracy



Phantom ACR



< 5 mm



Internal



1 bulan



9



Slice Thicknes Accuracy



Phantom ACR



5 mm± 0,7 mm



Internal



4 bulan



Internal terdiri dari : FisikawanMedik dan Radiografer.



Sourch By: https://www.scribd.com/doc/7777781/Draft-Pedoman-QC-Peralatan-RadiologiCustomSize