Implementasi QC CT-Scan-RSUD Dr. Haryoto [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

QUALITY CONTROL CT-SCAN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG Oleh: Azka Afkarina Amalia, Arin Setyawanti, Vatimatus Nur Aini, Novisya Salma Mahfud. Program Studi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur



Abstrak Kajian progam dan implementasi QC (Quality Control) di instalasi radiologi RSUD dr.Haryoto Lumajang. Makalah ini melaporkan hasil observasi program dan implementasi QC (Quality Control) CT-scan unit di instalasi radiologi RSUD dr. Haryoto Lumajang Jawa Timur pada siklus harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. QC (Quality Control) merupakan bagian dari QA (Quality Assurance) yang dilakukan dengan tujuan mengetahui kelayakan alat untuk pemeriksaan radiografi untuk pasien agar menghasilkan citra radigrafi dengan kualitas yang baik dengan dosis yang seminimal mungkin. Pada peralatan yang kompleks seperti CT-Scan, pelaksanaan program kendali mutu yang rutin diperlukan untuk menjamin konsistensi kualitas gambar dari waktu ke waktu, untuk mengetahui kinerja alat setelah digunakan untuk jangka waktu tertentu, untuk mengetahui apakah alat masih bekerja secara optimal (NRCP report No 99,1988). Kata kunci : CT-Scan, Quality Control, Kendali Mutu. PENDAHULUAN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan program jaminan kualitas (QA) dalam radiologi diagnostik sebagai upaya terorganisir oleh staf yang mengoperasikan fasilitas untuk memastikan bahwa gambar diagnostik yang dihasilkan memiliki kualitas yang cukup tinggi sehingga secara konsisten memberikan informasi diagnostik yang memadai dengan biaya serendah mungkin dan dengan paparan pasien yang sesedikit mungkin. Program kerja / kegiatan QC (Quality Control) pada umumnya berupa pengujian test dan pemeriksaan terhadap kinerja alat dimana hasil dari pengujian ini digunakan untuk menentukan haruskah dilaukan perbaikan, koreksi atau tidak. Program jaminan mutu tidak cukup hanya mengandalkan pengujian eksternal yang dilakukan oleh Penguji Berkualifikasi dan atau Petugas Kalibrasi. Program tersebut harus dilaksanakan secara internal oleh Rumah Sakit secara rutin dan berkala dengan frekuensiuji yang lebih sering. Hal ini menjadi penting mengingat radiasi yang dikeluarkan oleh pesawat Sinar-X merupakan radiasi pengion dan interval pengujian eksternal dalam orde tahun. Selanjutnya, pelaksanaan jaminan mutu internal di wilayah Rumah Sakit yang melibatkan



aspek Fisika dilakukan oleh Fisikawan Medik sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2015. Peraturan tersebut juga mengatur standar pelayanan Fisika Medik yang dapat menjadi rujukan pelaksanaan program Jaminan Mutu. Program Quality Control CT Scan Quality Control (QC) merupakan bagian dari Program Quality Assurance (QA) yang menjalankan serangkaian prosedur teknis untuk mengidentifikasi ketidaknormalan fungsi kerja dan menjaga kualitas suatu alat radiodiagnostik yang dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan dalam rentang waktu tertentu. Tujuan utama dari program QC adalah untuk memastikan keakuratan diagnosis atau intervensi (mengoptimalkan hasil) dan meminimalkan dosis radiasi untuk mencapai tujuan tersebut. Pada program QC modalitas CT Scan harus mencangkup 4 jenis pengujian berikut (ACR, 2017) : 1. Pengujian penerimaan untuk mendeteksi ketidaknormalan pada peralatan yang baru dipasang atau telah mengalami perbaikan besar 2. Pengujian penerimaan untuk menetapkan kinerja peralatan dasar 3. QC rutin untuk mendeteksi dan mendiagnosis perubahan CT Scan



4. Pengukuran tindak lanjut untuk memverifikasi penyebab kerusakan dalam kinerja peralatan telah diperbaikan



3



Quality Control (QC) rutin mencangkup kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Pelaksanaan program QC CT Scan dilakukan oleh fisikawan medis namun dapat dilakukan juga oleh radiographer pada pengecekan rutin harian dan pemeriksaan sederhana/non-inmasive. Program QC ini harus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan serta terdokumentasi secara menyeluruh dengan tepat.



5



METODE PENELITIHAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara observasi langsung pada tempat penelitihan yakni RSUD dr. Haryoto Lumajang pada November 2020. Computed Tomography Quality Control Manual (2017). American College of Radiology (ACR)



9



HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Instalasi Radiologi RSUD dr. Haryoto Lumajang terdapat satu modalitas CT Scan yaitu: Nama Alat



: CT-SCAN Hitachi



Type Alat



: Hitachi/GS-4570



Nomer Seri



: 32684-P2



4



6



7 8



10 11



3. 4. (Gambar 1. CT-SCAN Hitachi)



No.



Item



1 2



Akurasi Tegangan Akurasi Keluaran Radiasi



THN  



  



























   



Tabel 2. Kegiatan yang dilakukan untuk pesawat CT-Scan



2.



Frekuensi HRN BLN







Pengukuran yang dilaksanakan lima bulan terakhir; Juni, Juli, Agustus, September, Oktober



No. 1.



Tabel 1. Lingkup QC Fisika untuk pesawat CTScan



Linearitas Keluaran Radiasi Kualitas Berkas Sinar-X (HVL) Informasi Dosis Pasien CT Number, Keseragaman CT Number, dan Keseragaman Noise Lineritas CT Number Resolusi Kontras Tinggi Kesesuaian Tebal Slice dengan Setting Semua Slice Indikator Posisi Meja Laser Penanda



5. 6. 7.



Kegiatan Uji Konsistensi Pergerakan Meja Pemeriksaan Pergerakan Gantry Loudspeaker Intruksi Pasien Laser Gantry Keyboard Monitor Akurasi Tegangan



Keterangan Dilakukan Dilakukan Dilakukan Dilakukan Dilakukan Dilakukan Uji belum bisa dilakukan karena tidak tersedianya alat ukur Kvpmeter. Uji belum bisa dilakukan karena tidak tersedianya alat ukur Dosimeter.



Akurasi Keluaran Radiasi Linearitas Keluaran Radiasi Kualitas Berkas Sinar X (HVL) Informasi Dosis Pasien CT Number, Keseragaman CT Number, dan Keseragaman Noise Akurasi CT Number (diuraikan) (HU) Air dan



Keseragaman CT Number (Uniformity) Keseragaman Noises Keseragaman CT pusat & Tepi Linearitas CT Number Tes Resolusi Kontras Tinggi Kesesuaian Tebal Slice dengan Settingan Semua Slice



secara mandiri oleh petugas RS sesuai protokol pabrikan. Bulan Agustus



Akurasi CT Number (HU) Sesuai Tidak terdokumentasikan Air dan Keseragaman CT Tidak terdokumentasikan Number (Uniformity) Keseragaman Noises Sesuai 10. Pengukuran tidak dapat Keseragaman CT pusat & Sesuai dilakukan karena tidak Tepi tersedianya fantom Bulan September Resolusi tingkat tinggi. 11. Tes Indikator Posisi Tidak terdokumentasikan Akurasi CT Number (HU) Sesuai Meja (Sumbu Z) Air dan Keseragaman CT 12. Leser Penanda Tidak terdokumentasikan Number (Uniformity) Keseragaman Noises Sesuai Keseragaman CT pusat & Sesuai CT Number, Keseragaman CT Number, dan Tepi Keseragaman Noise Bulan Oktober Bulan Juni Akurasi CT Number (HU) Sesuai Air dan Keseragaman CT Akurasi CT Number Sesuai Number (Uniformity) (HU) Air dan Keseragaman Noises Sesuai Keseragaman CT Number (Uniformity) Keseragaman CT pusat & Sesuai Keseragaman Noises Sesuai Tepi Keseragaman CT pusat Sesuai pada tanggal & Tepi 4 dan 20 juni, pada Uraian penerapan Quality Control di instalasi tanggal 30 juni Radiologi dr. Haryoto adalah sebagai berikut: terdapat deviasi 5%. Deviasi kecil namun 1. Uji Konsistensi yaitu pergerakan meja sebaiknya CT Scan pemeriksaan, pergerakan gantry, secara rutin loudspeaker intruksi pasien, laser gantry, dilakukan kalibrasi keyboard, dan monitor dilakukan secara secara mandiri oleh berkala tetapi tidak terdokumentasikan, petugas RS sesuai biasanya dapat dilakukan oleh protokol pabrikan. radiographer yang bertugas Bulan Juli 2. Akurasi Tegangan pada alat Ct-Scan, pengujian belum bisa dilakukan karena Akurasi CT Number Sesuai tidak tersedianya alat ukur Kvpmeter. (HU) Air dan 3. Pengujian akurasi keluaran radiasi, Keseragaman CT linearitas keluaran radiasi, kualitas berkas Number (Uniformity) sinar x (hvl, informasi dosis pasien tidak Keseragaman Noises Sesuai bisa dilakukan karena tidak tersedianya alat Keseragaman CT pusat Sesuai pada tanggal ukur Dosimeter. & Tepi 4 dan 20 juni, pada 4. CT Number, Keseragaman CT Number, tanggal 30 juli dan Keseragaman Noise. Dilakukan 3 kali terdapat deviasi 5%. dalam satu bulan pada bulan juni – oktober Deviasi kecil namun didapatkan data Akurasi CT Number (HU) sebaiknya CT Scan Air dan Keseragaman CT Number secara rutin (Uniformity) dan Keseragaman Noises dilakukan kalibrasi sesuai dengan standard. Pada pengujian 8. 9.



Keseragaman CT pusat & Tepi didapatkan data bulan Agustus-Oktober sesuai dengan standard tetapi pada 30 juni dan 30 juli terdapat deviasi 5%. Deviasi kecil namun sebaiknya CT Scan secara rutin dilakukan kalibrasi secara mandiri oleh petugas RS sesuai protokol pabrikan. 5. Pengujian Tes Resolusi Kontras Tinggi, Linearitas CT Number, Leser Penanda, dan Tes Indikator Posisi Meja (Sumbu Z) tidak ditemukan dokumentasi pengujian 6. Kesesuaian Tebal Slice dengan Settingan Semua Slice, pengukuran tidak dapat dilakukan karena tidak tersedianya fantom Resolusi tingkat tinggi. Uraian Lingkup QC Pesawat Ct-Scan di Instalasi Radiologi RSUD dr. Haryoto Lumajang bahwa kendali mutu yang dilakukan secara mingguan, bulanan, dan tahunan ada yang dilakukan secara berkala , dengan prosedur yang telah ditentukan dan ada yang tidak dilakukan dikarenakan kurangnya alat penguji. Hasil laporan adalah KURANG BAIK. KESIMPULAN DAN SARAN Quality Control (QC) merupakan serangkaian prosedur teknis untuk mengidentifikasi ketidaknormalan fungsi kerja dan menjaga kualitas suatu alat radiodiagnostik yang dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan dalam rentang waktu tertentu. Tujuan utama dari program QC adalah untuk memastikan keakuratan diagnosis atau intervensi (mengoptimalkan hasil) dan meminimalkan dosis radiasi untuk mencapai tujuan tersebut. Pelaksanaan Quality control pada CT scan di RSUD Dr. Haryoto lumajang antara lain uji Konsistensi berupa pergerakan meja, speaker, dan monitor, uji akurasi tegangan, pengujian akurasi keluaran radiasi, linearitas keluaran radiasi, kualitas berkas sinar x, CT Number, Keseragaman CT Number, dan Keseragaman Noise yang dilakukan 3 kali dalam satu bulan, Pengujian Tes Resolusi Kontras Tinggi, Linearitas CT Number, Leser Penanda, dan Tes Indikator Posisi Meja (Sumbu Z), dan kesesuaian tebal slice. Secara umum pelaksanaan quality control di RSUD Dr. Haryoto Lumajang dapat dikatakan kurang baik, hal ini disebabkan banyak program quality control tidak dapat dijalankan dikarenakan ketidaktersediaan alat uji seperti Kvp meter,



dosimeter, dan fantom resolusi tingkat tinggi. Diharapkan kedepannya pihak rumah sakit dapat segera melengkapi alat-alat yang dibutuhkan sehingga keakuratan diagnosis atau intervensi dapat terjamin dengan baik. REFERENSI Computed Tomography Quality Control Manual (2017). American College of Radiology (ACR) Ilyas, Muhammad. 2017. Monitoring kendali mutu (quality control) pada citra CT-scan. Medan: Universitas Sumatra Utara Medan. Ali Roo’in Mas’uul dan Heri Sutanto. (2014). UJI KESESUAIAN CT NUMBER PADA PESAWAT CT SCAN MULTI SLICE DI UNIT RADIOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA PDHI. Youngster Physics Journal. 3(4):335-340. Fatimah, Ananda N., 2017. Sistem Kendali Mutu (Quality Control) di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun. Semarang: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG.