Radiologi TOA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemeriksaan Radiologi USG Ultrasonografi merupakan pemeriksaan pencitraan utama untuk mendiagnosis abses tubo ovarium. Pemeriksaan USG lebih disukai dibandingkan dengan CT-scan, hal ini dikarenakan USG menawarkan akurasi,



siap ketersediaan, biaya rendah dan



kurangnya radiasi pengion. Namun, tetap memerlukan keahlian teknis untuk mencapai potensi diagnostik yang akurat. Ini dapat dilakukan baik transvaginal atau transabdominal: pencitraan yang transvaginal memberikan gambaran lebih detail, dimana transduser berada di dalam dekat dengan daerah pemeriksaan, sedangkan pencitraan pelvis yang transabdominal menawarkan keuntungan imaging dalam satu tampilan organ besar seperti rahim.



Pada USG ini didapatkan adanya masa bilateral pada pasien dengan pyometrium. Temuan ini cocok dengan gambaran abses tuba-ovarium.



Power Doppler Sonogram. Pada gambaran ini ditemukan adanya gambaran hipoekoik dibagian dalam dikarenakan keberadaan pus.



USG Endovaginal. Pada gambar ini ditemukan peradangan pada endometrium dengan adanya udara di dalam rongga endometrium dan juga ditemukan abses tubaovarium bilateral.



CT-Scan Computed tomography telah digunakan, sejak perkembagan dari US dan MRI, peran terbatas dalam evaluasi radiologi dari PID. Penggunaan radiasi pengion yang membatasi faktor lainnya, karena mayoritas pasien tersebut dalam usia reproduksi. Kinerja CT dengan penggunaan media kontras oral dan intravena meningkatkan metode dari akurasi diagnostik karena karakterisasi jaringan yang lebih baik. Sejumlah kecil cairan dalam cul de sac bisa dideteksi oleh CT. Suatu abses Tuboovarium mungkin tergambar sebagai massa peradangan dengan komponen padat dan kistik, dengan peningkatan semua atau bagian dari komponen padat. Tampilan paling sering dari Tubo-ovarium abcess adalah adanya cairan yang mengandung massa dengan dinding tebal. Septations mungkin juga ada. Salah satu tanda yang lebih spesifik dari abses Tubo-ovarium, yang tidak umum pada PID, adalah munculnya gelembung gas pada massa. Limfadenopati biasanya ada di daerah paraaortic pada tingkatan dari hila ginjal (limfatik ovarium dan limfatik salpingial sejajar dengan vena gonad) (Hricak et al., 2000). Kadang-kadang ovarium dapat dideteksi dalam massa. Dalam kasus seperti diagnosis abses Tubo-ovarium tidak sulit, jika tidak, massa yang mengalami inflamasi bisa dibedakan dari proses peradangan yang timbul dari appendiks (abses appendiceal) atau divertikula (Abses divertikular) atau bahkan keganasan kandung kemih. CT scan bisa digunakan sebagai pemeriksaan penunjang diagnotik utama untuk membantu mencari lebih lanjut dari gejala nyeri panggul nonspesifik, dan kadang PID juga dapat ditemukan pada pemeriksaan ini. CT scan merupakan pemeriksaan sensitif untuk mencari patologi pelvis, namun pemeriksaan ini tidak terlalu spesifik dibandingkan dengan pemeriksaan USG. Bila diagnosis PID dengan menggunakan CT-scan masih meragukan, konfirmasi dengan pemerisaan USG dapat disarankan. (1-3) Sesuai progresifitas penyakit, tuba fallopi akan semakin menebal dan membesar serta terisi oleh cairan dan bahkan berisi septa interna (lihat gambar dibawah), terdapat gambaran fluid-debris level, atau berupa gas. menandakan adanya tanda infeksi.



(4-6)



Keberadaan gas



CT scan dengan kontras, memperlihatkan adanya pembesaran pada kedua tuba dan terdapat kista berisi air dengan pembesaran dinding. Pada gambar juga terdapat cairan bebas pada pelvis dan perluas an lemak.



Terdapat abses tuba-ovarium bilateral dengan penebalan dinding, peningkatan lingkar cairan tuba dengan adanya septa inkomplit.



Komplikasi Berdasarkan penelitian retrospektif dari Ginsburg et al. menjelaskan bahwa prognosis ditegakkan berdasarkan diagnosis awal dan respon penyakit terhadap pengobatan. Komplikasi jangka panjang dari abses tuba ovarium adalah infertilitas, kehamilan ektopik, thrombosis vena ovarium, tromboflebitis, dan nyeri panggul kronis. Dari semua komplikasi, infertilitas adalah komplikasi yang paling sering ditemukan. Ruptur abses tuba ovarium akan menimbulkan peritonitis difus dan dapat mengakibatkan sepsis hingga kematian. Oleh karena itu, ruptur abses tuba ovarium merupakan kagawat daruratan bedah.



DAFTAR PUSTAKA 1. Jung SI, Kim YJ, Park HS, Jeon HJ, Jeong KA. Acute pelvic inflammatory disease: diagnostic performance of CT. J Obstet Gynaecol Res. 2011 Mar. 37(3):228-35. [Medline]. 2. Lee MH, Moon MH, Sung CK, Woo H, Oh S. CT findings of acute pelvic inflammatory disease. Abdom Imaging. 2014 Dec. 39(6):1350-5. [Medline]. 3. El Hentour K, Millet I, Pages-Bouic E, Curros-Doyon F, Molinari N, Taourel P. How to differentiate acute pelvic inflammatory disease from acute appendicitis ? A decision tree based on CT findings. Eur Radiol. 2017 Sep 11. [Medline]. 4. Quiroz FA. Pelvic inflammatory disease. Appl Radiol. 1999. 28:30–35. 5. Ellis JH, Francis IR, Rhodes M, Kane NM, Fechner K. CT findings in tuboovarian abscess. J Comput Assist Tomogr. 1991 Jul-Aug. 15(4):58992. [Medline]. 6. Wilbur AC, Aizenstein RI, Napp TE. CT findings in tuboovarian abscess. AJR Am J Roentgenol. 1992. 158:575–579.