5 0 869 KB
MINI CEK DAN LONGCASE PSIKOSOSIAL PADA TN. A DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN STASE KEPERAWATAN JIWA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Jiwa Preseptor Akademik : M. Syafwani, S.KP., M. Kep., S.Jiwa Preseptor Klinik : Hj. Marlina, S.Kep, Ns
DISUSUN OLEH:
Rahmadianoor NIM. 2014901210136
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS BANJARMASIN 2020/2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA MASALAH PSIKOSOSIAL ASUHAN KEPERAWATAN KECEMASAN INFORMASI KLIEN Insial Klien Usia Jenis Kelamin Suku Bahasa Dominan Status Perkawinan Alamat Tanggal Masuk Tanggal Pengkajian Nomor Rekam Medik Diagnosa Medis Riwayat Alergi
: : : : : : : : : : : :
Tn. A 34 tahun Perempuan √ Laki-laki Banjar Bahasa Banjar Belum Menikah Menikah √ Janda/duda Tembus mantuil, GG gandapura 06 Agustus 2021 Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan
Diet
ataupun obat : Klien mengatakan tidak memiliki program diet
√
KELUHAN UTAMA : Klien mengatakan kakinya terasa sakit, klien mengatakan kadang kepalanya terasa pusing, klien mengatakan tidak bisa tidur saat siang hari, klien mengatakan kadang merasa cemas.
PENAMPILAN UMUM DAN PERILAKU MOTORIK Fisik Berat Badan : 52 kg Tinggi Badan : 166cm Tanda-Tanda Vital : TD : 130/80 mmhg
P: 18x/menit N: 85x/menit
T: 36,7OC
Riwayat Pengobatan : Mixagrip Hasil pemeriksaan laboratorium/visum/dll : Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan Tingkat Ansietas Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan check list perilaku yang ditampilkan)
Ringan Berat √ Sedang PERILAKU Tenang Ramah Pasif Waspada Merasa membenarkan lingkungan Kooperatif Gangguan perhatian Gelisah Sulit berkonsentrasi Waspada berlebihan Tremor Bicara cepat
Panik √ PERILAKU √ Menarik Diri √ Bingung Disorientasi Ketakutan Hiperventilasi √ Halusinasi/delusi Depersonalisasi Obsesi Komplusi Keluhan somatic Hiperaktivitas Lainnya :
√ √ -
Masalah Keperawatan : Ansietas
KELUARGA Genogram X
X
X
X
X
Keterangan: : Laki-laki
: Garis perkawinan
: Perempuan
X
: Klien
: Meninggal : Garis Keturunan
: Tinggal serumah Tipe Keluarga Tipe keluarga Nuclear Family Diad Family
Extended Family Single Family
√
Pengambilan Keputusan √
Kepala Keluarga
Istri
Orang tua
Bersama-sama
Hubungan klien dengan kepala keluarga √
Kepala keluarga Orang tua Anak
Istri Lain-lain, sebutkan
Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga Jelaskan : Klien mengatakan semenjak istrinya meninggal ± 2 tahun yang lalu, klien hanya sendirian di rumah hingga sekarang. Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat Jelaskan: Klien mengatakan karena kakinya sakit dan tidak bisa berjalan jauh, jadi klien tidak dapat mengikuti kegiatan yang diadakan di lingkungan tempat tinggalnya. Masalah Keperawatan : Berduka
RIWAYAT SOSIAL
Pola Sosial : Klien memiliki pola sosial yang baik dengan orang-orang disekitar klien
Teman/orang terdekat : Klien mengatakan teman dan orang terdekat adalah saudaranya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Peran serta dalam kelompok : Klien megatakan tidak mengikuti kegiatan kelompok appaun yang diadakan di lingkungan tempat tinggalnya karena kakinya sakit dan tidak bisa berjalan jauh.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
Obat-obatan yang dikonsumsi: Mixagrip
Adakah obat herbal/obat lain yang dikonsumsi diluar resep : Klien mengatakan obat herbal yang dikonsumsi yaitu Jamu
Obat-obatan yang dikonsumsi klien saat ini : Mixagrip
Apakah klien menggunakan obat-obatan dan alcohol untuk mengatasi masalahnya: Klien tidak mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan STATUS MENTAL DAN EMOSI Penampilan ada, jelaskan 1. Cacat fisik Ada, Jelaskan
:
√ Tidak ada, Jelaskan: Klien tidak memiliki cacat fisik
2. Kontak mata
Pakaian
√ Ada, Jelaskan
: Klien ketika berbicara ada kontak mata dengan perawat
Tidak ada, Jelaskan: 3. Pakaian √ Ada, Jelaskan
: Klien berpakaian sopan dan bersih
Tidak ada, Jelaskan: 4. Perawatan diri Jelaskan : Klien merawat dirinya dengan baik, dengan cara mandi 2 kali sehari. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan Tingkah Laku Tingkah Laku Resah Agitasi Letargi Sikap Ekspresi Wajah
-
Jelaskan Klien tidak terlihat resah Klien tampak tidak mengalami agitasi Klien tampak tidak mengalami letargi Sikap klien tenang Ekspresi wajah klien tenang
Lain-lain Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
POLA KOMUNIKASI POLA KOMUNIKASI
POLA KOMUNIKASI Jelas Koheren Bicara Kotor Inkoheren Neologisme Asosiasi longgar Flight of ideas Lainnya
√ -
Aphasia Perseverasi Rumination Tangensial Banyak bicara/dominan Bicara lambat Sukar bicara
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
-
Mood dan Afek PERILAKU Senang Sedih Patah hati Putus asa Gembira Euporia
√ √ √ √ √ √
Curiga Lesu Marah/Bermusuhan Lain-lain:
JELASKAN Klien mengatakan dalam kondisi baik Klien mengatakan merasa sedih karena sudah sangat lama tidak pernah bertemu lagi dengan istrinya. Klien mengatakan tidak merasa patah hati Klien mengatakan tidak merasa putus asa Klien mengatakan sangat gembira ketika dapat berkumpul dengan saudaranya. Klien mengatakan tidak merasakan euporia Klien tidak bersikap curiga Klien tidak terlihat lesu Klien tidak menunjukan sikap marah atau bermusuhan
Masalah Keperawatan: Ansietas. Proses Pikir PERILAKU Jelas Logis Mudah diikuti Relevan Bingung Bloking Delusi Arus cepat Asosiasi lambat Curiga Memori jangka pendek PERILAKU Memori jangka panjang Halusinasi Ilusi Depersonalisasi Derealisasi Halusinasi Pendengaran
√ √ √ √ √ -
√
Persepsi Utuh JELASKANUtuh Klien tidak mengalami halusinasi Klien tidak mengalami ilusi Klien tidak mengalami depersonalisasi Klien tidak mengalami derealisasi Klien tidak mengalami halusinasi Klien tidak mengalami gangguan pendengaran
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan Kognitif
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Orientasi Realita waktu
: Ketika ditanya hari tanggal jam, klien mengatakan dengan benar : Klien ketika ditanya mengenai tempat klien berada saat ini klien menjawab di rumah : Klien mengenal orang dilingkungan tempat tinggal klien : Klien dapat beradaptasi dengan situasi
Tempat Orang Situasi Memori Gangguan Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek Gangguan daya ingat saat ini Paranemsia, sebutkan Hipernemsia, sebutkan Amnesia Tingkat Konsentrasi dan berhitung Tingkatan Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan Klien tidak memiliki gangguan daya ingat jangka panjang, klien bisa menceritakan awal mula klien mengalami cemas dan penyebabnya. Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek Klien tidak mengalami gangguan daya ingat Klien tidak mengalami paranesmia Klien mengatakan masih ingat dengan kejadian dimasa lalu yang menyebabkan ia mulai mengalami perasaan sakit diselruuh tubuh Klien tidak mengalami amnesia Klien dapat berkonsentrasi dengan baik dan mampu berhitung dengan benar Jelasakan Klien mampu berkonsentrasi ketika diajak berbicara dan berhitung Klien dapat berkonsentrasi dengan baik Klien dapat berhitung sederhana ketika diminta perawat menyebutkan angka dari 1-10.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan IDE-IDE BUNUH DIRI Ide-ide merusak diri sendiri/orang lain : Ya
Tidak
√
Jelaskan: Klien tidak ada ide untuk melakukan bunuh diri Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
ANALISA DATA Hari/Tanggal : Rabu, 14 Juli 2021 N O 1
DATA DS : -
-
DO : -
MASALAH Ansietas
Klien mengatakan kadang merasa cemas Klien mengatakan merasa sedih karena sudah sangat lama tidak pernah bertemu lagi dengan istrinya Klien mengatakan kakinya terasa sakit Klien mengatakan kadang kepalanya terasa pusing Klien mengatakan tidak bisa tidur saat siang hari dan di malam hari hanya tidur sebentar
Raut wajah klien tampak sedih
ketika membicarakan tentang istrinya.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ansietas
INTERVENSI KEPERAWATAN No Diagnosa 1. Ansietas
-
-
-
Tujuan Umum SP 1: Klien
Tujuan Khusus Setelah 1x 24 jam
SP1 :
Intervensi
Rasonal SP 1 : Hubungan saling percaya
dapat
interaksi, klien
Bina hubungan saling percaya
merupakan
menjalin dan
mampu:
dengan mengungkapkan prinsip
kelancaran hubungan interaksi
komunikasi terapeutik :
selanjutnya
membina
1. Ekspresi wajah
hubungan
bersahabat,
saling percaya
menunjukkan
baik verbal maupun non
SP 2: Klien
rasa senang,
verbal
dapat
ada kontak
mengidenfik
mata, mau
asi dan
berjabat tangan,
menggambar
mau
klien dan nama panggilan
yang
kan perasaan
menyebutkan
yang disukai klien
disadari
tentang
nama, mau
4. Jelaskan tujuan pertemuan
ansietas
menjawab
5. Jujur dan menepati janji
SP 3: Klien
salam, klien
6. Tunjukkan sikap empati dan
dapat
mau duduk
mengidentifi
berdampingan
kasi penyebab
dengan perawat
dasar
untuk
1. Sapa klien dengan ramah,
2. Perkenalkan diri dengan sopan 3. Tanyakan nama lengkap
menerima klien apa adanya. SP2 1. Bantu klien untuk
SP 2 : Untuk mengadopsi respons koping
yang
baru,
pasien
pertama kali harus menyadari perasaan
dan
mengatasi
penyangkalan dan resistens disadari
atau
tidak
SP 3 : Mengenali keadaan yang dapat munculnya Memperluas tentang
menyebabkan ansietas kesadaran perkembangan
-
ansietas
, mau
mengidentifikasi dan
SP 4: Klien
mengutarakan
menguraikan perasaannya
dapat
masalah yang
menguraikan
dihadapin
respons
-
asumsi terhadap klien 3. Gunakan pertanyaan terbuka
SP 4 : Respon koping adaptif dapat
dipelajari
melalui
analisa
mekanisme
koping
yang digunakan di masa lalu
koping
dan
untuk mengalihkan dari topik
Koping
adaptif dan
menggambar
yang mengancam ke hal yang
mengatasi stress dan mengatur
maladaptif
kan perasaan
berkaitan dengan konflik
distress
SP 5: Klien
tentang ansietas
dapat
4. Gunakan konsultasi
yang
baru
emosional
dapat yang
menyertai
3. mengidentifi
mengimplem
kasi penyebab
entasikan
ansietas
respons
-
2. mengidenfik asi
2. Validasi kesimpulan dan
ansietas
4. menguraikan
SP3
SP 5 : Klien dapat mengatasi stres
1. Bantu klien menjelaskan
dengan
mengatur
distres
situasi dan interaksi yang
emosional yang menyertainya
adaptif untuk
respons koping
dapat segera menimbulkan
melalui pengguanaan teknik
mengatasi
adaptif dan
ansietas
pelalsanaan
ansietas
maladaptive
stres.
Tekhnik
2. Bersama klien meninjau
relaksasi nafas dalam dapat
5. mengimplem
kembali penilaian klien
menurunkan ansietas Melatih
dapat
entasikan
terhadap stressor yang
untuk
menurunkan
respons adaptif
dirasakan mengancam dan
ansietas
ansietas
untuk
menimbulkan konflik
SP 6: Klien
mengatasi ansietas
3. Kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan
selalu
mengontrol
menurunkan
pengalaman masa lalu yang
ansietas
relevan SP4 1. Gali cara klien mengurangi ansietas di masa lalu 2. Dorong klien untuk menggunakan respons koping adaptif yang dimilikinya 3. Bantu klien untuk menyusun kembali tujuan hidup, memodifikasi tujuan, menggunakan sumber dan menggunakan koping yang baru 4. Bantu klien secara aktif untuk mengaitkan hubungan sebab dan akibat sambil mempertahankan ansietas dalam batas yang sesuai.
SP5 1. Dorong pasien melakukan aktivitas fisik untuk mengeluarkan energinya 2.
Libatkan orang terdekat sebagi sumber dan dukungan sosial dalam membantu klien mempelajari respons koping yang baru
3. Ajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri 4.
Dorong klien untuk menggunakan relaksasi nafas dalam
CATATAN PERKEMBANGAN No
Hari/Tanggal/
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Jam Kamis 05 Agustus
Ansietas
Membina Hubungan saling percaya (dengan klien) Mengkaji Klien Tn. A
Ansietas
SP 1 Pasien :
1. klien menerima mahasiswa dan mau menjadi pasien kelolaan 2. Kontrak waktu dengan klien selama 1 minggu 3. Klien cukup kooperatif saat dilakukan pengkajian S:
2021/09:40
Kamis, 05 Agustus 2021/15:40
1. Membina
hubungan
saling
-
percaya
mengenal
2. Mengenal
ansietas
(tanda,
gejala, penyebab dan akibat) 3. Melakukan teknik pengalihan situasi/distraksi 4. Melatih
Klien mengatakan sudah mengerti dan
melakukan
tentang ansietas dan Klien
tampak tenang O: -
Klien sudah dapat melakukan teknik pengalihan situasi/distraksi
teknik A : masalah SP 1 tercapai
pengalihan situasi/distraksi
SP 1 Keluarga : 1. Mendiskusikan masalah yang
P : Lanjutkan intervensi SP 2 Ansietas
Paraf
dirasakan
keluarga
dalam
merawat pasien 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala ansietas yang sedang dialami pasien beserta proses terjadinya 3. Menjelaskan pasien cemas
cara
merawat
Banjarmasin,07 Agustus 2021 Ners Muda,
Rahmadianoor Diketahui Preseptor akademik
( M. Syafwani, S.KP., M.Kep., Sp.Jiwa )
Preseptor
( Hj. Marlina, S
Lampiran :