Rancang Bangun Sistem Perencanaan Dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Mengunakan Metode Material Requirement Planning Pada Maharani Garmen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rancang Bangun Sistem Perencanaan Dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Mengunakan Metode Material Requirement Planning Pada Maharani Garmen Ni Luh Putu Vina Septiari 16101585 Program Studi Teknik Informatika Konsentrasi Manajemen Informatika STMIK STIKOM Indonesia Jl. Tukad Pakerisan No. 97, Denpasar - Bali Telp. (0361) 256 995 [email protected] Abstract - Material Requirement Planning is designed for demand situations that are dependent or relevant to other item requests. Material Requirement Planning can help the application of an appropriate and well-controlled production system, to reduce the risk of a shortage of raw materials in the production process due to late delivery of orders and material buildup. Based on the research that has been done it can be concluded that implementing this Material Requirement Planning the industry company can plan the right raw materials both in terms of quantity and time of delivery. The goal is to know when the material must be ordered and know how much material must be ordered. The implementation that was carried out was according with the black box testing and the design that was made previously. Keywords - Material Requirement Planning, Inventory, scheduling Abstrak - Material requirement planning dirancang untuk situasi permintaan yang dependen atau bergantung dengan permintaan item lainnya. MRP dapat membantu penerapan sistem produksi yang tepat dan terkendali dengan baik, untuk mengurangi risiko terjadinya kekurangan bahan baku pada proses produksi karena pengiriman pesanan yang terlambat maupun penumpukan material yang berlebihan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan material requirement planning ini perusahaan dapat merencanakan bahan baku yang tepat baik dalam segi jumlah maupun waktu pengirimannya. Tujuannya adalah mengetahui kapan material harus dipesan dan mengetahui berapa banyak material yang harus dipesan. implementasi yang dilakukan telah sesuai dengan pengujian black box testing dan perancangan yang dibuat sebelumnya. Kata Kunci - Material Requirement Planning, Persediaan, scheduling I. PENDAHULUAN Merupakan salah satu indikator kinerja sistem manajemen produksi yang berjalan dengan baik. Kelancaran proses produksi akan menjamin tersedianya



produk untuk diantarkan kepada konsumen secara tepat waktu. Ketepatan waktu ini akan mendorong timbulnya loyalitas konsumen sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan terhadap pesaingnya. Proses bisnis yang dijalankan oleh industri kecil menengah seringkali tidak didasari pada perencanaan yang baik. Salah satu indikasinya adalah sering terjadinya penundaan proses produksi karena bahan baku dan sumber daya lainnya belum tersedia ketika produksi akan dilakukan. Selain itu industri kecil menengah juga sering kewalahan memenuhi permintaan konsumen dikarenakan sumber daya yang tidak cukup. Akibatnya pelaku usaha sering menolak pesanan konsumen dengan dalih tidak mampu memenuhi atau khawatir terlambat memenuhi pesanan yang sudah diberikan. Kekurangan ini tentunya menyebabkan banyak pelanggan yang merasa tidak puas dengan layanan yang diberikan sehingga menurunkan tingkat kepercayaan mereka terhadap pelaku bisnis di industri kecil menengah ini. Begitu pula yang terjadi pada Maharani Garmen yang didirikan oleh Ni Wayan Artatik yang berlokasi di Br. Samu Singapadu Kaler, Sukawati, Gianyar, Bali. Proses produksi hanya dilakukan berdasarkan pesanan konsumen dengan tidak mempertimbangkan kapasitas produksi optimal yang dimiliki perusahaan. Akibatnya seringkali konsumen harus menunggu dalam waktu yang sangat lama hingga pesanannya terpenuhi dikarenakan Maharani Garmen selalu menerima semua pesanan yang masuk tanpa memperhatikan kapasitas yang mampu dicapai. Selain itu proses pengadaan bahan baku yang dilakukan tidak berdasarkan pada perhitungan yang tepat. Pada musim tingkat permintaan sedang Maharani Garment biasanya memesan bahan baku dalam jumlah besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan produksi. Jika tingkat pemesanan lebih tinggi dari permintaan biasa maka bahan baku yang dipesan akan berjumlah lebih besar pula. Cara ini dipandang perusahaan telah efektif karena tidak pernah terjadi hambatan produksi yang berarti. Namun seringkali karena tidak didasarkan pada perhitungan yang tepat, terjadi kelebihan persediaan bahan baku yang berpotensi menimbulkan tambahan biaya. Kekurangan lainnya adalah pemesanan bahan baku dilakukan setelah pesanan diterima.



Akibatnya pelanggan harus menunggu lebih lama hingga pesanannya selesai dipenuhi. Kendala-kendala tersebut, terutama yang terkait dengan bahan baku, dapat diatasi salah satunya dengan melakukan perencanaan produksi yang baik melalui Material Requirement Planning (MRP). Penerapan MRP dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai produksi optimal yang mampu dicapai sehingga sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Penerapan MRP juga dapat mendorong proses produksi yang lebih terencana dan tercapainya efisiensi biaya karena sumber daya bahan baku didatangkan sesuai dengan kebutuhan dan memperkecil kemungkinan timbulnya persediaan. Salah satu tujuan utama MRP adalah mendorong proses produksi yang lancar dan tepat waktu. Perusahaan yang tidak mampu mencapainya akan kehilangan kepercayaan dari konsumen karena terlambat melakukan proses produksi sehingga terlambat memenuhi pesanan. Selain itu perusahaan yang tidak menerapkan MRP tidak memiliki pedoman mengenai target dan rencana produksinya. Akibatnya perusahaan tidak dapat mengetahui apakah kinerja yang telah dicapai telah mampu memenuhi rencana dan target-target produksi. Penerapan MRP sangat bermanfaat untuk merencanakan kebutuhan material yang bersifat dependent atau berhubungan dengan material yang lain, seperti kebanyakan produk yang dihasilkan oleh industri kecil menengah. Sistem MRP mengendalikan agar komponen yang diperlukan untuk proses produksi dapat tersedia tepat ketika proses produksi akan dilakukan. Proses produksi yang lancar merupakan salah satu indikasi kinerja perusahaan yang baik, karena akan mampu memenuhi kebutuhan konsumen tepat pada waktunya. Salah satu tujuan utama kegiatan bisnis perusahaan adalah untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Karena itu, sistem MRP merupakan serangkaian mekanisme pengendalian yang sangat bermanfaat untuk menjamin ketersediaan bahan baku dengan jumlah dan waktu yang tepat, sehingga akan mendukung kelancaran dan ketepatan proses dan waktu produksi. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada penjelasan sebelumnya, maka penulis ingin membuatkan sistem informasi untuk memudahkan Maharani Garmen untuk melakukan produksi pesanan pelanggan, mempermudah bagian kantor dalam melakukan perencaan produksi yang akurat, mepermudah bagian gudang melakukan pengadaan stok bahan baku, penyimpanan data dan pembuatan laporan secara tersistem. Maka dari itu dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Rancang Bangun Sistem Perencanan dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Mengunakan Metode Material Requirement Planning Pada Maharani Garmen”.



II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian mengenai Rancang Bangun Sistem Perencanan dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Mengunakan Metode Material Requirement Planning pada Maharani Garmen. Irawan dan Arfin (2016), melakukan penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Lot For Lot pada PT Bukit Baja Anugrah. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi dengan metode Material Requirement Planning yang menggunakan teknik lot for lot yaitu salah satu teknik Lot sizing. Teknik ini memproduksi secara tepat berapa kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan termasuk dengan biaya yang diperlukan. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu wawancara dilakukan pada PT Bukit Baja Anugrah. Sitem yang dibangun berbasis desktop dengan fitur perencanaan bahan baku, rencana pembelian bahan baku dan laporan bulan terkait dengan perencanaan dan pengadaan kebutuhan bahan baku. Kurniawan (2018), melakukan penelitian yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Bahan Baku Menggunakan Metode Material Requirement Planning Pada PT. Multi Kadera Sejati. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi berbasis website dengan fitur pemesanan, pengelolaan bahan baku, BOM, jadwal produksi MRP. Metodelogi yang digunaka untuk merancang dan mebangun sistem ini adalah observasi dan wawancara yang di PT. Multi Kadera Sejati. Sujarwati Putri (2017), dengan judul Penerapan Material Requirement Planning (MRP) Dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pembuatan Produk Cowboy Chair Goat Skin (Studi Kasus: CV. Tiga Berlian Jaya). Penelitian ini membahas tentang penerapan MRP Dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pembuatan Produk Cowboy Chair Goat Skin pada CV. Tiga Berlian Jaya. Dengan metodelogi penelitian obeservasi pengumpulan data, dan mengelola data tersebut dengan metode MRP yang menghasilkan hasil perbandingan biaya lot for lot dan Part period balancing. Sedangkan penulis mengakat judul, Rancang Bangun Sistem Perencanan dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Mengunakan Metode Material Requirement Planning Pada Maharani Garmen. Penulis menggunakan metodelogi penitilan Observasi, Wawancara, Studi Literatur, Dokumentasi yang langsung dilakukan di Maharani Garmen. Sistem yang dibangun oleh penulis berbasis Website dengan fitur dasboard, cetak laporan, dan mengelola persedian bahan baku di gudang.



Karakteristik Sistem Menurut Ladjamudin (2013, 31) sistem adalah jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.



Menurut Hutahaean ( 2014, 3) supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut : 1. Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenkomponen yang salmg berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan sistem (boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar sistem (environment) Lingkungan luar sistem (environment) adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus tetap dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung sistem (interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsitem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung. 5. Masukkan Sistem (input) Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem apat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (output) Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, edangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 7. Pengolah Sistem Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi kan mengolah bahan baku menjadi bahan



8.



jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-aporan keuangan Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.



Menurut Hutahaean (2014, 9) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadiankejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu. Persediaan Berdasarkan Sudana (2011, 9) persediaan merupakan salah satu komponen modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling rendah dibandingkan dengan komponen modal kerja lainnya. Persediaan sangat penting bagi perusahaan, karena persediaan menjembatani kegiatan pembelian, produksi dan penjualan. Jumlah dari jenis persediaan sangat tergantung pada besar dan bentuk perusahaan. Beberapa bentuk, persediaan perusahaan dapat mencapai lebih dari lima puluh persen aset perusahaan, sehingga dana yang diinvestasikan dalam persediaan juga sangat besar.



Tujuan dari manager operasional adalah untuk menyelaraskan antara investasi persediaan dengan kepuasan konsumen. Persediaan dapat memberikan fungsi – fungsi kepada perusahaan sehingga dapat menambah fleksibilitas bagi kegiatan operasional.



Untuk mengakomodasi fungsi – fungsi persediaan, menurut Heizer dkk (2015, 27) berdasarkan proses produksi, persediaan terbagi menjadi empat jenis, yaitu: 1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah bahan – bahan yang telah dibeli tetapi belum diproses. Bahan – bahan dapat diperolah dari sumber alam atau dibeli dari supplier (penghasil bahan baku). 2. Persediaan barang setengah jadi (work in process) atau barang dalam proses adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati sebuah proses produksi/telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai atau akan diproses kembali menjadi barang jadi. 3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance, repair, operating) yaitu persediaan – persediaan yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasional yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin – mesin dan proses – proses tetap produktif.



4. Persediaan barang jadi (finished good inventory) yaitu produk yang telah selesai di produksi atau diolah dan siap dijual. 3 Bahan Baku Menurut Kholmi (2013, 29), bahan baku adalah Bahan baku bahan yang membentuk bagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan sendiri. Material Requirement Planning Menurut Haming dan Mahfud (2017, 25), Material Requirement Planning (MRP) atau Perencanaan Kebutuhan Material merupakan suatu metode yang dimulai dengan kegiatan peramalan terhadap permintaan produk jadi yang independen, menentukan kebutuhan permintaan terikat untuk kebutuhan terhadap tiap jenis komponen (material, parts, atau ingredients), jumlah pasti yang benar-benar diperlukan, dan waktu membuat peramalan secara bertahap yang diperlukan untuk memenuhi pesanan guna mencukupi suatu rencana produksi.



Menurut Herjanto (2013, 17), menyebutkan bahwa sistem MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut : 2 Meminimalkan persediaan; sistem MRP menentukan berapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan dengan jadwal induk produksi. Dengan menggunakan metode ini, pengadaan (pembelian) komponen yang diperlukan untuk suatu rencana produksi dapat dilakukan sebatas yang diperlukan saja sehingga dapat meminimalkan biaya persediaan. 3 Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman MRP mengidentifikasi banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi jumlah dan waktunya dengan memeperhatikan waktu tenggang produksi maupun pengadaan (pembeliaan) komponen, sehingga memperkecil resiko tidak tersedianya bahan yang akan diproses yang mengakibatkan terganggunya rencana produksi. 4 Komitmen yang realistis dengan MRP jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Manfaat MRP Menurut Heizer dkk (2015, 40), Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan sistem MRP untuk mengendalikan persediaan, karena MRP dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut : 2 Mendapatkan respon yang lebih baik bagi pesanan pelanggan sebagai hasil dari jadwal yang terusmenerus diperbaiki. Penerapan MRP membutuhkan jadwal induk produksi, fasilitas produksi, pelaksanaan jadwal, dan pengiriman barang yang



4



5



tepat waktu, akurat dan disiplin. Perusahaan yang mampu menerapkannya akan memiliki keunggulan bersaing dan mampu menguasai pasar. Respon yang lebih cepat terhadap perubahan pasar. Perubahan pasar yang cepat dan dinamis turut mempengaruhi permintaan dan selera pelanggan, karena itu perusahaan sangat dituntut untuk mampu memenuhi dan menjawab perubahan tersebut. Mampu memanfaatkan fasilitas dan tenaga kerja secara lebih optimal. Jadwal pengadaan bahan baku yang teratur dengan berpedoman pada jadwal induk akan mampu memberdayakan mesin dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak menimbulkan pemborosan. Melalui penerapan pengendalian persediaan, perusahaan memang mendapatkan banyak manfaat. Namun manfaat yang paling bisa dirasakan langsung bagi perusahaan adalah berkurangnya tingkat persediaan, dan oleh karena itu berdampak pada berkurangnya biaya persediaan yang harus dikeluarkan. Mendapatkan respon yang lebih baik terhadap pesanan pelanggan dan pasar, sehingga mampu memenangkan pesanan dan pangsa pasar. Pemanfaatan fasilitas dan pekerja yang lebih baik akan menghasilkan produktivitas dan pengembalian investasi yang lebih tinggi. Sedangkan persediaan yang lebih sedikit dapat membebaskan modal dan ruang untuk digunakan pada kepentingan yang lain. Manfaat ini merupakan hasil dari sebuah keputusan strategis untuk menggunakan sistem penjadwalan persediaan yang terikat.



Konsep Dasar MRP Menurut Herjanto (2013, 20), Komponen dasar MRP terdiri atas jadwal induk produksi, daftar kebutuhan material, dan catatan persediaan, yang dapat digambarkan dalam suatu sistem MRP seperti dalam Gambar 1. Berdasarkan informasi dari jadwal induk produksi dapat diketahui permintaan dari suatu produk akhirSelanjutnya, dengan mengetahui komponen yang membentuk produk akhir itu, status persediaan, dan waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan bahan atau merakit komponen yang bersangkutan, dapat disusun suatu perencanaan kebutuhan dari komponen yang diperlukan. Proses Penerapan MRP Menurut Heizer dkk (2015, 53), penerapan suatu MRP memiliki proses yang terdiri atas empat langkah utama, yaitu menyusun BOM, menghitung kebutuhan bersih bahan baku (net requirement), melakukan lot sizing, dan menyusun time-phasing requirement. Proses ini dilakukan berulang kali, merinci setiap struktur produk hingga semua komponen dibuatkan jadwalnya.



Model - Penentuan Ukuran Lot Menurut Haming dan Mahfud (2017, 39), Lot sizing merupakan kegiatan menentukan jumlah unit yang akan dipesan. Keputusan penentuan ukuran lot adalah proses atau teknik yang digunakan untuk menentukan ukuran lot. Proses MRP sering dilakukan menggunakan teknik lot for lot, yaitu jumlah unit yang dijadwalkan untuk diproduksi atau dipesan setiap periodenya sama dengan jumlah kebutuhan bersih periode tersebut. Pada kenyataannya kebijakan ini diasumsikan untuk kemudahan penggunaan saja, dan secara umum dapat dikatakan tidak optimal. Masalah untuk menemukan teknik yang optimal yang terbaik didasarkan pada set jumlah permintaan dan biaya setup dan holding untuk berbagai periode waktu yang dimiliki dan berapakah kuantitas yang dapat meminimalkan total biaya setup dan holding untuk periode yang telah direncanakan.memberikan cacatan yang penting untuk diperhatikan mengenai lot sizing dan kebutuhan bersih (net requirement). Perancangan Sistem Menurut Darmawan dan Fauzi (2013, 228), perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dokumen Flow Diagram Menurut Indrajani (2011, 23), bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemenelemen dari sistem manual, termasuk catatan akuntansi (dokumen, jurnal, buku besar, dan file), departemen organisasional yang terlibat dalam proses, dan aktivitas (baik bersifat administratif maupun fisik) yang dilakukan dalam departemen tersebut. Sistem Flow Diagram Menurut Amsyah (2005, 269), Sistem bagan alir memberikan gambaran umum dari kegiatan pemrosesan yang akan direncanakan atau yang seharusnya dikerjakan. Tekanan utama ditunjukkan kepada arus data antara mesin-mesin dan pos-pos kegiatan, seperti pada dokumen-dokumen dan laporan yang dihasilkan. Statement Of Purpose Menurut Pohan (1997, 10), Statement of Purpose yang berisi deskripsi tekstual fungsi sistem. Hal ini berguna bagi hampir semua level antara lain puncak, level pemakai, dan level lain yang tidak terlibat secara langsung dalam pengembangan system. Event List Menurut Kristanto dkk. (2015, 64), event list atau daftar kejadian digambarkan dalam bentuk kalimat



sederhana dan berfungsi untuk memodelkan kejadian yang terjadi dalam lingkungan sahari-hari dan membutuhkan tanggapan atau respon dari sistem. Suatu kejadian mewakili satu aliran data atau proses dalam diagram konteks serta deskripsi penyimpanan yang digunakan untuk memodelkan data harus diperhatikan dalam kaitannya dengan daftar kejadian. Konteks Diagram Menurut Jogiyanto (2005), Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Data Flow Diagram (DFD) Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013, 69), Data Flow Diagram awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson pada tahun 1979 yang termasuk dalam Structured System Analysis and Design Methodology yang ditulis oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Data Flow Diagram adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan tansformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang lebih detail untuk mempresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. 2.6.1 Conseptual Data Model (CDM) Menurut Kristanto dkk (2015), Conceptual Data Model (CDM) merupakan model yang dibuat berdasarkan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi objek-objek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk entity relationship diagram. 2.6.2 Physical Data Model (PDM) Menurut Kristanto dkk (2015), PDM merupakan model model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana kolom memiliki nama yang unik. Basis Data (Database) Menurut Fathansyah (2012,2), basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah



representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. 2.6.3 Objektif Basis Data (Database) Menurut Fathansyah (2012,6-7), pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini: 1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed) 2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy) 4. Ketersediaan (Availability) 5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security) 7. Kebersamaan Pemakai (Sharability) Software Menurut Valen (2019, 16) Software adalah program komputer yang berfungsi sebagai penghubung antara manusia dengan hardware komputer. Dengan kata lain, software lah yang menerjemahkan apa yang dilakukan pengguna komputer melalui peralatan input untuk diproses menghasilkan. 2.6.4 MySQL Menurut Dwiyoga (2005, 12) MySQL adalah server database. Dalam hal ini, MySQL digunakan untuk menyimpan data-data yang berhubungan dengan aplikasi mail server. Database yang berhubungan dengan ini adalah vpopmail yang digunakan unutk menyimpan domain, user dan password dalam bentuk database sehingga dengan menggunakan database, data dapat diambil atau digunakan untuk kepentingan lain, misalnya untuk user login komputer ataupun haks akses menggunakank proxy squid. Bahasa Pemrograman Menurut Sukrino (2005,37), bahasa pemrograman merupakan kumpulan aturan yang disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengguna komputer membuat program yang dapat dijalankan dengan aturan tersebut. Bahasa pemrograman dapat dikelompokkan dalam berbagai macam sudut pandang. Salah satu pengelompokkan bahasa pemrograman adalah pendekatan dari notasi bahasa pemrograman tersebut, apakah lebih dekat ke bahasa mesin atau bahasa manusia. Dengan cara ini, bahasa pemrograman dapat dikelompokkan menjadi dua yakni bahasa tingkat rendah (low-level languanges) dan bahasa tingkat tinggi (high-level languanges).



embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme itu menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. 2.6.6 HTML Menurut Anhar (2010:40), HTML adalah sekumpulan simbol-simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang digunakan untuk menampilkan halaman pada web browser. Pengujian Perangkat Lunak Menurut Simarmata (2010, 299), pengujian perangkat lunak adalah proses pengevaluasian fitur-fitur perangkat lunak dan pencarian perbedaan antara ketentuan yang dibuat dengan hasil dari pengembangan perangkat lunak itu sendiri. Tahapan pengujian dilakukan pada saat pengembangan hingga pada pemeliharaan perangkat lunak. Diawal pengujian perangkat lunak, hal pertama yang dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan beberapa teknik - teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak. III. METODE PENELITIAN Diagram Konteks Diagram konteks merupakan penggambaran yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem dan merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD. Diagram konteks dari sistem informasi perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen yang akan dibangun terdapat 3 entitas yang terlibat, yaitu admin, gudang, dan pemilik. Dimana masing-masing entitas yang ada memberikan data kepada sistem dan sistem akan memberikan feedback berupa informaasi kepada masing-masing entitas. Pada diagram konteks yang dibuat juga digambarkan mengenai aliran data dan informasi yang terjadi pada sistem yang akan dibangun. Diagram konteks dari sistem informasi perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen dapat dilihat pada gambar 3.1. Data Login Adm in H ak Akses Admin Data Produk Tam bah Info Tambah Produk Data Produk Cari Info Produk C ari Data Produk Ubah Info Produk Ubah Admin 0



Data Pesanan Tambah



Data Login Pemilik Hak Akses Pem ilik



Info PesananTambah Data Pesanan Cari



Data Pegawai Tambah Info Pegawai Tambah



Info Pesanan Cari



D ata Pegawai Ubah



Data Rencana Pembelian Tambah



2.6.5 PHP Menurut Anhar (2010, 31), PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML



Info Pegaw ai Ubah



Info Rencana Pembelian Tambah



Data Pegawai Cari



Data Rencana Pembelian Cari



Sistem Perencanaan Dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku Pada Maharani Garment



Info Data Pembelian Cari



Info Pegawai Cari Laporan Bahan Baku Periode Laporan Bahan Baku



Data Login Gudang Hak Aksese Gudang



Laporan Pesanan Periode Laporan Pesanan



Data Bahan Baku Tambah



+



Info Bahan Baku Tambah Gudang



Data Bahan Baku Cari



Laporan Rencana Pembelian Periode Laporan Rencana Pembelian



Info Bahan Baku Cari Data Retur Tambah Info Retur Tambah Data R etur C ari Info R etur C ari



Gambar 3.1 Diagram Konteks



Pem ilik



DFD Level 0 DFD level 0 merupakan diagram alir data yang menjelaskan tentang seluruh proses pengelolaan sistem dari pengguna. Simbol lingkaran, menggambarkan entitas internal atau proses, dimana data masuk ke aliran data keluar. Alir yang berbentuk garis menjelaskan arah kemana saja proses yang akan terjadi dalam pengiriman data, persegi merupakan sebuah proses tempat bekerjanya sistem dan persegi panjang merupakan tempat disimpannya data kedalam datastore. DFD level nol dari sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen mulai dari : login, mengelola data pegawai, mengelola data bahan baku, mengelola produk, mengelola data pesanan, mengelola data rencana pembelian, mengelola data retur, mengelola laporan. Berikut gambaran data flow diagram level 0 yang merupakan pengembangan dari diagram konteks. Alur ini dimulai ketika admin membuat pesanan membuat rencana pembelian. DFD level 0 dari sistem informasi perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen dapat dilihat pada gambar 3.2. Data B ahan Baku Ditambah



Mengelola Data Bahan Baku



Info Data B ahan Baku Cari Diambil



Info B ahan BakuTambah



4



Info Pesanan Cari



Data PesananTambah



Tb_P esanan



Info Bahan Baku Cari



Data Pesanan Cari



6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.



4



Tb_P esanan Informasi P esanan



15.



Data PesananTambah



+



Info Data Pesanan Cari Diambil



Informasi B ahan Baku



Info PesananTambah



Mengelola Data Pesanan



Info Data P esananTambah Diambil



+



6 Data Rencana P embelianTambah Informasi Produk



6



5.



Data Pesanan Cari



5



Data B ahan Baku Cari



Data Bahan Baku Dicari



Tb_B ahan_B aku



4.



Data Bahan BakuTambah



3



Info Data B ahan BakuTambah Di ambil



2



3.



3



Tb_Retur



7



Tb_Produk



Mengelola Data Produk



Data Produk Diubah



Info Retur Cari



+



Info Rencana PembelianTambah



+



16.



Data ProdukTambah



+



Info Data Produk Ubah Diambi l



Data ReturTambah



Admin



Info Produk Cari



Info Data P roduk Tambah Diambil Info Data Produk Cari Diambil



Data Retur Cari Mengel ola Data Retur



Info Data ReturTambah Diambil Info Data Retur Cari Diambil



Mengelola Data Rencana Pembelian



Data Rencana Pembelian Cari Data Produk Cari



Data Produk Dicari



Gudang



Data Retur Dicari Data Retur Ditambah



Info Data Pembelian Cari



InfoTambah Produk



4



Data Produk Ditambah



Data Produk Ubah Info Produk Ubah



Info ReturTambah HakAksese Gudang Data Login Gudang Data Rencana Pembelian Ditambah 5



Tb_Rencana_Pe mbeli an



17.



Info Data Rencana PemebelianTambah Diambil Info Data Rencana Pemeblian Cari Diambil Data Rencana Pemeblian Dicari



Data LoginA dmin



1



1 HakA ksesAdmi n



Tb_P egawai



Data LoginAdmin



Data Login Gudang HakAkses Gudang



Login



HakA ksesA dmin



Data Login Pemilik HakAkses P emil ik



2



+



18.



Periode Bahan Baku Diambil



Tb_B ahan_B aku



Laporan Bahan B aku Diambil



4



Tb_Pesanan



Periode Pesanan Di ambil



8



Tb_Rencana_P embe lian



P eriode Rencana Pembelian Diambil



Tb_Pegawai



Data Pegawai Ditambah



Periode Laporan Bahan Baku Periode Laporan Pesanan



+



Data Login Pemilik HakAkses Pemilik



tb_d et_produk_tmp



Integer Integer Integer Floa t Integer Date & Ti me Date & Ti me Vari able ch aracters (20)



ld_d et_produk Integ er ld_p roduk Integ er ld_b ahan Integ er juml ah Fl oat tb_pegawai



Info PegawaiTambah



tb_j eni s_pro duk



Data PegawaiTambah



Memil iki



Data Pegawai Cari Mengelola Data Pegawai



+



id_j eni s_pro duk Integer



nama_jeni s_produk Vari able ch aracters (12) Iden ti fi er_1



Info Pegawai Cari



Info Data Pegawai Ubah Diambil



Info Data Pegawai Cari Diambil



Laporan Pesanan Laporan Rencana Pembelian



P emil ik



2



Info Data Pegawai Tambah Diambil Data Pegawai Diubah Data Pegawai Dicari



l d_det_pro duk l d_pesanan l d_produk j uml ah l ama tanggal _di kerj akan tanggal _sel esai statu s



Periode Laporan Rencana Pembelian Mengelola Laporan



Laporan Rencana Pembelian Diambi l



1



tb_d et_pesa nan_tmp



Laporan Bahan Baku



Laporan Pesanan Diambil



5



Tabel pegawai berelasi dengan tabel retur dan memilik kardinalitas one to many. Tabel bahan berelasi dengan tabel detail bahan dan memiliki kardinalitas one to many. Tabel bahan berlasi dengan tabel detail produk dan memiliki kardinalitas one to many. Tabel detail bahan berlasi dengan tabel rencana pembelian dan memiliki kardinalitas one to many. Tabel detail bahan berlasi dengan tabel warna dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel warna berlasi dengan tabel produk dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel ukuran berlasi dengan tabel produk dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel jenis produk berlasi dengan tabel produk dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel produk berlasi dengan tabel detail produk dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel produk berlasi dengan tabel detail pesanan dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel pesanan berlasi dengan tabel rencana pembelian dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel pesanan berlasi dengan tabel detail pesanan dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel pesanan berlasi dengan tabel retur dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel detail pesanan berlasi dengan tabel detail retur dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel rencana pembelian berlasi dengan tabel detail rencana pemebelian dan memiliki kardinalitas many to one. Tabel retur berlasi dengan tabel detail retur dan memiliki kardinalitas many to one.



Info P egawai Ubah



tb_pesanan



id_p egawai Integer



nama_pegawai Vari able ch aracters (25) username Vari able ch aracters (15) password Vari able ch aracters (125) jeni s_kel amin Vari able mu ltibyte (6) alamat Vari able mu ltibyte (30) tel epon Vari able mu ltibyte (13) ema il Vari able mu ltibyte (30) juml ah Floa t jeni s_pegawai n Vari able ch aracters (20)



id_p esanan Integ er



nama_pesanan Vari abl e characters (20) tang gal_pe sanan Date ld_p roduk Integ er juml ah Fl oat lama Integ er



Men ambah



Iden ti fi er_1



Iden ti fi er_1



Data P egawai Ubah



Gambar 3.2 DFD Level 0 Conceptual Data Model (CDM) Gambar 3.16 merupakan gambar conceptual data model dari perancangan sistem informasi perencanaan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen terdiri dari enam belas tabel diantaranya adalah tabel pegawai, tabel bahan, tabel detail bahan, tabel warna, tabel ukuran, tabel jenis produk, tabel produk, tabel detail produk, tabel detail produk temporary, tabel pesanan, tabel detail pesanan, tabel detail pesanan temporary, tabel rencana pembelian, tabel detail rencana pembelian, tabel retur dan tabel detail retur, Dimana relasi antar tabel yang ada pada gambar 3.16 adalah sebagai berikut : 1. Tabel pegawai berelasi dengan tabel pesnan dan memilik kardinalitas one to many. 2. Tabel pegawai berelasi dengan tabel rencana pembelian dan memilik kardinalitas one to many.



Men ambah tb_produk i d_produk Integ er nama_produk Vari abl e characters (25) l ama _pengerjaan Date Di pakai Identifier_1



tb_re ncana _Pemebel ian



Di pakai



i d_re ncana _pembe li an tanggal _masuk



bukti _transakasi



Menambah Identifier_1



Memil iki



Memil iki Men gasil kan



td_d et_rencana_pembeli an



Dipa kai



i d_det_ren cana_pe mbel ia n l d_det_pro duk Integer l ama Integer



tb_u kuran id_u kuran Integ er



jeni s_ukuran Vari abl e characters (4)



tb_retur



Di pakai



Identifier_1



id_retur Integer



Iden ti fi er_1



Iden ti fi er_1



tb_warna id_warna Integ er



nama_warna Vari abl e characters (15)



Dipa kai Dipa kai



Iden ti fi er_1 tb_d et_pesa nan i d_det_pesanan Integer l d_det_pro duk Integer l d_pesanan Integer l d_produk Integer j uml ah Floa t l ama Integer



Memil iki



tb_det_bahan



Menghasi lkan



i d_det_bahan Integer l d_det_pro duk Integer



Identifier_1



Identifier_1 tb_det_pro duk Digu nakan



i d_det_pro duk Integer l d_det_pro duk Integer



Digu nakan



Identifier_1



tb_b ahan



tb_d et_retu r id_d et_teru r Integ er ld_d et_produk Integ er Iden ti fi er_1



Di gunakan



i d_bahan Integer



nama_bah an Vari able ch aracters (30) satuan Vari able ch aracters (10) j enis_bahan Vari able ch aracters (10) Identifier_1



Gambar 3.3 Conceptual Data Model (CDM) Physical Data Model (PDM) Gambar 3.4 merupakan gambar dari physical data model (PDM) dimana PDM merupakan turunan dari CDM pada gambar 3.16. Masing-masing primary key pada tabel yang saling berelasi akan masuk ke tabel lain sebagai foreign key. Hasil dari relasi antar tabel yang terjadi pada PDM ini akan digunakan sebagai acuan untuk pembuatan struktur tabel dan tabel-tabel yang ada di database sistem manajemen yang akan



dibangun. Untuk gambar dari physical data model (PDM) dari sistem informasi perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen dapat dilihat pada gambar 3.17. tb_det_pesanan_tm p ld_det_produk ld_pesanan ld_produk jumlah lama tanggal_dikerjakan tanggal_selesai status



int int int float int datetim e datetim e varchar(20)



tb_pegawai



tb_det_produk_tmp id_pegawai nam a_pegawai usernam e password jenis_kelamin alam at telepon em ail jum lah jenis_pegawain



ld_det_produk int ld_produk int ld_bahan int jum lah float



tb_pesanan



int



varchar(25) varchar(15) varchar(125) national varchar(6) national varchar(30) national varchar(13) national varchar(30) float varchar(20)



id_pesanan id_pegawai nam a_pesanan tanggal_pesanan ld_produk jum lah lam a



int



int



varchar(20) date int float int



tb_jenis_produk id_jenis_produk int



nama_jenis_produk varchar(12)



Gambar 4.1 Halaman Login



tb_produk id_produk int



id_ukuran int



id_warna int



id_jenis_produk int



nama_produk varchar(25) lama_pengerjaan date



tb_rencana_Pem ebelian id_rencana_pem belian id_pesanan int



id_pegawai int



tanggal_m asuk



bukti_transakasi



td_det_rencana_pem belian tb_ukuran



id_det_rencana_pembelian id_det_bahan int



id_rencana_pembelian ld_det_produk int lam a int



id_ukuran int



jenis_ukuran varchar(4)



Apabila username dan password yang dinputkan salah maka akan tampil pesan seperti yang terlihat pada gambar 4.2.



tb_retur tb_warna id_warna int



nam a_warna varchar(15)



tb_det_pesanan id_det_pesanan id_produk id_pesanan ld_det_produk ld_pesanan ld_produk jumlah lama



int



int



int



int int int float int



id_retur int id_pegawai int id_pesanan int



tb_det_bahan id_det_bahan int id_warna int id_bahan int ld_det_produk int



tb_det_produk id_det_produk int id_produk int id_bahan int ld_det_produk int



tb_bahan tb_det_retur id_det_terur int id_bahan int id_retur int ld_det_produk int



id_bahan int



nam a_bahan varchar(30) satuan varchar(10) jenis_bahan varchar(10)



Gambar 3.4 Physical Data Model (PDM) IV. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN



Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, maka langkah selanjutnya yaitu implementasi sistem. Implementasi sistem akan mengubah bentuk dari perancangan menjadi bentuk sebuah sistem. Setelah implementasi maka akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan dilihat kekurangankekurangan pada aplikasinya untuk pengembangan sistem selanjutnya. Hasil impelementasi di atas kemudian akan diuji kebenarannya melalui tahapan-tahapan pengujian yang telah ditentukan. Implementasi sistem yang dibahas dalam laporan penelitian pada Maharani Garmen terdapat tiga bagian hak akses, yaitu halaman admin yang akan dikelola oleh admin, halaman gudang yang dikeloam oleh gudang dan halaman pimilik yang dikelola oleh pemilik. Berikut adalah halaman-halaman yang terdapat pada sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen. Halaman Login Halaman login pada implementasi sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen yang dibangun ini, dapat akses oleh admin, gudang, dan pemilik. Pada perancangan halaman ini terdapat sebuah button masuk yang dapat digunakan untuk masuk oleh pengguna kedalam sistem. Implementasi halaman login dapat dilihat pada gambar 4.1.



Gambar 4.2 Pesan Username dan Password Salah Apabila username dan password yang diinputkan sudah benar maka login berhasil dan pengguna akan masuk ke halaman dashboard dari sistem sesuai dengan hak askses. Jika hak akses login pengguna adalah sebagai admin, maka pengguna tersebut akan dibawa kehalaman dashboard admin yang ditunjukan pada gambar 4.3. Namun jika pengguna tersebut memiliki hak akses sebagai gudang, maka pengguna tersebut akan dibawa kehalaman dashboard gudang yang ditunjukan pada gambar 4.18, dan jika pengguna tersebut memiliki hak akses sebagai pemilik, maka pengguna tersebut akan dibawa kehalaman dashboard admin yang ditunjukan pada gambar 4.25. Halaman User Interface Admin Pada halaman admin terdapat menu yaitu menu dashboard admin, data produk, data pesanan, dan data MRP. Berikut adalah menu yang ada di admin. 1. Halaman Dashboard Admin Halaman dashboard admin merupakan tampilan awal saat user melakukan login dengan hak akses admin. Jika login berhasil pada halaman sebelumnya maka akan langsung ditampilkan ke halaman dashboard admin. Pada halaman dashboard ini akan terlihat pengguna mana yang telah login pada pojok kanan atas sistem. Tampilan halaman dashboard admin ini terdiri dari informasi total pesanan, total produk dipesan, total produk selesai, pesanan pending. Pada dashboard admin juga terdapat grafik jumlah pesanan dan grafik jumlah produk. Terdapat juga menu logout yang terletak di kanan atas sistem. Pada bagian samping kiri juga terdapat list button yang akan menuju kehalanan lain. Implementasi halaman dashboard admin dapat dilihat pada gambar 4.3.



akan tampil halaman ubah data produk. Pada halaman ubah data produk terdapat beberapa field data produk yang akan diubah, dan terdapat button simpan untuk menyimpan data. Halaman ubah data produk dapat dilihat pada gambar 4.7.



Gambar 4.3 Halaman dashboard admin 2.



Halaman Data Produk Halaman produk menampilkan keseluruhan informasi dari produk. Pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman, terdapat button tambah untuk benambah data produk. Terdapat button ubah serta button hapus pada kolom aksi. Implementasi halaman produk dapat dilihat pada gambar 4.4.



Gambar 4.7 Halaman Ubah Data Produk Jika data produk berhasil diubah maka akan tampil pesan data berhasil diubah seperti yang terlihat pada gambar 4.8.



Gambar 4.8 Halaman Ubah Data Produk



Gambar 4.4 Halaman Data Produk



Ketika menekan button hapus pada aksi pada data produk makan akan muncul pemberitahuan seperti gambar 4.9.



Untuk melakukan tambah data produk, pengguna tinggal mengklik button tambah data produk, maka akan tampil halaman tambah data produk, pada halaman tambah data produk terdapat beberapa field data produk yang akan diisi, dan terdapat button simpan untuk menyimpan data. Halaman tambah data produk dapat dilihat pada gambar 4.5.



Gambar 4.9 Pemberitahuan Hapus Data Pada Data Produk Jika data produk berhasil dihapus maka akan tampil pesan data berhasil diubah seperti yang terlihat pada gambar 4.10.



Gambar 4.5 Halaman Tambah Data Produk Jika data produk berhasil disimpan maka akan tampil pesan data berhasil disimpan seperti yang terlihat pada gambar 4.6.



Gambar 4.10 Pesan data produk berhasil dihapus 3.



Gambar 4.6 Pasan Data Produk Berhasil Disimpan Untuk melakukan ubah data produk, pengguna tinggal mengklik button ubah pada kolom aksi, maka



Halaman pesanan Halaman pesanan menampilkan keseluruhan informasi dari data pesanan, pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman. Halaman pesanan dapat dilihat pada gambar 4.11.



Gambar 4.15 Halaman Tambah Data Pesanan behasil Gambar 4. 11 Halaman Data Pesanan Untuk melakukan tambah data pesanan, pengguna tinggal mengklik button tambah data pesanan, maka akan tampil halaman seperti gambar 4.12.



Setelah pesanan behasil disimpan langsung ditampilkan data pesanan yang memiliki button Cek MPS halaman seperti gambar 4.16.



Gambar 4.16 Tabel Pesanan Gambar 4.12 Halaman Tambah Data Pesanan Pada halaman diatas terdapat beberapa field maka akan tampil halaman untuk memilih nama produk, pengguna tinggal memilih produk pada tabel dengan mengklik button pada kolom aksi maka field Produk akan otomatis terisi, halaman pilih produk dapat dilihat pada gambar 4.13.



Jika ingin tombol cek MPS di klik maka akan muncul seperti gambar 4.15. Perhitungan MPS pada halaman ini mengunakan metode yang dijelaskan pada 2.5.3 perhitungan waktu produksi per produk. Data perhitungan MPS pada sistem valid dengan data perhitungan pada excel data perhitungan excel ditujukan pada 3.5.3 MPS my dress.



Gambar 4.17 Halaman MPS Gambar 4.13 Halaman Pilih Data Produk Pada halaman ini juga terdapat button simpan untuk menyimpan data pesanan. Jika data pesanan berhasil disimpan maka akan tampil pesan data berhasil disimpan seperti yang terlihat pada gambar 4.15.



4.



Halaman MRP Halaman MRP menampilkan keseluruhan informasi dari data MRP, pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman. Pada halamn MRP dilengkapi dengan button rencana pembelian. Halaman MRP dapat dilihat pada gambar 4.18. Perhitungan MRP pada halaman ini mengunakan metode yang dijelaskan pada 2.6 perhitungan waktu produksi per produk. Perhitungan Data perhitungan MPS pada sistem valid dengan data perhitungan pada excel data perhitungan excel ditujukan pada 3.5.4 Perhitungan MRP my dress.



Gambar 4. 14 Halaman Data Produk Simpan



Gambar 4.18 Halaman MRP



Ketika button diklik akan menampilkan renca pembelian bahan baku dari pesanan. seperti yang terlihat pada gambar 4.19.



Ketika button cek detail diklik akan menampilkan detail bahan baku, seperti yang terlihat pada gambar 4.22.



Gambar 4.22 Daftar detail bahan baku 3. Gambar 4.19 Halaman Rencana Pembelian Halaman User Interface Gudang Pada halaman gudang terdapat menu yaitu menu dashboard gudang, data persedaian bahan baku, data recieve bahan baku, dan data retur bahan baku. Berikut adalah menu yang ada di gudang. 1. Halaman Dashboard Gudang Halaman dashboard gudang merupakan tampilan awal saat user melakukan login dengan hak akses gudang. Jika login berhasil pada halaman sebelumnya, maka akan langsung ditampilkan ke halaman dashboard gudang. Pada halaman dashboard ini akan terlihat pengguna yang telah login pada pojok kanan atas sistem. Tampilan halaman dashboard gudang ini terdiri dari informasi total bahan baku digunakan dan total bahan baku tersedia. pada dashboard gudang juga terdapat grafik jumlah pesanan dan grafik jumlah produk. Terdapat juga menu logout yang terletak di kanan atas sistem. Pada bagian samping kiri juga terdapat list button yang akan menuju kehalanan lain. Implementasi halaman dashboard admin dapat dilihat pada gambar 4.20.



Halaman Data Recieve Bahan Baku Halaman recieve bahan baku menampilkan keseluruhan informasi dari data recieve bahan baku, pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman. Pada aksi terdapat terdapat dua button cek rencana pemebelian dan button masukan data penerimaan bahan baku. Halaman recieve bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.23.



Gambar 4.23 Halaman Data Recieve Bahan Baku Ketika halaman cek rencana pembelian diklik maka akan muncul seperti gambar 4.24 yang berisikan field yang bisa diubah ketika bahan baku diterima.



Gambar 4.24 Rencana Pembelian Recieve



Gambar 4.20 Halaman Dashboard Gudang 2.



Halaman Data Persedian Bahan Baku Halaman persedian bahan baku menampilkan keseluruhan informasi dari data persedian bahan baku, pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman. Halaman persedian bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.21.



Gambar 4.21 Persedian Bahan Baku



4.



Halaman Data Retur Bahan Baku Halaman retur bahan baku menampilkan keseluruhan informasi dari data retur bahan baku, pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman. pada aksi terdapat terdapat dua button cek data bahan baku dan button update data retur. Halaman retur bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.25. Unuk Halaman update sisa bahan baku bisa dilihat pada gambar 4.26.



Gambar 4. 25 Halaman Data Retur Bahan Baku



yang akan diisi, dan terdapat button simpan untuk menyimpan data seperti yang terlihat pada gambar 4.29.



Gambar 4.26 Haman Update Sisa Bahan Baku Halaman User Interface Pemilik Pada halaman gudang terdapat menu yaitu menu dashboard gudang, data persedaian bahan baku, data recieve bahan baku, dan data retur bahan baku. Berikut adalah menu yang ada di gudang. 1. Halaman Dashboard Pemilik Halaman dashboard pemilik merupakan tampilan awal saat user melakukan login dengan hak akses pemilik. Jika login berhasil pada halaman sebelumnya, maka akan langsung ditampilkan ke halaman dashboard pemilik. Pada halaman dashboard ini akan terlihat pengguna mana yang telah login pada pojok kanan atas sistem. Tampilan halaman dashboard gudang ini terdiri dari informasi total pesanan, total produk, pesanan yang sedang dikerjakan, dan pesanan yang terpending. Terdapat juga menu logout yang terletak di kanan atas sistem. Pada bagian samping kiri juga terdapat list button yang akan menuju kehalanan lain.



Gambar 4.29 Halaman Tambah Data Pegawai Jika data pegawai berhasil disimpan maka akan tampil pesan data berhasil disimpan seperti yang terlihat pada gambar 4.30.



Gambar 4.30 Pesan Data Pegawai berhasil disimpan Untuk melakukan ubah data pegawai, di halaman pegawai pengguna tinggal mengklik button ubah pada kolom aksi, maka akan tampil halaman ubah data pegawai, pada halaman ubah data pegawai terdapat beberapa field data pegawai yang akan diubah, dan terdapat button simpan untuk menyimpan data pegawai. Halaman ubah data user dapat dilihat pada gambar 2.31.



Gambar 4.27 Halaman Dashboard Pemilik 2.



Halaman Data Pegawai Halaman pegawai menampilkan keseluruhan informasi dari pegawai, pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman, terdapat button tambah data pegawai, serta button ubah pada kolom aksi. Halaman pegawai dapat dilihat pada gambar 4.28.



Gambar 4.31 Halaman ubah data Pegawai Jika data pegawai berhasil diubah maka akan tampil pesan data berhasil diubah seperti yang terlihat pada gambar 4.32.



Gambar 4.32 Pesan Data User Berhasil Diubah 3. Gambar 4.28 Halaman Data Pegawai Untuk melakukan tambah data pegawai, pengguna tinggal mengklik button tambah, maka akan tampil halaman tambah data pegawai. Pada halaman tambah data pegawai terdapat beberapa field data user



User Interface Halaman Laporan Persedian Bahan Baku Halaman laporan persedian bahan baku merupakan halaman yang menampilkan data persedian bahan baku, pada halaman ini terdapat search box untuk melakukan pencarian data, terdapat show entries untuk menentukan jumlah data yang ingin ditampilkan per halaman, halaman ini terdapat button detail untuk melihat pesedian bahan baku per jenis bahan baku.



Untuk halaman laporan data persedian bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.33. Halaman detail bahan baku bisa dilihat di gambar 4.34.



Gambar 4.33 Laporan Data Persedian Bahan Baku



laporan data rencana pembelian yang akan dicetak dapat dilihat pada gambar 4.38.



Gambar 4.37 Laporan Data Rencana Pembelian



Gambar 4.34 Laporan Data Persedian Bahan Baku 4.



User Interface Halaman Laporan MPS Halaman laporan MPS merupakan halaman yang menampilkan data MPS. Pada halaman ini terdapat filter data untuk menampilkan MPS berdasarkan bulan, tahun, ataupun semua data. Pada halaman ini juga terdapat button cetak untuk mencetak data MPS. Untuk halaman laporan data MPS dapat dilihat pada gambar 4.35 dan untuk laporan data MPS yang akan dicetak dapat dilihat pada gambar 4.36.



Gambar 4.35 Laporan Data MPS



Gambar 4.36 Laporan Cetak Data MPS 5.



User Interface Halaman Laporan Rencana Pembelian Halaman laporan rencana pembelian merupakan halaman yang menampilkan data rencana pembelian. Pada halaman ini terdapat filter data untuk menampilkan rencana pembelian berdasarkan tanggal, bulan, tahun, ataupun semua data. Pada halaman ini juga terdapat button cetak untuk mencetak data rencana pembelian. Untuk halaman laporan data rencana pembelian dapat dilihat pada gambar 4.37 dan untuk



Gambar 4.38 Laporan Cetak Data Rencana Pembelian V. PENUTUP



Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan cara menganalisa, merancang dan membangun sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen adalah sebagai berikut: 1. Proses analisa sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen berawal dari pengumpulan mengenai permasalahan yang mucul ketika melakukan perencanaan dan pengadaan kebutuhan bahan baku produksi serta waktu yang diperlukan untuk proses produksi suatu produk. 2. Setelah menganalisa dan mendapatkan data yang cukup, data diproses dan peneliti mulai merancang dan membangun sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen. Tahap perancangan yang dimulai dari mengidentifikasi masalah, melakukan analisa kebutuhan, mendesain sistem, penulisan kode program, melakukan pengujian sistem dan melakukan penerapan sistem. 3. Menu-menu yang terdapat dalam rancang bangun sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning pada Maharani Garmen terdiri atas: a. Sisi Admin dapat mengakses halaman dashboard, halaman produk, halaman pesanan, dan halaman MRP.



b.



Sisi Gudang dapat mengakses halaman dashboard, halaman persedian bahan baku, penerimaan bahan baku, dan sisa bahan baku. c. Sisi Pemilik dapat mengakses halaman dashboard, halaman pegawai, halaman laporan baik berupa laporan persedian bahan baku, laporan pesanan per periode, dan laporan rencana pembelian. 4. Berdasarkan pengujian sistem menggunakan black box testing didapat hasil yaitu : a. Dari pengujian sisi admin, dilakukan pengujian terhadap 4 skenario dan didapatkan hasil pengujian yang sesuai dengan hasil yang diharapkan dan dinyatakan valid. b. Dari pengujian sisi gudang, dilakukan pengujian terhadap 4 skenario dan didapatkan hasil pengujian yang sesuai dengan hasil yang diharapkan dan dinyatakan valid. d. Dari pengujian sisi pemilik, dilakukan pengujian terhadap 5 skenario dan didapatkan hasil pengujian yang sesuai dengan hasil yang diharapkan dan dinyatakan valid. Saran Saran bagi penelitian selanjutnya, khususnya dalam pengembangan sistem perencanan dan pengadaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode material requirement planning adalah menangani masalah penekanan biaya saat proses produksi untuk melengkapi sistem yang dibuat. VI. DAFTAR PUSTAKA Agus, A. 2012. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Jakarta: BPFE. Amsyah, Z. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anhar 2010. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta: PT Trans Media. Connlly, Thomas, dkk. 2010. Database System: A Pratical Approach to Design, Implementation, and Management Fifth Edition. Pearson Education. Darmawan, D., dan Fauzi, N. K. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dwiyoga 2005. No TitlMembangun Mail Server handal dengan Fedora dan Qmail. Jakarta: PT.Elex Media Kompotindo. Fathansyah 2012. Basis Data. Bandung: Informatika. Haming, dan Mahfud 2017. Manajemen Produksi Modern. Jakarta: Bumi Aksara. Heizer, Jay, dkk. 2015. Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan (terjemahan). Yogyakarta: Salemba Empat. Herjanto, E. 2013. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Grasindo. Hutahaean, J. 2014. Konsep Sistem Infomasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher. Indrajani 2011. Perancangan Basis Data dalam All in 1. Jakarta: PT. Elex Media Komputino. Irawan, Arfin, H. 2016. Rancang Bangun Sistem



Informasi Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Lot For Lot pada PT Bukit Baja Anugrah. Surabaya. Jogiyanto 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kholmi, M. 2013. Akuntasi Biaya. Yogyakarta: BPFE. Kristanto, Titu, dkk. 2015b. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Piranti Multimedia Berbasis Web. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2015 ISBN 978-602-98569-1-0. Ladjamudin 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Maturidi, A. D. 2012. Metode Penelitian Teknik Informatika. Yogyakarta: Deepublish. Pohan 1997. Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta: Erlangga. Risqi Kurniawan, M. 2018. Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Bahan Baku Menggunakan Metode Material Requirement Planning Pada PT. Multi Kadera Sejati. Surabaya. Simarmata, J. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi. Sofjan, A. 2011. Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudana 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik. (Erlangga, Ed.). Sujarwati Putri, A. 2017. "PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DALAM PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN PRODUK COWBOY CHAIR GOAT SKIN (Studi Kasus: CV. Tiga Berlian Jaya )". Sukamto, R. A., dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung. Sukrino, Utami, dkk. 2005. Langkah Belajar Logika dan Algoritma Menggunakan Bahasa C dan C++ di GNU/Linux. Yogyakarta: Andi. Syaukani, M. 2005. Mengelola Data Pada MYSQL Server Menggunakan Visual fox pro 8. Jakarta: PT. Elex Media Kompotindo. Valen, S. 2019. Superman IT. Jakarta: Gagas Media. Wahana Komputer 2010. SQL Server 2008 Express. Semarang: Penerbit Andi dan Wahana Komputer. Wahana Komputer 2015. "Webmaster Series: Menguasai CSS". Yogyakarta: Andi. Yuniar, S. 2010. No TitlWEB MY Profile dengan Joomla 1.5.x. Jakarta: Gramedia.