4 0 850 KB
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
OPTIMALNYA ALUR DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN DI RSUD BUDI RAHAYU KOTA MAGELANG Disusun oleh: NAMA
: Cresti Verian Jani, A.Md.Kep
NIP
: 199009182020122007
NO. DAFTAR HADIR : 29 JABATAN
: Perawat Pelaksana
SKPD
: RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
COACH MENTOR
: ISWAHYUDI, SP., MP. : dr. Majid Rohmawanto
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN CLXXII BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2021 HALAMAN PERSETUJUAN i
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DANPERAN PNS DALAM NKRI OPTIMALNYA ALUR DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN DI LINGKUNGAN RSUD BUDI RAHAYU KOTA MAGELANG
Nama Peserta NIP
: Cresti Verian Jani, A. Md. Kep : 199009182020122007
Nomor Daftar Hadir
: 29
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada: Hari : Selasa Tanggal
: 26 Oktober 2021
Tempat
: BKPP Kota Magelang (secara virtual)
Magelang, 27 Oktober 2021. Menyetujui, Coach
Mentor ,
ISWAHYUDI, SP., MP. Widyaiswara Ahli Madya
Dr. Majid Rohmawanto Plt. Kasie Pelayanan Medis dan Keperawatan NIP. 19730311 200604 1 001
NIP.19701028 200012 1 002
ii
HALAMAN PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
OPTIMALNYA ALUR DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN DI RSUD BUDI RAHAYU KOTA MAGELANG Nama Peserta NIP
: Cresti Verian Jani, A.Md.Kep : 199009182020122007
Nomor Daftar Hadir
: 29
Dinyatakan telah diseminarkan pada: Hari : Rabu Tanggal
: 27 Oktober 2021
Tempat
: BKPP Kota Magelang (secara virtual) Semarang, 27 Oktober 2021 Mengesahkan, Coach
Mentor
ISWAHYUDI, SP., MP. Widyaiswara Ahli Madya
Dr. Majid Rohmawanto Plt. Kasie Pelayanan Medis dan Keperawatan NIP. 19730311 200604 1 001
NIP. 19701028 200012 1 002
Penguji/Narasumber,
Drs. KUNTO NUGROHO HP, M.Si. Widyaiswara Ahli Utama NIP. 19580115 198503 1 014
PRAKATA iii
Segala puji syukur penulis panjatkan atas rahmat, barokah, hidayah serta inayah yang diberikan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi
dengan
judul
“OPTIMALNYA
ALUR
DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN DI LINGKUNGAN RSUD BUDI RAHAYU KOTA MAGELANG” merupakan syarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat serta turut membantu dalam proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini: 1. Dr. H. Muchamad Nur Azis, Sp. PD, K-GH, FINASIM selaku Walikota Kota Magelang yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. 2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah yang telah menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. 3. Plt. Kepala BKPP Kota Magelang Kepala DP4KB Kota Magelang, Ibu Khudhoifah, S.H, M.M., dan jajarannya yang telah memfasilitasi peserta Latihan Dasar CPNS Angkatan CLXXII Pemerintah Kota Magelang. 4. Bapak ………………………. selaku narasumber yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada saya. 5. Bapak Iswahyudi, SP. MP. selaku coach yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada saya dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi. 6. Dr. Majid Rohmawanto selaku mentor yang telah membimbing, memberikan arahan dan memotivasi saya dalam menyusun Rancangan Aktualisasi selama masa mentoring. 7. Para Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI untuk dapat diaktualisasikan di Instansi. 8. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil
dalam
menyelesaikan
seluruh iv
rangkaian
kegiatan
dan
kewajiban pada masa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil; 9. Teman-teman RSU Budi Rahayu Kota Magelang yang selalu mendukung kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Demikian Rancangan Aktualisasi saya, semoga dapat memberikan manfaat dan memberikan kontribusi pada para pembaca Magelang, 26 Oktober 2021
Cresti Verian Jani, A.Md. Kep. NIP. 1990092020122007
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. j HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii PRAKATA...................................................................................................iv DAFTAR ISI................................................................................................vi DAFTAR TABEL........................................................................................vii DAFTAR GAMBAR...................................................................................vii BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA............................1 A. Gambaran Umum Organisasi.....................................................1 B. Tugas Peserta.............................................................................5 C. Role Model..................................................................................8 BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI........................10 A. Identifikasi Isu.............................................................................9 B. Analisis Isu................................................................................12 C. Analisis Penyebab.....................................................................13 D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan........................................16 E. Gagasan Pemecahan Isu.........................................................17 F. Rancangan Aktualisasi Habituasi.............................................17 G. Jadwal Kegiatan........................................................................38 H. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala...........................41 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................42 CURRICULUM VITAE...............................................................................43
vi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Identifikasi isu ...........................................................................10 Tabel 2.2 Data Dukung Isu .......................................................................11 Tabel 2.3 Analisis isu APKL .....................................................................13 Tabel 2.4 Analisis isu USG .......................................................................14 Tabel 2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021...............................................................................20 Tabel 2.6 Jadwal rancangan aktualisasi ..................................................38 Tabel 2.7 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ..........................41
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 RSUD Budi Rahayu Kota Magelang……………………………2 Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD Budi Rahayu ……………………...3 Gambar 1.3 Foto Role Model…………………………………………………..8 Gambar 1.4 Diagram Fishbone……………………………..………………..15
vii
1
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisasi 1. Dasar Hukum Organisasi. Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Upaya kesehatan yang diusahakan
pemerintah
bertujuan
pada
pelayanan
kesehatan
paripurna dimana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang sesuai dengan UU RI No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. RSUD Budi Rahayu berdiri sebagai amanat Peraturan Walikota Magelang Nomor 13 Tahun 2019 tetang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Kerja Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Budi Rahayu Dinas Kesehatan Kota Magelang. 2. Tugas Fungsi Organisasi. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 yang telah diperbarui dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum (BLU) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi dalam mengelola keuangannya.
2
Terkait dengan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018, maka dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, RSUD Budi Rahayu Kota Magelang termasuk salah satu instansi pelayanan kesehatan yang juga berkewajiban memenuhi persyaratan pada peraturan tersebut. RSUD Budi Rahayu Kota Magelang mempunyai luas 2.640 m2, terletak di Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Awalnya merupakan bagian dari RSUD Tidar Magelang untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Gambar 1.1 Tampak depan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Rumah Sakit Umum Daerah Budi Rahayu Kota Magelang adalah RSUD kelas D milik Pemerintah Kota Magelang yang merupakan unsur pendukung Dinas Kesehatan untuk melaksanakan kegiatan teknis, bersifat fungsional, bekerja secara profesional dan bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah. RSUD Budi Rahayu Kota Magelang memiliki tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
3
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. RSUD Budi Rahayu Kota Magelang pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Jumlah tenaga di RSUD Budi Rahayu adalah 97 orang, yang terdiri dari :
a. Medis 11 b. Paramedis 38 c. Penunjang 16 d. Manajemen 6 e. Lain-lain 26
3. SOTK (Posisi Peserta Diperjelas)
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Keterangan : Lingkaran merah merupakan posisi penulis
4
4. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi. a. Visi Kota Magelang “Membawa Kota Magelang menjadi masyarakat Maju, Sehat dan Bahagia.” b. Misi Kota Magelang 1. Meningkatkan masyarakat yang relijius, berbudaya, beradab, toleran, berlandaskan iman dan taqwa 2. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia 3. Mewujudkan tata Kelola pemerintahan yang baik dan inovatif 4. Meningkatkan ekonomi masyarakat dengan peningkatan peran UMKM berbasis ekonomi kerakyatan 5. Mewujudkan kota modern yang berdaya saing dengan peningkatan kualitas tata ruang dan infrastruktur. c. Visi Rumah Sakit “Menjadi Rumah Sakit Rujukan Pertama Yang Berkualitas dan Terjangkau” d. Misi Rumah Sakit 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas 2. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Budi Rahayu 3. Tersedia sarana dan prasarana rumah sakit yang terstandar, aman, nyaman, dan terjangkau. e. Nilai-Nilai Rumah Sakit Nilai dasar merupakan acuan bagi semua pegawai RSUD Budi Rahayu Kota Magelang dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai dasar diharapkan menjadi budaya organisasi dan menjadi motivator bagi bagi setiap individu untuk senantiasa bekerja lebih baik dan profesional dalam memberikan pelayanan. Setiap individu RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
5
bukan hanya mempunyai pengetahuan dan ketrampilan tetapi juga bersikap dan berperilaku yang baik pula. Nilai dasar pada dasarnya merupakan nilai-nilai luhur yang sudah menjadi tata nilai bagi para pegawai dan dirumuskan menjadi budaya dalam bekerja sebagai berikut: 1. Profesionalisme; 2. Tanggungjawab; 3. Integritas;dan 4. Kepedulian d. Tujuan Strategi RSUD Budi Rahayu Kota Magelang 1. Kemandirian finansial rumah sakit; 2. Kepuasan pelanggan; 3. Pelayanan yang prima; 4. Sumber daya manusia yang kompeten dan komitmen tinggi; dan 5. Sebagai rumah sakit rujukan pertama di Kota Magelang B. Tugas Peserta 1. Tugas jabatan fungsional Perawat Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 35 Th. 2019. Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan kepada masyarakat pada sarana kesehatan. Adapun rincian tugas Perawat (Pasal 8) adalah a.
Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
b.
Melakukan komunikasi terapeutik dalam memberikan asuhan keperawatan
c.
Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotive
d. Memfasilitasi
penggunaan alat-alat Pengamanan/ pelindung fisik
6
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif e.
Memberikan oksigenasi sederhana
f.
Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal
g.
Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenan dan aman serta bebas risiko penularan infeksi
h.
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah
i.
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
j.
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas
k.
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas
l.
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
m. Melakukan n.
tindakan terapi komplementer/holistic
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
o.
Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif
p.
Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang
ajal
dalam
keperawatan q.
Melakukan perawatan luka; dan
r.
Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
pelayanan
7
2. Role Model
Gambar 1.3. Foto Role model Bapak Paryono. Role Model adalah seorang yang kita jadikan teladan yang baik, sehingga sikap dan tingkah lakunya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis memilih Mayor (Purn.) Paryono sebagai role model. Beliau kelahiran Wates, 29 Juli 1960. Beliau adalah Purnawirawan TNI-AD Republik Indonesia yang juga merupakan ayah penulis. Seorang ayah sekaligus menjadi ketua RT dilingkungannya. Beliau adalah sosok yang bertanggungjawab, sederhana dan ramah. Sebagai ayah, beliau selalu mengajarkan kami untuk saling menghormati, baik dengan orang tua, saudara dan tetangga. Selain itu, dalam melaksanakan tugasnya sebagai ketua RT dalam hal ini beliau selalu mengadakan pertemuan minimal 1 bulan sekali untuk melakukan musyawarah dalam menghadapi masalah dilingkungan sekitar Sebagai kepala RT, beliau selalu berpendapat bahwa lingkungan harus mempunyai program kreatif dan inovatif, seperti mendaur ulang sisa rumah tangga yang sudah tidak terpakai seperti kaleng susu anak yang sudah habis dijadikan pot tanaman hias. Ayah juga merupakan seorang yang religious. Dalam menjalankan kesehariannya, beliau tidak lupa untuk mengerjakan solat tepat waktu. Selain itu, beliau sering mengikuti pengajian-pengajian dan tidak lupa mengajak seluruh anggota keluarganya.
8
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu Isu suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Penanganan isu oleh suatu organisasi/instansi menjadi suatu solusi pemecahan masalah agar visi dan misi suatu organisasi dapat tercapai. Berbagai isu yang disusun dalam Rancangan Aktualisasi ini bersumber dari aspek kedudukan dan peran sebagai ASN yang tercakup dalam Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Isu yang diangkat pada rancangan aktualisasi ini terdiri dari beberapa isu/permasalahan utama yang terjadi di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang. Sehubungan dengan tugas Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XCVII tahun 2021 ini, Penulis mencoba mengidentifikasi beberapa isu yang ada di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang. Identifikasi isu tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Identifikasi Isu Sumber Isu
Kondisi Saat Ini
Kondisi yang
No
Isu
1.
Belum optimalnya penggunaan gelang identifikasi pasien di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Pelayan public Whole of Goverment
Belum semua pasien menggunakan gelang identifikasi, terutama pasien dari IGD dan Poli
Setiap pasien yang dirawat inap sudah menggunakan gelang identifikasi guna menghindari kekeliruan pasien.
2.
Belum optimalnya pendokumentasian catatan terintegrasi pada pasien rawat inap di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Pelayanan Publik, Manajemen ASN
Pendokumentasia n catatan terintegrasi masih belum runtut dan lengkap.
Pendokumentasian catatan terintegrasi harus jelas, runtut dan lengkap, dari awal pasien masuk rawat inap sampai mempersiapkan pasien pulang.
diharapkan
9
No
Isu
Sumber Isu
Kondisi Saat Ini
Kondisi yang diharapkan
3.
Kurangnya pengetahuan dalam membuang sampah medis dan non medis di lingkungan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Pelayanan Publik, Whole of Government
Sampah medis masih bercampur dengan sampah non medis dan safety box
Setiap karyawan paham untuk menempatkan sampah ditempat sampah sesuai jenisnya.
4.
Kurangnya pengetahuan untuk menggunakan handscrub sebelum dan sesudah Vaksin di lingkungan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Pelayan public
Peserta vaksin tidak mencuci tangan menggunakan handscrub baik sebelum maupun sesudah vaksin.
Peserta vaksin memahami pentingnya menggunakan handscrub sebelum dan sesudah vaksin.
5.
Belum optimalnya alur dekontaminasi alat kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Pelayan public, Whole of Government, Manajemen ASN
Alat yang telah digunakan tidak segera dilakukan dekontaminasi dan hanya diletakan di wastafle/troli tindakan
Alat medis yang telah digunakan bisa langsung didekontaminasi di ruang dekontaminasi alat
Tabel 2.2. Data Dukung Isu No. Isu dan Sumber Isu 1. Belum optimalnya penggunaan gelang identifikasi pasien di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu: Whole of Government, Pelayanan Publik.
Data Dukung Isu - Pasien yang masuk dari IGD untuk rawat inap tidak menggunakan gelang identifikasi.
10
No. Isu dan Sumber Isu 2. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Data Dukung Isu - Pendokumentasian asuhan keperawatan belum runtut dan lengkap
Sumber Isu: Manajemen ASN, Pelayanan Publik.
3.
Kurangnya pengetahuan dalam membuang sampah medis dan non medis di lingkungan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
- Sampah medis masih bercampur dengan sampah non medis dan safety box
Sumber Isu: Pelayan publik, Whole of Government. 4.
Kurangnya pengetahuan untuk cuci tangan menggunakan handscrub/air sebelum dan sesudah Vaksin di lingkungan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
- Berdasarkan informasi lapangan, masih ditemukan peserta vaksin yang tidak cuci tangan menggunakan handscrub/air ditempat yang disediakan
Sumber Isu: Pelayanan Publik 5.
Belum optimalnya alur dekontaminasi alat kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu: Manajemen ASN, Pelayan publik, Whole of Government
- Alat yang telah digunakan tidak segera dilakukan dekontaminasi dan hanya diletakan di wastafle/troli tindakan \
11
B. Analisis Isu Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Analisis Kriteria Isu menggunakan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang. Aktual artinya benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis
serta
relevan
untuk
dimunculkan
inisiatif
pemecahan
masalahnya Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat tidak A/P/K/L, nilai 2 berarti kurang A/P/K/L, nilai 3 berarti cukup A/P/K/L, nilai 4 berarti A/P/K/L, dan nilai 5 berarti sangat A/P/K/L, pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kelayakan, dan kekhalayan. Hasil analisis APKL terkait isu-isu di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang disajikan dalam tabel 2.3. di bawah ini: Tabel 2.3. Analisis Isu APKL No 1.
Isu Belum optimalnya penggunaan gelang identifikasi pasien di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
A 4
Kriteria (skor) P K L 3 4 4
Jumlah
Peringkat
15
III
12
No
Isu
Kriteria (skor) A P K L 5 4 5 3
Jumlah
Peringkat
17
II
2.
Belum optimalnya pendokumentasian catatan terintegrasi pada pasien rawat inap di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
3.
Kurang disiplinnya staf dalam pembuangan sampah medis dan non medis di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
5
3
2
3
13
V
4.
Kurangnya kesadaran peserta vaksin untuk cuci tangan menggunakan handscrub / air sebelum dan sesudah Vaksin di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
4
4
3
3
14
IV
5.
Belum optimalnya alur dekontaminasi alat kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
5
5
5
5
20
I
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis USG. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat tidak U/S/G, nilai 2 berarti kurang U/S/G, nilai 3 berarti cukup U/S/G, nilai 4 berarti U/S/G, dan nilai 5 berarti sangat U/S/G. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil analisis USG terkait isu-isu di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang disajikan dalam tabel 2.4 berikut:
13
Tabel 2.4. Analisis Isu dengan USG Isu
Urgenc y
Seriousnes s
Growt h
Jumla h
Rangkin g
1.
Belum optimalnya penggunaan gelang identifikasi pasien di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
3
3
3
9
III
2.
Belum optimalnya pendokumentasia n asuhan keperawatan pada pasien rawat inap
4
4
4
12
II
3.
Belum optimalnya dekontaminasi alat kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
5
4
5
14
I
No .
Berdasarkan hasil analisis APKL dan USG, maka isu prioritas yang harus diselesaikan adalah Belum optimalnya alur dekontaminasi alat kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang.
C. Analisis Penyebab Isu
prioritas
dianalisis
dengan
alat
bantu
Fishbone
untuk
mendapatkan penyebab-penyebab yang perlu diintervensi dengan melakukan kegiatan/inovasi. Teori ada pada Modul Analisis Isu Kontemporer (Lembaga Administrasi Negara RI, 2019). Harus ada simpulan
penyebab-penyebab
prioritas
yang
akan
diselesaikan.
Mengidentifikasi kategori-kategori: 1. Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang
14
ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”. 2. Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain: 1)
Method (metode atau proses),
2)
Material (termasuk raw
material, consumption,
dan
informasi), 3)
Man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
4)
Milieu / Mother Nature (lingkungan).
MATERIAL
MAN
Belum optimalnya pemahaman tentang alur dekontaminasi alkes
Belum adanya sosialisasi SOP alur dekontaminasi alat kesehatan
Tidak ada karyawan RSUD Budi Rahayu bersertifik at cssd
Belum adanya SOP alur dekontamin asi alat kesehatan
Belum adanya alur Belum adanya poster dekontaminasi dekontaminasi yang jelas Gambar 2. Diagram fishbone alat
Belum adanya pedoman alur dekontami nasi alat kesehatan
Belum lengkapnya sarana dan prasarana alur dekontaminas i alat Kesehatan
Belum lengkapnya sarana dan prasarana di ruang
METHOD
MILIEU/ENVIRONMENT dekontamin asi alat
Belum optimalnya alur dekontaminas i alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
15
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan menggunakan fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu: 1. Man
: - Tidak ada karyawan RSUD Budi Rahayu bersertifikat cssd - Belum optimalnya pemahaman tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
2. Material : - Belum adanya pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang - Belum adanya SOP dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang 3. Method : -
Belum adanya sosialisasi SOP alur dekontaminasi
alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang - Belum adanya poster dekontaminasi alat 4. Mileu : - Belum adanya alur dekontaminasi yang jelas - Belum lengkapnya sarana dan prasarana alur dekontaminasi alat Kesehatan
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan Dekontaminasi merupakan suatu proses fisika maupun kimia yang bertujuan untuk mengurangi namun tidak menghilangkan jumlah mikroba yang mengkontaminasi, sehingga alat tersebut lebih aman (penurunan resiko penularan dari alat) untuk ditangani staf sebelum dibersihkan (Tietjen et al., 2004). Dampak bila Alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang tidak diselesaikan maka pasien dan nakes
16
berisiko mendapatkan infeksi. Melaksanakan alur dekontaminasi dengan optimal akan memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis, sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya dan memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang. E. Gagasan Pemecahan Isu Gagasan
pemecahan
isu
prioritas
adalah
optimalisasi
alur
dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang. Selanjutnya akan dilaksanakan 5 (lima) kegiatan, yaitu: a. Menyusun draft Standar Operational Procedure (SOP) tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang (Sumber kegiatan : SKP) Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan penyebab dari unsur Method yaitu Belum adanya sosialisasi SOP alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang b. Menyusun draft pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan (Sumber Kegiatan : SKP) Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan penyebab dari unsur Material yaitu Belum adanya pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang c. Melengkapi sarana dan prasarana alurdekontaminasi alat Kesehatan (Sumber kegiatan : SKP) Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan penyebab dari unsur Milieu yaitu Belum lengkapnya sarana dan prasarana di ruang dekontaminasi alat Kesehatan d. Mempersiapkan simulasi alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang (Sumber Kegiatan : SKP, Inovasi). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan penyebab dari
17
unsur Man yaitu Belum optimalnya alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
e. Melakukan evaluasi kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang ( Sumber Kegiatan : Inovasi) Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan penyebab dari semua unsur Man, Material, Method dan Milieu F. Rancangan Aktualisasi Habituasi Unit Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Budi Rahayu Kota
Identifikasi Isu
Magelang. 1. Belum optimalnya penggunaan gelang identifikasi pasien di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu : Pelayan public, Whole of Goverment 2 Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu : Pelayanan Publik, Manajemen ASN 3 Kurang
disiplinnya
staf
dalam
pembuangan
sampah medis dan non medis di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu : Pelayanan public, Whole of Government 4 Kurangnya kesadaran peserta vaksin untuk cuci tangan menggunakan handscrub/air sebelum dan sesudah Vaksin di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu : Pelayanan Publik 5 Belum optimalnya dekontaminasi alat kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Goverment
18
Isu yang diangkat
: Belum optimalnya dekontaminasi alat kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Isu : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Goverment
Penyebab Isu :
1. Man
: Belum optimalnya pemahaman tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
2. Material : Belum adanya draft pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang 3. Method : Belum adanya sosialisasi SOP alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang 4. Mileu
: Belum lengkapnya sarana dan prasarana alur dekontaminasi alat
Judul
kesehatan : Optimalisasi alur dekontaminasi alat Kesehatan di
Gagasan
RSUD Budi Rahayu Kota Magelang : Selanjutnya akan dilaksanakan 5 (lima) kegiatan
Pemecahan Isu
untuk menyelesaikan isu, yaitu: 1. Menyusun draft Standar Operational Procedure (SOP)
tentang
alur
dekontaminasi
alat
Kesehatan (Sumber kegiatan : SKP) 2. Menyusun draft pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan (Sumber Kegiatan : SKP)
19
3. Melengkapi
sarana
dan
prasarana
alur
dekontaminasi alat Kesehatan (Sumber kegiatan : SKP) 4. Mempersiapkan simulasi alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang (Sumber kegiatan : SKP, Inovasi) 5. Melakukan evaluasi kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang ( Sumber Kegiatan : Inovasi)
20
Tabel 2.5. Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 N o 1 1.
Kegiatan
2 Menyusun draft Standar Operational Procedure (SOP) tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan
Sumber kegiatan : SKP
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4 Draft Standar Operasional Prosedur (SOP)
1.1 Mencari dan 1.1 Diperoleh mengumpulkan referensi referensi mengenai mengenai alur alur dekontaminasi dekontaminasi alat kesehatan. alat Kesehatan
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6 Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang alur Akuntabilitas (Tanggung dekontaminasi alat Jawab) kesehatan Saya bertanggungjawab akan memberikan dalam mencari referensi kontribusi terhadap alur dekontaminasi alat pencapaian VISI Kesehatan dengan baik Menjadi rumah sakit rujukan yang Nasionalisme (Sila ke 1) berkualitas, Bersemangat dalam terjangkau dan mencari referensi profesional mengenai alur Dan terhadap dekontaminasi alat pencapaian MISI Kesehatan Memberikan pelayanan Komitmen Mutu (efektif kesehatan yang dan efisien) berkualitas Mencari referensi Pustaka yang jelas , berkualitas dan mudah dipahami.
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7 Menyusun draft Standar Operational Procedure (SOP) tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan memperkuat nilai organisasi Profesionalism e
21
N o
Kegiatan
TAHAPAN KEGIATAN
1
2
3 1.2 Melakukan penyusunan draft SOP disesuaikan dengan kondisi di rumah sakit.
OUTPUT/HASIL
4 1.2 Ada draft SOP alur dekontaminasi alat yang sesuai dengan kondisi Rumah Sakit.
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Akuntabilitas ( Tanggung Jawab) Saya bertanggung jawab dalam Menyusun draft SOP alur dekontaminasi alat dengan memilih referensi yang jelas Komitmen Mutu ( efektif dan efisien) Melakukan pembuatan SOP alur dekontaminasi alat dengan pedoman dan disesuaikan dengan kondisi rumah sakit Nasionalisme (Pancasila III) Melakukan penyusunan draft SOP alur dekontaminasi alat dengan bekerjasama dengan bagian lain
1.3 Mendiskusikan dengan atasan mengenai draft SOP yang telah
1.3 Ada hasil diskusi tentang draft SOP dengan atasan
Nasionalisme (Pancasila sila ke IV) Dalam menyusun draft SOP, saya lakukan
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
22
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
disusun
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 dengan bermusyawarah dengan atasan untuk mencapai kesepakatan Etika Publik (Sopan): Saya berdiskusi dengan atasan dilakukan dengan sopan santun untuk mendapatkan arahan dari atasan.
1.4 Mensosialisasikan 1.4 Draft SOP draft SOP yang dipahami oleh telah disusun dan semua disepakati atasan paramedis
Akuntabilitas ( Tanggung jawab) Melakukan sosialisasi draft SOP alur dekontaminasi alat dengan penuh tanggung jawab Etika Publik (Sopan): Sosialisasi dilakukan dengan Bahasa yang sopan dan mudah dimengerti dan tidak menggurui Pelayanan Publik : Peyusunan draft SOP
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
23
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 alur dekontaminasi alat
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
bertujuan agar ada panduan yang jelas dan sesuai dengan standar dalam memberikan pelayanan pada pasien. Manajemen ASN : Penyusunan draft SOP dilakukan dengan mencari sumber referensi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Whole of Government : Dalam penyusunan SOP dilakukan dengan berkonsultasi dengan atasan 2.
Menyusun draft pedoman tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan
Draft pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan
Draft pedoman tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan RSUD
Menyusun draft draft pedoman tentang alur dekontaminasi
24
N o
Kegiatan
1
2 RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Sumber Kegiatan : SKP
TAHAPAN KEGIATAN 3 2.1 Mencari dan mengumpulkan referensi untuk menyusun pedoman alur dekontaminasi alat kesehatan.
OUTPUT/HASIL
4 2.1 Ada referensi mengenai pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6 Budi Rahayu Kota Magelang Akuntabilitas (Tanggung akan memberikan Jawab) kontribusi terhadap Saya bertanggungjawab pencapaian dalam mencari referensi MISI menyusun pedoman alur Meningkatkan dekontaminasi alat kualitas dan Kesehatan dengan benar profesionalisme sumber daya Nasionalisme (Sila ke 1) manusia Bersemangat dalam kesehatan Rumah mencari referensi Sakit Umum Menyusun pedoman Daerah Budi mengenai alur Rahayu. dekontaminasi alat Kesehatan Komitmen Mutu (efektif dan efisien) Mencari referensi Pustaka yang jelas , berkualitas dan mudah dipahami.
2.2 Melakukan 2.2 Adanya penyusunan Pedoman alur pedoman alur dekontaminasi dekontaminasi alat alat yang
Akuntabilitas ( Tanggung Jawab) Saya bertanggung jawab dalam menyusun
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7 alat Kesehatan memperkuat nilai organisasi Tanggung jawab
25
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3 disesuaikan dengan kondisi di rumah sakit.
OUTPUT/HASIL
4 sesuai dengan kondisi Rumah Sakit.
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 pedoman alur dekontaminasi alat dengan memilih referensi yang jelas Komitmen Mutu ( efektif dan efisien) Melakukan pembuatan pedoman alur dekontaminasi alat dengan referensi terbaik yang disesuaikan dengan kondisi rumah sakit Nasionalisme (Pancasila III) Melakukan penyusunan pedoman alur dekontaminasi alat dengan bekerjasama dengan bagian lain
2.3 Mendiskusikan dengan atasan mengenai draft pedoman yang telah disusun
2.3 Ada hasil diskusi tentang pedoman alur dekontaminasi dengan atasan
Nasionalisme (Pancasila sila ke IV) Dalam menyusun pedoman, saya lakukan dengan bermusyawarah dengan atasan untuk mencapai kesepakatan
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
26
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Etika Publik (Sopan): Saya berdiskusi dengan atasan dilakukan dengan sopan santun untuk mendapatkan arahan dari atasan. Pelayanan Publik : Peyusunan Pedoman alur dekontaminasi alat bertujuan agar ada panduan yang jelas dan sesuai dengan standar dalam memberikan pelayanan pada pasien. Manajemen ASN : Penyusunan Pedoman dilakukan dengan mencari sumber referensi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
27
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Whole of Government :
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
Sarana dan prasarana medik alur dekontaminasi sudah lengkap akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian Akuntabilitas (Tanggung MISI Tersedia Jawab) : sarana dan Saya dengan penuh prasarana rumah tanggung jawab membuat sakit yang terstandar, aman, proposal pengadaan nyaman, dan saranan prasarana yang terjangkau dibutuhkan
Kegiatan melengkapi sarana dan prasarana alur dekontaminasi alat Kesehatan memperkuat nilai organisasi Tanggung jawan dan Integritas
Dalam penyusunan Pedoman dilakukan dengan berkonsultasi dengan atasan 3.
Melengkapi sarana dan prasarana alur dekontaminasi alat Kesehatan
Sumber kegiatan : SKP
Sarana dan prasarana alur dekontaminasi alat Kesehatan lengkap 3.1 Pengajuan proposal untuk permintaan saranan dan prasarana ruang dekontaminasi
3.1Disetujuinya proposal permintaan sarana dan prasarana
Nasionalisme (Bekerjasama) : Bekerjasama dengan tim pengadaaan barang agar sarana dan prasarana cepat terealisasi
28
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
4.2 Melakukan ceklist 4.2 Adanya form sapras yang ceklist alat sudah tersedia dekontaminasi
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Akuntabilitas (Tanggung Jawab) : Saya dengan penuh tanggung jawab mendata saranan prasarana yang dibutuhkan Etika Publik (Sopan): Saya berdiskusi dengan staf rumah tangga dilakukan dengan sopan santun untuk mendapatkan arahan
4.3. Melakukan sosialisasi alat alat dekontaminasi
4.3. Paramedis paham alat yang harus didekontamina si
Anti korupsi (Jujur): Menggunakan saranan prasarana untuk kepentingan rumah sakit
Komitmen Mutu (Inovasi) Saya membuat buku pengeluaran alat alat kotor
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
29
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5
Pelayanan Publik : Melengkapi sarana dan prasarana untuk memberikan pelayanan sesuai standar Manajemen ASN : Dalam sarana dan prasarana dilakukan dengan teliti. Whole of Government Dalam melengkapi sarana dan prasarana dilakukan dengan berkoordinasi dengan bagian pengadaaan barang dan rumah tangga serta berkonsultasi dengan
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
30
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
atasan. 4
Melakukan simulasi alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Kegiatan : Inovasi
Dokumentasi simulasi alur dekontaminasi alat kesehatan 4.1. Adanya 4.1 Membuat dan jadwal simulasi mengumumkan jadwal pelaksanaan alur dekontaminasi simulasi alur alat Kesehatan dekontaminasi alat esuai referensi kesehatan
4.2 Mendata karyawan 4.2 Ada data karyawan yang yang ikut serta ikut serta dalam simulasi alur dalam simulasi dekontaminasi alat alur kesehatan dekontaminasi
Dokumentasi simulasi alur dekontaminasi alat kesehatan akan memberikan Akuntabilitas (Tanggung kontribusi terhadap pencapaian Jawab) : MISI Saya bertanggungjawab Meningkatkan dalam menyusun jadwal kualitas dan alur dekontaminasi profesionalisme sumber daya Etika Publik manusia Membuat jadwal Kesehatan di pelaksanaan simulasi RSUD Budi dengan menyesuaikan Rahayu kegiatan dirumahsakit agar tidak mengganggu pelayanan pasien Nasionalisme ( Adil) Mendata paramedis yang hadir dengan adil tanpa membeda-bedakan Anti Korupsi (jujur)
Melakukan simulasi alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang memperkuat nilai organisasi Profesionalism e dan Tanggung Jawab
31
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4 alat kesehatan
4.3. Menyiapkan 4.3. Peralatan perlatan yang yang dibutuhkan untuk dibutuhkan simulasi untuk simulasi sudah siap
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Melakukan pendataan paramedis dengan jujur dan benar Akuntabilitas ( Tanggung jawab) Saya bertanggung jawab dengan alat yang dibutuhkan saat simulasi Nasionalisme (Kerjasama) Dalam melakukan simulasi alur dekontaminasi, saya bekerjasama dengan teman sejawat Komitmen Mutu (Rasionalitas) Saya menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk simulasi dengan teliti
4.4.Mendokumentasik 4.4. Ada dokumentasi an kegiatan
Etika Publik Melakukan komunikasi
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
32
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3 simulasi
OUTPUT/HASIL
4 kegiatan
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 yang baik dalam berkoordinasi dengan bagian lain saat mendokumentasikan kegiatan Anti Korupsi ( Jujur ) Mendokumentasikan kegiatan secara jujur dan bertanggung jawab Pelayanan Publik : Dengan diadakannya evaluasi kegiatan, diharapkan paramedis mampu dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar Manajemen ASN : Melaksanankan dokumentasi kegiatan alur dekontaminasi alat
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
33
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Kesehatan dengan penuh
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
Paramedis paham tentang kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian MISI Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya
Melakukan evaluasi kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang memeprkuat nilai organisasi Profesionalis me dan Tanggung jawab
tanggungjawab dan profesional. Whole of Government : Melakukan koordinasi dengan bagian terkait yaitu bagian rumah tangga untuk melengkapi kebutuhan simulasi 5
Melakukan evaluasi pada paramedis seluruh kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang Sumber Kegiatan : Inovasi
Paramedis paham tentang kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang 5.1 Membuat soal pre test dan post test
5.1 Soal pre test dan post test
Akuntabilitas (tanggung jawab) Soal evaluasi sesuai dengan referensi yang di sosialisasikan
34
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Etika Publik Soal evaluasi tidak boleh bocor sebelum test dilaksanakan
5.2 Meminta paramedis mengerjakan soal pre test dan postest sebelum dan sesudah kegiatan simulasi
5.2 Soal yang sudah dijawab oleh paramedis
5.3 Mengevaluasi hasil pre test dan post tes yang sudah dikerjakan oleh paramedis
5.3 Rekap hasil evaluasi
Akuntabilitas ( Netral ) Dalam mengerjakan tugas tidak boleh memihak Nasionalisme ( Religius) Sebelum melaksanakan test harus berdoa terlebih dulu Etika Publik ( Sopan) Dalam menyampaikan hasil harus dengan katakata yang sopan dan tidak menjatuhkan Anti Korupsi (Jujur) Rekap hasil evaluasi dilakukan dengan transparan apa adanya
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6 manusia Kesehatan di RSUD Budi Rahayu
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
35
N o
Kegiatan
1
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
OUTPUT/HASIL
4
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 5 Pelayanan Publik :
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
PENGUATAN NILAI ORGANISASI 7
Mengevaluasi tingkat pemahaman paramedis menegnai materi yang sudah diberikan Manajemen ASN : Bertanggung jawab mengerjakan dan menyelesaikan tugas dengan baik Whole of Government : Melakukan koordinasi antara bawahan dan atasan
G. Jadwal Kegiatan Tabel 2.6. Jadwal kegiatan No
Kegiatan
Oktober
November
Desember Rencana Bukti Kegiatan 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3
36
1 Menyusun draft vv v Standar Operational Procedure (SOP) tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan
2 Menyusun draft pedoman alur dekontaminasi alat Kesehatan RSUD Budi Rahayu Kota Magelang 3
Mempersiapkan sarana dan prasarana alur dekontaminasi alat Kesehatan
x v v v
x
x
x
- Lembar
x
konsultasi dengan mentor - Draft SOP - Foto kegiatan konsultasi v
v v x v v v
- Lembar konsultasi dengan mentor - Draft SOP - Foto kegiatan konsultasi v v v v x v
- Proposal yang diajukan
- Ceklist sarana dan prasarana yang sudah ada - Foto kegiatan
4 Melakukan simulasi alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang 5
Melakukan evaluasi pada
- Surat undangan - Daftar hadir - Video kegiatan
v v
v
v
v - Soal evaluasi - Daftar hadir
37
paramedis seluruh kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
evaluasi - Foto kegiatan
38
H. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Dalam pelaksanaan 5 (lima) kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI, terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.7. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala No
1 1.
Kegiatan
Kendala yang Mungkin Terjadi
Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala 4 Berkoordinasi dengan atasan dalam pembuatan draft SOP.
2 Menyusun draft Standar Operational Procedure (SOP) tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan Menyusun Panduan tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan
3 Kurangnya akuratnya buku yang akan dijadikan referensi
3.
Melengkapi sarana dan prasarana di ruang dekontaminasi alat Kesehatan
Proses pengajuan yang lama dan melewati berbagai procedural pengadaan barang
Melakukan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak, terkait dengan pengadaan barang
4
Melakukan simulasi alur dekontaminasi alat Kesehatan di RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Tidak semua paramedis bisa mengikuti kegiatan simulasi
Perlu dilakukan simulasi beberapa kali agar sebagian besar paramedis bisa terlibat dan paham tentang alur dekontaminasi alat Kesehatan
5
Melakukan evaluasi pada paramedis seluruh kegiatan alur dekontaminasi alat Kesehatan Magelang
Pelaksanaan evaluasi tidak serta merta nilainya baik semua
Lebih mematangkan kegiatan sosialisasi dan simulasi
2.
Penyesuaian draft SOP dengan lingkungan kerja
- Konsultasi dengan atasan,
- Membuat draft Panduan yang bisa diterapkan di unit kerja
39
No
Kegiatan
Kendala yang Mungkin Terjadi
1
2
3
Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala 4
40
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 35 Th. 2019 Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 35 Th. 2019 Pasal 8 tentang Jabatan Fungsional Perawat terampil dan Angka Kreditnya. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Undang - Undang No.5 th 2014, tentang Aparatur Sipil Negara. Anonim.
2021.
Visi
dan
Misi
Kota
Magelang,
diakses
dari
http://www.magelangkota.go.id/direktori/content/8/visi-dan-misi Panduan Penyusunan Dokumen Akreditas RS - KARS 2012 PERMENKES Republik Indonesia No. 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Kesehatan
dan
Pengendalian
Infeksi
yang
difasilitasi
Pelayanan
41
CURRICULUM VITAE
FOTO PESERTA
Nama
: Cresti Verian Jani, A.Md. Kep
NIP
: 199009182020122007
Tempat dan Tanggal Lahir
: Ciamis, 18 September 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Alamat Rumah
: Dsn. Pagiren RT29 RW13, Jambewangi, Secang. Kab. Magelang
No HP
: 081476666647
e-mail
: [email protected]
Jabatan
: Perawat terampil
Unit Kerja
: RSUD Budi Rahayu Kota Magelang
Riwayat Pendidikan : Tahun 1996 - 2002 2002 - 2005 2005 - 2008 2008 - 2011
Nama Institusi Pendidikan SD N Potrobangsan 1 Magelang SMP N 2 Magelang SMA N 2 Magelang D3 Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Magelang
Riwayat Pekerjaan: Tahun 2012 - 2020 2021 - Sekarang
Nama Institusi RSUD Tidar Kota Magelang RSUD Budi Rahayu Kota Magelang