Rancangan Formula Steril-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



Rancangan Formula (1) Formula a. Formula Rujukan i. Handbook on Injectable Drugs 14th Edition halaman 535 Difenhidramin HCl 50 mg tiap 1 mL ampul (antihistamin) Benzethonium Klorida 0,1 mg ii.



DI 88TH halaman 16 Difenhidramin HCl Aqua Pro Injeksi



50 mg tiap 1 mL ampul (antihistamin) ad 1 mL



b. Formula Jadi Tiap mL mengandung: Difenhidramin HCl 50 mg Aqua Pro Injeksi ad 1 mL Dibuat 10 Ampul dalam ampul 1 mL (2) Latar belakang Penetapan Formula Bentuk injeksi Difenhidramin HCl dalam ampul dibuat untuk pemberian secara intravena karena Difenhidramin HCl dapat mengalami efek first pass metabolism yang berpengaruh pada bioavailabilitas sistemik zat aktif tersebut. Dengan dibuat dalam bentuk sediaan injeksi intravena, Difenhidramin HCl dapat terhindar dari efek first pass metabolism, sehingga menghasilkan efek antihistamin yang cepat. Pemakaian dosis dengan tiap 1 mL mengandung 50 mg Difenhidramin HCl diharapkan dapat memberikan efek antihistamin yang cepat. Pelarut yang digunakan adalah Aqua Pro Injeksi karena sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam Farmakope Indonesia dan Handbook on Injectable Drugs yang menggunakan air sebagai pembawanya dan sifat kelarutan yang dimiliki Difenhidramin HCl, yaitu mudah larut dalam air. Pada pembuatan sediaan injeksi Difenhidramin HCl dalam ampul tidak diperlukan penggunaan pengawet karena penggunaannya yang hanya satu kali (dosis tunggal). II.



Pembuatan (1) Perhitungan Voume ampul = 1 mL + 0,15 mL = 1,15 mL Volume injeksi = [(n+2) x V + (2x3)] ml = [ ( 10 + 2 ) x 1.15ml + (2x 3)] = 19.8ml ~ 20 ml



Difenhidramin HCL = 50 mg/ml x 20 ml =1000mg = 1 gram Aqua Pro Injeksi ad 20 ml PENIMBANGAN BAHAN BOBOT TEORI Difenhidramin HCl 1 gram Aqua Pro injeksi Ad 20 ml (2) Cara Pembuatan i. Disiapkan alat dan bahan ii. Dilakukan sterilisasi terhadap alat yang digunakan



iii.



BOBOT PRAKTEK



N



Alat dan Bahan



Cara Sterilisasi



Literatur



o 1



Aqua Pro Injeksi



Didihkan 30 menit



FI III hal 14



2



Beaker,



corong, Dioven 150°C, 1 FI III hal 18



erlenmeyer, 3



pipet jam



tetes, ampul Gelas ukur, kertas Diautoklaf 121°C, FI III hal 18 saring



4



Batang



15 menit pengaduk, Direndam



spatula, pinset, kaca alkohol 5



arloji, penjepit besi. Karet pipet tetes



Sterilisasi injeksi



dalam 70



%



selama 1 jam Direbus dalam air mendidih



6



Waktu



selama



30 menit sediaan Diautoklaf 121°C, Martindale 15 menit



Edisi



28



halaman 1311



Ditimbang bahan yang akan iv. Dibuat aqua pro injeksi dengan cara mendidihkan akuades selama 30 menit v. Dilarutkan Difenhidramin HCl dengan sebagian aqua pro injection di dalam beaker glass yang sudah dikalibrasi vi. Dicek pHnya dengan menggunakan pH universal, pH larutan harus memenuhi syarat yaitu rentang pH antara 4-6. vii. Ditambahkan aqua pro injection sampai tanda kalibrasi viii.Dilakukan penyaringan sebanyak dua kali ix. Dimasukkan larutan ke dalam ampul masing-masing 1,1 ml dengan menggunakan buret yang telah dibilas terlebih dahulu



x. Dilakukan uji evaluasi IPC (uji kejernihan, uji pH dan uji keseragaman volume) xi. Ampul ditutup menggunakan alat rotary sealing ampul xii. Dilakukan sterilisasi akhir sediaan dengan menggunakan autoklaf (1210 selama 15 menit) xiii.Sediaan ampul yang sudah diuji dilakukan evaluasi QC (uji sterilitas, uji kebocoran, uji kejernihan, uji penetapan kadar Difenhidramin HCl, uji keseragaman volume) III. Evaluasi (1) IPC (In Process Control) a. Uji Kejernihan ( Lachman Teori dan Praktek Farmasi Industri hal 1355 ) -



Metode



: Visual



-



Cara kerja



: Memeriksa wadah bersih dari dari luar di bawah



penerangan cahaya yang baik terhalang



terhadap refleksi ke dalam



matanya dan menggunakan latar belakang hitam putih dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar. b. Uji keseragaman volume ( FI IV hal 1044 ) -Wadah diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat keseragaman volume secara visual. - Syarat



: Volume tiap ampul seragam



c. Uji pH ( FI IV hal 1039 ) Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator universal. -



Dengan pH meter : Sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan garam. Kalibrasi pH meter. Pembakuan pH meter : Bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan sedikit larutan uji. Baca harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.



-



Syarat: harus sama dengan pH zat aktif (Difenhidramin HCl dalam rentang pH antara 5-6)



(2) QC (Quality Control) a. Uji sterilitas ( FI IV hal 855 ) Asas : Larutan uji + media perbenihan → inkubasi pada 20º - 25ºC → kekeruhan / pertumbuhan mikroorganisme ( tidak steril ). Prosedur uji : Teknik penyaringan dengan filter membran ( dibagi menjadi 2 bagian), lalu diinkubasi. b. Penetapan Kadar Prokain HCl (Farmakope Indonesia edisi V hal 1058) - Prosedurnya, yaitu : Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat masukan dalam gelas piala, tambah 100 ml air dingin, 5 ml asam klorida P dan 100 mg asam bromida P, aduk sampai larut, lakukan titrasi yang tertera pada Titrasi Nitrimetri dan dinginkan hingga suhu lebih kurang 15o Tiap ml natrium nitrit 0,1 M setara dengan 27,28 mg C13H20N2O2.HCl c. Uji Kebocoran (Lachman Teori dan Praktek Industri hal 1354) - Letakkan ampul dengan posisi terbalik dalam beaker glass yang beralaskan kapas basah pada saat otoklaf. Indikasi adanya kebocoran setelah diuji jika volume pada ampul berkurang maka terjadinya kebocoran pada ampul. d. Uji Kejernihan ( Lachman Teori dan Praktek Farmasi Industri hal 1355 ) -



Metode



: Visual



-



Cara kerja



: Memeriksa wadah bersih dari dari luar di bawah



penerangan cahaya yang baik terhalang



terhadap refleksi ke dalam



matanya dan menggunakan latar belakang hitam putih dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar. -



Syarat



: Tiap partikel yang terlihat harus dibuang.



e. Uji keseragaman volume ( FI IV hal 1044 ) -



Cara I: 



Pilih 1 atau lebih wadah, bila volume 10 ml atau lebih, 3 wadah atau lebih bila volume 3 ml sampai 10 ml, atau 5 wadah atau lebih bila volume 3 ml atau kurang.







Ambil isi tiap wadah dengan alat suntik hipodermik kering berukuran tidak lebih dari 3 kali vloume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik nomor 21, panjang tidak kurang dari 2,5 cm.







Keluarkan gelembung udara dari dalam jarum dan alat suntuk dan pindahkan isi dalam alat suntik, tanpa mengosongkan bagian jarum, ke dalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari kapasitas tertera (garis-garis penunjuk volume gelas ukur menunjuk volume yang ditampung, bukan yang dituang).



-



Cara II: 



Isi alat suntik dapat dipindahkan ke dalam gelas piala kering yang telah ditara, volume dalam ml diperoleh dari hasil perhitungan berat (g) dibagi bobot jenis cairan.







Isi dari dua atau tiga wadah 1 ml atau 2 ml dapat digabungkan untuk pengukuran dengan menggunakan jarum suntik kering terpisah untuk mengambil isi tiap wadah.







Isi dari wadah 10 ml atau lebih dapat ditentukan dengan membuka wadah, memindahkan isi secara langsung ke dalam gelas ukur atau gelas piala yang telah ditara.



HASIL EVALUASI No 1



Evaluasi Sediaan Hasil IPC (In Process Control) a) Evaluasi fisika  Uji kejernihan (Lachman Teori Praktek Farmasi Industri ; 



1355) Uji Keseragaman Volume ( FI



IV hal 1044) b) Evaluasi Kimia  Uji pH (FI IV Hal 1039) 2



(Syarat 4-6 ) QC (Quality Control)



a) Evaluasi Fisika  Uji Sterilitas (FI IV hal 855)  Uji Kebocoran ( Lachman Teori dan Praktek Industri hal 



1354) Uji Kejernihan



(Lachman



Teori dan Praktek Industri hal 



1044) Uji Keseragaman Volume (FI



IV hal 1044) b) Evaluasi Kimia  Uji Penetapan



Kadar



Difenhidramin HCl (FI IV hal 1058)