17 0 2 MB
Psikosis etilogy klasifikasi
TIPE PSIKOSIS Delusi (Adanya delusi non bizarre)
Acute/transient Psicotic dis
Selama 3 Bulan
1 bulan
3 bulan sejak onset Hilang dalam 6 bulan setelah stressor dihilangkan
3 hari -1 bulan setelah terpapar stressor
• •
ETIOLOGY
GEJALA
Stressor
- ↓ respon emosional - Sulit/tak mungkin alami kesenangan dari hobi yang digermari sebelumnya - Sering rasa bersalah - Sulit konsentrasi
disregulasi sistem serotonergik Brain-Imaging: gangguan fungsi neurosirkuit korteks Stressor orbitofrontal, putamen caudatus, dan talamus. • Genetik. • ego-distonik (perilaku yang tidak diinginkan). • Kontaminasi: paling sering terjadi; • Psikologis: depresi, cemas, hindari obyek yang dicurigai khawatir, ↓ konsentrasi, iritabilitas. terkontaminasi. • Fisik: palpitasi, pernapasan cepat, • Sikap ragu-ragu yang patologik: diare, tremor perilaku kompulsi contoh • Gangguan prilaku terdiri dari: memeriksa/mengecek perilaku agresif, membahayakan • Pikiran intrusive: pikiran diri sendiri, penyalahgunaan berulang yang tidak disertai alcohol dan obat, masalah sosial kompulsi dan pekerjaan Simetri: obsesi yang temanya kebutuhan untuk ketepatan sehingga bertindak lamban,. •
KRITERIA DIAGNOSIS
13 4 P 3 12
Disfungsi social serta kemampuan melakukan tugas sehari-hari hilang
•
Hendaya yang bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan dan area penting lainnya. Penderitaan nyata
• .Adanya pikiran, keinginan, yang berulang-ulang sebagai sesuatu yang intrusive dan tidak diinginkan • Perilaku berulang atau tindakan mental yang mana individu merasa didorong untuk
Stressor
•
•
•
Gejala re-experience ingatan kembali (kilas balik = flashback) lewat mimpi, pikiran yang membangunkan (waking thought) Gejala avoidance penghindaran (tempat, orang-orang), minat yang rendah terhadap kehidupan sehari-hari Gejala hyperarousal Kesadaran/kewaspada an yang berlebihan anxietas yang persisten, insomnia, masalah dalam konsentrasi, iritabiltas. Flashback dan menghindari penyebab trauma
dilakukan
TERAPI FARMAKO
TREAPI NON FARMAKO
13 4 P 3 12
- SSRI: Sertraline dan Paroxetine 1st line - Serotonergik: buspiron - Trisiklik: imipramin dan amitriptilin tak dapat dipakai untuk jangka panjang, cukup efektif pada jangka pendek
Psikoterapi Psikodinamik EMDR Terapi kelompok
• •
Benzodiazepin SSRI
• • • • •
Psikoterapi psikodinamik Kognitif Perilaku Suportif Konseling
• SSRI: fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, sertraline, citalopram. • Clomipramine,Jika clomipramine / SSRI gagal → valproate, lithium, atau carbamazepine. • Lain: venlafaxine, monoamine oxidase inhibitors (MAOI, terutama phenelzine. Other) • Pasien tak responsif: buspirone, 5hydroxytryptamine (5-HT), Ltryptophan, dan clonazepam. • Antipsychotic atipikal
• Depresi : SSRI , • Anxietas : benzodiazepin buspiron • Gang tidur : antidepresan yang sedatif • Pikiran intrusif : karbamazepin, lithium, fluvoxamin • Keterjagaan berlebihan : SSRI, propanolol/klonidin, lithium, valproat • Hostilitas/impulsivitas : karbamazepin, valproat • Gejala psikotik atau agitasi yang hebat : antipsikotik • • •
Anxiety Management Cognitive Therapy Exposure Therapy
FOBIA DEFINISI
AGOROFOBIA Kondisi dimana seseorang merasa takut/cemas terhadap tempat /keadaan dimana ia sulit melarikan diri darinya. - Menghindari situasi dimana ia akan sulit untuk meminta pertolongan. - Cenderung meminta ditemani
GANGGUAN FOBIA Adanya ketakutan pada objek yang jelas FOBIA SPESIFIK Ketakutan berlebihan terhadap suatu objek tertentu atau situasi tertentu. Akibat displacement suatu peritiwa ke sesuatu
FOBIA SOSIAL Ketakutan terhadap situasi sosial • ketidakseimbangan reseptor adrenergik • Faktor genetik
GEJALA
•
PENAGANAN
GANG. MENTAL ORGANIC DEFINISI
ETIOLOGI
GEJALA
13 4 P 3 12
• •
Benzodiazepin (alprazolam, lorazepam, clonazepam) SSRI Trisiklik dan tetrasiklik (clomipramine, imipramine)
• • •
• Terapi perilaku (desensitisasi pada sumber fobik) Insight-oriented psycotherapy Terapi virtual
•
Farmakoterapi : SSRI, benzodiazepin, venlafaxin, dan buspirone. Dianjurkan pemberian antagonis adrenergik (atenolol 50-100 mg, atau propranolol 20-40 mg) 1 jam sebelumnya.
GANGGUAN MENTAL ORGANIK DELIRIUM keadaan akut ditandai dengan gangguan kesadaran, perubahan dlm kognisi dan perhatian, serta gang persepsi yg berkembang secara akut dan fluktuatif
Otak dan Kondisi Umum
- Asetilkolin ↓ Dopamin ↑ - Serotonin ↓ Glutamat ↑ • Gangguan kesadaran • Gangguan fungsi kognitif secara global • Berkurangnya kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian
TIC suatu gerakan motorik yang tidak di bawah pengendalian, berlangsung cepat, dan berulangulang, tidak berirama, adapun suatu hasil vokal yang timbul mendadak dan tidak ada tujuannya yang nyata Faktor genetik fMRI : area sensoris dan paralimbic Autoimmune process PET dan SPECT : frontal dan orbital cortex, striatum, dan putamen Post infection : A beta-hemolytic streptococcal – – – – –
Gerakan yang mendadak, cepat, sekejab dan terbatasnya gerakan, tidak adanya bukti gangguan neurologis yang mendasari; sifatnya yang berulang-ulang; (biasanya) terhenti saat tidur; dan mudahnya gejala itu ditimbulkan kembali atau ditekan dengan kemauan.
• Gangguan mood • Kekacauan arus dan isi pikir • Gangguan psikomotor • Gangguan persepsi PENAGANAN
• Haloperidol • Olanzapin
Haloperidol 0,5 mg
Klasifikasi TIC Gang. Tic sementara biasanya berupa kedipan mata, muka menyeringai, atau kedutan kepala. 12 bulan
Sindrom de la Tourette Campuran TIC motoric dan Vokal
GANG. DEPRESI DEFINISI
TIPE PSIKOSIS DEPRESI Kumpulan gejala, yaitu perasaan sedih terus menerus paling sedikit 2 minggu disertai beberapa gejala lain, yang menimbulkan distress dan hendaya sistem serotonin, norepinefrin dan dopamin↓ korteks prefrontal ↓dan sistem limbik ↑ lobus parietal dan temporal ↓
ETIOLOGY
GEJALA
DIAGNOSIS
PENANGANAN
13 4 P 3 12
Disfungsi keyakinan : • Saya kurang adekuat • Semua pengalaman saya menghasilkan kegagalan • Masa depan tidak ada harapan Afek : Kognitif: - Sedih - Rendah diri - Apatis - Konsentrasi - Anhedonia - Ragu-ragu - Tak bertenaga - Iritabilitas - Tak bersemangat - Rasa bersalah 1. Mood depresi 2. Anhedonia 3. Anenergia 4. Kehilangan atau peningkatan berat badan yang nyata atau pe↑ & pe↓ nafsu makan Depresi Ringan : 5. Sulit tidur atau tidur berlebih hampir setiap hari 2/3 utama 6. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari 2/7 tambahan 7. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari 8. Perasaan tidak berguna atau rasa bersalah 9. Pe↓ Konsentrasi 10. Pikiran berulang tentang kematian atau ide bunuh diri >= 5 gejala, tanpa gejala maniak Tricyclic Antidepressants (TCAs) Amitriptyline Imipramine Clomipramine
Tetracyclic Maprotiline Mianserin Amoxapine
Fisik: -
Depresi Sedang : 2/3 utama 3/7 tambahan
MAOI- Reversible) Moclobemide
Gangguan tidur Gangguan nafsu makan Gangguan seksual Aktivitas Perubahan BB Ide bunuh diri
Depresi Berat : 3/3 utama 4/7 tambahan
SSRI Sertraline Paroxetine Fluoxetine Duloxetine Citalopram
Depresi Berat + psikotik : 3/3 utama 4/7 tambahan + Gejala psikotik
GANGGUAN SOMATOFORM KLASIFIKASI
GANGGUAN SOMATISASI
BODY DISMORPHIC DISORDER
Banyak keluhan fisik yang mengenai banyak sistem organ
Merasa kekurangan dalam penampilan dari seluruh/sebagian dari tubuhnya
KOMORBIDITAS
Bipolar 1, penyalahgunaan zat
Depresi berat, Gangguan cemas, Gangguan psikotik
MANIFESTASI KLINIS
- Selalu mencakup sistem organ - Pseudoneurologik : buta, lumpuh, tuli, double vision, sukar menelan, suara hilang, blur vision, kejang, pingsan, sukarjalan, paralisis, retensi urin - GI: nyeri perut, mual, muntah, rasa prut bengkak,diare, intoleransi - Psikoseksual: tak acuh terhadap sex, rasa panas, dispareunia, imopoten, banjir saat haid , vomitu saat hamil, haid tak teratur - CV-Pulmo: pusing, nafas pendek, palpitasi, nyeri dada - Nyeri: nyeri punggung, ekstremitas, miksi, sendi - Reproduksi : nyeri haid
PENGERTIAN
13 4 P 3 12
1.Mengekuh ada cacat dan abnormalitas tubuh (misalnya: kulit keriput) 2. Sering kunjungi dokter krn keluhan tsb LAB/TEST KHUSUS: DRAW-APERSON Psikodinamika: mekanisme pertahanan yang digunakan represi (unconsious), distorsi dan simbolisasi (bag. tubuh), proyeksi (yakin orang lain melihat kelainan tubuh)
GANGGUAN KONVERSI
Ada ≥1 gejala neurologik yg tak dpt dijelaskan. Harus ada faktor2 psikologik yg dikaitkan dgn mulainya atau eksaserbasi daripada gejala.
GANGGUAN HYPOCHONDRIASIS Interpretasikan gejala somatik atau sensasi somatik secara tdk realistik / tdk akurat → preokupasi & ketakutan menderita penyakit serius
GANGGUAN NYERI SOMATOFORM
Gejala nyeri yang berhubungan dengan psikologis atau dieksaserbasi oleh factor psikologis
Penyalahgunaan zat dan alcohol
Paling sering paralysis, kebutaan, dan mutisme 1.Sensibel-sensoris; anesthesia, parasthesia, terutama extremitas. 2.Motorik : geraka abnormal,sikap tubuh, kelemahan & paralisis (plg srg); kejang, 3.visceral : muntah psikogenik, pseudocyesis, retensi urin, syncope
1. Yakin jika mengidap penyakit serius yang tak terdeteksi 2. Tak bisa dibujuk melawan keyakinan meskipun peme. (-) 3. “Doctor’s shopping”
1. 2. 3. 4.
Nyeri bisa di ≥ 1 lokasi Berlangsung lama Biasanya dengan Hx. Bedah atau pengobatan Menyangkal emosi disfoiknya dan senang keluhkan nyerinya
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
- sifat kronik-berfluktuasi - episode memberat dan timbulnya gejala baru 6-9 bulan - gejala mereda 9-12 bulan - jarang berlangsung >1tahun
1.Kronis, kunjungan berulang ke ahli bedah plastik & ahli kulit 2. Bisa depresi sekunder 3. Bisa jadi waham
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI
Psikoterapi individual & kelompok
Psikoterapi → menemukan konflik berhub dgn gejala
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
Psikotropik
a. Anti anxietas/anxiolitik b. Anti depresi : SSRI (fluoxetine), trisiklik (clomipramine) c.kombinasi MAO-I dan Pimozide
13 4 P 3 12
1.90-100% → hilang beberapa hari atau 1 bulan atau berulang dengan kurun waktu yang lebih pendek.
- Episode bangun dari tempat tidur, biasanya pada 1/3 awal malam, dan terus berjalan-jalan (kesadaran berubah) - Wajah bengong (Blank, Staring Face) - Saat sadar/bangun → tak ingat yang terjadi - aktivitas mental taka da - tak ada gang. Mental organic
Bedakan dengan narkolepsi (serangan kantuk tiba-tiba yang didahului oleh halusinasi, lumpul, kataflexi)
- kantuk berlebihan meskipun tidur utama berlangsung ±7jam - Terjadi setidaknya 3x/minggu. Minimal 3 bulan - disertai dgn tekanan signifikan atau ↓ kognitif, sosal, perkerjaan atau bidang lain - tak dsisebabkan efek zat
Tidur –jaga dari individu tidak seirama orang normal. Insomnia malam dan hipersomnia pada siang, yang dialami hampir setiap hari untuk sedikitnya 1 bulan atau berualng dengan kurun waktu yang lebih pendek Ketidak puasan waktu tidur, mempengaruhi fungsi sosial dan pekerjaan.
• NON FARMAKOLOGI
Stimulus Control Restriction Sleep Hygiene Therapy
- Konseling -sleep hygiene
• •
FARMAKOLOGI
Benzodiazepine (5-10 mg/malam) Benzodiazepine Reseptor Agonis Melatonin Reseptor Agonis Antidepresan / Antipsikotik suplemen dianggap membantu juga
13 4 P 3 12
Modafinil Dextroamfetamn Methylphenidate sodium oxybate
- Utama: mulai dengan berteriak karena panik, disertai cemas hebat, seluruh tubuh bergetar, dan hiperaktivitas otonomik - Episode ini dapat berulang, setiap episode lamanya berkisar 1 – 10 menit dan biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur malam - Beberapa menit sudah bangun → disorientasi dan gerakan berulang - Ingatan terhadap kejadian, kalaupun ada, sangat minimal (biasanya terbatas pada satu atau dua bayangan-bayangan yang terpilah-pilah. - Tidak ada bukti adanya gangguan mental organik.
Dibantu dengan rutinitas & penanda modalitas sensorik Sindrom fase tidur tertunda – majukan waktu tidur setiap 24 jam Efektif jika ada motivasi
- Hilangkan factor lingkungan atau factor predisposisi - Hindari stimulus pendengaran, sentuhan, visual saat awal siklus tidur - Kunci jedela dan pintu, hilangkan hambatan dan benda tajam dalam ruangan - anticipatory awakenings - Terapi apnea tidur obstruktif Psikofarmakoterapi - Anti Depresan Trisiklik : Amitriptyline, Nortriptyline - Benzodiazepine : Clonazepam - Stimulansia Modafinil, natrium oxybate, amphetamine, methamphetamine, dextroamphetamine, methylphenidate, dan selegiline pengobatan yang efektif untuk kantuk yang berlebihan terkait dengan narkolepsi dan hypersomnias utama.
Psikoterapi atau konseling dapat membantu
Jika tidak membaik dengan nonfarmakologi, berikan benzodiazepin (seperti diazepam) atau antidepresan trisiklik dapat digunakan Namun, obat hanya direkomendasikan dalam kasus yang ekstrim
- Terbangun dari tidur malam/siang karenan mimpi yang menakutkan - Dapat terjadi kapan saja selama periode tidur.
Teror tidur harus dibedakan dari mimpi buruk (F51.5) yang biasanya terjadi setiap saat dalam tidur, mudah dibangunkan, dan teringat dengan jelas kejadiannya. Teror tidur dan somnambulisme sangat berhubungan erat, keduanya mempunyai karakteristik klinis dan patofisiologis yang sama
CARA KERJA OBAT FARMAKO INSOMNIA
Benzodiazepin
Meningkatkan waktu tidur, tetapi tidak biasanya tidur latency (sering salah satu efek yang lebih diinginkan) Mengganggu siklus tidur normal Cenderung menyebabkan buruk "mabuk" efek : Sangat mengantuk keesokan harinya dan Sesekali gangguan kognisi potensi yang sangat tinggi karena melanggar dengan penggunaan jangka panjang serta toleransi Obat dalam kelas ini adalahEstazolam, Flurazepam, Quazepam, Temazepam, and Triazolam
Reseptor Benzodiazepine Agonis
Lebih sedikit gejala hangover dari benzodiazepin Klaim amore tidur nyenyak malam Lebih sedikit masalah dengan ketergantungan, meskipun masih menjadi masalah Jangan menunjukkan efek merusak siklus tidur Lagi paruh dari benzodiazepine sangat membantu dengan pemeliharaan tidur Beberapa obat tergantung dosis (eszopiclone) Sedikit yang disetujui untuk penggunaan jangka panjang: eszopiclone Obat di kelas termasuk : Zolpidem, Zaleplon, and Eszopiclone
Reseptor Melatonin Agonis
Antidepresan / Antipsikotik
Beberapa dokter lebih memilih mode ini pengobatan lebih benzodiazepin karena potensi jauh lebih sedikit untuk ketergantungan Dapat menghasilkan efek antikolinergik jika digunakan terlalu lama :Sembelit dan berat badan Hal ini sebagian besar digunakan pada pasien yang menderita insomnia komorbiditas sebagai akibat dari depresi
Suplemen non-resep
13 4 P 3 12
Obat baru Jauh lebih sedikit potensi penyalahgunaan dan ketergantungan dan merupakan satu-satunya hipnotis yang tidak diklasifikasikan sebagai zat yang dikendalikan Disetujui untuk penggunaan jangka panjang lebih mudah daripada obat lain Ada mengeluh mengantuk, pusing, dan kelelahan di hari-hari berikutnya setelah digunakan Hanya obat dalam kelas ini sejauh ini Ramelteon
Ada suplemen non-resep tertentu yang berbeda yang juga menggunakan pikiran untuk menjadi efektif Ini termasuk :antihistamin, melatonin dan valerian
DEFINISI
JIKA SAAT INI EPISODE DEPRESI
BIPOLAR
MANIAK
HIPOMANIA
bersifat episodic dan ditandai dengan gejala manik, depresi, dan campuran . Biasanya kronis rekuren serta dpt brlngsung seumur hidup Sebelumnya bisa: - Manik Sebelumnya tdk bisa: - Hipomanik - Depresi - Campuran
Periode yg jelas dan perisisten dari mood yang naik,meluap luap/ irritable. Minimal 1 mgg . dalam priode ini ada 3/> gejala
Mirip mania, derajat gejala lebih ringan, masih mampu beraktivitas (bisa terjadi hendaya sosia maupun pekerjaan tapi lebih ringan)
BIPOLAR I
GEJALA
Depresi mayor dan mania tanpa atau dengan gejala psikotik
BIPOLAR II
Depresi dan Hipomanik
-
DIAGNOSIS
DSM V - Satu kali episode manik & tdk ada R. episode depresi sebelumnya - Episode manik bkn krn skizoafektif & tdg brtmpang tindig dng Skizofrenia, ggn waham, / psikotik PPDGJ III - Harus ada 2 episode yy salah satunya adl episode manik dng/tanpa psikotik - Slalu ad episode campuran - Bbrp episode depresi dpt mncl sblumnya
13 4 P 3 12
Afek dan mood meningkat Meningkatnya keprcayaan diri atau ide kebesaran Kebutuhan tidur kurang Banyak bicar Flight of idea ( pikirirannya yg berlomba2) Distraktibilitas Peningkatan energy & aktivitas
Derajat gejala tdk beat , tdk ada gejala psikotik, tdk mmrlukan perawatan dan hendaya tdk berat -peningktan mood ringan -pikiran lbih tajam -peningktan aktivitas dan energy Durasi minimal 4 hari Biasa diinduksi pnggunaan Antidep
EPISODE CAMPURAN
ELASI
Ditandai dengan episode Minimal 1 minggu trpenuhi kriteria berulang sindrom depresi mayor baik utk episode manik, maupun dan episode manik depresi hampir setiap hari ggn ini sangat berat
-
Susana hati & prasaan yg meningkat Masih dapat beraktifitas seperti biasa Bentuk peningkatan mood yg paling ringan
JIKA SAAT INI EPISODE MANIK
JIKA SAAT EPISODE CAMPURAN
JIKA SAAT INI EPISODE HIPOMANIK
GANGGUAN AFFERKTIF
Sebelumnya bisa: manik , depresi campuran , taka da gangguan mood Sebelumnya bisa: - Manik , Depresi - Campuran - Tdk ad ggn mood Sebelumnya bisa: Sebelumny Manik ,campuran tdk bisa: Hipomanik, depresi
GANGGUAN BIPOLAR SAAT INI EPISODE DEPRESI
SAAT INI EPISODE MANIAK AKUT
-
1ST LINE
-
Lithium, Lamotrigin Quetiapin Lithium+SSRI Olansapin + SSRI
-
PENATALAKSANAAN GANGGUAN BIPOLAR I GANGGUAN BIPOLAR I RUMATAN ( BEBAS FASE AKUT )
Quetiapin
- Lithium - Lamotrigin
- Lithium - Lamotrigin - Divalproat - Lithium/ Dirvarproat+ ntidepresan - Antipsikotik Atipik + Antidepresan
- Divalproat. Lithium/Dirvarproat/Antipsi kotik Atipikal + Antidepresan
2ND LINE
Divalproat + Lamotrigin Quetiapin + SSRI
-
Karbamasepin Lithium + Divalproat
3RD
-
Karbamasepin Olansapin
-
-
Gabapentin Monoterapi
Haloperidol Lithium/Divalproatt + haloperidol Clozapin Gabapentin
Penamabahan asam lemak omega 3 -Olansapin +Fluoksetin -Gabapentin
-
RUMATAN ( BEBAS FASE AKUT )
- Lithium, - Divalproat, - Olansapin - Quetiapin - Lithium/ Dirvarproat+ quetiapin - Risperidon Injeksi jangka pnjng
-
TAK 13 4 P 3 12
SAAT INI EPISODE DEPRESI AKUT
Lithium, Divalproat, Olansapin, Risperidon , quetiapin, Aripiprazol Lithium/ Dirvarproat+ Rispiridon Lithium/ Dirvarproat+ quetiapin Lithium/ Dirvarproat+ Olansapin Lithium/ Dirvarproat+ Aripiprazol
Karbamasepin - Lithium/ Dirvarproat+ Olansapin - Lithium + Respirodon
LINE
GANGGUAN BIPOLAR II
AGITASI MANIAK AKUT Harus dihospitalisasikan
Injeksi IM Aripiprazol Injeksi IM Olanzapin Injeksi IM Lorazepam
Injeksi IM Haloperidol Injeksi IM Diazepam
DIREKOMENDASI
13 4 P 3 12
-
Aripirasol Monoterapi
-
Lamotrigin Risperidon + Karbamasepin Olanzapin + Karbamasepin
-Antidepressan
DEPRESI MAYOR
DISTIMIA
SIKLOTIMIA bentuk ringan dari bipolar ditandai episode hipomania & depresi ringan juga berlangsung KRONIK slm 2 thn, tdk boleh ada periode mmbaik (jika ada tdk boleh >2 bln )
Perubahan emosi Kadang naik (gejala hipomanik) dan kadang turun (depresi Ringan)
DEFINISI
Gang. mood dengan tanpa diserta ansietas selama minimal 2 minggu
Gang. mood yg lebih ringan dari depresi ringan berlangsung KRONIK selama sekurangnya 2 tahun *** (1 thn untuk anaka dan remaja)
GEJALA
Afek : Sedih Apatis Anhedonia Tdk bertenaga Tdk brsemngat
Fisik: Ggn tidur Ggn nafsu makan Ggn seks Aktivitas trun Prubahan BB Ide bunuh diri
- Gejala menetap, serupa depresi namun ringan - tdk ada periode terpisah - ditandai persaan muram, murung, kesedihan/ berkurangnya & tdk adanya minat pda aktivitas biasa
Kognitif: Rendah diri Konsentrasi trun Ragu-Ragu Iritabilitas Rasa bersalah
Gejala Utama : - Mood dan afek Depresi -Kehilangan minat/kesenangan -Ananergi (mudah lelah)
DIAGNOSIS
13 4 P 3 12
Gejala Tambahan : -Konsentrasi & prhatian berku-Harga diri & kprcayaan diri bekur -Merasa brslh & tdk brguna -Pesimis -Ada ide bunuh diri -Tdur trganggu -Nafsu makan trganggu
DSMV -
Depresi Ringan 2 gejala utama 2 gejala tambahan
Depresi sedang 2 gejala utama 3 gejala tmbahan
Depresi berat 3 gejala utama 4 gejala tmbahan
Depresi Berat dgn psikotik Mmnuhi depresi berat + waham ,halusinasi, depresi , stupor depresi
DSMV -
Selama priode 2 thn (1 thn untuk anaka dan remaja Tdk prnah ad episode depresi brat 2 thn prtama Tdk prnah ad epsode manik, campuran,/ hipomanik dn tdk mmnuhi kriteria siklotima Gjal bk krn efek suatu zat nafsu makann naik /turun insomnia/hypersomnia energi lemah atau lelah haraga diri rendah konsentrasi buruk /sulit ambil keputusan merasa putus asa
DSMV Selama 2 thun : - -ada bnyk gejala hipomani dan depresi ringan - -tdk boleh ada depresi berat , manik, atau -campuran - bisa ada priode mmbaik tpi tdk lbih dri 2 bln - gejala bkn krn Zat
TERAPI
13 4 P 3 12
Trisiklik : Amytripylin Imipromi Clomiprami
Tetrasiklik: Marprotolin Miaserin Amocapin
SSRI: Setalin Flu etin Paroetin
Atipical: Trazodon Mirtazapiin
Farmako : SSRI Non : T. Kognitif , T.Interpersonal , T.keluarga &kelompok
Lini pertam : antimania = Litium, Carbamasepin , valproate Terapi psikososial
13 4 P 3 12
GANGGUAN BAHASA DEFINISI KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
PERJALANAN KLINIS
13 4 P 3 12
Rangkaian bahasa yang diperoleh tidak sistematik atau dicontohkan Bahasa Reseptif (sulit pahami kata org lain)
Sulit memahami presentasi lisan informasi Tidak mengerti humor, bahasa kiasan, pemikiran abstrak.
Gangguan bahasa spesifik Kelambatan bahasa Afasia Gangg. Proses pendengaran sentral
Bahasa Ekspresif (sulit rumuskan & gunakan bahasa) Kosakata terbatas Pencarian kata yg tepat Miskin terampil bahasa sosial Ragu-ragu bertanya Melompat dari satu topik ke topik Topik yang dipilih konkrit daripada abstrak, temporal, atau spasial Berulang-ulang dan tidak spesifik
Aphasia (Gang. pemahaman bahasa, perumusan, & penggunaan bahasa)
GANGGUAN BICARA DEFINISI
Perilaku menyimpang dari normal yg menarik perhatian berupa Interupsi berulang, keragu-raguan, atau pengulangan yang serius mengganggu aliran komunikasi.
KLASIFIKASI
Stuttering (terganggu oleh pengulangan, menghalangi, atau prolongations suara, suku kata, kata-kata, atau frase.)
GEJALA KLINIS Dan DIAGNOSIS
Gangguan pola dan ketidaklancaran bicara di usia seharusnya, tanda: • Pengulangan bunyi & suku kata • Perpanjangan bunyi kata • Interjeksi/ penyisipan kalimat • Kata-kata yang rusak • Menahan suara/diam (berjeda) • Memakai kata yang banyak • Mengatakan sesuatu dengan penekanan fisik yg berlebihan • Mengulang kata atau suku kata keseluruhan • Mengganggu prestasi akademik/ kerja, dan komunikasi social • neurologis untuk berbicara tidak berfungsi normal → gangguan medis pada axis III ditegakkan.
ETIOLOGI
TATALAKSANA
13 4 P 3 12
Multifaktoral Utama → kritikan sejak diterima sejak masa kecil ↑ rangsangan emosi krn ling (-) 1. Terapi wicara 2. Terapi sensori integraasI
Cluttering (bicara yang terlalu cepat, tidak teratur, dengan kata-kata yang tidak perlu) • gangguan kecepatan dan irama bicara merusak kejelasan. • Bicara tidak menentu & tidak berirama serta terdiri dari cepat, menyembur, dan menyentak yg tidak sesuai dengan pola kalimat normal. *** terjadi pada anak-anak antara 2- 8 tahun; dalam 2/3 pasien pulih secara spontan oleh remaja awal.
Ketidakseimbangan ≥1 fungsi bersamaan (mis: berbicara terlalu cepat lebih dari daya terima orang lain sehingga ucapan tak dimengerti) Tahap I: Identifikasi Tahap II: ↓ kecepatan berbicara: pelatihan tapping suku kata dan umpan balik audiovisual.
Gangguan Artikulasi (bicara anak-anak berada dibawah usia mental yang sesuai, tapi kemampuan berbahasanya dalam tingkatan normal) Terlambat/ tdk mampu memproduksi artikulasi /bunyi kata-kata yang sesuai dengan usia, intelejensi, dan dialek. Bunyinya sering terdengar bersifat substitusi (mis: penggunaan huruf t menjadi huruf k) dan bersifat omission-(huruf konsonan terakhir tak disebutkan) Bisa dikatakan alami gangguan apabila ada perbedaan signifikan dengan anak lain yang memiliki level usia, intelegensia dan pendidikan yang sama.
problem perinatal, faktor genetic, masalah pada pendengaran, adanya “ Soft Neurogenical Sign” misalnya gang. bahasa dan gang. membaca. Phonological approach Traditional approach
Tahap III: Pemantauan Tahap IV: Keterampilan narasi
KET : Gangguan Suara Kualitas akustik yang tidak biasa atau abnormal dalam bicara seseorang. -Subjektivitas dalam menentukan suara normal. -Masalah gigi bila tidak diobati. Suara hidung, suara serak, atau hembusan nafas. Gangguan artikulasi • Kelainan proses produksi bicara-suara mengakibatkan eksekusi akurat atau tidak wajar dari perilaku berbicara. – Kelalaian. – Substitusi. – Penambahan. – Distorsi suara tertentu. • Penyebabnya : – malformasi fisik, cedera saraf, atau kerusakan otak. • Sumbing . (Cleft palate) • Oklusi / maloklusi.(Occlusion/malocclusion) – belajar rusak perilaku berbicara.
13 4 P 3 12
GANGGUAN IDENTITAS JENIS Khas: hasrat/keinginan kuat menjadi lawan jenisnya & perasaan tdk senang/ tdk sesuai thd alat kelaminnya, disertai perilaku menetap yg mirip dgn perilaku lawan jenisnya
GANGGUAN
PEDOMAN DIAGNOSIS 1. Hasrat hiduo & diterima kelp lawan jenis – biasa disertai perasaan risih thd anatomi seksnya 2. Keinginan untuk mirip lawan jenis 3. Remaja/dewasa: ≥2 tahun 4. Bukan ggn jiwa lain, genetic, kromosom 5. Bisa: heterosexual, homosexual, biseksual, aseksual 1. Mengenakan pakaian lawan jenis 2. Tak ada hasrat untuk ubah jenis kelamin 3. Tak ada perangsangan sexual (beda dgn transvetisme fetishistic) 1. Hasrat mendalam & menetap mjd lawan jenis, serta penolakan atribut/pakaian yg sesuai jenis kelaminnya 2. Tak ada perangsangan sexual pakaian lawan jenisnya 3. Khas: muncul usia prasekolah & sebelum pubertas (sering menyangkal jika diri terganggu) 4. Ada ide jika jenis kelaminnya dapat berubah nanti
TRANSEKSUALISME
TRANSVESTIME PERAN GANDA
GANGGUAN IDENTITAS PADA ANAK
ONSET Mulai sejak masa anak & hanya diketahui oleh mereka sendiri
GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL
Fantasi tak lazim/dorongan seksual/perilaku yang berulang dan membangkitkan dorongan seksual Faktor resiko : Pengalaman emosional yang buruk, Penyiksaan fisik, Pelecehan seksual, Ibu yang disiksa sang ayah, Anggota keluarga terlibat NAPZA, Anggota keluarga sakit jiwa,Anggota keluarga terlibat tindakan kriminal
GANGGUAN FETISHISME
TRANSVESTIME FETISHISTIK
EKSHIBISIONISME
SADOMASOKISME
13 4 P 3 12
PEDOMAN DIAGNOSIS 1. 2. 3.
benda mati sbg rangsangan unt bangkitkan keinginan sexual (mis: pakaian dalam) Objek fetish: sumber utama perangsangan sesksual u/ respons seksual yg memuaskan Fantasi fetishistik lazim st ritual ggn hub seksual penderitaan 4. Minimal 6 bulan, >>> Pria 1. memakai pakaian lawan jenis unt bangkitkan keinginan sexual 2. ada hasrat untuk lepaskan pakaian/benda lain lawan jenis jika orgasme tercapai 3. lama: 6 bulan 1. cenderung berulang memamerkain alat kelaminnya, tanpa niat hub. Lebih lanjut 2. rangsang/gairah ↑ jika ada yang terkejut, terpesona, takut 3. merupakan satu-satunya bentuk cara penyaluran sexuak 4. “ego alien”/”distonik” ***Biasanya pada laki laki heteroseksual 1.Preferensi aktivitas seksual: pengikatan, rasa sakit atau penghinaan - Resipiens masochism - Pelaku sadism
VOYEURISME FROTTEURISME PEDOFILIA
Preferensi sexual yang tertarik pada anak pra atau awal pubertas. Kelainan berulang/menetap, >>> pd pria
NEKROFILIA
Preferensi sexual pada mayat → Kamar mayat, gali kubur, membunuh
PYGMALIONISME
Preferensi seks pada patung, manekin, benda mati menyerupai manusia
ZOOFILIA SCALTOLOFIA TELEPON DAN KOMPUTER
COPROFILIA DAN UROFILIA
HOMOSEKSUALITAS
13 4 P 3 12
2. Aktivitas sadistic untuk memuaskan hasat sexual cenderung melihat/mengintip orang sedang hub. Sexual/tanggalkan pakaian Sumber utama perangsangan seksual pemuasan seksual dgn masturbasi tanpa diketahui org yg diintip 1. cenderung menyentuhkan/menggosokkan diri pada org lain 2. untuk bangkitkan gairah sexualnya 1. 2.
Preferensi seks pada hewan Preferensi seks dengan cara cybersex/phone sex dengan masturbasi Kepuasan dicapai dengan cara mengencingi atau BAB terhadap pasangannya atau sebaliknya
Penyebab: fiksasi pada ibu, kurang perhatian ayah, hambatan perkembangan maskulin oleh orang tua, narcissisme, kalah kompetisi dengan saudara, androgen yang lebih kurang Bahaya: HIV Gangguan jiwa: Ego-distonia
DISFUNGSI SEKSUAL Berbagai ggn dimana individu tdk/kurang mampu berperan dlm hub seksual seperti yg diharapkan Siklus respons seksual: 1. Nafsu (minat/keinginan): fantasi/keinginan 2. Gairah (excitement, terangsang): 1) Senang/ suka yg subyktif 2) Perubahan fisiologis: ereksi pd pria, vasokongesti pelvis/genitalia externa & pelumasan vagina pd wanita 3. Orgasme: ejakulasi pd pria, kontraksi dinding 1/3 bag luar vagina 4. Resolusi: relaksasi otot, perasaan senang/puas
GANGGUAN
PEDOMAN DIAGNOSTIK
GANGGUAN NAFSU ATAU MINAT SEKSUAL
KEGAGALAN DARI RESPON GENITAL
GANGGUAN ORGASME
↓/hilangnya nafsu seksual 1. Gamb. utama: tdk ada fantasi/keinginan aktivitas seksual 2. Motivasi kurang, frustasi kalau keharusan aktivitas seksual 3.Kenikmatan ada, hanya kurang aktivitas awal Penolakan atau Aversi Seksual 1. Penolakan/penghindaran aktif kontak genital, timbul kejijikan, kecemasan aktivitas seksual 2. Kasus berat menghindar disentuh 3. Kadang disertai kurangnya kenikmatan meskipun terjadi orgasme Kelainan di fase gairah tdk ada rangsang seksual Pria: Gangguan ereksi (Male Erectile Disorder) atau impotensi psikogenik Kesulitan terjadi/mempertahankan ereksi senggama Psikogenik: ereksi normal pd wkt masturbasi, tidur, pasangan lain Wanita: Ggn rangsang seksual (Female sexual arousal disorder) kekeringan vagina atau kegagalan pelicinan
Wanita: keterlambatan/ tdk terjadi orgasme setelah fase gairah/aktivitas seksual yg normal baik dlm intensitas & lamanya Pria: Keterlambatan/ tdk terjadi orgasme/ejakulasi dan ejakulasi dini atau prematur
tergantung fase resolusi pendek/panjang pria: tak mempunyai minat/hilang nafsu seksual & kurang/tidak berespons thd stimulus seksual Dorongan seksual yg berlebihan/ hiperseksualitas pada pria disebut “Satyriasis” & pd wanita disebut “Nimfomania” Biasanya dijumpai pd akhir masa remaja atau dewasa muda
VAGINISMUS NON ORGANIC ATAU FUNGSIONAL
Spasme involunter dari otot 1/3 bagian luar vagina menghalangi senggama Bukan karena nyeri lokal/ ggn jiwa lain
DISPAREUNIA NON ORGANIC ATAU FUNGSIONAL
Nyeri pd alat kelamin sewaktu senggama (pria/wanita) – factor psikologis Bukan oleh kelainan patologis lokal/vaginismus/keringnya vagina
DORONGAN SEKSUAL YANG BERLEBIHAN
13 4 P 3 12
GANGGUAN CEMAS DEFINISI
ONSET
GAMBARAN KLINIS
GANG. CEMAS GANGGUAN PANIK
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
GANG. CAMPURAN ANSIETAS & DEPRESI
serangan kecemasan akut yang sangat berta disertai ketakutan akan adanya peristiwa yang mengerikan bahkan kematian akan terjadi.. Tidak ada stressor jelas
Kecemasan & kekhawatiran berlebihan ttg beberapa peristiwa yang berlangsung dalam hampir setiap hari selama min.6 bulan. sulit dikontrol dan gejala somatik
kondisi pasien mengalami gejala-gejala anxietas dan depresi yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan cemas atau gangguan mood
hampir setiap hari, min.6 bulan
-
umumnya berlangsung 20-30 mnt JARANG > 1 jam • Serangan pertama kali sering spontan meskipun pemicu serangan panic dapat berupa kegembiraan yang berlebihan, ketegangan, latihan fisik, aktivitas seksual, atau trauma emosional ringansedang. • Serangan biasanya dimulai ↑ hebat dari gejala dalam 10 mnt, berupa rasa takut yg ekstrim dan perasaan akan adanya ancaman kematian, pasiesn biasanya tidak dapat menyebutkan penyebab ketakutannya, meninggalkan suatu apapun dan mencari pertolongan • Diantara 2 serangan ada anti-sipatorik anxiety
• • •
• •
•
TERAPI FARMAKO
• • •
13 4 P 3 12
SSRI : Fluoxetine, Paroxetine CR, Paroxetine, Sertraline, Flufoxamine, Citaprolant, Escitaploram Tricyclic Antidepresant : Clomiramine, Imipramine, Desipramine Benzodiazepine : Alprazolam, Clonazepam, Diazepam, Lorazepam MAOIs : Phenelzine, Tranylcypromine
• •
** ex: khawatir jika anak pergi sekolah jika akan diculik, diperkosa, dll Khawatir ketika suami pergi bekerja jika ia kecelakaan, diculik, dll •
KRITERIA DIAGNOSIS
kecemasan/kekhwatiran berlebihan disertai gejala-gejala somatic trias: ketegangan motoric, free-floating anxiety, hiperaktivitas otonom taka da alasan jelas pasien merasa cemas thp beberapa hal
• • •
Suatu pola perilaku yg diwarnai kekhawatiran & kecemasan persisten yang tidak proporsional dengan peristiwa atau situasi yg mrnjadi focus kekuatiran menimbulkan penderitaan dan hendaya Timbulnya 3 dari 6 gejala somatic yaitu : kegelisahan seperti diujung tanduk, mudah lelah, kesulitan berkonsentrasi, atau pikiran kosong, ketegangan otot, iritabilitas, dan gangguan tidur. tak disebabkan gangguan kecemasan lain 3 kelompok obat utama yg digunakan : Gol.Benzodiazepin, SSRI, dan buspiron (BuSpar) atau venlafaxine (Effexor) Obat lainnya adalah gol. Trisiklik (mis : imipramine[Tofranil], antihistamin, dan
Gabungan gejala anxietas dan gejala-gejala depresi Gejala hiperaktivitas sistem saraf otonomik seperti keluhan gastrointestinal complaints, adalah gejala-gejala yg sering dijumpai & berkontribusi terhadap frekuensi tinggi kunjungan pasien di klinik rawat jalan.
Kriteria diagnostic gang.campuran anxietas & depresi memerlukan kondisi subsindrom dari gejala-gejala anxietas dan depresi serta adanya gejala-gejala otonomik, seperti tremor, palpitasi, mulut kering, dan sensasi perut kembung.
•
Anti-anxietas Gol. Triazolobenzodiazepine (mis: alprazolam [xanaxl], selain itu dapat pula digunakan buspiron (BuSpar) Anti-depresan
• • • •
•
TREAPI NON FARMAKO
RIMAs : Moclobemide, Brofanomine Atypical Antidepresant : Venlafaxine, Venlafaxine XR Other Agents : Valproic Acid, Inositol Jika terjadi kegagalan respon terhadap terapi dengan salah satu kelompok obat, dapat dicoba golongan lainnya atau kombinasi obat (SSRI + litium/trisiklik + Benzodiazepin, atau SSRI+litium/trisiklik) Jika terapi efektif, penanganan farmakologi dilanjutkan selama 8-12bln
CBT ( Cognitive Behavior Therapy) Cognitive Therapy
PHOBIA
antagonis B-adrenergic 9mis.propanolol [Inderal])
Psikoterapi : CBT, psikoterapi suportif, dan psikoterapi insight oriented.
• •
Gol.Serotonergik Perpaduan keduanya
Psikoterapi (seperti trapi kognitif, atau terapi perilaku, pendekatan psikoterapi yg tidak terstruktur seperti psikoterapi insight-oriented)
AGROFOBIA
FOBIA SPESIFIK
FOBIA SOSIAL
DEFINISI
seseorang merasa takut atau cemas terhadap tempat/keadaan dimana ia sulit melarikan diri darinya
Ketakutan berlebihan terhadap suatu objek tertentu atau situasi tertentu
Ketakutan terhadap situasi social
ONSET
Menetap min 6 bulan • •
PERJALANAN PENYAKIT
•
Diduga disebabkan gang. panic Ggn panic dapat diobati → akan membaik endirinya Ggn depresi dan ketergantungan alcohol sering menjadi komplikasinya
GAMBARAN KLINIS
Menghindari situasi dimana ia akan sulit mencari pertolongan Cenderung minta ditemani Sering menolak meninggalkan rumah sama sekali Ketakutan atau kecemasan bermakna min 1 dari 2/>: •
KRITERIA DIAGNOSIS
• • •
•
13 4 P 3 12
Saat menggunakan transportasi public (bus,kereta, mobil,pesawat) Saat berada di tempat terbka (taman, lapangan, pusat perbelanjaan, tempat parker) Saat berada ditempat tertutup (lift, took, teater) Saat berada ditengan keramaian atau ditengah antri Saat berada sendirian dirumah
Sebagian besar dimulai dari masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa akan terus berlanjut dalam jangka panjang
• Memiliki awitan pada akhir masa kanak-kanak atau awal masa remaja • Pd umumnya kronis tp apabila pasien mengalami remisi akan terus dalam keadaan baik
Ada ketakutan irrasional dan ego distonik thd situasi, aktivitas, atau objek spesifik. pasien dapat menceritakan cara mereka hindari kontak dengan pencetus fobia Sering ditemukan gejala depresi
DSM V: • Tipe binatang • Tipe peristiwa alam • Tipe cedera-injeksi-darah • Tipe situasional (mis.mobil,pesawat, lift) • Tipe lainnya (yg tidak termasuk keempat tipe sebelumnya)
PPDGJ III • Gejala perilaku, atau otonomik, yang timbul harus merupakan manifestasi primer atau anzietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham, atau pikiran obsesif • Anxietas harus mendominasi, atau terbatas pada siruasi social tertentu • Menghindari situasi fobik harus menjadi gejala yg menonjol • Bila sulit dibedakan dengan agrofobia maka diutamakan diagnosis agrofobia
• •
TERAPI FARMAKO
TREAPI NON FARMAKO
•
SSRI Tricyclic dan tetrasiklik (clomipramine,imipramine) Benzodiazepine : Alprazolam, Clonazepam, , Lorazepam
Psikoterapi suportif Insight oriented Terapi perilaku Terapi kognitif Terapi virtual
POST PARTUM PSYCHIATRIC DISORDER
• • • •
-
• • • •
Terapi perilaku(desensitiasi pada sumber fobia) Insight oriented psikoterapi Terapi virtual Terapi lain seperti hypnosis, terapi suportif, dan terapi keluarga
•
POSTPARTUM PSIKOSIS
BABY BLUE SYNDROME
DEFINISI
Kumpulan dari gejala psikolois berupa sedih, cemas dan emosi labil yg dialami seorang ibu setelah melahirkan
ONSET
Muncul dalam minggu pertama pasca melahirkan, gejala memuncak pada 3-5hari pasca melahirkan dan menghilang setelah 2 minggu -
ETIOLOGI
• • • • GAMBARAN KLINIS
13 4 P 3 12
• • •
Menarik diri Terdapat hausinasi terutama auditorik Mood labil Kepercayaan aneh berkitan dengan anak Waham Perubahan mood Proses piker kacau dan disorganized
SSRI Benzodiazepin Venlavaxin dan buspirone Dianjurkan pemberian antagonis-adrenergik (atenolol 50-100mg, atau propranolol 20-40mg) 1 jam sebelum paaran stimulasi fobik Psikoterapi CBT
• • • •
Perubahan fisik Perubahan hormonal Perubahan psikis Perubahan sosial
• • • •
Menangis lebih mudah dari biasanya Mengaalami kesulitan tidur Mood labil Emosi tak tentu, kerap tersinggung dan kerap kehilangan kesadaran Cepat lelah dan mengalami pusing kepala Cemas berlebihan Perasaan takut menyakiti bayi
• • •
DEPRESI POSTPARTUM
Dapat terjadi paling cepat dalam 24 jam dan paling lambat beberapa bulan setelah melahirkan 1. Faktor Biologik Perubahan Hormonal : estrogen, progesterone, prolactin,triptofan 2. Faktor Psikososial : -konflik dalam pernikahan -kesulitan dalam pengasuhan anak -riwayat keluarga depresi - Gejala emosional: • • • • • • •
Irritable Putus asa Kesepian Sedih Mood berubah tak terkontrol Perasaan kewalahan Sering menangis
- Gejala fisik • • • • • •
Exhaustion,fatigue Lamban Sleeping roblem Appetite changes Headeache Chest pain
•
Heart palpitations
- Gejala Perilaku •
• KRITERIA DIAGNOSIS
-
(DSM-5): Brief psychotic disorder with postpartum onset PPDGJ III: (F 53.1) Ggn mental dan perilaku berat yg berhubungan dengan masa nifas YTK
-
• TERAPI FARMAKO
Antipsikotik atipikal
Tidak memerluan terapi farmako
• •
TREAPI NON FARMAKO
13 4 P 3 12
Psikoedukasi dan Psikoterapi
• •
Edukasi ibu & keluarga Terapi supportif : reassurance (yakinkan ibu)
Kurang interest terhadap bayinya (khas!!) Poor self-care
DSM V : MDD spesifik dengan onset postpartum PPDGJ III : Gangguan mental dan perilaku ringan yang berhubungan dengan masa YTK
SSRI : Fluoxetine (prozac) 10-60 md/d, sertraline (Zoloft) 50-200 mg/d, citalopram (celexa) 20-60 mg/d SNRIs : venlafaxine (Effexor) 75-300mg0d atau duloxetine (Cymbalta) 40-60mg/d ECT (Electroconvulsive Therapy) Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai diagnosis yg telah ditegakkan
GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF
ADHD/GPPH
DEFINISI
ETIOLOGI
Sulit pusatkan perhatian dan atau Perilaku hiperaktif dan impulsive yang berlebih Sehingga timbul penderitaan dan hendaya PPDGJ III: timbul sebelum usia 7 thn DSM V: 12 thn. Melebihi dari itu, kurang tepat sbg ADHD
Genetik Struktur anatomi otak o Prefrontal cortex lebih besar o Corpus callosum lebih kecil o Cerebellum(?) lebih kecil Abnormalitas fungsi otak o SPECT: hipoperfusi korteks prefrontal, frontal, striatum, cerebellum o fMRI: ↓ aliran darah ke frontal, prefrontal, ganglia basalis o PET: ↓metabolism glukosa korteks o PMRS: ↑ glutamate o SPECT&PET: ↑ ikatan DAT pada striatum Lingkungan (cth: terdapat pola asuh tipe permisif yang membiarkan gejala pada anak berkembang ada juga pola terkontrol sehingga gejala yg muncul pd anak tdk berkembang hingga menjadi ADHD)
DIAGNOSIS
13 4 P 3 12
Penuh F90 PPDGJ III tapi tidak diserta kriteria F91 Bedakan dengan GGN Perilaku menentang. dimana ggn ini berujung pada perilaku antisosial
Sering menunjukkan ketertarikan berlebihan pada aktifitas tertentu. Cth: sblm masuk kelas dia harus raba raba seluruh sisi pintu baru mau masuk di kelas
Kaku terhadap perubahan Berespon tidak sesuai dengan lingkungan sosial Adanya masalah interaksi Menyebabkan disfungsi persisten
Genetik Biologik: o MRI: Hipoplasia lobus vermal VI dan VII cerebellum, abnormalitas korteks (polimicrogyria) o PET: ↑ metabolism diffuse o Berkaitan dengan infeksi rubella kongenital, PKU, tuberous sclerosis Perinatal o perdarahan trimester 1 o GA lebih lama, BBL lebih berat o Ada meconium dalam amnion o Neonates yg mengalami sindrom distress pernafasan dan anemia Neuroanatomi o Perdarahan subtantia alba dan nigra cerebral o ↑ uk lobus occipital, parietal, temporal o ↓ sel purkinye Biokimia o Konsentrasi hemovalinic acid tinggi di LCS ~ perilaku menarik diri & stereotipik DSM V telah disatukan menjadi AUTISM SPECTRUM DISORDER: a. Autism Masa Kanak a) Ggn Interaksi social b) Ggn kualitatif dlm berkomunikasi b. Pola perilaku, minat yg terbatas, berulang & stereotipik c. Sindrom Asperger a) Autism tpi IQ tinggi b) Pikiran abstrak tidak berkembang d. Mentalisasi tidak berkembang e. Sindrom Rett a) Normal 5 bulan (>: berubah autism)
RETARDASI MENTAL
Keterbatasan iQ Masalah perilaku adaptasi Terjadi sebelum usia 18 tahun
Genetik o Sindrom fragil x o Trisomy 21 o Delesi kromosom 15 (prader wili sindrom) o Delesi kromosom 5 ( Cri du chat sindrom) o Inborn error metabolism (PKU) Perkembangan (terjadi saat masa kehamilan) o Komplikasi o Infeksi virus o Terekspos opioid dan alcohol o Kondisi fisik, psikologis Didapat o Asfiksia, kejang o Ensefalitis, meningitis, trauma o Tumor kepala, pembedahan, kemo Manifestasi Klinis Wawancara Psikiatri RIwayat ggn mental Pemeriksaan intelektual Pemeriksaan lab Diklasifikasikan menjadi: (PPDGJ III) RM Ringan (Mampu didik) o Feeble-Mindedness o Moron o IQ 50-69 RM sedang (Imbesil): Q 35-49
f.
TATALAKSANA
13 4 P 3 12
b) Terjadi pd anak perempuan Gangguan disintegratif a) Normal slm 2 tahun (>: autism)
Farmako: Metil-Fenidate Terapi psikososial Psikoedukasi
Ada perilaku maladaptive (kasi obat anti psikotik&FDA Approval) Intervensi terhadap deficit tertentu Program terapi untuk meningkatkan fungsi&kemampuan
RM berat (oligofrenia berat) o Ada hendaya motoric mencolok o IQ 20-34 RM sangat berat (idiot) o tak sekolah formal, ajarkan mengenai cara bertahan hidup sdh cukup(makan, mandi, dll) Pencegahan: o Screening bayi terhadap PKU. Beri diet rendah phenylalanine o Berikan edukasi bahaya alcohol selama hamil o Edukasi pernikahan keluarga ≈ masalah genetik bs muncul Intervensi o Latihan Kompetensi social (Cth: makan sendiri, berpakaian, dll) o Farmako: Perilaku agresif: risperidone Gpph: metil fenidate Depresi/ocd: fluoxetine. sertraline Gerakan stereotipik: haloperidol, Perilaku eksplosif&kasar: haloperidol, risperidone
ANTI PSIKOTIK
GOL. ANTI PSIKOSIS TIPIKAL
NAMA OBAT
Chlorpromazin ( Tablet/inj 25 mg.)
Haloperidol
MEKANISME KERJA
Memblokade Dopamine pada reseptor pascasinaps neuron di otak, khususnya disistem Limbik dan Sistem extrapiramidal (Dopamine D2 receptor antagonist)
Memblock 5HT dan Dopamin D2
GOL. ANTI PSIKOSIS ATIPIKAL Clozapin
Risperidone (2 mg, long acting 50 mg//ml)
Ciri penting antipsikosis: 1. Berefek anti psikosis. 2. Dosis besar koma dalam 3. Gejala ekstrapiramidal timbul reversibel 4. timbul ketergantungan psikik & fisik.
13 4 P 3 12
INDIKASI
• Skizofrenia. • Hiccup. • Antagonis dopamin : untuk mual & muntah
EFEK SAMPING • • • •
Timbul efek sedasi. Aktivitas motorik terganggu. Tidak dapat mencegah konvulsi. Mempengaruhi ganglia basal gejala parkisonisme. • Mengurangi / mencegah muntah. • Menurunkan ambang bangkitan (epilepsy) • Hipotensi ortostatik.
• Psikosis. • DOC sindrom de la Tourette.
• Menyebabkan bluring of vision. • Menghambat sistim dopamin. • Menghambat muntah • Hipotensi. • Menyebabkan galaktore. • leukopenia, agranulositosis. • Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil. • Depresi, reaksi extrapiramidal
• Psikosis & skizofrenia (gejala negatif ) • Penderita yang refrakter & terganggu berat selama R/.
• Agranulositosis, R/ tidak boleh > 6 minggu. • Hipertermia. • Takikardia. • Sedasi. • Hipersalivasi. • Koma. • Disorientasi, delirium. • Takikardia, aritmia. • Depresi napas.
• Skizofrenia baik gejala negatif maupun positif
• BB↑
NAMA OBAT
MEKANISME KERJA
LITHIUM
Megurangi reseptor dopamine Menghambat Adenosin monophospate
KARBAMASEPIN
Inhibisi kanal NA dan inhibisi Ca
VALPROAT
Memperkuat efek GABA Mnghambat kerja aspartate dan glutamate
NAMA OBAT
TRIAZOLAM
MEKANISME KERJA Berinteraksi dengan reseptor GABA untuk mengikat pada membran pasca sinaptik dan menginduksi permeabilitas klorida untuk menghambat eksitasi
OBAT ANTIMANIA SEDIAAN + DOSIS Tab 200 mg Tab 250 mg Tab 400 mg Kaplet selaput200 mg Tab 200 mg Tab kunyah 100 mg Sirup 100 mg/5 mL
ZOLPIDEM
13 4 P 3 12
900-2400 m/hg/hr
200-1800mg
Sirup 250 mg/5mL Tab 500 mg/hr
OBAT INSOMNIA SEDIAAN + DOSIS 0,25 mg
Tab 15-100 mg PHENOBARBITAL
DOSIS MAKS
Memperkuat efek GABA
Injeksi 200mg/ml
Bekerja selektif α-1 GABA
Cairan oral 15 mg 10 mg
EFEK SAMPING Tremor,ggn GI, kenaikan berat badan , DM , leukosistosi , dema Ataksia, pandngan kabur , Sindrom steven jonson Hiponatremi Nausea ,kelelahan , ggn GI, komplikasi kardiovaskuler Ggn GI, sedasi, Tremor,perubahan berat badan ,penekanan sumsum tulang , dermatitis
DOSIS MAKS
EFEK SAMPING
Dewasa 0,5 mg/hr Anak 0,25 mg/hr
Kesulita berjalan,agitasi, kegelisahan,kebingungan,takikardi,sulit bernapas , hilang nafsu makan, kehilangan keseimbangan,masalah penglihatnsakit perut, perubahan mood yg ekstrem
Deawas 60-180 mg/hr Anak : 5-8 mg/hr 10-20 mg
Ruam kulit, penyakit kuning, demam tinggi , pembengkakan kelenjar Efek rebound dan ketergantungan
ANTI DEPRESSANT
Nama obat
Mekanisme kerja
Imipramin
menghambat ambilan kembali neurotransmitter
GOL. TRISIKLIK Amitriptilin
Amoksapin
Maprotilin
GOL. TETRASIKLIK
Fluoxetine GOL. SSRI
GOL. SNRI
ATYPICAL ANTIDEPRESAN
13 4 P 3 12
menghambat re-uptake serotonin
Penguatan aktivitas neurotransmitter di SSP
≠ MAOi & TCA
Venlafaksin
Trazodone, Mirtazapin
↑konsentrasi norepinefrin post-sinaps dlm SSP cegah re-uptake norepinefrin atur reseptor serotonin & βadrenergik
bekerja pada efek dopaminergic
Sediaan + Dosis
Dosis Max
tab 10 mg, 25 mg inj. 25 mg/2ml
200-500 mg/day
tab 10 mg, 25 mg inj. 100 mg/10ml
150-300 mg/day
Efek samping
Sedasi : Mengantuk Simpatomimetik : Gemetar, insomnia Antimuskarinik : Penglihatan kabur, konstipasi, susah BAB CV : Hipotensi ortostatik, aritmia Psikiatri : Psikosis memburuk, withdrawal syndrome Neurologi : Kejang Endokrin : BB ↑, ggn seksual
dewasa : 75-100mg/hr lansia : 25-50 mg/hr ↑
100 mg/day
sama dengan trisiklik
Oral dewasa : 100-150 mg/day (rwt inap) 75 mg/day (rwt jalan)
225 mg/day
Mengantuk, kejang (tergantung dosis)
Insomnia, tremor, ruam, penurunan libido, disfungsi seksual, ggn GI, cemas, nausea, agitasi
Mual, somnolen, berkeringat, pusing, ggn seksual, hipertensi, Aritmia jantung
20 mg/day & ditingkatkan 80mg/day
Awal : 75mg/day ↑ 150-225 mg/day ↑150-375 mg/day
awal : 100mg (2x1)/day 300 mg/day
150-375 mg/day
migraine, mual, mulut kering, konstipasi, tremor
ANTI ANXIETAS
NAMA OBAT
MEKANISME KERJA
Diazepam GOL. Chlordiazepoksid BENZODIAZEPIN (Diazepam, Chlorazepat Alprazolam, Chlordiazepoksid, Klonazepam, Klorazepat, Lorazepam, Alprazolam Clobazam)
Potensiasi inhibisi neuron dengan GABA sebagai mediator
Hydroxisine
Sulpride
13 4 P 3 12
Untuk golongan nonbenzodiazepin efek diperoleh dengan berbagai macam mekanisme, contohnya buspiron bekerja melalui intervensi terhadap dopamin dan serotonin di otak
Tablet 2 dan 5 mg Injeksi 5 mg/ml (IV) Oral, IM, IV Tab 10 mg (Tak ada dipuskesmas)
DOSIS MAX
2 – 20 mg/hari 30 tab/kasus
EFEK SAMPING
150-300 mg/day
30 mg/hari
Tab 0.25, 0.5, dan 1 mg (tidak ada dipuskesmas) Catatan: hanya untuk panick attack dan panic disorder
Buspiron GOL. NON BENZODIAZEPIN (Buspiron, Zolpidem, Hydroxizin)
SEDIAAN + DOSIS
Cap 10 mg (Tak ada dipuskesmas)
0,25 – 3 mg/hari Maksimal 2 minggu/ kasus 30 tab/bulan
2-3 kali x 10 mg/hari
Cap 25 mg (Tak ada dipuskesmas)
3 x 25 mg
Cap 50 mg (Tak ada dipuskesmas)
2-3 kali 50-100 mg/hari
Depresi SSP: kantuk dan ataxia Gang. Psikomotor (kadar 300-400 ng/ml) Intoksikasi SSP (kadar >900-100 ng/ml) ↑hospitalisasi, iritabilitas, mimpimimpi hidup Reaksi toxic: rash, mual, gang. Seksual, vertigo Jangan diberi bersama alcohol, barbiturate, fenotiazin Sakit kepala, mual, pusing dan insomnia Tak disertai oleh sedasi Depresi SSP, Stimulasi SSP paradox, mulut kering, sekresi pernapasan menebal, sembelit, takikardi, sakit kepala, hipotensi, tinitus