Rangkuman Teori Belajar Dan Motivasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RANGKUMAN TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI



1. Belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang disebabkan karena pengaruh lingkungannya. 2. Belajar dapat dilihat dari tiga teori belajar yaitu teori behavioristik, sosial kognitif, dan konstruktivisme. Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon (Teori StimulusRespon). Dari beberapa teori belajar behavioristik yang dikembangkan dapat disimpulkan bahwa untuk memunculkan respon yang diharapkan dibutuhkan penguatan (reinforcement). Teori belajar sosial-kognitif, belajar merupakan aktifitas yang melibatkan  proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya  dengan  struktur  pengetahuan yang  sudah  dimiliki  dan  terbentuk  di dalam  pikiran  seseorang  berdasarkan  pemahaman  dan  pengalamanpengalaman sebelumnya. Sedangkan belajar menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri berdasarkan pengetahuan sebelumnya membentuk pengetahuan yang baru. 3. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest, keterampilan regulasi diri). Motivasi adalah usaha yang dilakukan yang dipengaruhi tingkah laku sehingga orang tersebut dapat bertindak untuk mencapai tujuan tertentu (Purwanto, 1993). Motivasi selanjutnya akan berkaitan dengan kebutuhan manusia atau needs. Abraham Maslow membuat Hierarchy of Needs-nya, dia berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh lima kebutuhan esensial: fisiologis, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri (juga dikenal sebagai pemenuhan diri). Bagian bawah piramida adalah kebutuhan fisiologis seperti makanan, air, tidur, dan kehangatan. Masalah keamanan datang berikutnya, dan ini termasuk kenyamanan, keamanan, dan stabilitas. Naik piramida kita sampai pada kebutuhan sosial, seperti rasa memiliki dan persahabatan, dan kebutuhan harga diri seperti citra diri yang positif, prestise dan status, sebelum diakhiri dengan aktualisasi diri yaitu tentang perasaan terpenuhi melalui pertumbuhan, kemajuan dan kreativitas.  Motivasi sangat berkaitan dengan stimulus yang mendorong siswa terpacu untuk melakukan sesuatu (tujuan belajar). Motivasi belajar siswa berdasarkan emotional interest akan lebih baik jika sesuai dengan minat yang dimiliki pesrta didik. Regulasi diri merupakan suatu proses dari dalam individu untuk pengaturan dan pengendalian emosi, pikiran, perasaa, dorongan dan hasrat dari rangsangan luar agar sesuai dengan tujuan dan apa yang dicita-citakan. siswa dengan kemampuan regulasi diri yang baik akan memiliki motivasi belajar yang tinggi karena mampu mengatur diri untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. 4. Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset). Mindset atau pemikiran peserta didik dibagi menjadi 2 yaitu growth mindset dan fixed mindset. Growth mindset merupakan pemikiran dimana kemampuan dan bakat dapat diasah dan dikembangkan dengan usaha agar tercapai kesuksesan dan keberhasilan. sedangkan, fixed mindset merupakan pemikiran yang meyakini bahwa segala kemampuan dan bakat tidak dapat dikembangkan yang merupakan "takdir" yang tidak dapat diubah.