Referat AGD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Keseimbangan asam-basa adalah homeostasis dari kadar ion hidrogen dalam tubuh. Untuk mengetahui kadar ion hidrogen dalam tubuh dapat diukur dari derajat keasamannya disebut dengan pH dalam darah.1 Derajat keasaaman didalam tubuh dapat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik dan kimianya. Untuk mempertahankan kadar pH dalam darah, tubuh melakukan kompensasi dalam bentuk sistem kerja buffer yaitu , sistem pernapasan yang mengatur perubahan pCO2 melalui perubahan ventilasi dan sistem pengaturan ginjal terhadap penyimpanan bikarbonat tubuh.2 Fungsi utama dari paru-paru adalah memasok oksigen dan mengeluarkan karbondioxida dari darah. Oleh karena itu untuk mengetahui keadekuatan dari proses ventilasi dan difusi diperlukan analisa dari gas darah dalam arteri. 4 Keseimbangan asam-basa mengukur bagaimana level respirasi dan metabolic buffer mempengaruhi keseluruhan pH. 6 Keseimbangan asam basa diperlukan untuk menilai keadekuatan tubuh dalam mempertahankan sifat-sifat kimia tubuh agar metabolisme dapat bekerja dengan baik. Salah satu pemeriksaan untuk mengetahui keseimbangan asam basa adalah analisis gas darah (AGD).3 Analisis gas darah arter (AGD) merupakan "baku emas'' untuk menilai adekuasi oksigenasi dan ventilasi. Yang penting dalam diagnosis dan penatalaksanaan gangguan oksigenasi serta asam basa.3 Analisis gas darah arteri yang abnormal merupakan petunjuk pertama asam-basa atau oksigenasi dan untuk membantu penentuan terapi yang sesuai. Tekanan parsial gas O2 dan CO2 di mempunyai nilai berbeda-beda, tergantung lokasi (misalnya : atmosfer, trakea, alveolus, dan darah) semakin jauh dari udara atmosfer, tekanan parsial gas O2 nya semakin rendah.2,4 Komponen analisis gas darah adalah : PH , PCO2 , PaO2 , SaO2, HCO3 dan Base excess ( BE ).5



1



Tujuan referat ini adalah untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang analisis gas darah dan manfaatnya.



BAB II



2



TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Analisis Gas Darah Analisis Gas Darah adalah suatu pemeriksaan melalui darah arteri dengan tujuan mengetahui keseimbangan asam dan basa, kadar oksigen, serta kadar karbondioksida dalam tubuh.2,4 B. Indikasi Analisis Gas Darah Indikasi dilakukannya pemeriksaan Analisis Gas Darah (AGD) adalah 4 : 1. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik 2. Pasien dengan edema pulmo 3. Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS) 4. Infark miokard 5. Pneumonia 6. Syok 7. Post operasi berat 8. Resusitasi 9. Gagal ginjal C.



Kontra Indikasi Analisis Gas Darah



1.



Adanya koagulopati (gangguan pembekuan) atau pengobatan dengan antikoagulan dosis sedang dan tinggi merupakan kontraindikasi relatif.



2.



Selulitis atau adanya infeksi terbuka atau penyakit pembuluh darah perifer pada tempat yang akan diperiksa.



3.



Denyut arteri tidak terasa, pada pasien yang mengalami koma.



4.



Modifikasi Allen tes negatif , apabila test Allen negative tetapi tetap dipaksa untuk dilakukan pengambilan darah arteri lewat arteri radialis, maka akan terjadi thrombosis dan beresiko mengganggu viabilitas tangan.



D. Lokasi Pengambilan Darah Arteri 3 1.



Arteri Radialis dan Arteri Ulnaris (sebelumnya dilakukan allen’s test)



2.



Arteri Dorsalis pedis



3



3.



Arteri Brakialis



4.



Arteri Femoralis KESEIMBANGAN ASAM BASA 1,3,6



E.



Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH. i.



pH 7,0 adalah netral



ii.



pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)



iii.



pH dibawah 7,0 adalah asam



Namun untuk interpretasi klinis, pH dapat dilihat dengan nilai sebagai berikut : 1. 7,35-7,45 yang menunjukkan keadaan normal 2. < 7,35 yang menunjukkan keadaan asam 3. >7,45 yang menunjukkan keadaan basa Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan homeostasis asam-basa darah: 1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia 2. Penyangga pH (buffer)  bikarbonat 3. Pengaturan tekanan PCO2 melalui ventilasi paru Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah CO2 yang dikeluarkan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Gangguan Asam – Basa , terbagi atas 2 macam : 1. Gangguan Respiratorik 2. Gangguan Metabolik



4



Gangguan tersebut dapat bersifat asidosis dan alkalosis 1,2 4.



Asidosis respiratorik, dapat terjadi pada anak karena tekanan parsial CO2 dalam darah naik sehingga kadar asam karbonat juga naik. Hal ini dapat terjadi pada :



A. Obstruksi dinding alveolus : edema paru, emfisema paru, fibrosis B. Penyakit SSP : keracunan morfin, poliomyelitis yang mempengaruhi pernapasan C. Aliran darah ke paru berkurang seperti pada penyakit jantung bawaan 5.



Asidosis metabolik pada anak dapat terjadi karena :



A.



Kehilangan fixed base (Na dsb)



B.



Penyakit yg menyebabkan suhu tubuh naik dan nafsu makan berkurang sehingga zat lemak dan protein tubuh digunakan untuk metabolisme dan metabolit asam bertambah (keton, beta hidroksibutirat, dan aseto-asetat), misalnya infeksi, kelaparan, dehidrasi, dan diabetes



C.



Kegagalan homeostasis ginjal seperti GGK, keracunanan salisilat, dsb



5



Gangguan tersebut dapat mengalami suatu bentuk adaptasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan di tubuh sehingga tubuh meresponnya dalam bentuk kompensasi.5 Cara tubuh mengkompensasi kejadian tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini :



3. Alkalosis Respiratorik 1,2 Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah. Penyebabnya adalah akibat Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. 4. Alkalosis Metabolik 1,2 Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat. Penyebab Alkalosis Metabolik adalah : A. Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam (natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak) mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah B. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat) C. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung



6



D.



Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid)



DAFTAR PUSTAKA



7



1. Sherwood, L. Human physiology from cells to systems.8 th ed. California. 2012. h. 491-9. 2. Yanda, S. Analisa gas darah pada distress pernapasan. Vol 2 no 2. Jakarta : Sari pediatrika, Jurnal indonesia.2002. h. 135-40. 3. Silver thorn, D.U. Human Phisiology an integreted approach. 3 nd ed. San Fransisco Pearson education. 2006. h. 333-43. 4. Robert, Ewood. Analisis Gas Darah. Nelson Textbook of Pediatrics, 16th ed. Philadelphia : WB Saunders. 2000. h. 1442-8. 5. Greenbaum



J,



Nirmalan



M. Acid–base



balance:



The



traditional



approach. CACC. 2005. h. 137-42. 6. Paschall JA, Melvin T. Fluid and electrolyte therapy. In: Holbrook PR. Textbook of pediatric critical care. Philadelphia: WB Saunders. 1993. h 653‐702.



8