REFERAT Gangguan Penyesuaian Muhammad Syukur 11020170139 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAGIAN JIWA



REFERAT



FAKULTAS KEDOKTERAN



APRIL 2021



UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA



GANGGUAN PENYESUAIAN



OLEH: Muhammad Syukur 110 2017 0139



PEMBIMBING: dr. Nurindah Kadir, Sp. KJ



DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2021



LEMBAR PENGESAHAN Referat



yang



berjudul



“GANGGUAN



PENYESUAIAN”



yang



dipersiapkan dan disusun oleh: Nama : Muhammad Syukur NIM



: 110 2017 0139



Telah menyelesaikan Tugas Ilmiah Referat dan telah disetujui serta telah



dibacakan



dihadapan



supervisor



pembimbing



dalam



rangka



kepaniteraan klinik pada bagian Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.



Menyetujui Makassar, Dokter Pendidik Klinik,



dr. Nurindah Kadir, Sp. KJ



April 2021



Penulis,



Muhammad Syukur



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan refarat ini dengan judul “Gangguan Penyesuaian” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Jiwa . Selama persiapan dan penyusunan referat ini rampung, penulis mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran, dan kritik dari berbagai pihak akhirnya refarat ini dapat terselesaikan serta tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini. Semoga amal dan budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan rahmat yang melimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan refarat ini terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Saya berharap sekiranya makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin. Makassar, Februari 2021 Penulis



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3 BAB III KESIMPULAN ................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12



iv



BAB I PENDAHULUAN Gangguan penyesuaian adalah gangguan yang terkait dengan stres, jangka pendek, dan gangguan nonpsikotik. Orang-orang dengan kondisi ini terganggu pada beberapa elemen fungsi umum mereka karena respon emosional atau perilaku mereka terhadap kejadian stres yang dapat merubah kehidupan seseorang. Pada populasi anak-anak, peristiwa semacam itu bisa menjadi pemisahan atau perceraian orang tua, kelahiran baru dalam keluarga, atau kehilangan sosok. Pada orang dewasa, stres termasuk gangguan dalam hubungan, kehilangan pekerjaan atau kesulitan yang berhubungan dengan pekerjaan, kebangkrutan, perubahan yang tidak diinginkan, atau perburukan kondisi kesehatan yang serius. Gangguan penyesuaian dapat terjadi sebagai reaksi terhadap stresor traumatis seperti bencana alam atau kekerasan.1 Gangguan penyesuaian ini memiliki batas waktu, biasanya mulai dalam waktu 3 bulan dari peristiwa stress. Gejala akan berkurang dalam waktu 6 bulan setelah stressor menghilang atau ketika adaptasi baru terjadi. Kecuali dalam hal reaksi depresif berkepanjangan (F43.21). Gangguan penyesuaian menurut definisi terbatas pada diri sendiri, ketidaknyamanan yang terkait, kesusahan, kekacauan, menderita, dan termasuk kemungkinan bunuh diri.2



1



Sebuah studi multisite dalam layanan psikiatri konsultasi di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia menemukan bahwa gangguan penyesuaian didiagnosis dalam 12% konsultasi psikiatri, dengan 11% lebih lanjut diidentifikasi. sebagai kasus yang mungkin. Pada pasien rumah sakit umum Irlandia, gangguan penyesuaian mewakili 18,5% dari konsultasi rujukan. Setidaknya satu stresor psikososial tercatat pada 93% dari semua pasien, termasuk penyakit medis pada 59% pasien.3 Adanya gejala emosional atau perilaku sebagai respons terhadap penyebab stres yang dapat di identifikasi adalah ciri penting dari gangguan penyesuaian.



Stresor mungkin berulang (misalnya terkait dengan krisis



bisnis musiman, hubungan seksual yang tidak terpenuhi) atau berkelanjutan (misalnya, penyakit yang terjadi terus – menerus dengan kecacatan yang meningkat, tinggal dilingkungan yang sarat akan kejahatan). Stresor dapat mempengaruhi satu individu, seluruh keluarga, atau kelompok yang lebih besar atau komunitas (misalnya, bencana alam).4 Gangguan penyesuaian dikaitkan dengan masalah kepribadian dan risiko bunuh diri. Beberapa bukti menunjukkan bahwa gangguan penyesuaian memiliki ciri-ciri klinis yang dibedakan dari gangguan mental lain seperti gangguan depresi mayor (MDD). Pasien dengan gangguan penyesuaian kurang terkait dengan masalah kepribadian dari pada mereka dengan gangguan depresi mayor.5



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Gangguan penyesuaian adalah gangguan perilaku atau emosional yang terjadi sebagai respons terhadap stres atau penyebab stres yang dapat diidentifikasi, dengan distres yang ditandai dengan tidak proporsional tingkat keparahan penyebab stres. Komponen emosional dapat berupa kesedihan, harga diri rendah, perilaku bunuh diri, keputusasaan, ketidakberdayaan, atau perilaku mengancam diri sendirinya. Gangguan penyesuaian akut terjadi dalam waktu 3 bulan sejak stresor dan tidak berlangsung lebih dari 6 bulan. Penyebab stres biasanya tidak separah yang memicu reaksi berkabung, dan responsnya seringkali lebih maladaptif.6 2.2. Prevalensi Gangguan penyesuaian sering terjadi, persentase individu dalam perawatan kesehatan mental rawat jalan dengan diagnosis utama dari gangguan penyesuaian berkisar dari sekitar 5% hingga 20%. Dalam pengaturan konsultasi psikiatri rumah sakit, itu benar seringkali diagnosis tersering, seringkali mencapai 50%.4 2.3. Gejala Klinis dan Diagnosis Stresor yang spesifik dapat ditentukan dalam aksis IV :7



3



a. 309.0 With Depressed Mood Pada gangguan penyesuaian dengan mood depresi, yang dominan manifestasinya



adalah



suasana



hati



yang



tertekan,



air



mata,



dan



keputusasaan. Tipe ini harus dibedakan dengan gangguan depresi mayor dan



kehilangan



tanpa



komplikasi.



Remaja



dengan



jenis



gangguan



penyesuaian ini berisiko tinggi menjadi gangguan depresi mayor di masa dewasa muda. b. 309.24 With Anxiety Gejala kecemasan, seperti jantung berdebar, gelisah, dan agitasi, gangguan penyesuaian dengan kecemasan yang harus dibedakan dari gangguan kecemasan. c. 309.28 With Mixed Anxiety and Depressed Mood Dalam gangguan penyesuaian dengan gangguan perilaku, manifestasi yang dominan melibatkan perilaku di mana hak-hak dilanggar atau norma dan aturan sosial yang sesuai dengan usia mereka diabaikan. Contoh perilaku dalam kategori ini adalah membolos, vandalisme, mengemudi sembrono, dan berkelahi. Kategori harus dibedakan dari gangguan perilaku dan kepribadian antisosial kekacauan. d. 309.3 With Disturbance of Conduct Kombinasi gangguan emosi dan tingkah laku terkadang terjadi. e. 309.4 With Mixed Disturbance of Emotions and Conduct



4



Dalam gangguan penyesuaian dengan kecemasan campuran dan suasana hati tertekan, pasien menunjukkan ciri-ciri kecemasan dan depresi tidak memenuhi kriteria untuk gangguan kecemasan atau gangguan depresi. f. 309.9 Unspecified Gangguan penyesuaian yang tidak ditentukan adalah kategori sisa untuk reaksi maladaptif atipikal terhadap stres. Contohnya tanggapan yang tidak tepat untuk diagnosis penyakit fisik, penolakan besar-besaran, ketidakpatuhan terhadap pengobatan dan penarikan sosial tanpa depresi atau kecemasan yang signifikan. Kriteria diagnostik menurut PPDGJ-III :8 a. Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara: • bentuk, isi, dan beratnya gejala • riwayat sebelumnya atau corak kepribadian • kejadian, situasi yang penuh stres, atau krisis kehidupan b. Adanya ketiga faktor di atas harus jelas dan mempunyai bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi bila tidak mengalami hal tersebut.



5



c. Manifestasi gangguan bervariasi dan mencakup afek depresi, anxietas, campuran depresi dan anxietas, gangguan tingkah laku disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari-hari. d. Biasanya mulai terjadi dalam satu bulan setelah terjadinya kejadian yang penuh stres, dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan kecuali dalam hal reaksi depresi berkepanjangan. f. Karakter kelima : • F43.20 = reaksi depresi singkat • F43.21 = reaksi depresi berkepanjangan • F43.22 = reaksi campuran anxietas dan depresi • F43.23= dengan predominan gangguan emosi lain • F43.24= dengan predominan gangguan perilaku • F43.25= dengan gangguan campuran emosi dan perilaku • F43.28= dengan gejala predominan lainnya YDT. 2.5. Diferential Diagnosis Gangguan lain yang menyebabkan gangguan penyesuaian yang dibedakan antara lain gangguan depresi mayor, psikotik akut, gangguan kecemasan, gejala somatik, gangguan yang berhubungan dengan zat, gangguan perilaku, dan PTSD. Diagnosis ini harus didahulukan pada semua kasus yang memenuhi kriteria mereka, bahkan dengan adanya stresor atau



6



kelompok stres yang berfungsi sebagai pemicu. Pasien dengan gangguan penyesuaian diri mengalami gangguan sosial atau fungsi pekerjaan dan menunjukkan gejala di luar reaksi normal dan diharapkan terhadap stresor. Karena tidak adanya kriteria absolut untuk membantu membedakan gangguan penyesuaian dengan kondisi lain, diperlukan penilaian klinis. Beberapa pasien mungkin memenuhi kriteria untuk kedua gangguan penyesuaian dan gangguan kepribadian. Jika gangguan penyesuaian mengikuti penyakit fisik, dokter harus memastikan bahwa gejalanya bukan merupakan kelanjutan atau wujud lain dari penyakit atau pengobatannya.7 2.6. Terapi A. Psikoterapi Psikoterapi



tetap



menjadi



pengobatan



pilihan



untuk



gangguan



penyesuaian. Terapi kelompok bisa sangat berguna untuk pasien yang memiliki stres serupa-misalnya, kelompok dari pensiunan atau pasien yang menjalani dialisis ginjal.7 Psikiater yang menangani gangguan penyesuaian harus secara khusus menyadari masalah sekunder. Peran penyakit mungkin akan bermanfaat bagi beberapa



orang



yang



biasanya



sehat



(kemampuan



penyakit



untuk



membebaskan mereka dari tanggung jawab). Dengan demikian, pasien dapat menemukan perhatian terapis dan empati, Pertimbangan seperti itu harus dipertimbangkan sebelum intensif psikoterapi dimulai. Pasien dengan gangguan penyesuaian yang mencakup gangguan tingkah laku yang 7



mungkin mengalami kesulitan hukum, otoritas, atau sekolah. Psikiater tidak boleh mencoba menyelamatkan pasien tersebut dari konsekuensi tindakan mereka. Terlalu seringkali, kebaikan seperti itu hanya memperkuat cara yang tidak



dapat



diterima



secara



sosial,



pengurangan



ketegangan



dan



menghalangi perolehan wawasan dan selanjutnya pertumbuhan emosional.7 krisis Intervensi pendek



yang



dan manajemen kasus adalah pengobatan jangka



ditujukan



penyesuaian dalam



untuk



membantu



orang



dengan



gangguan



menyelesaikan kondisi mereka dengan cepat dan



dengan teknik pendukung, saran, kepastian, modifikasi lingkungan, dan bahkan rawat inap, jika diperlukan. Frekuensi dan lama kunjungan dukungan krisis bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasien; sesi harian mungkin diperlukan, terkadang dua atau tiga kali setiap hari. Fleksibilitas penting dalam pendekatan ini.7 B. Farmakoterapi Tidak ada penelitian yang menilai kemanjuran intervensi farmakologis pada individu dengan gangguan penyesuaian, tetapi mungkin saja wajar menggunakan obat untuk mengobati gejala khusus untuk waktu singkat. Penggunaan obat yang bijaksana dapat membantu pasien dengan gangguan penyesuaian, tergantung pada jenis gangguan penyesuaian. Pasien dapat diberikan agen antianxiety atau antidepresan. Pasien dengan kecemasan parah yang berbatasan dengan kepanikan bisa mendapatkan keuntungan dari pemberian anxiolytics seperti diazepam (Valium), dan keadaan 8



terhambat dapat dibantu oleh psikostimulan jangka pendek. Obat antipsikotik dapat digunakan jika ada tanda-tanda dekompensasi atau psikosis yang akan datang. Penghambat selektif reuptake serotonin berguna dalam pengobatan gejala kesedihan traumatis. Akhir-akhir ini terjadi peningkatan dalam penggunaan antidepresan untuk menambah psikoterapi pada pasien dengan gangguan penyesuaian. Intervensi farmakologis pada populasi ini paling sering digunakan untuk meningkatkan strategi psikososial dari pada menjadi modalitas utama.7



9



BAB III KESIMPULAN Gangguan penyesuaian (adjustment disorders) merupakan reaksi maladaptif jangka pendek terhadap apa yang disebut orang awam sebagai bencana pribadi tetapi di dalam istilah psikiatri disebut stresor psikososial. Gangguan ini diharapkan pulih segera setelah stresor berhenti atau, jika menetap, diperoleh suatu tingkat adaptasi baru. Gangguan penyesuaian diri adalah reaksi terhadap satu atau beberapa perubahan (stressor) dalam kehidupan seseorang yang lebih ekstrem dibandingkan dengan reaksi normal orang pada umumnya, terhadap perubahan (stressor) yang sama. Menurut definisi, gangguan penyesuaian dimulai dalam waktu tiga bulan sejak onset stresor dan berlangsung tidak lebih dari enam bulan setelah stresor atau konsekuensinya berhenti. Jika penyebab stres adalah peristiwa akut (misalnya, dipecat dari pekerjaan), timbulnya dis turbance biasanya segera (yaitu, dalam beberapa hari) dan durasinya relatif singkat (yaitu,



tidak



lebih



dari



beberapa



bulan).



Jika



pemicu



stres



atau



konsekuensinya terus berlanjut, maka gangguan penyesuaian juga dapat terus hadir dan menjadi bentuk persisten. Dengan pengobatan yang tepat, prognosis keseluruhan menjadi gangguan penyesuaian



umumnya menguntungkan. Kebanyakan pasien



kembali ke tingkat fungsi mereka sebelumnya dalam waktu 3 bulan. Beberapa orang (terutama remaja) yang di diagnosis penyakit gangguan 10



penyesuaian kemudian memiliki gangguan mood atau terkait substansi gangguan. Remaja biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari orang dewasa.



11



DAFTAR PUSTAKA



1. Dobricki M, Komproe IH, de Jong JT, Maercker A. Adjustment disorders after severe life-events in four postconflict settings. Soc Psychiatry Psychiatr Epidemiol. 2010;45(1):39-46. 2. Casey P, Jabbar F, O'Leary E, Doherty AM. Suicidal behaviours in adjustment disorder and depressive episode. J Affect Disord. 2015;174:441-6. 3. Meaghan L, et all. Jurnal Internasional Penelitian Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat. Gangguan Penyesuaian: Perkembangan Saat Ini dan Arah masa depan. (2019). Halaman 1. 4. Kuffer, David J.Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder Fifth Edition DSM V. American Psychiatric Association. 2013. Halaman halaman 286. 5. Myung, Woojae. Journal of Affective Disorder. Decreased Medial Frontal Gyrus in Patients With Adjustment Disorder. 2016. Halaman 36 – 37. 6. Leslie S. Zun. Rosen's Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice Edition 9. Elsevier. 2018. Halaman 1350. 7. Sussman, Norman. Pataki, Caroly S. Synopsis of Psychiatry Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry Edition 8. 2015. Halaman 446.



12



8. Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta:2003;79.



13