Referat Iufd [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFERAT



Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Oleh : Guruh Ardhianto 201110401011027 Pembimbing : Dr. Subur Suprodjo, Sp.OG



SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RSUD JOMBANG 2013



PENDAHULUAN • Dari data the National Vital Statistics Report tahun 2005 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kematian janin dalam kandungan terjadi sekitar 6.2 per 1000 kelahiran. Hal ini tergantung dari kualitas pelayanan kesehatan tiap Negara. • Untuk mendiagnosa suatu kematian janin atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dapat ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik (denyut jantung janin, gerakan janin), dan pemeriksaan penunjang (USG, HCG) • Bila terjadi kematian janin dalam rahim maka pilihan perawatannya adalah menunggu terjadinya persalinan spontan atau dilakukan tindakan induksi persalinan. Sekitar 90% perempuan akan melahirkan spontan pada minggu ketiga setelah janin meninggal dalam kandungan



Definisi: Kematian janin atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD) yaitu kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua Insiden: • Dari data the National Vital Statistics Report tahun 2005 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kematian janin dalam kandungan terjadi sekitar 6.2 per 1000 kelahiran • Di Negara berkembang, angka lahir mati ini telah menurun dari 15-16 per 1000 kelahiran total pada tahun 1960-an menjadi 7-8 per 1000 kelahiran pada tahun 19903.



Etiologi: Penyebab Janin (25-40 %) karena kelainan kromosom, cacat lahir non-kromosom, hidrops non imun, dan infeksi (virus, bakteri dan protozoa). Penyebab plasenta (25-35%) karena solusio, perdarahan janin ke Ibu, cedera tali pusat, insufisiensi plasenta, asfiksia intrapartum, plasenta previa, transfusi antarkembar, dan korioamnionitis. Penyebab Ibu (5-10%) karena, antibodi fosfolipid, diabetes, penyakit hipertensi, trauma, persalinan normal, sepsis, asidosis, hipoksia, ruptura uteri, kehamilan posterm, obat. Tidak diketahui penyebabnya (25-35%) .



Gejala dan tanda IUFD: • Tidak adanya denyut jantung janin (Funandoskop, doppler, maupun USG) • Rahim tidak membesar, malahan mengecil • Gerak janin tidak dapat dirasakan terutama oleh Ibu sendiri. • Palpasi janin oleh pemeriksa tidak begitu jelas. • Test kehamilan menjadi negatif (-), terutama setelah janin mati 10 hari.



Diagnosis IUFD 1.Anamnesa 2.Pemeriksaan fisik (denyut jantung janin, gerakan janin) 3.Pemeriksaan penunjang (HCG, USG)



Tingkatan/ perubahan-perubahan yang terjadi pada janin yang meninggal antara lain : •Baru mati (± 2.5 jam) : bayi lemas dan ada tanda-tanda lebam •Maserasi tingkat I ( 48 jam) : lecet-lecet lebih banyak. •Maserasi tingkat III (± 3 minggu): janin lemas sekali,tulang-tulang longgar, otak membubur 4.



Penanganan IUFD: • Tunggu hingga bayi lahir • Dilatasi cerviks dan menggunakan alat untuk mengambil jaringan-jaringan fetus. • Induksi persalinan dengan obat untuk membuka serviks dan membuat uterus kontraksi dan akhirnya dapat mendorong jaringan fetus keluar rahim. Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab kematian janin



• Sekitar 90% perempuan akan melahirkan spontan pada minggu ketiga setelah janin meninggal dalam kandungan



Protokol pemeriksaan bayi lahir mati Gambaran umum bayi : • Malformasi • Noda kulit • Derajat maserasi • Warna-ucat,pletorik Tali pusat : • Prolaps • Lilitan – leher, lengan, tungkai • Hematoma tau striktur • Jumlah pembuluh • Panjang Cairan amnion: • Warna – mekonium, darah • Konsistensi • Volume Plasenta : • Berat • Bekuan lekat • Kelainan struktur – lobus sirkumvalata atau aksesorius, insersi vilamentosa • Edema – kelainan hidropik Selaput ketuban : • Ternoda • Menebal



Kelainan kromosom : Kariotipe janin Autopsi janin



Komplikasi plasenta/selaput janin: Pemeriksaan patologis plasenta, selaput janin, tali pusat Pemeriksaan histologis Infeksi: VDRL atua RPR Titer CMV Kutur bakteri / virus Pemeriksan histologist pada plasenta / selaput janin



Perdarahan janin-ibu : Tes Kleihauer-Betke (satusatunya tes yang harus segera diminta setelah kelahiran karena sel-sel janin akan menghilang dengan cepat dari sirkulasi Ibu)



Pemeriksaan yang harus diminta untuk membantu menentukan etiologi kematian janin



Kondisi Ibu : 1.Glukosa sewaktu 2. Hitung darah lengkap Ibu 3. Toksikologi urin 4. Tes fungsi tiroid 5. Status antibody Rh



Sindroma antibody antifosfolipid: Antikoagulan lupus Antibodi antikardiolipin Ititer IgG tinggi positif) Antibodi antifosfolipid lain ( antiLa,anti Rho, antifosfattidilkolin, antifosfatdiletanolamin,



Komplikasi : 1.Disseminated Intravascular Coagulopathy (DIC) . 2.Ensefalomalasia multikistik 3.Hemoragic Post Partum 4.Dampak psikologis



Pencegahan : Antenatal care yang rutin dan berkala. 1. Memberikan nasehat pada waktu ANC mengenai keseimbangan diet makanan, jangan merokok, tidak meminum minuman beralkohol, obat-obatan dan hati-hati terhadap infeksi atau bahan-bahan yang berbahaya. 2.Mendeteksi secara dini faktor-faktor predisposisi IUFD dan pemberian pengobatan. 3. Medeteksi gejala awal IUFD atau tanda fetal distress