Refleksi Kegiatan Magang Industri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFLEKSI KEGIATAN MAGANG INDUSTRI Melalui proses kegiatan magang industri yang telah dilakukan selama kurang lebih satu bulan oleh penulis di PT. Sukses Mandiri Berkah dan pendampingan yang dilakukan PB SMKN 2 Semarang, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses magang industri yang telah dilaksanakan akan berjalan lebih optimal jika mampu mengakomodasi kompetensi yang ada di industri dengan kebutuhan peserta magang. Terutama dari BBPPMVP Bispar dan PB SMKN 2 Semarang harus lebih selektif dalam memilih industri yang akan ditempati oleh peserta magang agar sasaran target pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru SMK Berstandar Industri dapat tercapai secara optimal dan partisipatif. Semuanya itu demi kemajuan dunia Pendidikan Vokasi dan keterserapan peserta didik dengan kebutuhan di industri. Refleksi penulis mengenai



kegiatan



magang



industri salah satunya



dituangkan dalam bentuk analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread). Analisis ini dirasakan tepat untuk menggambarkan pengalaman yang penulis rasakan selama menjalani kegiatan magang industri. Harapannya, analisis ini berguna untuk pengembangan program pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru SMK Berstandar Industri untuk tahun selanjutnya. Berikut adalah analisisnya. 1. Strenght a. Inisiasi kunjungan di industri oleh PB SMKN 2 Semarang secara intensif yang dapat memantau perkembangan peserta magang selama di industri secara berkala. Dengan adanya kunjungan di industri yang dilakukan oleh PB SMKN 2 Semarang, dapat diketahui perkembangan aktivitas peserta magang. Laporan hasil kunjungan di industri dan pemantauan aktivitas peserta magang ini diberikan kepada BBPPMVP Bispar untuk dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi untuk program pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru SMK Berstandar Industri pada tahun selanjutnya. b. Menjembatani kebutuhan di industri dengan kompetensi peserta magang. Dalam hal ini, Interview yang dilakukan oleh penulis kepada karyawan yang ada di industri, diketahui kebutuhan program pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru SMK Berstandar Industri yang diinginkan oleh mereka untuk dilaksanakan di tahun selanjutnya.



2. Weakness Belum adanya kesiapan yang matang dari PB SMKN 2 Semarang terkait dengan industri yang nantinya akan ditempati oleh peserta yang disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan peserta magang, sehingga kegiatan magang di industri belum optimal. Hendaknya BBPPMVP Bispar dan PB SMKN 2 Semarang harus lebih selektif dalam memilih industri yang akan ditempati oleh peserta magang agar tepat sasaran dan sesuai dengan target peserta magang. Industry yang dipilih juga hendaknya sudah menerapkan good corporate. 3. Opportunity a. Keberlanjutan program pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru SMK Berstandar Industri bagi seluruh guru. b. Mengakomodasi kebutuhan peserta magang dalam pelatihan yang akan dilakukan tahun depan. c. Mengadakan pelatihan uprading yang diberikan kepada peserta sebagai bentuk pelatihan lanjutan agar kemampuan praktek yang dimiliki peserta dapat mengalami peningkatan. d. Melakukan rancangan terstruktur dan masif untuk program pendampingan paska program pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru SMK Berstandar Industri. 4. Thread Jika pendampingan yang dilakukan terhenti, ada kemungkinan bahwa hasil pelatihan tidak dapat diukur dan cenderung menimbulkan potensi yang mandek/ terbengkalai.