Refleksi Praktek Mobilisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFLEKSI PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN MOBILISASI PADA TN. S DI RUANG ASOKA RSUD AMBARAWA



Disusun oleh : Sapna Luthfiyana P1337420617073



PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG 2018



Dalam minggu kedua praktek di Ruang Asoka RSUD Ambarawa, saya ingin belajar mengenai asuhan keperawatan dengan gangguan kebutuhan mobilisasi. Di dalam asuhan keperawatan kepada pasien dengan gangguan mobilisasi saya akan membantu pasien untuk menggerakkan bagian tubuh yang sulit digerakkan secara perlahan dan bertahap. Contohnya tindakan mandiri yang akan saya ambil adalah mendukung latihan ROM aktif dan ROM pasif kepada pasien, mengedukasi keluarga pasien untuk membantu melakukan ROM aktif maupun ROM pasif. Pada tanggal 24 Juli 2018 pukul 00.06, diruang Asoka RSUD Ambarawa kedatangan seorang pasien laki-laki bernama Tn. S dari Sumowono yang datang dengan keluhan mengalami kelemahan gerak pada badan sebelah kiri setelah maghrib. Selain itu keluarga pasien juga kurang jelas saat berbicara dan lidah pasien dalam keadaan sedikit mencong ke kiri. Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi dan stroke sekitar 3 tahun yang lalu. Dengan adanya Tn. S saya telah menemukan pasien yang sesuai dengan asuhan keperawatan yang akan saya lakukan yaitu pasien dengan gangguan kebutuhan mobilisasi. Kegiatan yang saya lakukan pertama kali adalah mengkaji pasien. Dalam pengkajian saya menemukan beberapa hal, seperti pasien menjalani diet rendah garam dikarenakan pasien mempunyai riwayat hipertensi. Kemudian untuk kekuatan otot yang dimiliki oleh pasien adalah : Kanan



Kiri



Atas



5



2



Bawah



4



2



Setelah mengetahui kekuatan otot pasien, ada beberapa kemungkinan masalah yang akan terjadi pada pasien jika pasien tidak dibantu untuk melakukan gerakan (mobilisasi), yaitu pasien dapat untuk kehilangan fungsi dari bagian tubuh tersebut dan pasien akan kehilangan untuk beriteraksi sosial dan menjalankan perannya. Untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan terjadi pada pasien ada beberapa intervensi yang bersumber dari buku NIC yang akan saya lakukan dalam 3x24 jam:



Terapi Latihan : Mobilitas Sendi (0224) 1. Bantu pasien mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk pergerakan sendi pasif maupun aktif. 2. Dukung latihan ROM, sesuai jadwal yang teratur dan terencana. 3. Lakukan latihan ROM pasif atau ROM dengan bantuan, sesuai indikasi. 4. Intruksikan pasien/keluarga cara melakukan latihan ROM pasif, ROM dengan bantuan atau ROM aktif. 5. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan ketidaknyamanan selama pergerakan/aktivitas. 6. Bantu untuk melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri yang bisa ditoleransi, ketahanan dan pergerakan sendi. Setelah menyusun intervensi, saya melakukan implementasi yang saya mulai dari tanggal 26, 27 dan 28 Juli 2018. Tangga



Masalah



l / jam 26 Juli



Keperawatan Hambatan



Implementasi Keperawatan 1. Membantu pasien



Respon



TTD Perawat



DS :



2018



Mobilitas



untuk mendapatkan



Pasien mengatakan



(08.00)



Fisik b.d



posisi tubuh yang



posisi nyaman saat



Gangguan



optimal dan nyaman



posisi supinasi agar



neuromuskular



untuk melakukan



tangannya tidak



d.d



pergerakan sendi pasif



tertekuk.



keterbatasan



maupun aktif.



DO :



rentang gerak



Pasien tampak tenang, tangan sebelah kiri sakit jika digerakkan dan tampak kaku. Kekuatan otot :



(10.00)



2. Mendukung pasien



Kanan



Kiri



Atas



5



2



Bawah



4



2



DS :



untuk latihan ROM,



Pasien mengatakan mau



sesuai dengan jadwal



jika dilakukan ROM dan



yang teratur dan



memilih pada waktu



terencana.



pagi hari. DO : Pasien terlihat senang agar cepat sembuh.



27 Juli 2018 (08.00)



3. Melakukan latihan



DS :



ROM pasif atau ROM



Pasien mengatakan sulit



aktif kepada pasien



untuk menggerakkan



dengan berbagai



tangan kirinya.



gerakan ROM seperti



DO :



fleksi-ekstensi,



Tangan kiri pasien kaki



adduksi-abduksi,



dan sakit jika digerakkan



supinasi-pronasi atau



dengan cepat.



sesuai dengan indikasi. (10.00)



4. Mengintruksikan dan



DS :



mengajarkan kepada



Pasien dan keluarga



pasien/keluarga cara



mengatakan paham



melakukan latihan



dengan gerakan ROM.



ROM pasif, ROM



DO :



dengan bantuan atau



Pasien tampak berusaha



ROM aktif tiap 2 jam



untuk mencoba



sekali dan berhenti jika



menggerakkan tangan



pasien mengeluh nyeri



kirinya.



pada bagian yang digerakkan. 28 Juli 2018 (16.00)



5. Monitor lokasi dan



DS :



kecenderungan adanya



Pasien mengatakan nyeri



nyeri dan



pada bagian tangan



ketidaknyamanan



kirinya tetapi sudah



selama



berkurang.



pergerakan/aktivitas.



DO : Pasien bisa menggerakkan tangan kirinya sedikit.



6. Bantu untuk



Setelah



melakukan



DS :



melakukan pergerakan



Pasien mengatakan sakit



sendi yang ritmis dan



jika tangan kirinya



teratur sesuai kadar



digerakkan terlalu jauh.



nyeri yang bisa



DO :



ditoleransi, ketahanan



Ekspresi pasien



dan pergerakan sendi.



menahan nyeri.



implementasi



selama 3x24 jam, pasien dapat



sedikit



menggerakkan tangan dan kakinya sebelah kiri. Keluarga pasien juga sudah bisa untuk membantu pasien dalam melakukan ROM aktif dan ROM pasif.