Regional Multiplier Game Proyek MRT Jakarta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REGIONAL MULTIPLIER GAME PROYEK MRT JAKARTA Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Biaya Dampak Pembangunan Semester VII Tahun Akademik 2016/2017



Oleh : Mu’zam Arabi



10070314073



Heru Widodo



10070314074



PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2016 M / 1438H A. Gambaran Umum MRT Jakarta



MRT Jakarta wacanakan untuk dibangun sejak tahun 1986, namun hingga beberapa tahun proyek MRT gagal untuk dilanjutkan karena adanya kmeterbatasan biaya, namun pada tahun 2008 mulai di wacanakan kembali dengan berdirinya PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta). Dan pada tahun 2014 dimulainya kontruksi skala besar untuk underground section. PT MRT dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan nilai inventarisasi 99,97% dan PD Pasar Jaya 0,03%. Pembangunan MRT Jakarta di lakukan tidak lain karena adanya 12% pertumbuhan kendaraan setiap tahun, 0,01% pertumbuhan jalan di Jakarta pertahun, >1000 kendaraan baru setiap harinya, proyeksi penduduk Jakarta Tahun 2020 di perkirakan mencapai 10,6 juta, 80% polusi udara dan di prediksi jakarta akan macet total pada tahun 2020. Oleh karenanya perlu adanya MRT yang memiliki jalur tensendiri agar terhindar dari kemacetan.



Adapun rute yang dilalaui MRT Jakarta (Mass Rapid Transit Jakarta) yang berbasis rel rencananya akan membentang kurang lebih ±110.8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Area Kota) sepanjang kurang lebih ±23.8 km dan Koridor Timur – Barat sepanjang kurang lebih ±87 km.



Pembangunan Koridor Selatan-Utara Dari Lebak Bulus–Area Kota Dilakukan Dalam 2 Tahap: 1. Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15.7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah) ditargetkan mulai beroperasi pada 2018. 2. Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Area Kota sepanjang 8.1 Km yang akan mulai dibangun sebelum



tahap I beroperasi dan ditargetkan kelayakan untuk tahap ini sudah selesai.



beroperasi



2020.



Studi



B. Pembahasan Proyek Pembangunan MRT dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta didukung oleh Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Dukungan JICA diberikan dalam bentuk penyediaan dana pembangunan dalam bentuk pinjaman. Komitmen yang telah diberikan JICA terhadap bantuan pembangunan MRT ini adalah sebesar ¥125,237,000,000,-, sedangkan loan agreement yang telah diberikan sebesar ¥50,019,000,000,- terdiri dari Loan Agreement No. IP-536 sebesar ¥1,869,000,000,- dan Loan Agreement



No.



IP-554



sebesar



¥48,150,000,000,-.



Serta



Loan



Agreement No. IP-571 sebesar ¥75,218,000,000,-. Pelaksanaan Pembangunan MRT melibatkan beberapa instansi, baik pada tingkatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT. MRT Jakarta. Oleh karena itu, Dokumen Anggaran yang diperlukan juga melibatkan lembaga-lembaga tersebut dengan nama program dan kegiatan berbeda namun dengan satu output yang sama, pembangunan MRT. Dana



pinjaman



JICA



yang



telah



diterima



Pemerintah



diterushibahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dokumen anggaran (APBN) yang berkaitan dengannya berada pada Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Direktorat Pembiayaan dan Kapasitas Daerah, Sub Direktorat Hibah Daerah, nama program dan kegiatannya adalah Program Pengelolaan Hibah Negara dengan Kegiatan Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah LN sebagai hibah kepada Pemerintah Daerah. Executing Agency adalah Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagai implementing agency, akan mencatat sebagai penerimaan dan pengeluaran dalam APBD, menempatkan



dokumen



pelaksanaan



anggaran



kegiatan



pembangunan MRT pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta dengan nama Program dan Kegiatan Penyertaan Modal



(Pembiayaan/Investasi) Pemerintah DKI Jakarta kepada PT. MRT Jakarta. Selain itu, dokumen pelaksanaan anggaran pembangunan MRT Jakarta juga ditempatkan pada BAPPEDA DKI Jakarta sebagai belanja langsung dengan nama program, Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota, dengan nama kegiatan, Management Consulting Services for MRT Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai implementing agency, telah menunjuk PT. MRT Jakarta sebagai sub implementing dari program pembangunan MRT Jakarta



Gambar 1 Bagan Pendapatan dan Pengelolaan Biaya MRT Jakarta Dampak Pembangunan MRT Jakarta 1. Pembangunan MRT ini juga bisa menciptakan lapangan kerja. Selama periode konstruksi, proyek MRT Jakarta diharapkan dapat menciptakan



sekitar



48.000



pekerjaan



baru



karena



akan



membutuhkan tenaga-tenaga untuk bekerja di stasiun maupun masinis, seperti contoh : a. Bundaran Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh



Atas,



sampai



Bundaran



Hotel



Indonesia



menggunakan rel dengan enam stasiun bawah tanah.



b. Pasar Blok A Fatmawati, Jakarta Selatan termasuk dalam rencana akan dijadikan salah satu stasiun layang MRT. 2. Pihak kontraktor memberikan kompensasi bahwa proses pelaksanaan kontruksi dan peluang bisnis untuk para pengusaha bilamana stasiun jadi. Hal itu dikarenakan beberapa kompensasi dan insentif yang bisa diberikan pemerintah itu bagi pengusaha yang mendapatkan dampak langsung pembangunan itu, adalah keringanan



pajak,



menggunakan



penyediaan



lahan



milik



tempat



usaha



pemerintah,



baru



serta



dengan



memberikan



prioritaskan kios yang akan disediakan pemerintah di setiap terminal MRT. 3. MRT dapat mendorong pembangunan secara vertikal karena kebutuhan ruang kota dan strategis letak akan mengurangi perambahan lahan sawah di pinggiran kota yang otomatis mampu mengurangi swasembada



banjir.



Melindungi



pangan



dan



lahan



sawah



pengurangan



akan



menjaga



impor



pangan.



Mengurangi banjir juga akan mereduksi biaya yang diakibatkan oleh banjir tersebut. 4. Memberi ruang kepada kios/ toko makanan/ toko modern Dengan pembangunan stasiun MRT dapat memberikan peluang pekerjaan bagi pedagang-pedagang ataupun wirausaha untuk membuka lapak di dalam stasiun ataupun di sekitarnya. 5. Investor Dengan adanya MRT maka cukup baik untuk menarik investor yang ada agar dapat menanamkan modalnya di Daerah Jakarta sehingga pemerintah akan mendapatkan keuntungan dari pajak tersebut. 6. Pajak Pajak di dapatkan dari kegiatan yang terdapat di lokasi MRT Jakarta.



Daftar Pustaka Salman Tomi, 2012. Akibat Kemacetan. Dalam http://www.republika.co.id . Diakses pada 17 Desember 2016 pukul 22.21 Gideon



Arthur.



2015.



Manfaat



Kehadiran



MRT



di



Jakarta.



Dalam



http://bisnis. liputan6.com /read/2328218/ini-manfaat-kehadiranmrt-di-jakarta. Diakses pada 17 Desember 2016 pukul 22.24