Rekayasapondasi2-Pondasi Sumuran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TUGAS REKAYASA PONDASI - 2 Disusun untuk Memenuhi syarat ujian Mata Kuliah Rekayasa Pondasi - 2



DISUSUN OLEH : Binar Satriyo D.L ( L2A 607 018 ) Daniel Erlanda



( L2A 607 019 )



Fahmi Anggriawan Y



( L2A 607 026 )



Rahmat Navis H



( L2A 607 045 )



FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010



PONDASI SUMURAN  Penggunaan pondasi sumuran dipakai bila tanah keras agak dalam, sehingga pemakaian pondasi dangkal memakan biaya yang besar karena :  Penggalian tanah terlalu besar (banyak)  Pengeringan air tanah membutuhkan biaya besar  Pondasi sumuran kadang-kadang dipakai sebagai ganti pondasi tiang pancang untuk lapisan tanah yang mempunyai lapisan pasir cukup padat sampai padat dengan tebal > 2.00 meter. Apabila tiang pancang ditumbukkan pada lapisan ini. Tiang pancang tidak dapat masuk dan menyebabkan getaran yang sangat hebat.  Untuk tanah padat



pondasi sumuran untuk bangunan struktur



 Untuk tanah lunak



pondasi sumuran untuk bangunan air



 Pendekatan 



Umumnya pondasi sumuran dangkal dibuat dari beton dengan bentuk lingkaran, dan bentuk persegi panjang terkecuali untuk pondasi yang diturunkan dengan menggunakan bantuan orang didalamnya.







Dibagian bawah pondasi sumuran dibuat agak runcing dan bila perlu diberi perkuatan dari batu. Hal ini untuk memudahkan galian / perencanaan.







Karena pondasi akan diturunkan maka dinding pondasi tidak terlalu tipis / lemah sedemikian pecah



SEPATU



akibat desakan tanah / air disekeliling.



 Bagian penting dalam desain pondasi sumuran, yaitu :



d



 Penahan ujung bawah  Tebal dinding sumuran  Kepala sumuran  Bagian dasar sumuran



b



c



a



 Menentukan Tebal Cincin



Pa/m'



D=2R dx



S



1.4



b



R



b Pa



Bila tekanan tanah = ρa, maka



Untuk beton tak bertulang



Untuk beton bertulang



 Menentukan Daya Dukung Pondasi P ult



Pult = Rb + Rf = qu × Ab + Fs × As Pult = daya pikul tiang Rf



Rf



Rb



Rb



= gaya perlawanan dasar



Rf



= gaya perlawanan lekat



qu



= Point Bearing Capacity



Fs



= lekatan, permukaan



Ab



= luas ujung, As = Luas permukaan



a) Persamaan Teoritis ( Terzaghi dan Peck )



Nc, Nq, Nγ



Faktor kapasitas daya dukung tanah



R



= Jari-jari lingkaran



Df



= Kedalaman sumuran



Cf



= Rata-rata cohesi sepanjang Df



Untuk tanah padat



Gaya perlawanan lekat = Fs.As = 0,5 · π · ø · Cs · Df, biasanya tidak diperhitungkan untuk cincin beton pracetak. Sedangkan untuk selimut cincin ditempat perlu diperhitungkan. b) Persamaan bersifat empiris 



Data Nspt Pall



= qa + Ab



{ 5,4 × Nspt × Nspt × B + 16 ( 100 + Nspt × Nspt ) Df }







Nspt



= jumlah pukulan per 30 cm (SPT)



qa



= point bearing allowable ( T/m² )



Df



= kedalaman pondasi ( m )



qa



=



Data Sondir Pall







( kg/cm² )



= qa + Ab



qa =



kg/cm²



Bilamana friction diperhitungkan maka kohesi dapat diambil dari Cu =



kg/cm²



Cu =



kg/cm²



Contoh 



Daya Dukung Ujung P1 = 9 × Cb × Ab







=1,65 t/m3



5m



= 9 × 25 × ¼ π 2² = 424 Ton



Cg = 4



t/m3 



Cb = 25 t/m3



Daya Dukung Selimut P2 = 0,5 × π × 2 × 5 × 9 = 62,8 Ton Pall =



Wpond



2m



=



¼ π 2² × 5 × 4



Bila tanah C = 10 T/m², ø = 20º ø



= 20º



Nc =17 ; Nq = 7,5 ; Nγ = 4,8 (total)



P1



= ( 1,3 × 15 × 17 + 1,65 × 5 × 2,5 + 0,6 × 1,65 × 2 × 4,8 ) · ¼ π 2² = 734,4 Ton



P2



= 62,8 Ton



Pall



= = 244,8 – 36,1 = 208,7 kg/cm²



qa = 5,4 x N x N x B + 16 (100 + N x N ) D qa = allowable bearing pressure N = Number of blow for 30 cm penetration (SPT) D = Depth of Foundation below scour level, m qc 0



100



200



0 1



Cara empiris : 2



Qc - qa = 3 kg/cm2 10 pkl



-



qa



4 N



= 2,5 5



N Spt



-1



s0



-2



> s0



untuk tanah Ø (sudut geser) tanpa kohesi -3 > s0 -4 -5



> s0 > s0



Daya pikul sumuran; dengan Q = 80 cm (diameter minimal) dengan kedalaman 2,5 m dari MTA. Y = 50 C = 200 kg/cm2 B = 80 cm = 0,8 m Df = 2,5 m - qa



= 5,4 x N x N x B + 16 (100 + N x N ) D = 5,4 x 50 x 50 x 0,8 + 16 ( 100 + 50 x 50 ) 2,5 = 114.800 t/m2 = 11,48 kg/cm2



- qa



=



Qc 200 = = 20 kg/cm2 10 10



Coba Ø 100 cm Qa



= 5,4 x 50 x 50 x 1 + 16 ( 100 + 50 x 50 ) 2,5 = 11,75 kg/cm2



Dari pendakatan diatas, persamaan (a) dapat dipakai untuk menentukan daya pikul sumuran Dengan tabel sebagai berikut : (



Qb )



= qa.As



Diameter (cm) Ø 80



qa ( kg/cm2 ) 11,48



Qb (ton) 57,7



100



11,75



92,3



120



12



135,7



140



12,3



189,3



150



12,43



219,7



Efisiensi = 1  



( n  1) m  ( m  1) n 90.m.n



-



Jumlah baris tiang



-



Jumlah kolom tiang



-



Dimensi tiang sumuran



240



Ø 0,8



-



Jarak tiang = 2D - 3D



-



Arc tiang



D s



Ø = arc tang eff = 1 – 18,35



D 80 = arc tang = 18,35 s 240



( 2  1)2  ( 2  1) 2 90.2.2



= 1 – 0,20 = 0,8 Jadi daya dukung tiang ijin 4 tiang sumuran untuk Ø 0,8 m adalah = 4.



1 4



 . 0,8. 0,8. 114,8. 0,8 = 184,56 ton



Apabila mendasarkan struktur data tanah baik dari hasil sondir maupun NSPT maka yang dikatakan tanah keras adalah qa = 7,5 kg/cm 2 dapat diambil bahwa qa untuk sumuran dari bahan beton cyclopcan qa =



qc kg/cm2  dari data sondir 30  40



qa =



Nspt kg/cm2  dari data SPT 7  10



sebagai contoh daya dukung pondasi sumuran untuk qc = 200 kg/cm 2 dan NSPT = 50 akan didapat : Q=







1 4



pondasi



Q=



1 4



 2. D2 ( 200  Qpondasi) kg 30



= 2,2 ton/m3 maka rumus diatas akan didapat :



 2. D2 (67 – 2,2L) ton



Maka Q =



1 4







L = 3,5 m; D = 1,2 m



 2. 1,22 (67 – 2,2 x 3,5) ton



= 67 ton  Q desain = Q x effisiensi



JAWABAN



0.5



q = 1.1 t/m2



3.0



5m



 1 = 1,75 t/m3



0.5



1 = 30 0 c1 = 0 kg/cm2 0.5



Qt A



A



3.0



3.0



3.0



0.5



 1 = 1,75 t/m3



D=?



1 = 30 0 c1 = 0 kg/cm2



B



B



3m



 1 = 1,75 t/m3



Nc = 51



1 = 30 0



Nq = 37







c1 = 0 kg/cm2



N



= 50



Bila lebar jembatan B = 10 m, dan beban Qt = 1000 tm, bekerja di titik tengah Hitung a.



Kedalaman pondasi sumuran paling efektif



b.



Hitung tebal plat dinding sumuran



c.



Gambar tegangan yang terjadi pada sumuran bagian atas pot. A-A, bawah pot. B-B



q = 1.1 t/m2



JAWAB 5m



Pa1



Pa2



Qt A



A Pa3



Pa4



B



B



3m



a. Menghitung kedalaman pondasi sumuran Pa1 = q. Ka. 5. B = 1,1. 0,33. 5. 10 = 18,15 ton Pa2 = (



1 1  1 ) Ka1. 52. B = ( 1,75 ) 0,33. 25. 10 = 72,19 ton 2 2



Pa3 = {(q + 5.  1 ) Ka2 – 2. c2.



Ka 2 }. 2.



= {(1,1 + 5.1,75) 0,49 – 2. 0,2. = 28,1 D



0,49



.D }. 2. 3. D



=



x



=2x



=



x x



x



∑H = 0 →



x 2 x 3 = 1,70 x 0,49 x



x 6 = 2,50 D2 ton



x 2 x 3 x D = 2 x 0,3 x



x



x 2 x 3 = 1,70 x 2,04 x



x 6 x 0 = 5,14 D ton



x 6 = 10,40 D2 ton



=



18,15 + 72,19 + 28,1 D + 2,50 D2 = 5,14 D + 10,40 D2 90,34 + 23,18 D – 7,04 D2 = 0 Memakai rumus abc =



6m



2. Menghitung Tebal Dinding Sumuran



= 5,42 Pa



Mutu Beton k 175 S



Tulangan minimal 0.25 % Ab s



s



Diambil beugel



10- 15 8 -20



C. Gambar tegangan yang terjadi POT. A-A 45,375 t/m 120,217 t/m







 max



 min



POT. B-B →











2. Salah satu kolom pojok dengan beban total P = 280 ton,



dan



Kondisi tanah berupa pasir kelanauan dengan nilai qc rata – rata = 50



rencana pondasi (-5,0 m) = 230



dan JHP = 100



.



Ditanya : a. Tentukan diameter pondasi sumuran yang paling ideal.



.



, qc dasar



b. Hitung Mmak dan Dmak pot. A-A tepi kolom (ukuran kolom 70 x 70 cm2) c. Berikan kegunaan Mmak dan Dmak tersebut dan berikan gambar design pondasi



tersebut. P



a



My Mx



- 1.00m Ø? cm a



0.60 m



2.00 m



0.60 m



- 5.00 m



0.60 m



2.00 m



0.60 m