Sumuran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PONDASI SUMURAN



MAKALAH untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan Kontruksi 1 yang dibina oleh Bapak Mujiyono



Oleh : Mu’amar Rausyan F. 180522529531



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PRODI D3 TEKNIK SIPIL dan BANGUNAN Februari 2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, pembangunan disemua aspek kehidupan bidang masyarakat diseluruh wilayah Indonesia dapat merata. Sesuai dengan perkembangan salah satu daerah, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu sarana dan prasarana yang sangat menentukan untuk menunjang kelancaran dan meningkatkan aktifitas perekonomian di daerah yang mulai berkembang. dalam berbagai sektor untuk menunjang kemajuan Kota meliputi pembangunan perumahan, perkantoran, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, transportasi jembatan dan jalan raya, dan sarana-sarana lainnya. Suatu struktur bangunan terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Struktur bangunan membutuhkan pondasi yang kuat dan kokoh sebagai pendukung konstruksi di atasnya. Pertama-tama yang dilaksanakan pada kegiatan pembangunan struktur di lapangan adalah pekerjaan struktur bawah yaitu pekerjaaan pondasi. Secara umum terdapat dua jenis pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Untuk konstruksi beban ringan biasanya dipakai pondasi dangkal, tetapi untuk konstruksi beban diatasnya terlalu besar biasanya jenis pondasi dalam yang digunakan dan tergatung pada jenis tanahnya. Secara umum permasalahan pondasi dalam lebih rumit dari pondasi dangkal. Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam dan suatu pondasi yang dibangun dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi dengan tulangan dan dicor. Pondasi sumuran dipakai apabila tanah dasar yang kokoh yang mempunyai daya dukung besar terletak sangat dalam. Daya dukung pondasi sumuran diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara pondasi sumuran dan tanah disekelilingnya. Perencanaan pondasi sumuran mencakup rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan berbagai tahapan yang meliputi studi kelayakan dan perencanaan teknis. Semua itu dilakukan supaya menjamin hasil akhir suatu konstruksi pondasi yang kuat, aman dan ekonomis.



1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud pondasi sumuran ? 1.2.2 Apasaja alat dan bahan yang dipakai ? 1.2.3 Bagaimana metode pelaksanaan pondasi sumuran ? 1.2.4 Apa kelebihan dan kekurangan pondasi sumuran ? 1.3 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah agar pembaca dan khususnya mahasiswa dapat memahami apa itu pondasi sumuran dan bagaimana metode pelaksanaan kerjanya



BAB II



PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya. Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm. Biasanya pondasi sumuran diaplikasikan jika lapisan tanah dasar berada di kedalaman yang cukup dalam Pondasi sumuran merupakan pilihan yang paling tepat untuk diterapkan pada area-area konstruksi yang mempunyai lapisan tanah keras yang teletak di kedalaman antara 3 sampai 5 meter. Apabila kita menerapkan pondasi tapak atau jenis pondasi langsung lainnya di area pembangunan dengan lapisan tanah keras yang berada di bawah 3 meter, maka imbasnya terjadi pemborosan akibat penggalian tanah yang terlalu dalam dan lebar. Begitu pula jika mengaplikasikan pondasi plat beton di area yang mengandung air permukaan dalam posisi yang cukup tinggi, tentu saja pekerjaan pembangunan pondasi bakal semakin sulit dilakukan karena air harus dibuang keluar dari galian terus-menerus. Pondasi sumuran digunakan pada tanah yang labil, seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah yang belumpur.



2.2Persyaratan Pondasi Sumuran 1.



Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang dipikul oleh pondasi tersebut. 2. Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan (toleransi) yaitu 1" (2,54cm



Berikut ini rumus persamaan daya dukung pondasi sumuran : (i) Qb = Ah x qc Keterangan :   



  



  



Qb = Daya dukung ujung (kg) Ah = Luas penampang (cm2) qc = Tekanan rata-rata (kg/cm2) (ii) Qs = As x Fs Keterangan : Qs = Daya dukung kulit (kg) As = Luas selimut (cm2) Fs = Tahanan dinding (kg/cm2); Fs = 0,012 x qc (iii) Qult = Qb + Qs Keterangan : Qult = Daya dukung batas (kg) Qb = Daya dukung ujung (kg) Qs = Daya dukung kulit (kg) (iv) Qall = Qult/Sf Keterangan : Qall =Daya dukung total (kg) Qult = Daya dukung batas (kg) Sf = Angka keamanan



  



2.3 Alasan Menggunakan Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut : Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam & lebar). Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke luar lubang galian.



Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m. Ada beberapa metode pelaksanaan pondasi sumuran di lapangan, salah satunya adalah metode dengan menggunakan cincin. Dengan metode ini, sumuran terdiri dari pipa/cincin-cincin besar yang terbuat dari beton biasa atau beton bertulang dan biasa dikenal dengan gorong-gorong. Tebal cincin umumnya 8-12 cm. ukuran garis tengah dalam cincin bervariasi antara 70-150 cm, ukuran yang digunakan kebutuhan luas dasar pondasi hasil perhitungan benban bangunan dan kekuatan tanah. Jumlah cincin dalam satu titik tergantung pada kedalaman tanah kerasnya. Cicin beton dapat pla berdiri sendiri. Bila dibuat sendiri, sebaiknya dinding bagian bawah dibuat runcin untuk memudahkan penurunan pepa ke dalam tanah.



2.4 Alat dan bahan pembuatan pondasi sumuran            



Pipa beton Semen Pasir Kerikil Batu kali Air Cangkul Sekop Cetok Linggis Ember Meteran



Gambar 2.1.1 Pipa beton



Gambar 2.1.2 batu kali



2.5 Langkah – langkah memasang pondasi sumuran : 1. Pembersian pengerjaan 2. Gali tanah sedalam 30-50 cm. masukan cincin pertama, letakan dengan benar ( janganmiring agar tidak terjadi penjepitan) 3. Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah tumpangi dengan cincin perlahan – lahan melesak masuk 4. Bila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa) 5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang dipadatkan seteba 5-10cm, lalu kemudian diisi cyclopean dan batu kali 6. Untukbangunan-bangunan yang ringan, suuran cukup diisi dengan pasir padat 7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof]



Untuk cara diatas dapat di laksanakan dengan dua cara yaitu : 1. Dengan cara menggali hingga kedalaman alas pondasi dan sumuran dibuat di dalam lubang tersebut. Bila tanah dapat dipotong tegak tanpa terganggu stabilitasnya maka kondisi sumuran ini dapat dilaksanakan tanpa casing, sedangkan kondisi sebaliknya berarti perlu casing. a. Pondasi Sumuran Tanpa casing Pelaksanaan dilaksanakan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai lapisan yang ditetapkan dengan tenaga manusia. Kemudian lubang tersebut diisi dengan material yang ditetapkan, beton cyclop.



Gambar 2.11: Proses Pondasi Sumuran tanpa casing b. Pondasi Sumuran Dengan casing yang diambil Penggalian dilakukan secara bertahap, yaitu casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing digali, kemudian casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing diturunkan lagi dan tanah digali lagi, begitu seterusnya sampai mencapai kedalaman yang diinginkan. Sesudah itu dilakukan pengisian lubang dengan beton atau cyclop sambil menarik ke atas casingnya. Demikian seterusnya hingga casing ke luar lagi dari lubang.



Gambar 2.12 : Proses Pondasi Sumuran dengan Cassing Diambil c. Pondasi Sumuran Dengan casing yang ditinggal Umumnya casingnya terbuat dari beton buis (beton sumuran), sehingga casing ini berfungsi juga sebagai bagian struktur. Beton buis ini diturunkan dengan cara menggali tanah di bagian dalam buis, dan beton buisnya diturunkan sampai mencapai elevasi yang ditetapkan, secara bertahap. Kemudian lubang diisi dengan material yan ditetapkan, misalnya beton cyclop. Proses pelaksanaan jenis pondasi ini terkadang sudah harus menghadapi air tanah.



2. Dengan penggunaan caisson, yakni sebuah corong atau kotak yang dibenamkan hingga posisi yang diinginkan, yang kemudian akan merupakan bagian luar sumuran. Biasanya untuk pondasi sumuran dalam air. Prosedur ini dikenal sebagai metode udara tertekan yang memungkinkan pembersihan gangguan – gangguan di bawah pinngiran caisson dan memudahkan pembersihan bagian bawah 3. galian. Penggunaan metode ini membawa resiko dan bahaya bagi kesehatan pekerja, karena itu sedapat mungkin ditinggalkan.



(a). Jenis mengapung  (b). Proyek



Kelebihan:



Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak dimungkinkan pengangkutan tiang pancang.  Tidak diperlukan alat berat.  Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu. Kekurangan: 



   



Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (Karena batu dan adukan dilempar/ dituang dari atas). Pemakaian bahan boros. Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan). Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam menggalinya.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Untuk pembuatan pondasi sumuran harus benar memperhatikan kondisi tanah yang akan di bangun. Karena pondasi sumuran sangat rentan terhadap gaya horizontal tanah 3.2 Saran Saran kami agar pembaca lebih kritis dalam memahami apa yang telah kami sampaikan pada makalah ini karena kami sadar makalah kami masih banyak kekurangannya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua. Mohon kritik dan saran untuk makalah ini.



Daftar Pustaka https://www.mautips.com/properti/pengertian-dan-cara-pembuatanpondasi-sumuran.html http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/26685/mod_resour ce/content/4/Materi%202.pdf http://ilmukonstruksitekniksipil.blogspot.com/2016/01/macam-macampondasi.html



http://ilmusipilku1.blogspot.com/2015/03/pondasi.html