Tugas Makalah Pondasi Sumuran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH REKAYASA PONDASI”PONDASI SUMURAN”



OLEH: MUHAMMAD SAFRI UMAKAMEA



PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN



SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSANTARA INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2016/2017



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkjan kehadirat Allah SWT,karna atas rahmat dan hidayahnyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini”pencemaran air tanah”dengan selesai,saya menyadari dalam makalah ini,masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan,oleh karna itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar saya dapat memperbaiki dan selanjutnya menyusun makalah ini dengan baik.



DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar isi BAB I Pendahuluan A.Latar belakang B.Rumusan masalah C.Tujuan penulisan BAB II Pembahasan A. Pengertian pondasi sumuran B.Kapasitas dukung pondasi sumuran berdasarkan uji N-SPT C. Macam macam pondasi sumuran BAB III Penutup A. Kesimpulsn



Daftar pustaka



BAB I PENDAHULUAN



A.Latar belakang Dalam perencanaan struktur pondasi biasanya penyimpangan penyimpangan yang mungkin terjadi di lapangan biasanya telah di antisipasi dengan asumsi asumsi desain yang di ambil dalam perhitungan,penyajian gambar perencanaan yang detail,penyusunan rencana kerja dan syarat syarat(RKS) yang sistematis.namun demikian seringkali dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi tidak di lakukan dengan baik oleh kontaktor dan pengawas.pada kasus pondasi sumuran casing buis beton,sehsrusnya buis beton akan turun secara gravitasi akibat penggalian tanah sehingga rongga antara casing bagian luar dengan tanah dapat dimanimalkan.namun pelaksanaan di lapangan,pekerjaan penggalian sumuran dapat di lakukan terlebih dahulu sesuai kedalaman pada gambar,baru kemudian di lanjutkan dengan penurunan buis buis beton.ketidak sesuaian metode konstruksi ini tentunya akan menimbulkan rongga antara casing dengan tanah.



Gambar 1. Pelaksanaan Pondasi Sumuran Casing yang tidak Sesuai RKS



.Pondasi sumuran merupakan pilihan yang paling tepat untuk diterapkan pada areaarea konstruksi yang mempunyai lapisan tanah keras yang teletak di kedalaman antara 3 sampai 5 meter. Apabila kita menerapkan pondasi tapak atau jenis pondasi langsung lainnya di area pembangunan dengan lapisan tanah keras yang berada di bawah 3 meter, maka imbasnya terjadi pemborosan akibat penggalian tanah yang terlalu dalam dan lebar. Begitu pula jika mengaplikasikan pondasi plat beton di area yang mengandung air permukaan dalam posisi yang cukup tinggi, tentu saja pekerjaan pembangunan pondasi bakal semakin sulit dilakukan karena air harus dibuang keluar dari galian terus-menerus



Bahan baku pembuatan pondasi sumuran yaitu beton bertulang atau beton pracetak yang berbentuk pipa silinder. Yap, material ini sama seperti pipa beton yang biasanya dipakai dalam pembangunan sumur, jembatan, gorong-gorong, dan berbagai jenis saluran drainase lainnya. Khusus untuk pembuatan pondasi, pipa beton yang dibutuhkan memiliki ukuran diameter 2.5 m, 3 m, 3.5 m, hingga 4 m.



B.Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas,saya membatasi dan hanya mengkaji masalah masalah sebagai berikut: 1. Apakah yang di maksud dengan pondasi sumuran? 2. Bagaimana pendapat pondasi sumuran menurut para ahli? 3. Macam macam pondasi sumuran?



C.Tujuan penulisan Berdasarkan latar belakang di atas dapat di buat tujuan masalah sebagai berikut: 1. Menjalaskan apa itu pondasi sumuran 2. Menjelaskan pendapat pondasi sumuran menurut para ahli 3. Menjelaskan macam macam pondasi sumuran



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian pondasi sumuran Pondasi sumuran adalah pondasi yang terbuat dari pipa-pipa beton yang disusun sedemikian rupa di dalam tanah membentuk sumur kemudian dicor di tempat menggunakan bahan beton dan batu belah sebagai pengisinya. Ini merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang menjadi peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Biasanya pondasi sumuran diaplikasikan jika lapisan tanah dasar berada di kedalaman yang cukup dalam.



Fondasi tipe ini dipilih apabila lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya terletak agak dalam,biasa dalamanya fondasi sumuran ini berkisar antara 2 – 8 meter,kedalaman ini bagi fondasi langsung terlalu dalam tetapi bagi fondasi tiang terlalu dangkal.oleh karena itu yang paling tepat adalah tipe fondasi sumuran.pertimbangan ini adalah pertimbangan pelaksanaan,karna cara pelaksanaan tipe sumuran akan lebih muda dibandingkan tipe lain.



Berikit ini persyaratan yang harus di penuhi oleh pondasi sumuran antara lain: 1. Daya dukung yang di miliki oleh pondasi harus lebih besar dibandingkan dengan beban bangunan yang mengenainya. 2. Tingkat penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas toleransi yang di izinkan yakni 2,54 cm. Untuk pondasi sumuran di pakai apabila lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman 3-5 meter maka,untuk membuat pondasi langsung pada lapisan tanah dasar pondasi harus di perbaiki dengan cara pemadatan tanah atau urugan pasir.pelaksanaan pondasi sumuran tidak dapat di lakukan jika pengeringan air tanah dalam sumuran tidak mampu di laksanakan dengan pompa air.



Adapun rumus persamaan daya dukung pondasi sumuran yaitu: i.



Qb= Ah x gc



Keterangan: a. Qb= daya dukung ujung(kg) b. Ah= luas penampang(cm2) c. gc= takanan rata rata(kg/cm2)



ii.



Qs=As x Fs



Keterangan: a. Qs= daya dukung kulit(kg) b. As= luas selimut(cm2) c. Tahanan dinding(kg/cm2): Fs=0,012 x gc



iii.



Quit= Qb x Qs



Keterangan: a. Quit= daya dukung batas(kg) b. Qb= daya dukung ujung(kg) c. Qs= daya dukung kulit(kg) iv.



Qall=Quit/Sf



Keterangan: a. Qall= daya dukung total(kg) b. Qit=daya dukung batas(kg) c. Sf= angka keamanan



B.Kapasitas dukung pondasi sumuran berdasarkan uji N-SPT Menurut Wesley (1977),di Indonesia pondasi sumuran sering di pakai bilamana lapisan tanah pendukung berada pada kedalaman 2 meter hingga 8 meter di bawah muka tanah,pelaksanaan biasa di lakukan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai lapisan tanah keras,kemudian lubang ini di isi kembali dengan beton siklop atau beton bertulang jika di anggap perlu.penggalian sumur ini di lakukan secara manual,cara ini tidak sukar pelaksanaannya asal tanah di atas lapisan keras cukup kuat,dapat berdiri tegak tanpa adanya casing atau cara lain untuk menahannya.diameter pondasi sumuran biasanya sebesar paling sedikit 80 cm,yaitu cukup besar sehingga para pekerja pekerja dapat melakukan penggalian di dalamnya. Untuk penentuan kapasitas dukung pondasi sumuran dalam perancanaan di asumsikan bahwa perlawanan akibat gesekan antar dinding sumuran dengan tanah tidak di perhitungkan,sehingga secara sederhana beban yang dapat di perbolehkan (Pall) di atas pondasi sumuran di hitung dengan persamaan sebagai berikut:



Pall= qall . A Dengan:



qall= tegangan izin tanah pada dasar pondasi sumuran(kn/nm2) A = luas penampang sumuran(m2) Untuk pondasi sumuran yang di masukan sampai lapisan tanah pasir maka nilai qall dapat di tentukan berdasrkan gambar 2 di bawah ini.menurut Terzaghi dan Peck (1948),jika muka air tanah yang cukup dalam maka nilai qall untuk pondasi sumuran dapat di ambil sebesar dua kali dari nilai yang di ambil dari gambar 2.namun jika muka air tanah tidak dalam sebaiknya nilai qall langsung di ambil dari gambar 2.muka air tanah sangat mempengaruhi besarnya penurunan dan kapasitas dukung pondasi.jika pasir pada kedalaman yang cukup dalam bersifat jenuh sempurna,maka nilai berat volume tanah effektifnya kira kira akan menjadi setengah dari semula,sehingga menyebabkan terjadinya reduksi tekanan batas lateral (confining pressure).dan bersesuain dengan terjadinya penambahan penurunan.berat volume efektif tanah yang telah tereduksi juga akan mengurangi nilai kapasitas dukung pondasi.



Gambar 2. Hubungan antara nilai N-SPT dengan kapasitas dukung ijin tanah.



Hampir semua deposit pasir bersifat non-homogen perbedaan penurunan di antara pondasi sumuran di tentukan terutama oleh adanya keragaman homogenitas pasir pada kedalaman yang cukup besar dan lebih jauh lagi oleh adanya keragaman tekanan pada pondasi.penerunan yang tak di ramalkan sebelumya dapat disebabkan oleh berkurangnya kerapatan relative akibat gangguan pada tanah pasir pada saat konstruksi.untuk itu pondasi sumuran dipersyaratkan oleh perencana untuk berdiri diatas tanah pasir padat atau sangat padat dengan ketebalan lapisan minimal 4 x B,dengan B adalah diameter sumuran.



C. Macam macam pondasi sumuran Bila kondisi tanah yang cukup stabil,pondasi sumuran dapat di buat secara langsung,dengan menggali sumuran kemudian diisi dengan material fondasi (beton,cyclop,batu kali).tetapi bila tanah mudah runtuh,maka diperlukan casing selama proses penggalian sumur. Dari pertimbangan cara pelaksanaanya maka,fondasi sumuran yang menggunakan casing di bagi menjadi 2 (dua) macam yaitu: 1. Dasarnya terbuka (open ended) untuk fondasi sumuran di daratan 2. Dasarnya tertutup (closed ended) untuk fondsi dumuran dalam air atau sering disebut fondasi cassion. Diameter fondasi sumuran untuk daratan,minimum 80 cm,yaitu cukup besar sehingga pekerja pekerja dapat melakukan penggalian didalamnya.jenis struktur fondasi sumuran ini dapat di buat dengan berbagai macam bahan yaitu: 1. Beton cyclop ( batu batu besar diberi spesi beton) 2. Beton biasa/ beton bertulang 3. Kombinasi beton dan cyclop (biasanya struktur beton berfungsi sebagai casing kemudian diisi dengan beton cyclop.



1.Tipe dasarnya terbuka (open ended) Untuk tipe dasar terbuka ini,pelaksanaanya masih tergantung dari kondisi tanah di atas lapisan tanah keras tempat fondasi sumuran berpijak.bila tanah dapat di potong tegak tanpa terganggu stabilitasnya maka kondisi sumuran ini dapat di laksanakan tanpa casing,bila kondisi sebaliknya berarti perlu casing.



A. Pembuatan pondasi sumuran tanpa casing Proses pelaksanaanya di lakukan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai lapisan atau elevasi yang ditetapkan,dengan tenaga manusia kemudian lubang tersebut diisi dengan material yang ditetapkan beton cyclop atau beton



B.Pembuatan pondasi sumuran dengan casing yang di ambil Casing di sini diperlukan untuk menjaga stabilitas tanah yang di gali agar tidak longsor.jenis casing yang akan di ambil lagi ini biasanya terbuat dari baja.penggalian dilakukan secara bertahap yaitu casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing di gali,kemudian casing diturunkan lagi dan tanah di gali lagi begitu seterusnya sampai mencapai elevasi yang diinginkan.sesudah galian mencapai elevasi yang ditetapkan (dengan cara menggali tanah bagian tengah kasing),maka di lakukan pengisiaan lubang dengan beton atau cyclop sambil menarik keatas casing demikian seterusnya hingga casing keluar lagi dari lubang.bila proses memasukan casing tidak sulit,maka seluruh casing dapat dimasukan sekaligus,dan penggaliannya juga dapat dilakukan sekaligus tidak perlu bertahap.



C.Pembuatan pondasi sumuran dengan casing yang ditinggal Casing disini dapat berfungsi ganda yaitu sebagai struktur penahan tanah pada proses pekerjaan galian dan sebagai bagian dari struktur fondasi.yang umum dilakukan casingnya terbuat dari beton buis (beton sumuran),sehingga casing ini berfungsi juga sebagai bagian dari struktur.beton buis ini diturunkan dengan cara menggali tanah dibagian dalam buis,dan beton buisnya di turunkan sampai mencapai elevasi yang ditetapkan secara bertahap kemudian lubang diisi dengan material yang ditetapkan misalnya,beton cyclop. Proses penurunan beton buis ini harus hati hati,agar posisinya tetap vertical,oleh karena itu selama proses penurunan harus selalu decontrol vertikalitasnya,untuk segera dapat diperbaiki bila terjadi kemiringan diluar toleransi.proses pelaksanaan jenis fondasi ini terkadang sudah harus menghadapi air tanah.umumnya untuk mengatasi air tanah cukup dengan pemompaan (open pumping).



2.Tipe dasar tertutup (closed ended) Tipe dasar tertutup ini sering digunakan untuk pondasi caisson didalam air.maksud dari dasar tertutup disisni agar transport ke lokasi serta menyetel pada letak yang ditetapkan,dapat dilakukan dengan mengapungkan caisson tersebut.urut urutan pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut:



a) Caisson ini dibuat didarat dan kemudian diapungkan dengan peluncuran dan selanjutnya di tarik dengan perahu/ kapal kelokasinya. b) Pada dinding dinding caisson tersebut dibuat angker angker kabel untuk keperluan penyetelan pada kedudukan yang tepat. c) Setelah kedudukan tetap baru caisson diisi dengan ballast atau air agar dapat turun dan duduk pada tanah dasar. d) Pekerjaan persiapan sebelum peluncuran adalah pengecekan caisson,bocor apa tidak,dengan cara mengisi air e) Transport dari dasar ke air di samping peluncuran dapat juga dengan cara dicor dibawah muka air dan dikeringkan dengan cofferdam,sesudah selesai cofferdam dibuka sehingga mengapung dan ditarik.



Setelah caisson terletak pada posisinya,caisson diturunkan ke dasar dengan cara diisi penuh dengan air (sebelumnya didasar rencana caisson disebar coral terlebih dahulu dan diratakan) kemudian setelah terletak caisson dikeringkan dan kemudian diisi dengan beton dan siap menjadi fondasi.bila kedalaman air cukup tinggi,maka dapat menggunakan caisson sambungan,caisson yang pertama proses pemasangan seperti tersebut diatas kemudian caisson sambungan terbuat dari beton sumur/ caisson dengan struktur open ended dipasang diatasnya untuk ini caisson harus disiapkan sambungannya.setelah susunan caisson selesai,maka struktur caisson tersebut diisi dengan beton dengan cara pengecoran menggunakan pipa tremia.salah satu contoh pembuatan fondasi sumuran tipe dasar tertutup (closed ended) ialah dengan pembuatan dermaga pelabuhan seperti pada gambar bdi bawah ini:



1. Alat yang digunakan untuk membuat spiral pada tulang pile



2.



pile yang telah selesai dibuat dan di kumpulkan di stockyard



3. Joint yang digunakan untuk menyambung tulang utama pile(D15) disebut coupler dengan cara kerja mirip pada baut



4. persiapan casing untuk pondasi sumuran,menggunakan pile dengan ketebalan 22mm dan diameter 3,00m.



5. mobilisasi casing(selubung) yang telah siap menuju tengah laut untuk dipancangkan.



6. working platform untuk pelaksanaan pemasangan casing baja



7. proses pemasangan casing baja.



8. casing yang telah terpasang pada kordinatnya.



9. sementara itu pile yang telah selesai dirakit,siap dipindahkan menggunakan trailer.



10. proses mobilisasi rangkaian tulang pile menuju tengah laut menggunakan barge board.



11. final supervision



12. Tulang diangkat menggunakan crawler crane,tampak disebelahnya adalah frame yang digunakan pada saat proses peluncuran.



13. proses ereksi pile menggunakan crawler crane.



14. sementara itu pekerja melakukan setting elevasi untuk menentukan posisi ujung atas pile.



15. pemasangan support agar tulang tidak merosot kedalam sumuran.



16. pemeriksaan akhir dan persiapan untuk proses casting.



17. proses ini dilakukan sampai malam hari.



18. proses air lifting.



19. kapal pengangkut material di siapkan



20. proses pengangkutan material.



21. proses peluncuran ( casting ).



22. pondasi sumuran yang telah selesai dilaksanakan



B AB III PENUTUP A.Keimpulan Pondasi sumuran merupakan pondasi yang terbuat dari pipa-pipa beton yang disusun sedemikian rupa di dalam tanah membentuk sumur kemudian dicor di tempat menggunakan bahan beton dan batu belah sebagai pengisinya, Fondasi tipe ini dipilih apabila lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya terletak agak dalam,biasa dalamanya fondasi sumuran ini berkisar antara 2 – 8 meter. Menurut Wesley (1977),di Indonesia pondasi sumuran sering di pakai bilamana lapisan tanah pendukung berada pada kedalaman 2 meter hingga 8 meter di bawah muka tanah,pelaksanaan biasa di lakukan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai lapisan tanah keras,kemudian lubang ini di isi kembali dengan beton siklop atau beton bertulang jika di anggap perlu, Untuk penentuan kapasitas dukung pondasi sumuran dalam perancanaan di asumsikan bahwa perlawanan akibat gesekan antar dinding sumuran dengan tanah tidak di perhitungkan.



Bila kondisi tanah yang cukup stabil,pondasi sumuran dapat di buat secara langsung,dengan menggali sumuran kemudian diisi dengan material fondasi



(beton,cyclop,batu kali).tetapi bila tanah mudah runtuh,maka diperlukan casing selama proses penggalian sumur. Dari pertimbangan cara pelaksanaanya maka,fondasi sumuran yang menggunakan casing di bagi menjadi 2 (dua) macam yaitu: 1. Dasarnya terbuka (open ended) untuk fondasi sumuran di daratan 2. Dasarnya tertutup (closed ended) untuk fondsi dumuran dalam air atau sering disebut fondasi cassion.



DAFTAR PUSTKA Hardiyatmo,Hc.(2001),teknik fpndasiII UGM Yogyakarta,wsley LD,1977,mekanika tanah Jakarta:badan penerbit pekerjaan umum,cetakan ke-6 Jakarta



SESI TANYA JAWAB Soal 1. 2. 3. 4.



Jenis bangunan apa yang di gunakan untuk pondasi sumuran? Apa perbedaan pondasi sumuran dan pndasi cakar ayam? Apa yang di maksud dengan beton cyclop? Apa yang di maksud dengan cassion?



Jawab 1. Jenis bangunan yang digunakan pada pondasi susmuran yaitu bangunan yang berlantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah relatif keras selain itu pondasi sumuran juga bisa digunakan untuk pembuatan dermaga pelabuhan,seperti pada gambar di bawah ini:



a. Gambar: penggunaan pondasi sumuran untuk pembuatan bangunan atau gedung berlantai.



b. Gambar :penggunaan pondasi sumuran untuk pembuatan dermaga pelabuhan.



2. Perbedaan pondasi sumuran dan pondasi cakar ayam yaitu:untuk pondasi sumuran biasanya digunakan untuk pembangunan gedung bertingkat 3-4 lantai,dengan syarat keadaan tanah relatif keras,sedangkan pondasi cakar ayam digunakan untuk bangunan gedung bertingkat 2-3 lantai,serta bangunan yeng berdiri diatas tanah yang lembek 3. Beton cyclop adalah beton normal atau beton biasayang menggunakan ukuran agregat yang relative besar,ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm,namun proposi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20% agregat seluruhnya. 4. Cassion adalah suatu struktur yang mempertahankan,waterproofing integral yang digunakan,misalnya untuk bekerja pada dasar dasar dermaga jembatan,untuk pembangunan sebuah bendungan beton atau perbaikan kapal.



Gambar: cassion