Rencana Bisnis Produk Kerupuk Bawang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA BISNIS PRODUK KERUPUK BAWANG



Disusun oleh: Eka Puspitasari



54.451.19.008



Salma



54.451.19.013



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL BUMI



POLITEKNIK PALU TAHUN 2021



KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Rencana Bisnis Produk Kerupuk Bawang” untuk memenuhi mata kuliah Kewirausahaan. Penulis juga tidak lupa untuk menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dosen Yuanita Indriasari, S.TP.,MP yang telah memberikan tugas ini untuk dipelajari dan dipahami, agar mahasiswa bisa mengetahui bagaimana cara mengembangkan dan memperkenalkan produk baru kepada masyarakat. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis sangat terbuka untuk kritik dan saran agar laporan ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penambah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kewirausahaan.



Palu, - Desember 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………..…….…i DAFTAR ISI………………………………………………………………….…ii DAFTAR TABEL………………………………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang…………………………………………………………1 1.2. Latar Belakang Usaha………………………………………………….3 1.2. Tujuan Bisnis………………………………………………..………….3 BAB II PELAKSAAN BISNIS 2.1. Visi Misi Perusahaan…………………………………………………...4 2.2. Analisa SWOT Usaha………………………………………………….4 2.3. Analisa Kelayakan Finansial…………………………………………..5 2.4. Struktur Organisasi Perusahaan………………………………………12 BAB III RESIKO 3.1. Analisis Resiko Usaha………………………………………………..14 3.2. Strategi Usaha/Bisnis…………………………………………………15 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan………………………………………………………......19 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....20



ii



DAFTAR TABEL Tabel 1. penetapan modal tetap…………………………………………….……6 Tabel 2. modal kerja pertahun………………………………………………...…6 Tabel 3. total biaya usaha………………………………………………………..7 Tabel 4. rincian total pendapatan kotor………………………………………….8 Tabel 5. total keuntungan……………………………………………….……….8



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif. Ide tersebut harus mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang dituangkan dalam rencana bisnis yang matang dan realistis. Rencana bisnis tersebut berisi tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumber



daya,



perhatian



pada



faktor-faktor



kunci



dan



mengolah



permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis. Melalui sebuah perencanaan yang matang kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan target yang ingin dicapai. Dengan adanya rencana bisnis yang baik akan menjadikan peluang sukses bisnis kita jalankan akan semakin tinggi. Ada yang menganggap bahwa rencana bisnis atau business plan hanya sekedar formalitas karena tanpa business plan seseorang tetap bisa menjalankan usaha. Namun, adanya rencana bisnis sangat penting sebagai alat bantu untuk menjadi panduan dan alat pencari dukungan investor bagi yang akan memulai sebuah bisnis, atau yang sedang mengembangkan bisnis. Menurut Rhonda Abrams (2008), Business plan adalah dokumen penting yang berisi deskripsi tentang perusahaan. Perencanaan tersebut menunjukkan posisi sekarang, visi kedepan, dan rencana untuk mewujudkan visi tersebut.



1



Business plan merupakan rencana strategis yang akan dilakukan untuk bisa mencapai target. Kemampuan dalam membuat sebuah business plan yang baik dan sesuai latar belakang yang nyata, bisa dijadikan tolak ukur bagaimana kesiapan terjun kedunia bisnis untuk siap menghadapi persaingan usaha yang ketat dan penuh resiko. Tidak dipungkiri dalam berbisnis modal utama adalah keberanian mengambil resiko karena memang dunia bisnis adalah dunia yang penuh resiko. Namun demikian resiko dapat dihindari ketika dalam mengambil keputusan dan kebijakan disertai kemampuan dan kecerdasan dalam menganalisa dan membaca peluang sehingga resiko bisa diminimalisir atau bahkan bisa dihindari karena tanpa kemampuan menganalisa terhadap resiko sama saja memasuki pintu kegagalan. Ketika dalam berbisnis hanya money oriented dan mengejar keuntungan semata tanpa mempersiapkan sistem manajemen dan strategi yang baik mustahil bisnis akan bisa maju dan berkembang dengan baik, oleh karenanya perencanaan bisnis yang matang sebelum memulai usaha itu wajib agar siap menghadapi segala resiko yang terjadi dikemudian hari. Business Plan menjadi bagian penting untuk kesuksesan sebuah bisnis, karena business plan sebagai alat untuk melakukan proyeksi dan analisa bagi pengambil keputusan dan kebijakan di masa mendatang. Business Plan menjadi pedoman strategis untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan dalam menentukan arah tujuan dan cara mencapai sasaran yang diinginkan. Banyak manfaat yang diperoleh ketika sebelum memulai usaha membuat business plan terlebih dahulu, diantaranya: 1.



Kejelasan rencana strategi bisnis dalam menentukan poin-poin penting dalam usaha



2.



Potensi besar keberhasilan bisnis karena adanya kejelasan arah tujuan serta visi misi bisnis



3.



Persiapan lebih matang dalam menghadapi masalah/resiko yang akan terjadi



2



4.



Kejelasan peluang serta potensi pasar 4 Perencanaan Bisnis



5.



Dapat memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan



6.



Sebagai pegangan atau dasar fungsi pengendalian, dll.



1.2. Latar Belakang Usaha Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Makanan yang tersedia di pasaran saat ini memang sudah beragam tapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan khas Indonesia. Salah satu makanan yang cukup sederhana tapi cocok menjadi makanan yang dikonsumsi untuk setiap hari dari sekaligus merupakan makanan yang cukup istimewa adalah “KERUPUK BAWANG” Dengan pembuatan Kerupuk Bawang yang dilakukan dengan cara yang sangat sederhana tetapi lebih higienis serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya. Keberadaan Kerupuk Bawang sebagai salah satu makanan yang sangat enak, nikmat dan juga lezat memang telah dikenal oleh masyarakat sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia. Dengan hal tersebut maka kami ingin membuat usaha makanan yaitu Kerupuk Bawang untuk dikembangkan menjadi usaha agar masyarakat tidak akan lupa dengan makanan Indonesia tersebut. 1.3. Tujuan Tujuan memilih jenis usaha ini yaitu: 1. Mencari keuntungan 2. Menarik minat konsumen 3. Mencapai target keuntungan



3



BAB II PELAKSAAN BISNIS 2.1. Visi Misi Perusahaan VISI Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk Kerupuk Bawang dan mampu menjadi makanan yang berkaulitas. Menarik dan diterima oleh kalangan masyarakat sebagai cemilan serta merambah pasar menengah keatas dan juga pasar menengah kebawah untuk memperluas pengembangan produk. MISI 











Memperkenalkan produk pada masyarakat luas Memberikan kepuasan pada pelanggan Memanfaatkan bahan baku utama bawang sehingga menjadi makanan yang berkualitas







Mencari keuntungan dari modal yang kecil



2.2. Analisa SWOT Usaha Setiap kegiatan usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah mengukur kemampuan terhadap lingkungan/pesaing yaiu melalui analisis SWOT: 1. Strenght (kekuatan) Kekuatan dari produk ini adalah: Menjadi produk untuk semua kalangan masyarakat. Produk terdiri 1 camilan yaitu Kerupuk Bawang bahan produk yang terjamin dan higenis. 2. Weaknes (kelemahan) Kelemahan dari produk ini ialah: - tidak tahan lama - produknya mudah ditiru



4



3. Oppurnity (peluang) - tempat strategis - fasilitas yang cukup memadai 4. Threats (ancaman) Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah. 2.3. Analisa Kelayakan Finansial Analisis finansial juga dilakukan untuk membantu pengusaha mengetahui prediksi keuntungan yang diperoleh, meminimalkan serta menghindari risiko kerugian keuangan yang penuh dengan ketidakpastian dimasa yang akan datang, baik resiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan agar penanaman investasi yang dilakukan pada usaha tersebut tidak sia-sia. Biaya produksi juga sangat mempengaruhi besar kecilnya keuntungan yang akan diterima pengusaha, oleh karena itu dilakukan analisis sensitivitas terhadap peningkatan harga input dan penurunan produksi untuk melihat pengaruhnya terhadap tingkat kelayakan agroindustri tersebut. Perhitungan neraca massa pada perencanaan pabrik popcorn seperti dibawah ini: Basis perhitungan : 1 jam Satuan : Kilogram (kg) Waktu operasi : 24 bulan/2 tahun Jam operasi : 8 jam/hari Kapasitas produksi : 1000 bungkus/tahun Dalam perhitungan kelayakan finansial ini menggunakan suku bunga yang berlaku saat ini yaitu sebesar 3,75% yang bersumber dari BI Rate tahun 2021.



5



A. Modal Tetap Tabel 1. penetapan modal tetap Uraian Tabung gas 12 kg



Volume/ Satuan 2 unit



Harga (Rp/Satuan) 300.000



Total Biaya Reinvestasi 600.000



Penyusutan (Rp/Bulan) 50.000



Wajan besar



2 unit



260.000



520.000



43.000



Loyang aluminium



4 unit



11.000



44.000



36.000



1.164.000



129.000



Jumlah



Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa biaya peralatan yang paling besar yang harus dikeluarkan untuk menjalankan usaha kerupuk bawang adalah biaya untuk tabung gas 12 kg yaitu sebesar Rp. 600.000. Sedangkan biaya peralatan terkecil yang harus dikeluarkan adalah biaya loyang aluminium yaitu sebesar Rp. 44.000. Jadi total biaya peralatan yang harus dikeluarkan untuk usaha kerupuk bawang adalah sebesar Rp. 1.164.000, dengan biaya penyusutan per bulan sebesar 129.000. B. Modal Kerja Per Tahun Tabel 2. modal kerja pertahun Uraian Biaya Bahan Baku



Volum/ Satuan



Harga (Rp/Satuan)



Total Biaya Reinvestasi



Penyusutan (Rp/Bulan)



Bawang Merah



2 kg



35.000



70.000



58.300



Tepung Terigu



2 dus



105.000



210.000



17.500



Tepung Tapioka



2 dus



132.000



264.000



22.000



Kaldu Bubuk



1 dus



220.000



220.000



18.300



Minyak Goreng



1 dus



240.000



240.000



20.000



5 orang



25.000



125.000



10.416



31.000



62.000



51.600



1.190.000



198.116



Biaya Lain-lain Tenaga Kerja Plastik Kemasan



200 lembar



Total Biaya Variabel



6



Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dalam sebulan bisa melakukan produksi sebanyak 8 kali, yaitu dalam 1-2 minggu kali produksi. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa biaya variabel terbesar yang harus dikeluarkan untuk menjalankan usaha kerupuk bawang adalah untuk membeli bahan baku bawang merah sebesar Rp. 70.000/bulan. Sedangkan biaya variabel terkecil yang harus dikeluarkan adalah biaya untuk membayar tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 62.000/bulan. Jadi total biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk usaha kerupuk bawang adalah sebesar Rp. 1.190.000/bulan. a.



Biaya variabel usaha kerupuk bawang Total biaya dari suatu usaha merupakan jumlah keseluruhan biaya, yang terdiri dari modal tetap dan modal kerja per tahun/variabel pada usaha kerupuk bawang yang menjadi objek dalam penelitian telah disampaikan sebelumnya. Adapun total biaya usaha tersebut yaitu: Tabel 3. total biaya usaha Jenis Biaya Modal tetap



Nilai (Rp/Bulan) 129.000



Modal kerja per tahun



198.116



Total biaya



327.116



Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa total modal tetap yang harus dikeluarkan usaha kerupuk bawang adalah sebesar Rp. 129.00/bulan, sedangkan total modal kerja per tahun adalah sebesar Rp. 198.116/bulan. Adapun jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan pada usaha kerupuk bawang adalah sebesar Rp. 327.116/bulan. b.



Total penerimaan (pendapatan kotor) Penerimaan



usaha



yaitu



jumlah



kotor



nilai



rupiah



yang



diperhitungkan dari seluruh produk yang terjual. Dengan kata lain penerimaan usaha merupakan hasil perkalian antara jumlah produk dengan harga. Adapun total penerimaan (pendapatan kotor) kerupuk bawang per bulannya secara rinci.



7



Tabel 4. rincian total pendapatan kotor Jenis Kerupuk bawang



Volume/ Produksi 50



Volume/ Bulan 600



Satuan Bungkus



Harga (Rp/satuan) 5.000



Total (Rp/Bulan) 3.000.000



Tabel diatas menunjukkan bahwa pada satu kali periode produksi jumlah Kerupuk bawang yang dihasilkan sebanyak 500 bungkus, dalam sebulan dilakukan 8 kali produksi, jadi jumlah popcorn yang dihasilkan sebanyak 600 bungkus/bulan. Jadi dengan harga jual Rp. 5.000/bungkus, maka total penerimaan (pendapatan kotor) yang diperoleh pengusaha Kerupuk bawang adalah sebesar Rp. 3.000.000/bulan. c.



Total Keuntungan Keuntungan merupakan selisih antara nilai hasil produksi dengan total biaya produksi yang dikeluarkan pengusaha Kerupuk bawang. Untuk melihat perbandingan keuntungan yang diperoleh pengusaha Kerupuk bawang sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya hasil produksi dan didukung oleh tingkat harga jual produk itu sendiri. Keuntungan yang diperoleh yaitu: Tabel 5. total keuntungan Uraian Total penerimaan



Jumlah (Rp/Bulan) 3.000.000



Total biaya



327.116



Total biaya



3.327.116



Tabel diatas menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan pengusaha Kerupuk bawang setiap bulannya adalah sebesar Rp. 327.116. Sedangkan total penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 3.000.000. Jadi total keuntungan yang diperoleh pengusaha Kerupuk bawang dari pengurangan total penerimaan dengan total biaya yaitu sebesar Rp.3.327.116/bulan.



8



C. Break Event Point (BEP) Break Event Point merupakan titik impas yaitu suatu keadaan yang menggambarkan keuntungan usaha yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan, dengan kata lain keadaan dimana kondisi usaha tidak mengalani keuntungan maupun kerugian. Perhitungan BEP pada usaha Kerupuk bawang ini ditinjau berdasarkan harga jual (BEP harga) dan volume produksi (BEP produksi). a.



BEP Produksi BEP = Total biaya produksi / Harga satuan jual produk BEP = Rp. 327.116 / Rp. 5.000 BET = 654 bungkus Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa BEP produksi 654 bungkus, maksudnya bahwa minimal jumlah produksi impas yang harus dihasilkan dalam sebulan adalah 654 bungkus. Sementara jumlah produksi Kerupuk bawang yang dihasilkan dalam sebulan adalah 5.000 bungkus. Dengan dimikian dapat disimpulkan bahwa jumlah produksi > BEP produksi, ini berarti usaha Kerupuk bawang menguntungkan dan layak untuk diusahakan.



b.



BEP Harga BEP = Total biaya produksi / jumlah produksi BEP = Rp. 327.116 /



600



BET = Rp. 5.451/bungkus Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa BEP harga Rp. 5.451/bungkus, maksudnya bahwa minimal harga impas yang harus ditawarkan



untuk



penjualan



Kerupuk



bawang



adalah



Rp.5.451/bungkus. Sementara sementara harga jual yang ditetapkan adalah 5.000 bungkus. Dengan dimikian dapat disimpulkan bahwa harga jual produk > BEP harga, ini berarti usaha Kerupuk bawang menguntungkan dan layak untuk diusahakan.



9



D. Payback Peroid (PP) Payback Peroid merupakan periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh pengeluaran yang digunakan untuk investasi awal. Aliran kas bersih adalah selisih pendapatan terhadap pengeluaran per tahun. Periode pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun (Soeharto, 1999). satuan waktu menjadi syarat utama dalam perhitungan Payback Peroid. Hasil dari perhitungan Payback Peroid tidak boleh melebihi dari syarat umur ekonomis suatu usaha yaitu selama 40 tahun. PP = (Investasi kas bersih / Aliran kas masuk bersih tekunan) X 1 tahun PP = (3.327.116 / 327.116) X 1 tahun PP = 10.171 X 1 tahun PP = 3.712.415 E. Net Present Value (NPV) Net Present Value ialah nilai sekarang dari seluruh aliran kas mulai sekarang sampai akhir proyek. Proyek diterima apabila NPV > 0 atau NPV yang paling besar. Kelebihan dari NPV adalah memperhitungkan nilai uang karena faktor waktu sehingga lebih realitis terhadap perubahan harga, memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis investasi dan memperhitungkan adanya nilai sisa investasi. Adapun kelemahannya yaitu lebih sulit dalam penggunaan perhitungan, derajat kelayakan selain dipengaruhi arus kas juga oleh faktor usia ekonomis investasi (Rachadian dkk, 2013). Rumus net present value (NPV) yaitu: NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) - C0 NPV : net present value Ct : arus kas per tahun pada periode t C0 : nilai investasi awal pada tahun ke 0 r : suku bunga atau diskont rate (%)



10



Selain rumus NPV diatas, kita juga dapat menggunakan tabel PVIFA (present value interest factor for an annuity) kemudian masukkan hasilnya ke persamaan atau rumus NPV di bawah ini. NPV = (Ct x PVIFA (r)(t)) - C0 Net present value juga dapat dihitung dengan menggunakan tabel PVIFA. Jika kita memiliki tabel PVIFA ini, perhitungan menjadi lebih mudah dan cepat. Berdasarkan tabel PVIFA, angka yang didapat dari suku bunga 3,75% (r) dan periode satu tahun (t) adalah 3.712.415. Angka tersebut dimasukkan ke rumus NPV berikut: (Ct x PVIFA (r)(t)) - C0 = (3.327.116 x PVIFA (3,75%)(1)) - C0 = (3.327.116 x 3.712.415) - 327.116 = 10.554.993 - 327.116 = 10.227.877 Jadi hasil yang didapatkan dari rumus kedua ini yaitu Rp. 10.227.877 juta. Analisis Perhitungan Rumus NPV Dari hasil perhitungan diatas, NPV adalah positif dengan nilai sebesar Rp 10.227.877 juta. Artinya alat dan bahan produksi yang akan kita beli tersebut dapat menghasilkan sekitar Rp 9.719.285 setelah melunasi biaya pembelian alat dan bahan dan biaya bunga. Sesuai dengan perhitungan tersebut, maka dapat diputuskan bahwa rencana investasi pembelian alat dan bahan produksi baru dapat dilanjutkan.



11



2.4. Struktur Organisasi Perusahaan MANEJER



BENDAHARA



BAGIAN ADMINITRASI



BAGIAN PRODUKSI



BAGIAN PENJUALAN DAN PROMOSI



Berdasarkan struktur organisasi ditetapkan job deskripsi setiap jabatan dalam struktur tersebut. Uraian mengenai job deskripsi berdasarkan jabatan yang ada dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.



Pimpinan/Manajer a.



Bertanggung jawab atas tindakan anggota atau karyawan atas nama perusahaan kepada pihak luar.



b.



Memilih dan mengadakan pengawasan terhadap bawahan agar apa yang dilaksanakan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.



c.



Menentukan kabijakan pokok kseluruhan dan merencanakan aktivitas perusahaan.



2.



Bagian Administrasi dan Keuangan a.



Mempunyai tanggung jawab pada bidang keadmistrasian keuangan perusahaan sepenuhnya.



3.



b.



Mengatur masalah yang terkait pengelolaan dana perusahaan.



c.



Membuat laporan-laporan instansi perusahan.



Bagian Penjualan a.



Bertanggung jawab terhadap pelaksanan kewajiban penjualan.



b.



Bertugas mencari daerah baru untuk pemasaran hasil produksi.



c.



Menerima pesanan dari langganan dan melaksanakan penjualan sesuai dengan yang telah direncanakan.



12



4.



Bagian produksi. a.



Menjaga alat-alat produksi selama pelaksanaan proses produksi.



b.



Membuat laporan hasil produksi.



c.



Bertanggung jawab atas kualitas produksi yang dihasilkan yang telah ditetapkan oleh pemimpin perusahan.



d.



Aktif melalukan promosi dengan melalui radio dan mengikuti kegiatan pameran, serta menyebarkan brosur/pamflet.



5.



Karyawan a.



Melaksanakan tugas sehari-hari pada pekerjaanya masingmasing.



b.



Melaksanakan tugas-tugas khusus sesuai dengan perintah atasan.



13



BAB III RESIKO 3.1. Analisis Resiko Usaha A. Analisis risiko dalam menjalankan usaha 1. Analisis aspek resiko keuangan 2. Analisis aspek resiko SDM 3. Analisa aspek potensi pasar 4. Analisis aspek produk 5. Analisis aspek pelanggan 6. Analisis aspek pesaing 7. Analisis aspek bahan baku 8. Analisis aspek pemasaran Berikut penjelasan dari analisis-analisis tersebut: 1) Yang termasuk analisis resiko keuangan a.



Adanya biaya produksi yang berlebihan



b.



Adanya biaya-biaya perusahaan yang berlebihan



c.



Adanya utang yang besar



d.



Adanya suku bunga valuta asing dan resiko komoditas



2) Analisis resiko SDM a.



Resiko pera eksekutif perusahaan



b.



Resiko pada karyawan perusahaan



c.



Resiko struktur organisasi perusahaan tidak efektif



d.



Resiko kemampuan manajemen dalam menghadapi lingkungan kerja



3) Analisis aspek potensti pasar a.



Resiko kegiatan inovasi produk



b.



Resiko perusahaan melakukan kampanye pemasaran secara agresif



c.



Resiko sistem distribusi barang



d.



Resiko adanya



persaingan produk barang dipasaran



14



e.



Resiko dampak dari kapasitas produksi



4) Analisis aspek produksi a.



Resiko terhadap daya saing produk yang sejenis



b.



Resiko ketinggalan teknologi



c.



Resiko produk karena adanya pemasok tidak mentaati komitmen yang mereka buat



5) Analisis aspek pelanggan a.



Menganalisis sikap pelanggan



b.



Adanya pengembalian produk



c.



Menganalisis jumlah penjualan barang kepada pelanggan



d.



Memelihara komunikasi dengan pelanggan



6) Analisis aspek pesaing a.



Kualitas produk pesaing



b.



Pelayanan terhadap konsumen



c.



Harga yang disukai konsumen



7) Analisis bahan baku a.



Tersedianya bahan baku produksi secara kontinyu



b.



Sifat bahan baku produksi



c.



Kemudahan mendapatkan bahan baku



d.



Pengadaan tenaga kerja dalam hubungannya dengan bahan baku



8) Analisis aspek pemasaran a.



Strategi bersaing yang diterapkan wirausaha



b.



Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan



c.



Nilai penjualan produk di pasar



d.



Keadaan pasar yang dikuasai perusahaa



3.2. Strategi Usaha/Bisnis Strategi bisnis adalah upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan dan pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi serta dirancang untuk membangun keunggulan dalam persaingan bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan bisnis. Dengan adanya strategi bisnis,



15



perusahaan mampu menentukan arah perusahaan dengan mengidentifikasinya dari segi pasar, pesaing, pelanggan dan lain sebagainya. Untuk mencapai keuntungan bisnis yang maksimal, berikut enam strategi bisnis yang dapat dilakukan. 1.



Perhatikan Kualitas Sekarang ini, semakin banyak bisnis baru yang bermunculan dengan produk beragam. Namun, bisnis yang benar-benar memerhatikan kualitas dapat dibilang hanya sedikit, sehingga strategi bisnis yang perlu Anda perhatikan termasuk poin satu ini. Kualitas dalam bisnis adalah hal penting yang perlu ditingkatkan untuk menarik banyak konsumen. Perhatikan kualitas dari beberapa unsur yang Anda jual dalam bisnis tersebut. Mulai dari kualitas kemasan, kualitas rasa (jika menjual produk makanan), kualitas isi produk, kualitas bahan baku hingga kualitas layanan yang terbaik. Kualitas yang lebih baik dari pesaing tentu akan membuat bisnis Anda selangkah lebih maju.



2.



Kenali Target Pasar Sebelum menjual sebuah produk secara profesional, Anda harus menjadi konsumen terlebih dahulu. Dengan menjadi pemakai produk yang Anda jual, maka Anda dapat mengetahui siapa target pasar Anda dan apa yang mereka inginkan dari produk yang Anda jual tersebut. Hal ini akan membuat Anda lebih mengerti kebutuhan pasar dan apa yang diinginkan pembeli dari bisnis Anda.



3.



Kreativitas dan Inovasi Kreativitas



dan



inovasi



merupakan



modal



penting



dalam



menjalankan strategi bisnis. Oleh karena itu, setiap pengusaha atau pelaku bisnis harus membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan wacana lainnya sebagai sumber inspirasi. Ide kreatif dapat menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan suatu inovasi produk tertentu sehingga akan memberikan peluang sukses yang lebih besar pada bisnis Anda. Selain itu, dengan kreativitas dan inovasi yang Anda tawarkan



16



maka akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan mereka tidak merasa bosan. 4.



Promosi Efektif, Strategi Bisnis Efektif Melakukan promosi yang efektif kepada calon konsumen merupakan strategi bisnis yang wajib dilakukan oleh pebisnis. Saat ini, melakukan promosi sangatlah mudah, bahkan dapat dilakukan secara gratis. Anda dapat menggunakan social media atau media online lainnya untuk memperkenalkan produk dan melakukan promosi pada banyak orang yang lebih spesifik dan menyukai produk Anda. Saat melakukan promosi, sebaiknya gunakan visual yang berkualitas, serta informasi yang detail untuk menjelaskan tentang produk yang Anda jual.Lakukan promosi secara berkala, dengan begitu calon konsumen akan lebih mudah terjaring.



5.



Manfaatkan Teknologi Pemanfaatan teknologi untuk bisnis dapat memotong biaya produksi yang dibutuhkan. Contohnya jika sebuah pekerjaan dapat dilakukan dengan teknologi mesin hingga robot, maka otomatis biaya operasional karyawan juga dapat ditekan. Terlebih jika bisnis digital, Anda dapat menjalankan bisnis secara otomatis dengan memanfaatkan platform yang ada. Pelajari bagaimana teknologi software akuntansi online merubah bisnis menjadi lebih efisien. Perkembangan teknologi yang pesat mempermudah cara hidup kita, hanya dengan sekali klik anda juga dapat download aplikasi pajak yang dapat membantu anda dalam mengelola bisnis Anda.



6.



Strategi Manajemen Bisnis Manajemen merupakan hal yang tidak kalah penting dalam menjalankan suatu bisnis. Salah satu hal penting yang berkaitan dengan manajemen ini adalah manajemen keuangan. Ingat, keuangan merupakan nyawa dari setiap bisnis yang Anda jalankan. Urusan seputar pembuatan pembukuan, invoice, cek persediaan barang, semuanya harus benar-benar dibawah manajemen yang tepat.



17



Salah satu manajemen keuangan yang penting untuk dilakukan adalah melakukan proses akuntansi secara tepat dan akurat. Selain itu mengandalkan teknologi dalam proses akuntansi juga salah satu strategi untuk mendapatkan keuntungan maksimal pada bisnis.



18



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan usaha kerupuk bawang dapat menguntungkan, dengan total keuntungan adalah sebesar Rp. 3.327.116/bulan. Dari perhitungan nilai BEP diperoleh BEP produksi 654 bungkus, BEP harga Rp. 5.451/ bungkus, untuk nilai PP sebesar 3.712.415 dan nilai NPV mendapatkan Rp. 10.227.877 juta, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha kerupuk bawang layak untuk diusahakan karena sudah bisa mengembalikan modal untuk memproduksi kerupuk bawang. Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif. Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis. Selain itu, untuk membuat produk menjadi dikenal oleh banyak kalangan juga menggunakan strategis maupun analisis.



19



DAFTAR PUSTAKA Hertanto Sugiarto Aguse, Hermawan Melina. 2014. Analisis dan Usulan Strategi Pemasaran Produk Kerupuk Bawang (Studi Kasus: Kerupuk Sumur Sari Bawang Bandung). JURNAL INTEGRA. 2(4):175-193 ZULKARNAINI AFRIZAL, YUNIAR, SALEH ALEX. 2014. Analisis Kelayakan Pembangunan Usaha Pupuk Organik di Provinsi Lampung. Jurusan Teknik Industri. 1(3):243-253 Dwinanto Purnatiyo. 2016. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ALAT DNA REAL TIME THERMAL CYCLER (RT-PCR) UNTUK PENGUJIAN GELATIN. Jurnal PASTI. 8(2):212 – 226



20