Rencana Kontijensi Kebakaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA KONTIJENSI KEBAKARAN Di Wilayah UPT Puskesmas Manahan Kota Surakarta



DISUSUN OLEH



UPT PUSKESMAS MANAHAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian bencana yang terdapat di UU Nomor. 24 tahun 2007 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”. Secara singkat bencana dapat diartikan sebagai Peristiwa yang mengancam dan menyebabkan kerugian bagi manusia, yang disebabkan oleh interaksi antara faktor alam dan manusia. Definisi bencana seperti dipaparkan diatas mengandung tiga aspek dasar, yaitu: 1.



Terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard).



2. Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan fungsi dari masyarakat. 3. Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan masyarakat untuk mengatasi dengan sumber daya mereka. Untuk itu diperlukan upaya dalam mengurangi risiko kerugian bila bencana terjadi. Tujuan dari upaya tersebut adalah mengurangi jumlah kesakitan, risiko kecacatan dan kematian pada saat terjadi bencana; mencegah atau mengurangi risiko munculnya penyakit menular dan penyebarannya; dan mencegah atau mengurangi risiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat bencana. Di dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa Penanggulangan Bencana dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana. 1.2. Pengertian Rencana Kontijensi Kontijensi adalah suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar benar terjadi. Perencanaan kontijensi merupakan suatu upaya untuk merencanakan sesuatu peristiwa yang mungkin terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan peristiwa itu tidak akan terjadi. Oleh karena ada unsur ketidakpastian, maka diperlukan suatu perencanaan untuk mengurangi akibat yang mungkin terjadi. Atas dasar pemikiran itu, maka perencanaan kontijensi didefinisikan sebagai “Proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan manajerial dan teknis ditetapkan, dan sistem untuk menanggapi kejadian disusun agar dapat mencegah, atau mengatasi secara lebih baik keadaan atau situasi darurat yang dihadapi”. Melalui perencanaan kontijensi, akibat dari ketidak-pastian dapat diminimalisir melalui pengembangan skenario dan asumsi proyeksi kebutuhan untuk tanggap darurat. Dari definisi tersebut, dapat diambil beberapa butir penting bahwa perencanaan kontijensi : 



dilakukan sebelum keadaan darurat berupa proses perencanaan ke depan.



 



lebih merupakan proses daripada menghasilkan dokumen. merupakan suatu proses pembangunan konsensus untuk menyepakati skenario dan tujuan yang



akan diambil. merupakan suatu kesiapan untuk tanggap darurat dengan menentukan langkah dan system penanganan yang akan diambil sebelum keadaan darurat terjadi. mencakup upaya-upaya yang bersifat mencegah dan juga membatasi konsekuensi yang kemungkinan akan terjadi.



 



1.3. Tujuan Rencana kontijensi ini disusun sebagai pedoman dalam penanganan bencana kebakaran khususnya ketika terjadi hubungan arus listrik pendek (konsleting listrik) pada wilayah UPT Puskesmas Manahan. 1.4. Ruang Lingkup Ruang lingkup rencana kontijensi ini adalah wilayah UPT Puskesmas Manahan. 1.5. Tahapan Penyusunan Rencana Kontijensi 



Penilaian Risiko







Penetuan kejadian







Skenario







Penetapan Kebijakan dan tujuan







Analisis kesenjangan







Formalisasi



1.6. Aktivasi Rencana Kontijensi Aktivasi rencana kontijensi dilaksanakan setelah terdapat tanda-tanda peringatan dini akan datangnya ancaman bencana kebakaran akibat hubungan arus listrik pendek.



BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Geografi UPT Puskesmas Manahan mempunyai wilayah kerja di sebagian Kecamatan Banjarsari yang membawahidua kelurahan yaitu Kelurahan Manahan dan Kelurahan Mangkubumen dengan luas wilayah 125,9 Ha dan mencakup 27 RW. Kondisi geografis Manahan Terletak di dataran rendah pada ketinggian ±100 mdpl. Secara Garis besar Manahan relatif datar dan terdapat 2 Kali yang mengelilingi di Manahan di sebelah utara ada Kali Anyar, dan sebelah timur Kali Pepe. Suhu di wilayah UPT Puskesmas Manahan relatif konsisten sepanjang Tahun dengan rata-rata sekitar 30 oC setiap bulan. Batas wilayah kerja Puskesmas Manahan yaitu : - Sebelah utara



: Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari.



- Sebelah timur



: Kelurahan Punggawan dan Timuran Kecamatan Banjarsari



- Sebelah selatan : Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan - Sebelah barat Secara



: Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan geografis



UPT Puskesmas Manahan (gedung puskesmas induk)



mempunyai letak pada lokasi yang kurang strategis, yaitu tersembunyi di belakang rumah penduduk namun memiliki akses jalan yang memadai, sehingga mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan. Gambar 1. Peta Kelurahan Mangkubumen



4



Gambar 2 Peta Kelurahan Manahan



2.2. Kependudukan Wilayah kerja UPT Puskesmas Manahan dibagi menjad 27 RW. Jumlah penduduk dari pendataan kelurahan tahun 2019 sebanyak 20.551 jiwa, terdiri dari Laki-laki 9935 jiwa atau 48,34% dan perempuan 10.616 jiwa atau 51,66% dengan jumlah kepala keluarga 6.737 KK. 2.3. Bentang Alam Gambar 3. Peta Topografi Kota Surakarta



Topografi Kota Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian antara 80 – 130 meter diatas permukaan laut, kemiringan lahan antara 0% sampai 15%. Surakarta berada disekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh 5



Gunung Merbabu dan Merapi (ketinggian 3115 meter) dibagian barat, Gunung Lawu (tinggi 2806 meter) dibagian timur dan selatan pegunungan sewu. Kota Surakarta tergolong wilayah yang memiliki topografi yang relatif datar. Hal ini terlihat dari tabel yang menunjukkan kemiringan lahan tiap-tiap kecamatan yang terdapat di Kota Surakarta. Kemiringan Lahan Tiap Kecamatan di Kota Surakarta Tahun 2011 kecamatan



Tinggi tempat di atas permukaan



laut laweyan 90-100 Serengan 80-100 Pasar Kliwon 80-95 jebres 90-100 Banjarsari 85-100 kota 80-120 2.4. Iklim Potret iklim Kota Surakarta adalah sebagai berikut :



Kemiringan tanah 0-2% 0-2% 0-2% 2-15% 0-2% 0-15%



a. Kota Surakarta beriklim tropis dengan suhu rata-rata 24,8°C sampai 18,1°C b. Kelembaban udara berkisar antara 66-84% c. Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus atau September dengan radiasi matahari antara 80 – 84%, sementara penyinaran terendah terjadi pada bulan Desember atau Januari dengan radiasi matahari sekitar 48 – 50% d. Tekanan udara antara 1.007-1011 atmosfir, rata-rata sebesar 1.010 atmosfir e. Curah hujan pada tahun 2011 sebesar 2.548,50 mm/th, yang lebih kecil dibandingkan tahun 2010 sebesar 3.408 mm/thn dan tahun 2009 sebesar 2.332,5 mm/th f.



Banyaknya hari hujan mencapai 163 hari



g. Jumlah bulan kering mencapai 5 bulan (Mei sampai September) dan bulan basah sebanyak 7 bulan (Oktober sampai April) dengan suhu rata-rata 24,8°C sampai 18,1°C h. Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus atau September dengan radiasi matahari 84%, sementara penyinaran terendah terjadi pada bulan Desember atau Januari i. j.



Kecepatan angin tertinggi 8 knot terjadi pada bulan September dan bulan Oktober Tekanan udara tertinggi 1011,3 atmosfir pada bulan September, rata-rata sebesar 1.008,8 atmosfir



6



BAB III PENILAIAN RISIKO, PENENTUAN KEJADIAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO 3.1. Penilaian Risiko dan Penentuan Kejadian Penilaian bahaya dilakukan melalui identifikasi jenis ancaman dan pembobotan ancaman di wilayah UPT Manahan dengan menggunakan instrument HVA sebagai berikut:



Berikut adalah peta rawan bencana kelurahan Manahan dan Mangkubumen



3.2. Pengembangan Skenario Berdasarkan peta wilayah,



dapat



diidentifikasi masyarakat



dan



daerah/lokasi yang



terancam bencana (daerah rawan bahaya/bencana) sehingga dapat diperkirakan luas/besarnya dampak bencana yang mungkin terjadi. Tingkat ancaman yang terjadi akibat tingginya kepadatan penduduk di wilayah keluragan Manahan dan Mangkubumen. Skenario bencana kebakaran Puskesmas Manahan Kota Surakarta Terjadi waktu siang/malam hari Bencana kebakaran hubungan arus pendek Kejadian hujan pada musim kemarau Mei 2020 – Januari 2021, Tanggap darurat 7 (Tujuh) hari No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



Jenis Sarana Sistem Listrik Komputer, Printer Genset Dental Unit Kompressor poli gigi UPS Internet Mebelair Alat Kesehatan Timbangan Tabung Oksigen Ambulans APAR



Terancam Rusak Ringansedang



Terancam Rusak Berat



Terancam jiwa



V V V V V V V V V V V V V 7



14 15 16 17 18 19 20 21 22 23



Exhaust Fan Obat, PMT Rekam Medis Arsip/Dokumen Sistem air Rumah dinas dan isinya Penghuni rumah dinas Gedung Puskesmas Tanaman Pelayanan Puskesmas



V V V V V V V V V TERGANGGU



Perencanaan Kontijensi ini adalah skenario ancaman berat, sehingga skenario yang digunakan adalah skenario untuk penanganan sarana prasarana dan system utilitas. Adapun dampak bencana ini diperkirakan akan banyak menimbulkan korban dan kerusakan meliputi: 1. Sistem listrik Seluruh sambungan listrik yang terancam. 2. Komputer dan Printer Komputer dan Printer yang terancam rusak total. 3. Genset Genset terletak di dalam “rumahnya” yang terletak di halaman Puskemas dengan ketinggian 1 meter. 4. Dental Unit Terancam rusak berat. 5. Kompresor Poli Gigi Terancam rusak berat. 6. UPS UPS terancam rusak berat 7. Internet Apabila sistem listrik terancam, maka internet juga akan terancam tidak bisa digunakan 8. Mebelair Kursi tunggu, meja kursi kantor, meja periksa, loket pendaftaran, lemari, rak, loker terancam rusak berat. 9. Alat Kesehatan Alat Kesehatan yang terancam rusak. 10. Timbangan Timbangan berat badan terancam rusak berat 11. Tabung oksigen Tabung oksigen di ruang Tindakan terncama rusak berat 100%. 12. Mobil Puskesmas Keliling Ambulans Mobil Pusling/ambulan diparkir di halaman Puskesmas dan terancam rusak berat. 8



13. APAR Apar yang menempel di dinding terancam rusak. 14. Exhaust fan Exhaust fan terancam rusak berat. 15. Obat, PMT Terancam rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan. 16. Rekam Medis Rekam Medis yang terancam rusak total. 17. Arsip/Dokumen Arsip/dokumen ternacam rusak total. 18. Sistem air Sistem air mengalami kerusakan ringan-sedang. 19. Rumah Dinas Rumah dinas sebanyak 6 dan terbuat dari kayu yang sudah lapuk. Dari keenam rumah dinas, yang dihuni 4 rumah yang terdiri dari 17 orang dimana terdapat lansia dan balita. 20. Peralatan rumah tangga rumah dinas Peralatan rumah tangga rumah dinas terancam rusak 100%. 21. Penghuni rumah dinas Sebanyak 17 orang terancam luka-luka, kedinginan, bahkan tenggelam. 22. Gedung puskesmas Terancam rusak sedang sampai berat, kotor dan bau. 23. Tanaman Tanaman hias dan bunga terancam rusak berat dan mati. 24. Pelayanan Puskesmas Terancam terganggu 100%.



9



Skenario bencana kebakaran UPT Puskesmas Manahan Kota Surakarta Terjadi waktu siang/malam hari Bencana kebakaran akibat hubungan arus pendek Kejadian kebakaran pada musim kemarau Mei 2020 – Januari 2021, Tanggap darurat 7 (Tujuh) hari No



RT



Terancam %



jiwa



Terancam Serius % Jiwa



Luka-luka %



JIwa



Meninggal %



Jiwa



Mengungsi %



01



50%



8%



0,5%



0,1%



20%



02



50%



5%



0,5%



0,1%



20%



03



50%



4%



0,5%



0,1%



20%



04



60%



3%



0,5%



0,1%



20%



05



50%



7%



0,5%



0,1%



20%



06



40%



8%



0,5%



0,1%



20%



07



30%



8%



0,5%



0,1%



20%



08



20%



8%



0,5%



0,1%



20%



09



10%



2%



0,5%



0,1%



20%



Jiwa



10



BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI 4.1. Kebijakan Dalam rangka penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh bencana kebakaran akibat hubungan arus pendek, maka perlu diambil beberapa kebijakan untuk meminimalkan akibat bencana tersebut. Beberapa kebijakan penting yang harus diambil yaitu: 1. Penanggulangan bencana dilaksanakan secara terpadu terkoordinir yang melibatkan seluruh pegawai dan OPD yang terkait. 2. Penanggulangan bencana dilakukan sejak dini untuk mencegah meluasnya dampak bencana, terutama korban manusia, 4. Penanganan bencana dilakukan dengan memprioritaskan keselamatan jiwa manusia, dan target utama kelompok rentan. Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan cumacuma, sedangkan yang meninggal dunia segera dimakamkan; 5.



Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana, baik harta benda maupun jiwa.



6.



Memastikan lokasi alternative untuk mengevakuasi korban maupun barang yang masih dapat diselamatkan.



4.2. Strategi Untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan di atas, maka perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Membentuk



tim



untuk



memantau



dan



mengendalikan



operasi



penanganan



bencana/kedaruratan. 2. Koordinasi dengan lintas sektor (kelurahan, BPBD, PSC, DKKdll) terkait koordinasi efektif dan



efisien



terhadap



implementasi prosedur tetap yang disusun, menentukan arah /



langkah permasalahan yang akan dilaksanakan, serta pembagian tugas pelaksanaan kerja dari unsur yang terkait; 3. Mengerahkan semua sumber-daya dengan mengutamakan sumber-daya dan potensi lokal. 4. Mengerahkan



unsur



dinas



terkait,



k e l u r a h a n , BPBD, PSC



dan



masyarakat



untuk mendukung pelaksanaan operasi tanggap darurat. 5. Prioritas adalah lansia, anak-anak, orang sakit, penyandang cacat, ibu hamil, orang stres; 6. Melakukan penilaian kerusakan serta taksiran kebutuhan dan prediksi perkembangan kejadian untuk tanggap darurat, pemulihan darurat. 7. Menyediakan mobilisasi orang dan barang serta tempat evakuasi. 8. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan dan mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta tindak lanjut yang direncanakan. 9. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan penanganan bencana, jadwal pelayanan dan alternative tempat pelayanan kesehatan. 11



BAB V PERENCANAAN SEKTORAL 5.1. SEKTOR MANAJEMEN DAN KOORDINASI (POSKO) Sektor ini berfungsi sebagai pengendali semua kegiatan tanggap darurat bagi sector-sektor yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat di lapangan. Pelibat Sektor Unsur No



Kontak



Peran



1



Kepala



Mengkoordinasikan seluruh pegawai Puskesms



2



Puskesmas Kelurahan



Mengorganisasikan



tokoh



masyarakat



dan



unsur



masyarakat. Mendata, memverifikasi, menyiapkan dan menggerakkan seluruh potensu sumber daya di wilayah Manahan 3



BPBD



Mengkoordinir seluruh OPD non OPD (LSM, Ormas, dan lain-lain)



4



Diskominfo



Menyebarluaskan informasi Kedaruratan



5



DISHUB



Bertanggung



jawab



mengakomodir



kebutuhan



transportasi 6



KECAMATAN



Penanggung jwb & Menyiapkan Posko Pembantu



7



Dinas Sosial



Koordinator,Penanggung Jwb Logistik semua pihak



8



Diskominfo



Meneruskan informasi dari lokasi bencana ke POSKO



TNI , POLRI



Bencana Mengkoordinasikan



9



pendidtribusian



sumberdaya



&



Penanggung jwb 10



Dinas



PenanggungJwb & Koordinator Medis



11



Kesehatan/ BPBD PSC



Mengkoordinasikan



penyiapan



&



pendistribusian



sumberdaya 12



BPBD



Koordinator/Penanggung Jwb Evakuasi



13



BPKAD



Penanggung jwb Keuangan & admin.



12



5.1.1. Sasaran 1. Terselenggaranya



koordinasi



yang



melibatkan



seluruh



komponen



dan



stakeholder; 2. Tersedianya data sumberdaya yang ada pada masing-masing pihak; 3. Terorganisasikannya perencanaan sektoral sesuai kebijakan dan strategi serta kebutuhan menghadapi bencana kebakaran; 4. Terkendalinya penyelenggaraan kegiatan tanggap darurat; 5. Terkoordinirnya pengerahan sumber daya dari seluruh pihak terkait; 6. Terlaksananya kegiatan evakuasi dan penyelamatan penduduk dari ancaman kebakaran; 7. Terlaksananya kegiatan pengamanan wilayah pada saat situasi darurat; 8. Terlaksananya



kegiatan



pelayanan



kesehatan



bagi



para



penduduk



yang



terdampak kebakaran; 9. Terlaksananya kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan dasar penduduk yang terdampak kebakaran; 10. Terlaksananya kegiatan pemulihan darurat bagi fungsi-fungsi infrastruktur dasar yang terdampak; Terdistribusikannya informasi kesiapan dan penanganan bencana bencana kebakaran kepada publik. 5.1.2. Kegiatan N O 1 2



3



Kegiatan



Pelaku



Menyelenggarakan rapat



BPBD,



koordinasi lintas sektor



POLRI,



Melakukan pendataan



DINKES,



DINSOS/ Sebelum musim kemarau



sumberdaya



TAGANA,



DISHUB,



TRIPIKA,



LSM,



dari



seluruh sector Mengorganisasikan



PRAMUKA,



perencanaan sektoral 4



6



PP,



Mengkoordinasikan penyiapan



5



Waktu



sumberdaya



PMI,



TNI Sebelum musim kemarau



SATPOL RELAWAN,



TOMAS, TOGA, SAR,



Sebelum musim kemarau Memasuki awal musim kemarau



dari seluruh sektor Mengaktifkan pusat



Setelah



pengendali operasi



informasi peringatan dini



(pusdalops) tanggap darurat Mengendalikan



Sebelum dan pada saat



pengerahan



terjadi kebakaran



sumberdaya



mendapatkan



dari



seluruh pihak



13



7



Menerima



Pada



saat



dan



darurat



tanggap



mendistribusikan informasi terbaru kepada public 8



Menyusun



laporan



Setiap hari pada saat



kegiatan



tanggap darurat dan di akhir



tanggap darurat



kegiatan tanggap darurat



5.1.3. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya Perhitungan Kebutuhan Kebutuhan



Satuan



Jml



Freq



Jmlh



Ketersediaan Kesen



Kebutuhan Jml



Posko/Seketariat



Asal



-



-



Jangan -



a. Ruang rapat



buah



1



-



-



-



b. Meja



buah



10



-



-



-



c. Kursi



buah



30



-



-



-



d. Papan Informasi



buah



1



-



-



-



e.



Unit



3



-



-



-



Paket



1



-



-



-



-



-



-



Komputer



( Laptop) f. Peralatan ( ATK ) g. Alat Komunikasi 1. Pesawat Rik



Set



5



-



-



-



2.Papan Data



buah



5



-



-



-



3. Telephone



Unit



1



-



-



-



4.Mesin Fax



Unit



1



-



-



-



5.Pengeras Suara



Tiga



3



-



-



-



7.HT



buah Unit



1 20



--



--



--



h. Jaringan Internet



Unit



1



-



-



-



i. Kendaraan roda 2



Unit



2



-



-



-



-



-



-



6.Peta Rawan



j. Media Info a. Radio Lokal



Unit



3



-



-



-



b. Leaflet



Lemba



10



-



-



-



c. Handicamp



rUnit



00 1



-



-



14



d. Camera Digital



Unit



1



-



-



-



k. Kendaran Roda 4



Unit



1



-



-



-



l. BBM/HARI



Liter



75



-



-



-



m. Konsumsi/org



Ribu



25



-



-



-



15



5.2. SEKTOR PENCARIAN DAN PENYELAMATAN (SAR) 5.2.1. Tugas pokok personil evakuasi : 1. Melakukan pencarian korban 2. Melakukan penyalamatan dan penilaian medis sesuai dengan kondisi korban yang ditemukan 3. Memberikan



penatalaksanaan



gawat



darurat



medis



(pertolongan



pertama)



sesuai dengan kondisi korban yang ditemukan 4. Memberikan rujukan atau tindak lanjut sesuai dengan kondisi korban 5.2.2. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya



Perhitungan Kebutuhan Kebutuhan



Satuan



Jml



Freq



Jmlh



Ketersediaan Kesen



Kebutuhan Jml



Posko/Seketariat



Asal



-



-



Jangan -



a. Ruang rapat



1



Buah



1



-



-



-



b. Meja



10



Buah



10



-



-



-



c. Kursi



30



Buah



30



-



-



-



d. Papan Informasi



2



Buah



1



-



-



-



e.



3



Unit



3



-



-



-



1



Paket



1



-



-



-



-



-



-



Komputer



(f. Laptop) Peralatan ( ATK ) g. Alat Komunikasi 1. Pesawat Rik



8



Set



5



-



-



-



2.Papan Data



8



Buah



5



-



-



-



3. Telephone



1



Unit



1



-



-



-



4.Mesin Fax



1



Unit



1



-



-



-



5.Pengeras Suara



3



Tiga



3



-



-



-



7.HT



1 20



Buah Unit



1 20



--



--



--



h. Jaringan Internet



1



Unit



1



-



-



-



i. Kendaraan roda 2



2



Unit



2



-



-



-



-



-



-



6.Peta Rawan



j. Media Info



16



a. Radio Lokal



3



Unit



3



-



-



-



b. Leaflet



10



Lemba



10



-



-



-



c. Handicamp



00 1



rUnit



00 1



-



-



-



d. Camera Digital



1



Unit



1



-



-



-



k. Kendaran Roda 4



1



Unit



1



-



-



-



17



Tab el Kebutuhan Sektor SAR BANYAK NO 1 1



NAMA BARANG



TYPE 3 Dacor



3 4



2 Scuba Tabung Oksigen 5000 ml GPS Kompas



5



Peta Topografi



Jantop-AD



6



Masker



3M



7



Kendr.Roda 4



Minibus



8



Motor Trail



Kawasaki



9



Rescue



Ford Jeep



10



Perahu Karet



Avon



11



Kamera Digital



Nikon



12



Chain Saw



Shill



13



Kompresor Scuba



Bower



14



Kantong Mayat



-



15



Sepatu boot



AP



16



Life Jaket



-



17



HT



Kenwood



18



Papan Informasi



-



2



KEBU TUHA N 4



TERS EDIA 5



KEKU RANG AN 6



HARGA



JUMLAH



SATUAN (RP)



(RP)



7



8



KET 9



GEA/ 6 M3 Garmin Sunto



JUMLAH



18



5.3. Sektor Kesehatan Sektor kesehatan bertugas untuk memberikan Pelayanan kesehatan baik pada saat terjadi kebakaran, maupun bagi korban yang terdampak kebakaran. Sector ini mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada



penduduk yang



kena dampak, baik yang tidak mengungsi (Bertahan di lokasi bencana) maupun yang berada dilokasi pengungsian serta penduduk yang mengalami cedera / luka yang berada di masing masing posko pelayanan dan rumah sakit rujukan. 5.3.1. Situasi Kebakaran akan menyebabkan sejumlah penduduk menderita cidera/luka, terpapar penyakit, bahkan mungkin akan menimbulkan korban jiwa dan sebagian besar penduduk harus mengungsi ke tempat yang aman. Kondisi pengungsian yang minim sarana dan prasarana juga akan menyebabkan ancaman; menurunnya kualitas kesehatan bagi para penduduk yang berada dipengungsian. 



UPT



Puskesmas



Manahan



melingkupi



wilayah



kelurahan



Manahan



dan



Mangkubumen. • Jumlah Korban bencana/lokasi/kondisi •



Jumlah Penduduk Kelurahan Manahan :







Jumlah Orang yang terkena dampak =







Jumlah Korban Jiwa : a. Luka – luka



:



orang







Meninggal



:



org







Luka ringan



:



org







Luka sedang



:







Jiwa



org



Luka Berat/Patah Tulang : 2 org b.



Kasus lain : Kejadian Penyakit











Luka Bakar ringan/sedang/berat







gangguan pernafasan



Kondisi Masyarakat: ketakutan, panik, dan Mengungsi ketempat yang lebih aman.



19







Lokasi kejadian •



Wilayah Kelurahan Manahan



: 15 % dari seluruh wilayah







Kena dampak terhadap penduduk :



%(



jiwa )



5.3.2.Sasaran a.



Terlaksananya pelayanan kesehatan yang optimal dan merata bagi para penduduk yang mengungsi, dengan mendirikan Posko Pelayanan Kesehatan di 2 tempat yaitu kelurahan Manahan



b. Tersedianya Sumber Daya Manusia bidang kesehatan yang profesional; c.



Tersedianya Rumah Sakit Rujukan beserta tenaga dan sarananya (RS Brayat, RSUD



Surakarta) d.



Terlaksananya penanganan lanjutan bagi penduduk yang mengalami cidera / luka akibat kebakaran;



e. Terlaksananya rujukan kesehatan yang optimal. f. Terkirimnya laporan mengenai perkembangan situasi dan kondisi kesehatan kepada instansi terkait sesuai dengan format yang ada. 5.3.3.Kegiatn



NO KEGIATA 1 MenyiapkanNTim Kesehatan



PELAKSANA



Tim reaksi cepat pelayanan kes. obat,



bahan



WAKTU



RSU, DINKES, PMI,



2



Menyiapkan



3



pakai Menyiagakan ambulance



DINKES, RSU, PSC



Sda



4



Pelayanan Rujukan



DINKES, RSU, PSC



Hari ke – I / II



5



Membentuk pos kesehatan



DINKES,



6



Mengaktifkan



Puskesmas



habis DINKES, RSU



Hari I kejadian



yang Pramuka DINKES



Sda



PMI, Hari ke- II dst Sda



tidak



20



5.3.4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya



N O



JENIS KEBUTUHAN



STANDAR



VOL



H A R I



1



2



3



4



5



1



Dr. Bedah (Transport)



1



per



Kab.



2



Dr. Anastesi



1



per



Kab.



3



Dr. Umum



2



per



Pos ko



4



Perawat/Bida n



4



per



5



Tenaga Supir



1



per



6



Sanitarian



1



7



Ahli Gizi



8



7 1 7 1 4 7



KEK URA NGA N



HARGA SAT (Rp)



8



9



10



1



0



0



100,000



700.000



1



0



0



1



100,000



700.000



8



27



0



100,000



5.600.000



470



0



50,000



5.600.000



25



0



50,000



1.400.000



28



0



50,000



1.400.000



18



0



50,000



1.400.000



130



0



50,000



,2.800,000



1



100,000



4,200,000



6



7



1



Pos



4



7



16



Pos ko



4



7



4



per



Pos ko



4



7



4



1



per



Pos ko



4



7



4



Relawan PMI



2



per



Pos ko



4



7



8



10



Psikolog



1



per



prov



4



11



Tim reaksi cpt



2



per



Pos ko



4



12



Ulama



7



per



prov



4



JUMLAH



7



7



7



KETERSEDI AAN KELU KE RAHA C N



KEB UTUH AN



1



JUMLAH BIAYA (RP)



KET



11



12



1



0



8



20



0



50.000



2.800.000



7



56



0



100,000



700,000



27.300,000



21



Kebutuhan Bahan Habis Pakai



N O



JENIS KEBUTUH



STANDAR



AAN



A



VOL



AN



1



KETERSEDI



H



KEL UR



I R



2



3



4



KEC



5



6



KEK URA



HARGA



NGA



SAT (Rp)



N



7



8



9



JUMLAH BIAYA



bahan habis



30%



per



10%



per



org 59,439



10



11



7



17,832



10,000



6,000



1,832



10,000



18,320,000



7



5,944



4,000



1,000



944



30,000



28,320,000



4



7



4



2



1



1



1,000,000



1,000,000



4



7



8



0



0



2



250,000



500,000



4



0



0



4



100,000



400.000



400



0



0



400



25,000



10.000.000



400



0



0



400



10,000



4.000,000



400



200



100



100



3,000



300,000



8



0



0



8



60.000



480.000



8



0



0



8



200.000



1.600.000



4



0



0



4



200.000



800.000



8



0



0



8



50.000



400.000



pakai 2



3



Obat Spesialis Tabung Oksigen



org



59,439



Po 1



per



2



per



sko Po



4



Darah Isi Ulang



5



Tabung



sko Po



per



4



pu p



7



Oksigen



6



7



8



Infus Lengkap



Cairan Infus



Alat Suntik Disposible



100



per



100



per



100



per



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4 4



9



Stetoscope



2



per



10



Tensimeter



2



per



1



per



2



per



11 12



Minor Surgery Sepatu Bot



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko pos ko



7 4 7



T



(RP)



Obat & 1



KE



25



12



4



13



Jas Hujan



2



per



14



Tengki Air



1



per



15



Genset



1



per



16



Tikar



4



per



17



Masker



50



per



100



per



18



Sarung Tangan



19



Senter



2



per



20



Tandu



2



per



21



Handy Talky



1



per



22



Papan Data



1



per



23



Peta



1



per



1



per



Lemari 24



Peralatan Medis



25



ATK



1



per



26



BBM



250



per



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos



7



ko



4



pos



4



7



ko



pos ko am bul



7 4



7



8



0



0



8



50.000



400.000



4



0



0



4



100.000



400.000



4



0



0



4



1.500.000



6.000.000



16



0



0



16



50.000



800.000



200



0



0



200



2500



500.000



400



0



0



400



5000



2.000.000



8



0



0



8



50.000



400.000



8



20



0



0



0



0



4



10



0



0



0



0



4



0



0



4



4



10



0



0



4



0



0



4



150.000



600.000



4



0



0



4



200.000



800.000



1.000



0



0



1.000



5,000



5.000,000



50.000



200.000



0



0



anc



26



e



27



28



29



Kantong Mayat



Kend. Roda 4



Kend. Roda 2



3



per



1



per



2



per



4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



pos ko



7 4



12



0



0



12



8



15



0



0



0



0



0



0



0



0



8



60



200,000



2.400.000



86.140.000



5.4. SEKTOR LOGISTIK/ DAPUR UMUM Sektor ini bertugas untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi para penduduk



yang



mengungsi. Tanggungjawab



sektor



ini



adalah



menyediakan



logistik yang dibutuhkan di lokasi pengungsian. 5.4.1. Sasaran a.



Tersedianya logistik untuk kebutuhan korban bencana;



b.



Penyaluran barang logistik yang merata pada korban bencana



c.



Terpenuhinya kebutuhan konsumsi bagi korban bencana



d.



Terwujudnya layanan pangan, sandang yang dibutuhkan pengungsi dan dibedakan antara laki-laki dan perempuan;



5.4.2. Kegiatan



No 1



Kegiatan -



Pelaku



Mengolah data sebagai acuan dalam



pendistribusian



Dinsos, BPBD, logistic,



Waktu Tanggap Darurat



Tagana, PMI



memdirikan tenda dan dapur Umum



2



-



Mendistribusikan Logistik kepada



-



Korban Bencana Menghitung Jumlah Kebutuhan



Ketapang, Dinsos



Tanggap Darurat



Pangan Yang Dibutuhkan oleh korban bencana



dalam



hal



pendistribusian



pangan -



Memperhatikan



akses



dalam



penyediaan pangan kelokasi korban bencana



27



3



-



Menyediakan Tenaga-Tenaga



Dunia Usaha,PMI,



Tanggap Darurat



Terampil Untuk Membantu Pendistribusian Logistic Dan DU -



Membantu Pendanaan Dengan Cara Menggalang Para Dunia Usaha Untuk Membantu



28



Keperluan Logistic Dan DU. 4



-



Melaksanakan pengamanan ditempat



POLRI



Tanggap Darurat



penampungan



barang logistic -



Melaksanakan pengamanan pada saat pendistribusian logistic



ketempat



lokasi



bencana



5.4.3. Kebutuhan



29



Jenis No.



Kebutuhan



1



Beras



2



Dapur Umum



Jumlah Standar



volume



Kebutuhan



165,774



Kg



Persediaan



400 Gr



59,205



100 Ton



Paket



2



2



Paket



2



2



2



Paket



5



Liter



Keku



Harga



rangan



Satuan



Jumlah



Rp



Rp



6,000



994,644,000



Peralatan Tenda Dapur 3



Umum



Paket



4



Air Bersih



Liter



59,205



3,315,480



Rp



Rp



5



Mie Instan



Bks



59,205



828,870



Bks



-



1,500



1,243,305,000



Rp



Rp



6



Lauk-Pauk



59,205



987



Dos



- Minyak



50,000



49,337,500



7



Goreng



Rp



Rp



15,000



4,380,000



Rp



Rp



15,000



4,380,000



Rp



Rp



30,000



17,520,000



Rp



Rp



5,000



1,460,000



8 9 10



Sarung Selimut Pakaian



Dos



-



Lembar Lembar Stel



292 292 584



292



-



292



400



584



Perlengkapan Mandi/Family 11



Kits



Paket



292



292



Paket



12



Tikar



Lembar



292



292



Lembar



400 500



Perlengkapan 13



Ibadah



Paket Rp



14



Food Ware



Paket seragam



15



Sekolah



Stel



300,000 100



Rp



30



50,000 16 17



Gula Kopi



59,205 59,205



41,444 8,289



Kg Kg



-



Rp



Rp



11,000



455,878,500



Rp



Rp



20,000



165,774,000



31



5.5. Sektor Sarana dan Prasarana (Infrastruktur) 5.5.1. Situasi Apabila terjadi bencana kebakaran, sebagian dan seluruh penduduk akan menyelamatkan diri ke tempat yang aman yang telah di tunjuk bpbd. Sarana dan prasarana yang rusak adalah sebagai berikut : - Jembatan



:+



unit



- Jalan



:+



km



- Air bersih



:+



kecamatan



- Jaringan Listrik



:+



km



-



Lampu jalan



:



unit



5.5.2. Sasaran -



Tersedianya jalur penyelamatan / evakuasi ke tempat yang aman.



-



Tersedianya areal pengungsian dengan sarana dan prasarana yang memadai.



-



Pulihnya seluruh sarana dan prasarana seperti jalur transportasi, sarana air bersih, sarana kesehatan dll.



5.5.3. Kegiatan No.



Kegiatan



1. Menyiapkan jalur evakuasi



Pelaksana



Waktu Pelaksanaan



PU,Perkim,&



Pada saat Tanggap Darurat



BPBD 2. Menyiapkan lokasi evakuasi dan sarana



PU, PDAM,



Depkes,Diknas,B Pada saat Tanggap Darurat : Pos Kesehatan, Air Bersih, MCK, Tempat Ibadah, Sekolah darurat 3. Memulihkan jalur transportasi (jalan



LH&P, Kem.Agama PU



Pada saat Tanggap Darurat



4. Memulihkan jaringan listrik



PLN



Pada saat Tanggap Darurat



5. Memulihkan sarana air bersih



PDAM



Pada saat Tanggap Darurat



6. Memulihkan jaringan komunikasi



TELKOM



Pada saat Tanggap Darurat



dan jembatan)



5.5.4. Standar 1. Areal aman / evakuasi dengan ketinggian > 15 meter dengan jalur transportasi yang memadai dan ketentuan luas areal adalah 300 jiwa / Ha 2. Air bersih 15 ltr/hari/jiwa 3. M.C.K



:



unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa



4. Tempat ibadah : 1 unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa 5. Sekolah darurat : 1unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa 6. Pos kesehatan



: 1unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa



7. Sarana air bersih 1 unit kapasitas 2 ltr/hari x 300 jiwa x 7 hari 8. Membangun jembatan darurat, bentang + 4 m’ : 0,5 m3 kayu / m’ 9. Pemulihan jalan : 1 Excavator + 2 Dump truk / 10 km jalan 10. 11. Pemulihan jaringan listrik



5.5.5. Proyeksi Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya



No. 1.



Jenis kebutuhan Hidrant



Standar



Vol



Unit



Bh



Total Kebutuhan



Persediaan



Kekurangan



Harga satuan



Jumlah



Ket.



Umum 2.



Water Meter



Unit



Bh



3.



Pipa 4 inch



Inch



Btg



4.



Pipa 3 inchi



Inch



Btg



5.



Pipa 2 inchi



Inch



Btg



6.



Mobil Dapur



Unit



4 M per btg



1 mobil=100 orang (BPBD)



Umum 7.



Grader



Unit



8.



Loader



Unit



9.



Excavator



Unit



10.



Dump Truck



Unit



11.



Mobil Tangki



Unit



1 mobil = 2 m3



Unit



1 mobil = 20 orang



Air 12.



Mobil Truk Operasional



13.



BBM



14.



Kayu Jemb



15.



SDM



Liter M3



100 Lt



100x10x7 1 m3 Per jembatan



Teknis operator



16.



Tenda



Unit



30 orang



Peleton 17.



Tenda Regu



Unit



18.



Tenda



Unit



Keluarga 19.



Tenda Posko



20.



Tenda Dapur



21.



Somel



22.



Chainsaw



23.



Senter Sorot



24.



Motor Trailer



Unit



Unit



3



32



BAB VII RENCANA TINDAK LANJUT 1.



Rencana kontijensi kebakaran di Kelurahan Manahan disusun berdasarkan kesepakatan seluruh unsur baik pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat yang terkait dengan penanggulangan bencana kebakaran.



2.



Rencana Kontijensi ini disetujui dan ditandatangai serta menjadi komitmen bersama oleh setiap unsur yang terlibat dalam penyusunan.



3.



Untuk menguji ketepatan Rencana Kontijensi yang telah disusun, maka perlu dilakukan uji coba dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi ini diusahakan supaya besaran dan skalanya mendekati peristiwa/kejadian yang di-skenario-kan. Apabila tidak memungkinkan, dapat diambil sebagian dari luas yang sesungguhnya.



4.



Rencana Kontijensi diaktivasi menjadi Rencana Operasi pada saat terjadi bencana setelah dilakukan penilaian awal secara cepat dan penyesuaian komponen kebutuhan sesuai kondisi dan intensitas bencana.



5.



Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontijensi ini perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk updating data ketersediaan sumber daya pada masingmasing instansi.



6.



Perlu dilakukan identifikasi kerentanan wilayah rawan bencana yang meliputi berbagai aspek antara lain sosial, perumahan, infrastruktur, dan lingkungan.



7.



Inventarisasi



persediaan



(buffer



stock)



untuk



pemenuhan



kebutuhan



darurat



perlu



diselenggarakan dengan manajemen logistik yang baik. 8.



Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha) agar seluruh sumber daya di Kelurahan Manahan dapat dioptimalkan dalam penanggulanagan bencana baik dalam tahap prabencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana.



9.



Perlu upaya semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang mungkin terjadi melalui beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut : a.



Penyuluhan, pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana pada masyarakat di wilayah rawan bencana.



33



b. c.



Melengkapi peralatan bencana termasuk menyiapkan jalur evakuasi pada wilayah rawan bencana. Mengoptimalkan peran fungsi Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops).



10. Mempersiapkan masa transisi ketika menghadapi potensi terjadinya bencana dengan kemungkinan 2 (dua) kemungkinan, yaitu terjadi bencana atau tidak terjadi bencana. a. Apabila terjadi bencana: 



Jenis bencana yang terjadi sama/sesuai sebagaimana diperkirakan sebelumnya, maka rencana kontijensi diaktivasi/diaplikasikan menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat.







Rencana operasi tersebut menjadi pedoman bagi POSKO untuk penanganan darurat yang didahului dengan kaji cepat untuk penyesuaian data dan kebutuhan sumberdaya.







Jenis bencana yang terjadi tidak sama dengan yang diperkirakan dalam rencana kontijensi, maka komponen kebutuhan sumberdaya mengalami perubahan sesuai dengan jenis ancaman dan kebutuhan berdasarkan hasil kaji cepat.



Beberapa hal yang perlu dilakukan apabila bencana terjadi: 



Rapat Koordinasi Segera setelah terjadi bencana, dilakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana untuk melakukan hal-hal berikut: -



aktivasi Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) menjadi POSKO.



-



penetapan dan pengiriman Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lapangan untuk melakukan kaji cepat (rapid assessment) untuk pendataan korban, kerusakan/kerugian, kebutuhan dan kemampuan sumberdaya serta prediksi perkembangan kondisi ke depan. Hasil kerja TRC menjadi acuan untuk melakukan tanggap darurat dan pemulihan darurat prasarana dan sarana vital.







Pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat Sektor-sektor yang telah dibentuk segera melaksanakan tugas tanggap darurat sampai dengan kondisi darurat pulih/kembali ke kondisi normal.







Evaluasi Evaluasi berkala/rutin dilakukan terhadap pelaksanaan operasi tanggap darurat, yang hasilnya antara lain berupa: -



pemecahan masalah-masalah yang dihadapi.



34



-



perpanjangan masa tanggap darurat (jika diperlukan).



-



pernyataan secara resmi berakhirnya tanggap darurat.



b. Apabila tidak terjadi bencana: 



Apabila waktu kejadian bencana yang diperkirakan telah terlampaui (tidak terjadi bencana), maka rencana kontijensi dapat diberlakukan atau diperpanjang untuk periode/kurun waktu tertentu berikutnya.







Apabila setelah melalui kaji ulang dan perpanjangan masa berlaku ternyata tidak terjadi bencana, rencana kontijensi dapat di deaktivasi (dinyatakan tidak berlaku) dengan pertimbangan bahwa potensi bencana tidak lagi menjadi ancaman. Rencana kontijensi yang telah di-deaktivasi dapat diaktifkan kembali setiap saat (aktivasi) jika diperlukan.



11. Kembali dari kondisi darurat kesiapsiagaan ke kondisi normal (Re-entry) Re-entry adalah proses kembali dari kondisi darurat kesiapsiagaan ke kondisi normal. Dilakukan setelah masa kedaruratan berakhir untuk mengetahui kekurangan/kelemahan apa yang terjadi pada saat melaksanakan operasi tanggap darurat. Memetik manfaat dari perencanaan kontijensi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam sistem penanggulangan bencana melalui berbagai kegiatan, misalnya penyusunan kebijakan, pembuatan prosedur tetap/SOP, penyebarluasan/ sosialisasi kebijakan dan kegiatan-kegiatan lainnya, dalam rangka penyempurnaan upaya penanggulangan bencana.



35



BAB VIII PENUTUP Rencana Kontijensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi kelurahan Manahan dan segenap unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana kebakaran pada Tahun 2020 – 2021.. Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa sektor yang termuat dalam Rencana Kontijensi ini bukan merupakan Daftar Isian Kegiatan/Dokumen Pelaksanaan Anggaran tetapi merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti yang diskenariokan benar-benar terjadi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari pemerintah, lembaga usaha, maupun masyarakat. Rencana kontijensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala untuk pemutakhiran data dan informasi.



36