Rencana Strategis Blud Puskesmas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Yogi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan mung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama. Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu. Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan. Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas. Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinen'a dengan menggunakan teknik analisis bisnis. Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain: 



Rencana pengembangan Iayanan







Strategi dan arah kebijakan







Rencana program dan kegiatan 1







Rencana keuangan



Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan peraturan Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian. C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis diantaranya adalah: 1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber dan Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi. 2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran. 3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh Staf Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan. D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengar. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012. b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011. d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah. e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. f. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah. g. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan. h. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan. i. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Pusxesmas Pembantu Menjadl Pusat Kesehatan Masyarakat. j. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan. ; k. Kepumsan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan. 2



l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Stfuktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan. m. Praktik-praktik terbaik (best prastices) penerapan etika bisnis dalam dunia usaha. E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS Rencana Strategos puskesmas lnl akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis puskesmas sebagmmana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan. F. SISTEMATIKA PENULISAN Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut: Pengantar BAB 1 :' PENDAHULUAN BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS A. Gambaran Umum Puskesmas B. Gambaran Organisasi Puskesmas C. Kinerja Pelayanan Puskesmas Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat B. Isu Strategis . C. Rencana Pengembangan Layanan BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN A. VISI PUSKESMAS B. MISI PUSKESMAS C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan) D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan) E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Bab 5 RENCANA STRATEGIS Bab 6 PENUTUP



3



BAB IIGAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS 1. Wilayah Kerjacontoh Puskesmas Megang merupakan satu-satunya puskesmas induk di Kecamatan Utara II dan UPT Puskesmas Megang berada di wilayah desa Puskesmas megang awalnya dibangun sesuai standar puskesmas non rawat satu lantaipada tahun 2000 yang kemudian mengalami renovasi menjadi dua lantai dan ditambahkan rawatinap serta PONED pada Tahun 2007 Puskesmas Megang ditetapkan menjadi puskesmas Rawat Ina yang berdasar Surat Kputusan Bupati.... Nomor..... Tahun....tentang penetapan puskesmas perawatan dan puskesmas mampu menyelenggarakan PONED berdasarkan Surat Keputusan Bupati... Nomor...Tahun... dengan ijin operasional Puskesmas Nomor....... Secara geografis wilayah kerja puskesmas megang berada di Kecamatan Utara II Kabupaten/Kota Lubuklinggau terletak di daerahpedesaan (koordinat....LS......) Adapun batas-batas wilayahbya adalah sebagai berikut : Sebelah utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat



:................... :................... :................... : ..................



Adapun Luas Wilayah:................... Km yang terdiri dari Sawah :.................... Tambak :.................... Tegal :.................... Tanah Pekarangan :.................... Lain-lain :.................... Puskesmas Megang secara administratif meliputi.....desa, yaitu : 1. Desa.......... 2. Desa.......... 3. Desa.......... 4. Desa.......... 5. Desa.......... 6. Desa.......... 7. Desa.......... 8. Desa.......... 9. Desa.......... Jarak tempuh dari puskesmas ke desa



: ........... ....... km



Jarak puskesmas ke kabupaten/kota



:.................... km



4



Puskesmas Megang merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas di Kecamatan Kabupaten/Kota ..... Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Megang merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat Inap Puskesmas sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai: 1, Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerja. 2. penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerja. UPT Puskesmas Kabupaten/Kota berlokasi di JI. Raya No. , Desa …, Kec. Kabupaten/Kota …, dengan wilayah kerja sebanyak desa di wilayah kecamatan ..... UPT Puskesmas didukung jejaring dibawahnya sebanyak Pustu, Poskesdes, dan Posyandu Balita serta Posyandu Lansia. Wilayah kerja Duskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah Desa ..... Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas ..., terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Tahun ....Puskesmas.....meraih sertiFlkat ISO 9001:2005 dilanjutkan dengan sertmkat akreditasi Puskesmas pada tahun ... 2.



Pelayanan Puskesmas



Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi: a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial a) Upaya Promosi Kesehatan b) Upaya Kesehatan Lingkungan c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana 



Keluarga Berencana







Deteksi Dini Tumbuh Kembang







Kesehatan Reproduksi



d) Upaya Gizi e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit







 Pencegahan Penyakit Tuberkuiosis  Pencegahan Penyakit Kusta  Imunisasi pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah dengue 5



     f)



Pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular surveilans pencegahan dan pengendalian ISPA/Diare kesehatan jiwa Perawatan Kesehatan Masyarakat



b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pangembangan a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k)



Penceganan dan Pengendahan Hepatitis Kesehatan Usia Lanjut Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Usaha Kesehatan Sekolah Deteksi Dini Kanker Leher Rahim 0 Pengobatan Tradisional Komplementer Kesehatan Kerja dan Olah Raga Kesehatan Indera Kesehatan Matra/Haji Tim Reaksi Cepat Pengawasan Obat & Makmin



Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi: a. Rawat Jalan: 1. Pemeriksaan Umum 2. Pemeriksaan Gigi 3. Pemeriksaan Lansia 4. Pemeriksaan Anak/MTBS 5. Pemeriksaan Ibu dan Anak 6. Pelayanan Keluarga Berencana 7. Pelayanan Imunisasi Balita 8. Konseling Gizi dan Sanitasi 9. Pemeriksaan Kesehatan Jiwa 10. Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim 11. Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV 12. Pelayanan Obat 13. Pelayanan Laboratorium b. Pelayanan Gawat Darurat 24jam c. Pelayanan PONED Pelayanan Rawat Inap Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat. UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas telah dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:



6



 



Poli skrining pre eklampsia Kelompok Pendukung ASI di desa Indrodelik dan Mojopuro Gede



Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:       



Layanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service Layanan kesehatan anak (MTBS) Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pe|aksanaan pemeriksaan HIV Layanan Kuinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit berbasis lingkungan Layanan konsultas. gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia



Puskesmas juga melakukan pelayanan gawat darurat 24 jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED. Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi. B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS 1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi Struktur organisasi UPT Puskemas Kabupaten/Kota terdiri dari: a. Kepala Puskesmas b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari: 1) Pelaksana Keuangan:  Pelaksana Bendahara Pembantu JKN  Pelaksana Bendahara  Pembantu Penerimaan Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran 2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:    



Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan Pelaksana Pengelolaan Barang Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian



3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). 7



Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggun jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam: 1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial a) Pelaksana Promosi Kesehatan b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan c) Pelaksana Gizi d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana 



Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang







Pelaksana Keluarga Berencana







Pelaksana Kesehatan Reproduksi



e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit         



Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis Pelaksana pencegahan penyakit Kusta Pelaksana Imunisasi Pelaksana Surveilans Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdaran Dengue (DBD) Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Pelaksana Kesehatan Jiwa Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat



2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengernbangan 1. Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah 2. Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 3. Pelaksana Kesehatan Tradisional c'an Komplementer 4. Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga 5. Pelaksana Kesehatan Indera 6. Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila) 7. Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis 8. Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim 9. Pelaksana Kesehatan Matra/Haji 10. Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC) 11. Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman d.Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium 1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis 2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum 3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut .Jsia 4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan Imunisasi 5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi 8



6. Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak 7. Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi 8. Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular 9. Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV 10. Penanggung Jawab Ruang Imunisasi 11. Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi 12. Penanggung Jawab Ruang Laboratorium 13. Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam 14. Penanggung Jawab Rawat Inap 15. Penanggung Jawab PONED e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 1) Puskesmas Pembantu - Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu ..... - Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu ..... dst... 2) Puskesmas Keliling 3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti diuraika… seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut: a.Kepala UPT Puskesmas mempunyau tugas:         



Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat  Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:     



Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja Pusxesmas Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat 9



   



Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan UPT Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha



c. Penanggung Jawab UKM    



Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas



d. Penanggung Jawab UKP 



Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas







Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP







Melakukan evaluas. capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP







Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas



e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring     



Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan kesehatan Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas



f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan      



Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas



g. Pelaksana Keuangan 



Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan







Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan pengelolaan keuangan







Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan 10







Melaksanakan kegiatan pengeloIaan dan pengadministrasian keuangan







Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan







Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas



h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian       



Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas



i. Pelaksana UKM 



Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM







Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM







Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM Melakukan pencatatan dan pelaporan







Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut







MeIaksanakan rencana tindak lanjut



j. Penanggung Jawab UKP 



Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan







Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen daan kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan







Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja setiap jenis pelayanan







Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan pelayanan



k. Pelaksana Pelayanan UKP 



Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan







Melaksanakan kegiatan pe|ayanan sesuai dengan prosedur yang bedaku



11







Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan membuat rencana tindak lanjut



l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes 



Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes







Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja .







Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan







Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan







Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan







Melakukan evaluasi hasil kegiatan Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas



m.Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan 



Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan prosedur yang berlaku







Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan







Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab







Membuat rencana tindak lanjut



2. Sumber Daya Puskesmas (contoh) a) Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia di Puskesmas meliputi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas sudah memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, tenaga kefarmasian, perekam medis, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter, jumlah bidan, tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian besar tenaga masih berstatus non PNS.



12



Berikut ini Profil Ketenagaan Puskesmas Megang Jenis Tenaga No 1.



Dokter



2.



Dokter Gigi



3.



Apoteker



4.



Asisten Apoteker



5.



Administrasi Kepegawaian Bendahara



6. 7.



Pengadministrasian umum



8.



Sistem kesehatan



9.



11.



Pengelola Barang Aset Negara PengelolaProgram dan Pelaporan Kasir



12.



Perekam medis



13.



Kebersihan



14.



Sopir ambulan



15.



Penjaga keamanan



16.



Perawat Perawat Desa (pustu/poskesdes)



17.



Perawat gigi



18.



Bidan Bidanpustu/ponkesdes



19.



Tenaga Gizi



20.



Ahli Tenaga



10.



Jumlah



Status



Standar Kebutuhan



Perhitungan Kekurangan Analisa Beban Kerja



informasi



13



Jenis Tenaga



Jumlah



Status



No



21 22 23



Standar Kebutuhan



Perhitungan Analisa Beban Kerja



Kekurangan



Laboratorium Medis Sanitarian/ Tenaga Kesehatan lingkungan Tenaga Kesehatan masyarakat Epidemologi kesehatan Jumlah



B) Sumber Daya Keuangan Sumber daya keuangan puskesmas Megang berasal dari kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan. Dana operasional yang didapat dari APBD masih tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik. Berikut ini realisasi keuangan puskesmas Megang Bagi berbagai sumber dana : No



Sumber Dana



1



Operasional APBD



2



Bantuan Operasional



Realisasi



Realisasi



Realisasi



Realisasi



Tahun 2015



Tahun 2016



Tahun 2017



Tahun 2018



Kesehatan 3



Kapitasi JKN



4



Non Kapitasi



5



Subsidi



6



Non Subsidi



7



Jumlah c. Sumber Daya Sarana Prasarana



14



Sarana prasarana puskesmas Megang cukup lengkap dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada Tahun. Beberapa sarana masih pelu perhatian karena mengalami kerusakan sedang. Puskesmas Megang belum memiliki mobil jenaxah dan ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan kegawadaruratan. no 1 2 3 4 5 6 7 8 9  



Sarana Gedung Puskesmas Gedung Pustu Gedung Poskesdes Mobil Operasional Pusling Ambulan MObilJenazah Motor Operasional Alat Kesehatan  



Jumlah/Kecu kupan                    



Baik                    



Kondisi Rusak Sedang                    



Rusak Berat                    



Puskesmas Megang memiliki sarana pemeriksaa  laboratorium canggih antara lain fatometer, hematology analyzer (HA), dan rotator. c. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS (contoh) 1. capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat a. Ubaya Promosi Kesehatan b. Ubaya Kesehatan Lingkungan c. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB d. Upaya Gizi Masyarakat e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2.



Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.



Selain karena adanya perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas dan jaringannya. Tingkat kunjungan di Puskesmas makin meningkat setiap tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal ini karena Puskesmas berada di wilayah perkotaan dimana banyak penduduknya yang bekerja pada pagi hari. 15



' Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas setiap tahun:



No



Jumlah



Unit Pelayanan



2013



2014



2015



2016



2017



2018



1



Puskesmas



 



 



 



 



 



 



2



Pustu



 



 



 



 



 



 



3



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



4



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



5



Pustu



 



 



 



 



 



 



6



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



7



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



8



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



9



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



10



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



11



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



12



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



13



Pustu



 



 



 



 



 



 



14 15



Pustu Poskesdes



   



   



   



   



   



   



16



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



17



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



18



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



19



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



20



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



21



Pustu



 



 



 



 



 



 



22



Poskesdes



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



Jumlah



Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini



Y-Values 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



16



Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang pelayanan Lansia Puskesmas Megang Tahun 20XX20XX



Grafik Kunjungan Poli Umum 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang pelayanan Umum Puskesmas Megang Tahun 20XX20XX



Grafik Kunjungan Poli MTBS 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang pelayanan MTBS Puskesmas Megang Tahun 20XX20XX



17



Grafik Kunjungan Poli Gigi 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang pelayanan Gigi Puskesmas Megang Tahun 20XX20XX



Grafik Kunjungan LAboratorium 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang pelayanan laboratorium Puskesmas Megang Tahun 20XX-20XX



18



Grafik Kunjungan POLI KIA/KB 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang pelayanan KIA/KB Puskesmas Megang Tahun 20XX20XX



Grafik Kunjungan POLI IVA 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



Gambar 8. Grafik Kunjungan Pasien Ruang pelayanan IVA Puskesmas Megang Tahun 20XX20XX



19



Grafik Kunjungan UGD. Rawat Inap dan Poned 3.5 3 2.5 2



Y-Values



1.5 1 0.5 0 0.5



1



1.5



2



2.5



3



Gambar 8. Grafik Kunjungan UGD, Rawat Inap dan Poned Puskesmas Megang Tahun 20XX-20XX 3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen Puskesmas Megangnn melaksanakan survey kepuasan masyarakat untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas.rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di puskesmas Megang cukup tinggi dengan indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 80 %. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat 6



5



4 Series 1 Series 2 Series 3



3



2



1



0 Category 1



Category 2



Category 3



Category 4



20



BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT Wilayah kerja Puskesmas yang berada di kawasan perdesaaan dengan ungkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah mantan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya. Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja … ... pada tahun 2018 diantaranya sebagai berikut: Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencara Capanan bebefapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih mengalami bebempa masalah yaitu:    



Rendahnya capaaan penanganan komplikasi kebidanan Tingginya penemuan bumil risiko tinggi Rendahnya capaian penanganan komolikasl pada neonatus Rendahnya capaian KB pasca salin FAKTOR PENGHAMBAT



FAKTOR PENDORONG



1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang tinggi 2. Banyak penduduk pendatang/urban dengan mobilisasi tinggi 3. Tingkat Persaingan ekonomi yang tinggi 4. Penduduk pendatang yang tidakmemiliki jaminan kesehatan atau jaminan kesehatan terdaftar di wilayah lain



1. Tingkat pendapatan penduduk 2. Kemudahan mengakses sarana pelayanan kesehatan dengan dukungan insfrastruktur dan sarana transportasi



Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Megang adalah :   



Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) /ODF (Open Defecation Free) kurang dari targer Tinggi Kasus TBC Tingginya Kasus DBD FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG



1. kepadatan penduduk yang tinggi 2. Fasyankes Swastadi wilayah kerja yang tidak melaksanakan program UKM 3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan belum terjangkau 4. Lingkungan dan paparan pencemaran



1. Tingginya kunjungan rawat jalan puskesmas 2. adanya jaminan bagimasyarakat miskin    



Penyakit Tidak Menular 21



Masalah penyakit tidak menular di wilayah puskesmas megang diantaranya: -



Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Melitus.



-



Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim Tingginya prevalensi obesitas dan resiko penyakit tidak menular FAKTOR PENGHAMBAT 1. Kesadaran skrinig kesehatan yang masih rendah 2. Masyarakat masih berpola pemikiran paradigma sakit 3. Kesadaran gaya hidup sehat masih rendah 4. Keterbatasan petugas



FAKTOR PENDORONG



1 Tingkat kesejahteraan penduduk 2.kemudahan akses saryankes



Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Peroraneau Puskesmas dengan jaringan (lima) Puskesmas Pembantu serta 16 (enam belas) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas ....... Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas seperti: Puskesmas..... Puskesmas........ dan Puskesmas . Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat. Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai berikut: -



Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah Tingkat Kepuasan Masyarakat FAKTOR PENGHAMBAT 1. Tingkat persaingan dengan fasyankes swasta tinggi 2. Jumlah pserta JKN Puskesmas yang masih rendah dibanding jumlah penduduk 3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,perawat dan bidan.



FAKTOR PENDORONG



1 Tingkat kesejahteraan masyarakat 2.kemudahan akses terhadap saryankes



B. ISU STRATEGIS 1. Peningkatan Kesehatan Iou, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat 2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan



22



4.



Perbaikan Pengendalian Penyakit Tldak Menular



5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi Puskesmas dan Perkembangan Tekhnoiogi Informasi a) Budaya Organisasi Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan, menjunjung tinggl kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama. b) Sumber Daya Keuangan Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan sistem akuntansu, persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan prasarana. c) Sumber Daya Manusia Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di Puskesmas yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Lubuklinggau Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan. Peningkata kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan. d) Sumber Daya Informasi Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah dilalsanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh Kabupaten/Kota ..... Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan. Dukungan perangkat hardware, sonare dan jaringan di Puskesmas sudah terpenuhi melalui: anggaran Dinas Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas. Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang daerah dan kepegawaian. e) Sumber Daya Teknologi Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar dimiliki oleh Puskesmas seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Ana/izer untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik 23



vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autodave untuk proses sterilisasi peralatan medis. Selain peralalan kedokteran canggih, Puskesmas telah memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CC7V. Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas. f). Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan) Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2014 telah mengalamibeberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor. Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang rekam medis dan pengadaan genset. Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas. B. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN Isu strategis berdasarkan analisis internal clan eksternal di Puskesmas adalah sebagai berikut: 1. Related Diversification ( keanekaragaman) Diversifikasi pada UPT Puskesmas dapat dilihat dari berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker, ....... ), perawat gigi, analis kesehatan, dan. Dengan demikian ada 11 ( sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, rawat inap dan 24 jam. Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi. Sedangkan keane/(aragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan sore, gawat darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap. Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap. 2. Market Development(pengembangan pasar)



24



Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan sebagainya. Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri, dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one



stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan. Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas membuka layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap seperti pelayanan pagi hari. Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan. Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar. 3.Product Development (pengembangan produk) Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain: a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan pemeriksaan HIV. b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) .untuk deteksi penyakit Tuberkulosis. c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim. Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan modelling dan specia/ services seperti: Layanan lansia one stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANCTerpadu), layanan pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah). 25



4.Vertical Integration (integ rasi vertikal) Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten/Kota



Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam. Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas sampai dengan tahun yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan program pelayanan kesehatan. 5.Pengembangan Jenis Pelayanan Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas setiap tahun mengharuskan Puskesmas untuk mencari inovasi agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas akan mengembangkan e/ectron/c medical record (Exmedical recom). Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas juga akan membuka layanar pemeriksaan USG oleh dokter umum dan pengobatan tradisonal. Berdasarkan” latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di Puskesmas yaitu: a. E-medical record b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum c. Pojok herbal 6.Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan Puskesmas. Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat. Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat pasien 26



TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah pengawasan petugas. Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai atas. Beberapa rencana terkait penambanan sarana maupun pengembangan sarana meliputi: a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari b. Ruang tunggu khusus pasien lansia b) Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB) d. Tempat Parkir kendaraan roda 2 7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi programUHC ( Universal/ Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS Kesehatan. maka Puskesmas perlu melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi: a. Penambahan dokter umum b. Penambahan tenaga analis medis c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis



27



BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN A. VISI PUSKESMAS (contoh) Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi PUSkesmas disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ... .pada dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 20… -20... . Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten/Kota.. .yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota .. ., maka visi Puskesmas juga akan mlakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut. Visi Puskesmas Tahun 20.... 20.... : “Menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat” Menuju masyarakat.. .mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud adalah dengan pelayanan Ptskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyarakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri. Visi Puskesmas memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHA Puskesmas mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih bermutu. Keterkaitan



visi



Puskesmas



dengan



Visi



Pemerintah



Kabupaten/Kota



yaitu:



“TERWUJUDNYA YANG AGAMIS, ADIL, SEJAHTERA DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALIT Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-4 yaitu: "Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya“! Visi Puskesmas sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten/Kota mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. 28



Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat. B. MISI PUSKESMAS (contoh) Misi Puskesmas adalah langkah langkah yang akan diambil untuk mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah dengan: 1. Memberikan pelayanan prima yang berkualitas demi kepuasan pelanggan 2. Melayani pelanggan dengan 5 S (senyum, sapa, sopan, santun, sabar) 3. Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat. Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, puskesmas membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui penilaian kinerja Puskesmas. Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor. C. TUJUAN PUSKESMAS (contoh) Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna: -



Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun terakhir renstra.



-



Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi.



-



Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut: “Meningkatkan Derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”



D. SASARAN PUSKESMAS (Contoh) Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Sasaran dan indikator sasaran puskesmas.... berdasarkan tujuan sebagai berikut: 29



TUJUAN meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu TUJUAN



SASARAN meningkatnya kesejahteraan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular da tidak menular serta kualitas layanan kesehatan SASARAN



               



               



 



 



   



     



     



     



  5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19



  1 2 3



INDIKATOR SASARAN angka kematian ibu (AKI) Angka Kematian Bayi ( AKB) Persentase balita gizi buruk



4



pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja



INDIKATOR SASARAN pelayanan kesehatan pada usia lanjut ≤60 tahun persentase desa siaga aktif purnama mandiri persentase desa STBM dan PHBS Persentase Desa Yang mencapai UCI Persentase KLB yang ditanggulangi ≤ 24 jam persentase keberhasilan pengonbatan TB RFT Penderita kusta Case Fatality Rate DBD Orang yang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV cakupan temuan kasus pemasungan pada ODGJ berat persentase desa yang memiliki posbindu PTM penyehatan makanan dan minuman fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan fasyankestrad memiliki ijin mutu pelayanan puskesmas mutu pelayanan pustu dan poskesdes



E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS Strategi dan kebijakandibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode SWOT. Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut : Analisis SWOT untuk meningkatkanya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan. Faktor Internal



Kekuatan ( S )



1. Adanya sistem manajemen yang berlaku (akreditasi FKTP) 2. Adanya komitmen pimpinan 3. Adanya alat kesehatan yang mencukupi untuk beragam jenis layanan (alat pemeriksaan umum, pemeriksaan penunjang



Kelemahan ( W)



1. Keterbatasan jumlah tenaga dokter, tenaga perawat, bidan, tenaga adminisitrasi umum dan pelaksana program dibanding beban kerlayanan UKP dan 30



4. 5.



6. 7. 8.



USG, pemeriksaan laboratorium canggih) Adanya sarana yang memadai (gedung, kendaraan pusling, arana IPAL) Adanya jenis ketenagaan yang mencukupi (dokter, apoteker, dokter gigi, perekam medis, perawa, bidan, ahli gizi, perawat gigi, sanitarian, analis medis, kesehatan masyarakat dan administrasi) Adanya akses yang mudah terjangkau masyarakat Adanya tarif pelayanan yang terjangkau dengan subsidi dan non subsidi. Adanya layanan program yang mendukung promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (pencegahan HIV, kanker leher rahim, hepatitis, tuberkulosis, dll



program UKM 2. Kurangnya jenis peningkatan kapasitas (pelatihan) petugas yang sudah terpenuhi 3. Keterbatasan anggaran operasional (listrik, air, internet, kebersihan, dll) 4. Keterbatasan anggaran pemeliharaan sarana(gedung, alat kesehatan kendaraan, IPAL, dll) 5. Rendahnya gaji/jasa pelayanan pegawai non PNS 6. Rendahnya kemampuan Puskesmasmenjangkau peserta JKN diluar wilayah Puskesmas



Faktor Eksternal Peluang ( O ) 1. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap kesehatan



SO 1. Mengoptimalkan mutu pelayanan melalui sistem manajemen mutu yang baik dan peningkatan strata akreditrasi Puskesmas (S1, O1) 2. Mengoptimalkan informasi tarif pelayanan yang terjangkau kepada masyarakat luas (S7.O1) 3. Mengoptimalkan kondisi sarana pelayanan melalui pemeliharaan dan perawatan yang bak (S4,O1) 4. Mengoptimalkan tenaga pelayanan dengan panduan SOP Pelayanan (S5,01) 5. Mengoptimalkan informasi tarif pelayanan yang terjangkau kepada masyarakat luas(S7,O1)



WO 1. Mengatasi keterbatasan jumlah tenaga kesehatan melalui peluang peningkatan pendapatan Puskesmas (W1,O1) 2. Mengatasi keterbatasan anggaran operasional melalui peluang peningkatan pendapatan Puskesmas (W3.O1) 3. Mengatasi ketebatasan anggaran pemeliharaan sarana melalui ruang peningkatan pendapatan. 4. Mengatasi rendahnya gaji/jasa pelayanan pegawai Non PNS melalaui peluang peningkatan 31



pendapatan puskesmas (W5,01)



2. Adanya dukungan kebijakan daerah tentang pemenuhan sarana operasional puskesmas



Mengoptimalkan adanya komitmen pimpinan dengan memanfaatkan adanya dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan dan manajemen yang baik (S2,O2)



1. Mengatasi keterbatasan anggaran operasional melalui perencanaan sesuai kebijakan daerah (W3,O2) 2. Mengatasi keterbatasan angggaran pemeliharaan sarana melalui perencanaan sesuai kebijakan daerah ( W4,O2)



3. Adanya kebijakan



1. Mengoptimalkan



1. Mengatasi keterbatasan



universal Health



ketersediaan alat kesehatan



jumlah tenaga melalui



Coverage (UHC)



dan jenis layanan yang



peluang



Sistem



dapat dipenuhi(S3,O3)



pendapatan



Jaminan



Kesehatan Nasional 2020



2. Mengoptimalkan Tahun



kondisi



peningkatan kapitasi



JKN (W1.03)



sarana pelayanan melalui pemeliharaan perawatan



dan yang



baik



(S4,O3) 3. Menoptimalkan



tenaga



2. Mengatasi keterbatasan kapasitas



petugas



kesehatan



melaui



peluang



peningkatan



pelayanan dengan panduan



pendapatan



kapitasi



SOP Pelayanan (S5,O3)



JKN (W2,03)



4. Mengoptimalkan informasi



keberadaan,



layanan



JKN



keunggulan melalui



dan



puskesmas



brbagai



sarana



informasi (s6,O3) 5. Mengoptimalkan



3. Mengatasi keterbatasan anggaran



operasional



melalui



peluang



peningkatan Pendapatan



kapitasi



JKN (W3,03)



informasi layanan program yang



dapatdiperoleh



4. Mengatasi keterbatasan



masyarakat di pusksmas



anggaran pemeliharaan



( S8, 03)



melalui



peluang 32



peningktan pendapatan kapitasi JKN (W4,O3)



ANCAMAN



ST



WT



1. tingginya jumlah fasilitas kesehatan Tingkat pertama (FKTP) kompetitor dan jarak yang terlalu dekat antar FKTP



1. mengoptimalkan adanya sistem manajemen mutu akreditasi puskemas.(s1,T1) 2. mengoptimalkan jenis layanan dan keunggulan puskesmas (S6,T1) 3. mengoptimalkan layanan program dan kegiatan luar gedung sebagai diferensiasi layanan puskesmas (S8,T1)



2. mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan untuk mengatasi jarak fasilitas kesehatan kompetitir yang terlalu dekat (w1,T1) 3. mengatasi keterbatasan puskesmas menjangkau peserta JKN di Luar wilayah dengan teknologi komunikasi untuk mengatasi kompetitor FKTP (W6, T1)



4. Kesadaran masyarakat tentang hukum



1. Mengoptimalkan mutu pelaayanan melalui sistem manajemen mutu, panduan SOP pelayanan dan pelaksanaan akreditasi puskesmas sebagai dasar hukum kinerja pelayanan puskesmas (S1,T2) 2. Mengoptimalkan komitmen pimpinan tentang masalah perlindungan hukum (S2, T2)



Mengatasi rendahnya gaji/jasa pelayanan pegawai Non PNS untuk mengatasi ksadaran masyarakat tentang hukum (W5,T2)



5. Kebijakan layanan JKN yang berubahubah dan tidak menguntungkan.



1. Mengoptimalkan mutu pelayanan melalui sistem manajemn mutu, panduan SOP Pelayanan dan pelaksanaan akreditasi



Mengatasi rendahnya gaji/jasa pelayanan pegawai NON PNS untuk mengatasi kebijakan pelayanan yang berubah-ubah dan tidak menguntungkan 33



puskesmas sebagai (W2,T2) kebijakan pelayanan JKN di Puskesmas ( S1, T3) 2. Mengoptimalkan komitmen pimpinan tentang kebijakan pelayanan JKN di puskesmas (S2.T3)



Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut : TUJUAN



SASARAN



Meningkatka n derajat kesehatan ibu dan anak status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu



Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,pengen dalian penyakit menular dan tidak menular serta kualiatas pelayanan kesehatan



STRATEGI 1. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak,remaja dan lansia 2. Penanganan masalah gizi kurang dan buruk pada bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui 3. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 4. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan lingkungan 5. Peningkaatn pembinaan dan kerja sama jejaring dan jaringan puskesmas 6. Peningkatan mutu pelayanan, kecukupan dan kualitas SDM sarana prasarana dan



KEBIJAKAN 1. menetapkan layanan one stop service untuk lansia dan posyandu lansia dengan pemenuhan alkes dan bahan habis pakai posyandu lansia. 2. Menetapkan layanan untuk ibu dan anakseperti ANC terpadu,persalinan 24 jam, konseling laktasi, konseling gizi,pemeriksaaan MTBS, KB pasca salin Skriningristi pre ekslampsia 3. Menetapkan anggaran peningkatan kapasitas kader setiap tahun dan meningkatkan promosi kesehatan melalui media sosial. 4. Menetapkan layanan pemeriksaa infeksi menular seksual dan HIV layanan IVA, 34



perbekalan kesehatan 7. Pengembangan layanan sesuai kebutuhan masyarakat dan kebijakan bidang kesehatan.



Posbindu. 5. Membentuk jejaring kerja sama dengan BPM, klinik dan RS Melalui supervisi pembinaan 6. Menganggarkan pelatihan SDM kesehtan, mencukupi kebutuhan jenis SDM Sesuai strandar akreditasi puskesmas dan pengadaaan obat serta perbekalan kesehatan melalui kapitasi JKN 7. Menetapkan layanan klinik IMS-HIV dan UGD dan persalinan 24 jam



BAB V PENUTUP Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum Daerah digunakan sebagai acuan da|am melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran. Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.



35



BAB VI RENCANA STRATEGIS Rencana Kinerja yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator kinerja,kelompok sasaran dan pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam lampiran (contoh), disesualkan dengan masa jabatan Kepala Daerah



36



37



RENCANA STRATEGIS PUSKESMAS MEGANG TAHUN N+1-N+3 Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu No



INDIKATOR TUJUAN



PENGERTIAN



1



UHH



Berdasarkan angka kematian menurut umur ( Age Spesific Date Rate / ASDR) yang diperoleh dari catatan registrasi mortalitas secara time series atau secara tidak langsung dengan program Mortpaklite



KONDISI TAHUN 2018



TARGET 2019



TARGET 2020



TARGET 2021



38



SASARAN : Meningkatkan Kesehatan Keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan No Indikator Formulasi Kondisi Target Per Tahun Strategi Kebijakan Program Sasaran Awal 2019 2020 2021 20XX  1 angka jumlah kematian ibu pada tahap         1. peningkatan pelayanan 1. program pengelolaan kematian ibu kehamilan dan kelahiran/jumlah kesehtan ibu, anak remaja dan kesehatan Masyarakat (AKI) kelahiran hidup x 100.000 KH lansia Puskesmas Megang (BOK  2



Angka Kematian Bayi ( AKB)



jumlah kasus kematian bayi pada   usia 0-1 tahun/jumlah kelairan hidup pada tahun tertentu x 1.000 KH



 



 



 



 3



Persentase balita gizi buruk



(jumlah balita dengan BB sangat kurang/jumlah balita yang ditimbang) x 100%



 



 



 



 



 4



pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja



(jumlah anak dan remaja usia 7-15 tahun di sekolah yang mendapatkan pelayan kesehatan sesuai standar/jumlah seluruh anak dan remaja usia 7-15 tahun di wilayah kerja ) x 100%



 



 



 



 



2. penanganan masalah gizi kurang dan buruk pada bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui 3. peningkatan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat



 



4. peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan lingkungan



 



 



39



No



Indikator Sasaran



Formulasi



5



pelayanan kesehatan pada usia lanjut ≤60 tahun



(jumlah seluruh lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar/jumlah seluruh lansia di wilayah kerja puskesmas) x 100%



6



persentase desa siaga aktif purnama mandiri persentase desa STBM dan PHBS



(jumlah desa siaga aktif purnama mandiri/jumlah seluruh desa ) x 100%



 



 



 



 



 



 



jumlah desa yang melaksanakan STBM dan PHBS/jumlah seluruh desa yang ada) x 100%



 



 



 



 



 



 



Persentase Desa Yang mencapai UCI Persentase KLB yang ditanggulangi ≤ 24 jam persentase keberhasilan pengonbatan TB



(jumlah desa UCI/jumlah selurh desa yang ada )x 100 %



 



 



 



 



 



 



(jumlah KLB yang ditanggulangi 24   jam/ jumlah KLB yang ada ) x 100 %



 



 



 



 



 



(jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengk yang diobati dan dilaporkan) x100 %



 



 



 



 



 



7



8 9



10



Kondisi Target Per Tahun Awal 2019 2020 2021 20XX        



 



Strategi Kebijakan



Program



5. Peningkatan   pembinaan dan kerjasama jejaring dan jaringan puskesmas



40



No



Indikator Sasaran



11



RFT Penderita kusta



12



13



14



15



Formulasi



Kondis i Awal 20XX  



jumlah penderita baru PB satu tahun sebelumnya dan MB du tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan / jumlah penderita baru PB satu tahun sebelumnya yang mulai pengobatan ) x 100% Case Fatality (jumlah penderita DBD   Rate DBD meninggal/jumlah semua pendrita DBD yang ditemukan dan ditangani ) x 100 % Orang yang (jumlah orang beresiko terinfeksi   berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan HIV pemeriksaan HIV sesuai standar di mendapatkan Puskesmas dan jaringannya dalam pemeriksaan HIV kurun waktu 1 tahun/jumlah orang terinfeksi HIV) x 100% cakupan temuan (Jumlah pasien pasung yang   kasus ditemukan / jumlah ODGJ dalam pemasungan pada periode waktu tertentu ) x 100 % ODGJ berat persentase desa (Jumlah desa yang memiliki   yang memiliki posbindu PTM / jumlah seluruh posbindu PTM desa yang ada ) x 100 %



Target Per Tahun 2019 2020 2021



Strategi Kebijakan



Program



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



41



No



Indikator Sasaran



16



penyehatan makanan dan minuman



17



fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan fasyankestrad memiliki ijin



18



mutu pelayanan puskesmas



19



mutu pelayanan pustu dan poskesdes



Formulasi



Kondisi Target Per Tahun Awal 2019 2020 2021 20XX        



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



1. peningkatan mutu pelayanan, kecukupan dan kualitas SDM, sarana prasarana, dan perbekalan kesehatan



rata-rata nilai   strata pustu dan poskesdes / 80 % ) x 100 %



 



 



 



2. pengembangan layanan sesuai kebutuhan masyarakat dan kebijakan bidang kesehatan



2. program pengelolaan pelayanan BLUD puskesmas Sukomulyo) BLUD Puskesmas  



(jumlah TPM dilakukan IKL/jumlah seluruh RPM di wilayah kerja ) x 100 % ( Jumlah fasyannkes dan fasyankestrad memiliki izin / jumlah seluruh fasyannkes dan fasyankestrad di wilayah kerja puskesmas ) x 100 % (rata-rata nilai IKM dan PKP Puskesmas / 80 % ) X 100 %



Strategi Kebijakan



Program



42



1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEGANG (BOK) No



Indikator Sasaran



Formulasi



Kondisi Target Per Tahun Awal 2019 2020 2021 20XX        



1



cakupan pelayanan nifas



( jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah seluruh sasaran ibu nifas dalam satu tahun) x 100 %



2



cakupan pelayanan kesehatan remaja



( jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh remaja di wilayah kerja puskesmas ) x 100 %



 



 



 



 



3



pelayanan KN lengkap



 



 



 



 



4



persentase balita gizi kurang



( Jumlah neo natus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neo natal sesuai standar/ jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun) x 100 % ( jumlah balita dengan BB sangat kurang dan BB kurang / jumlah balita yang ditimbang ) x 100 %



 



 



 



 



5



persentase sekolah setingkat ( jumlah sekolah setingkat SD, SMPdan SMA yang SD, SMP dan SMA yang melaksanakan penjaringan kesehatan / jumlah seluruh sekolah melaksanakan pemeriksaan setingkat SD, SMP SMA d wilayah kerja ) x 100 % penjaringan kesehatan pelayan an kesehatan pada pra (jumlah penduduk usia 45-59 tahun yang mendapatkan lansia pelayanan kesehatan sesuai standar /jumlah semua penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di wilayah kerja) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



pencapaian desa siaga aktif



 



 



 



 



6



7



( Jumlah desa siaga aktif/ jumlah seluruh desa di wilayah kerja ) x 100 %



43



No



Indikator Sasaran



Formulasi



Kondis i Awal 20XX  



Target Per Tahun 2019 2020 2021  



 



 



1



cakupan pelayanan nifas



( jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah seluruh sasaran ibu nifas dalam satu tahun) x 100 %



2



cakupan pelayanan kesehatan remaja



( jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh remaja di wilayah kerja puskesmas ) x 100 %



 



 



 



 



3



pelayanan KN lengkap



 



 



 



 



4



persentase balita gizi kurang



( Jumlah neo natus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neo natal sesuai standar/ jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun) x 100 % ( jumlah balita dengan BB sangat kurang dan BB kurang / jumlah balita yang ditimbang ) x 100 %



 



 



 



 



5



persentase sekolah setingkat SD, SMP dan SMA yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan



( jumlah sekolah setingkat SD, SMPdan SMA   yang melaksanakan penjaringan kesehatan / jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP SMA d wilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



6



pelayan an kesehatan pada pra lansia



 



 



 



 



7



pencapaian desa siaga aktif



(jumlah penduduk usia 45-59 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar /jumlah semua penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di wilayah kerja) x 100 % ( Jumlah desa siaga aktif/ jumlah seluruh desa di wilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



 



44



No



Indikator Sasaran



Formulasi



Kondisi Target Per Tahun Awal 2019 2020 2021 20XX        



8



Persentase rumah tangga STBM



( jumlah rumah tangga yang dipicu lima pilar STBM / jumalh seluruh rumah tangga di wilayah kerja puskesmas ) x 100 %



9



Persentase TTU Bersanitasi dasar



(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan lingkungan/jumlah seluruh Ttu Yang ada ) x 100 %



 



 



 



 



10



persentase rumah tangga berPHBS



(jumlah rumah tangga berPHBS / jumlah seluruh rumah tangga di wilayah kerja puskesmas ) x 100 %



 



 



 



 



11



persentase bayi mendapatkan IDL



(jumlah bayi umur 0-11 bulan yang mendapatkan IDL/ jumlah sasaran bayi 0-11 bulan ) x 100 %



 



 



 



 



12



persentase penyakit potensi wabah yang dilakukan PE Notifikasi kasus TB yang diobati ( CNR)



(jumlah penyakit potensi wabah yang dilakukan penyelidikan epidemiologi / jumlah penyakit wabah ) x 100 % (jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan selama periode 1 tahun/ jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas) 100.000



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



13



14 15 16



Kasus Defaulter Kusta



(Jumlah kasus Pb / MB yang tidak menyelesaikan pengobatan / jumalh kasus baru PB/MB yang mulai pengobatan pada periode yang ) x 100 % Insiden / angka kesakitan DBD (jumlah semua kasus DBD yang diobati dan dilaporkan selama periode 1 tahun / jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas ) x 100.000 persentase sekolah (jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang menadpatkan ( SMP,SMA/sederajat ) yang penyuluhan HIV/AIDS / jumlah seluruh sekolah Setingkat SMP, mendapatkan penyuluhan HIV / SMA di wilayah kerja ) x 100 % AIDS



45



No



Indikator Sasaran



Formulasi



cakupan pelayanan kesehatan ODGJ Berat Pelayanan kesehatan usia produktif



(jumlah penderita ODGJ berat yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumalh penderita ODGJ berat ) x 100 % ( jumlah pengunjung posbindu lusia 15-59 tahun mendapat skrining kesehatan/ jumlah warga usia 15-59 tahun yang ada di diswilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun ) x100%



Monitoring/Inspeksi Kesling di TPM Persentase klinik da rumah sakit yang memiliki izin operasional



21



17 18



Kondisi Target Per Tahun Awal 2019 2020 2021 20XX          



 



 



 



(jumlah TPM yang dilakukan IKL / Jumlah TPM yang ada) x 100% (Jumlah klinik dan RS yang memilki izin operasional berlaku/jumlah seluruh klinik dan RS di wilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



tenaga kesehatan memiliki izin



( Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki izin berlaku/ jumlah seluruh tenaga kesehatan di wilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



 



22



persentase sarana kefarmasian yang berizin



(jumlah sarana kefarmasian memiliki izin berlaku/ jumlah seluruh sarana kefarmasian di wilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



 



23



persentase penyehat tradisional berizin / terdaftar



(jumlah tenaga penyehat tradisional yang memilki izin   berlaku/jumlah seluruh tenaga penyehat tradisonal diwilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



19 20



46



2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKSMAS MEGANG N Indikator Sasaran Formulasi o



Kondis i Awal 20XX  



Target Per Tahun 2019 2020 2021  



 



 



1



Nilai IKM Puskesmas dalam nilai IKM dalam survey kepuasan masyarakat survey kepuasan masyarakat sesuai metodologi penelitian deskriftif kualitatif



2



adanya program pencegahan dan pengendalian infeksi



adanya program pencegahan dan pengendalian inspeksi di puskesmas



 



 



 



 



3



utilisasi peserta JKN di Puskesmas Nilai survey kepuasan pasien rawat inap persentase SDM terpenuhi



(jumlah peserta JKN puskesmas yang berkunjung ke puskesmas / jumlah seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100 % nilai survey kepuasan pasien rawat inap



 



 



 



 



 



 



 



 



(jumlah SDM terpenuhi/jumlah SDM yang dibutuhkan sesuia rencana kebutuhan puskesmas) x 100 %



 



 



 



 



6



persentase sarana prasarana dan alkes terpenuhi



(jumlah sarana prasarana dan alkes terpenuhi/jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100 %



 



 



 



 



7



persentase obat dan BMHP terpenuhi



(jumlah obat dan BMHP terpenuhi/ jumlah obat dan BMHPyang dibutuhkan sesuai perencanaan kebutuhan ) x 100 %



 



 



 



 



8



persentase puskesdes sesuai standar



(jumlah poskesdes sesuai standar /jumlah poskesdes di wilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



 



9



persentase pustu sesuai standar



(jumlah pustu sesuai standar/ jumlah seluruh pustu di wilayah kerja ) x 100 %



 



 



 



 



4 5



47



a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEGANG (UKM) No



Indikator Sasaran



1



Persentase ibu hamil KEK ditemukan



2



persentase ibu hamil K4



3



persentase ibu hamil mendapatkan TTD 90 Hari Persentase ibu hamil KEK mendapatkan makanan tambahan



4



5



Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani



6



Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki konpetensi kebidanan



Formulasi ( jumlah ibu hamil dengan LILA ≤ 23,5/jumlah ibu hamil yang diukur LILA ) x 100 % (Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal k4 / jumlah sasaran ibu hamil ) x 100 % ( jumlah ibu hamil mendapatkan TTD 90 hari / jumlah hamil yang ada ) x 100 % (jumlah ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan /jumlah sasaran ibu hamil KEK ) x 100 % (jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif/jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan dalam satu tahun ) x100 % (jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan / jumlah seluruh sasaran ibu bersalin dalam satu tahun ) x 100 %



Kondisi Awal 20XX  



Anggaran 2019



TARGET KINERJA KEGIATAN Anggaran 2019 Anggaran 2019 Anggaran



Penanggun g jawab



Sumber Anggaran



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



48



11



12



13



14



cakupan pelayanan kesehatan balita (059 bulan ) sesuai standar persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan persentase balita 659 bulan mendapat vitamin A cakupan penyaringan kesehatan siswa SD, SMP SMA sederajat



(jumlah anak yang memperoleh pelayanan pemantauan 8 kali/jumlah seluruh anak balita dalam waktu satu tahun) x 100 % (Jumlah balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan/jumlah balita gizi buruk yang ditemukan) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



(Jumlah balita 6-11 Bulan dan balita 12-59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A/jumlah balita 6-59 bulan )x 100 % (jumlah siswa kelas 1 SD, SMP dan SMA sederajat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan/tenaga terlatih/jumlah seluruh siswa kelas 1SD, SMP, SMA sederajat pada tahun yang sama ) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



49



15



persentase kader UKS



16



Persentase jumlah posyandu lansia PURI



17



Peningkatan posyandu PURI



18



Pelaksanaan MMD di Desa



19



Peningkatan jumlah poskaesdes PURI



20



peningkatan pembentukan poskestren persentase desa ODF



21 22



Persentase rumah tangga yang melaksanakan CTPS



23



Persentase SAB memenuhi syarat kesehatan



24



persentase rumah tangga yang melaksanakan pengelolaan sampah



25



persentase rumah tangga yang melaksanakan



(jumlah kader UKS / Jumlah seluruh siswa ) x 100 % (jumlah posyandu lansia PURI/jumlah seluruh posyandu lansia ) x 100 % (Jumlah posyandu PURI/jumlah seluruh posyandu ) x 100 % (Jumlah desa yang melaksanakan MMD/ Jumlah seluruh desa di wilayah kerja ) x 100 % (Jumlah poskesdes PURI /jumlah seluruh poskesdes ) x 100 % (jumlah poskestren PURI/Jumlah seluruh Poskestren ) x100 % (Jumlah desa ODF / jumlah seluruh desa di wilayah kerja) x 100 % (jumlah rumah tangga yang melaksanakan CTPS/ jumalh seluruh rumah tangga di wilayah kerja)x 100 % (Jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan / jumlah seluruh SAB wilayah kerja ) x 100 % (jumlah rumah tangga yang melaksanakan pengelolaan sampah/jumlah seluruh rumah tangga di wilayah kerja ) x 100 % (jumlah rumah tangga yang melaksanakan pengelolaan limbah cair rumah tangga/



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



50



pengelolaan limbah cair rumah tangga



jumlah seluruh rumah tangga di wilayah kerja ) x 100 %



26



persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan



27



cakupan PHBS di institus pendidikan



28



cakupan PHBS di institusi kesehatan



29



cakuan PHBS di institusi tempat kerja



30



Cakupan PHBS di TTU



31



cakupan PHBS di pesantren



32



persentase bayi usia 011 bulan mendapatkan imunisasi campak



33



persentase terlaksananya penanggulangan krisis



(jumlah rumah tangga yang melaksanakan CTPS/Jumlah seluruh rumah tenaga di wilayah kerja ) x 100 % (jumlah kegiatan penyuluhan / interpensi di institusi pendidikan/ jumlah seluruh institusi pendidikan di wilayah kerja ) x 100 % (jumlah kegiatan penyuluhan / interpensi di institusi kesehatn/ jumlah seluruh institusi kesehatan di wilayah kerja ) x 100 % (jumlah kegiatan penyuluhan / interpensi di tempat kerja/ jumlah seluruh institusi pendidikan di wilayah kerja ) x 100 % (jumlah kegiatan penyuluhan / interpensi di TTU/ jumlah seluruh TTU di wilayah kerja ) x 100 % (jumlah kegiatan penyuluhan / interpensi di pesantren/ jumlah seluruh pesantren di wilayah kerja ) x 100 % (jumlah bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi campak/ jumlah sasaran bayi usia 0-11 bulan ) x100 % (jumlaah krisis kesehatan dan bencana yang ditanggulangi / jumlah seluruh krisis



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



51



kesehatan dan bencana di wilayah kondisi matra persentase pembinaan kesehatanjamaah haji



kesehatan dan bencana di wilayah kondisi matra) x 100 % [jumlah jamaah haji di bina/ jumlah seluruh jamaah]x 100%



35



pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis(TB) sesuaistandar



36



pemeriksaan kontak kasus kusta baru



37



penyelidikan epidemiologi DBD



38



Terlaksananya fogging pada kasus DBD sesuai hasil PE (Perlu SE bupati dan rekomendasi DPRD) ibu hamil ayng diperiksa HIV



34



39



40



Pasien TB yang mengetaui status HIV



41



Kunjungan rumah ODGJ berat



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



(jumlah orang terduga TBCyang di lakukan pemeriksaan penunjang/ jumlah orang yang terduga TBC)x 100% (jumlah seluruh kasus baru kusta yang menyelesaikan pengobatan sesuai dosis waktu/jumlah seluruh kasus baru kusta yang mulai pengobatan pada periodeyang sama ) x 1 (jumlah kasus DBD yang dilakukan PE /jumlah seluruh kasus DBD yang ditemukan ) x 100 % (jumlah kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan fogging/ jumlah seluruh kasus DBD sesuai hasil PE) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



(jumlah ibu hamil yang diperiksa HIV/Jumlah sasaran ibu hamil yang ada)x100%



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



(Jumlah pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /jumlah seluruh pasien TB terdaftar) x 100 % ( jumlahpenderita 100 % ODGJ berat yang dikunjungi/jumlah seluruh penderita ODGJ) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



52



42



pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa



43



proporsi kelompok khusus yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM cakupan pelayanan penderita hipertensi



44



45



cakupan pelayanan DM



46



Monitoring / inspeksi jasa boga/catering



47



monitoring/inspeksi rumah makan/restoran



48



monitoring/inspeksi DAM



49



monitoring/inspeksi Kantin/ Sentra makanan jajan



(jumlah kelompok masyarakat yang sudah mendapat sosialisasi program keswa/jumlah kelompok masyarakat yang ada di wilayah kerja puskesmas) x 100 % (jumlah kelompok khusus yang melaksanakan posbindu PTM/ jumlah posbindu PTM) x 100% (Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai stadar/jumlah estimasi penderita usia ≥ 15 tahun)x 100 % (jumlah penderita diabetes melitus usia≥ 15 tahun yang mendapatkan pelayan kesehatan sesuai standar/ jumlah estimasi penderita diabetes melitus usia ≥ 15 tahun) x100 % (jumlah TPM Jasa Bosa yang dilakukan IKL /jumlah seluruh TPM Jasa Boga di wilayah kerja ) x 100% (jumlah TPM rumah makan yang dilakukan IKL /jumlah seluruh TPM Jrumah makan di wilayah kerja ) x 100% (jumlah TPM DAM lakukan IKL /jumlah seluruh TPM DAM di wilayah kerja ) x 100% (jumlah TPM jajanan yang dilakukan IKL /jumlah seluruh TPM jajanan di wilayah



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



53



50



pembinaan RS, klinik, DPM dan BPM jejaring puskesmas



51



pendataan tenaga kesehatan di wilayah kerja pembinaan sarana kefarmasian



52



53



pembinaan penyehat tradisional



kerja ) x 100% (jumlah klinik, DPS dan BPS yang dibina/jumlah klinik,DPS dan BPS yang ada ) x100% pendataan tenaga kesehatan di wilayah kerja 1 tahun sekali jumlah sarana kefarmasian apotik dan toko obat yang berijin/jumlah seluruh sarana kefarmasian apotik dan toko obat di wilayah kerja) x 100% (Jumlah penyehat tradisional yang dibina/ jumlah seluruh penyehat tradisional yang ada) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



B.PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MEGANG (UKP) No



Indikator Sasaran



Formulasi



54



pelayanan kesehatan masyarakat miskin non JKN dan non subsidi



( jumlah kunjungan pasien miskin yang tidak memiliki jaminan kesehatan yang terlayani/jumlah seluruh miskin yang tidak memiliki jaminan kesehatan berkunjung di



Kondisi Awal 20XX  



Anggara n  



TARGET KINERJA KEGIATAN 2019  



Anggaran  



2019  



Anggaran  



2019  



Penanggun g jawab Anggaran  



 



Sumber Anggaran  



54



puskesmas ) x 100 %



56



pelayanan 24 jam kejelasan informasi jenis pelayanan dan tarif pelayanan



57



kewajaran biaya pelayanan (SPT 4)



58



Perilaku petugas pelayanan



59



penanganan pengaduan (SPP No 6)



60



cakupan rujukan pasien gawat darurat



55



62



kepatuhan petugas menggunaka n APD ratio rujukan non spesialistik



63



frolanis



61



terlaksananya pelayanan gawat darurat 24 jam di puskesmas terpasangnya informasi jenis pelayanan dan tarif pelayana sesuai perbup secara representatif ( jumlah responden yang menjawab wajar dan sangat wajar terhadap biaya pelayan/jumlah seluruh responden ) x 100 % ( jumlah responden yang menjawab puas dan sangat puas terhadap prilaku petugas/jumlah seluruh responden ) x 100 % ( jumlah responden yang menjawab baik dan sangat baik terhadap penanganan pengaduan /jumlah seluruh responden ) x 100 % (jumlah pasien rujukan gawat darurat yang didampingi petugas / jumlah semua pasien gawat darurat yang dirujuk) x 100% (Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD / jumlah seluruh petugas yang dilakukan sampling penggunaan APD) x 100 % (jumlah rujukan non spesialistik / jumlah seluruh rujukan) x 100 % (jumlah kunjungan pasien frolanis / jumlah peserta frolanis terdaftar) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



55



64 65



angka kontak komunikasi Bed Occupation Rate ( BOR )



Jumlah peserta terdaftar yang melakukan kontak komunikasi dengan puskesmas x 1.000 )/jumlah peserta terdaftar di puskesmas (jumlah hari perawatan dalam satu bulan)/(jumlah Ttxjumlah hari dalam satu bulan )



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



c.PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MEGANG (ADMEN) No



Indikator Sasaran



Formulasi



66



rasio dokter terhadap peserta JKN adanya dokter gigi di puskesmas



jumlah dokter/jumlah peserta JKN di puskesmas Jumlah dokter gigi minimal 1 orang di puskesmas jumlah apoteker



67 68



adanya apoteker di



Kondisi Awal 20XX



Anggaran



TARGET KINERJA KEGIATAN



 



 



 



 



 



 



 



   



   



   



   



   



   



   



2019



Anggaran



2019



Anggaran



Penanggung jawab



Sumber Anggaran



 



 



 



   



   



   



2019



Anggaran



56



puskesmas 69



persentase alat kesehatan terpenuhi



70



persentase sarana prasarana terpenuhi



71



persentase obat terpenuhi



72



persentase BMHP terpenuhi



73



persentase alat kesehatan poskesdes terpenuhi



74



persentase alat kesehatan pustu terpenuhi



minimal 1orang di puskesmas (jumlah alat kesehatan terpenuhi / jumlah alat kesehatan yang dibutuhkan sesuai standar) x 100 % (jumlah sarana prasarana terpenuhi / jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan sesuai standar ) x 100 % (jumlah obat terpenuhi / jumlah obat yang dibutuhkan sesuai perencanaan kebutuhan ) x 100 % (jumlah BMHP terpenuhi/jumlah BMHP yang dibutuhkan sesuai perencanaan kebutuhan) x 100 % (jumlah alat kesehatan poskesdes terpenuhi/jumlah alat kesehatan yang dibutuhkan sesuai standar poskesdes) x 100 % (jumlah alat kesehatan pustu terpenuhi/jumlah alat kesehatan yang dibutuhkan sesuai standar pustu) x 100 %



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



57



58



59