Resensi Novel 5 Centimeters Per Second [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Resensi Novel 5 Centimeters per Second



Nama Kelas



: Mochammad Rivaldi Roby Madiatama : X MIA 2



Sekolah Menengah Atas Negeri 20 Bandung 2015-2016 Identitas Buku



Judul Buku



: 5 Centimeters per Second



Jenis Buku



: Novel



Penulis



: Makoto Shinkai



Penerbit



: PT Eastar Adhi Chitra



Tempat Terbit



: Jakarta



Tahun Terbit



: 2014



Ukuran Buku



: 8cm x 13 cm, 170 halaman



ISBN



: 602-8750-80-8



Cover



:



Sinopsis Novel yang diadaptasi dari film yang berjudul sama ini menceritakan Tohno Takaki, seorang anak sekolah dasar yang baru saja pindah dari sekolahnya yang lama karena ayahnya yang selalu berpindah tempat kerja, bertemu dengan Shinohara Akari, anak sekolah dasar yang juga baru pindah karena alasan yang sama. Keduanya merupakan anak yang mudah sakit, sehingga mereka berdua tidak seperti anak seumuran mereka, keduanya selalu membaca buku di perpustakaan saat anak-anak yang lain bermain di lapangan saat jam istirahat. Suatu saat Akari mengatakan bahwa kelopak bunga sakura jatuh dengan kecepatan 5 sentimeter perdetik, Takaki yang kagum akan pengetahuan Akari tak mau kalah ia pun mulai mencari pengetahuan-pengetahuan yang lainnya. Keduanya pun sering bertukar pengetahuan. Akari dan Takaki sudah menetapkan bahwa mereka akan masuk ke SMP yang sama, yaitu SMP swasta yang tidak jauh dari rumah mereka berdua. Namun keduanya tahu bahwa orang tua mereka sering berpindah tempat mereka berdua akhirnya saling menjauh. Hingga suatu saat Akari menelpon Takaki, ia meminta maaf kepada Takaki karena Ayahnya memutuskan akan pindah ke kota kecil di bagian utara Kanto. Tanpa Takaki sadari, ia berteriak pada Akari dan menyebabkan Akari menjadi menangis. Masa-masa SMP merupakan masa yang sulit bagi Takaki, ia selalu teringat akan Akari, namun akhirnya ia mendapat teman-teman baru dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Perlahan dirinya dapat melupakan Akari, hingga surat berwarna merah muda tersangkut diantara pos apartemennya. Surat tersebut dari Akari, Takaki yang saat itu menerima surat tidak merasa senang, melainkan bingung. Bingung mengapa Akari mengirim surat untuk dirinya. Isi suratnya hanya menceritakan kehidupan Akari di SMP. Sejak saat itu, mereka berdua bertukar surat satu bulan sekali. Saat semester ketiga, Takaki akan pindah sekolah ke sebuah pulau daerah dekat Kyushu. Ia memutuskan untuk menulis surat untuk Akari dan memberitahunya kalau ia ingin bertemu dengannya sebelum ia pindah. Dua minggu sebelum pertemuan mereka, Takaki menulis surat cinta untuk Akari. Ia menceritakan semuanya hingga delapan halaman. Cuaca sedang hujan saat hari yang telah mereka janjikan, cuaca yang awalnya hanya hujan berubah menjadi salju.Surat cinta pertama yang ditulis Takaki terbang terbawa angin, pada saat itu dirinya hanya ingin menangis. Takaki berangkat ke tempat yang mereka janjikan dengan kereta, perjalanannya terganggu oleh salju yang sangat tebal. Ia sampai tujuan pada jam sebelas malam, telat dari apa yang mereka janjikan yaitu sekitar 7 malam. Takaki bertemu dengan Akari, mereka berdua pun berbincang tentang banyak hal dan Takaki menyatakan cintanya. Karena hari yang sudah larut, mereka berdua akhirnya tidur di gubuk kecil yang ada di sawah. Kini Takaki duduk di kelas tiga SMA Disana ada seorang gadis yang diam-diam menyimpan perasaan suka padanya, Sumida Kanae. Tetapi, Kanae tidak pernah bisa menyampaikan perasaannya itu. Ia hanya bisa melihat Takaki dari jauh dan rela menunggunya hinnga sore, sampai Takaki selesai dari klub panahnya hanya demi pulang bersama. Suatu saat, Kanae yang mulai mencoba berselancar, memutuskan untuk menyatakan cintanya pada Takaki. Namun,



ketika ia teringat kembali setiap hari yang ia lalui sebelumnya bersama Takaki, ia selalu melihat Takaki mengetik e-mail entah pada siapa. Hal itu membuatnya berpikir dan baru ia sadari, sebaik apapun Takaki padanya tapi ia memandangnya tidaklebih dari teman. Di sudut lain, Takaki hanya bisa membayangkan sosok seorang gadis bersamanya melihat langit bersama di atas bukit. Takaki kembali ke Tokyo, tempat ia belajar di sekolah dasar. Ia menjadi programmer dan bertemu dengan seorang gadis berkacamata yang menyukainya dan berpacaran. Namun, dengan berjalannya waktu, Takaki kehilangan semangat hidupnya dan merasa telah menumpuk kesedihan serta tidak bisa menyentuh apa yang ia gapai. Hingga akhirnya ia memutuskan hubungan dengan gadis berkacamata itu dan berhenti dari perusahaannya. Ia merasa tidak bisa mengisi kekosongan hatinya sampai saat itu ia bermimpi, mimpi pada waktu yang sangat lama. Ketika berjalan diatas salju tanpa ada bekas jejak kaki, ketika janjinya suatu saat akan bertemu kembali sambil melihat bunga sakura berguguran. Suatu ketika, ia berpapasan dengan seorang gadis di perlintasan kereta api dengan bunga sakura yang bermekaran.



Unsur Intrinsik Tema



: Hubungan yang dibatasi oleh jarak dan waktu



Latar Tempat - Kelas “…ketika aku sedang kembali ke kelas aku melihat Akari sendirian” - Stasiun Shinjuku “Ini adalah pertama kalinya aku di Stasiun Shinjuku” - Stasiun Oomiya “Stasiun Oomiya tidak sebesar Stasiun Shinjuku dan hanyalah sebuah terminal yang besar” - Parkiran mobil “aku berjalan kembali ke arah parkiran mobil di pantai…” - Toko Ai “kami membeli sesuatu di mini market bernama Toko Ai..” Latar Waktu - Pagi hari “… dibawah matahari yang terbit diatas cakrawala” - Siang hari “saat itu sedang jam makan siang…” - Petang “saat ini sedikit gelap namun cahaya dari matahari terbenam masih terpancar..” - Malam hari “di kegelapan yang jauh itu, cahaya dari rumah-rumah dapat terlihat..” Latar Suasana - Menyedihkan “ia menangis namun ia masih sanggup melihatnya dengan senyum” - Gembira “aku sesungguhnya senang dengan apa yang terjadi” Alur : Novel ini menggunakan alur campuran, dengan bab pertama dan kedua menceritakan kehidupan tokoh utama saat ia kecil dan remaja sedangkan bab ketiga menceritakan kehidupan ia yang “sekarang”. Penokohan



:



Takaki Tohno : Takaki merupakan tokoh utama yang dewasa, ini dibuktikan saat ia masih kecil dimana ia tidak suka bermain layaknya anak yang lain dan lebih memilih untuk membaca di perpustakaan dan ia merupakan seorang yang pekerja keras, di bab ketiga ia selalu lembur untuk menyelesaikan proyek yang dikerjakan bersama timnya selama 2 tahun. Akari Shinohara: Akari adalah tokoh yang pemalu ini dibuktikan saat ia masuk sekolah dasar yang baru ia terlihat sangat gugup. Dan ia merupakan tokoh yang dewasa karena ia dan tokoh utama lebih memilih membaca dibandingkan bermain disaat istirahat. Kanae Sumida : Kanae merupakan tokoh yang ceria, ia sering membalas percakapan dengan ceria dan merupakan tokoh yang pemberani, ia lebih memilih olahraga berselancar dibanding dengan olahraga yang lain.



Risa Mizuno : Risa merupakan tokoh yang baik hati dan jujur, karakter ini dijelaskan oleh penulis dengan metoda analitik ”ia berusia dua tahun lebih muda, baik hati dan jujur…”



Sudut Pandang : Novel ini menggunakan sudut pandang ketiga dan sudut pandang pertama, pada bab pertama dan kedua novel ini lebih dominan menggunakan sudut pandang pertama dan pada bab ketiga lebih dominan dengan sudut pandang ketiga. Gaya Bahasa: - Asosiasi - Personifikasi - Metafora - Simile - Paradoks - Sarkasme - Pleonasme Amanat



:



Tanggapan Terhadap Buku Menurut saya novel 5 Centimeters per Second ini sangat bagus. Buku ini menggunakan cover yang sangat menarik, cover ini merupakan bagian terakhir dari novel ini. Untuk Isinya pun sangat menarik. Novel ini dibagi menjadi tiga bab, sama seperti di filmnya. Menurut saya bahasa yang digunakan di novel ini cukup sulit untuk dimengerti