Resensi Novel B Indo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Tiara Puspa R Kelas : 11 A 2



Resensi Novel “Red Queen”



Judul : Red Queen Penulis : Victoria Aveyard Penerjemah : Shinta Dewi Penerbit : Noura Books (PT. Mizan Publika) Tahun Terbit : 2015 Tebal : 516 Halaman



“Red Queen” bercerita tentang sebuah dunia yang dipisahkan lewat warna darah, yaitu: Kaum Merah dan Kaum Perak. Kaum Merah yang kerap kali ditindas dan dihina; Kaum Perak yang punya kuasa dan memiliki kekuatan. Kaum Merah hadir untuk melayani Kaum Perak, baik sebagai pelayan atau di medan perang, sedangkan Kaum Perak hadir untuk memerintah kerajaan dan bersikap semena-mena dalam menunjukkan kekuatan mutannya. Tokoh utama bernama Mare, gadis berusia 17 tahun dari desa Jangkungan. Ia adalah seorang kaum merah yang bekerja sebagai pencopet ulung, demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Sudah menjadi peraturan bagi kaum merah, ketika berusia 18 tahun akan dikirim ke medan perang. Dan Mare belum siap untuk itu, terlebih ketiga kakaknya sudah lebih dahulu dikirim ke medan perang. Singkat cerita Mare berupaya dengan segala cara untuk meloloskan diri agar tidak direkrut berperang, upaya meloloskan diri ini yang mempertemukannya dengan Cal. Tanpa disadari Cal adalah pangeran kaum perak, yang dikemudian hari menolong Mare dengan mempekerjakannya sebagai pelayan istana.



Ketika sedang melayani kontes puteri dimana semua klan menunjukan kekuatan demi menjadi ratu kaum perak, tanpa sengaja seorang magnetron atau pengendali logam bernama Evangeline memporak-porandakan Taman Spiral. Imbasnya Mare hampir saja mati kalau saja ia tidak mengeluarkan kekuatan, yakni menembakkan petir ke arah Evangeline. Sontak semua kaum perak kaget, sebab bagaimana seorang gadis dari kaum merah bisa mempunyai kekuatan untuk mengendalikan petir? Dari sini cerita bergulir panjang, karena Mare disulap oleh raja dan ratu kaum perak untuk menjadi salah satu dari mereka, bahkan diberi nama dan masa lalu yang baru pula, tidak



berhenti sampai disitu Mare pun dijodohkan dengan Maven adik dari pangeran kaum perak Cal. Dari sini Mare yang malang harus berpura-pura menjadi kaum perak, sambil berusaha menemukan dari mana kekuatannya berasal, bertahan dari serangan Evangeline yang dijodohkan dengan Cal, dijadikan boneka oleh raja dan ratu demi meredam pemberontakan kaum merah. Seabrek konflik dan masalah kini dihadapi oleh Mare yang malang, gadis miskin yang dahulu hanya mencopet sekarang berubah menjadi seorang ratu merah.



Kelebihan novel ini seperti novel fantasy pada umumnya, red queen mempunyai dunianya sendiri dan sang penulis berhasil menggambarkannya secara baik. Selain itu gaya bahasa penulis sangatlah luwes sehingga pembaca dapat memahami jalan cerita dengan seksama meskipun konflik yang disajikan sangat rumit.



Kekurangannya terletak dalam penggambaran beberapa tokoh penting yang tidak dijelaskan secara rinci sehingga pembaca kesulitan mengingatnya dan cerita hanya terfokus pada sudut pandang orang pertama, Mare Barrow.



Buku ini patut dibaca oleh para penggemar novel fantasi. Konflik yang disajikan cukuplah rumit namun dikemas dengan sangat rapi dan banyak sekali hal yang tidak dapat diprediksi oleh para oembaca.