Resensi Novel Hulubalang Raja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESENSI NOVEL "HULUBALANG RAJA" N.ST.ISKANDAR



A. IDENTITAS BUKU  JUDUL: HULUBALANG RAJA  PENGARANG: N.St.ISKANDAR  PENERBIT: BALAI PUSTAKA  KOTA TERBIT: JAKARTA  TEBAL BUKU:21cm  JUMLAH HALAMAN: 214 HALAMAN  CETAKAN: KE-16 (tahun 2000)/cetakan pertama tahun 1934)



  



B. SINOPSIS:      Pada hari kamis pagi,disebuah rumah salah satu raja di daerah Hulu,Raja di Hulu beserta istri dan sang anak laki-lakinya sedang berbincang bincang karena putri Ambun Sari anak perempuannya yang sudah menginjak dewasa harus segera dicarikan suami karna didaerah tersebut ada adat istiadat bahwa orang tua yang mempunyai anak gadis yang sudah dewasa harus secepatnya dicarikan suami. Begitu pula dengan Raja di Hulu sedang mempersiapkan gelanggang untuk sang anak. Pada hari H nya kampung hulu berubah menjadi semarak warga desa kampung hulu maupun kampung lain berduyun-duyun ke gelanggang nya Putri Ambun Sari,hari demi hari sudah banyak yang melamar Putri Ambun Sari tapi tak ada satu jua yang diterimanya,sampai pada saat Sultan Muhammad Syah dari negeri Hilir putra dari Malafar Syah pemimpin dari negeri Hilir. Putri Ambun Sari yang mengetahui kedatangan Sultan Muhammad Syah untuk melamarnya ia terima itu pun karna bujuk rayuan sang ibunda dan pada hari itu juga mereka bertunangan. Pada hari yang sama di lain ditempat istri dari Sultan Muhammad Syah yaitu Putri Kemala Sari berang saat mendengar sang suami bertungangan dengan Putri Kemala Sari namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karna sang suami melakukan hal itu karna suruhan sang mertua alias Malafar Syah. Suatu ide muncul dalam benaknya ia segera memanggil dayang kepercayaannya untuk kerumah Putri Ambun Sari untuk mengajaknya mandi bersama di sungai dan tanpa menaruh curiga kepada Putri Kemala Sari karna mereka dari dulu sudah berteman. Keesokaan harinya mereka bertemu di lokasi pertemuan sebelum ke sungai betapa terkejut melihat Putri  Kemala Sari tidak membawa dayang sama sekali,dan Putri Kemala Sari meminta agar dayang" nya Putri Ambun Sari untuk pulang dan ia meng-iyakan saja dan mereka pergi kesungai berdua saja . Setibanya di sungai Putri Ambun Sari duluan yang mandi disungai  dan Putri Kemala Sari melancarkan rencana liciknya ia menendang mundam (tempat untuk menyimpan pakaian dan perhiasan)dan mundam tersebut hanyut mengikuti arus sungai,ketika Putri Ambun Sari melihat ke arah Putri Kemala Sari dan menanyakan kemana mundamnya dan dengan santainya Putri Kemala Sari bilang kalau mundamnya hanyut terbawa aliran sungai betapa terkejutnya saat mendengar begitu ia langsung panik dan  langsung menuju hilir untuk mencari mundamnya. Hari semakin sore matahari kembali pada peradabannya tetapi Putri Ambun Sari tak kunjung datang,Sultan Ali Akbar selaku abangnya cemas karna adiknya tak



kunjung datang akhirnya dia mencari dayang yang tdi bertugas untuk ikut dengan adiknya sang dayang pun bercerita alangkah terkejutnya ia mendengar itu akhirnya dia dan beberapa ajudannya mencari adiknya menuju hilir,Namun adiknya tak jua ditemui ia begitu frustasi. Kabar hilangnya Putri Ambun Sari sudah sampai ditelinga Sultan Muhammad Syah tapi ia tidak mencari hanya awal-awal saja Sultan Ali Akbar geram akan hal itu ia balik ke kampungnya dan ia bercerita kepada orang tua dan yang ada dirumahnya,orang-orang Hulu pun banyak yang tidak suka dengan keluarga Malafar Syah karna sikap yang congkak itu akhirnya Sultan Ali Akbar memutuskan untuk menyerang kampung Hilir tapi mereka tidak akan menjarah atau menyiksa warga disana karna mereka mengincar keluarga Malafar Syah sesampainya mereka di Hilir ternyata tentara Hilir dibantu oleh tentara Belanda sudah siapa dengan senjatanya ketika pasukan Sultan Ali Akbar sampai baku tembak dan perkelahian tidak dapat dielakkan lagi,pada akhirnya pasukan Hulu mundur kembali ke kampungnya tanpa disangka pasukan Hilir masih terus mengejar sampai menjarah dan menyiksa warga Hulu yang tidak tahu apa-apa serta yang sangat membuat Sultan Alj Akbar murka yaitu kedua orang tuanya pun ikut di bunuh oleh pasukan Hulu beserta Belanda,untungnya pasukan Sultan Ali Akbar beserta pemgikutnya yang masih tersisa smapai ke daerah Manyutodisana juga para masyarakatnya sudah tidak betah dalam kekuasaan Malafar Syah dan senang hati membela Sultan Ali Akbar atau Raja Adil.Sementara itu cerita beralih kepada Sutan Malakewi, seorang pemuda yang merantau mengadu peruntungan. Dia meninggalkan kampungnya karena kegemarannya menyabung ayam telah menghabiskan kekayaan orang tuanya, yang kemudian tidak mau lagi memberinya uang. Dia bergabung dengan rombongan saudagar, yang kemudian diserang penyamun. Sutan Malakewi berhasil meloloskan diri, dan ditolong oleh Putri Rubiah yang memiliki putri cantik yang bernama Sarawaya. Sutan Malakewi dibawa menghadap orang kaya kecil, yang punya hubungan dengan kompeni Belanda. Orang kaya kecil kemudian menganggap Sutan Malakewi sebagai anaknya sendiri. Apalagi kemudian dia mengetahui Sutan Malakewi sering menumpas orang-orang Pauh yang sering melakukan penyerangan terhadap Padang, pusat kekuasaan kompeni di pesisir Minangkabau. Sutan Malakewi kemudian berkomplot dengan kompeni. Pada saat itu kompeni tidak hanya bermusuhan dengan raja-raja setempat, tetapi juga dengan Aceh yang masih berkuasa di daerah utara pesisir Minangkabau. Sutan Malakewi, yang kemudian diberi gelar Hulubalang Raja, tidak menolak untuk menumpas musuh-musuh kompeni. Dia berhasil menghancurkan musuh-musuhnya, kecuali Raja Adil yang gigih bertahan.



Sebenarnya juga ia sedang mencari sang adik perempuannya yang hilang karena mencari keberadaannya tapi Sutan Malekewi selalu sibuk karna tugas yang diberikan oleh pihak kompeni. Tapi ia juga mendengar dari awak kapal yang ia tumpangi bahwa Raja Adil telah membawa seorang perempuan gadis yang sangat cantik nan jelita lalu ia betanya tentang ciricirinya ternyata dugaannya benar kalau perempuan yang bersama Raja Adil alias Sultan Ali Akbar adalah adik tercinta nya yang selama ini ia cari. Kemudian, Hulubalang Raja mencari adiknya yang dikabarkan diculik oleh Raja Adil. Dia meninggalkan orang kaya kecil dan Putri Sarawaya, yang kini sangat mencintainya, masuk ke daerah Raja Adil dengan menyamar. Namun penyamarannya terbongkar. Dia kemudian di bawa ke hadapan Raja Adil. Hulubalang Raja kemudian terkejut karena ternyata adiknya Putri Andam Dewi telah menjadi istri Raja Adil. Orang yang menjadi musuhnya selama ini ternyata iparnya sendiri. Raja Adil dan Hulubalang Raja kemudian melupakan permusuhan mereka dan berdamai.



C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL  KELEBIHAN: a) -novel ini sangat bermanfaat karna menceritakan tentang keadaan tanah minangkabau pada tahun 1662-1667  b) -lalu covernya menarik c) -kertasnya bagus d) -pengarang menceritakan tempat dan waktunya bagus sehingga pembaca mengerti e) -banyak amanat yang bisa pelajari oleh pembaca dari buku ini



 KEKURANGAN: a) -pada novel itu masih menggunakan bahasa melayu dan minagkabau sehingga ada beberapa kata yang pembaca tidak mengerti. b) -belum menggunakan EYD yang disempurnakan.



D. Unsur Intrinsik 1.      Tema Dua orang pria yang berani untuk mengapai impian dengan menghalalkan segala cara. 2.      Tokoh A.     Sultan Malekewi B.     Ambun Suri C.     Sutan Ali Akbar D.     Orang Kaya Kecil E.      Kemala Sari 3.      Penokohan A.       Sultan Malekewi adalah seorang yang pandai membuat siasat dalam berperang, baik dan sopan “Raja Adil lengah karena melaksanakan pernikahannya. ha, sunggu kasihan nasipnya karna menderita dihutan diwaktu dia harusnya merasakan kebahagiaan”. B.       Ambun Suri adalah wanita yang cantik, baik. “Saya tidak mau keluarga kita menjadi berantakan apabila saya menolak pinangan ini. Saya tidak mau kedudukan ayah hilang dan harta keluarga kita musnah” C.       Sutan Ali Akbar adalah laki-laki yang baik kepada orang tetapi dia sangat membenci Kompeni dan Sultan Muhammad Syah karena telah membunuh keluarganya. “Bukankah sekarang ia sedang giat menjual negerinya sendiri kepada kompeni! D.       Orang Kaya Kecil adalah orang yang menjadi kaki tanagn kompeni dan orang yang suka dengan kekayaan “Musuh akan menyerang dari seluruh penjuru. Tentu pasukan kita tidak akan mampu menghadapi mereka tanpa bantuan kompeni”.



E.        Kemala Sari adalah wanita yang meperdulukan diri sendiri dan licik “ hahaha, engkau mencari kotak pakaian mu?”, “ carilah disungai sunagi itu!, “ Benar! Memang aku yang melemparnya! 4.      Alur Maju Karena tidak pernah mengulang cerita masa lalu 5.      Sudut Pandang Orang ketiga karena si penulis tidak pernah disangkutkan ke dalam cerita tersebut 6.      Latar 1.    Tempat : Kerajaan Raja di Hulu, Sungai Damar, Kerajaan Raja Mulafar Syah 2.    Waktu  : Pagi hari sampe sore hari di Kerajaan Raja di Hulu 3.    Suasan : Senang, Sedih, Tegang 7.      Amanat Jangan lah menjadi orang yang sombong dalam melakukan segala sesuatu tetap rendah diri dan pikirkan segala sesuatu yang ingin anda lakukan agar tidak tercipta penyesalan pada akhirnya. 8.      Gaya Bahasa Metonimia (Gelandang tempat ayam-ayam jantan berlaga masih tampak ramai).



E.    Unsur Ekstrinsik 1.    Moral          : jangan haus dengan kekuasaan.



2.    Budaya        : Saat Andam Dewi hamil dia melakukan ritual mandi disungai 3.    Sosial          : Hulubalang yang pandai dalam bercakap dan mengambil perhatian orang lain