Resiko Probabilitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EKONOMI MANAJERIAL MODUL TM 14 Materi Pembahasan



ANALISIS RISIKO



RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL Keputusan-keputusan manajerial dibuat dalam kondisi yang pasti, berisiko, atau tidak pas-ti Kepastian (certainty)ngacu pada situasi di mana hanya ada satu hasil yang mungkin ntuk suatu keputusan dan hasil ini diketahui secara tepat. Sebagai contoh, berinvestasi padit Treasury bill hanya akan memberikan satu macam hasil (jumlah pengembalian), dan jumlah diketahui secara pasti. Alasannya adalah bahwa tidak mungkin pemerintah federal akan gagal menebus sekuritas tersebut pada saat jatuh tempo atau akan gagal dalam melunasi pembayaran bunga. Pada sisi lain, jika terdapat lebih dari satu hasil yang mungkin untuk suatu keputusan,pengambil keputusan dikatakan menghadapi risiko atau ketidakpastian.



Risiko (risk) mengacu pada situasi di mana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan probabilitas dari setiap hasil tersebut diketahui, atau bisa diestimasikan. Jadi risiko menuntut pengambil keputusan untuk mengetahui semua hasil yang mungkin terjadi dari setiap keputusan dan memiliki gagasan untuk mengestimasikan probabilitasnya. Sebagai contoh, saat melempar uang logam, kita bisa mendapatkan gambar atau angka, dan masing-masing kemungkinan ini memiliki peluang yang sama (yaitu, 50-50) untuk muncul (jika uang seimbang).



Begitu juga berinvestasi dalam saham atau peluncuran produk baru membawa iota ke salah satu hasil yang mungkin terjadi, dan probabilitas dari setiap hasil yang mungkin i itu bisa diestimasikan dari pengalaman masa lalu atau melalui riset pasar. Secara umum, temakin besar variabilitas (yaitu, semakin banyak kemungkinan dan kisaran) hasil, semakin tesar risiko yang terkait dengan keputusan atau tindakan.



Keidakpastian (uncertainty) mengacu pada simulasi di mana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan probabilitas kemunculan dari masing-masing hasil tersebut tidak diketahui, apalagi dapat ditafsirkan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang memadainya informasi masa lalu atau ketidakstabilan dalam struktur variabel.



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB



Suparno SE.,MM.



EKONOMI MANAJERIAL



1



Dalam bentuk- ketidakpastian yang ekstrem, hasilnya sendiri bahkan tidak diketahui. Sebagai contoh,



pengeboran



ladang



minyak



yang



belum



terbukti



hasilnya



memberikan



ketidakpastian bagi - investor jika mereka tidak mengetahui kemungkinan output minyaknya atau probabilitas outputnya.



Dalam menganalisis pengambilan keputusan manajerial yang melibatkan risiko, kita akan konsep-konsep seperti strategi, kondisi alam, dan matriks ganjaran (payoff matrix). mengacu pada satu pilihan tindakan yang bisa diambil oleh pembuat keputusan untuk tujuan. Sebagai contoh, seorang manajer mungkin harus memilih antara strategi pembuatan berukuran besar atau strategi pembangunan pabrik kecil dalam rangka memaksimumkan atau nilai perusahaan.



Kondisi alamiah (state of nature) mengacu kepada kondisi masa depan tidak bisa dikendalikan oleh manajer yang akan memiliki dampak signifikan atas tingkat atau kegagalan suatu strategi. Sebagai contoh, perekonomian yang mungkin tumbuh pesat. normal, atau resesi di masa depan. Pengambil keputusan tidak memiliki kendali atas kondisi alamiah yang akan muncul di masa depan, tetapi kondisi masa depan ini jelas akan mempengaruhi hasil dari suatu strategi yang dipilih oleh sang manajer.



Dengan demikian keputusan akan sangat antung pada pengetahuan atau estimasi pembuat keputusan tentang bagaimana kondisi alamiah



tertentu di masa depan akan memengaruhi



hasil dari suatu strategi tertentu (seperti pembuatan pabrik besar atau pabrik kecil).



Risiko yang Dihadapi Coca-Cola Ketika Mengubah Resep Rahasianya Pada tanggal 23 April 1985, Coca-Cola Company mengumumkan akan mengubah resep Cokenya yang telah berusia 99-tahun. Coke adalah minuman ringan paling laris di dunia dan perusahaan mengambil risiko yang tidak biasa dengan mempertaruhkan produk yang sangat sukses. Coca-Cola Company merasa bahwa pengubahan resep merupakan strategi yang diperlukan untuk menangkis serangan dari Pepsi-Cola yang sedikit demi sedikit telah merebut pangsa pasar Coke selama bertahun-tahun.



Coke yang baru memiliki rasa yang lebih manis dan tidak memiliki banyak buih, jelas ditujukan untuk merebut- pangsa pasar Pepsi. Coca-Cola menghabiskan lebih dari $4 juta untuk mengembangkan Coke baru dan melakukan uji coba rasa yang melibatkan lebih dari 190.000 konsumen sepanjang periode tiga tahun. Pengujian rasa ini tampaknya mengindikasikan bahwa konsumen lebih menyukai Coke barn daripada Coke lama dengan perbandingan 61 persen berbanding 39 persen. Coca-Cola lalu menghabiskan lebih dari $10 juta untuk mengiklankan



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB



Suparno SE.,MM.



EKONOMI MANAJERIAL



2



produk barn ini. Ketika Coke barn akhirnya diperkenalkan pada bulan Mei 1985, konsumen tidak langsung menolak Coke baru, tetapi ini merupakan salah satu perubahan sikap bernilai multimiliaran dolar yang paling menggemparkan dalam sejarah pemasaran, Coca-Cola merasa terpaksa untuk menghadirkan kembali Coke lama dengan nama baru Coca-Cola Classic. Ironisnya bahwa pada saat Coke Classic dan Coke barn dihadirkan secara bersamaan di pasar, Coca-Cola berhasil merebut kembali sebagian pangsa paw dari tangan Pepsi. Walaupun orang percaya bahwa Coca-Cola telah lama merencanakan untuk memperkenalkan kembali Coke lama dan semuanya merupakan bagian dari strategi pemasaran yang lihai, sebagian besar pakar pemasaran yakin bahwa Coca-Cola terlalu meremehkan kesetiaan konsumen kepada Coke lama. Hal ini tidak terdeteksi dalam serangkaian uji coba rasa yang ekstensif dilakukan oleh Coca-Cola karena konsumen yang diuji tidak pernah diberi tahu bahwa perusahaan berencana menggantikan Coke lama dengan Coke baru, bukan menjualnya secara berdampingan. Aplikasi kasus ini dengan jelas memperlihatkan bahwa strategi yang dirancang dengan baik sekalipun tetap berisiko dan bisa menimbulkan hasil yang tadinya memiliki estimasi probabilitas kemungkinan yang kecil. Meskipun Coca-Cola menguatkan diri kembali dari kegagalan, kebanyakan perusahaan tidak beruntung! Saat ini, perang bebuyutan untuk merebut pasar antara Coke dan Pepsi berlangsung sangat seru.



MENGUKUR RISIKO DENGAN DISTRIBUSI PROBABILITAS Di bagian sebelumnya kita telah mendefinisikan risiko sebagai situasi yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil atas suatu keputusan dan probabilitas dari setiap kemungkinan hasil ini diketahui atau dapat diestimasi Pada bagian ini kita akan membahas arti dan berbagai karakteristik distribusi probabilitas, kemudian menggunakan konsep ini untuk mengembangkan pengukuran risiko yang akurat.



Distribusi Probabilitas Probabilitas (probability) suatu kejadian adalah peluang atau kemungkinan suatu kejadian akan muncul. Sebagai contoh, jika kita mengatakan bahwa probabilitas perekonomian tumbuh pesat pada tahun depan adalah 0,25 atau 25 %, ini berarti bahwa terdapat "1 peluang dalam 4" tersebut akan muncul. Dengan menampilkan semua kemungkinan hasil atas suatu kejadian dan probabilitasnya masing-masing, kita mendapatkan distribusi probabilitas (probability dis.tribuution) Sebagai contoh, jika hanya ada tiga kemungkinan kondisi perekonomian di masyarakat. depan (tumbuh pesat, normal, atau resesi) dan probabilitas dari masing-masing kondisi ini dapat ditentukan, kita mendapatkan distribusi probabilitas seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1.



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB



Suparno SE.,MM.



EKONOMI MANAJERIAL



3



Tabel 1 : Distribusi Probabilitas Kondisi Perekonomian Kondisi Perekonomian Probabilitas terjadi Pesat



0,24



Normal



0,50



Resesi



0,25



Total



1.00



Tabel 2 : Perhitungan Laba yang diperkirakan dari Dua Proyek Proyek



A



Kondisi perekonomian 1 Tumbuh pesat



Probabilitas yang terjadi 2 0,25



Hasil Investasi 3 $ 600



Nilai yang diper kirakan 4 = ( 2 x 3) $ 150



Normal



0,50



500



250



Resesi



0,25



400



100



Laba yang diperkirakan dari proyek A



B



500



Tumbuh pesat



0,25



$ 800



$ 200



Normal



0,50



500



250



Resesi



0,25



200



50



Laba yang diperkirakan dari proyek B



500



Perhatikan bahwa jumlah dari semua probabilitas adalah 1, atau 100 persen, karena salah satu dari tiga kondisi ekonomi yang mungkin, pasti akan terjadi.



Konsep distribusi probabilitas sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi dan membandingkaz proyek-proyek investasi. Secara umum, hasil atau laba dari suatu proyek investasi akan mencapa: titik paling tinggi ketika kondisi perekonomian tumbuh pesat dan akan berada di titik palinz rendah selama resesi. Jika kita mengalikan setiap hasil atau laba yang mungkin terjadi



dan



suatu



investasi



dengan



probabilitasnya



masing-masing



dan



kemudian



menambahkan semua has:: perkalian, kita akan mendapatkan nilai atau laba yang diperkirakan dari proyek.



Ukuran Risiko Absolut: Deviasi Standar Kita telah membahas bahwa semakin rapat distribusi probabilitas, semakin kecil risiko suatu keputusan atau strategi. Alasannya, penyimpangan secara signifikan terhadap yang diperkirakan probabilitasnya semakin kecil. Kita daparmengukur kerapatan atau de penyebaran distribusi probabilitas dengan memakai deviasi'standar, yang ditunjukkan simbol sigma (a). Jadi, deviasi standar (standard deviation—a) mengukur tingkat penyebaran berbagai kemungkinan hasil dari nilai yang diperkirakan. Semakin kecil nilai a, semakin



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB



Suparno SE.,MM.



EKONOMI MANAJERIAL



4



distribusi, dan semakin kecil risiko. Untuk menghitung nilai deviasi standar (a) suatu distribusi probabilitas tertentu, mengikuti proses tiga langkah berikut. Dalam distribusi probabilitas kontinu, secara teoretis jumlah hasilnya yang mungkin tidak terbatas, dan probabilitas kemunculan tiap hasil spesifik adalah nol. Namun, kita dapat menentukan probabilitas bahwa suatu tertentu akan berada pada kisaran tertentu, katakanlah laba akan berada pada kisaran $400 sampai $500. Hal itti dicerminkan oleh area di bawah kurva di dalam kisaran hasil (laba) yang berhubungan.



Probabilitas



(P,)Deviasi



(7E;—E) 0 $800 — 500 = $300 = —300 90.000 0,25



Kuadrat



(2.ri



_



$90.000 0,25



i.f)2



Deviasi



Kuadrat



$22.500 500 — 500 =



x 0



—Deviasi



Probabilitas 0



0,50 200 500



2



22.500 Varians = cs = $45.000 Perhitungan Deviasi Standar dari Laba Proyek A



dan Proyek B Proyek A Deviasi (It; — E) Deviasi Kuadrat _E)2 Probabilitas (Pi) Deviasi Kuadrat x



Probabilitas _



7i) 2



. $600 — 500 = $100 $10.000 0,25



0 400 — 500 = 100 10.000 0,25



$2.500 500 — 500 =



2



0



2.500 Varians = 6 = $5.000 Deviasi standar = a



0



6



0,50 2



=



Varian $5.000 = $70,71 Proyek B Deviasi standar = a = Nc72 = Varian $45.000 = $212,13 Bahwa deviasi standar dari distribusi probabilitas laba untuk proyek A adalah $70,71 sementara untuk Proyek B adalah $212,13. Kedua nilai ini mewakili ukuran numerik mengenai sebaran laba absolut dari 'rata-rata' (mean) laba setiap proyek dan menegaskan tentang tingginya sebaran laba dan risiko Proyek B dibanding Proyek A, seperti yasng telah diperlihatkan sebelumnya oleh Figur13 - 1 dan Figur 13 - 2.



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB



Suparno SE.,MM.



EKONOMI MANAJERIAL



5



Figur 13-1 : Distribusi Prbabilitas dari Laba untuk Proyek A dan Proyek B Prob.



Prob. Proyek A



Proyek B



0,50 -



0,50 -



0,25 -



0,25 Laba (  )



0



400 500 600



 ($) 0



200



500



E ( )



800



E ( )



Keterangan : Laba yang diperkirakan , E (  ) adalah $ 500 untuk proyek A dan proyek B, tetapi kisaran laba (yaitu , risiko) jauh lebih kecil untuk proyek A dibanding proyek B. Bagi proyek A, kisaran labanya adalah $ 400 selama resesi sampai $ 600 selama ekonomi tumbuh pesat. Bagi proyek B, kisaran labanya adalah $ 200 selama resesi sampai $ 800 selama ekonomi tumbuh pesat.



Laba yang diperkirakan dari variabilitas dalam hasil dari proyek A dan proyek B diperlihatkan dalam Figur 13-1, di mana tinggi dari setiap batang mencerminkan probabilitas bahwa suatu hasil (yang diwakili oleh sumbu horizontal) akan muncul. Perhatikan bahwa hubungan antara kondisi ekonomi dengan laba jauh lebih rapat (yaitu : tidak begitu tersebar) untuk proyek A dibanding proyek B. Jadi proyek A lebih rendah risikonya daripada proyek B. Karena kedua proyek memiliki laba yang diperkirakan sama. Proyek A lebih menguntungkan daripada proyek B, jika manajer merupakan tipe penghindar risiko. Figur 13-2 : Distribusi Probabilitas Kontinyu dari Laba Proyek A dan Proyek B Prob



Proyek A



Proyek B



0



200



400



500



600



800



 ($)



E ( )



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB



Suparno SE.,MM.



EKONOMI MANAJERIAL



6



TEORI KEPUASAN DAN PENGHINDARAN RISIKO Sebagian besar manajer, jika dihadapkan pada dua proyek alternatif dengan nilai yang diper setara, tetapi koefisien variasi atau risiko berbeda, secara umum akan memilih proyek tidak berisiko (yaitu, proyek yang memiliki koefisien variasi lebih kecil). Walaupun juga bahwa sejumlah manajer lebih memilih proyek yang lebih berisiko (yaitu, para manajer pe risiko—risk seeker) dan sejumlah dari mereka indiferen terhadap risiko (yaitu, netral risiko neutral), sebagian manajer adalah penghindar risiko (risk averter). Hal ini bisa dijelaskan prinsip kepuasan marginal yang semakin menurun atas uang (diminishing marginal utility).



Menggunakan nilai yang diperkirakan atau rata-rata sebesar $500 dan deviasi standar sebesar $70,71 untuk Pro seperti yang dihitung oleh Tabel 13-3 dan Tabel 13-4 untuk menghitung koefisien variasi Proyek A memberikan yang serupa seperti di atas. Yaitu,



A VA



=



--------







$ 70, 71 = -------------



= 0 14



$500



Bahkan, dalam kasus tersebut, karena nilai yang diperkirakan atau rata-rata dari Proyek A dan Proyek B sama ($ 500) kita tidak perlu menghitung koefisien variasi untuk menentukan bahwa Proyek B lebih berisiko dibanding Pro yek A cukup membandingkan deviasi standar dari kedua proyek . _____________________________________________________________________________________________



PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN Kami telah mendefinisikan ketidakpastian sebagai situasi yang mengandung lebih dari satu hasil yang mungkin dari suatu keputusan dan probabilitas kemunculan setiap has:: tidak diketahui atau tidak berarti. Akibatnya, pengambilan keputusan dalam ketidakpastian sela melibatkan unsur subjektif. Namun, tersedia sejumlah aturan pengambilan keputusan spesia. jika pembuat keputusan dapat mengidentifikasi kondisi-kondisi alamiah yang mungkin dan mengestimasi ganjaran dari tiap-tiap strategi. Dua aturan pengambilan keputusan khusus yeas' berlaku untuk situasi ketidakpastian adalah kriteria maksimin dan kriteria kerugian minima Kedua kriteria ini akan dibahas satu persatu, serta sejumlah metode informal dan kurang umum dipakai untuk menangani ketidakpastian.



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB



Suparno SE.,MM.



EKONOMI MANAJERIAL



7