RESUME 11 KB 4 Bagian 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME MATERI MODUL



NO 1.



NAMA MAHASISWA



: TUTIN YULIANA



BIDANG STUDI PPG/KELAS



: PAI / 2 PAI F2



SEMESTER/TAHUN AKADEMIK



: 1 / 2022



JUDUL MODUL



: IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN



KEGIATAN BELAJAR



: KB 4 ( BAGIAN 1)



TOPIK MATER



: Rasionalitas dan konsep dasar, manfaat Kurikulum Merdeka sebagai paradigma baru dalam peningkatan mutu pembelajaran



KOMPONEN ANALISIS Peta Konsep (istilah a. Daftar Peta Konsep dan definisi/deskripsinya)



URAIAN-PENJELASAN



Rasionalitas dan konsep dasar, manfaat Kurikulum Merdeka sebagai paradigma baru dalam peningkatan mutu pembelajaran



Rasionalitas Kurikilum Merdeka



Konsep Dasar Kurikulum Merdeka



Manfaat dan Hal - Hal Baru dalam Kurikulum Merdeka



b. Uraian Definisi/Deskripsi 1. Rasionalitas Kurikulum Merdeka Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan karena kurikulum menjadi jembatan dan peta jalan yang jelas dan terukur proses pendidikan. Kata ‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ itu seringkali dipakai secara bersama-sama meskipun penggunaan seperti itu seringkali kurang tepat. Ki Hajar Dewantara memberikan batasan yang berbeda antara ‘Pendidikan’ dengan ‘Pengajaran’ (Febriyanti, N., 2021). ‘Pengajaran’ (onderwijs) itu merupakan salah satu bagian dari pendidikan, bahwa pengajaran itu tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau sesuatu yang berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin. Adapun pendidikan (opvoeding) diartikan sebagai ‘tuntunan



dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Mengenai dasar jiwa yang dimiliki anak - anak itu, terdapat tiga aliran yang berhubungan dengan soal daya pendidikan. •











Pertama, aliran yaitu anak yang lahir di dunia itu diumpamakan seperti sehelai kertas yang belum ditulis, sehingga kaum pendidik boleh mengisi kertas yang kosong itu menurut kehendaknya. Kedua, aliran negatif, yang berpendapat, bahwa anak itu lahir sebagai sehelai kertas yang sudah ditulisi sepenuhnya, sehingga pendidikan dari siapapun tidak mungkin dapat mengubah karakter anak. Ketiga, aliran convergentie-theorie yang mengajarkan, bahwa anak yang dilahirkan itu diumpamakan sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh, tetapi semua tulisan-tulisan itu suram.



Menurut convergentie-theorie, watak manusia itu dibagi menjadi dua bagian. • Pertama, dinamakan bagian yang intelligible, (Zidniyati, Z., 2019) yakni bagian yang berhubungan dengan kecerdasan dan anganangan atau pikiran (intelek) serta dapat berubah menurut pengaruh pendidikan atau keadaan misalnya kelemahan pikiran, kebodohan, kurang baiknya pemandangan, kurang cepatnya berpikir dan sebagainya. • Kedua, dinamakan bagian yang biologis, yakni bagian yang berhubungan dengan dasar hidup manusia (bios = hidup) dan yang dikatakan tidak dapat berubah lagi selama hidup. Ada dua alasan mengapa Kurikulum Merdeka dijadikan pilihan dalam dalam rangka pemulihan pembelajaran dan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran pada satuan pendidikan (sekolah/madrasah), yaitu: • pertama, menegaskan bahwa sekolah/madrasah memiliki kewenangan dan tanggung jawab mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dan konteksnya. • Kedua, agar proses perubahan kurikulum nasional terjadi secara lancar dan bertahap. Beberapa tahapan perubahan dalam inovasi kurikulum sampai pada lahirnya kurikulum merdeka sebagai berikut: • •



pertama, pada tahun 2019- 2020 dilakukan evaluasi Kurikulum 2013; kedua pada tahun 2020-2021 dilakukan penyusunan kurikulum merdeka;



• •



ketiga pada tahun 2021-2022 dilakukan uji coba terbatas dan perbaikan kurikulum prototipe melalui Program Sekolah Penggerak (SP) dan Program SMK PK; keempat pada 2022-2024 ditetapkan menjadi kurikulum merdeka sebagai perbaikan lebih lanjut melalui penerapan di sekolah penggerak, SMK PK, dan sekolah/madrasah lain yang berminat dalam menerapkan kurikulum merdeka.



b. Konsep Dasar Kurikulum Merdeka Dalam dunia pendidikan, kurikulum memiliki peran penting dan strategis karena sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif pada satuan pendidikan (sekolah/madrasah). Dalam Undangundang Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 19 ditegaskan mengenai makna 174 kurikulum sebagai seperangkat rencana serta pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran. Kurikulum juga dijadikan sebagai pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran baik melalui kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler dan ekstra kurikuler sebagai satu kesatuan program pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena itu program yang sangat penting yang harus dilakukan sebagai bagian dari perubahan dan inovasi kurikulum adalah peningkatan mutu kompetensi dan kapasitas guru yaitu kesiapan menerima perubahan dan inovasi kurikulum, pola pikir guru yang berkembang (growth mindset) dan kapasitas menerapkannya sesuai dengan filosofi, visi, misi, tujuan, strategi adanya perubahan dan inovasi kurikulum. Kurikulum Merdeka ini sejak 2022 -2024 sifatnya pilihan atau tidak wajib dalam penerapannya di sekolah/madrasah. Artinya bagi sekolah/madrasah biasa yang bukan sekolah penggerak bila ingin dan siap menerapkan Kurikulum Merdeka dibolehkan menjalankannya tanpa paksaan. Bila belum siap, maka sekolah/madrasah dapat menerapkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat. Pemerintah akan mendukung apapun keputusan sekolah/madrasah dalam menerapkan kurikulum sebagai pijakan dalam pembelajaran. 1) Pengertian Kurikulum Merdeka Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online), prototipe mengandung arti sebagai suatu model pertama yang dijadikan contoh. Secara sederhana prototipe bermakna contoh yang posisikan sebagai model pertama atau suatu kasus uji dari kegiatan inovasi. Design thinking adalah proses memecahkan masalah secara kreatif. Menurut Binus University, design thinking adalah pendekatan berbasis solusi untuk menyelesaikan masalah, juga proses menentang asumsi



yang berfokus pada kebutuhan pengguna atau dalam hal ini manusia. Design thinking adalah proses berulang di mana kita berusaha memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kita. 2) Mengapa Perlu Ada Kurikulum Merdeka Dengan Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru bisa lebih leluasa memilih metode dan perangkat ajar



Berikut perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia: 1) Rencana Pelajaran 1947 2) Rencana Pelajaran 1952 3) Rencana Pelajaran 1964 4) Kurikulum 1968 5) Kurikulum 1975 6) Kurikulum 1984 7) Kurikulum 1994 8) Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) 9) Kurikulum Periode 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 10) Kurikulum Periode 2013 (K13) Kurikulum merdeka merupakan langkah inovasi yang merupakan hasil evaluasi terhadap kurikulum 2013 yang masih digunakan di satuan pendidikan. Kurikulum merdeka sebagai hasil inovasi dimaksudkan menjadi model kurikulum yang baik dan berorientasi masa depan serta visioner. c. Manfaat dan Hal-hal Baru dalam Kurikulum Merdeka Sebagai pedoman pembelajaran, ada beberapa manfaat yang didapat dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagai berikut: 1) Guru tidak mengejar tujuan pembelajaran yang padat (tidak mengejar target kurikulum), 2) Guru menitikberatkan pada kebutuhan dan materi esensial yang dibutuhkan untuk memperkuat perilaku, karakter dan pengetahuan siswa, dan penerapan metode pembelajaran lebih baik dan efektif.



3) Guru diberi kesempatan untuk menggali potensi siswa secara ,maksimal melalui berbagai kesempatan belajar dan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan menyenangkan bagi guru dan siswa. 4) Guru diberi kesempatan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik, kemampuan siswa, dan memberikan ruang tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar. 5) Guru mendapatkan efisiensi dalam pelaksanaan pembelajaran karena tidak merasa terbebani.



Selanjutnya ada beberapa hal baru yang harus dipahami para pihak dalam Kurikulum Merdeka yang dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran di sekolah/madrasah mulai tahun ajaran 2022, yaitu : • •



• •















Pertama, Kerangka Kurikulum dan Profil Pelajar Pancasila (PPP) merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, standar proses dan standar evaluasi. Kedua, hal yang penting dalam Kurikulum 2013 adanya kata KI dan KD sebagai kerangka kualifikasi yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka yang disebut juga Kurikulum dengan paradigma baru ditegaskan bahwa rangkaian hasil belajar berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap merupakan wujud dari capaian pembelajaran atau sebagai outcomes based curriculum (capaian hasil kurikulum) sebagai satu kesatuan yang utuh dan holistik. Oleh karena itu, setiap mata pelajaran yang dievaluasi oleh guru harus menunjukkan nilai dan kinerja tertentu. Capaian Pembelajaran adalah rangkaian dari pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai kesatuan yang utuh dalam proses pembelajaran bagi siswa. Ketiga, pelaksanaan proses pembelajaran tematik yang selama ini hanya dilakukan di tingkat SD/MI, dibiarkan berlangsung di tingkat lain dalam kurikulum baru. Keempat, dari segi jumlah jam, kurikulum pawai baru tidak merinci jumlah jam per minggu seperti yang diterapkan dalam Kurikulum 2013, tetapi jumlah jam per tahun diatur dalam Kurikulum Merdeka. Kelima, Sekola/Madrasah diberi kebebasan untuk menerapkan model pembelajaran kolaboratif antar topik dan membawanya dalam lintas topik, dengan menerapkan penilaian berbasis proyek atau penilaian portofolio. Keenam, untuk mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pada Kurikulum 13 tidak ada, akan kembali ada dengan nama baru yaitu informatika yang akan dimulai pada tingkat SMP/MTs. Ketujuh, mata pelajaran IPA dan IPS digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS). Pada tataran pendidikan dasar kelas IV, V, dan VI selama ini mata pelajaran kelompok IPA dan



IPS terpisah namun pada Kurikulum Merdeka diajarkan secara bersamaan dalam satu mata pelajaran.



2.



Identifikasi Konsep Materi yang Sulit a. Uraian Konsep Materi yang Sulit Dipahami pada Modul Dipahami (Modul Prototipe menjadi satu tahapan dalam design thinking yang tersedia dan/ atau Mata Pelajaran) untuk adanya pengujian konsep dan desain secara empirik dari sebuah inovasi termasuk inovasi kurikulum yang diajukan sehingga dapat diterima oleh stakeholders pendidikan, para pelaku pendidikan, untuk pengujian dapat atau tidak dapat diterapkan serta untuk melihat ketepatan dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan serta hasil yang diperolehnya. Kurikulum hasil inovasi setelah melewati tahap prototipe dinamakan Kurikulum Prototipe yang merupakan kurikulum model hasil uji coba pada sekolah penggerak yang dimaksudkan untuk dapat mengatasi masalah pendidikan yang ada selama ini terutama dalam ranah proses dan hasil pembelajaran dimana kurikulum menjadi instrumen yang sangat strategis keberadaannya. Kurikulum prototipe ini meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulumkurikulum sebelumnya. Kurikulum prototipe ini menguatkan praktik kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang sudah diatur dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum prototipe ini dimaksudkan untuk penguatan literasi dan numerasi dalam pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di semua mata pelajaran. Kurikulum Prototipe ditawarkan juga sebagai opsi tambahan untuk rehabilitasi proses pembelajaran yang mengalami perubahan secara disruptif akibat covid 19 dan juga sebagai langkah perbaikan dan pembenahan pendidikan. Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, dan memberikan ruang tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar. b. Uraian Konsep Materi yang Sulit Dipahami pada Mata Pelajaran Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Adanya kesenjangan pendidikan agama Islam dan perilaku peserta didik. 2. Ada sebagian dari peserta didik yang tidak pandai membaca AlQuran dalam proses belajar mengajar PAI.



3



Identifikasi a. Uraian Miskonsepsi Materi pada Modul Miskonsepsi Materi Kurikulum pendidikan nasional sebagai kerangka acuan dalam (Modul dan/ atau penyelenggaraan pendidikan nasional pada setiap jenjang dan satuan Mata Pelajaran) pendidikan telah hadir sejak lama. Berikut perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia: 180 1) Rencana Pelajaran 1947 2) Rencana Pelajaran 1952 3) Rencana Pelajaran 1964 4) Kurikulum 1968 5) Kurikulum 1975 6) Kurikulum 1984 7) Kurikulum 1994 8) Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) 9) Kurikulum Periode 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 10) Kurikulum Periode 2013 (K13) Kurikulum merdeka merupakan langkah inovasi yang merupakan hasil evaluasi terhadap kurikulum 2013 yang masih digunakan di satuan pendidikan. Kurikulum merdeka sebagai hasil inovasi dimaksudkan menjadi model kurikulum yang baik dan berorientasi masa depan serta visioner. Kurikulum jenis ini memberikan ruang pada guru dalam membangun iklim dan kultur pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa menjadi mandiri, pembelajar sepanjang hayat, belajar sejalan dengan minat, bakat, dan potensi peserta didik, mendapatkan pembelajaran yang inspiratif, menantang, menyenangkan, bermakna, fungsional dan produktif. Kurikulum yang baik tidak memaksa guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan cara “kejar tayang materi”, melainkan mendorong guru untuk lebih memperhatikan kemajuan dan kualitas belajar muridnya.



b. Uraian Miskonsepsi Materi Mata Pelajaran • Pertama, Kurikulum Merdeka sebagai alat perbaikan di sekolah dan kelas. • Kedua, bahwa ada penerapan Kurikulum Merdeka yang benar/salah secara absolut, benar/salah tidak absolut tetapi















kontekstual. “Kurikulum diterapkan sekolah A berbeda dengan sekolah B. Kriteria benar/salah penerapan Kurikulum Merdeka adalah apakah penerapan menstimulasi tumbuh kembang karakter & kompetensi anak didik. ketiga yang perlu diperhatikan adalah adanya miskonsepsi yang menyatakan harus menunggu pelatihan dari pusat sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka. Keempat adalah miskonsepsi terkait proses belajar menerapkan Kurikulum Merdeka bisa instan, sekali belajar dan pelatihan langsung bisa dan tuntas. Penting untuk diperhatikan agar terus melakukan penerapan siklus belajar dan direfleksikan. Kelima, adanya miskonsepsi bahwa Kurikulum Merdeka hanya bisa diterapkan di sekolah fasilitas lengkap.



4. Isi Resume Setiap KB



Materi Uraian Isi Resume Materi Setiap KB a. Pengertian Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka sebagai sebuah nama kurikulum sekolah disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi saat menyampaikan kebijakan pendidikan Episode ke 15 Kebijakan dan Program Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka sebelumnya bernama kurikulum prototipe yang merupakan satu model kurikulum yang digunakan dalam program sekolah penggerak Untuk memahami kurikulum prototipe terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian kata prototipe yang berasal kata prototype sebagai kata pinjaman dan serapan dari kata bahasa Inggris, yaitu prototype. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online), prototipe mengandung arti sebagai suatu model pertama yang dijadikan contoh. b. Kurikulum Merdeka Bukan Berbasis Konten, Tetapi Berbasis Kompetensi. Prinsip dasar ini merupakan penegasan dan kelanjutan dari prinsip yang ada pada kurikulum sebelumnya (terutama sejak Kurikulum 2004- Kurikulum 2006, dan Kurikulum 2013 sudah berbasis kompetensi). Artinya, Kurikulum Merdeka didesain dan dikembangkan berdasarkan penguatan kompetensi yang ingin ditumbuhkembangkan dan dicapai siswa. Yang penting bukan keluasan materi atau seberapa banyak materi yang diajarkan oleh guru, melainkan pada materi esensial, relevan, bermakna, dan pada apa yang bisa dilakukan siswa dengan materi tersebut. c. Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka memiliki 3 (tiga) fitur utama. Pertama, perkembangan perilaku dalam pembelajaran di mana dalam kerangka Kurikulum Merdeka, ada proporsi aktivitas pembelajaran yaitu 20-30% jam sekolah/madrasah yang digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek dalam rangka penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kedua, memberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (learning by experience), dan mengintegrasikan keterampilan yang diperlukan untuk dipelajari oleh siswa dari berbagai disiplin ilmu. Ketiga, struktur pembelajaran yang



4



fleksibel dimana capaian pembelajaran ditetapkan berdasarkan fase-fase pencapaian pembelajaran. Manfaat Materi a. Uraian Manfaat Materi Modul dalam Pembelajaran Modul (Pembelajaran- Kurikulum Merdeka dalam lingkup sekolah sangat-sangat bermanfaat, Kehidupan Nyata) karena sekolah bisa menentukan sesuai dengan kebutuhan masingmasing, bagaimana cara untuk melaksanakan kurikulum merdeka, dan menyiapkan pelatihan kepada guru-guru, dengan keseluruhan proses pembelajaran berfokus pada kebutuhan, kemampuan, dan kemauan siswa. Kurikulum Merdeka berisi pelajaran yang lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep pelajaran dan menguatkan kemampuan. Dengan kurikulum ini, guru dapat memilih berbagai perangkat ajar untuk disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat kita sebagai peserta didik Sekolah, guru dan komite haruslah saling berkoordinasi satu sama lain dan juga komite serta pengawas, karena dari sisi tersebut bisa menentukan kirakira pengetahuan awal apa yang dibutuhkan, memahami capaian pembelajaran siswa, dan menentukan tujuan apa yang ingin dicapai dari pembelajaran sebelumnya. Selain itu ada beberapa manfaat kurikulum Merdeka bagi guru diantaranya, yaitu: 1. Mengurangi Beban Guru 2. Disederhanakannya RPP 3. Menciptakan Belajar Lebih Menyenangkan 4. Bebas Berekspresi 5. Kemerdekaan Guru 6. Tidak Menuntut Siswa menjadi Sama 7. Meningkatkan Kompetensi Guru 8. Mendukung Inovasi Guru dalam Mengajar 9. Guru Penggerak 10. Penghapusan UN b. Uraian Manfaat Materi Modul Kehidupan Nyata Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai keutamaan manusia berperan penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Pemerataan akses pengetahuan dan kekayaan terkait erat dengan pemerataan kesempatan pendidikan bermutu bagi semua warga masyarakat. Pendidikan merupakan sistem paling strategis untuk mengantisipasi dan menyiapkan masa depan. Proses pendidikan para pelajar di lembaga-lembaga pendidikan akan membentuk aspirasi dan menentukan kontribusi mereka bagi masyarakat di masa mendatang. Dalam kerangka teori jejaring aktor (Actor Network Theory), keberhasilan sistem pendidikan dalam persiapan para pelajar untuk menjadi pemimpin masa depan dan mentransformasi peradaban ditentukan oleh dua entitas, yakni kurikulum dan guru. Salah satu



5



Simpulan



bagian penting dari Kurikulum Merdeka adalah rancangan pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila melalui eksplorasi isu-isu aktual dalam pembelajaran berbasis projek. Uraian Simpulan Pandemi Covid-19 membuat banyak sekali perubahan di berbagai sektor, salah satunya adalah pendidikan. Masa pandemi Covid-19 merupakan sebuah kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik. Selain learning loss, banyak studi nasional maupun internasional yang menyebutkan bahwa Indonesia juga telah lama mengalami krisis pembelajaran atau learning crisis. Studi-studi tersebut menemukan tidak sedikit anak di Indonesia yang kesulitan memahami bacaan sederhana ataupun menerapkan konsep matematika dasar. Temuan tersebut juga menunjuikkan adanya kesenjangan pendidikan yang cukup curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Tanah Air. Melihat berbagai tantangan yang terjadi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencoba untuk melakukan upaya pemulihan pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan Kemendikbudristek guna mengatasi permasalahan yang ada ialah mencanangkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Kurikulum Merdeka baru akan dijadikan kurikulum nasional pada tahun 2024 mendatang. Namun, untuk saat ini Kurikulum Merdeka baru menjadi opsi bagi satuan pendidikan. Jadi kesimpulannya Kurikulum Merdeka bukanlah kurikulum yang wajib diterapkan satuan pendidikan untuk saat ini. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa saat ini Kurikulum Merdeka masih dijadikan opsi. Pertama, Kemendikbudristek ingin menegaskan bahwa satuan pendidikan memiliki kewenangan serta tanggung jawab untuk melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. Kerangka dari sebuah kurikulum memang disusun oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Akan tetapi, satuan pendidikan dan juga gurulah yang bertugas dalam mengoperasionalisasikan dan mengimplementasi kerangka kurikulum telah disusun oleh pemerintah pusat. Alasan lainnya mengapa Kurikulum Merdeka baru menjadi opsi adalah perlu dilakukan sosialisasi dan penyesuaian terlebih dahulu sebelum



Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Pendekatan bertahap ini memberi waktu bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk belajar. Tidak ada kriteria khusus bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek tentang konsep Kurikulum Merdeka. Selanjutnya, jika setelah mempelajari materi tersebut sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkannya, mereka akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat. Jadi, prosesnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi. Perubahan kerangka kurikulum tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan dampak yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, opsi kurikulum ini adalah salah satu upaya manajemen perubahan.



Padang, Agustus 2022



TUTIN YULIANA