RESUME 2 Penerapan Pembelajaran Hybrid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME 2 Penerapan Pembelajaran Hybrid Webinar The Future Of Education



Ada beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setidaknya terdapat 3 jenis model pembelajaran yang kita kenal selama ini yaitu face to face learning, online learning, dan hybrid / blended learning. Face to face learning adalah model pembelajaran secara langsung yang mengandalkan tatap muka antar instrumen pendidikan, baik itu guru maupun siswa. Pada model pembelajaran ini, seluruh kegiatan belajar mengajar 100 % berlangsung di ruang kelas sehingga sering disebut sebagai metode konvensional. Online learning adalah model pembelajaran yang seluruh kegiatannya dilakukan secara online. Mulai dari pemberian instruksi, interaksi, hingga aktivitas belajar. Kegiatan belajar mengajar menggunakan model ini akan menghilangkan unsur tatap muka secara langsung yang ada pada metode konvensional. Hybrid learning sering disebut juga sebagai blended learning karena memiliki arti yang sama. Hybrid / blended learning merupakan model pembelajaran campuran antara online learning dengan face to face learning atau metode konvensional yang mengandalkan kegiatan tatap muka di kelas. Konsep Hybrid / Blended Learning Blended learning memiliki 4 konsep yang dijelaskan di bawah ini. Konsep yang pertama, blended learning merupakan metode pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pendidikan. Blended learning akan mengintegrasikan pembelajaran tradisional tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan



komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Hal ini memungkinkan siswa memiliki sumber belajar yang beragam untuk menggali ilmu lebih dalam. Konsep yang kedua, blended learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang dimaksud adalah behaviorisme, konstruktivisme, dan kognitivisme. Konsep yang ketiga, blended learning merupakan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran dengan kombinasi pembelajaran tatap muka. Format teknologi pembelajaran yang dimaksud yaitu video tape, CD – ROM, webbased training, film, dan lainnya. Konsep yang keempat, blended learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan pemberian tugas. Prosedur Hybrid / Blended Learning Prosedur hybrid atau blended learning mengacu pada kunci utama pelaksanaan metode ini. Terdapat lima kunci utama dalam proses pembelajaran blended learning. Lima kunci utama ini juga menerapkan teori pembelajaran Keller, Gagne`, Bloom, Merrill, Clark dan Grey yaitu: 1. Live event Live event diartikan sebagai pembelajaran langsung atau tatap muka yang dilakukan seccara sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama atau waktu yang sama dengan tempat berbeda. 2. Self-paced learning Self-paced learning berarti mengkombinasikannya dengan pembelajaran mandiri yang memungkinkan siswa belajar kapan saja dan dimana saja secara online. 3. Collaboration Collaboration artinya mengkombinasikan kolaborasi. Kolaborasi yang dimaksud yaitu kolaborasi antara guru dan siswa, juga kolaborasi antar sesama siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Assessment Assessment memiliki arti bahwa guru harus mampu meracik kombinasi jenis assessment online dan offline, baik berupa tes maupun non tes seperti proyek kelas.



5. Performance support materials Performance support materials untuk memastikan bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital. Hal ini bertujuan agar bahan belajar tersebut dapat dengan mudah diakses oleh siswa, baik secara online maupun offline. Sesungguhnya kita sudah menerapkan metode pembelajaran hybrid/ blended learning selama pandemi COVID-19. Urgensi kesehatan seluruh instrumen pendidikan memaksa Kemendikbud mengeluarkan aturan pembelajaran jarak jauh dari rumah dengan sistem daring. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana daripada tidak ada sama sekali. Kemendikbud dirasa cukup sigap dalam menanggapi keadaan pandemi yang menyerang seluruh warga dunia ini. Tak hanya secara cepat mengubah sistem pembelajaran menjadi daring, Kemendikbud juga peka terhadap isu yang merebak di masyarakat terkait proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Kita tentu masih ingat terkait gelombang protes dari masyarakat akibat pemborosan biaya karena pembelian kuota internet untuk belajar. Tak lama setelah itu, Kemendikbud langsung mengajukan kerjasama dengan BUMN provider Indonesia untuk penyediaan kuota internet gratis hingga 50 GB per siswa. Kemendikbud juga sudah merancang berbagai strategi penyampaian materi untuk guru dan siswa. Mulai dari pembentukan platform online “Rumah Belajar” hingga kerjasama dengan salah satu stasiun televisi nasional untuk penayangan materi belajar. “Rumah Belajar” terdiri dari rangkuman belajar hingga latihan soal-soal yang dapat dipelajari maupun diunduh guru dan siswa. Sedangkan penayangan materi belajar di televisi menjadi salah satu alternatif bagi mereka yang kurang terjangkau jaringan internet. Dari hal-hal yang sudah dijabarkan, pemerintah melalui Kemendikbud sudah mampu untuk menerapkan model pembelajaran hybrid / blended learning di sistem pendidikan Indonesia selama pandemi COVID-19. Akan tetapi, Kemendikbud harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi tantangan jika metode pembelajaran ini ingin diterapkan secara permanen.