Resume Ipa Modul 7-9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME MODUL 7 EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA KB 1. Evaluasi Pendidikan Di Sd, Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Prinsip Evaluasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan  ( KTSP ), disebutkan bahwa : penilaian (evaluasi) bertujuan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk keperluan perbaikan dan peningkatankegiatan  belajar siswa, dan untuk memperoleh umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta didik tidak hanya dari guru selama belajar tetapi juga dari apa dan siapa (lingkungan) selama peserta didik dalam keadaan bangun (tidak tidur). Pada tahun 1935 Ki Hadjar Dewantara menyatakan pendidikan atau pengajaran bertujuan untuk mengembangkan, cipta, rasa, dan karsa peserta didik. Sedangkan pada tahun 1956  pakar pendidikan B.S. Bloom dan kawan-kawannya menjabarkan lebih rinci tujuan pendidikan, yang dikenal dengan Taksonomi Tujuan Pendidikan. Rincian taksonomi inilah yang sekarang banyak dilaksanakan di sekolah. Dalam taksonomi  tersebut terdapat 3 kawasan/daerah/ranah yaitu : 1. Ranah Kongnitif (Ranah proses berfikir) 2. Ranah afektif (Ranah sikap hidup) 3. Ranah Psikomotor (Ranah ketrampilan fisik). Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang dapat mengembangkan ketiga ranah kongnitif, afektif dan psikomotor. Melalui kegiatan labolatorium atau kunjungan lapangan dapat dikembangkan kemampuan psikomotor dan afektif. Materi (bahan) dan ranah yang harus dilatihkan berpedoman pada tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Pendidikan Nasional, No. 22 Tahun 2006. Tujuan pendidikan yang tercantum dalam dokumen ini mencakup: 1. 1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan    kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. 2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah



3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan paduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, 4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Evaluasi proses adalah pelaksanaan pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai. Jika sudah dicapai, kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan. Sebaliknya jika tujuan belum dicapai/dikuasai, pendidik harus berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan melaksanakan berbagai alternative pembelajaran. Evaluasi proses sebaiknya dilakukan tertulis agar semua peserta mendapat kesempatan yang sama mengemukakan jawaban. Namun dengan cara-cara yang diatur secara berhati-hati evaluasi proses sekali-kali dapat dilakukan secara lisan. Pelaksanan evaluasi proses yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambung akan meningkatkan daya serap peserta didik. Tingkat penguasaan hasil belajar peserta didik akan lebih akurat  (tepat) pengukurannya kalau tes hasil belajar dilakukan lebih sering. KB 2. Evaluasi Proses Belajar IPA di SD Didalam KTSP tercantum bahwa tujuan mata pelajaran IPA di sd adalah : 1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. 2. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitarnya. 3. 3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya. 4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama, dan mandiri. 5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. 7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga mempunyai kesadaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.



Penilaian proses pembelajaran IPA dibagi atas ranah kongnitif, afektif dan psikomotor. Penilaian proses pembelajaran yang bersifat kongnitif dilaksanakan dengan lisan atau tertulis dalam bentuk pertanyaan esai objektif, atau bentuk tes objektif. Penilaian yang menyangkut proses pembelajaran pengembangan psikomotor dan afektif biasanya dilaksanakan melalui observasi. Hasil penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran bukan untuk menentukan nilai peserta didik. KB 3. Evaluasi Hasil Belajar IPA di Sd Setelah mengikuti proses pembelajaran yang selalu di evaluasi proses pelaksanaannya, bilamana hasil evaluasi kurang baik berarti proses pembelajarannya kurang baik, maka guru langsung mengadakan perbaikan hingga hasil evaluasi menjadi baik. Untuk mengukur kemampuan berfikir (kongnitif, C), kemampuan ketrampilan (psikomotor, P), dan kualitas kepribadian (afektif, A) maka diperlukan alat yang dapat dipercaya yaitu yang memiliki : 1. Validitas (ketepatan,kesahihan) yang tinggi 2. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajarai 3. daya pembeda yang minimal cukup 4. objektivitasnya tinggi, dan 5. reliabilitas (ketepatan) yang tinggi. Pengembangan ketrampilan di laboratorium adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan kongnitif dan menjadi tanggung jawab guru IPA untuk melaksanakannya. Pengembangan kualitas kepribadian menjadi tanggung jawab semua pihak di sekolah (guru, kepala sekolah dan tenaga administrasi) oleh sebab itu pengukuran hasil pembinaan peningkatan kualitas ini dinilai satu kali dalam satu periode, akhir catur wulan dan akhir tahun. Kualitas kepribadian (nilainya) tidak mungkin digolongkan dengan kemampuan kongnitif ataupun kemapuan ketrampilan. 



RESUME MODUL 8 TELAAH KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP) 2006 DANPENJABARANNYA DALAM RANCANGAN PEMBELAJARAN IPA DI TINGKAT SD / MI KB 1. Penyusunan KTSP dan Rancangan pembelajaran materi esensial di kelas III A.Pengertian KTSP Pada KTSP anda dapat mengembangkan kreativitas dalam membelajarkansiswa sampai tingkatkompetensi yang dituntut.Implementasi KTSP disekolah didasarkan pada peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 22,23 dan 24 tahun 2006 yang mengharuskan satuan pendidikan mengembangkan kurikulum tingkatsatuan pendidikan ( KTSP ). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dandilaksanakan di masing–masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkatsatuan pendidikan,struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,kalender pendidikan dansilabus. B. Landasan Implementasi KTSP Landasan implementasi KTSP adalah : 1. Beberapa aturan a. Undang–undang republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalDan peraturan pemerintah republik Indonesia N0.19 tahun 2005 tentang standar nasionalpendidikan. b. Peraturan menteri pendidikan nasional No.24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permen diknasNo.23 tahun 2006 ( standar kompetensi lulusan )c.UU No.20 tahun 2003 tentang sisdiknas ,pasal 36 s.d 38, PP No . 19 tahun 2005 pasal 17 ayat(2) permen DIKNAS no 24 2. Standar isiStandar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusanpada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 3. Standar kompetensi lulusanStandar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakupsikap,pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan kepmendiknas No.23 tahun 2006. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan pesertadidik yang meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan ,kelompok matapelajaran dan mata pelajaran.



Perbedaan antara kurikulum 1994 dan kurikulum 2004: 1. Terjadi pengurangan beban belajar pada kurikulum 2004 dan standar isi secara signifikan jikadibandingkan dengan kurikulum 1994. 2. Pada kurikulum 1994 materi, alokasi waktu dan penilaian telah terinci sehingga guru tinggal mengimplementasikan dalam pembelajaran. 3. Mata pelajaran IPS dan IPA pada kurikulum 1994 tidak secara implisit disajikan dalam strukturkurikulum, sedangkan pada kurikulum 2004 dan standar isi kedua mata pelajaran tersebut secaraimplisit tercantum dalam struktur program dengan kompetensi



dasar



dan



standar



kompetensitersendiri



meskipun



pendekatan



pembelajarannya menggunakan tematis yang terintegrasi. 4. Pendekatan yang digunakan dikelas I dan II pada kurikulum 2004 dan kelas I,II,dan III pada standarisi sangat berbeda dengan kurikulum 1994,yaitu pendekatan tematis. 5. Kurikulum 1994 menggunakan system caturwulan sedangkan pada kurikulum 2004 dan standar isimenggunakan system semester. 6. Pembentukan sikap dan perilaku siswa pada kurikulum 1994 terintegrasi pada seluruh mata pelajaransehingga tidak Nampak pada struktur program ,sedangkan pada kurikulum 2004 memiliki struktur tersendiri melalui program pembiasaan. 7. Sistem penilaian pada kurikulum 1994 menggunakan penilaian formatif dan sumatif, sedangkan pada kurikulum 2004 dan standar isi menggunakan penilaian kelas yang mengetengahkan peranan guru dalam penilaian baik proses maupun hasil. Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan KTSP adalah melakukan analisis konteks. Analisis konteks dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : 1. Mengidentifikasi standar isi (SI ) dan standar kompetensi lulusan (SKL ) sebagai acuan. 2. Menganalisis kondisi yang ada disatuan pendidikan yang meliputi peserta didik,pendidik dantenaga kependidikan ,sarana dan prasarana,biaya dan program– program. 3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip–prinsip sebagai berikut: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan, peserta didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu



3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan. 6. Belajar sepanjang hayat. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. KOMPONEN KTSP Komponen KTSP terdiri dari : 1. Visi dan Misi satuan pendidikan. 2. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan. 3. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan. 5. Silabus 6. Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) Penyusunan komponen KTSP: 1. Mengisi kolom identitas sekolah 2. Merumuskan visi sekolah,visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yangdiinginkan dimasa dating. 3. Merumuskan misi sekolah,misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.Misimerupakan penjabaran dari visi dalam bentuk rumusan tugas ,kewajiban,dan rancangan tindakanyang dijadikan arahan dalam mewujudkan misi. 4. Merumuskan tujuan satuan pendidikan (sekolah) 5. Menyusun struktur dan muatan kurikulumDalam mengembangkan struktur dan muatan Kurikulum dituntut untuk mendeskripsikan dan menetapkan aspek–aspek berikut: 1. Mata pelajaran 2. Muatan local 3. Kegiatan pengembangan diri 4. Pengaturan beban belajar 5. Ketuntasan belajar 6. Kenaikan kelas dan kelulusan 7. Penjurusan



8. Pendidikan kecakapan hidup 9. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global. SILABUS Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan /atau kelompok mata pelajaran /tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Prinsip pengembangan silabus adalah: Ilmiah, Relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan konstektual, fleksibel dan menyeluruh. Langkah–langkah pengembangan silabus : 1. Mengisi kolom identifikasi 2. Mengkaji standar kompetensi 3. Mengkaji kompetensi dasar 4. Mengidentifikasi materi pokok 5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran. 6. Merumuskan indikator 7. Menentukan jenis penilaian. Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian: 1. Dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi 2. Menggunakan acuan criteria 3. Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan 4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut 5. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran. 6. Menentukan alokasi waktu 7. Menentukan sumber belajar A. Materi essensial kelas III ( lingkungan sehat dan tidak sehat ) Komposisi udara yang normal adalah nitrogen 78.08% , oksigen 20.94 %, Argon 0.93%, karbondioksida = 0.03% dan gas–gas lainnya (0.02%). komposisi tersebut dinamakan udara murni. Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal, maka berarti udara tercemar. Jadi pencemaran udara adalah perubahan komposisi udara



akibatadanya bahan atau gas lain.lingkungan sehat merupakan lingkungan yang tidak tercemar, seperti pencemaran udara , pencemaran air dan pencemaran tanah. Pencemaran udara disebabkan oleh debu, asap dan bau. Pencemaran air dan tanah disebabkan oleh limbah rumah tangga, pabrik, atau kegiatan lain. Lingkungan tidak sehat merupakan lingkungan yang tercemar, baik udara, air maupun tanah. Lingkungan yang tidak sehat dapat membangkitkan berbagai penyakit seperti diare, penyakit pernapasan, penyakit kulit dan paru–paru. Agar lingkungan tetap sehat kita harus membuang sampah pada tempatnya, memelihara kebersihan lingkungan rumah dan sekolah. B. Materi esensial kelas IV (Gaya, gerak dan energi). a. Gaya Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan suatu benda / makhluk hidup yang dikenainya mengalami hal–hal berikut: 1. Berubah bentuknya 2. Berubah kecepatannya 3. Berubah arah geraknya Untuk memahami pengertian gaya, Sir Isaac Newton telah berhasil merumuskannya. Rumus tersebut terangkum dalam hukum newton, yang intinya: 1. Hukum newton I: Semua benda cenderung mempertahankan keadaannya, artinya benda yang semula diam,maka selamanya akan diam. Contohnya mobil mainan akan diam selamanya. 2. Hukum Newton II: Suatu benda yang dikenai gaya tetap, maka benda tersebut akan mengalami perubahankecepatan yang tetap pula (besar kecepatan atau arah kecepatan). Perubahan kecepatan yang tetap itu disebut percepatan. 3. Hukum Newton III: Jika benda I memberi gaya (gaya aksi) kepada benda II, maka benda II juga akan memberi gaya (gaya reaksi ) kepada benda I. Besarnya gaya aksi sama dengan gaya reaksi. b. Gaya gravitasi Benda–benda yang berada diatas permukaan bumi akan selalu jatuh ke permukaanbumi. Hal ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang mengarah ke pusat bumi. Gaya gravitasi bumi juga disebut sebagai gaya tarik bumi.



c. Gaya gesek Gaya gesek terjadi apabila dua buah benda saling bersentuhan dan satu benda bergerak terhadap benda lainnya (misalnya satu benda diam, lainnya bergerak, kedua bergerak berlawanan arah, kedua benda bergerak searah tapi berbeda kecepatannya. Gaya gesek yang melawan atau menahan gaya tarik / dorong berbeda–beda besarnya, tergantung pada: 1. Keadaan permukaan benda yang salingbersentuhan. 2. Berat benda yang bergesekan. d. Gaya pegas Pegas yang diregangkan atau di mampatkan, akan timbul gaya kearah yang berlawanan dengan arah gaya yang diberikan.gaya yang timbul tersebut disebut gaya pegas. Gaya pegas timbul karena adanya sifat elastis / sifat lenting bahan pembuatnya. e. Gaya listrik Disekitar benda bermuatan listrik terdapat medan listrik, demikian juga halnya dengan bendayang bermuatan listrik statis (tidak mengalir). Benda–benda tertentu yang berada di dalam medan listrik akan ditarik oleh benda bermuatan listrik tersebut.



RESUME MODUL 9 MERANCANG PEMBELAJARAN IPA KB 1. Merancang Pembelajaran IPA Kelas V Makanan yang kita konsumsi terdiri dari makanan yang mudah dicerna dan sulit dicerna. Proses pencernaan makanandilakukan oleh alat pencernaan makanan yang dimulai darirongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, poros, sampai anus tempatsisa. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat makanan yang diperlukan



olehtubuh yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Alat



pencernaan makanan harus selalu dipelihara kesehatannya, dengan cara makandengan teratur,



makanan



alatpencernaan



tidak



boleh



makanan,



mengandung



makanan



harus



banyak



zat-zat



mengandung



yang



merangsang



seratdengan



cukup,



membiasakanbuang air besar setiap hari, minum air dengan cukup, minimal delapan gelas sehari,memeriksakan diri ke dokter jika merasakan ada kelainan pada alat pencernaan makanan,mengecek kesehatan alat pencernaan ke dokter secara periodic,misalnya memeriksakanwarna feses (kotoran), kepadatan kotoran, dan saluran pencernaan. Sistem yang berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat itu disebut system peredarandarah. Sedangkan zat yang beredar dan berfungsi mengangkut adalah darah. Darah memiliki fungsi yang sangat penting seperti: pengedar sari-sari makanan, oksigen dan hormone, pemberantas bibit penyakit, penutup luka dan pengatur suhu tubuh. Sistem pernapasan pada manusia dimulai dari udara masuk ke dalam paru-paru melaluihidung. Dalam tubuh manusia terjadi proses pembakaran yang memerlukan oksigen danmenghasilkan limba berupa karbondioksida. Untuk itu diperlukan suatu system yangmembantu proses tersebut, yaitu proses pernapasan. Proses pernapasan ada dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. KB 2. Merancang Pembelajaran IPA Kelas VI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan kondisi dankemampuan sekolah dengan berpedoman kepada Standar Isi yang ditetapkan melaluiPermendiknas nomor 22tahun 2006. Agar KTSP mudah diimplementasikan, maka guru harus mengembangkan silabus danrencana indicator



pencapaian



hasil



belajar



pembelajaran



yang



memperinci



danpengalaman belajar. Indikator dikembangkan



harus mencerminkan ketercapaian standar kompetensi dankompetensi dasar. Pengalaman belajar



menjadi sangat penting dalam mengembangkan silabus



karenamerupakan



aktivitas siswa untuk mencapai standar kompetensi. Pembelajaran sistematis



merupakan



salah



satu



faktor



yang



terencana



dan



dalam pencapaian kompetensi dasar



sehingga guru perlu menuangkannya dalam RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pembelajaran IPA tentang perpindahan dan perubahan energi akan efektif jika dalampembelajaran



siswa



diberikan



kesempatan



menggali



dan



menciptakan



pengalamanmelalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif. Konsep



tentang



perpindahan energi seperti konduksi, radiasi dan konveksi akan mudahdipahami melalui kegiatan percobaan. Demikian juga konsep perubahan energy listrik akan menjadi konsep yang bermakna bagi siswa bila ditemukan oleh siswa melalui eksperimen yang eksploratif