Resume Pengantar Matkul Islam - Callula Rizky Shauma - 2106733774 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengantar Mata Kuliah Agama Islam Nama : Callula Rizky Shauma NPM : 2106733774 Pada video pengantar kuliah agama Islam di Universitas Indonesia yang disampaikan oleh Dr. KH. Zakky Mubarak, MA. dijelaskan bahwa kuliah agama Islam ini akan mengantarkan kita bagaimana memahami agama secara lurus. Perkembangan akhir-akhir ini ada dua kubu dalam memahami agama, literal dan liberal. Literal merupakan kelompok yang sangat keras, kaku, radikal, dan sempit dalam memahami agama. Contohnya mereka memiliki pemahaman barangsiapa yang meninggalkan sholat maka sudah menjadi kafir. Liberal, kelompok ini hampir tidak ada yang baku. Contohnya mereka memiliki pemahaman barangsiapa yang sudah membaca syahadat maka dia pasti akan masuk surga. Padahal sebenarnya orang tersebut harus melaksanakan syahadat tersebut, seperti tunduk dan taat serta pasrah kepada Allah. Orang yang memiliki syahadat dengan benar pasti akan salat, zakat, dan melaksanakan ibadah lainnya. Sebagai balasan orang yang telah melaksanakan kewajibannya, setelah syahadat maka Allah akan memasukkan mereka ke surga. Perbedaan pengambilan hadits dari dua kelompok tersebut menyebabkan kelompokkelompok ini menjauh sehingga kuliah agama Islam di Universitas Indonesia akan merangkul kedua kelompok tersebut menuju ke pemahaman agama ummatan wasathan, umat pertengahan (moderat) yang terdapat di al-quran. Cara merangkul kedua kubu tersebut menuju ummatan wasathan, misalnya dalam hadits yang diambil kelompok literal tersebut, bukan arti kafir dalam nonmuslim, melainkan arti kafir dalam mengingkari salah satu kewajiban agama. Kafir dalam Islam (al-quran) ada empat macam. Pertama, kafirun bi wujudillahi (kafir terhadap wujud Allah SWT) atau disebut dengan atheis. Kedua, kafirun bi wahdaniyatillahi (kafir terhadap keesaan Allah) atau musyrik. Ketiga, kafirun bi risalati Muhammadin (kafir terhadap risalah Muhammad SAW) atau kafir ahli kitab. Keempat, kafirun bi ni'amillahi (kafir terhadap beberapa nikmat Allah). Pemahaman dari ummatan wasathan dikembangkan bahwa kita memahami agama Islam secara luas. Maksudnya adalah kita memahaminya dengan tawassuth (ambil jalan tengah / moderat), tawazun (seimbang / tidak berat sebelah), i’tidal (lurus / adil), dan tasammuh (toleransi). Sehingga dengan empat pedoman ini, maka pemahaman-pemahaman ekstrim dapat dihindari dan menuju pemahaman ummatan wasathan (pertengahan dan lurus). Pengembangan pemahaman-pemahaman seperti itu sampai saat ini harus kita kembangkan agar kita dapat memahaminya dengan sangat baik. Baik itu dari hadits maupun ayat al-quran. Kita tidak bisa mengambil pemahaman hanya dari satu ayat / satu hadits saja, kita harus kumpulkan sedemikian rupa secara menyeluruh dan komprehensif agar dapat memiliki pemahaman yang utuh sesuai ajaran nabi dan para sahabatnya.



Selain itu, belajar agama tidak boleh hanya dari satu guru, kita harus belajar dengan banyak guru agar tidak terdoktrin oleh ajaran-ajaran sesat / tidak baik. Dengan adanya banyak guru tersebut kita akan mendapatkan perbandingan, serta dapat mengetahui dan memilih ajaran yang baik-baik saja. Dari hal tersebut, kita bisa mengembangkan pemahaman-pemahaman yang berkaitan dengan akidah yang dikembangkan menjadi ilmu tauhid dan dapat dikembangkan lagi menjadi ilmu kalam, syariah dapat dikembangkan menjadi ilmu fiqih, akhlak dapat dikembangkan menjadi ilmu tasawuf, dan filsafat yang dapat dikembangkan juga. Aspek-aspek ini menuntun kita untuk memiliki pemahaman terhadap agama Islam secara utuh. Kuliah agama islam di Universitas Indonesia juga memiliki sifat terbuka dan transparan. Contohnya dalam pengambilan hadits yang nantinya semua orang bisa mencari dan melacak nomor, sumber, dan status hadits. Dengan demikian, kehidupan beragama di Universitas Indonesia akan berjalan dengan baik.