Review Jurnal APT Dan EMH [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ryry
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATAKULIAH Manajemen Investasi dan Portofolio Dosen Pengampu: Dr. Hendro Sasongko, Ak,MM



Disusun Oleh : Riyani Satriyanti Saputri K15190025



PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2019



Review Jurnal 1 PENGUJIAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) SEBAGAI PREDICTOR PENGEMBALIAN SAHAM YANG DIHARAPKAN ( STUDI KASUS PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)



Penulis



: Fanda Daisy Prully Rundengan, Tommy Parengkuan, Ivonne Saerang



Jurnal



: Jurnal Riset Akuntasni Going Concern FEB UNSRAT



Volume dan Halaman



:-



Tahun Publikasi



:-



PENDAHULUAN Dampak krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan para investor mengalami kesulitan dalam menganalisis dan memprediksi pendapatan saham perusahaan. Tidak terkecuali sahamsaham industri perbankan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia (BEI). Dalam memprediksi pendapatan saham yang diharapkan, ada dua model yang sering digunakan para investor, yaitu capital asset pricing model (CAPM) dan arbitrase pricing theory (APT). APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda. Konsep yang dipergunakan adalah hukum satu harga (the law of one price) Kelemahan-kelemahan empiris yang terjadi pada model Capital Asset Pricing Model mendorong para ahli manajemen keuangan untuk mencari model alternatif yang menerangkan hubungan pendapatan dengan resiko saham. Pada tahun 1976 Ross merumuskan sebuah teori yang disebut dengan Arbitrase Pricing Theory (APT), yang merupakan sebuah model keseimbangan alternative lebih kompleks di banding Capital Asset Pricing Model dikatakan demikian karena Arbitrase Pricing Theory (APT) mengunakan sekian banyak variable pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return. Meskipun model ini tidak bisa secara keseluruhan memecahkan kekurangan yang terjadi pada model Capital Asset Pricing Model, tetapi model inilah yang pertama kali dikembangkan perbandingan keakuratan capital assets pricing model dengan Arbitrage Pricing Theory dalam memprediksi tingkat pendapatan saham industri manufaktur sebelum dan semasa krisis ekonomi (Premananto dan Madyan, 2002). Dalam memprediksi akurasi model Arbitrage Pricing Theorydi lakukan dengan membandingkan expected return dan actual return dimana expected return adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor dengan asumsi yang tidak pasti,pada awal periode factor risiko tidak dapat diprediksi oleh pasar karena factor risiko mengandung informasi yang tidak diharapkan atau bersifat mengejutkan pasar sedangkan actual return adalah keuntungan yang



diharapkan. Dalam memprediksi akurasi model Arbitrage Pricing Theory dengan membandingkan expected return dan actual return maka jika expected return tidak sama dengan actual return maka tidak akurat sedangkan jika expected return sama dengan actual return maka akurat.Arbitrage Pricing Theorydidasari oleh pandangan bahwa expected return akan di pengaruhi oleh beberapa faktor risiko Dengan melihat latar belakang diatas penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang Arbitrase Pricing Theory, apakah dapat mempengaruhi tingkat pengembalian saham atau tidak. Untuk itu peneliti mengambil judul dalam penelitian ini Pengujian Arbitrase Pricing Theory (APT) sebagai predictor pengembalian saham yang diharapkan. Industri Perbankan yang di teliti dalam penelitian ini adalah 10 Perbankan dari 38 perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI). Kesepuluh Perbankan tersebut adalah : 1. PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk 2. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk 3. PT. Bank Central Asia, Tbk 4. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 5. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk 6. PT. Bank Danamon, Tbk 7. PT. Bank Permata, Tbk 8. PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara, Tbk 9. PT. Bank OCBC NSIP, Tbk 10.PT. Bank Mega Tbk TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan expected return hasil prediksi model apt dengan actual return pada industri perbankan yang go public di bursa efek Indonesia. METODE PENELITIAN Analisa yang digunakan dalam penelitian adalah analisis uji beda dua rata-rata. Dimana membandingkan sepuluh industri perbankan yang terdaftar diBursa Erfek Indonesia (BEI). Setelah melakukan uji hipotesa menggunakan SPSS maka di peroleh output berupa hasil pengujian beda dua rata-rata dependent samples, bahwa thitung untuk pengujian APT dengan membandingkan actual return (Ri) dan expected return (ERi) saham dengan equal variance asumet. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, menyatakan bahwa pengujian APT (Arbitrase Pricing Theory) dengan membandingkan Actual return (Ri) dengan Expected return (ERi) untuk mengukur tingkat pengembalian saham adalah tidak terdapat perbedaan. Ini berarti bahwa APT tidak memberikan dampak tingkat pengembalian saham pada perusahaanperusahaan perbankan yang go public di bursa efek Indonesia.Hasil dan pengujian hipotesis mengenai perbandingan Actual return (Ri) dengan Expected return (ERi) tidak ada perbedaan antara kedua periode ini perhitungan perbandingan Actual return (Ri) dengan Expected return (ERi) atas kedua periode ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan uji beda dua rata- rata.



KESIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : dari hasil uji beda dua rata-rata ditemukan bahwa selama periode penelitian yaitu Januari – Desember 2011 perbedaan actual return (Ri) dan Expected return (ERi) tidak signifikan Penelitian ini meneliti pengujian APT dengan membandingkan Actual return (Ri) dan Expected return (ERi) terhadap tingkat pengembalian saham pada : 1. PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk 2. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk 3. PT. Bank Central Asia, Tbk 4. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 5. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk 6. PT. Bank Danamon, Tbk 7. PT. Bank Permata, Tbk 8. PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara, Tbk 9. PT. Bank OCBC NSIP, Tbk 10.PT. Bank Mega Tbk SARAN DAN APRESIASI Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini adalah 1. Penilaian prestasi suatu perbankan dapat dilihat dari kemampuan perbankan itu menghasilkan laba. Dengan kata lain, perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban bagi para penyandang dana (investor) dan perusahaan itu sendiri dalam hal pengembalian return saham 2. Penelitian ini menggunakan perbandingan antara actual return (Ri) dan Expected return (ERi) terhadap tingkat pengembalian return saham. Disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk mengganti atau melengkapi variabel yang diuji 3. Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini dengan cara memperluas sampel penelitian dan data penelitian Dari hasil penelitian ini kita sebagai pembaca dapat mengetahu ilmu baru bahwa APT tidak memberikan dampak tingkat pengembalian saham pada perusahaan-perusahaan perbankan yang go publik di bursa efek Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Kewon, Arthur J., Scott, David F., Martin, Jr. John D., Petty, J. William. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1.Salemba Empat. Jakarta. Damodaran, Aswath. 2002. Investment Valuation (second Edition). John Wiley & Sons, Inc. New York. Fama, Eugene F., French, Kenneth R. “The Cross-section of Expected stockReturns”. Journal of finance, Vol. 47, No.2, 1992 : 427-465. Hasan, Iqbal. 2008. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Edisi ketiga. Bumi Aksara. Jakarta. Husnan, Suad., Pudjiastuti, Enny. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. YKPN. Yogyakarta. Indriantoro., Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE UGM. Yogyakarta.



Mahmud, M., Abdul Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Hanafi, Martono., Harjito, D.A. 2004. Manajemen Keuangan. Cetakan Keempat. Eknosia. Yogyakarta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabet. Bandung. Weston, J. Fred., Brigham, Eugene F. 1990. Dasar-dasar ManajemenKeuangan. Jilid 2. Edisi Kesembilan.



Review Jurnal 2



The Efficient Market Hypothesis: Empirical Evidence Penulis



: Martin Sewell



Jurnal



: International Journal Of Statistics and Probability



Volume dan Halaman : Vol. 1, No.2 Tahun Publikasi



: 2012



PENDAHULUAN Lebih dari satu dekade yang lalu Mark Rubinstein menerbitkan “Rational Markets” ya atai tidak?. Dalam kasus affirmative dalam Financial Analysts Journal (Rubinstein, 2001). Artikel saat ini memberikan dukungan empiris untuk validitas pertanyaan, dan memberikan jawaban yang lebih kompleks. Paradigma sentral dalam keuangan adalah 'Efficient Market Hypothesis', yang dibahas pada bagian berikut. Penelitian ini menjelaskan lima bagian dalam melakukan penelitian ini, masing-masing dari empat pertama menganalisis data harian, mingguan, bulanan dan tahunan dari indeks pasar saham utama AS. Tes pertama dan paling mudah adalah pengukuran autokorelasi pengembalian pasar saham. Investigasi kedua dan ketiga melibatkan versi sederhana dan lanjutan dari tes jalan (uji statistik non-parametrik dari ketergantungan timbal balik dari elemen-elemen urutan). Investigasi keempat menguji keberadaan ingatan yang panjang. Akhirnya, karya kelima melibatkan analisis kinerja buletin investasi. Kelima analisis (berpotensi) memiliki implikasi efisiensi pasar. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat paradigma sentral dalam keuangan mengenai “Efficient Market Hypothesis” untuk melihat data harian, mingguan, bulanan dan tahuan dari Indeks pasar saham utama AS apakah efisien atau tidak? METODE PENELITIAN Dalam analisis ini menggunakan pengambilan data log secara harian, mingguan, bulanan dan tahunan dalam perusahaan Dow Jones Industrial Average yang menentukan bahwa autokorelasi orde pertama kecil tetapi positif untuk semua periode waktu, dengan autokorelasi untuk pengembalian harian dan mingguan paling dekat dengan nol, dan dengan demikian pasar yang efisien PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis kemandirian sangat ditolak untuk pengembalian harian, tetapi diterima untuk pengembalian mingguan, bulanan, dan tahunan, sementara hasil tes lain yang lebih canggih menunjukkan bahwa pengembalian harian, mingguan dan menurun adalah yang paling tidak konsisten dengan pasar yang efisien. Rescaled range analysis dilakukan pada set data yang sama, dan tidak ada bukti signifikan untuk keberadaan long memory dalam pengembalian, hasil yang konsisten dengan efisiensi pasar. Akhirnya, dari analisis buletin investasi, dapat disimpulkan bahwa technical analysis sebagaimana diterapkan oleh para praktisi — gagal mengungguli pasar. Peneliti menyimpulkan fakta bahwa pengembalian log pasar saham harian lulus uji statistik linear dari efisiensi, namun metode peramalan non-linear masih dapat menghasilkan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko di atas rata-rata, sementara analis teknis diskresioner gagal membuat pengembalian abnormal.



Ada banyak bukti empiris bahwa proses non-linear berkontribusi terhadap dinamika pengembalian pasar (Hsieh, 1989; Scheinkman & LeBaron, 1989; Brock et al., 1991). Ini memberikan dukungan untuk kemanjuran analisis teknis, yang mengandalkan non-linearitas yang ada (Neftci, 1991). Dalam penelitian tinjauan mereka, Park dan Irwin (2004) menemukan bahwa, rata-rata, metode non-linear mengungguli pemrograman genetik dalam ketiga jenis pasar yang dipertimbangkan: pasar saham, pasar berjangka dan pasar mata uang. Jadi, apakah pasar saham efisien atau tidak? Singkatnya, penelitian ini merekonsiliasi efisiensi pasar yang jelas berdasarkan uji statistik linier dengan potensi metode peramalan non-linear untuk menghasilkan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko di atas rata-rata. Sementara hasil analisis buletin investasi menyiratkan bahwa analisis teknis, sebagaimana diterapkan oleh penulis buletin, tidak memiliki nilai. Ini tidak mengherankan, karena kebanyakan praktisi seperti itu mengambil pendekatan diskresioner yang naif untuk analisis teknis. APRESIASI Dari hasil penelitian ini kita sebagai pembaca dapat mengetahu ilmu baru yang menunjukkan bahwa hipotesis kemandirian sangat ditolak untuk pengembalian harian, tetapi diterima untuk pengembalian mingguan, bulanan, dan tahunan, sementara hasil tes lain yang lebih canggih menunjukkan bahwa pengembalian harian, mingguan dan menurun adalah yang paling tidak konsisten dengan pasar yang efisien. Rescaled range analysis dilakukan pada set data yang sama, dan tidak ada bukti signifikan untuk keberadaan long memory dalam pengembalian, hasil yang konsisten dengan efisiensi pasar. DAFTAR PUSTAKA Brock, W. A., Hsieh, D. A., & LeBaron, B. (1991). Nonlinear Dynamics, Chaos, and Instability: Statistical Theory and Economic Evidence. Cambridge, MA: The MIT Press. Brock, W., Lakonishok, J., & LeBaron, B. (1992). Simple technical trading rules and the stochastic properties of stock returns. The Journal of Finance, 47(5), 1731-1764. http://dx.doi.org/10.1111/j.1540-6261.1992.tb04681.x Hsieh, D. A. (1989). Testing for nonlinear dependence in daily foreign exchange rates. The Journal of Business, 62(3), 339-368. http://dx.doi.org/10.1086/296466 Neftci, S. N. (1991). Naive trading rules in financial markets and Wiener-Kolmogorov prediction theory: A study of “technical analysis”. The Journal of Business, 64(4), 549-571. http://dx.doi.org/10.1086/296551 Rubinstein, M. (2001). Rational markets: Yes or no? The affirmative case. Financial Analysts Journal, 57(3), 15-29. http://dx.doi.org/10.2469/faj.v57.n3.2447 Samuelson, P. A. (1965). Proof that properly anticipated prices fluctuate randomly. Industrial Management Review, 6(2), 41-49. Park, C.-H., & Irwin, S. H. (2004). The profitability of technical analysis: A review. AgMAS Project Research Report 2004-04, University of Illinois at Urbana-Champaign, Urbana.